Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172173 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Filbert Hilman Juwono
"Teknik OFDM merupakan teknik multicarrier yang mengefisienkan bandwidth. Penggunaan teknik OFDM dapat mengatasi multipath fading dan intersymbol interference (ISI). Namun demikian, OFDM mempunyai dua kelemahan, salah satunya adalah peak-to-average power ratio (PAPR) yang tinggi. PAPR yang tinggi akan menyebabkan distorsi nonlinear pada high power amplifier (HPA) karena HPA membatasi keluaran dengan nilai tertentu dan mengurangi efisiensi daya amplifier. Oleh karena itu, PAPR yang tinggi harus direduksi.
Metode reduksi PAPR yang diajukan adalah dengan menggabungkan Huffman coding dengan clipping dan filtering. Huffman coding akan mereduksi simbol-simbol yang sering muncul sehingga probabilitas mengulang simbol yang sama akan dieliminasi yang akan mencegah penjumlahan (superposisi) koheren dari sinyal-sinyal multicarrier yang menyebabkan peak yang sangat besar. Peak baru yang timbul akibat Huffman coding diharapkan dapat diatasi dengan CF, sehingga penurunan PAPR akan lebih optimal. Dengan menggunakan 52 subcarrier dan QPSK penurunan 7 dB dapat dicapai. Dengan menggunakan 16QAM dihasilkan penurunan 7,5 dB.

OFDM technique is a multicarrier modulation that has efficient bandwidth. The use of OFDM can overcome multipath fading and intersymbol interference (ISI). However, OFDM has two drawbacks, one of which is high peak-to-average power ratio (PAPR). High PAPR will cause nonlinear distortion when passed to high power amplifier (HPA) since HPA limits the output with certain value and reduces amplifier's power efficency. Therefore, high PAPR must be reduced.
This thesis proposes PAPR reduction method which combine Huffman coding and clipping and filtering (CF). Huffman coding will reduce the frequently transmitted symbols so that the probability to repeat the same symbols will be eliminated. It will prevent coherent superposition of multicarrier signals that cause very high peak. The new peak will be overcome by CF, therefore, PAPR reduction will be more optimal. By using 52 subcarriers and QPSK modulation, about 7 dB PAPR reduction is achieved. By using 16QAM, 7,5 dB reduction is achieved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25948
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Filbert Hilman Juwono
"Teknik OFDM merupakan teknik multicarrier yang mengefisienkan bandwidth. Penggunaan teknik OFDM dapat mengatasi multipath fading dan intersymbol interference (ISI). Namun demikian, OFDM mempunyai dua kelemahan, salah satunya adalah peak-to-average power ratio (PAPR) yang tinggi. PAPR yang tinggi akan menyebabkan distorsi nonlinear pada high power amplifier (HPA) karena HPA membatasi keluaran dengan nilai tertentu dan mengurangi efisiensi daya amplifier. Oleh karena itu, PAPR yang tinggi harus direduksi. Metode reduksi PAPR yang diajukan adalah dengan menggabungkan Huffman coding dengan clipping dan filtering. Huffman coding akan mereduksi simbol-simbol yang sering muncul sehingga probabilitas mengulang simbol yang sama akan dieliminasi yang akan mencegah penjumlahan (superposisi) koheren dari sinyal-sinyal multicarrier yang menyebabkan peak yang sangat besar. Peak baru yang timbul akibat Huffman coding diharapkan dapat diatasi dengan CF, sehingga penurunan PAPR akan lebih optimal. Dengan menggunakan 52 subcarrier dan QPSK penurunan 7 dB dapat dicapai. Dengan menggunakan 16QAM dihasilkan penurunan 7,5 dB.

OFDM technique is a multicarrier modulation that has efficient bandwidth. The use of OFDM can overcome multipath fading and intersymbol interference (ISI). However, OFDM has two drawbacks, one of which is high peak-to-average power ratio (PAPR). High PAPR will cause nonlinear distortion when passed to high power amplifier (HPA) since HPA limits the output with certain value and reduces amplifier?s power efficency. Therefore, high PAPR must be reduced. This thesis proposes PAPR reduction method which combine Huffman coding and clipping and filtering (CF). Huffman coding will reduce the frequently transmitted symbols so that the probability to repeat the same symbols will be eliminated. It will prevent coherent superposition of multicarrier signals that cause very high peak. The new peak will be overcome by CF, therefore, PAPR reduction will be more optimal. By using 52 subcarriers and QPSK modulation, about 7 dB PAPR reduction is achieved. By using 16QAM, 7,5 dB reduction is achieved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40896
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Budi Hartono
"Orthogonal Frequency Division Multiplexing atau OFDM merupakan teknik modulasi multicarrier, dimana antar subcarriernya satu dengan yang lain saling ortogonal. Karena sifat ortogonalitas ini, maka antar subcarrier yang berdekatan bisa dibuat overlapping tanpa menimbulkan efek intercarrier interference (ICI). Tetapi pada OFDM ini masih terdapat kelemahan dalam sistem transmisinya, yaitu masih tingginya Peak to Average Power Ratio (PAPR). Peak to Average Power Ratio atau PAPR merupakan perbandingan antara puncak daya maksimum terhadap harga daya rata-rata sinyal. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode untuk mereduksi PAPR pada sistem OFDM.
Huffman Coding merupakan suatu metode kompresi data dengan cara pembentukan pohon Huffman, melalui proses encoding (pembentukan kode) menyebabkan data tersebut dapat dikompresi dan proses decoding (penguraian kode) sehingga data tersebut dapat diterjemahkan kembali menjadi kode aslinya. Teknik reduksi PAPR yang digunakan dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan Huffman Coding. Metode Huffman Coding mampu untuk menurunkan PAPR sebesar 5 dB, sehingga performance OFDM semakin baik.

Orthogonal Frequency Division Multiplexing or OFDM is a technique of multicarrier modulation, whose every subcarriers is orthogonal one another. Hence the nature of orthogonality, the nearby subcarrier can be overlapping without intercarrier interference (ICI) effect. But in the OFDM there are still some disadvantages in its transmition system, which is the over height of Peak to Average Power Ratio (PAPR). PAPR is the comparison of the top energy and the value energy in the mean signal. Therefore, there should be specific method to reduce PAPR in the OFDM system.
Huffman Coding is a data compression method by making the Huffman tree, through encoding process which is able to compress the data, and decoding process could be translated into the genuine code as well. The PAPR reduction technique which is discussed in this paper using Huffman Coding method. Huffman Coding method is able to reduce PAPR by 5 dB, so the OFDM performance would be good.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51363
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Satria Putra
"ABSTRAK
Proses transmisi sinyal dari pengirim menuju ke penerima dalam system telekomunikasi memiliki gangguan noise dan multipath fading yang disebabkan oleh reflection, scattering, atau difraction. Data rate yang tinggi pada kanal fading menyebabkan bandwidth koheren kanal menjadi lebih sempit jika dibandingkan dengan bandwidth sinyal sehingga kanal mengalami frekuensi selektif fading. Untuk mengatasinya, salah satunya adalah dengan digunakannya teknik modulasi multi carrier dengan tujuan agar sinyal mengalami flat fading pada tiap subcarrier. Teknik multi carrier yang popular digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiplex (OFDM). Namun, salah satu kekurangan teknik ini adalah nilai Peak to Average Power Ratio (PAPR) yang tinggi. PAPR merupakan perbandingan daya puncak dengan daya rata-rata sinyal. Nilai PAPR yang tinggi menyebabkan penurunan performasi sistem OFDM. Skripsi ini membahas perancangan dan analisis metode reduksi PAPR dengan menggunakan transformasi wavelet dan teknik clipping agar didapatkan reduksi PAPR yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan performansi OFDM. Dari hasil perancangan dan analisa didapatkan penurunan nilai PAPR yang signifikan, khususnya pada wavelet rbio3.7 dan teknik Deep Clipping.

ABSTRACT
The process of signal transmission from transmitter to receiver in a telecommunication system has some disturbance such as noise and multipath fading caused by reflection, scattering, or difraction. High data rate in the fading channel causes the channel coherent bandwidth becomes narrower compared to the signal bandwidth so that the channel has frequency selective fading. To overcome this problem, the multi carrier modulation technique is used with the aim to have a flat signal fading on each subcarrier. The well-known multi-carrier technique is Orthogonal Frequency Division Multiplex (OFDM). However, one of the drawbacks of this technique is the Peak to Average Power Ratio (PAPR) is high. PAPR is ratio between the peak power and the average power of the signal. High PAPR values causes degradation in system?s performance. This thesis designs and analyses PAPR reduction using wavelet transform and clipping techniques in order to obtain better PAPR reduction to improve the performance of OFDM system. The results of design and analysis show a significant reduction in PAPR value, especially when wavelet rbio3.7 and Deep Clipping techniques are used."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42614
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hayt, William H.
Jakarta: Erlangga, 1993
537.1 HAY e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hayt, William H.
Jakarta: Erlangga, 1986
537.1 HAY e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Aditya
"Rugi-rugi (losses) pada saat terbentuknya pasangan elektron-hole (e-h
pairs) di dalam solar cell adalah timbulnya transmission-loss dan termalizationloss. Aplikasi konsep up & down conversion dibahas pada Tesis ini untuk mengurangi rugi – rugi tersebut sehingga perbaikan efisiensi solar cell bisa dicapai. Proses up-conversion melibatkan energi photon yang rendah dikonversi menghasilkan energi photon yang lebih tinggi untuk mengurangi transmission loss. Down-conversion melibatkan energi photon yang tinggi dikonversi menjadi energi photon yang lebih rendah untuk mengurangi thermalization loss. Dalam riset ini dilakukan analisa dan simulasi terhadap aplikasi konsep up/down-conversion untuk mendapatkan perbaikan efisiensi pada solar cell. Dengan menggunakan simulator PC1D 5.9, sumber cahaya sekunder (secondary
light source) diberikan dengan asumsi sebagai proses luminescence oleh up/downconverter masing – masing dari rear surface dan front surface sesuai dengan prinsip konversi photon pada aplikasi tersebut. Simulasi dilakukan dengan memberikan variasi spektrum cahaya secara transien pada cahaya sekunder dan variasi intensitas cahaya dengan batasan maksimum terrestrial sun 0,1 W/cm2.
Efisiensi maksimum didapat sebesar 18,71% untuk aplikasi up-converter, dan 20,18% untuk aplikasi down-converter dengan kondisi matahari tak terkonsentrasi. Hasil simulasi konsep up/down-conversion tersebut menunjukkan dapat mengurangi rugi – rugi pada solar cell dan memperbaiki efisiensi untuk disain solar cell, dan dapat diaplikasikan untuk jenis solar cell konvensional yang ada sekarang.

The losses appeared when electron-hole pairs are formed in solar cell
indicated as transmission and thermalization loss. The application of up/downconversion concept is discussed in this Thesis, in order to reduce both loss, so the efficiency of solar cell can be improve. Up-conversion process involving two low energy photons converted into higher energy photon for reducing transmission loss. Down-conversion involving high energy photons converted into two lower energy photons for reducing thermalization loss. In this research has been analyzed and simulated about up/downconversion concept to achieved an improvement of solar cell efficiency. By using PC1D 5.9, a secondary light source is provided and it assumed as a luminescence
from up/down-converter, which is directly emited from front and rear surface according to each conversion process. The variation of secondary light intensity is given in this simulation with the maximum limits 0,1 W/cm2 of terrestrial sun. Maximum efficiency obtained was 18.71% for the up-converter applications, and 20.18% for the down-converter applications with unconcentrated sun. The Results of applied up / down-conversion show can reduce losses in the
solar cell and improve efficiency for solar cell design, and it can be applied also to the conventional solar cell. "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T 25969
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Triprasetyo
"OFDM merupakan teknik multicarrier yang kini menjadi pilihan teknologi telekomunikasi untuk transmisi data rate yang tinggi. Kelemahan OFDM adalah PAPR yang tinggi dan sensitif terhadap error frekuensi carrier. PAPR yang tinggi disebabkan superposisi dari IFFT dan menyebabkan kompleksitas pada power amplifier. Untuk menangani permasalahan tersebut, terdapat beberapa teknik reduksi PAPR. Teknik reduksi PAPR yang sederhana adalah clipping, namun memberi dampak distorsi in-band dan out-of-band yang dapat mempengaruhi kinerja sistem. Untuk menangani penurunan kinerja BER karena teknik clipping, dapat digunakan kode koreksi kanal (ECC). Terdapat beberapa jenis teknik clipping, diantara lain yaitu deep clipping, classical clipping dan smooth clipping. kode ECC yang saat ini mendekati kinerja Shannon limit adalah kode Turbo dan kode LDPC. Tesis ini merancang kombinasi variasi clipping dengan teknik kode koreksi Turbo dan LDPC untuk mendapatkan sistem terbaik dalam memperoleh kinerja PAPR dan BER yang baik. Dari hasil perancangan dan hasil simulasi tersebut, didapatkan teknik classical clipping dengan kode Turbo untuk reduksi PAPR yang baik tanpa memberi penurunan BER yang besar dibandingkan teknik clipping lainnya untuk sistem OFDM.

OFDM is a multicarrier technique that becomes the main choice of telecommunication technology for high data rate transmision. The disadvantages of OFDM are high PAPR and sensitivity to carrier frequency error. High PAPR that caused by the superposition of IFFT gives inefficiency in power amplifier. To address these problems, there are several PAPR reduction techniques. The simplest PAPR reduction technique is clipping, but the impact of in-band and outof- band distortions affect the system's performance. Error Correction Channel (ECC) can be used to handle the BER degradation due to clipping technique. There are several types of clipping techniques such as deep clipping, classical clipping and smooth clipping. ECC codes which are close to Shannon limit are Turbo codes and LDPC codes. This thesis studies the effect of ECC codes to various clipping techniques to get better system's performance (better BER). From the simulation results, it is found that classical clipping technique with Turbo code yield better PAPR redution without a large decrease in BER compared to other clipping techniques."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29513
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Wahyudi
"ABSTRAK
Aliran dalam saluran tertutup merupakan salah satu bagian penting dari studi mekanika fluida karena banyak sekali contoh-contohnya dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam tempat yang sering kita temui dan dalam kehidupan kita itulah aliran yang teljadi sebagian besar merupakan jenis aliran turbulen.
Metode yang adalah dengan membuat suatu rangkaian alat yang akan digunakan sebagai obyek pengambilan data. Pada rangkaian ini dialirkan fluida air sebagai fluida tak mampu mampat memakai pompa sentrifugal dengan variasi bukaan katup pada tiga jenis pipa yang diperlakukan berbeda melalui pipa pengujian yang berdiameter 18 mm dan 21 mm dengan panjang 1 m. Pada dasarnya, eksperimen ini bertujuan umtuk membuktikan adanya pengurangan hambatan gesek pada permukaan pipa yang dilapisi teflon dan membandingkannya dengan pipa jenis standar.
Pada eksperimen ini, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pengurangan hambatan gesek pada pipa dengan lapisan Teflon telah terbukti. Parameter yang dijadikan acuan dalam penentuan hambatan gesek adalah factor gesek terhadap Bilangan Reynolds.
Untuk dapat diambil kesimpulan bahwa kekasaran permukaan yang dimiliki oleh lapisan Teflon menghasilkan tegangan permukaan lebih kecil sehingga kemudian menyebabkan tegangan geser yang dihasilkan ketika fluida bersentuhan dengan permukaan lapisan pipa lebih kecil sehingga laju aliran fluida lebih besar. Kecepatan aliran yang besar berarti besarnya energi yang dimiliki oleh fluida sehingga didapatkan head loss yang kecil dan akhirnya faktor gesek yang didapat lebih kecil dibanding dengan pipa standar.

"
2000
S37211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wentworth, Stuart M.
New York: John Wiley & Sons, 2005
621.3 WEN f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>