Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173918 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Septian Adiwibowo
"Perolehan informasi adalah salah satu bidang di ilmu komputer yang bertujuan untuk membantu menemukan informasi tertentu di antara banyak informasi yang tersedia. Sistem tanya jawab adalah satu topik pada bidang perolehan informasi, di mana informasi yang diperlukan direpresentasikan dalam suatu kueri berbentuk kalimat tanya dan menghasilkan jawaban singkat.
Penelitian ini menghasilkan sistem tanya jawab bilingual di mana pertanyaan diberikan dalam Bahasa Indonesia dan jawaban dihasilkan dalam Bahasa Inggris. Kueri yang digunakan adalah 190 pertanyaan Bahasa Indonesia dari topik tanya jawab Cross Language Information Retrieval (CLEF) 2006 yang terdiri dari pertanyaan fakta dan definisi. Koleksi dokumen yang digunakan adalah koleksi koran berbahasa Inggris: Glasgow Herald dan Los Angeles Times.
Untuk menemukan jawaban dari pertanyaan, pertama-tama sistem tanya jawab melakukan analisis terhadap teks pertanyaan untuk menentukan jenis jawaban yang diperlukan. Kemudian pertanyaan diterjemahkan ke Bahasa Inggris menggunakan ToggleText. Setelah itu pertanyaan yang telah berbahasa Inggris dijadikan kueri ke Lemur Toolkit untuk mendapatkan sekumpulan cuplikan dokumen dari koleksi dokumen yang relevan terhadap pertanyaan.
Bila pertanyaan bertipe fakta, maka semua entitas bernama dikumpulkan dari cuplikan-cuplikan dokumen tersebut untuk menjadi kandidat jawaban. Terdapat empat penilaian untuk memilih satu jawaban di antara para kandidat tersebut: frekuensi kemunculan kandidat jawaban yang diperoleh dari search engine; urutan dokumen yang diperoleh dari sistem perolehan informasi; jarak antarkata (Average Distance Weight); dan bobot kata kandidat jawaban.
Bila pertanyaan bertipe definisi maka perolehan jawaban dilakukan dengan mengekstrak frasa kata benda dari tiap cuplikan dokumen yang berisi kata-kata pertanyaan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sistem tanya jawab ini berhasil mencapai ketepatan jawaban sebesar 14%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia
"Untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mendapatkan informasi yang banyak dalam waktu yang singkat, teknologi informasi terus menerus dikembangkan. Saat ini informasi menjadi lebih mudah didapat melalui internet. Pengguna internet terdiri dari berbagai macam orang dengan berbagai macam suku bangsa dan bahasa. Dokumen yang dapat diakses melalui internet juga terdiri dari berbagai bahasa.
Untuk memudahkan pencari informasi mendapatkan informasi yang mereka inginkan tanpa terhalangi faktor bahasa, maka dikembangkan teknologi perolehan informasi lintas bahasa. Perolehan informasi lintas bahasa adalah perolehan informasi atau dokumen yang ditulis dalam bahasa yang berbeda dari bahasa kueri. Teknologi perolehan informasi lintas bahasa yang berkembang saat ini antara lain adalah dengan menggunakan mesin penerjemah, dengan kamus dwibahasa, dan berdasarkan korpus. Teknologi perolehan informasi lintas bahasa berdasarkan korpus dapat menggunakan korpus paralel atau korpus yang sebanding. Pada penelitian kali ini, dicoba teknik perolehan informasi berdasarkan korpus yang sebanding dengan menggunakan penghitungan statistik phi square dan koefisien korelasi Pearson.
Hasil dari eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja dari perolehan dokumen lintas bahasa dengan menggunakan teknik phi square dapat mencapai 494% dari kinerja kamus dwi-bahasa, sedangkan kinerja korelasi Pearson dapat mencapai 510% dari kinerja kamus dwi-bahasa. Kinerja dari perolehan dokumen lintas bahasa dengan menggunakan teknik phi square dapat mencapai 117% dari kinerja mesin penerjemah Transtool, sedangkan kinerja korelasi Pearson dapat mencapai 121%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Peters, Carol
"This book present a comprehensive description of the technologies involved in designing and developing systems for Multilingual Information Retrieval (MLIR). They provide readers with broad coverage of the various issues involved in creating systems to make accessible digitally stored materials regardless of the language(s) they are written in. Details on Cross-Language Information Retrieval (CLIR) are also covered that help readers to understand how to develop retrieval systems that cross language boundaries. Their work is divided into six chapters and accompanies the reader step-by-step through the various stages involved in building, using and evaluating MLIR systems. The book concludes with some examples of recent applications that utilise MLIR technologies. Some of the techniques described have recently started to appear in commercial search systems, while others have the potential to be part of future incarnations.
"
Berlin: Springer-Verlag, 2012
e20407787
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Armando Yonathan
"Informasi yang terdapat saat ini tidak hanya terbatas disimpan dalam bentuk dokumen teks saja, tetapi banyak juga dalam bentuk dokumen suara. Banyaknya informasi yang disimpan dalam bentuk dokumen suara menyebabkan diperlukannya teknik perolehan informasi yang dapat diterapkan kepada koleksi dokumen tersebut. Pendekatan yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan hasil pengenalan suara oleh Sistem Pengenalan Suara Otomatis (SPSO). Tetapi, hasil pengenalan suara oleh SPSO tidak sepenuhnya benar sehingga menurunkan tingkat akurasi perolehan informasi dokumen suara. Pada penelitian ini penulis mencoba empat jenis hasil pengenalan suara untuk melakukan perolehan informasi dokumen suara, yaitu 1-best output, n-best word output, n-best pronounciation output, word posterior lattice. Selain itu, penulis juga mencoba tiga jenis kueri pada penelitian ini, yaitu kueri satu kata, kueri frase dua kata dan kueri kalimat. Hasil yang didapat pada penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan 1-best output pada perolehan informasi dokumen suara menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan penggunaan hasil pengenalan suara yang lain. Mean Average Precision (MAP) hasil eksperimen dengan 1-best output lebih besar 0.64% dibandingkan penggunaan n-best output , 8,88% lebih besar dibandingkan penggunaan word posterior lattice dan lebih besar 92.68% dibandingkan penggunaan n-best pronounciation output. Pada eksperimen dengan kueri frase, sistem dengan akurasi terbaik adalah sistem yang menggunakan word posterior lattice. Pada eksperimen dengan kueri satu kata dan kueri kalimat, sistem yang menggunakan n-best word output menghasilkan kinerja terbaik.

The information today is not only limited in the form of text documents, but also in the form of spoken documents. The growing number of those spoken documents requires the information retrieval techniques to make the retrieval process easier. The approach for spoken documents retrieval is using automatic speech recognition (ASR). However, the results of the speech recognition by ASR are not entirely correct, so reduce the level of accuracy of information retrieval of spoken documents. This experiment uses four types results of the speech recognition by ASR, the 1-best output, n-best output, n-best pronunciation output, word posterior lattice. In addition, this experiment also investigates the effect of the use of query types (phrase, single word and sentence). Results obtained from this experiment concluded that the use of 1-best output on spoken document retrieval produces better performance results than the use of other results of the speech recognition. Mean Average Precision (MAP) results of experiments with 1-best output is 0.64% higher than the use of n-best output, 8.88% higher than the use of word posterior lattice and 92.68% higher than the use of n-best pronunciation output. In phrase based query experiment, the best accuracy is word posterior lattice while the best accuracy in single word query and sentence query is n-best word output."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Yusuf
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem temu-kembali informasi dengan melakukan perluasan terhadap sistem temu kembali informasi berbasis jaringan inferensi dengan menerapkan metode clustering. Metode Clustering yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil penelitian Magdalena [MAG96]. Uji coba dilakukan pada kumpulan dokumen koleksi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Pemilihan nilai ambang dari cluster yang digunakan dalammpembentukan jaringan inferensi mempengaruhi dokumen yang terambil dari kueri yang diberikan terhadap sistem yang diuji.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa perluasan sistem temu kembali informasi jaringan inferensi model dasar dengan metode clustering mempengaruhi jumlah dokumen yang terambil (retrieved). Nilai ambang clustering berbanding terbalik dengan jumlah dokumen terambil untuk sistem temu kembali jaringan inferensi dengan additional evidence yang menerapkan metode clustering. Semakin tinggi nilai ambang maka jumlah dokumen terambil semakin berkurang."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
S1507
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Susantono
"Tujuan dari penelitian ini untuk mencari gambaran mengenai pola pencarian yang dilakukan oleh pejabat di Pusat Data dan Informasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional. Penelitian ini mencoba mengindentifikasi pola pencarian Informasi dalam mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purpossive sample. Sampel diambil sebanyak tiga orang kepala bidang di Pusat Data dan Informasi Pendidikan. Alat pengumpulan data yang digunakan. adalah wawancara.
Model operasional penelitian yang digunakan adalah Model of Information Seeking of Professional yang dikembangkan oleh Leckie, Petigrew and Sylvain. Model ini mengambarkan tentang kebiasaan dan perilaku informasi oleh para profesional, Model ini terbagi dalam enam komponen yaitu : (1) peran/fungsi pekerjaan, (2) tugas, (3) karakteristik kebutuhan informasi, dan tiga faktor yang mempengaruhi pencarian informasi : (4) pemahaman atas sumber informasi, (5) sumber-sumber informasi, dan (6) hasil akhir.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pejabat eselon III sebagai kepala bidang mempunyai peran : (1) memberikan pelayanan kepada pejabat atasan dan masyarakat, (2) memberikan penyuluhan, pelatihan kepada masyarakat dan bawahan mereka, (3) memimpin dan bertanggungjawab atas kelancaran tugas bidang yang dipimpinnya, (4) mengadakan penelitian untuk mendapatkan data atau informasi dalam menjalankan tugas sehari-hari, (5) meningkatkan pengetahuan dengan membaca, mengikuti seminar.
Kebutuhan informasi para pejabat eselon III dipengaruhi oleh kompleksitas masalah, konteks permasalahan, frekuensi kebutuhan, dan kepentingan. Sumber-sumber yang banyak digunakan adalah buku dan dokumen-dokumen yang berada didalam organisasi (Balitbang dan tujuh unit utama lainnya) termasuk database yang dikembangkan oleh depdiknas, serta dokumen-dokumen yang ada di internet. Pemanfaatan sumber-sumber informasi itu dikarenakan sumber-sumber tersebut sudah terbiasa digunakan dan pernah berhasil menggunakannya serta kualitas sumber informasi.

The purpose of this research is to examine information seeking of public affair at Pusat Data dan Informasi Pendidikan. This research trying to identification information seeking process in daily duty.
This research is qualitative research with study-case method. The operational model of this research is Model of information seeking of professional, which developed by Leckie, Pettigrew and Slyvain. The model was developed through a careful analysis and interpretation of empirical studies on the information habits and practices of professionals. The model have six components are: (1) work roles, (2) associated tasks, and (3) characteristic of information needs and three factors affecting information seeking: (4) awareness, (5) sources, (6) outcomes. The research results show that public affair has role; (1) given services to their upper manager and public, (2) given education, training to public, and their staffs, (3) responsible to their duty (4) taken research to solve the problems, (5) improve their knowledge with reading books and attending a seminar.
The public affair information needs are affecting by complexity, context, frequency and importance. The most use information source are; books and documents in internal organization, including databases, which developed by the organizations and Internet.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T 11596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Rahardjo
"Tujuan tesis ini adalah mengkaji perilaku informasi dosen Universitas Terbuka dan produktivitas karya ilmiahnya, serta keterkaitan antar keduanya. Penelitian survey ekploratif ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data, serta didukung wawancara dan kajian dokumen. Kajian dokumen dilakukan untuk mempersiapkan sampel. Metode sampling yang diterapkan pada penelitian ini adalah sampel acak berstrata di mana sampel yang diperoleh sebesar 61 responden dari populasinya 366 orang dosen.
Untuk memperoleh jawaban penelitian ini, peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap 4 responden dan 2 orang narasumber yang berkepentingan dengan masalah pelayanan informasi di mana data kualitatif ini digunakan sebagai pendukung dalam proses analisis data.
Penelitian ini menggunakan metode analisis CHAID (Chi-Square Automatic Interaction Detection) yaitu suatu metode analisis yang digunakan untuk menelusuri keterkaitan antar peubah respon dan peubah penjelas yang masing-masing bertipe kategorik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (I) tingkat produktivitas karya ilmiah responden per tahun 10,8 angka kredit, sedangkan rasio produktivitas karya ilmiah dan syarat kenaikan jabatan fungsional dosen per tahun diperoleh hasil 0,71. Kurva pada hasil produktivitas tersebut lebih condong ke kiri di mana menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang berada di bawah rata-rata. (2) Terdapat keterkaitan yang nyata antara kebutuhan sumber informasi dengan produktivitas karya ilmiah mereka, di mana responden yang berkategori produktivitasnya tinggi membutuhkan sumber informasi buku dan jurnal ilmiah, sebaliknya yang responden yang berproduktivitas rendah lebih memilih buku referensi dan laporan penelitian. (3) Responden yang kurang produktif memiliki persepsi tentang ketersediaan informasi di lingkungan UT kurang memadai, hal ini merupakan hambatan dalam mendapatkan informasi terutama bagi responden yang memiliki bidang ilmu yang spesifik. (3) Responden yang memiliki rasio kenaikan jabatan fungsional rendah memiliki hambatan kemampuan menelusur informasi di mana beberapa responden beralasan bahwa kesibukan rutin responden cenderung pada masalah-masalah administratif sehingga kekurangan waktu untuk melakukan penelusuran informasi. Namun demikian untuk mengatasi hal-hal tersebut responden memanfaatkan perpustakaan atau sumber lain serta menggunakan layanan jasa kepustakaan yang ada.

The Study of Information Behavior and the Scientific Work Productivity of the Lecturers of the Open Learning University of Indonesia using CHAID Analysis Method "The purpose of the research is to study the information behavior of lecturers of the Open Learning University of Indonesia, their productivity of scholarly papers (sciencetific works), and the relationship between them. Questionnaires and interviews were used to measure the information behavior and the productivity. A number of 61 samples were drawn using stratified random sampling technique.
Documentary study was also conducted for the purpose of sample data classification. Data were analyzed using Chi-Square Automatic Interaction Detection (CHAID) method by which researchers can explore the relationship between response variable and predictors and both of them are categorical variables.
Findings revealed that (1) respondents have generally low in their productivity of scholarly papers per annual and their ratio of lecturer rank promotion. (2) Further, the result showed that respondents' information need was significantly related to scholarly papers productivity, where the higher category of productivity needs monographs and journals, and the lower needs reference books and research reports. (3)The lower category of productivity had a low perception on information availability especially respondents who had specific major, while the lower category in the ratio of lecturer rank promotion had a barrier in seeking information. It can be predicted that it was caused by their job schedule that was more administrative works instead of educative one and also the availability of information sources. So far to resolve the problems, respondents used intermediaries and attended other libraries and sources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Zainal Arifin
"Pada tulisan ini akan dijelaskan berbagai teknik sistem temu kembali informasi dan rancangan integrasi sistem ke basis hiperteks. Sistem pengindeksan yang dijelaskan adalah pengindeksan dengan pembobotan berdasarkana frekuensi dan berdasarkan rumus Savoy [1]. sedangkan teknik temu kembali informasi yang dijelaskan adalah teknik Boolean biasa, teknol Boolean berperingkat dan teknik Extnded Boolean.Kinerja berbagai pengindeksan di ukur dengan menampilkan dokumen yang terambil berikut bobot peringkatnya.
Sistem ini dapat digunakan sebagai "bencmarking tool" untuk mengukur kinerja berbagai teknik yang digunakan dalam sistem temu kembali informasi"
2001
JIKT-1-2-Okt2001-44
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
"Tujuan dari penelitian ini untuk mencari gambaran mengenai pola pencarian informasi mahasiswa asing pada Program BIPA (Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing) FSUI. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi pola pencarian informasi mahasiswa asing dalam mendukung kegiatan belajar yang meliputi sumber-sumber informasi yang digunakannya, dan hambatan-hambatan yang dialami.
Pengumpulan data terbagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama berupa pengisian kuesioner dan self report selama 5 hari yang dilanjutkan dengan wawancara. Tahap kedua dilakukan untuk mengetahui situasi problematik dengan menggunakan teknik wawancara timeline. Pengumpulan data dimulai 20 September s/d 10 Nopember 2001.
Penelitian ini menggunakan metode kajian pemakai. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sample. Sampel diambil sebanyak 11 prang mahasiswa BIPA. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survai. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara.
Hasil penelitian memperlihatkan faktor pribadi turut menentukan pola pencarian informasi karena diri individu merupakan asal munculnya berbagai permasalahan situasional. Permasalahan situasional yang dialami mahasiswa BIPA terdiri dari permasalahan belajar dan permasalahan bukan belajar. Strategi pencarian informasi yang digunakan dipengaruhi oleh jenis situasi. Strategi yang umum digunakan dalam situasi belajar adalah penggunaan buku teks BIPA. Strategi pada permasalahan bukan belajar berupa penggunaan sumber informal seperti dengan teman, media massa, dan sistem. Hambatan yang ditemui pada umumnya disebabkan oleh faktor internal (dari dalam individu) dan eksternal (hubungan sosial). Sumber yang digunakan dipengaruhi oleh permasalahan situasional. Buku teks BIPA digunakan oleh seluruh responden sebagai sumber belajar utama. Pada situasi bukan belajar, teman digunakan sebagai sumber informasi utama. Dengan demikian poia pencarian informasi mahasiswa asing yang belajar pada program BIPA FSUI dalam penelitian ini secara umum dipengaruhi oleh faktor konteks yang bersifat situasional, institusional, dan sosial.

The purpose of this research is to examine information seeking pattern in the context of foreign student at BIPA (Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing) program at the Faculty of Letters University of Indonesia. The research is focusing on information seeking pattern based on situation factor.
The data collected in two ways. First, interview and questioner technique on 10 respondents. Second, timeline interview with 6 respondent. The aim of this interview find out situational problems affecting the respondent information seeking. This research were conducted in September 20`'' until November 10'h 2001.
The sampling technique was purposive. Survey was used as data collecting method that divided in questionnaire and depth interview. The data analyzed based on individual factors (constitute individual characteristic, experience in living, language) and situational factors (situational problem. strategy, barrier, and source). The data were analyzed individual factors and situational factor
The results show that individual factors affect user in seeking information. The situation that respondent were facing were divided into situational problem in study situation and non study situation. In study situation, most respondent found difficulties learn Bahasa Indonesia especially grammar, listening and speaking and practicing the language. The students saw the usefulness of BIPA textbook as a primary source. They also reported that in information seeking process come from internal and external factors_ They consider textbooks of BIPA as primary source in study situation. In non-study situation, they usually ask help from significant others, used mass media and the systems. In brief information seeking pattern of foreign students at BIPA program is influenced by situational, institutional, and social context."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Zyllan Zelila
"ABSTRAK
Kebutuhan akan data dan informasi tentang lulusan tenaga kesehatan
pada Poltekkes Aceh sangat diperlukan dalam pengambilan kebijakan untuk
pengembangan institusi pendidikan kesehatan dimasa depan. Tujuan studi ini
adalah untuk pengembangan sistim informasi penelusuran lulusan Poltekkes
Aceh yang nantinya dapat diakses secara online. Menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode pengembangan sistem SDLC. Penelitian dilakukan
terhadap enam jurusan dibawah naungan Polekkes Aceh. Hasil penelitian
diketahui Poltekkes Aceh masih menggunakan cara manual dan semi manual
dalam pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan datanya. Dengan
pengembangan sistim informasi ini diharapkan akan mampu membantu
Poltekkes Aceh dalam melakukan penelusuran lulusannya secara online.
ABSTRACT
The need of data and information about health human resource at
Poltekkes Aceh are needed in policy making for institution development health
education in the future. The study aims is for information system development of
tracer study in Poltekkes Aceh which can be access online. Qualitative approach
using with SDLC system development method. This study is performs toward
six departments under Poltekkes Aceh. The result shows that Poltekkes Aceh
still using manual method and semi manual in collect, save, and data process.
With this system information development, it is hope will support Poltekkes
Aceh in do it’s tracer study online."
Universitas Indonesia, 2013
T35333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>