Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136777 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yesy Wahyuning Tyas
"Skripsi ini berisi pembahasan tentang kandungan nilai dari makna simbolik Serat Tatacara Keraton yang merupakan bagian dari naskah Serat Abdi Dalem Keraton. Dibuat pada masa kepemimpinan Paku Buwono X. Tatacara yang diungkapkan dalam bentuk simbolik yang diberlakukan untuk para abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat selama bertugas di dalam keraton. Dengan metode teori Hermeneutik penulis melakukan analisis untuk mengungkap makna simbolik dan kandungan nilai di dalamnya, berdasarkan teori aktivitas sosial. Kandungan makna nilai digolongkan berdasarkan tiga hal: filosofis, religius dan profan. Hasil analisis menyatakan bahwa makna simbolik dan kandungan nilai di dalam Serat Tatacara Keraton merupakan kandungan intisari dari kebudayaan Jawa, sebagai kebudayaan yang adiluhung untuk memayu hayuning bawana."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11472
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Moersid
"Masalah penelitian ini adalah relasi antara ruang, ritual, dan pemaknaan konsep kekuasaan oleh pendukung kultur Keraton Surakarta Hadiningrat Tujuan penelitian adalah mendeskripsilcan pemaknaan masyarakat di lingkungan keraton Surakarta Hadiningmt tentang ritual Tingalandalem Jumenengan. Selain itu juga dibuat deskripsl dari orientasi pelaksanaan ritual di dalam ruang pada saat ritual berlangsung. Setelah itu dibuat analisis struktur relasi antara ruang, ritual dan kedudukan raja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Metode pengumpulan data penelitian adalah wawancara mendalam, observasi berperan serta, dan studi dokumentasi.
Temuan-temuan penelitian ini, yaitu (1) lokasi ritual yaitu pendapa Sasana Sewaka diteguhkan kesakralannya dengan tarian sakral Bedhaya Ketawang dan poros simbol kekuasaan yang berpusat di raja. Temuan penelitian ini menguatkan pendapat Ossenbruggen (1916), von Heine-Geldem (1982), Moertono (1985), dan Anderson (l99O), (2) ritual Tingalandalem Jumenengan di Keraton Surakarta Hadiningmt merupakan sebuah upaya penguatan kekumsaan spiritual. Pada saat dimana konscp bins negara yang diterapkan kini hanya tinggal dalam artian simholik,karena Keraton Surakarta Hadiningrat kini tak lagi mcmpunyai kekuatan politik danbirokratis dalam konteks nasional, dcngan sendirinya raja hanya menjadi penguasa dalam aspek spiritual. Sebagaj kompensasinya, kekuasaan yang pudar harus diteguhkan melaiui ritual yang dilaKukan secara siklikal, (3) upaya penegasan KeKuasaan absolut, tunggal, dan tidak terbagi dinyatakan dalam ritual Tingalandalem Jumengan. Konsep ini disimbolisasikan dengan ungkapan ?Ngendi ana Surya Kembar tak ada dua matahari menerangi dunia, hanya ada satu yaitu raja yang duduk di tahta dhampar kencana. Kekuasaan merupakan esensi utama ritual Tingalandalem Jumenengan. Ritual ini menlpakan legitimasi kekuasaan raja dan menegaskan bahwa kekuasaan tidak terbagi, tunggal dan tidak ada dua penguasa.
Temuan penelitian ini menguatKan pendapat von Heine-Geldem (1982), Moertono (1985), dan Andemon (1990), (4) hadimya ruang temporal simbolik dalam hubungarmya dengan gerakan tarian salcral Beclhaya Ketawang menunjukkan adanya konsep ritual yang ?meruang?, yaitu mampu membentuk dan memberi makna pada ruang, menyatakan kekuasaan, mengkomunikasikan informasi dan menyimpan sistem-sistem nilai. Temuan penelitian ini ntienguatkan pendapat Mangunwijaya (1992) dan Rapoport (1979), (5) Ritual Tingalandalem Jumenengan di Keraton Surakarta Hadiningrat menunjukkau adanya relasi antara Ruang, Ritual dan Konsep Kekuasaan. Struktur Ruang, tak bisa dipisahkan dari strulctur Ritual dan struktur Konsep Kekuasaau. Temuan penelitian ini menguatkan pendapat Lévi-Strauss (1963)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah salinan ketikan ini terdiri dari dua teks, yaitu: Serat Adat Tatacaranipoe Tijang ing Kampoeng Kaboepaten Panoemping, Boemi, Baron Ageng, Baron Alt ing Baron Balekambang, Bawah Kamantren dhistrik ing Lawijan, Kadhistrikan ing Kitha Soerakarta (1-44) dan Serat Adat Tatacara Panganggenipoen Abdidalem Panewoe Mantri ing Kraton Dalem Soerakarta Sapangandhap, manawi Boten Anglampahi Padamelan Wajibipoen (45-76). Naskah asli dari salinan ini adalah FSUI/UR.7 (bandingkan MSB/F.6) untuk bagian pertama, dan FSUI/UK.3 untuk bagian kedua (bandingkan MSB/F.l). Teks bagian pertama berisi keterangan mengenai tatacara hajatan mantu, tingkeban, kelahiran, sunatan, dan tetakan menurut adat-istiadat kampung-kampung di wilayah Lawiyan, Surakarta. Teks asli disusun pada tahun 1935 oleh Ki Ajar Panitra (nama samaran R.Ng. Mangunprawira), mantan Mantri Carik Panumping, di Surakarta. Panti Boedaja memperoleh naskah aslinya dari R.Ng. Mangunprawira sendiri. Teks bagian pertama ini berbentuk prosa (h.1-44). Teks bagian kedua berisi keterangan mengenai tatacara berbusana abdidalem panewu mantri di kraton Surakarta ke bawah, seperti saat di rumah, menerima tamu, mengunjungi tetangga, pesta, maupun melawat orang yang meninggal dunia. Teks ini, yang dikarang oleh Ki Ajar Panitra pada tahun 1933, berbentuk tembang macapat. Aslinya diperoleh dari Mangunprawira. Untuk daftar pupuh lihat babonnya, FSUI/UK.3."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.4-G 93
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Haryu Arlia
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mas`ud Thoyib
Jakarta: Padepokan Jawa Tengah TMII, 1989
306.42 MAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Houben, V. J. H.
Yogyakarta: Bentang Budaya, 2003,
959.82 Hou k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afif Alhad
"ABSTRAK
Kebahagiaan atau subjective well-being adalah motivasi utama manusia dalam
kehidupan. Kepribadian dianggap sebagai faktor yang sangat penting mempengaruhi
subjective well-being karena kepribadian menetap pada individu. Five-factor model of
personality adalah salah satu pendekatan dalam teori kepribadian yang terdiri dari
lima trait yaitu neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan
conscientiousness. Penelitian-penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa extraversion
dan neuroticism merupakan trait yang sangat mempengaruhi subjective well-being.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara five-factor model of
personality dengan subjective well-being pada abdi dalem Keraton Kasunanan
Surakarta dan untuk melihat trait yang paling besar pengaruhnya terhadap subjective
well-being. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, ditemukan bahwa five-factor
model of personality memberi kontribusi cukup besar terhadap subjective well-being
yaitu 47.3%. Trait yang secara signifikan mempengaruhi subjective well-being abdi
dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat adalah agreeableness, extraversion,
dan openness to experience

ABSTRACT
Happiness or subjective well-being is considered the most crucial motivation
for individuals in their life. Personality, regarding its stability in individuals, has been
identified as essential factor in investigating subjective well-being. Five-factor model
of personality is one of the approaches in personality theory comprising neuroticism,
extraversion, openness to experience, agreeableness, and conscientiousness. Previous
studies suggest that extraversion and neuroticism are strong predictors for subjective
well-being. This study aims to assess the association between five-factor model of
personality and subjective well-being on abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta
Hadiningrat, and to identify the most influential trait toward subjective well-being.
The result from multiple regression analysis indicated that 47.3% of subjective wellbeing
was predicted by five-factor model of personality. Agreeableness, extraversion,
and openness to experience appeared to be significantly influential for subjective
well-being on abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat"
2016
T46416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.W. Pantja Sunjata
Jakarta: Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya-Departemen Pendidkan dan Kebudayaan, 1995
899.231 PAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Tradisi sungkem yang berlangsung sejak Sumuwun Paku Buwono Ke IV sampai sekarang masih dilaksanakanoleh kerabat Kraton karena mengandung nilai-nilai luhur yaitu menghormati dan memuliakan raja sebagai sesembahan para kawula....."
PATRA 9(1-2) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks naskah ini berisi keterangan tentang adat-istiadat membuat kaul di kampung-kampung sekitar Kraton Surakarta. Isi naskah didahului dengan cerita sakitnya Rara Suparti, yang kemudian ganti nama Rara Suparmi sampai ia sembuh, selanjutnya ia mengadakan pagelaran wayang kulit bersamaan dengan pernikahan anaknya dan seterusnya, baru kemudian diceritakan tentang tatacara pakaulan dengan memuat sedikit tentang gugontuhon. Naskah disusun oleh Ki Ajar Panitra, nama samaran dari R.Ng. Mangunprawira. Pigeaud membeli naskah ini dari Mangunprawira sendiri pada tanggal 15 Februari 1931. Naskah sudah disalin oleh staf Pigeaud (lihat UR.31a-b). Bandingkan MSB/F.35, yang mengandung teks yang sama (mikrofilm MSB, rol 104.02). Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) asmarandana; (3) sinom; (4) mijil; (5) pucung; (6) gambuh; (7) maskumambang; (8) kinanthi; (9) dhandhanggula; (10) pangkur; (11) mijil; (12) megatruh; (13) sinom; (14) kinanthi; (15) gambuh; (16) pucung."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.30-NR 159
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>