Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28651 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Hikmah Triyantini Hidayah
"Skripsi ini membahas kesalahan pelafalan kata-kata bahasa Jerman yang mengandung huruf ( S ) dan kalimat yang di dalamnya terdapat kata-kata tersebut. Selain itu, juga dibahas interferensi yang muncul berdasarkan teori Weinreich dan Ternes. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan kesalahan pelafalan dan interferensi. Sumber data berasal dari mahasiswa Program Studi Jerman semester satu tahun ajaran 2008/2009. Berdasarkan penelitian ini sebagian besar kesalahan pelafalan terjadi pada pelafalan kata-kata bahasa Jerman yang mengandung huruf ( S ) di awal kata dan terdapat tiga jenis interferensi yang muncul. Hasil penelitian ini menyarankan agar mahasiswa lebih sering mendengarkan dan berlatih pengucapan bahasa Jerman, serta mereka juga dapat menggunakan laboratorium bahasa di fakultas.

The focuses of this study are the error of pronunciation of Germany's words which contain ( S ) and the error of sentence which contains word with consonant ( S ). Besides that, the research is also discussed on the interference's pronunciation that is based on Weinreich and Ternes's theory. The purposes of this study are not only describes the error of pronunciation but also describes the error of interference on first semester students of Germany's program at University of Indonesia in academic year 2008/2009. The results are; firstly most of students made an error of prefix pronunciation of Germany's word and the last is there are three interferences phenomena on it. According to the research, especially for the first semesters students, suggested to listen and practice the Germany's pronunciation frequently not only during the class but also using the language laboratory facilities on faculty."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S14770
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zunainah
"Walaupun berasal dari rumpun yang berbeda, dengan sistem kebahasaan yang berbeda pula, ditemukan banyak kata bahasa Indonesia yang memiliki kemiripan fonis dan gratis dengan kata bahasa Prancis. Biasanya orang akan langsung beranggapan bahwa kata semacam itu mempunyai makna yang lama. Namun, apakah benar demikian ? Penelitian ini akan memaparkan persamaan dan perbedaan makna serta identifikasi kolokasi dari kata bahasa Prancis dan bahasa Indonesia dengan kemiripan fonis dan grafis. Adapun teori yang digunakan untuk mendasari analisis adalah teori mengenai kata pinjaman, analisis makna, dan kolokasi. Untuk membantu penelitian, digunakan kamus ekabahasa Petit Robert (2003) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) sebagai kamus sumber untuk menganalisis makna dan mengidentifikasi kolokasi. Selain itu, digunakan juga kuesioner jika tidak ditemukan makna dan konteks yang jelas pada kamus sumber. Kuesioner tersebut diberikan kepada dua orang informan (seorang penutur bahasa Francis dan seorang penutur bahasa Indonesia)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ines Rizkia
"Bahasa Norwegia memiliki banyak kata serapan yang diambil dari Bahasa Jerman dan bahasa-bahasa yang mendahului bahasa Jerman seperti Bahasa Jerman Hilir dan Bahasa Jerman Hilir Pertengahan akibat supremasi politik dan ekonomi yang terjadi pada Liga Hansa tahun 1250-1450 di mana sejumlah populasi besar dari penutur Bahasa Jerman Hilir Pertengahan bermigrasi ke Norwegia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis kemiripan dan perbedaan antara bahasa Jerman dan Norwegia, kelaziman pengajaran bahasa Jerman di Norwegia, dan bagaimana pembelajar bahasa Norwegia beradaptasi dengan bahasa Jerman melalui kata-kata serapan tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis kontrastif untuk menguraikan faktor-faktor yang membangun kemiripan dan perbedaan antara bahasa Jerman dan bahasa Norwegia, dan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui wawancara one-on-one terbuka dengan tiga narasumber yang mempelajari bahasa Jerman dan Norwegia secara bersamaan di mana mereka diminta untuk menyebutkan kata-kata serupa dalam bahasa Jerman dan Norwegia yang terlintas di benak mereka, sehubungan dengan tujuan penulis mengumpulkan bukti perihal seberapa familiar mereka dengan bahasa Jerman ketika mereka telah mempelajari bahasa Norwegia, dan sebaliknya.

The Norwegian language has many loan words derived from German and the languages that preceded German such as Middle Low German and Low German due to the political and economic supremacy that occurred in the Hanseatic League back in 1250 to 1450 where a huge population of Middle Low German speakers migrated to Norway. Thus, this research aims to analyze the similarities and differences between German and Norwegian, the prevalence of German language teaching in Norway, and the way Norwegian language learners adapt with the German language through the said loan words. This research uses contrastive analysis to decipher factors that helped build the similarities and differences between German and Norwegian, and uses a qualitative research method through a one-on-one, open-ended interview with three interviewees that are learning German and Norwegian simultaneously where they were asked to mention similar words in German and Norwegian that crossed their minds as the writer aims to collect evidences regarding how familiar they are with German when they have learned Norwegian, and vice versa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Hadi
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 2015
499.221 SYA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Titiasari Indayani
"Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Permasalahan Penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Sumber Data, Prosedur Kerja dan Sistematika Penyajian.
Dalam bab kedua dijabarkan landasan teori. Teori Lyons digunakan sebagai dasar konsep makna referensial, sementara konsep makna konotatif menggunakan teori dari Blanke. Teori mengenai idiom berdasarkan teori dari Palm dan sebagai teori pendukung digunakan teori dari Drosdowski dan Burger.
Bab ketiga- merupakan analisa data. Seluruhnya terdapat 24 idiom yang danalisis. Kesimpulan penelitian terdapat pada bab keempat.
Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa dari 24 idiom, sebanyak 17 idiom merupakan idiom penuh, scdangkan 7 idiom lainnya adalah semi-idiom. Pada idiom penuh, 13 idiomnya berbentuk frase, sernentara 4 idiom lainnya berbentuk kalimat. Pada semi-idiom, seluruh idiomnya berupa frase.
Ditinjau dari fungsinya, 17 idiom berfungsi sebagai predikat, 1 idiom menempati fungsi predikatif, dan 2 idiom berfungsi sebagai adverbial. Sedangkan ditinjau dari kestabilannya, dari 24 idiom, 17 idiom bersifat stabil dan 7 idiom lainnya lidak stabil. Analisa data juga menunjukkan bahwa antara makna harafiah dan makna idiomatis sebuah idiom terdapat suatu hubungan. Namun, untuk melihat hubungan tersebut, kita harus mengetahui terlebih dahulu kebudayaan dan. kebiasaan niasyarakat Jerman di masa lalu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S14738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Setiawidi
"Analyse einiger deutschen Satze, die Prapositionalgruppe enthalten, In der funktionalen Grammatik von Eisenberg werden die drei grammatischen Komponenten aus der Sicht von Syntax beschrieben, namlich die syntaktischen Strukturen, Kategorien and Funktionen. Aufgrund den Kategorie- and Funktionkomponenten werden die Komponenten der syntakti_schen Relation im Deutschen weiter beschrieben. Naoh der Theorie von Eisenberg gibt es im Deutschen zwei Typen von syntaktischen Relationen: die Bestimmungsrelation, die sich auf syntaktische Funktionen bezieht; die Bereichs_relation, die sich mit Konstituentenkategorien befa_t. Au_erdem werden Satzanalysen von Strukturen zur Funk_tionen and umgekehrt, and auch systematische vollstandigen Beschreibungen von den Beziehungen zwischen Struktur and Funktion erlautert. Als Korpus sind Satze, die Prapositionalgruppe (PrGr) enthalten. Die Satze werden aus einigen thematisch ver schiedenen Artikeln -- wie z.B. Politik, Wirtschaft, Kultur, Sport und allgemein -- in Frankfurter Allgemeine Zeitung Nr. 262 (10. November 1992), 275 (28. November 1992) und 276 (27. November 1992) entnommen. Die Satzanalyse umfa_t der Analyse der Konstituenten-struktur, der syntaktischen Funktionen and Relationen zwischen Konstituenten von jeden Satzen. Fernerhin, nach der Struktur- und der syntaktischen Funktiansanalyse wird die Beziehung zwischen Struktur and Funktion untersucht, namlich die Satzkonstituenten, die gleiche Strukturen haben, konnen in unterschiedlichen syntaktischen Funk_tionen vorkommen. Die Schlu_folgerung sind u.a.: ein Satz kann entweder nur eine PrGr mit bestimmter syntaktischer Funktion oder mehrere PrGr mit verschiedenen syntaktischen Funktionen haben; Um die funktionale Grammatik von Eisenberg zu ver_wenden, werden die sehr Bute Beherrschung der untersuchten Sprache and das genaue Verstehen der syntaktischen Funk_tion jeder Konstituenten eines Ausdrucks/Satzes von einem Forscher vorausgesetzt, so da_ die Konstituentenstruktur und die syntaktischen Relationen zwischen Konstituenten des Satzes genau bestimmt werden konne."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zukri Karjadi
"Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap kata-kata pinjaman asal BP yang sudah.menjadi kosa kata BI, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1). Sebagian dari kata-kata pinjaman asal BP yang sudah menjadi kosa. kata BI memang mengalami perubahan makna. Perubahan maknanya berupa penyempitan,perluasan dan perubahan makna seluruhnya. 2). Kata-kata pinjaman BI asal BP yang mengalami perubahan makna lebih banyak jumlahnya dibandingkan kata-kata pinjaman BI asal BP yang tidak mengalami perubahan makna. Hal ini terlihat dari persentase jumlah yang tercantum di bawah ini. Kata-kata yang tidak mengalami perubahan makna persentasenya 42,19 % dan kata-kata yang mengalami perubahan makna persentasenya 57,81 %. Kata-kata pinjaman yang mengalami perubahan makna persentasenya sebagai berikut: penyempitan (75,68 %), perluasan_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1975
S14212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoses Antonius A.
"Proses peminjaman tidak terpaku pada bentuk kata yang harus mirip dengan bentuk aslinya. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa banyak kata yang digunakan setiap hari merupakan basil dari peminjaman dari bahasa lain. Selain peminjaman kata-kata tunggal, ternyata ada juga bentuk peminjaman dari kata-kata majemuk. Peminjaman tersebut berbentuk pinjam terjemah, contohnya kata luar negeri dan dalam negeri yang berasal dari kata binnenland dan buitenland; pinjam campur, contohnya kata air ledeng yang berasal dari kata waterleiding; dan pinjam ubah, contohnya pispot yang berasal dari kata piespot.
Dengan bentuk peminjaman tersebut, kata-kata tersebut disesuaikan dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Hasilnya ada yang tetap berbentuk sebagai kata majemuk atau menjadi satu kata tunggal saja. Bila hasilnya merupakan kata majemuk, pembentuk kata tersebut dapat berupa kata pinjaman juga atau hanya basil penerjemahan biasa. Kesulitannya adalah untuk menentukan bahwa kata-kata tersebut merupakan basil peminjaman karena mungkin memang sudah ada sejak dulu dala bahasa Indonesia dan mungkin terdapat juga dalam bahasa lain selain dalam bahasa Indonesia. Begitu juga dengan frekuensi pemakaian kata-kata tersebut yang sangat tinggi, sehingga sudah dianggap kata-kata asli, misalnya kata kepala sekolah berasal dari kata hoofdschool yang merupakan bentuk pinjam terjemah, begitu juga uang sekolah atau whoa/geld.
Dalam skripsi saya ini saya menganalisis perubahan dan penyesuaian yang ada dalam peminjaman kata-kata majemuk bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Skripsi ini saya bagi dalam empat bab, yaitu Bab I berisi pendahuluan; Bab II berisi kerangka teori, secara semantis dan fonologis, serta sosiolinguistik; Bab III berisi analisis kata-kata bahasa Indonesia basil peminjaman dari kata-kata majemuk bahasa Belanda dilihat secara fonoIogis dan semantis; serta Bab IV berisi kesimpulan dari analisis sebelumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S15834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Afianto
"Skripsi ini membahas interferensi bunyi b, d, g, p, t & k bahasa Jawa dalam bahasa Jerman yang dilakukan oleh mahasiswa yang memiliki bahasa ibu bahasa Jawa. Penelitian ini bertolak dari bahasa Jerman sebagai bahasa asing yang dipelajari dan bahasa Jawa sebagai bahasa ibu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan dan menganalisa interferensi bunyi b, d, g, p, t & k yang dilakukan oleh penutur bahasa Jawa. Sebagai landasan metode penelitian, saya menggunakan metode deskriptif dan metode induktif yang berbentuk studi kasus. Data yang dianalisa direkam dengan menggunakan tape recorder. Hasil dari penelitian ini adalah: bahasa ibu yang dalam hal ini adalah bahasa Jawa, sangat berpengaruh pada bahasa yang dipelajari (bahasa Jerman), terutama bunyi b,d, g, p, t & k. Karena alasan ini, penutur bahasa Jawa melakukan interferensi bunyi dalam percakapan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S14651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noordiana Kamilya
"Penelitian mengenai interferensi gramatikal bahasa Indonesia pada bahasa Jerman dalam proses belajar bahasa Jerman dilakukan terhadap sekelompok mahasiswa berbahasa ibu bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan metode analisis kontrastif. Data yang digunakan adalah teks bahasa Jerman yang ditulis oleh keenam belas mahasiswa tersebut ketika belajar bahasa Jerman di Program Studi Jerman-FSUI. Sebagai landasan teori utama adalah teori dari Robert Lado dan Uriel Weinreich. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi interferensi gramatikal bahasa Indonesia pada bahasa Jerman ketika informan belajar bahasa Jerman. Bila terjadi interferensi gramatikal, jenis interferensi gramatikal manakah yang dominan muncul dalam teks bahasa Jerman milik mereka.
Setelah penelitian dilakukan didapatkan hasil bahwa memang terjadi interferensi gramatikal bahasa Indonesia pada bahasa Jerman ketika informan belajar bahasa Jerman. Penyebabnya adalah perbedaan sistem gramatikal bahasa Indonesia dengan bahasa Jerman. Jenis interferensi gramatikal yang dominan terjadi adalah penyingkiran kategori gramatikal wajib bahasa Jerman. Selain itu, jenis interferensi yang juga terjadi adalah interferensi hubungan gramatikal dan perubahan fungsi morfem yang ekuivalen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S14999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>