Ditemukan 58293 dokumen yang sesuai dengan query
Diana Hayati
"Kata hai tidak hanya dapat digunakan dengan tujuan memberi respon terhadap pertanyaan yang diajukan oleh lawan bicara, tapi juga memiliki beberapa tujuan penggunaan lain yang berbeda sesuai dengan konteks saat kata hai tersebut digunakan. Skripsi ini membahas tujuan penggunaan kata hai yang terdapat dalam komik Kobo-Chan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa mahasiswa pemelajar bahasa Jepang agar lebih memahami tujuan penggunaan kata hai dalam percakapan dalam bahasa Jepang untuk lebih meningkatkan kemahiran berbahasa Jepang.
Hai is not only can be used in response to questions to signal agreement or assent, but also can be used in other situation depended on the contexts. The focus of this study is about the goal of hai using which used in Kobo-Chan comics. This research is qualitative descriptive interpretive. The research suggest that student who learn Japanese language should be more understand about the goal of hai using in conversation, so they can improve their skillful in Japanese language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13712
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Syahrial
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Pardede, Trifena Artanauli
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan cara menggambarkan korban bencana yang sesuai untuk anak-anak dan juga nilai yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan deskripsi kualitatif, metode pengumpulan data, melalui studi pustaka, metode analisis data dan metode berpikir induktif. Hasil penelitian akan disampaikan dalam deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa cara yang digunakan dalam menggambarkan korban bencana dalam komik anak-anak tidak dengan gambar yang mengerikan, namun lebih menekankan pada cerita. Komikus menggunakan hal-hal yang biasa ada pada anak-anak, yaitu teman, keluarga, sahabat, tempat bermain, dan benda kesayangan. Keempat data mengandung nilai pendidikan karakter dan nilai kemanusiaan, yaitu peduli sosial dan sesama.
The purpose of this research is to find out how to describe disaster victims that are appropriate for children and also the value they contain. The analysis is using qualitative description method, data collection method, namely literature study, data analysis method and inductive thinking method. The result of the study will be presented in analytical descriptive. The result shows that the method used in describing victims of disasters in children`s comics is not with terrible images, but rather emphasizes the story. Comic artist use things that are common to children, namely friends, family, bestfriends, playground, and favorite objects. All four data contain the values of character education and human values, namely social care and others."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dita Azzahra
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberhasilan majalah HAI dalam membentuk karakter remaja Jakarta tahun 1977–1989. Majalah HAI merupakan majalah yang fenomenal di era Orde Baru, sehingga menjadi trendsetter remaja khususnya di Jakarta sepanjang tahun 1980-an. Hasil penelitian ini menemukan bahwa majalah HAI berhasil membentuk karakter remaja Jakarta melalui informasi yang disampaikan dan terbentuk ke dalam tiga fase, di antaranya fase dominasi komik, cerpen, dan cerbung, fase dominasi gaya hidup Barat, dan fase pemberitaan sekolah. Dalam ketiga fase yang berbeda ini, majalah HAI hadir tidak hanya sebagai majalah hiburan saja, tetapi juga sebagai kompas dalam mengarahkan kehidupan remaja ke arah yang positif di saat kondisi remaja awal era Orde Baru sedang mengalami perubahan akibat modernisasi yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Pembentukan karakter yang dibangun oleh majalah HAI dikemas menyesuaikan dengan selera kehidupan remaja yang dinamis, sehingga majalah HAI menjadi populer dan mendapatkan respon yang positif dari pembacanya dan didorong pula oleh redaksional yang bersifat aktual, interaktif, dan gaul. Penelitian ini menggunakan studi literatur berupa majalah, koran, jurnal, dan buku. Penulis juga melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner.
This study aims to analyze the success of HAI magazine in shaping the character of Jakarta teenagers in 1977–1989. HAI Magazine was a phenomenal magazine in the New Order era, so that it became a trendsetter for teenagers, especially in Jakarta throughout the 1980s. The results of this study found that HAI magazine succeeded in shaping the character of Jakarta teenagers through the information conveyed and formed into three phases, including the domination phase of comics, short stories, and short stories, the domination of Western lifestyles, and the phase of school reporting. In these three different phases, HAI magazine exists not only as an entertainment magazine, but also as a compass in directing the lives of adolescents in a positive direction when the condition of early adolescents in the New Order era was undergoing changes due to modernization being promoted by the government. The character formation built by HAI magazine is packaged according to the tastes of dynamic youth life, so that HAI magazine becomes popular and gets a positive response from its readers and is also encouraged by editorials that are actual, interactive, and slang. This study uses literature studies in the form of magazines, newspapers, journals, and books. The author also conducted interviews and distributed questionnaires."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ade Frita Hardina Maharani
"Di dalam masyarakat, terdapat berbagai macam bentuk ungkapan disetiap percakapan sehari-harinya. Salah satu dari berbagai ungkapan tersebut yaitu interjeksi atau kata seru. Interjeksi adalah kata yang dapat berdiri sendiri, tidak dapat menjadi subjek, keterangan, maupun konjugasi tetapi memiliki makna disetiap kata yang dapat diketahui melalui konteks percakapan. interjeki digunakan untuk menunjukkan ekspresi seseorang terhadap sesuatu. Biasanya, kata interjeksi ini terdapat di bahasa percakapan. pada percakapan sehari-hari di dalam bahasa jepang, seperti mengungkapkan rasa terkejut dan menyatakan jawaban. Di dalam komik, ekspresi dari interjeksi dapat diketahui melalui konteks percakapan dan situasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan makna pada interjeksi. Melalui konteks pada percakapan di dalam komik Sukidesu Suzuki kun vol. 17, diharapkan para pembaca dapat mengerti dan dapat membedakan jenis dan fungsi dari interjeksi-interjeksi tersebut. Adapun metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif. Oleh karena itu, pengumpulan data penulis menggunakan data kepustakaan yang berkaitan dengan pembahasan makalah serta data dari mengakses internet.
In the society, exist many form of expression in daily conversation. One of those are Interjection or exclamation. Interjection are an independent word, it can't be a subject, adverb, or conjugation, but it means are consisted of every word that was known in a conversation. Interjection are used to express someone expression against an event. usually interjection in Japanese language are used for expressing shocked and giving answers. In comic book, the interjection expression are known from the context of the conversation. The purpose of this research are to determine the meaning of interjection using the context in the manga "Sukidesu suzuki kun" so that the reader can understand and distinguish the meaning and function of each interjection. it was the writers hope that this journal will help the readers in understanding those interjection. The method that was used by the writer was an descriptive research which uses relevant literature data and internet source."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Veronica
"Skripsi ini membahas bagaimana struktur dan penggunaan kelas kata yang dapat berdiri sendiri dalam surat dinas Rusia. Analisis skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitik yaitu memaparkan data yang akan dianalis kemudian menganalisisnya dengan teori kelas kata oleh Savko dan Kalinina dan Anikina serta teori surat dinas oleh Kuznecov. Dari analisis pada bab tiga diperoleh hasil bahwa penggunaan bagian-bagian struktur tersebut secara umum serupa namun ada beberapa bagian disesuaikan dengan kebutuhan penulis surat masing-masing. Sedangkan dari pemilihan dan penggunaan kelas kata, surat dinas jelas menggunakan bahasa yang formal dan penggunaan kelas kata dalam tiap-tiap surat memiliki pakem yang serupa"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15069
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Rosalina Elvira
"Dalam skripsi ini diuraikan mengenai kata kerja bantu tersebut, yaitu kata kerja mana saja yang mendapatkan hebben sebagai kata kerja bantu, yang mana saja yang mendapatkan zijn sebagai kata kerja bantu. Selanjutnya yang mana saja dapat menggunakan keduanya dan juga apa perbedaannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S15905
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zahra Eka Putri
"Sikap bahasa terhadap penggunaan bahasa anak muda merupakan salah satu kajian sosiolingustik. Dalam bahasa Jepang, bahasa anak muda disebut wakamono kotoba. Yoki merupakan salah satu wakamono kotoba yang mulai populer sejak tahun 2016. Meskipun mulai populer sejak 4 tahun yang lalu, kata yoki masih digunakan oleh anak muda di Jepang hingga saat ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menjelaskan penggunaan dan pemaknaan kata yoki dalam bahasa Jepang. Data penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner kepada 304 penutur jati bahasa Jepang yang berusia dari 16 tahun hingga 64 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, kata yoki mengandung dua makna, yaitu (i) bagus, dan (ii) oke. Selain itu, dari hasil kuesioner, ditemukan bahwa kata yoki digunakan oleh 75% (n=304) responden dengan persentase lebih banyak digunakan oleh perempuan dibanding laki-laki.
Language attitudes towards the usage of youth language is one of the sociolinguistic studies. In Japanese, the youth language is called as wakamono kotoba. Yoki is one of the wakamono kotoba that is started to become popular in 2016. Although it’s started to become popular 4 years ago, the word yoki is still used by young people in Japan even now. The purpose of this research is to explain the usage and the meaning of word yoki in Japanese. The research data was obtained from the results of questionnaires given to 304 Japanese native speakers aged from 16 to 64 years old. The results of this research are the meaning of yoki such as (i) good, and (ii) ok. Besides that, it was found that the word yoki is used by 75% (n=304) of the respondents with a percentage of it being used more by women than men."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Lucia Dewani
"Skripsi tentang penggunaan kata-kata honorifiks pada bahasa Jepang dan bahasa Jawa; bertujuan untuk memperoleh analisis kontrastif yang jelas diantara kedua bahasa.Sebagai patokan dalam menemukan komparatif yang jelas antara kedua bahasa, penulis disini melakukan pengkajian terhadap masing-masing kata honorifiks yang muncul dalam wacana sumber baik dari segi struktural maupun kontekstual. Pengumpulan data dilakukan selama penyusunan skripsi ini. Setelah itu keseluruhan wacana sumber diterjemahkan kedalam bahasa Jawa, kemudian masing-masing kata honori_fiks yang terdapat pada wacana sumber dan wacana sumber yang telah diterjemahkan diuraikan mengenai latar belakang penggunaan serta dilakukan penganalisisan kontrastif yang dilihat dari sudut struktural dan kontekstual. Selanjutnya hasil perbandingan yang telah ditemukan akan ditunjukkan dengan tabel untuk mempermudah pengertian para pembaca. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam menerjemahkan wacana sumber kedalam bahasa Jawa dijumpai masalah pemadanan kata dan juga dalam penggunaannya. Sehingga tidak semua kata-kata honorifiks yang muncul dalam wacana sumber akan persis sama dalam wacana bahasa Jawanya (yang merupakan terjemahan dari wacana sumbernya). Hal ini disebabkan pada wacana sumber dapat dilihat hanya beberapa kata honorifiks saja yang muncul, sedangkan dalam bahasa Jawanya keseluru_han kata mengalami perubahan yaitu hampir semua kata berubah menjadi bentuk hormat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S13602
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Intan Dewi Savitri
"Tujuan penelitian ini adalah merberikan ketepatan padanan yang berupa kata Bahasa Indonesia tidak lazim yang di pergunakan dalam terjemahan Madame Bouary. Dalam penelitian ini, telah dilakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan teknik analisis korpus dan merujuk pada kamus. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan teknik komunikasi tidak langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada para responder. Pengumpulan data dilakukan dengan mencuplik kata-kata Bahasa Indonesia tidak lazim dalam Nvonya Bovary. Data yang di peroleh berjumlah 105 kata dan di kelompokkan dalam 3 kelompok. yaitu kelompok kata yang berwarna kedaerahan, kelompok kata istilah. dan kelompok kata asing. Penelitian terhadap padanan dilakukan dengan menggunakan teori teori penerjemahan dan semantik. di antaranya adalah analisis komponen makna dan Nida dan Taber (1974). Hasil analisis padanan menunjukkan bahwa 93% padanan tepat, 4% padanan kurang tepat, dan 3% padanan tidak tepat. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan padanan berupa kata-kata Bahasa Indonesia tidak lazim tersebut bukan merupakan hal yang salah. malah seringkali memang harus dipergunakan karena tidak ada sinonirn yang memadai. Hal ini mencermink an usaha penerjemah yang maksimal untuk mengelihkan makna Bahasa Sumber ke dalam Bahasa Sasaran melalui padanan- padanan yang tepat. Walaupun demikian, seorang penerjemah sedapat mungkin menggunakan kata-kata yang lazim. sehingga pembaca teks terjemahan dengan mudah memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penutur bahasa sumber."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14343
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library