Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77582 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rani Nur`Aini
"Tesis ini membahas tentang analisis kelayakan operator FWA (Fixed Wireless Access) di Indonesia. Seberapa besar mereka berkontribusi untuk meningkatkan teledensitas jaringan telekomunikasi khususnya pada jaringan fixed. Kepemilikan dua lisensi yaitu jaringan fixed dan seluler oleh suatu perusahaan membuat perusahaan tersebut tidak konsisten dalam mengelola manajemen perusahaan mereka. Bila dilihat secara internal, ketidak konsistenan suatu perusahaan dalam mengelola manajemen perusahaan dinilai sebagai salah satu kelemahan perusahaan yang sekaligus dapat dijadikan sebagai peluang bagi perusahaan lain untuk merebut pelanggannya.
Untuk itu, berdasarkan analisis daya saing operator FWA eksisting ini diharapkan mampu memberikan output (keluaran) berupa evaluasi bagi manajemen perusahaan untuk memfokuskan diri agar memilih pangsa pasar mana yang akan dituju guna mempertahankan positioning mereka di pangsa pasar yang sudah tercipta dengan baik.
Dalam Tesis ini dengan analisis biplot akan menganalisis persaingan bisnis masing-masing perusahaan dari sisi perkembangan jumlah pelanggan serta positioning mereka di mata pelanggan, selain peran pemerintah dalam membuat regulasi alokasi frekuensi FWA juga dibutuhkan.

This tesis discusses about the feasibility analysis of FWA (Fixed Wireless Access) operator in Indonesia. How big they contribute to increase teledensity of telecommunications network especially the fixed network. The ownership of two licenses that is fixed network and cellular by a company made this company inconsistent in carrying out the management of their company. From internally, the inconsistent of a company in carrying out the management of their company was thought as one of the weakness that can be made a opportunity for the other one to seized their customer.
So, according this competitive analysis of FWA operator can give an output as an evaluation for the company management to focus their selves in order to choose which market segment will be the aim to maintained their position in the market segment that has been created well.
In this tesis, with the biplot analysis will analyze the competition of each company business from the side of the number of customer development and their positioning in the eyes of the customer, besides of the government roles in making the allocation regulation of the FWA frequency also be needed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26022
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Aprileny
"Sejalan dengan perkembangan perekonomian dunia yang semakin mengarah pada globalisasi maka perlu dipersiapkan berbagai upaya dan kebijakan untuk menghadapi persaingan global ini. Hubungan saling ketergantungan dalam sistem perekonomian menyebabkan sistem ekonomi nasional cenderung menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi global. Terkait perdagangan dalam globalisasi ekonomi, khususnya Indonesia maka kebijakan perdagangan dalam periode memasuki era lepas landas diarahkan pada penciptaan dan pemantapan kerangka landasan perdagangan yaitu dengan meningkatkan efisiensi perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri.
Perdagangan luar negeri yang menyangkut ekspor dan impor sangat penting peranannya dalam perekonomian Indonesia. Devisa yang diperoleh dari ekspor merupakan sumber biaya pembangunan, dikarenakan peningkatan penerimaan devisa dari ekspor akan ikut meringankan beban neraca perdagangan. Sebagai salah satu contoh bagian dari industri manufaktur yang cukup mempunyai potensi dalam peningkatan devisa negara, adalah industri elektronika. Industri elektronika masih merupakan industri yang sifatnya dualistik dengan memberikan perlakuan yang berbeda antara kegiatan yang berorientasi ekspor, yang didominasi perusahaan multinasional, dan kegiatan yang berorientasi pada pasar domestik yang dilakukan oleh produsen dalam negeri.
Dari hasil analisis yang dilakukan maka berdasarkan perkembangan neraca perdagangan ekspor industri elektronika Indonesia terhadap negara mitra dagang Indonesia menunjukkan bahwa krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia ternyata membawa dampak positif secara umum terhadap perkembangan ekspor bagi negara Indonesia, khususnya komoditas produk elektronika SITC 76 dimana pada saat itu justru mengalami kenaikan di tahun 1998. Sehingga pada masa krisis ekonomi tersebut menjadi surplus perdagangan yang tertinggi sepanjang 18 tahun tersebut.
Hasil analisis dengan menggunakan Revealed Comparative Advantage (RCA), dari penelitian yang dilakukan pada produk elektronika Indonesia seperti televisi, radio, alat penerima gambar/suara serta alat telekomunikasi dan bagian menunjukkan bahwa daya saing Indonesia di pasar internasional untuk ekspor radio dan peralatan penerima gambar/suara (SITC 762 & 763) secara signifikan sangat kuat.
Secara umum hasil dari model regresi berganda menunjukkan bahwa dummy kebijakan dari proxy struktur poia kepemilikan dalam industri elektronika (D2), investasi murni asing (D3), dan keringan bea masuk bahan Baku & penolong impor (D4) serta terjadinya krisis ekonomi & moneter di Indonesia (DI.) belum signifikan dalam analisis kinerja ekspor rid elektronika Indonesia pada kriteria ekonometrika di tingkat kesalahan (o) 5%.
Hasil, penelitian yang juga diperoleh dari model regresi berganda menjelaskan bahwa nilai ekspor televisi Indonesia secara signifikan hanya dipengaruhi oleh produk domestik bruto riil negara Singapura, sebagai bentuk persamaan terbaik dari model televisi Indonesia. Sedangkan nilai ekspor radio Indonesia ternyata secara signifikan hanya dipengaruhi oleh produk domestik bruto riil negara Singapura, sebagai bentuk persamaan terbaik dari model radio Indonesia. Bentuk persamaan terbaik dari model alat penerima gambar/suara Indonesia, menunjukkan bahwa nilai ekspor produk alat penerima gambar/suara Indonesia secara signifikan hanya dipengaruhi oleh produk domestik bruto riil negara Singapura. Kemudian sebagai bentuk persamaan terbaik dari model alat telekomunikasi & bagian Indonesia secara signifikan dipengaruhi oleh nilai tukar rill efektif negara Singapura. Sehingga secara umum model regresi berganda, nilai ekspor produk elektronika Indonesia (SITC 76) secara signifikan hanya dipengaruhi oleh produk domestik bruto riil Singapura."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Iska Huberta
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Daya Saing Ekspor Kopi Indonesia dengan 2 (dua) negara produsen Jainnya (B=jl dan Colombia) dan menganalisa beberapa faktor yang dipertimbangkan mempengaruhi kinerja ekspor kopi Indonesia, anf&a lain tingkat pendapatan, nilai tukar dan tingkat daya saing (comparative advantage).
Model yang digunakan untuk estimasi dalam penelitian ini adalah adopsi dan penelitian yang dilakukan oleh Changjun Yue dan Ping Hua (2002) yang menggunakan pendekatan indeks Daya Saing (Revealed Comparative Advantage) dan faktor faktor
pendapatan riil negara produsen, dan pendapatan riil partner dagang. Penelitian ini
menggunaan data panel dengan deret waktu 8 tahun (1999-2006) dan unit cross section 26 negara.
Dalam analisis data panel, pemilihan model estimasi yang efisien dilakukan melalui uji spesifikasl F-test untuk mengetahui adanya efek individu, kemudian uji Hausmann untuk menentukan Fixed Effect Model (FEM) atau Random Effect Model (REM) dan penelitian yang efisien untuk analisis faktorĀ­ faktor yang mempengamiti kinerja ekspor kopi Indonesia adalah Random Effect Model."
2008
T21044
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Budianto
"Tarif interkoneksi antar operator di era kompetisi, merupakan masalah yang cukup komplek. Pemerintah sebagai regulator berkepentingan untuk membuat formulasi tarif interkoneksi yang adil, dimana perhitungannya harus berbasis biaya dan sebanding dengan resources yang digunakan. Tarif interkoneksi yang mencerminkan cost-based charge diperoleh melalui studi biaya bottom-up dengan kerangka teori-nya forward looking-incremental cost. Studi biaya tersebut menghasilkan beban biaya layanan tiap operator. Formulasi tarif interkoneksi diidentifikasian melalui berbagai faktor, dimana faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi besaran tarif interkoneksi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besaran tarif interkoneksi diperoleh melalui suatu analisa. Faktor-faktor tersebut antara lain: beban biaya layanan tiap operator (Bon ), lama waktu existing tiap operator (AEon ), dan tarif terhadap diferensiasi jarak tiap operator (ATJn ).

The interconnection charge among operators in era competition has a lot of complex problems. The government as a regulator has an obligation to make a rule of interconnection charge. The interconnection charge must be the cost-based and the proportional by resources each operator. The interconnections charge on cost-based is identified from the cost study's the bottom-up approach by the theoretical framework's the forward looking incremental costs. The costs-study approach produced the services cost each operator. The formulation of interconnection charge is identified by some factors, which these factors affected a number of interconnection charge. The factors affected a number of interconnection charge, is identified by the analysis. These factors are the services costs each operator (ATJn), the time-scope of existing each operator (ATJn) and the charge of differentiation distance each operator (AEon)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembangunan pedesaan merupakan salah satu elemen penting dalam pemulihan ekonomi nasional. Pembangunan perdesaan juga merupakan salah satu aspek penting dalam proses desentralisasi dan otonomi daerah yang sedang berlangsung...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Jongkers
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dan daya saing ekspor Sumatera Utara sebelum implimentasi MEA. Penelitian ini menggunakan J metode deskriptif kuantitatif dan analisis revealid comparative advantage (RCA) untuk menganalisis kineija dan daya saing ekspor non migas Sumatera | Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; a) perekonomian Sumatera Utara menunjukkan ekonomi yang semakin terbuka dengan kontribusi perdagangan internasional diatas rata-rata Indonesia dengan kontribusi nilai ekspor antara 36 - 43 % dan impor antara 25 - 37% terhadap PDRB, b) Volume dan nilai ekspor Sumatera Utara meningkat pesat selama 13 tahun terakhir (2002 - 2014), diikuti dengan peningkatan surplus neraca perdagangan, c) pertumbuhan tertinggi ekspor Sumatera Utara terjadi pada kelompok barang minyak dan lemak nabati diikuti karet mentah, sintesis dan pugaran, d) Sumatera Utara memiliki daya saing yang kuat di kawasan ASEAN khususnya di negara Singapura dengan nilai RCA > 2 dalam 10 tahun terakhir, e) Singapura sebagai negara tujuan ekspor akan mengekspor lebih lanjut produk asal Sumatera Utara ke negara-negara industri yang akan menjadikannya bahan baku untuk menghasilkan barang olahan dan barang konsumsi (final/consumption good), f) Sumatera Utara memiliki posisi yang sangat bagus dalam menghadapi MEA dan berpeluang sebagai pemenang dalam pasar bebas ASEAN. Sesuai dengan hasil penelitian disarankan; a) Pemerintah Sumatera Utara agar meningkatkan pemberdayaan perkebunan sawit dan karet rakyat agar mampu meningkatkan produktivitasnya, b) mendorong investasi di industri pengolahan produk-produk berbahan baku minyak dan lemak nabati maupun karet/lateks karena pengembangan industri domestik akan meningkatkan permintaan lokal, sehingga volume ekspor meningkat."
Universitas HKBP Nonmensen, 2016
050 VISI 24:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Fitrial
"ABSTRAK
Data konsentrasi rata-rata bulanan NO2, SO2 dan TSP dari tahun 2009 sampai 2012 di tiga stasiun pemantau polusi udara di Jakarta telah dianalisis dengan menggunakan metode Biplot. Tujuannya adalah untuk menentukan hubungan antara polutan, pengaruh musim terhadap polusi udara dan untuk menggambarkan evolusi polusi udara di kota ini. Metode Biplot dipilih untuk menganalisis karena metode ini dapat digunakan untuk menampilkan variabel dan kasus secara bersamaan. Dengan menggunakan metode Biplot, hubungan antar variabel, kesamaan antar kasus dan posisi relatif variabel dan kasus dapat ditunjukkan.
Evolusi polusi udara di Jakarta menunjukkan suatu perubahan kecenderungan dalam tingkat polusi selama periode pengamatan, dimana konsentrasi TSP dan NO2 cenderung untuk menurun, sementara itu konsentrasi SO2 cenderung meningkat. Biplot juga menunjukkan bahwa musim tidak mempengaruhi tingkat polusi di Jakarta dan tidak ada korelasi yang signifikan diatara jenis-jenis polutan yang berbeda.

ABSTRACT
The data of monthly average concentration of NO2, SO2 and TSP from 2009 to 2012 in three air pollution monitoring stations in Jakarta have been analyzed by using Biplot methods. The objective is to determine the relationship among pollutants, the effect of seasons on air pollution and to describe the evolution of air pollution in the city. Biplot method was chosen to conduct the analysis because it could be used to present the variables and cases simultaneously. By using Biplot method, the relationship among the variables, the similarity among the cases and the relative positions of variables and cases can be shown. Evolution of air pollution in Jakarta shows a change of trend in the pollution levels during the observation periods, where the concentration of TSP and NO2 tends to decrease, while the concentration of SO2 tends to increase. Biplot also shows that seasons do not affect the air pollution level in Jakarta and there was no significant correlation between the different types of pollutants."
Lille: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2014
T41889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Priantono
"Kecenderungan perkembangan teknologi telekomunikasi mengarah pada komunikasi bergerak dan teknologi yang berbasis kepada Internet Protocol (IP). Sebagai antisipasi perkembangan teknologi dan menghadapi era persaingan global, Indosat sebagai penyelenggara telekomunikasi internasional telah menyiapkan beberapa strategi bisnis. Strategi bisnis tersebut adalah strategi " 4 in 1" yaitu sebagai penyedia jaringan backbone, penyelenggara jasa internet dan multimedia, penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak, dan sebagai penyelenggara jaringan akses. Ke empat strategi bisnis tersebut berbasis kepada satu teknologi yaitu teknologi internet (IP-based). Untuk mencapai sasaran strategi bisnis tersebut, telah dipersiapkan beberapa rencana antara lain teknologi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, pemasaran, SAM, dan organisasi.
Tesis ini akan menganalisa strategi bisnis Indosat dengan menggunakan analisa SWOT, yaitu dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan internal, ancaman eksternal serta peluang yang ada. Dari hasil analisa SWOT tampak bahwa dari ke empat strategi bisnis yang ditetapkan, strategi bisnis yang harus mendapatkan prioritas adalah sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak dengan sistem GSM 1800 Mhz. Hasil analisa ini merupakan suatu usulan yang akan disampaikan kepada Manajemen Indosat.

Trend of telecommunications technology development is going towards mobile communications and Internet Protocol (iP) based technology. To anticipate technology development and facing global competition era, Indosat as an international telecommunications operator has established several business strategy. The business strategy is so called "4 in 1" strategy, being a backbone network provider, internet and multimedia service provider, mobile service provider and access network provider. All four business is based on one technology, internet technology (IP-based). To achieve the objective of the business strategy, indosat has prepared several plans including technology, infrastructure, finance, funding, marketing, human resources, and organization.
This thesis is analyzing Indosat business strategy using SWOT analysis by putting attention internal strength and weakness, external threat, and existing opportunity. The output of the SWOT analysis, is showing that from the four strategy business implemented, the business strategy priority is being a mobile service provider with GSM 1800 MHz technology. This analysis output is a recommendation for Indosat management.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetriono
"Buku ini terdiri atas dua bagian pokok. Bagian pertama menguraikan mengenai daya saing pertanian, daya saing dan ruang lingkup, teori dasar daya saing, serta daya saing dalam perspektif pertanian. Sedangkan bagian kedua menguraikan penggunaan analisis daya saing secara komprehensif dari kasus agribisnis kedelai sebagai gambaran bagaimana suatu komoditas pertanian dapat bersaing dalam era global. Analisis yang digunakan dalam mengkaji daya saing di antaranya analisis wilayah (LQ, BSR, RM), analisis risiko, analisis fungsi keuntungan, analisis biaya sumber daya domestik, PAM, analisis investasi, dan analisis sensitivitas. Penyusun buku ini bertujuan untuk membantu pembaca yang berminat mendalami ilmu-ilmu ekonomi pertanian dan kebijakan pemerintahan terhadap komoditas pertanian, tidak terbatas pada pelaku dan peminat ekonomi pertanian, tetapi juga memberikan konsep dan teladan bagi mahasiswa S1, S2, S3, staf pengajar, dan para pembuat (pelaksana) kebijakan di bidang pertanian. Dengan kesederhanaan dan kerendahan hati, penyusun berusaha merangkum dan memberikan gambaran dengan harapan agar semua pihak yang berminat atas ilmu ini lebih dapat mendalaminya.
"
Malang: Intrans Publishing, 2017
338.1 SOE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Ningrum
"Penelitian ini bertujuan menganalisis (1) Tingkat pendapatan yang diperoleh dari usaha tani tebu secara privat maupun sosial. (2) Apakah usaha tani tebu lebih menguntungkan secara sosial dibandingkan dengan usaha tani komoditi lainnya. (3) Apakah Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam usaha tani tebu dibandingkan dengan impor. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan Policy Analysis Matrix (PAM) sebagai alas analisis. PAM adalah aplikasi dari analisis biaya dan keuntungan sosial dan konsep dasar dari teori perdagangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha tani tebu secara privat menguntungkan namun tidak menguntungkan secara sosial. Usaha tani yang tidak efisien memungkinkan petani untuk beralih ke usaha tani lain yang lebih menguntungkan seperti komoditi padi, jagung dan kedelai yang berumur pendek dalam memperoleh hasil dibandingkan dengan usaha tani tebu.
Keuntungan yang negatif pada harga sosial mengindikasikan bahwa usaha tani tebu tidak efisien dan tidak memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan nasional. Dengan kata lain usaha tani tebu tidak memiliki keunggulan komparatif sebagai komoditi substitusi impor.
Sumberdaya lahan dan angkatan kerja yang tersedia, pengalaman industri gula dan perlindungan pemerintah ternyata belum efekif untuk menjadikan semakin dewasanya industri gula domestik, bahkan cenderung melemah karena kebijakan protektif ternyata berdampak disinsentif terhadap inovasi dan efisiensi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17090
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>