Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1041 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tetralogy of fallot (ToF) is the most common form form of cyanotic congenital heart disease after 1 year of age, with overall incidence approaching 10 % of all congenital heart disease...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zikrillah Yazid
"Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi. Penyebab langsung kematian ibu umumnya adalah trias pendarahan-infeksi-eklampsia yang berhubungan dengan rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil yang diakibatkan berbagai faktor. Pelayanan antenatal merupakan komponen yang diperlukan bagi upaya mempertahankan kesehatan ibu yang perlu terus dimantapkan, bahkan lebih ditingkatkan baik cakupan maupun kualitas pelayanan dalam upaya akselerasi penurunan angka kematian ibu. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian mengenai kualitas pelayanan antenatal yang kali ini dihubungkan dengan pengetahuan, sikap, perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kemilan.
Penelitian ini menggunakan desain survei dengan pendekatan cross-sectiona lterhadap ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, pada Januari 2013 hingga Juli 2013, dengan menggunakan convenience sampling. Analisis korelasi Spearman digunakan untuk melihat keterkaitan antar variabel.
Hasil menunjukan tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil (57,8%) belum mendapatkan pelayanan antenatal yang baik, namun demikian mayoritas ibu hamil (63,3%) sudah mendapatkan kualitas pelayanan antenatal yang baik mengenai nutrisi kehamilan. Tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal mengenai nutrisi kehamilan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik mengenai nutrisi kehamilan.

Nowadays, Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high. The direct cause of maternal death is the triage haemorrhage-infection-eclampsia. Further findings show that this direct cause are related to the low nutrition and health status which caused by many factors. Antenatal care is a component needed to sustain maternal health must be established even improved. Therefore, a research on quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy is needed.
This research used survey design and cross-sectional approach toward pregnant women in Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, from January 2013 to July 2013 by using convenience sampling. Spearman’s correlation analysis is used to measurecorrelation between variables.
The result shows that there is no correlation between quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy. Majority of the respondents (57.8%) do not get a good quality of antenatal care, but the majority of respondents(63,3%)have received a good quality of antenatal care about nutrition during pregnancy. Most of the respondents have good knowledge, attitude and practice about nutrition during pregnancy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grunfeld, Nina, 1954-
London: Couran Octopus , 1993
618.2 GRU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan Untuk mempelajari korelasi antara keberhasilan kehamilan teknik fertilisasi in vitro dengan umur istri. Metode Dilakukan penilaian kehamilan pada 8 pusat pelayanan fertilisasi in vitro di Indonesia: Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita sejak tahun 1997 sampai 2001, dan 7 pusat pelayanan fertilisasi in vitro di Indonesia. Induksi folikel dilakukan dengan long protocol, short protocol dan natural cycle. Inseminasi dilakukan di cawan petri dengan cara ICSI (intra cytoplasmic sperm injection). Pengambilan spermatozoa dilakukan dengan masturbasi, biopsi testis dan biopsi epididimis. Keberhasilan kehamilan dinilai dengan kehamilan kimiawi, adanya denyut jantung janin dan kelahiran bayi hidup (take home baby). Hasil Diperoleh hasil kehamilan 34% untuk kelompok umur dibawah 30 tahun, 33,75% untuk kelompok umur 31 sampai 35 tahun, 26% untuk kelompok umur 36 sampai 40 tahun dan 8% untuk kelompok umur diatas 40 tahun. Kesimpulan Semakin tinggi usia istri, semakin rendah tingkat kehamilan. Dengan kata lain, semakin tinggi usia istri, semakin tinggi tingkat keguguran.

Abstract
Aim To evaluate the correlation between the success of pregnancy through in vitro fertilization and maternal age. Methods Assessment of pregnancy was performed in eight in vitro fertilization centers in Indonesia: Harapan Kita Pediatric and Obstetric Hospital from 1997 to 2001, and seven in vitro fertilization centers in Indonesia. Follicular induction was performed through the long protocol, short protocol and natural cycle. Insemination was performed through ICSI (intra cytoplasmic sperm injection) on petri dish. Spermatozoa were obtained through masturbation, testicular biopsy and epididimical biopsy. A successful pregnancy was indicated chemically, with the presence of fetal heart beat and the birth of a baby (take home baby). Results There was a 34% pregnancy rate for the age group below 30 years, 33.75% for those between 31 and 35 years olds, and 26% for the age group 36 to 40 years old, and 8% for the age group above 40 years. Conclusion The higher the maternal age, the lower pregnancy rate. In other words, the higher the maternal age, the higher the rate of miscarriage.
"
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anni Fithriyatul Masudah
Depok: Universitas Indonesia, 2018
613 KESMAS 12:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Sofiyana
"ABSTRAK
Preeklampsia ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuri. Vitamin
D diduga berperan pada pengaturan tekanan darah dengan menghambat
pembentukan renin dan angiotensin II. Penelitian ini merupakan penelitian dengan
disain potong lintang komparatif yang bertujuan untuk melihat perbandingan
status vitamin D pada ibu hamil normal dan preeklampsia. Perempuan hamil
berusia 18-40 tahun, terdiri dari 33 hamil normal dan 33 preeklampsia yang
datang di poliklinik dan ruang bersalin Rumah Sakit Tarakan, Jakarta
diikutsertakan dalam penelitian ini. Data umur, usia kehamilan, paritas,
pendidikan, paparan sinar matahari, asupan vitamin D dengan cara FFQ
semikuantitatif didapatkan dengan wawancara, dan dilakukan pengukuran lingkar
lengan atas dan kadar vitamin D serum. Tidak ada perbedaan yang bermakna
dalam hal umur, usia kehamilan, paritas, paparan sinar matahari, asupan vitamin
D, lingkar lengan atas dan kadar vitamin D serum antara hamil normal dengan
preeklampsia.Asupan vitamin D lebih rendah dibandingkan dengan angka
kecukupan gizi yang dianjurkan pada hamil normal maupun preeklampsia.
Defisiensi vitamin D terlihat pada 50% preeklampsia dan 33% hamil normal.
Kesimpulan: kadar vitamin D serum tidak berbeda bermakna pada hamil normal
maupun preeklampsia.

ABSTRACT
Preeclampsia is a condition with high blood pressure and proteinuria during
pregnancy. Vitamin D plays a role in the regulation of blood pressure by
inhibiting renin and angiotensin II formation. This study was a comparative crosssectional
study aiming to compare serum vitamin D concentration among normal
pregnancy and preeclampsia. Pregnant women aged 18-40 years,were
recruitedconsisting of 33 subjects with normal pregnancy and 33 subjects with
preeclampsia. Data on age, gestational age, parity, education , MUAC, vitamin D
intake using semi-quantitative FFQ, sun exposure and serum vitamin D
concentration were assessed. There were no significant differences of age,
gestational age, parity, education, vitamin D intake, sun exposure, MUAC and
serum vitamin D concentration between normal and preeclamptic pregnancy. In
both groups, vitamin D intake was lower than recommended dietary allowance.
Half of preeclampsia suffered from vitamin D deficiency, while it was only 33%
among normal pregnancy. Conclusion: serum vitamin D was not different among
normal pregnancy and preeclampsia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumiati Malasari
"ABSTRAK
Mual dan muntah adalah gejala umum yang terjadi pada trimester pertama kehamilan yang dikenal dengan morning sickness. Perencanaan kehamilan mungkin mempengaruhi morning sickness. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melibatkan 101 ibu hamil yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengukur variabel data demografi, cara mengatasi morning sickness, kemampuan mengatasi morning sickness dan status rencana kehamilan. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan 63,6% ibu hamil mampu mengatasi morning sickness pada kehamilan direncanakan sedangkan pada kehamilan tidak direncanakan 47,8% ibu hamil mampu mengatasi morning sickness sehingga kehamilan direncanakan lebih mampu mengatasi morning sickness daripada kehamilan tidak direncanakan. Penelitian ini merekomendasikan pendidikan kesehatan dalam mengatasi morning sickness pada kehamilan tidak direncanakan untuk meningkatkan kemampuan ibu mengatasi morning sickness.

ABSTRACT
Nausea and vomiting are general symptoms that occur in the first trimester of pregnancy. These symptoms are commonly known as morning sickness. Planning the pregnancy may influence the morning sickness. The purpose of this research was to describe the ability to cope with morning sickness in planned pregnancy and unplanned pregnancy. The research used descriptive method. The sampling technique used was consecutive sampling with 101 pregnant women. The instrument used questionnaire to measure variable demographic data, how to cope with morning sickness, the ability to cope with morning sickness and plan of pregnancy. The data were analyzed using frequency distribution test. The result showed that 63,6 % of respondents were able to cope with morning sickness in planned pregnancy while 47,8 % of respondents were able to cope with morning sickness in unplanned pregnancy so that the planned pregnancy is more able to cope morning sickness than unplanned pregnancy. This study recommends health education in dealing morning sickness in unplanned pregnancy to increase mothers ability to cope morning sickness.
"
2015
S61006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Tujuan Dilakukan penilaian terhadap keberhasilan kehamilan pada penanganan dengan In Vitro Maturation (IVM) pada kasus-kasus PCOS (Poly Cystic Ovary Syndrome) sebagai teknik yang pertama dilakukan di Indonesia. Metode Tulisan ini merupakan laporan kasus dari teknik yang baru dikembangkan di Indonesia. Bahan penelitian adalah 7 kasus dengan PCOS yang jelas, diantaranya 1 pasien dengan riwayat OHSS (Ovary Hyper Stimulation Syndrome) pada prosedur fertilisasi in vitro sebelumnya dan 1 pasien dengan gambaran PCOS, kemungkinan hiperesponder, di Rumah Sakit Family dari bulan Januari sampai bulan Mei 2009. Induksi folikel dengan dosis minimal, primming HCG 10.000 IU pada hari ke 10 dan 40 jam kemudian dilakukan ovum pickup, selanjutnya diinseminasi dan folikel yang terbuahi dilakukan penilaian. Embrio yang bermutu baik ditransfer kedalam uterus. Penilaian kehamilan dilakukan secara biokimiawi, penilaian adanya kantung janin dan denyut jantung. Hasil Telah dilakukan teknik IVM di RS Family, Jakarta Barat bersama dengan tim TRB RS Family pada tujuh kasus. Dari tujuh pasien ditemukan 156 folikel antral atau rata-rata 22 folikel perpasien, ditemukan 81 oosit, dan setelah dimaturasi diperoleh 61 oosit matur (75%). Pada tiga bulan dilakukan fertilisasi in vitro dan 4 kasus dilakukan ICSI (In Cystoplasmic Sperm Infection). Pada serial kasus ini diperoleh 412 embrio, dan 22 buah embrio ditransfer, dan dari 7 kasus diperoleh 2 kehamilan (9%). Kesimpulan Teknik In Vitro Maturation (IVM) merupakan alternatif untuk mengatasi masalah infertilitas pada pasien PCOS dengan keunggulan risiko sindrom hiperstimulasi ovarium yang rendah serta biaya yang lebih murah.

Abstract
Aim To assesse the success of inducing pregnancies in the treatment of PCOS (Poly Cystic Ovary Syndrome) cases with in vitro maturation as a newly application technique in Indonesia. Methods This paper is a report of 7 cases in Indonesia that used the newly developed technique. There were 7 cases confi rmed PCOS, in which 1 patient with a history of OHSS (Ovary Hyper Stimulation Syndrome) in a previous IVF procedure and 1 patient with PCOS characteristics, suspected hyper responder, in the Family Hospital from January to May of 2009. Follicular induction was performed with a minimum dose, primming with HCG 10.000 IU, on the 10th day and 40 hours later ovum pick up was performed, followed by in vitro maturation. Subsequently, insemination was performed and the inseminated follicle was assessed. Well qualifi ed embryos then transferred them into the uterus. We then performed assessment of pregnancy biochemically, by the presence of embryonic sac and embryonic heart beat. Results We have performed the IVM (In Vitro Maturation) technique in the Family Hospital, West Jakarta, along with the TRB team of the Family Hospital in seven PCOS cases. From these patients, we have found 156 antral follicles (average of 22 follicles per patient), 82 oocytes, and after maturation, 61 mature oocytes (75 %). In three cases, in vitro fertilization was performed, while in 4 cases ICSI (In Cystoplasmic Sperm Infection) was performed. In these serial cases we obtained 41 embryos, and 22 fertilized embryos were transferred. Of 7 cases, we achieved two successful pregnancies (29%). Conclusion In vitro maturation is an alternative procedures in solving infertility problems for PCOS patients with lower risk of OHSS and more cost effective than conventional IVF."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Wirasiti
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran perjalanan asma pada kehamilan yaitu gambaran gejala asma pada trimester I, II, III dan setelah melahirkan. Parameter untuk menilai perbaikan maupun perburukan gejala asma adalah dengan menilai perbaikan skor gejala asma menggunakan kartu harlan yang mencakup skor batuk, gangguan tidur, aktiviti, mengi, penggunaan pelega inhalasi serta nilai APE. Penelitian ini bersifat studi prospektif dikerjakan di poliklinik asma Departemen Pulmonologi dan llmu Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan serta poli kebidanan dan kandungan RS Persahabatan. Penelitian ini melibatkan 33 pasien asma termasuk kelompok asma intermiten, persisten ringan dan persisten sedang. Kami melakukan evaluasi klinis sesuai skor gejala asma dalam kartu harlan setiap bulan, laboratorium dan spirometri pada trimester I kehamilan dilanjutkan evaluasi klinis setiap bulan di trimester II, evaluasi klinis setiap bulan serta laboratorium di
trimester III dan evaluasi klinis beserta spirometri pada satu bulan pascapersalinan.

The purpose of this study is to obtain an overview of the journey of asthma in Pregnancy is a description of asthma symptoms in the I, II, III trimesters and after childbirth. The parameter to assess the improvement or worsening of asthma symptoms is to assess Improvement of asthma symptom scores using Harlan cards which include cough scores, disorders sleep, activity, wheezing, use of inhalation relievers and APE scores. This research is a study prospective is carried out at the asthma polyclinic of the Department of Pulmonology and Medicine Respiration of FKUI Friendship Hospital and obstetrics and gynecology polyclinic of Friendship Hospital. This study involved 33 asthma patients including intermittent, persistent asthma groups
mild and moderately persistent. We conducted clinical evaluations according to asthma symptom scores in Harlan card every month, laboratory and spirometry in the first trimester of pregnancy are continued clinical evaluation every month in the second trimester, clinical evaluation every month and laboratories in the third trimester and clinical evaluation along with spirometry in one month postpartum.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>