Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masaaki Imai, 1930-
New York: Random House Business Division, 1986.
658.009 52 IMA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Masaaki Imai, 1930-
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1998
658.5 IMA g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Masaaki Imai, 1930-
New Delhi: McGraw-Hill, 2012
658.401 2 IMA g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Susy Ong
"Jepang dikenal sebagai salah satu negara modern dan maju sejak pertengahan abad ke-20 sampai sekarang. Berbagai keberhasilan tersebut menimbulkan kekaguman bangsa-bangsa lain di dunia, termasuk di Indonesia. Dunia akademisi dan jurnalistik Indonesia sering mengutip contoh keberhasilan Jepang dengan memberi opini ‘cultural determinism’ atau ‘budaya sebagai faktor penentu’. Menurut anggapan itu, Jepang berhasil karena memiliki budaya unggul. Dari opini tersebut, lahirlah kesimpulan bahwa jika bangsa lain (termasuk Indonesia) ingin maju seperti Jepang, maka yang perlu dipelajari adalah budaya Jepang. Dalam Seikatsu Kaizen ini, pembaca diajak menelusuri perjalanan sejarah modernisasi Jepang, yang dimulai pada tahun 1860-an. Kita akan melihat apa saja upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Jepang, sehingga berhasil mewujudkan negara yang modern, sejahtera, dan maju dengan rakyat yang disiplin, rajin, produktif serta memiliki rasa tanggung jawab sosial."
Jakarta: PT. Gramdeia, 2021
952 SUS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Bambang Purnama
"Pada tahun 1973 di Jepang mengalami krisis ekonomi yang diakibatkan karena krisis minyak. Dengan adanya beban pengurangan energi, tidak mungkin untuk meningkatkan produksi dengan tetap mempertahankan upah atau gaji karyawan yang tinggi. Banyak perusahaan Jepang merugi yang akhirnya tutup pada tahun-tahun itu. Akan tetapi dengan adanya krisis minyak ini, membangkitkan pula semangat perusahaan-perusahaan Jepang untuk keluar dari krisis ini, yang akhirnya krisis minyak menjadi berkat yang tersembunyi (blessing in disguise) bagi perusahaan-perusahaan khususnya dan ekonomi Jepang pada umumnya (BA_ Marbun, 1985: 240,241). Salah satu perusahaan yang mendapat berkat tersebut adalah Toyota Motor Corporation.
Sistem Produksi Toyota dikembangkan dan dipromosikan oleh Toyota Motor Corporation dan telah dipakai oteh banyak perusahaan Jepang sebagai ekor dari krisis minyak di tahun 1973. Bahkan selama krisis terjadi, di mana perusahaan lain merugi, Toyota dapat meraih laba dengan sistem ini. Oleh karena itu Sistem Produksi Toyota banyak diadopsi perusahaan-perusahaan Jepang lain pada waktu krisis tersebut sehingga Jepang pada akhirnya dapat keluar dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun itu.
Menurut Yasuhiro Monden, dalam Sistem Produksi Toyota ada dua konsep utama dalam sistem tersebut, yaitu : Just in time dan Autonomasi. Just in time pada dasarnya bermaksud menghasilkan unit yang diperlukan pada waktu diperlukan. Autonomasi (dalam bahasa Jepang, "Ninbenno-aru Jidoka" sering disingkat "Jidoka?) dapat diterjemahkan sebagai pengendalian cacat secara otonom. Proses ini mendukung just in time, dengan tidak memungkinkan unit cacat dari proses terdahulu untuk mengalir ke proses berikutnya dan mengacaukannya (Yasuhiro Mandan, 2000 : 5).
Dengan adanya just in time dan autonomasi {Jidoka) ini, akan mengurangi biaya produksi juga meningkatkan kualitas produk. Hal senada mengenai Sistem Produksi Toyota menurut Koichi Shimizu adalah sistem dengan mengurangi biaya produksi dan aktivitas perbaikan kualitas produk. Metode ini disebut kaizen. Dalam Sistem Produksi Toyota menerangkan bahwa metode kaizen adalah untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Jadi metode kaizen ini berada dalam Sistem Produksi Toyota (Koichi Shimizu, 1998: 3).
Kaizen berasal dari kata Kai Zen yaitu filosofi Jepang yang berarti perbaikan berkesinambungan. ?Kai? diterjemahkan sebagai perubahan dan ?zen" diterjemahkan baik atau lebih baik. Ketika diaplikasikan di tempat kerja, kaizen berarti penyempurnaan kesinambungan yang melibatkan setiap orang manajer maupun karyawan. Filasafat Kaizen menganggap bahwa cara hidup kita, baik cara kerja, kehidupan sosial, maupun kehidupan rumah tangga perlu disempurnakan setiap saat (Masaaki Imai, 2001 : 4)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masaaki Imai, 1930-
Jakarta: PPM, 2001
658.009 52 IMA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asyira Nur Hafidzah
"Penelitian ini menganalisis bagaimana representasi penerapan strategi kaizen dalam organisasi sekolah, khususnya klub koto Tokise yang merupakan klub ekstrakurikuler (bukatsudō) alat musik tradisional Jepang yaitu koto, dalam anime yang berjudul Kono Oto Tomare (2019) karya Amyu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif analisis dengan teori kaizen dari Masaaki Imai (2012) sebagai pilar utama dari studi ini. Hasil penelitian menunjukan bagaimana teori kaizen yang pada dasarnya merupakan sebuah konsep usaha perubahan dalam sistem manajemen sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu, juga dapat terwujud dalam konteks bukatsudō, melalui tahapan-tahapan kecil yang bertumpu pada upaya perbaikan berkelanjutan dalam berbagai strategi seperti, upaya manusia, pelatihan, kedisiplinan, kerja sama dan komunikasi yang dilakukan oleh setiap anggotanya. Dengan menerapkan strategi kaizen ini, klub koto Tokise berhasil mencapai tujuan akhirnya yaitu memenangkan babak penyisihan di tingkat prefektur. Temuan ini menunjukkan bahwa anime Kono Oto Tomare dapat menggambarkan bagaimana konsep kaizen tidak hanya diaplikasikan dalam perusahaan, tetapi juga dapat terwujud dalam konteks lain seperti klub ekstrakurikuler di sekolah.

This research analyzes how the application of kaizen strategies in school organizations is represented, specifically through Tokise koto club which is an extracurricular club of Japan traditional musical instruments in the Kono Oto Tomare anime (2019) by Amyu. The method used in this study is descriptive analysis with the kaizen theory of Masaaki Imai as the main theory of this study. The results showed that kaizen theory, which is basically a concept of improvement attempts in the management system of a company, can also be implemented the context of bukatsudō, through small steps or stages that are based on continuous improvement efforts in various strategies such as human efforts, training, discipline, teamwork and communication that are carried out by each member. By applying the kaizen strategy, Tokise koto club successfully achieved their annual goals to win the preliminary round at the prefectural level. This finding shows that the Kono Oto Tomare anime can portray how the concept of kaizen is not only applied in companies, but can also be manifested in other contexts such as extracurricular clubs in schools."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Haikal
"Kaizen merupakan nilai budaya yang berasal dari Jepang. Kaizen adalah perubahan yang berkesinambungan baik dalam pribadi, keluarga maupun tempat kerja. Penerapan nilai kaizen di tempat kerja dilakukan antara karyawan dan manajer. Perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia juga menerapkan nilai-nilai kaizen kepada karyawannya salah satunya adalah PT. A. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan nilai kaizen di PT. A. Teori yang digunakan adalah Masaaki Imai mengenai kaizen. Penelitian ini berpusat kepada kaizen yang diberikan individu kepada perusahaan dan kaizen perusahaan kepada individu. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuantitatif berdasarkan hasil kuesioner kemudian data diolah berdasarkan kebutuhan analisis. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa PT. A memberikan fasilitas kepada karyawannya dengan kotak saran, hotline, peningkatan kualitas karyawan dengan program pelatihan, dan menerapkan nilai disiplin. Nilai-nilai PT. A tidak memberikan pemahaman secara eksplisit tentang kaizen kepada karyawannya. Perbedaan lainnya dengan perusahaan Jepang lainnya yang beroperasi di Indonesia adalah PT. A tidak memiliki divisi yang memperkenalkan kaizen kepada karyawannya.

Kaizen is a culture value originated in Japan. Kaizen is a continuous improvement in personal, family and workplace. The implementation of kaizen in the workplace is carried out by employees and managers. Japanese companies operating in Indonesia also apply kaizen. The aim of study is to find out  the implementation of kaizen in PT. A. The theory used is Masaki Imai about individual-oriented kaizen. This research is centered on kaizen given by individuals to companies and kaizen companies to individuals. The research method uses quantitative method based on the results of the questionnaire then the data is processed based on the needs of the analysis. Data collection technique used by researcher is purposive sampling. The results showed that PT. A gives facilities to its employees with suggestion boxes, improves the quality of employees with training programs, and applies the discipline. PT. A does not tell an explicit about kaizen to its employees. Another difference with other Japanese companies operating in Indonesia is PT. A does not have a division that introduces kaizen to its employees."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3   >>