Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Implementasi projek besar yang dirancang oleh pemerintah untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam realitas emperik sering mengorbankan kepentingan sebagian masyarakat, yang ironisnya korban tersebut adalah masyarakat tempat projek tersebut diimplim,entasikan....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Nitrogen and phosphorus compounds in water column of a waterbody are important nutrient for the growth of phytoplankton ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shitta Aspendira Dharmastuti Adisasmito
"ABSTRAK
Asam suksinat merupakan salah satu dari 12 bahan kimia building blockteratas oleh Departemen Energi Amerika Serikatmemiliki aplikasi di berbagai industri, seperti pangan, farmasi, petrokimia, kosmetik, dan pertanian. Kambing merupakan salah satu hewan ruminansia dengan populasi yang lebih banyak dibandingkan sapi dan harga yang terjangkau. Salah satu bakteri yang dapat memproduksi asam suksinat adalah Actinobacillus succinogenes, yang termasuk dalam filum Actinobacteria (0,86%)di hewan ruminansia, terutama di rumen sapi. Bakteri Actinobacillus succinogenesmemiliki kemampuan untuk menghasilkan asam suksinat alami dengan nilaiyield, produktivitas, dan efisiensi fermentasi yang cukup tinggi dengan sumber daya terbarukan.Asam ini dapat diproduksi melalui konfigurasi fermentasi dari isolat bakteri terimobilisasi dengan bantuan biomassa TKKS sebagai sumber karbon. Prosedur imobilisasi mampu membantu bakteri untuk tahan terhadap lingkungan yang kurang adaptif serta memastikan tetap berjalannya metabolisme pada bakteri. Proses fermentasi pada penelitian ini menggunakan konfigurasi Semi-Simultaneous Saccharification and Fermentationyang merupakan gabungan dari konfigurasi Separate Hydrolysis and Fermentation danSimultaneous Saccharification and Fermentationuntuk meningkatkan hasil produksi asam suksinat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bio-asam suksinat menggunakan isolat bakteri terimobilisasi dari rumen kambing melalui konfigurasi SSSF serta mendapatkan konsentrasi awal glukosa, konsentrasi sumber nitrogen, dan konsentrasi senyawa pengatur pH untuk optimasi konsentrasi, yield, dan produktivitas bio-asam suksinat. Penelitian ini diawal dengan isolasi dan imobilisasi bakteri dari rumen kambing yang dilakukan dalam 5 tahap, yaitu enrichment, subkultur dan isolasi, fermentasi, analisis hasil fermentasi, serta imobilisasi. Lalu, dilakukan preparasi TKKS yang terdiri atas 3 tahapan, yaitu pretreatment, pra-hidrolisis, dan analisis kandungan glukosa. Terakhir, dilakukan proses fermentasi untuk isolat bakteri terimobilisasi dan TKKS yang sudah dipreparasi melalui 2 tahap, yaitu konfigurasi SSSF dan analisis hasil fermentasi untuk menentukan konsentrasi awal glukosa, konsentrasi sumber nitrogen, dan konsentrasi senyawa pengatur pH terbaik untuk mendapatkan konsentrasi, yield, dan produktivitas bio-asam suksinat terbaik.

ABSTRACT
Succinic acid is one of the 12 top chemicals building block by the United States Department of Energy that has applications in various industries, such as food, pharmaceuticals, petrochemicals, cosmetics, and agriculture. Goats are one of the ruminants with a larger population than cattle and affordable prices. One of the bacteria that can produce succinic acid is Actinobacillus succinogenes, which is included in the Actinobacteriaphylum (0.86%) in ruminants, especially in the cattle rumen. The bacteria Actinobacillus succinogeneshas the ability to produce natural succinic acid with high yield value, productivity, and fermentation efficiency with renewable resources. Succinic acid can be produced through fermentation configuration from immobilized bacteria isolate with the help of OPEFB biomass as a carbon source. The immobilization procedure can help bacteria to be resistant to the environment that is less adaptive and ensures that the metabolism continues in bacteria. The fermentation process in this study uses a Semi-Simultaneous Saccharification and Fermentation configuration which is a combination of the configuration of Separate Hydrolysis and Fermentation and Simultaneous Saccharification and Fermentation to increase the yield of succinic acid. This study aims to obtain bio-succinic acid using immobilized bacterial isolates from the goat's rumen through SSSF configuration and obtain the initial glucose concentration, nitrogen source concentration, and concentration of pH regulating compounds to optimize the concentration, yield, and productivity of succinic bio-acid. This research will begin with the isolation and immobilization of bacteria from the goat rumen to be carried out in 5 stages, namely enrichment, subculture and isolation, fermentation, analysis of fermentation results, and immobilization. Then, the OPEFB preparations will consist of three stages, namely pretreatment, pre-hydrolysis, and analysis of glucose content. Finally, a fermentation process will be carried out for immobilized bacterial isolates and OPEFB preparations that have been prepared through 2 stages, namely SSSF configuration and analysis of fermentation results to determine the initial glucose concentration, nitrogen source concentration, and concentration of the best pH regulating compound to obtain concentration, yield best bio-succinic productivity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Pahlefi
"Harus kita akui bahwa paradigma pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan melalui peningkatan ekonomi telah memberikan berbagai kemajuan, namun dibalik keberhasilan itu pembangunan tersebut telah membawa berbagai dampak yang negatif. Momentum pembangunan dicapai dengan pengorbanan (at the expense of) deteriosasi ekologis, penyusutan sumber daya alam, timbulnya kesenjangan sosial dan dependensi.
Nampak dengan jelas bahwa pembangunan yang hanya berorientasi pada upaya mengejar pertumbuhan yang sering disebut dengan pembangunan konvensional dilakukan semata-mata untuk kepentingan manusia, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia tanpa memperhatikan masalah lingkungan. Dengan demikian pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan yang didalamnya memuat keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan faktor penting dalam menunjang lajunya pembangunan, diarahkan untuk mengatasi dampak negatif dari pola pembangunan dengan pendekatan pertumbuhan (pola konvensional).
Demikian halnya dengan pembangunan waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Lima Puluh Kota, Propinsi Sumatera Barat yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan sumber energi listrik, tanpa disadari telah menimbulkan dampak terhadap kehidupan masyarakat yang berada di sekitar waduk. Oleh karena itu masalah yang diteliti dalarn penulisan tesis ini adalah apa dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan waduk PLTA Koto Panjang terhadap kehidupan masyarakat di sekitar waduk khususnya dilihat dari perubahan mata pencaharian.
Penelitian ini didasarkan pada beberapa kasus yang terjadi di beberapa daerah, seperti di Kedung Ombo. Dimana di daerah tersebut telah dibangun waduk/bendungan yang akhirnya telah menimbulkan dampak terhadap masyarakat yang berada di sekitar waduk. Dampak yang ditimbulkan antara lain hilangnya mata pencaharian, hilangnya tempat tinggal, hilangnya fasilitas kesehatan dan pendidikan, terganggunya pola kekerabatan, perubahan sistem nilai dan perubahan budaya. Pembangunan waduk PLTA Koto Panjang diyakini juga telah menimbulkan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitar waduk khususnya dilihat dari perubahan mata pencaharian.
Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dampak pembangunan waduk PLTA Kota Panjang terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat khususnya dilihat dari perubahan mata pencaharian masyarakat di sekitar waduk dan juga mengkaji jenis-jenis mata pencaharian yang muncul setelah pembangunan waduk PLTA Koto Panjang serta mendeskripsikan/menggambarkan perubahan-perubahan yang terjadi akibat perubahan mata pencaharian sebagai dampak dari pembangunan waduk PLTA Kota Panjang.
Hasil penelitian menunjukkan pertama, telah terjadi perubahan jenis-jenis mata pencaharian masyarakat setelah pembangunan waduk PLTA Kota Panjang. Yang dulunya sebelum pembangunan waduk mata pencaharian masyarakat sebagian besar adalah petani karet, setelah pembangunan waduk mata pencaharian mereka terjadi perubahan, diantaranya adalah peternak ikan, tukang ojek, pedagang, tukang bangunan dan penjahit pakaian. Kedua, telah terjadi beberapa perubahan akibat perubahan mata pencaharian masyarakat, diantaranya adalah perubahan keterampilan, perubahan wawasan bisnis dan keterlibatan wanita, perubahan penghasilan dan pola konsumsi serta perubahan kebiasaan hidup.
Dengan demikian pembangunan waduk PLTA Koto Panjang telah menimbulkan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat, hal ini ditunjukkan dari perubahan jenis-jenis mata pencaharian dan perubahan-perubahan akibat perubahan mata pencaharian, diantaranya perubahan keterampilan, perubahan wawasan bisnis dan keterlibatan wanita, perubahan penghasilan dan pola konsumsi serta perubahan kebiasaan hidup.
Oleh karena itu diperlukan program dari pemerintah daerah untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pembangunan waduk PLTA Koto Panjang. Program-program tersebut dapat berupa pemberian penyuluhan di bidang perikanan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat, pemberian bantuan modal bagi pedagang yang kekurangan modal usaha, pemberian sembako bagi yang berpenghasilan rendah.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jayapura: Depertemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1995
303.483 3 DAM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
303.4 DAM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ginting Suka, Industri
"Suatu kegiatan pembangunan mulai dari bentuk gagasan sampai pada perencanaan kemudian pelaksanaan, dimaksudkan untuk merangsang atau menciptakan perubahan sosial. Demikian pula dengan pembangunan waduk di Palasari Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali, memang ditujukan untuk merubah tatanan lingkungan sosial, khususnya masyarakat petani yang akan memanfaatkan kehadiran waduk tersebut, untuk keperluan pengairan, perikanan, dan pariwisata. Oleh karena itu pembangunannya akan meimbulkan dampak langsung kepada petani, khususnya kehidupan keluarga petani yang berada di sekitar waduk, salah satu diantaranya adalah keluarga petani di desa Ekasari.
Dampak pembangunan diartikan sebagai perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Dampak dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif berupa resiko pada lingkungan fisik dan non fisik, termasuk sosial budaya (UULH RI No. 4 tahun 1982). Salah satu dampak pembangunan waduk yang paling nyata adalah telah terjadi perubahan kehidupan keluarga petani menjadi lebih dinamis mengikuti arus perubahan lingkungan, terutama yang mengarah pada peningkatan atau pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan hidup keluarga petani. Yang menjadi masalah dalam tulisan ini adalah :
(1) Bagaimanakah dampak pembangunan waduk terhadap ke hidupan keluarga petani, yang meliputi aktivitas di bidang pertanian, fungsi dan struktur keluarga yang telah melembaga.
(2) Apakah dampak tersebut memberikan pengaruh positif atau negatif terhadap kehidupan keluarga.
Perubahan yang ingin ditelaah dalam penulisan ini adalah perubahan sosial yang paling mendasar memiliki ciri- ciri sebagai berikut : (1) Perubahan yang terjadi harus diterima dan dihayati oleh sebagian besar warga masyarakat bersangkutan. (2) Perubahan itu harus terintegrasi kedalam sistem sosialnya, sehingga menjadi bagian dari padanya, atau melembaga.
Tujuan penelitian ini untuk memberikan suatu realitas lingkungan sosial, dengan harapan dapat terungkap gambaran (deskripsi) tentang pengaruh pembangunan waduk, atau perobahan lingkungan alam menjadi lingkungan buatan, terhadap kehidupan keluarga petani yang letaknya sangat dekat dengan lokasi pembangunan. Dan juga ingin mengetahui perubahan kualitas keluarga petani yang memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial budaya petani.
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa aktivitas keluarga yang telah melembaga di bidang pertanian, seperti kegiatan gotong royong mengerjakan semua pekerjaan di sawah tidak mengalami perubahan, Hal ini disebabkan kegiatan gotong royong merupakan norma atau patokan berperilaku, sehingga sangat sulit untuk menghilangkannya, walaupun telah terjadi perubahan lingkungan hidupdi de s a ini.
Di bidang fungsi keluarga, juga tidak terlihat perubahan yang mendasar. Para orang tua tetap bergairah menyekolahkan anaknya, dan tetap mengajarkan sikap toleransi terhadap tetangga baru dan lama, juga tetap meneruskan nilai-nilai religi dan tradisi kepada anaknya. Suatu hal yang menarik ditemukan di lapangan ialah masih kuat orientasi keluarga pada keluarga inti. Hal ini berpengaruh positif terhadap pemecahan masalah keluarga, tanpa perlu meminta bantuan pada keluarga lain. Orientasi yang kuat pada keluarga inti dapat membendung pengaruh yang dapat menyebabkan ketidakharmonisan dalam kehidupan keluarga.
Di bidang struktur keluarga, maka kedudukan dan peranan setiap anggota keluarga masih berlandaskan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Hubungan antara orang tua dan anak, demikian pula antara anak dan orang tuanya masih enampakkan keharmonisan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi perubahan yang mendasar dalam kehidupan keluarga petani akibat pembangunan waduk. Atau dapat dikatakan, perubahan lingkungan alam menjadi lingkungan buatan (waduk) tidak sampai merubah tatanan lingkungan sosial yang telah melembaga, yaitu kehidupan keluarga petani yang masih teguh memegang nilai-nilai budayanya.
Jumlah daftar pustaka adalah : 36 buah (mulai dari tahun 1964 sampai dengan 1988).

The Impact Of Palasari Dam Construction To The Farmer Family (A Case Study Ekasari Village at Jembrana, Province of Bali)A construction activity starting from an idea up to the designing then to the executing implementation of the construction, is meant to motivate of bring about a social change. So, inasmuch as the construction of a dam in Palasari, in the regency of Jembrana., province of Bali, it is, indeed, meant to change the social circle arrangement, particularly farmers who will profit much of the presentation of the dam, for the irrigation of requirements, for the fisheries, and for the tourism. In view of the fact that the development will affect directly to the farmers, particularly the life of the families of the farmers at the surroundings of the dam, one of which is the families of the farmers of Ekasari Village.
An impact of the development is meant to be the changes in the ecological form of matters caused by the physical human activities. It can have been either positive or negative in nature that it is in the form of some risks of physical and non-physical environment, included the effect upon the cultural and social elements. (UULH = The Law of Ecological Warranty, RI No. 4 1982). One of the impacts of the development of the dam is the most real changes in the life style of the farmer's families, they become energetic to follow the flow of change in their environments, especially, everything that tends to increase the economic growth and the welfare of farmer's family lives. Therefore, the problems of this thesis are :
(1) What is the impact of dam construction to the farmer family, covering some activities in the field of agricultural enterprises, the function and the institutionalized family structure ?
(2) Does the impact provide some positive or negative influence upon the farmer's family lives ?
In this thesis we want to study the changes in the social phenomenon which is the most fundamental and have some characteristics such is : (1) The changes occurs should be accepted and sensed by most members of the social communities concerned. (2) The changes should be integrated into the social system, so that they become the integrated parts, and internalized.
We have an achievement here in order to give something real in the social environments, hoping that we can see something about the description of how the effects work on the construction of the dam, or we can see how the changes of natural environments become the changes to man ? made environment. We cant to study about the changes in the aspects of the lives of the family farmers near the surrounding places of the dam where it had been contracted. We also want to study the changes of quality in the families having the values and norms of social and cultural aspects characteristic to farmers family.
From the results of the research we have had an outlook concerning the activities of the families in the filed agriculture, such as the mutual aids in executing their routine works in the rice fields remains unchanged. This is because the mutual aids in the working in the rice - fields is the norm on the line of actions, where we' find difficult if we want to end this, though they happen to have some changes their habits.
It the functions of family, we do not also see the changes fundamentally,. Parents remain eager to send their children to schools, and remain teach their children to have tolerance of attitudes upon the new and old neighbors. They also remain teach their children to continue their religious esteems and traditional patterns. Something that is interesting to be found in the field of study is that remain strongly oriented to the core family. It has a positive influence upon a problem solving about some family problems; without any help of another family. This can hold the influence that comes from the outside world that will make a disharmonious life in the family.
In the family structures, the position and the roles of every member of family remain take the foundation in the value and the norms of the social community doctrines. The relation between parents and children, also between children and parents remain show the features of harmony.
The conclusion is that there is no fundamental change 'in farmers lives caused by dam construction, or in other words, the change of natural environment to man made environment does not effect the settled social structure of the Farmers, who still keep their cultural norms.
The number of bibliographical reference books are : 36 books (starting from 1964 up to 1988)."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1989
T 1933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jambi: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993
307 DAM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>