Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95674 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bertugas melakukan akreditasi terhadap program studi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi - perguruan tinggi yang ada di Indonesia pada jenjang Diploma 1 (D1), Diploma 2 (D2), Diploma 3 (D3), Strata 1 (S1), Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3). Akreditasi program studi dilakukan untuk menilai mutu dan efisiensi program studi sebagai jaminan dan kontrol mutu kepada masyarakat. Pemanfaat sistem manajemen akreditasi perguruan tinggi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam mempercepat dan mempermudah proses-proses akreditasi oleh karena itu pengembangan sebelum ni menjadi kebutuhan BAN-PT. Sistem Manajemen Akreditasi Perguruan Tinggi (SMAPT) akan mempermudah dan mempercepat dalam proses pembuatan barang pengiriman barang, pravalidasi, penilaian dan pengumuman hasil akreditasi borang program studi kepada pihak luar yng membutuhkan. Laporan proyek mahasiswa ini menjelaskan bagaimana Sistem Manajemen Akreditasi Perguruan Tinggi (SMAPT) dikembangkan mulai dari nalisis masalah, perancangan sistem, implementasi dan pengujian sistem dengan menggunakan metodologi Rapid Application Development (RAD). Pengembangan sistem menggunakan Microsoft SQL Sever 2000 sebagai Database Management Systems (DBMS), Visual Basic for Application sebaai bahasa pemrograman untuk Desktop dan Client-Server Application, Microsoft Office Access 2003 utnuk pembuatan interface pada Desktop Application, PHP dan Apache sebagai bahasa pemrograman dan web server untuk web reporting.sma"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Arfan
"Mutu setiap program studi harus terus ditingkatkan. Oleh karena itu, tiap program studi harus mengupayakan pengembangan program studi secara komprehensif dan terstruktur. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah membuat Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang merupakan kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom. Mekanisme SPMI dijalankan mengikuti siklus Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan atau disingkat menjadi PPEPP. Meskipun begitu, pelaksanaan SPMI di Universitas Indonesia (UI) masih mengalami banyak hambatan. Salah satunya adalah tidak adanya integrasi data untuk kebutuhan SPMI dari tiap fakultas. Karenanya, Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) UI ingin memiliki suatu sistem terpusat yang dapat dimanfaatkan oleh tiap fakultas termasuk BPMA UI itu sendiri. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan penelitian dan pengembangan dengan alur yang dimulai dari requirements gathering dengan wawancara pengguna, requirements analysis dengan pembuatan persona, user journey, use case diagram (UCD), dan arsitektur informasi. Kemudian dari hasil analisis, dirancang desain low-fidelity prototype berupa wireframe dan desain high-fidelity prototype. Setelah itu, aplikasi dikembangkan dengan teknologi Python, Django, dan Django REST Framework untuk aplikasi back-end dan TypeScript, React, dan Next.js untuk aplikasi front-end. Aplikasi SPMI UI yang sudah selesai dikembangkan kemudian diuji dengan tiga metode evaluasi, yaitu User Acceptance Test (UAT), Usability Testing (UT), dan System Usability Scale (SUS). Hasil evaluasi yang didapat dari ketiga metode evaluasi menyatakan bahwa sistem telah layak untuk digunakan meski masih terdapat beberapa bagian yang perlu diperbaiki.

The quality of each study program must be continuously improved. Therefore, each study program must make an effort for the development of a comprehensive and structured study program. The Ministry of Education, Culture, Research and Technology has created an Internal Quality Assurance System (SPMI), which is a systemic activity of quality assurance in higher education by each university autonomously. The SPMI mechanism is carried out by following the cycle of Establishment (Penetapan), Implementation (Pelaksanaan), Evaluation (Evaluasi), Control (Pengendalian), and Improvement (Peningkatan), abbreviated as PPEPP. Even so, the implementation of SPMI at the University of Indonesia (UI) is still experiencing many obstacles. One of them is the absence of data integration for SPMI needs from each faculty. Therefore, UI’s Academic Quality Assurance Agency (BPMA) wants a centralized system that each faculty can utilize, including BPMA UI itself. In order to achieve that, research and development are done by adhering to the flow that started from requirements gathering through user interview, requirements analysis by creating personas, user journey, use case diagram, and information architecture. Based on the outcome of the analysis, low-fidelity prototype (wireframe) and high-fidelity prototype are made. From then on, the application was developed using Python, Django, and Django REST Framework for the back-end, and TypeScript, React, and Next.js for the front-end. The finished SPMI UI app was then tested and evaluated using three different methods: User Acceptance Test (UAT), Usability Testing (UT), and System Usability Scale (SUS). Based on all the tests conducted, it can be concluded that SPMI UI is production-ready, although it still has some parts that could be improved."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syachrudin
"Proses Akreditasi Prodikes di Indonesia terdiri dari proses registrasi, pengisian borang, desk evaluation borang, assesment institusi, penilaian akhir akreditasi dengan menggunakan SIMAK Online. Permasalahan rendahnya penggunaan dikarenakan banyak terjadi kesalahan mengunggah borang akreditasi, menu-menu pada aplikasi masih membingungkan dan sering gagal diakses oleh pengguna. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerimaan pengguna SIMAK online dengan model Keberhasilan sistem informasi Delon & McLean dan penerimaan pengguna dari model TAM. Penyebaran kuesioner dengan data yang diolah sebanyak 210 responden menggunakan pendekatan PLS-SEM dan software SmartPLS. Hasil analisis data disimpulkan bahwa SIMAK online pada proses akreditasi program studi bidang kesehatan dapat diterima dan bermanfaat karena mempermudah proses akreditasi sesuai kebutuhan dari LAMPTKes.

Accreditation process of health study program in Indonesia consist of the registration process, fill in accreditation forms, desk evaluation, institutional assesment, and result of accreditation by using SIMAK online, Problems due to low level usage many errors uploading accreditation forms, menus is stll confusing and often fails to be accesed by the user. This study aims to analyza user accpetance SIMAK online with succes model information system Delon & McLean and user acceptance model TAM, Questionnaires with data processed a total of 210 respondents using PLS-SEM approach and software SmartPLS. Results of the data analysis is concluded that SIMAK online in the process of accreditation of health is acceptable and beneficial because it simplifies the process of accreditation according to the needs of LAMPTKes."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Idochi Anwar
Jakarta: Rajawali, 2009
025.04 MOC p (1);025.04 MOC p (2);025.04 MOC p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fery Fahrizal
"Akreditasi pendidikan tenaga kesehatan adalah upaya pemerintah yang dilakukan secara sistematis. berkesinambungan. terencana dan terarah guna menetapkan strata yang menggarnbarkan mutu penyelenggaraan pendidikan tenaaga kesehatan. Secara umum, tujuan dilaksanakannya akreditasi pendidikan tenaga kesehatan adalah untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan yang berdampak menghasilkan lulusan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan (Pusdiknakes, 200 I)
Pembinaan dan pengawasanan penyelenggaraan Dari hasil analisis situasi dan analisis sistem ditemukan beberapa masalah yang ada seperti pembinaan institusi pendidikan tenaga kesehatan belum dilakukan secara kontinyu dan berdasarkan kebutuhan institusi pendidikan tenaga kesehatan, pengolahan data masih secara konvensional, keberadaan tim akreditasi provinsi yang belum jelas karena adanya KepMenkes Nomor : HK.00.06.1.03.03853 yang menyatakan Tim Akreditasi ditunjuk oleh Pusdiknakes, umpan balik yang disampaikan kepada institusi pendidikan tenaga kesehatan yang memuat aspek-aspek dari setiap komponen yang masih perlu ditingkatkan belum dijadikan bahan perencanaan pembinaan institusi pendidikan tenaga kesehatan.
Hasil dari pengembangan sistem ini, telah dibuat prototipe Sistem Informasi Akreditasi Pendiilikan 'Fenaga Kesehatan (SIAYf-K) yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai wat evaluasi diri bagi institusi diknakes maupun untuk pembinaan kepad institusi pendidikan tenaga kesehatan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. seca effektif dan effisien.
Rekomendasi kepada Pusdiknakes terkait dengan pengembangan Sistem Informasi Akreditasi Pendidikan enaga K:esehatan : I ) Tim pelaksana akreditasi terdiri dari unsur Pusdiknakes, Organisasi Profesi tingkat pusat, Dinas Kesehatan Provinsi ditambah dengan unsur Poltekkes masing-masing provinsi ; 2) untuk rekruitmen asesor, Pusdiknakes melakukan tahapan kegiatan ulai dari penetapan kriteria calon asesor, sosialisasi pendaftara calon asesor kepada Dinas kesehatan Provinsi Organisasi Profesi dan Poltekkes, seleksi (fit and proper test), penetapan Tim Akreditasi.

Accreditation of the health manpower education is a overnment program which is carried eut systematical y, sustainable, planned and directed in order to fasten a strata representing implementation quality of the health manpower education. In general, the goals of the accreditation of the health manpower education are to improve the implementation quality of the health manpower education producing qualified graduates in accordance with the need of the health services (Pusdiknakes, 2001).
Guidance and supervision to tlie implementation of the health manpower. From the situation and system analysis, several problems were found such as the education institution construction of the health manpower is not continually carried out and not based on the need of education institution of the health manpower. Other problems found are data processing method is still conventional, the existence of the accreditation team in the province level is not clear due to KepMenkes No. HK.00.06.1.03853 stating that the Accreditation Team is appointed by Pusdiknakes. The other problem encountered is feed back to the education institution of the health manpower containing many aspects to be improve is not considered as an input for planning the assistance to the education institution of the health manpower.
The development of this the Health Manpower Education ( Sislem informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan, SJAPTK) which is expected to be used as a self evaluation institution, as well as for a guidance to the education institution of the health manpower by Office of Health1n Southumatera Province efficiently and effectively.
Recommendation to Pusdiknakes related to the development of SIAPTK: 1) Implementation Team consists f element from Pusdiknakes, Professional Organization in the Central level, Health Office in Province level completed by the element from Poltekkes in province level; 2J related to the assessor recruitment process, Pusdiknakes carries out the activity gradually from determining assessor candidate criteria, socialization of the assessor candidate to the HealthOffice in Province level, the Professional Organizations and Peltekkes, selection (fit and proper test)."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T20954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Rahardja
"Saat ini Dashboard yang merambah ke dunia bisnis, lebih dikenal dengan sebutan Digital Dashboard. Secara visualisasi, ini merupakan serangkaian tampilan grafik yang berisikan beberapa meteran dan penggambaran status perusahaan, baik keuangan, penjualan atau indikator lainnya yang dibutuhkan untuk mengetahui situasi bisnis. Dengan menggunakan Digital Dashboard, maka para eksekutif atau siapa saja yang membutuhkan informasi, dapat secara cepat melihat bagaimana bisnis bergerak, dan dapat diputuskan pada bagian mana yang harus dilakukan pembenahan sehingga hasil yang diperoleh sesuai keinginan. 6 (enam) tahapan rancangan Digital Dashboard yaitu pembuatan elisitasi, tabel KPI, tabel distribusi KPI, tabel parameter KPI, pembuatan prototipe serta desain model Digital Dashboard, dimana semua tahapan itu diawali dari renstra manajemen sebelum pengembangan dilakukan. Penelusuran dilakukan terhadap struktur organisasi, daya saing Perguruan Tinggi Raharja, dukungan sistem informasi serta arsitektur dan infrastruktur perangkat jaringan. Proses akhir adalah melakukan 7 (tujuh) tahapan analisis investasi yang menghasilkan simple-ROI proyek Digital Dashboard. Penelitian ini menghasilkan beberapa prototipe Digital Dashboard, hasil pembentukan KPI, rancangan arsitektur dan infrastruktur jaringan yang baru. Kesimpulannya, proyek Digital Dashboard pada Perguruan Tinggi Raharja ini layak diimplementasikan karena nilai dari Simple-ROI didapatkan sebesar 385,864% dengan arus kas bersih sebesar Rp. 6,935,909,309 dalam waktu 5 tahun.

A dashboard, formerly known as a wooden board in the ancient carriage, has transcended its meaning into the automotive arena, and now entered the business world, in hand with digital visualization. A digital dashboard is a graphic representation that contains a series of gauges and depictions that summarize the state of the company, be it financial, sales or more generally of any indicator that allows you to know the situation, possibly in real time, of your business. Hence, executive or anyone else who needs it in the organization, can instantly see how the business is evolving, deciding in which areas it is necessary to act in order to correct some behaviour that could potentially deviate the expected results. Starting from management strategy, there are six steps of designing digital dashboard before construction begins. Further steps include structure organization, education five competitive forces, existing information system support, as well as network architecture and infrastructure. Completing the end process, there are seven final steps taken in analyzing the feasibility of investing digital dashboard by simple ROI method. The research produces digital dashboard prototypes, key performance indicator tables, and final design of network architecture and infrastructure. To conclude, this project should be implemented in Raharja College because it results in Simple ROI of 385.864% and Net Cash Flow of Rp. 6,935,909,309 in five years period. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
TA107
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, 2006
R 378.05 DIR I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, 2006
R 378.07 DIR II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, 2006
R.378.07 DIR III
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>