Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55774 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rima Nurul Lathifah
"Skripsi ini membahas imaji Youkai dalam novel Shabake karya Hatakenaka Megumi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan makna imaji youkai dalam Shabake agar pembaca dapat lebih memahami karakter youkai di dalam karya sastra. Penelitian ini menggunakan pendekatan Semiotik, khususnya trikotomi Pierce. Trikotomi Pierce mengemukakan tentang sistem tanda yang memiliki makna, berkaitan juga dengan ikon, indeks, dan simbol. Analisis penulis tentang imaji youkai dalam Shabake didukung oleh pendapat Komatsu Kazuhiko dalam penelitiannya mengenai youkai.

The focus of this study is youkai's image in a novel Shabake, which is created by Hatakenaka Megumi. The purpose of this study is to explain the meaning of youkai's image in Shabake in order to understand the reader about youkai's character in literature. This study is using Semiotic approach, especially Pierce's trichotomy. Pierce's trichotomy proposes on system of sign which has meaning, and classified as icons, indices and symbols. This analysis is supported by Komatsu Kazuhiko on his youkai's research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13785
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kazuko Budiman
"Penelitian novel Chimmoku, yang dianggap novel agama pada disertasi ini, bermula dari beberapa pikiran kritis tentang hubungan sastra dan agama, khususnya agama Kristen. Yamagata Kazumi berpendapat bahwa istilah kirisutokyo bungaku (sastra agama Kristen) berarti sastra yang ditulis oleh pengarang yang beragama Kristen dan koeksistensi unsur tokoh dalam karya sastra dengan unsur kekuatan seperti Tuhan atau setan merupakan pola asli yang umum bagi sebagian besar tema karya mereka. Garis horizontal, yaitu perbuatan manusia bertemu dengan garis vertikal, yaitu Tuhan (atau setan). Hal itu merupakan unsur dinamik dalam tema sastra yang banyak dikembangkan.
Sementara itu, kritikus sastra Jepang, Takeda Tomoju (1931-1991) menyatakan bahwa tidak ada arti kalau kita memikirkan putusnya hubungan agama dan sastra atau menyambungnya secara ideologis. Akan tetapi, hal yang diperlukan oleh pengarang ialah jejak agama Kristen yang terdapat dalam sastra modern, termasuk sastra kontemporer, atau bagaimana sastrawan Jepang memperlihatkan ketertarikannya pada agama Kristen atau unsur agama dalam sastra. Kemudian, pembaca juga akan memperhatikan maksud pengarang dalam berbagai karya sastra dengan praktis. Takeda juga menyatakan bahwa unsur agama dan sastra bertemu dalam pemikiran pengarang ketika mereka memperhatikan eksistensinya. Eksistensi itu bergerak menuju upaya menyucikan diri dengan sendirinya. Dengan begitu, agama dan sastra bergabung dalam sikap pengarang ketika ia berusaha menyaksikan hal-hal duniawi sambil berorientasi ke unsur yang kekal.
Setelah pascaperang dunia kedua, muncul beberapa perubahan dalam sikap budayawan terhadap agama Kristen. Mereka bersikap tidak membenci maupun memprotes agama asing seperti yang ditunjukkannya sebelum perang dunia kedua. Sikap mereka terhadap agama Kristen menjadi lebih netral; sikap seperti ingin tahu atau rindu pada unsur eksotisme dalam agama Kristen yang diidamkan oleh cendekiawan sebelumnya, tidak kelihatan lagi. Sebagai salah satu contoh, menurut Fukuda Tsuneari (1912-1994), pandangan dunia maupun budaya, pandangan tentang manusia, dan pandangan tentang mati dan hidup, diciptakan berdasarkan pemikiran Katolikisme walaupun ia tidak dibaptis dan juga tidak menganut agama Katolik. Akan tetapi, ia mengaku dirinya seperti pengemudi mobil yang bernama agama Katolik tanpa SIM. Dengan kata lain, ia dilatarbelakangi pandangan agama Katolik, tetapi tidak mengabaikan kebudayaan depang. Perhatian yang paling besar adalah keterlibatan agama Katolik dalam kebudayaan Jepang.
Pengarang pascaperang dunia kedua yang termasuk kelompok agama Protestan adalah Shiina Rinzo, Sako Junichiro, Sato Yasumasa, Miura Ayako, Abe Mitsuko, dan sebagainya. Sementara itu, pengarang yang termasuk kelompok agama Katolik adalah Shimao Toshio, Endo Shusaku, Miura Shuman, Sono Ayako, Ariyoshi Sawako, Ogawa Kunio dan sebagainya. Dilihat dari nama-nama tersebut, pengarang kelompok Katolik lebih menonjol dalam penulisan karya sastra. Menurut Takeda, sastra Jepang modern tidak bisa lepas dari unsur "pengakuan" ala agama Kristen seperti Kitamura Tokoku (1868-1894), yang menganjurkan tema pengakuan yang serius. Pengarang sastra modern merasa perlu untuk mengakui kebenaran kepada pembaca. Gaya seperti itu dikenal genre Shishosetsu atau novel Aku yang khas dalam sastra Jepang. Genre ini dipengaruhi oleh dorongan "pengakuan dosa" agama Protestan. Mereka memakai cara pengakuan dari kehidupan pribadi sebagai bahan yang diperoleh dengan cara paling mudah.
Namun, perkembangan sastra agama Kristen pascaperang dunia kedua yang dipelopori oleh Shiina Rinzo (1911-1973) merupakan tantangan terhadap ketergantungan pada gaya Shishosetsu sebelumnya. Mereka mulai mencari kebenaran eksistensi Tuhan atau keberadaan manusia. Gagasan mereka tidak ditunjang oleh formalitas pengakuan fakta yang disebut 'zange' (pengakuan/pertobatan), tetapi didorong oleh unsur konflik batin atau drama kejiwaan manusia yang terjadi sebelum tercapai zange itu. Karena itu, untuk menulis drama tersebut, bagaimanapun juga akhirnya mereka harus mempunyai kesadaran tentang manusia. Mereka berusaha menulis tentang pandangan manusia yang diperoleh dari pengalaman melalui agama Kristen Katolik seperti dosa manusia dan konflik, nasib manusia yang menyangkal Tuhan walaupun di sisi lain ia mencari Tuhan, konflik kebaikan dan kejahatan, dan sebagainya. Agama Katolik banyak berkontribusi kepada sastra Jepang. Sastra pascaperang menyangkal sastra pengakuan sehingga agama Katolik mengambil alih dari agama Protestan, yang menganggap pengakuan sebagai tema yang paling tinggi di antara tema-tema yang lain."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
D545
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqodzul Himam
"Penelitian ini akan menganalisis perubahan-perubahan yang terdapat dalam pengadaptasian sosok Youkai pada karya budaya populer. Analisis akan dilakukan dengan membandingkan dua karya budaya populer yang menggunakan Youkai sebagai tema utamanya. Hasil dari artikel ini akan menyatakan dampak atau pengaruh dari perubahan imaji Youkai dalam budaya populer terhadap citra Youkai yang sebelumnya diketahui melalui folklore Jepang.

This research will analize the differences that exist within folklore's Youkai adaptation into pop culture works. Analizying the works will be done by comparing both pop culture works which use Youkai as its main theme. The results of this journal will explain the impact of Youkai's pop culture image changes towards Youkai's image that was previously known from Japanese's folklore.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Muslim
"Dalam disertasi ini dilaporkan hasil penelitian mengenai imaji eskatologis dalam Risālah al-Qur`an, karya sastrawan Arab Syria, al-Ma`arr. Berdasarkan teori semiotik, penelitian ini menjawab, bahwa karya tersebut mengandung gagasan eskatologis yang pernah menjadi bahan perdebatan di kalangan pemikir Islam pada zaman Abbasiyah. Hasil analisis wacana, memperlihatkan bahwa karya ini menampilkan percampuran empat jenis wacana, yaitu wacana naratif, deskriptif, argumentatif, dan eksplikatif. Deskripsi tempat-tempat di akhirat dibingkai oleh narasi yang berlapis-lapis, dipenuhi dialog-dialog argumentatif tentang amal manusia di dunia dan balasannya di akhirat.
Hasil analisis sintaksis mengungkapkan dua lapis cerita, yaitu satu cerita utama, dan lebih dari enam belas cerita lain yang hampir tidak mempunyai hubungan satu sama lain, tetapi disatukan oleh cerita utama, sehingga membentuk sebuah cerita perjalanan, yakni perjalanan manusia di alam akhirat.Sementara itu, hasil analisis semantik memperlihatkan adanya gambaran padang mahsyar, surga dan neraka dengan keberagaman kondisi penghuninya. Salah satu penyimpangan dalam karya ini ialah dihadirkannya "surga ifrit", sebagai posisi tengah antara surga dan neraka.
Hasil analisis verbal menyimpulkan bahwa jumlah satuan komponen makna yang dominan dalam karya ini ialah kata-kata yang bermotif pikiran perasaan dan panca indra (715 kata), dilanjutkan dengan motif alam dunia (682 kata). Adapun motif alam akhirat paling sedikit (332 kata) karena diungkapkan dengan "meminjam" motif alam dunia. Jadi, tema karya ini ialah, bahwa agar hubungan alam dunia dan akhirat berjalan dengan baik, selain dibutuhkan pengetahuan agama, juga dibutuhkan pikiran, perasaan dan panca indra."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
D944
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Muslim
"ABSTRAK
Dalam disertasi ini dilaporkan basil penelitian mergenai imaji eskatologis dalam Ri.uilah a,-Gufrcnr, karya sastrawan Arab Syria, al-I'vla'arrm. berdasarkan teori semiotik, penelitian ini menjawab, bahwa karya tersebut mengandung gagasan eskatologis yang pernah menjadi bahan perdebatan di kalangan pemikir Isiam pada zaman Abbasiyah. Hasil analisis wacana, memperlihatkan bahwa karya ini menampilkan percampuran empat jenis wacana, yaitu wacana naratif, deskriptif, argumentatif, dan eksplikatif. Deskripsi tempat-tempat di akhirat dibingkai oleh narasi yang berlapis-lapis, dipenuhi dialog-dialog argumentatif tentang amal manusia di dunia dan balasannya di akhirat. Hasil analisis sintaksis mengungkapkan dua lapis cerita, yaitu satu cerita utama, dan lebih dari enam belas cerita lain yang hampir tidak mempunyai hubungan satu sama lain, tetapi disatukap oleh cerita utama, sehingga membentuk sebuah cerita perjalanan, yakni perjalanan manusia di alam akhirat. Sementara itu, hasil analisis semantik memperlihatkan adanya gambaran padang mahsyar, surga dan neraka dengan keberagaman kondisi penghuninya. Salah satu penyimpangan dalam karya ini ialah dihadirkannya ""surga ifrit"", sebagai posisi tengah antara surga dan neraka. Hasil analisis verbal menyimpulkan bahwa jumlah satuan komponen makna yang dominan dalam karya ini ialah kata-kata yang bermotif pikiran perasaan dan panca indra (715 kata), dilanjutkan dengan motif alam dunia (682 kata). Adapun motif alam akhirat paling sedikit (332 kata) karena diungkapkan dengan ""meminjam"" motif alam dunia. Jadi, tema karya ini ialah, bahwa agar hubungan alam dunia dan akhirat berjalan dengan baik, selain dibutuhkan pengetahuan agama, juga dibutuhkan pikiran, perasaan dan panca indra."
2009
D1605
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Hartlan Sipota
"Karya sastra berbentuk puisi kerap diadaptasi ke dalam bentuk media yang lain, dalam ruang waktu penciptaan yang berbeda. Salah satunya adalah lagu Rosenrot karya grup Musik asal Jerman Rammstein yang merupakan adaptasi dari puisi Goethe Heidenroeslein. Dalam mengadaptasi puisi Goethe Rammstein tetap mempertahankan imaji Mawar Berduri yang ada pada puisi Goethe namun dengan kualitas simbolik yang berbeda. Penelitian ini membahas mengenai imaji Mawar Berduri yang ditampilkan baik dalam puisi Heidenroslein yang diciptakan pada abad ke 18 maupun lagu Rosenrot karya Rammstein yang tercipta pada tahun 2005 serta video klip untuk lagu Rosenrot.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif naratif. Hasil penelitian membuktikan bahwa terjadi pergeseran imaji mawar berduri yang ditampilkan pada puisi Goethe Heidenroeslein pada adaptasi lagu dan juga video klip Rammstein, melalui disisipkannya unsur parodi sehingga imaji tersebut sarat dengan
imaji sensualitas.

Literary works in the form of poetry are often adapted into other forms of media, in a different time-spaces of creation. One of them is Rosenrot's song from the German music group "Rammstein" which is an adaptation of the Goethe Heidenröslein poem. In adapting Goethe's poem "Rammstein" maintain the image of "Prickly Rose" in Goethe's poem but with different symbolic qualities. This study discusses the image of "Prickly Rose" which is displayed both in the poem Heidenröslein, which was created in the 18th century and Rosenrot by Rammstein, created in 2005 and the video clip for the song Rosenrot. This research was conducted using qualitative methods with a descriptive narrative approach. The research proves that there was a transformation in thorny rose images displayed in Goethe Heidenröslein's poem in the song adaptation"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Reni I. Bachtiar
"Aspek yang menonjol di dalam ketiga novel tersebut adalah penggambaran tokoh-tokoh wanita utamanya yang memiliki banyak persesuaian ciri dengan ciri para wanita pioneer yang hidup di daerah frontier.
Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai ciri-ciri wanita pioneer dalam tokoh-tokoh utama wanita karya Willa Cather tersebut.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis untuk menghubungkan karya-karya tersebut dengan sejarah dan aspek-aspek wanita di abad kedelapan belas dan kesembilan belas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh-tokoh utama wanita ketiga novel tersebut banyak memiliki persesuaian ciri dengan ciri para wanita pioneer yang hidup di jaman frontier. Karenanya, mereka merupakan tokoh-tokoh utama wanita pioneer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betantini M., J.F.R.
"Sebagai seorang pujangga sastra zaman Jepang Modern, hasil karya Dazai Osamu tidak terlepas dari pengaruh situasi zaman, yaitu era peralihan. Karena bermaksud memba_has karyanya yang dapat merefleksikan situasi tersebut, penulis memilih Shayoo sebagai bahan utama penulisan skripsi.
Shayoo mengetengahkan topik kehidupan sebuah keluarga bangsawan. Karena timbul Perang Dunia II dan ketiaaan kepala keluarga, mereka mengalami kejatuhan, baik fisik maupun mental. Secara fisik dapat segera diketahui dengan adanya kemunduran ekonomi. Sedangkan secara mental digambarkan bahwa tokoh atasan mengalami erosi moral.
Dengan menggunakan studi kepustakaan dan metode pemaparan secara deskriptif, penulis membahas dalam sistematika yang tersusun dalam bab 1 sampai dengan bab 5. Bab 1, pendahuluan; bab 2, latar belakang penulisan Sha_yoo; bab 3, penokohan; bab 4, permasalahan yang terdapat dalam novel Shayoo; bab 5, kesimpulan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martinus Marta Jaya
"De Uityreter merupakan novel pertama Nescio, yang diterbitkan tahun 1911. Novel tersebut mengisahkan kehidupan sekelompok pemuda seniman Belanda, dengan latar alam dan masyarakat negeri itu pada permulaan abad ke 20. Pemilihan tokoh seniman dan latar alam dalam cerita tersebut merupakan ciri yang banyak ditemukan dalam karya Romantik. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah cirri Romantik ditemukan dalam elemen struktur cerita tersebut. Untuk menjawab pertanyaan di ataxy diperlukan suatu analisis struktural terhadap unsur yang membangun struktur cerita De Uitvreter. Analisis structural dilakukan terhadap latar, tokoh, fokalisasi dan tema cerita. Setelah analisis tersebut dijabarkan cirri Romantik. Berdasarkan kedua hal itu dapat diketahui bahwa cirri Romantik ditemukan dalam cerita, seperti yang tercermin pada penggambaran tokoh, latar dan pemilihan tema cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetartinah Soedibyono
"LATAR BELAKANG
Keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam telah menimbulkan reaksi, baik di Amerika maupun di luar Amerika. Di Amerika terlihat adanya pihak-pihak yang menyetujui dan yang menentang kebijaksanaan Amerika untuk melanjutkan intervensi di Vietnam, yang secara umum disimbolkan dengan kata 'hawks' untuk yang mendukung, dan kata 'doves' untuk yang menentang. Reaksi tidak menyetujui dilanjutkannya keterlibatan Amerika dalam Perang Vietnam itu mulai terlihat pada tahun 1966 dan diungkapkan dengan berbagai cara, di antaranya melalui pertunjukan-pertunjukan musik, pawai-pawai, unjuk rasa oleh mahasiswa, pembakaran kartu-kartu panggilan wajib militer, melalui pernyataan-pernyataan tertulis maupun tidak tertulis yang ditujukan kepada pemerintah, dan melalui tindakan dan sikap menghina yang ditujukan kepada pelaku-pelaku perang yang telah kembali ke Amerika."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>