Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197602 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deky Putra
"Koefisien gesek sangat mempengaruhi aliran fluida pada sebuah pipa. Semakin besar koefisien gesek yang dihasilkan maka daya yang digunakan untuk mengalirkan fluida tersebut semakin besar. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa koefisien gesek pada pipa berpenampang persegi lebih kecil dibandingkan dengan pipa berpenampang bundar.
Hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan pipa akrilik pada bilangan Reynolds 4000 < Re < 11067, didapatkan nilai faktor gesek pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1, lebih kecil dibandngkan pipa berpenampang bundar dan pada bilangan Reynolds 11067 < Re < 25000 lebih besar. Hal tersebut disebabkan dari karakteristik aliran yang mengalir pada pipa persegi dan diduga adanya penundaan kondisi transisi aliran laminar ke turbulen.

Friction factor is very influencing of fluid flow in a pipe. It means that energy used to conduct the fluid ever greater if friction factor was greater too. Research have been done previously express that friction factor of square cross section with ratio 1 pipe as smaller than circular pipe.
Result of examination by using acrylic pipe is got that friction factor of square cross section with ratio 1 pipe as smaller than circular pipe at Reynolds number 4000 < Re < 11067 and as bigger at Reynolds number at 11067 < Re < 25000. That mentioned caused from stream characteristic of square cross section with ratio 1 pipe and anticipated by the existence of postponement of condition of transition of stream laminar to turbulent
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37358
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzan
"Banyak eksperimen yang telah dilakukan untuk mendapatkan nilai faktor gesek sebuah pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1. Pendekatan yang telah dilakukan untuk mendapatkan nilai gesek diantaranya secara eksperimental, empiris, dan simulasi CFD. Berdasarkan eksperimen ? eksperimen diperoleh nilai faktor gesek pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1 paling kecil dibandingkan dengan pipa selain aspek rasio 1.
Untuk mendapatkan nilai faktor gesek tersebut maka dilakukan sebuah eksperimen dengan menggunakan pipa akrilik berpenampang persegi dengan aspek rasio 1. Selain melakukan eksperimen, dilakukan juga pendekatan empiris dengan menggunakan persamaan eksplisit Colebrook-White aliran-pipa dan juga dengan menggunakan simulasi CFD untuk mengetahui karakteristik aliran dan memperlihatkan aliran sekunder pada pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1 tersebut.
Persentase kesalahan nilai koefisien gesek pada bilangan Reynolds 11066.67 untuk pipa berpenampang persegi dibandingkan dengan pipa berpenampang bundar berdasarkan hasil eksperimen, teoritis, simulasi CFD adalah 1.31 %, 0 %, 8.31% secara berurutan.

Many experiments have been done to get friction factor of pipe of rasio aspect 1 (square cross section). In this study friction factor was gotten by experimental, empirical approach and CFD simulation. Friction factor of pipe of rasio aspect 1 (square cross section) is most lowest.
In this study experimental used acrylic pipe with aspect rasio 1 (square cross section), empirical method used explicit Colebrook-White equations for pipeflow, and for knowing flow characteristic, secondary flow, was used CFD simulation.
Error percentage of friction factor value with Reynolds number 11,066.67 for the pipe of rectangular section which is compared the pipe of circular section based on results of experiment, theoritical and CFD simulation is 1.31 %, 0 %, 8.31% respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37375
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fendi Septian Rachmanto
"ABSTRAK

Konsumsi energi menjadi perbincangan penting pada dekade terakhir. Salah satu bentuk konsumsi energi adalah transportasi fluida dimana mempertimbangkan aspek pressure drop. Banyak peneliti berusaha untuk mengurangi pressure droo. Salah satu metodenya adalah penambahan polimer pada aliran. Biopolimer kulit tomat terduri dari wax dan cutin yang dapat digunakan sebagai edible coating. Tujuan dari penelitian ini adalah menyelidiki pengurangan pressure drop dengan penambahan biopolimer (ekstraksi kulit tomat). Pipa bulat dengan diameter 3mm digunakan pada penelitian ini dengan variasi konsentrasi: 200, 300 dan 500 ppm. Karakteristik aliran dianalisa berdasarkan Power Law dimana karakteristik larutan non Newtonian. Hasil yang didapatkan hubungan antara nilai Reynolds dan koefisien friksi. Penurunan hambatan (Drag Reduction) yang menggunakan konsentrasi 500 ppm didapatkan sekitar 35% pada nilai Reynolds 2x104.


ABSTRACT

Energy consumption is become the important issues on the last decade. The one of energy consumption is fluids transport which is considerate a pressure drop’s aspect. Many researchers attempt to reduce the pressure drop. One of methods is addition polymer in flowing. Tomato’s biopolymer skin contains wax and cutin which use as edible coating. The purpose of this research is investigating the reduce pressure drop with addition biopolymer (tomato’s skin extraction). Circular pipe with diameter, d = 3mm is used in this study which used various weight concentrations: 200, 300 and 500 ppm. Flow characteristic was analyzed based on power law model which is characteristic of non-Newtonian fluid. The results are shown the relationship between Reynolds number and friction coefficient. The drag reduction which used a weight concentration about 500 ppm was achieved about 30% at Reynolds number 2x104.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julyanto Leonardo
"Distribusi fluida melalui sistem perpipaan merupakan hal yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, misalnya distribusi air bersih. Dengan bertambahnya panjang pipa distribusi, maka kerugian jatuh tekan dari pipa juga semakin besar. Yang menyebabkan daya pompa yang diperlukan untuk pendistribusian pun semakin besar. Fluida yang didistribusikan juga mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga dibutuhkan perlakuan yang berbeda-beda. Dari alasan tersebut maka dilakukan penelitian untuk menganalisa pengaruh medan magnet terhadap kerugian jatuh tekan dan drag reduction pada pipa bulat dengan fluida uji nanofluida TiO2. Percobaan yang dilakukan menggunakan pipa bulat akrilik dengan nilai bilangan Reynolds 30000

Distribution of fluid through the piping system is prevalent nowadays, such as clean water distribution. With increasing length of distribution pipes, the pressure drop of pipe are also getting bigger. Which causes the pump power required for the distribution of even bigger. Fluid also have different characteristics, requiring different treatment. From these reasons, the research conducted to analyze the effect of magnetic field against pressure drop and drag reduction in round pipe with TiO2 nanofluid. Experiments were performed using acrylic round pipe with Reynolds number 30000"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Ganatra Utomo
"ABSTRAK
Ice slurry adalah salah satu jenis es yang terdiri dari dua fase, yaitu padat dan cair yang terbuat dari campuran larutan antara air sebagai pelarut dan zat aditif sebagai zat terlarut yang berfungsi untuk menurunkan titik beku. Zat aditif yang digunakan dalam pembuatan ice slurry dapat berupa glikol, NaCl, dan ethanol. Investigasi karakteristik fluida dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa fluida ice slurry dengan menggunakan monoethylene glycol sebagai zat penurun titik beku adalah fluida non ndash;Newtonian tetapi belum diketahui jenisnya, antara pseudoplastik atau dilatan. Percobaan dilakukan dengan mengukur pressure drop dan juga debit untuk nantinya dihitung hubungan antara shear stress dan shear rate untuk mendapatkan gradien power law index yang digunakan untuk mengkategorikan jenis dari fluida ini. Percobaan pertama dilakukan dengan pipa uji berdiameter 24 mm, dengan lima variasi kecepatan dan variasi konsentrasi awal monoethylene glycol 5 , 7 dan 10 dalam 30 liter air menghasilkan rentang power law index n sebesar 1,07 ndash; 1,11. Lalu percobaan kedua menggunakan pipa uji 21 mm menghasilkan n sebesar 1,24 ndash; 1,29 dan percobaan ketiga menggunakan pipa uji 14 mm menghasilkan n sebesar 1,43 ndash; 1,58. Jika suatu fluida non-Newtonian mempunyai n > 1 maka bisa dikategorikan fluida tersebut adalah fluida non-Newtonian bentuk dilatan. Ice slurry yang digunakan dalam pengujian ini merupakan fluida non-Newtonian bentuk dilatan karena mempunyai rentang n > 1.

ABSTRACT
Ice slurry is a solid ndash liquid ice which made up of a mixture between additive compound as solute and water as solvent. The additive compound is used to lower the freezing point temperature and some of the compounds used to make ice slurry initial solutions are kind of glycols, sodium chloride, ethyl alcohol or ethanol, etc. In this research, investigation of fluid flow characteristic is to proof that ice slurry with monoethylene glycol as freezing point depressant is a non Newtonian fluid, either as pseudoplastic or dilatant fluid. Experiment was done by measuring pressure drop or head loss and volume flow rate as variable to determine the relation between shear stress and shear rate to calculate the power law index gradient, which is used this kind of non Newtonian fluid. The first experiments were performed in 24 mm test tube, with five variation of pump speed, and variation of freezing point depressants initial concentrations of monoethylene glycol are 5 , 7 , and 10 in 30 liters of water solutions and give results in power law index value range of 1,07 ndash 1,11. The second experiments were using 21 mm test tube and gave results in power law index value range of 1,24 ndash 1,29. The third experiments were using 14 mm test tube and gave results in power law index value range of 1,43 ndash 1,58. If non Newtonian fluid has n 1 then it can be categorized as non Newtonian fluid with dilatant form. Type of ice slurry used in this experiments prooved as a non Newtonian fluid with dilatant form because the value of power law index resulted were exceeding 1 n 1 .
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Raharjo
"Fenomena kerugian tekanan merupakan suatu parameter penting dalam proses aliran dalam pipa. Kerugian jatuh tekanan ini akan berkaitan dengan effesiensi energi. Hal tersebut ditanggulangi dengan pemakaian serat, polimer dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh penambahan larutan Carboxymethyl cellulose (CMC) terhadap koefisien gesek aliran dalam pipa kotak 4x6 mm.
Percobaan yang telah dilakukan pada pipa dan menghasilkan bilangan Reynolds tertinggi yaitu 3,8x104 dan terendah 1,6x103 dengan variasi konsentrasi Carboxymethyl cellulose (CMC) 100 ppm, 200 ppm dan 300 ppm. Penelitian ini menunjukan efek yang diberikan oleh Carboxymethyl cellulose (CMC) dapat meningkatkan pengurangan hambatan (drag reduction) pada pipa yaitu menghasilkan pengurangan hambatan (drag reduction) maksimum sebesar 32.68% pada 300 ppm, 22.96% pada 200 ppm dan 16.22% pada 100 ppm.

The phenomenon of loss of pressure is an important parameter in the process flow in a pipe. The disadvantage of this pressure will fall effesiensi related to energy. It is in the tackle with the use of fibers, polymers and so on. The purpose of this study was to investigate the effect of adding a solution of Carboxymethyl cellulose (CMC) of the friction coefficient of the flow in the pipe box 4x6 mm.
Experiments have been done on the pipeline and produce the highest Reynolds number is 3.8x104 and 1.6x103 with the lowest concentration variation Carboxymethyl cellulose (CMC) of 100 ppm, 200 ppm, and 300 ppm. This study shows the effect given by Carboxymethyl cellulose (CMC) can improve the reduction of resistance (drag reduction) on the pipe which resulted in reduction of resistance (drag reduction) to a maximum of 32.68% at 300 ppm, 22.96%, at 200 ppm, and 16:22% in 100 ppm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratomo Setyadi
"Penelitian tentang biomass gasifier, mengenai pengaruh diameter venturi, letak inlet, jumlah inlet dalarn venture, dalam pembentukan gas semakin berkembang. Variasi-variasi yang dilakukan adalah untuk mendapatkan pembakaran tak sempuma yang dapat menghasilkan gas yang mudah terbakar. Bila penelitian dikerjakan secara eksperimental, maka biaya yang dibutuhkan akan sangat besar dan waldu yang cukup lama. Untuk menghemat biaya dan waktu, maka dilakukan simulasi sebelum dilakukan eksperimen sehingga dapat diketahui kekurangan-kekurangan yang ada pada rancangan.
Simulasi biomass gasyier dilakukan dengan memvisualisasikan pola aliran udara di dalam reaktor, keeepatan, turbulensi, sehingga dapat diketahui apakah geometri dari reaktor sesuai dengan yang diharapkan. Analisa simulasi dilakukan dengan menggunakan computer yang dilengkapi dengan software analisis Fluent 5.3. Proses simulasi dimulai dengan penggambaran geometri sesuai perancangan awal menggunakan CAD Solidworks2001+, pembuatan grid/mesh dikerjakan menggunakan Gambit 1.2, dan simulasi aliran fluida di dalam reaktor menggunakan Fluent 5.3. Variasi yang dilakukan dalam simulasi ini adalah mengubah letak inlet berdasarkan ketinggian dari perrnukaan atas reaktor. Ketinggian yang digunakan adalah 350mm, 300mm, 250mrn.
Berdasarkan hasil simulasi dapat diketahui bahwa aliran, kecepatan, turbulensi membentuk pola-pola yang bermacam-macam untuk setiap inlet yang berbeda. Letak inlet yang berubah-ubah mempengaruhi bentuk aliran di dalam Venturi khususnya. Pergesekan fluida yang diharapkan terjadi, menimbulkan turbulensi dan dapat divisualisasikan. Arah aliran udara di dalam reaktor sudah sesuai yang diharapakan dari simulasi aliran ini. Hal ini menunjukkan bahwa visualisasi dangan simulasi CFD sangat ditentukan oleh nilai-nilai masukan yang didapatkan dari perhitungan perancangan sebelumnya ataupun nilai asumsi yang ditentukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The material contained in the book includes recent advances in experimental and theoretical fluid dynamics and will be of great use to those involved in either teaching and/or research."
Berlin: Springer, 2012
e20402039
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Nidhom Asy Ari
"Fraktal adalah penggalan sebuah bentuk geometri yang bisa dibagi lagi menjadi bagian-bagian dimana setiap bagian tersebut akan terlihat mirip dengan bentuk keseluruhannya. Derajat dari batas penggalan suatu fraktal disebut dimensi fraktal. Analisis fraktal ditenggarai cukup efektif untuk memecahkan berbagai permasalahan fenomena alam yang agak rumit. Dalam penelitian ini analisis fraktal diterapkan pada proses fingering aliran celah sempit fluida Newtonian.
Analisis fraktal ini dilakukan dengan menghitung dimensi fraktal dari pola aliran yang terbentuk dan mencari korelasinya dengan viskositas fluida, lebar celah dan sudut kemiringan plat kaca, serta gradien temperatur. Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh beberapa karakteristik pola aliran yang terbentuk. Dimensi fraktal dari pola aliran akan meningkat seiring dengan pertumbuhan gelombang yang terbentuk. Untuk lebar celah dan sudut kemiringan yang berbeda tidak mempengaruhi karakteristik aliran karena nilai dimensi fraktal terhadap waktu spesifik dari pola alirannya tidak menunjukkan perbedaan.
Perbedaan viskositas dari fluida mempengaruhi pola aliran, semakin besar viskositas fluida pertumbuhan gelombang akan semakin kecil. Hal ini ditunjukkan oleh nilai dimensi fraktalnya yang juga semakin kecil. Aliran Hele Shaw melalui medan dengan gradien temperatur positif memiliki pertumbuhan gelombang yang lebih cepat dibanding dengan kondisi normal. Demikian pula dengan aliran Hele Shaw yang melalui medan dengan gradien temperatur negatif namun memiliki karakteristik aliran yang berbeda. Nilai dimensi fraktal aliran ini akan menurun saat t/t*>6.

Fractals are of rough or fragmented geometric shape that can be subdivided in parts, each of which is (at least approximately) a reduced copy of the whole. The degree of fractal boundary fragmentation is called by fractal dimension. Fractal analysis is powerful to solve the complicated natural phenomenon problems. In this experiment, fractal analysis is applied for fingering process of Newtonian fluid thin space flow.
This fractal analysis is processed by counting the fractal dimension of flow pattern and determining the correlation with fluid viscosity, width of gap, degree of angle and the temperature gradient. From the analysis result, there is some flow pattern characteristic founded. The fractal dimension of the flow pattern will increase in a row with the wave growth. The difference of the width of gap and the degree of angle do not affect the flow characteristic because the fractal dimension of the time specific of the flow pattern has a same value.
The difference of the fluid viscosity affect the flow pattern, higher fluid viscosity cause the reduction of wave growth. This is showed by the reduction of the fractal dimension value. Hele Shaw flow through field with a positive temperature gradient has a faster wave growth than at normal condition. But the Hele Shaw flow through field with a negative temperature gradient has a different flow characteristic. Fractal dimension value of this flow will decrease at t/t* > 6.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50784
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Danardono Agus Sumarsono
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkDn besaran kecepatan perambatan gelombang fluida dalam pipa elastis nkibat beban kejut. Persamaan sistem interaksi Fluida-Struktur terdiri darl pen:amaan dinamika fluida mcnurut Helmotz dipaduk.an bersama persamaan tridimensional dinamlka struktur dinding pipa melalui kondisi batos sederhana disetiap antar muka tluida­ struktur. Hasil perhitungau numerik bcntuk dan puncak gelombang sebagai fungsi waktu disepanjang pipa menghasilkan besaran keeepatan rambat gelombang yang kemudian dibandingon dengan beberapa persamaan kecepatan perambatan gelombang sebagai efek deformas!. dan kompresfbilitas lokal menurut Safwat, MassQull, dan Chohan terhadap bcberapa
kctebalan dinding pipa PVC

Abstract
This study propose to analyze the propagation velocity in a fluid-filled elastic tube. The equation of fluid-structure interaction consist of the fluid dynamics equation proposed by Helmoltz and the structure dynamics equation using thin-shell flexion theory. The numerical solutions are compared with the calculation results deducted by Safwat, Massouh and Chohan for the different thickness of PVC tube-wall
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>