Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80883 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akita Priandana
"Selama Piala Dunia 2002 berlangsung, media massa di Jepang, khususnya televisi memusatkan perhatian pemberitaan kepada hal-hal yang berhubungan dengan turnamen tersebut. Berbagai macam berita dan informasi menghiasi layar televisi Jepang selama kompetisi berlangsung. Salah satu hal yang tidak lepas dari pemberitaan televisi di Jepang adalah informasi mengenai tim nasional Jepang, mulai dari profil pemain sampai pelatih yang berpartisipasi dalam kejuaraan empat tahunan tersebut. Melalui berita-berita mengenai tim nasional Jepang selama Piala Dunia 2002 tersebut, televisi berperan dalam membentuk nasionalisme masyarakat Jepang selama turnamen diadakan. Melalui teori ruang nasional, skripsi ini membahas peran televisi terhadap pembentukan nasionalisme masyarakat Jepang melalui studi kasus pemberitaan tim nasional Jepang selama Piala Dunia 2002 yang diselenggarakan di Jepang dan Korea Selatan.
When FIFA World Cup 2002 being held in Japan and South Korea, Japan?s mass media, especially television, focused their attention to anything that related to the tournament. Any kind of news and information about World Cup 2002 are emblazoned Japan?s television as long as the competition is on the run. One thing that can?t be separated from Japan?s television?s attention is the news and information about their own soccer national team, started from profile about players to coach that participated on that tournament. Through the news about Japan?s soccer national team as the tournament was being held, television played it?s role to form Japanese?s nationalism. By using nation space theory, this study investigate television?s role toward figuration of Japanese?s nationalism through case study of news about Japan?s soccer national team as the FIFA World Cup 2002 is being held in Japan and South Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13463
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lingga Dewi Pangestu
"Tujuan skripsi ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh penyelenggaraan sebuah acara olahraga akbar Piala Dunia FIFA 2002 Jepang-Korea Selatan terhadap jumlah wisatawan asing yang datang ke Jepang dan karakteristik wisatawan asing yang datang saat acara berlangsung. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan studi kepustakaan. Dalam kurun waktu satu bulan pelaksanaan, Piala Dunia FIFA ini memberikan keuntungan besar bagi tuan rumah acara. Bagi tuan rumah acara, penyelenggaraan Piala Dunia FIFA adalah sebuah ajang promosi pariwisata negaranya. Tercatat pada tahun 2002, Jepang mengalami peningkatan jumlah wisatawan asing yang datang dan hal ini juga berdampak pada peningkatan perekonomian.

This thesis aims to find out how the influence of organizing a mega sport event FIFA World Cup 2002 Japan South Korea against the number of foreign tourists who come to Japan and how the characteristics of foreign tourists who come during the event. The method used in writing this thesis is descriptive analysis with literature study. Within a month of implementation, this FIFA World Cup provides a great advantage for the event host. For the event host, the FIFA World Cup is an event of tourism promotion of the host country. Recorded in 2002, Japan experienced an increase in the number of foreign tourists who come and this also has an impact on the economy improvement."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S5015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Pratama
"Pasca peristiwa peledakan menara kembar World Trade Centerpada 11 September 2001 atau 9/11(dibaca sebagai nineeleven) perhatian media massa, termasuk televisi di seluruh dunia mengarah kepada dunia Islam karena dugaan hubungan para pelaku peledakan tersebut dengan negara_negara yang dianggap berafiliasi dengan Islam. Fenomena yang sama juga terjadi pada televisi_televisi Jepang. Pemberitaan terhadap negara_negara yang dianggap berkaitan dengan peristiwa 9/11maupun berbagai peristiwa yang mengikutinya memenuhi siaran berita internasional dalam televisi Jepang pada saat itu.
Media massa terutama televisi kemudian mengkonstruksi identitas dan pemahaman-pemahaman tertentu tentang Islam yang selanjutnya disebarluaskan kepada masyarakat. Bagi mahasiswa yang merupakan bagian dari kaum intelektual masyarakat Jepang televisi adalah sumber informasi yang utama dan terpercaya. Oleh karena itu mahasiswa Jepang juga menerima informasi-informasi yang disampaikan oleh televisi mengenai Islam dan kemudian membentuk sebuah persepsi mengenai Islam yang didasarkan pada pemahaman yang diperoleh dari televisi.
Dengan teori kultivasi skripsi ini akan menganalisis peran pemberitaan televisi dalam pembentukan persepsi mahasiswa Jepang tentang Islam pascaperisitwa 9/11. Televisi berperan dalam tumbuhnya pemahaman mengenai apa, bagaimana, dan bagaimana harus merespon Islam. Hal ini tidak terlepas dari besarnya kepercayaan terhadap televisi dan interaksi langsung yang terbatas antara mahasiswa Jepang dengan dunia Islam.

Abstract
After the explosion of World Trade Center, New York in September 11th 2001 (also known as 9/11) mass media, including television from all over the world put their attention to Islamic world due to suspicion that the explosion was arranged by a group which affiliated with Islamic countries. Since then Islam, as a whole, is always being reported as part of terrorisms and wars. This situation also can be seen in Japan.
Japanese television built Islam identity and broadcasted it to its viewers. For Japanese students television is a reliable source of information. Therefore they also use television to learn about Islam. Their perception about Islam, are then, constructed by television.
This research will analyze the role of television news in building Japanese university student's perception about Islam after 9/11 by using cultivation theory. Television plays its role in constructing student's perception about what is Islam and what to do about Islam"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13665
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Hadi
"Sikap nasionahsme dapat tumbuh karena berbagai faktor yang mempengaruhi, antara lam ideologi pohtik, budaya modem, persatuan dan kesatuan, cmta tanah air, kehidupan sosial (social life), globahsasi gaya hidup (life style), dan lain-lain Salah satu cara untuk membentuk nasionalisme adalah dengan memanfaatkan media televisi untuk menayangkan pertandmgan sepakbola antar negara yang didalamnya terdapat unsur nasionalisme, heroisme, patriotisme, mental, fanatisme, bahkan sifat sportifitas pemam dan penonton Penelitian bertujuan untuk mengetahui strategi RCTI dalam menank dukungan terhadap Indonesia pada Piala AFF 2010 dalam rangka membentuk nasionalisme.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuahtatif dengan studi kasus tayangan pertandingan sepakbola Timnas Indonesia pada kejuaraan Piala AFF 2010 yang disiarkan langsung di RCTI Adapun data penelitian diambil melalui wawancara dengan 13 mforman yang terkait dengan penelitian Selain menggunakan data primer juga digunakan data sekunder yang terdin buku-buku laporan, penelitian yang relevan, serta benta-berita terkait studi penelitian.
Berdasarkan analisa penelitian strategi RCTI dalam tayangan kejuaraan Piala AFF 2010 dengan cam menciptakan social life baru di masyarakat dengan tim sepakbola nasional sebagai iconnya, serta menayangkan simbol-simbol negara antara lain lagu, lambang dan bendera kebangsaan Apa yang dilakukan RCTI tersebut sejalan dengan teon Banal Nasionahsm menurut Michael Bilhg, dan berhasil menarik dukungan masyarakat terhadap Indonesia. Penelitian an juga memperkuat teon nasionalisme Emes Geilner bahwa nasionalisme terdiri dan dua faktor, ideologi politik dan budaya modem, hal mi sigmfikan dengan keadaan globahsasi.
Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa strategi RCTI dalam penayangan tersebut sejalan dengan dua teon nasionalisme yang digunakan dan dapat membentuk nasionalisme secara positif kepada masyarakat pemirsa. Walaupun pada kenyataannya tujuan utama media televisi swasta adalah untuk mendapatkan outcome lebth dan apa yang ditargetkan Prestasi Tunnas yang akhirnya menjadi isu positif dan bermuara pada tumbuhnya rasa memthlu bangsa, cmta bangsa, rasa kebanggaan, serta terbentuknya nasionalisme bangsa, dan pada akbirnya menciptakan ketahanan nasional.

The act of nationalism can grow from many different factors, such as ideology politic, modem culture, union aid unity, love to the nation, social life, globalisation, life style, etc One of the ways to create nationalism is by taking advantage telivision for adverstismg an international soccer match that contains nationalism, heroism, patriotism, mental, fanatism, even the personality to be a fair player for everyone who watch the soccer match for man/women The purpose of this research to know the strategy of RCTI at actractmg the support for Indonesia at AFF cup 2010 to create theire nationalism.
The research methode that was usen is kualitatif at the study case of soccer channel that show the national team of Indonesia playing AFF cup 2010 that was showed live by RCTI, if there s a research data that was taken by interviewing 13 informants that connected to the research Besides using primary data, the researcher also use secondary data that companse report book, relevant researches also news that is related to the research.
Base of the analysis of research, RCTI strategy at channeling the AFF cup 2010 is by creating a new social life at the society with soccer national team as the icon, also they show the nation symbols, such as the national song, symbol, and the nationality flag What RCTI is doing is the same with the theory of banal nationalism from Michael Billig opinion, and making the theory stronger, Ernes Galiner that the nationalism is divided into two parts of faktor, ideology politic and the modem culture, this things show the significant with the globalisation.
The conclusion of the research shows that the strategy of RCTI at adverstismg is following that 2 theory of nationalism that was used and could create the form of nationalism positivly to the citizen who watch this channel Eventhough at the reality the main purpose of national TV channel is to get an outcome more that it was targeted The achivement of the national soccer tern that was finally becammg a positive issue and the source at the growth of the feelings to have the nation, love to the nation, the proud feeling, and the creation of nationalosm at the society and at the end creating the nationalism.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hengky
"Teknologi komunikasi secara langsung maupun tidak, peranan dalam kegiatan perjudian sepak bola, antara lain melalui tayangan langsung di televisi, pasaran taruhan di internet hasil pertandingan di berbagai media, dst. Perkembangan teknologi komunikasi mampu menyediakan alat atau instrumen, yang merupakan kebutuhan para penjudi sepak bola untuk melakukan kegiatan perjudian mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melakukan pengamatan terlibat (participant observatory) untuk melihat peranan teknologi komunikasi dalam perjudian, terutama perjudian sepak bola pada Piala Dunia 2002. Kemudian hasil pengamatan tersebut dideskripsikan, dengan menggambarkan peranan teknologi dan kegiatan yang dilakukan oleh para penjudi. Dan yang terakhir, melakukan interpretasi dan membuat kesimpulan dari penelitian tersebut. Unit analisa yang menjadi objek penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa yang telah melakukan kegiatan perjudian sejak beberapa tahun yang lalu, termasuk Piala Eropa 2000. Dan mereka terbiasa menggunakan teknologi komunikasi dalam melakukan kegiatan perjudian tersebut. Sejak tahapan pertama seorang penjudi mencari dan mengumpulkan berbagai informasi melalui komputer menggunakan jaringan internet, mernasang taruhan menggunakan telepon, begitu juga dengan televisi yang menyajikan siaran pertandingan sepa.k bola secara langsung, hingga akhirnya mereka melakukan pembayaran melalui anjungan tunai mandiri (ATM) dengan begitu mudahnya. Selain peranan tersebut, setidaknya empat catatan lain juga menjadi implikasi dan hal tersebut ;
1. Sirkuler, dimana para penjudi dapat bertaruh secara simultan berkali-kali hanya dalam sebuah pertandingan sepak bola saja.
2. Kesempatan menang lebih tinggi, maksimalnya informasi yang dapat diperoleh para penjudi, memungkinkan mereka memiliki pilihan dan analisa yang lebih banyak, sehingga dapat lebih objektif dalam menentukan taruhan.
3. Aman, para: penjudi tidak perlu bertemu untuk melakukan kegiatan perjudian mereka, sehingga keamanan mereka terjamin, karena sulit diditeksi oleh aparat yang berwenang, teramsuk akan sulitnya bukti yang dapat diperoleh.
4. Fair dan Banyak, siaran langsung pertandingan sepak bola yang berasal dari manca negara lebih sulit diintervensi oleh para penjudi yang ada di Indonesia, sehingga akan lebih terjamin nilai fairnesnya. Apalagi berbagai stasiun televisi berlomba-lomba untuk menayangkan pertandingan tersebut. Teknologi komunikasi memiliki peranan dalam membantu, bahkan memudahkan para penjudi dalam hampir semua tahapan yang berkaitan dengan kegiatan yang begitu mereka sukai, yaitu berjudi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1983
S2204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sisfani Medika
"Penelitian ini hendak menunjukan korelasi yang terjadi antara kepemilikan silang dengan konstruksi isu desentralisasi dalam dunia televisi dalam pemberitaan di surat kabar Kompas, Media Indonesia dan Jawa Pos. Desentralisasi dunia televisi merupakan salah satu hal yang diatur dalam UU Penyiaran, yang pada saat diusulkan menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Penelitian dilakukan dengan Iiipotesis bahwa surat kabar yang berada satu grup dengan stasiun televisi swasta akan menolak desentralisasi, sedangkan surat kabar yang berada dalam satu grup dengan stasiun lokal akan cenderung mendukung. Penelitian dilakukan terhadap artikel-artikel pada Kompas, Media Indonesia dan Jawa Pos yang memuat isu desentralisasi tersebut baik sebagai tema utama maupun hanya sebagai tema sekunder selama bulan Agustus sampai Oktober 2002 dengan menggunakan metode analisis isi kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat perbedaan antara Kompas, Media Indonesia, dan Jawa Pos dalam mengkonstruksikan isu desentralisasi dalam dunia penyiaran. Kompas dan Media Indonesia cenderung menolak, sedangkan Jawa Pos cenderung mendukung. Ketiga surat kabar, masing-masing berada dalam satu grup dengan sebuah stasiun televisi. Kompas dan Media Indonesia dengan stasiun televisi swasta, sedangkan Jawa Pos dengan stasiun televisi lokal. Dari pola kepemilikan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemilikan silang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap pemberitaan Kompas, Media Indonesia dan Jawa Pos mengenai isu desentralisasi dunia penyiaran. Dari hasil temuan tersebut dapat dilihat bahwa fungsi media dalam menjamin public sphere dalam masyarakat mulai digeser oleh kepentingan pemilik media. Karena kepentingan pribadi mulai lebih terlibat dalam proses politik, "tempat" yang tadinya tersedia untuk public sphere dan debat kritis mulai berkurang. Kepentingan pemilik ini pada akhirnya mempengaruhi objektivitas media dalam menampilkan sebuah realitas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Handrawan
"ABSTRAK
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang self-efficacy pada pemain sepakbola tim nasional PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). Belakangan ini tim nasional PSSI belum dapat memberikan catatan prestasi yang membanggakan. Bila dikaitkan dengan hasil pertandingan, selama lima tahun terakhir ini, tim nasional lebih banyak mengalami kekalahan dibandingkan kemenangan. Sehubungan dengan banyaknya kekalahan yang dialami oleh tim nasional PSSI sampai saat ini, seringkah media massa menyebut tentang kurangnya mental yang baik sebagai salah satu faktor penyebab kekalahan. Walaupun tidak dijelaskan secara detil apa yang dimaksud oleh kurangnya mental yang baik, tetapi fenomena tersebut menimbulkan pertanyaan tentang gambaran mental para pemain sepakbola tim nasional PSSI saat ini. Penelitian ini disusun dan dibuat untuk mendapatkan jawaban terhadap fenomena tersebut. Sudah banyak penelitian yang berusaha menguraikan faktor mental ke dalam bagian-bagian yang lebih spesifik terutama yang berhubungan dengan performance, diantaranya adalah tentang self-efficacy. Oleh karena itu penelitian ini menitikberatkan pada pentingnya self-efficacy terhadap performance dalam olahraga. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi olahraga dan teori tentang self-efficacy serta hubungannya dalam olahraga. Untuk metodologi penelitian, desain yang digunakan adalah penelitian kualitatif agar diperoleh gambaran yang lebih komprehensif. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi sebagai alat pengumpulan data. Kemudian, pemain senior tim nasional PSSI saat ini akan diambil sebagai sampel penelitian. Jumlah seluruh subyek pada penelitian ini hanya berjumlah 2 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sef-efficacy saat berkompetisi pemain tim nasional PSSI secara umum baik. Tetapi gambaran ini masih kurang menyeluruh karena tidak dilakukannya observasi lapangan terhadap kemampuan para pemain ini. Beberapa hasil yang menarik juga ditemukan dalam penelitian ini. Diantaranya adalah perbedaan tujuan dalam bertanding di antara para pemain tim nasional. Perbedaan tujuan tersebut antara lain adalah tujuan bermain sepakbola untuk mencapai prestasi dan tujuan sepakbola sebagai suatu pekerjaan mencari nafkah. Adanya perbedaan ini sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut, karena hal ini akan membuat gambaran tim nasional saat ini akan lebih lengkap. Kemudian ditemukan pula bahwa belum semua pemain menyadari pentingnya faktor mental yang baik dalam menghadapi sebuah kompetisi."
2004
S3493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Satrya Utama
"ABSTRAK
Nasionalisme dapat tumbuh melalui beragam cara dan media, salah satunya melalui media olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara rinci bahwa identitas nasional dan identitas kelompok dapat terbentuk melalui aspek olahraga, khususnya olahraga sepakbola. Unit analisis dalam penelitian ini adalah para pemerhati sepakbola di tingkat nasional dan komunitas Bobotoh serta Viking sebagai pendukung setia Persib Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi dan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data utama. Hasil penelitian memperlihatkan tiga hal, pertama bahwa sepakbola di tingkat lokal dapat menumbuhkan perasaan in-group yang didasari kearifan lokal seperti bahasa, ritual dan simbol-simbol yang didukung pembentukannya oleh media sosial. Kedua kehadiran tim nasional sepakbola Indonesia di sisi lain dapat membentuk komunitas imajiner serta identitas nasional dengan persepsi akan sejarah, simbol, ritual, bahasa, serta media massa dan ketiga, nasionalisme yang terbentuk cenderung bersifat banal sebagai platform utama yang menyambungkan rasa kekerabatan dan nasionalisme.

ABSTRACT
Nationalism is a concept that can be developed through any media. This study aims to explain in detail that national identity and group identity can be formed through aspects of sport, such as football. This study uses a qualitative approach with observation and in depth interviews as the main data retrieval technique with the fans of Persib Bandung Viking and Indonesia men rsquo s national football team as the unit of analysis. The results of this study show that football at the local level can establish in group feelings based on local wisdom such as language, rituals and symbols that supported by using social media as the basic. The presence of Indonesia 39 s national football team on the other hand can form an imagined community and national identity with perceptions of history, symbols, rituals, languages, and mass media and other things that tend to be banal as the main platform that connects the sense of kinship And nationalism."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>