Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171086 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jefri Abdullah
"Komputasi terdistribusi dirancang untuk meningkatkan performa ataupun troughput sebuah proses. Lahirnya teknologi internet menjadikan tongak baru dalam paradigma komputasi tersebar. Ketika jaringan komputer yang dipakai sebagai alat komunikasi adalah internet, isu yang muncul menjadi lebih rumit. Internet adalah teknologi terdistribusi, dimana tidak ada administrator tunggal yang menguasainya. Pada jaringan Internet terdapat sumber daya yang besar dan sering berada pada kondisi idle. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mencari tahu cara kerja komputasi grid yang dirancang untuk bekerja pada jaringan Internet. Komunikasi antar proses pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak MPI, sementara untuk pembagian beban menggunakan Grid Engine. Globus Toolkit digunakan sebagai gerbang akses kedalam sebuah unit komputasi yang dimiliki organisasi dari jaringan Internet. Penelitian difokuskan kepada alokasi sumber daya pada komputasi grid. Pada akhir penelitian didapatkan sebuah layanan komputasi grid berbasiskan Globus Toolkit 4 dengan penjadwal lokal Grid Engine. Integrasi kendali paralel menggunakan perangkat lunak MPICH."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrasyid Mujahid
"Integrasi metascheduler Gridway ke dalam lingkungan grid memungkinkan tidak hanya dilakukan di antara mesin‐mesin dalam cluster, melainkan juga penjadwalan lintas cluster. Integrasi ini melibatkan beberapa komponen, antara lain Gridway sendiri, Local Resource Management System (LRMS) sebagai scheduler dalam cluster, dan grid middleware sebagai penghubung antara Gridway dan LRMS. Masalah yang muncul dalam integrasi ini berkaitan dengan pengiriman informasi dari Gridway ke grid middleware, dari grid middleware ke LRMS, dan sebaliknya. Untuk itu, integrasi antar setiap komponen perlu diatur sehingga setiap komponen bisa berkomunikasi dengan benar. Untuk mengecek bahwa integrasi berhasil, maka perlu diuji cobakan dengan eksekusi berbagai jenis pekerjaan (job), misalnya job sederhana yang memerlukan satu mesin sebagai eksekutor, job yang memerlukan transfer berkas dari dan ke mesin lain saat eksekusi, job yang menjalankan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajran Iman Rusadi
"Penggunaan aplikasi paralel berbasis MPI adalah salah satu cara dalam rangka memenuhi kebutuhan komputasi yang terus meningkat. Lebih dari satu sumber daya dapat dimanfaatkan secara simultan dalam rangka melakukan komputasi. Pada sisi yang lain, Grid Computing hadir dengan menawarkan sumber daya komputasi besar. Lebih dari satu sumber daya yang tersedia, walaupun heterogen dan berada dalam lokasi yang tersebar, dapat dimanfaatkan bersama-sama dalam rangka menyediakan sumber daya komputasi yang besar. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mencari tahu bagaimana cara melakukan eksekusi aplikasi paralel berbasis MPI di atas lingkungan komputasi Grid. MPI digunakan dalam membangun aplikasi paralel yang akan melakukan komputasi dan Grid berperan sebagai penyedia sumber daya komputasi tersebut. Beberapa model lingkungan komputasi bagi aplikasi MPI ini telah dibuat, mulai dari bentuk yang sederhana sampai membentuk lingkungan komputasi Grid yang menggunakan sistem penjadwalan job sehingga proses akan diletakkan pada tempat yang tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Gumilar
"Grid Computing menekankan pertukaran atau pemakaian bersama (sharing) sumber daya komputer (resource), penyimpanan data dan akses ke database tanpa mengharuskan pengguna untuk mencari resource ini secara manual. Setelah terhubung pada Grid, pengguna akan melihatnya sebagai satu sistem komputer yang besar. Resource dalam grid bersifat heterogen dalam hal protokol dan cara akses, serta memiliki letak yang terdistribusi, bahkan dapat melewati batas-batas geografis. Grid computing mengharuskan pengaksesan resource tersebut bersifat transparan. User hanya melihat resource-resource tersebut sebagai satu kesatuan resource. Salah satu resource yang di-share adalah storage resource dan data. Hal ini termasuk dalam konteks data grid. Suatu Grid Computing File System menyediakan logical namespace yang user friendly dalam mengidentifikasi dan mengelola resource yang tersedia dalam grid.
Dengan konsep Grid File System ini user akan melihat resource resource yan tersebar tersebut, dalam hal ini storage dan data, sebagai satu kesatuan. User tidak perlu mengetahui lokasi sebenarnya suatu resource. Tulisan ini membahas dan mendeskripsikan grid service yang menyediakan kemampuan tersebut. Grid Virtual File System adalah suatu konsep Grid Computing File System yang akan diajukan dalam tulisan ini, disebut virtual karena file system itu sendiri bukan merupakan file system sebenarnya yang terletak pada suatu lokasi fisik. Grid Virtual File System mengelola dan menggabungkan serta mengenkapsulasi berbagai file system resource, mekanisme akses dan manajemen meta data dalam lingkungan grid. Tulisan ini juga mengusulkan beberapa konsep, rancangan arsitektur, operasi yang sebaiknya ada dalam file system directory service serta melaporkan implementasi simulasi pada satu mesin.
Dari hasil implementasi disimpulkan bahwa Grid Virtual File System ini dapat menyediakan service yang memungkinkan user mengakses berbagai resource heterogen yang tersebar tersebut tanpa harus mengtahui dimana letak ataupun protokol yang digunakan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brun, Rene, editor
"This book is the first comprehensive account to trace the history of this pioneering spirit in the field of computing technologies. It covers everything up to and including the present-day handling of the huge demands imposed upon grid and distributed computing by full-scale LHC operations—operations which have for years involved many thousands of collaborating members worldwide and accordingly provide the original and natural testbed for grid computing concepts. This book takes the reader on a guided tour encompassing all relevant topics, including programming languages, software engineering, large databases, the web, and grid- and cloud computing. The important issue of intellectual property regulations for distributed software engineering and computing is also addressed. "
Berlin : [, Springer], 2012
e20425100
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto
"Teknologi sistem grid saat ini sudah cukup banyak dikenal orang karena sistem grid dapat membantu menyelesaikan suatu masalah secara bersama-sama seperti, komputasi yang membutuhkan kemampuan komputer dengan performansi tinggi, penyediaan media penyimpanan virtual, dan lain sebagainya tanpa tergantung pada lokasi geografis dari pengguna sistem grid yang bersangkutan. Sistem grid menyediakan mekanisme sharing sumber daya antar institusi-institusi yang bergabung dalam suatu lingkungan terdistribusi yang heterogen dan sangat dinamis. Namun, untuk menyediakan suatu layanan akses yang handal terhadap sumber daya yang di-share tersebut ada banyak masalah yang harus dihadapi dan dibenahi oleh sistem grid. Salah satu masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah keamanan. Untuk menjamin keamanan dari sistem grid, maka layananlayanan serta mekanisme-mekanisme keamanan yang umumnya digunakan seperti, otentikasi, otorisasi, komunikasi yang aman, ketersediaan sistem, integritas dan lain sebagainya sangat diperlukan untuk lebih meningkatkan kepercayaan terhadap sistem grid. Selain itu, diharapkan bahwa keuntungan-keuntungan yang ditawarkan oleh sistem grid dapat lebih dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Pada tulisan ini, penulis mencoba untuk meneliti aspek keamanan dari sistem grid dengan meninjau masalah-masalah keamanan yang ada pada sistem grid yang diikuti dengan eksplorasi terhadap layanan-layanan keamanan yang diperlukan dan yang telah disediakan oleh sistem grid. Untuk mengetahui implementasi dari layanan-layanan keamanan yang disediakan oleh sistem grid, maka penulis melakukan uji coba dengan melakukan konfigurasi pada paket Grid Security Infrastructure (GSI) yang terdapat dalam paket Globus Toolkit 3 (GT3). Percobaan konfigurasi ini ditujukan agar suatu aplikasi sederhana yang berbasis grid dapat memiliki beberapa layanan-layanan keamanan yang ditawarkan oleh GSI. Berdasarkan eksplorasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem grid saat ini sudah memiliki solusi terhadap beberapa masalah-masalah keamanannya dengan menyediakan beberapa layanan-layanan serta mekanisme keamanan seperti, otentikasi, otorisasi, dan komunikasi yang aman. Meskipun demikian, masih ada masalah keamanan lainnya yang belum diakomodasi sepenuhnya dalam sistem grid misalnya, akuntabilitas. Hasil uji coba konfigurasi yang dilakukan juga menunjukkan bahwa GSI sebagai komponen keamanan yang disediakan oleh GT3 telah mengakomodasi beberapa layananlayanan keamanan yang dibutuhkan dalam suatu sistem grid. Beberapa fitur tambahan seperti delegation dan single sign on juga disediakan oleh GSI untuk mendukung akses terhadap sumber daya yang terkoordinasi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
GST Agus Komang Lastrawan
"Sebuah laboratorium online dalam sistem e-learning menyediakan media untuk melaksanakan tugas eksperimen suatu mata kuliah melalui Internet. Penggunaan layanan grid pada eksperimen laboratorium online menjadi teknologi yang revolusioner saat ini. Teknologi grid ini difokuskan pada penggunaan sumber daya yang heterogen dan tersebar, serta untuk memecahkan masalah komputasi yang kompleks pada suatu eksperimen. Dengan menggunakan laboratorium online berbasis layanan grid, para mahasiswa dapat melaksanakan eksperimen, dengan memanfaatkan sumber daya komputasi dan data yang terdapat pada lingkungan grid secara bersamaan.
Pada pelaksanaan tugas akhir ini penulis mengembangkan prototype laboratorium online yang berbasis layanan grid untuk keperluan eksperimen analisis data yang terdistribusi. Penulis mempersiapkan suatu lingkungan grid di Fakultas Ilmu Komputer yang terdiri atas 3 buah komputer menggunakan perangkat lunak Globus Toolkit 4. Kemudian penulis menambahkan prototype modul eksperimen pada sistem e-learning Moodle dan menghubungkannya dengan layanan grid. Sebagai studi kasus, penulis mengembangkan eksperimen pengambilan keputusan dengan analisis Pareto terhadap data yang tersebar pada beberapa basis data yang berbeda (heterogen). Pengambilan dan pengiriman data pada eksperimen ini dilakukan oleh layanan grid, yang dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak Open Grid Services Architecture Data Access and Integration (OGSA-DAI).
Dalam pengembangan modul eksperimen pada Moodle, penulis menemukan kesulitan untuk menghubungkannya dengan layanan grid secara langsung. Oleh karena itu, penulis mempersiapkan grid portal sebagai aplikasi mediasi antara modul eksperimen Moodle dan layanan grid. Pada tahap pengujian, penulis menguji heterogenitas basis data yang dapat digunakan sebagai sumber daya dalam ingkungan grid. Melalui layanan grid yang telah diinstalasikan pada masing-masing komputer dalam lingkungan grid, penulis melakukan eksperimen analisis Pareto. Eksperimen ini mengambil data dari sumber daya data (data resource) yang tersebar pada lingkungan grid. Penulis berkesimpulan bahwa pengembangan laboratorium online berbasis layanan grid untuk kebutuhan eksperimen analisis data, mampu memberikan sumber daya berupa basis data yang heterogen dan terdistribusi pada organisasi virtual (virtual organization)."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariq Nugroho
"Recently, smart grid technology development is very fast and renewable energy has an important role in this rapid growth and can provide reliable energy. There is a method called DSM that can make the smart grid even better. DSM can make people reduce electricity bills by adjusting the time when they want to use electricity. DSM has a new approach called electric spring (ES) that can provide voltage and power stability in real-time which are the DSM problems. Electric springs can allow non-critical load demand to follow the power generation and reduce energy storage requirements in the grid. Electric spring is an electric device that can be used to provide electric voltage support, store electric energy and damp electric oscillations. This thesis primarily focuses on analyzing and implementing an electric spring in a smart grid that is connected to solar photovoltaic. This thesis also focuses on stabilizing the fluctuations when the photovoltaic is connected. Then also analyze the electric voltage support function of the electric spring that provides voltage reduction and boosting function. Electric spring has 3 main operating conditions there are neutral, compressed and expanded. Electric spring is design to maintain the line voltage of the system so that became equal to the reference voltage whose value has been determined. The electric spring circuit is consisted of a single-phase full-bridge inverter and a RLC filter and is supplied by a DC source. In the ES circuit, the load is categorized into two parts, there are non-critical load (load that can withstand voltage fluctuations) and critical load (very sensitive to voltage fluctuations). This bachelor thesis will analyze the voltage fluctuation after the photovoltaic is connected to the circuit and also proving one of the functions of the electric spring, which is to become voltage support. In the end, the simulation result is divided into 2 scenarios. There are voltage boosting and reduction functions to show that an electric spring can become voltage support. Electric spring potential ix Universitas Indonesia still needs to explore, with great development and right implementation electric spring can be used for countries that have a lot of electricity demand and electric spring can become a big advantage in the electricity sector.

Saat ini perkembangan teknologi jaringan pintar (Smart Grid) sangat pesat dan energi terbarukan memiliki peran penting dalam pertumbuhan yang pesat ini dan dapat menyediakan energi yang andal. Ada metode yang disebut DSM yang dapat membuat jaringan pintar menjadi lebih baik. DSM dapat membuat masyarakat mengurangi tagihan listrik dengan mengatur waktu saat ingin menggunakan listrik. DSM memiliki pendekatan baru yang disebut pegas listrik, yang dapat memberikan stabilitas tegangan dan daya secara real-time yang merupakan masalah dari DSM. Pegas listrik dapat memungkinkan permintaan beban non-kritis untuk mengikuti pembangkit listrik dan mengurangi kebutuhan penyimpanan energi di jaringan. Pegas listrik adalah suatu alat listrik yang dapat digunakan untuk memberikan penopang tegangan listrik, menyimpan energi listrik dan meredam getaran listrik. Tesis ini berfokus untuk menganalisis dan mengimplementasikan pegas listrik pada jaringan pintar yang terhubung ke panel surya. Tesis ini juga berfokus pada menstabilkan fluktuasi ketika panel surya terhubung. Kemudian juga menganalisis fungsi pendukung pegas listrik yang bisa menjadi pengurang tegangan dan penambah tegangan. Pegas listrik memiliki 3 kondisi operasi utama yaitu netral, terkompres dan memanjang. Pegas listrik dirancang untuk menjaga tegangan saluran sistem agar menjadi sama dengan tegangan referensi yang nilainya telah ditentukan. Sirkuit pegas listrik terdiri dari inverter dengan desain single-phase full-bridge dan filter RLC dan disuplai oleh sumber DC. Pada rangkaian pegas listrik, beban dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu beban non kritis (beban yang dapat menahan fluktuasi tegangan) dan beban kritis (sangat peka terhadap fluktuasi tegangan). xi Universitas Indonesia Skripsi ini akan menganalisis fluktuasi tegangan setelah panel surya dihubungkan ke rangkaian dan juga membuktikan salah satu fungsi pegas listrik, yaitu menjadi penopang tegangan. Pada akhirnya, hasil simulasi dibagi menjadi 2 skenario. Terdapat fungsi penambah dan pengurang tegangan untuk menunjukkan bahwa pegas listrik dapat menjadi penopang tegangan. Potensi pegas listrik masih perlu dieksplorasi, dengan pengembangan yang besar dan implementasi yang tepat pegas listrik dapat digunakan untuk negara-negara yang memiliki banyak permintaan listrik dan pegas listrik dapat menjadi keuntungan besar di sektor ketenagalistrikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putroue Keumala Intan
"Klasifikasi penilaian risiko kredit merupakan cara untuk meminimalisir kerugian yang akan dialami oleh bank. Salah satu metode klasifikasi yang digunakan untuk mengklasifikasikan karakteristik calon debitur adalah Support Vector Machine (SVM). SVM mempunyai kemampuan generalisasi yang baik untuk menyelesaikan masalah klasifikasi dalam jumlah data yang besar dan dapat menghasilkan fungsi pemisah yang optimal untuk memisahkan dua kelompok data dari dua kelas yang berbeda. Salah satu keberhasilan menggunakan metode SVM adalah proses pemilihan model yang akan mempengaruhi tingkat akurasi klasifikasi.
Metode pemilihan model yang digunakan pada tesis ini adalah metode grid search dan metode random search. Data dalam tesis ini menggunakan data sekunder dari database dalam UCI machine learning repository. Berdasarkan hasil simulasi untuk membandingkan nilai akurasi penggunaan metode pemilihan model pada SVM dalam klasifikasi penilaian risiko kredit, diperoleh bahwa metode random search belum mampu menghasilkan nilai akurasi yang lebih baik dari metode grid search. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Ahmad Pradypta
"[ABSTRAK
Persaingan perusahaan pembiayaan yang begitu ketat serta peluang izin usaha
yang diperluas oleh pihak OJK, mendorong perusahaan menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Namun, keterbatasan bujet dan sumber daya yang ada memaksa perusahaan untuk lebih selektif dengan memprioritaskan kebutuhan bisnis melalui aplikasi. Setiap perusahaan memiliki interpretasi yang berbeda-beda tentang aplikasi, sehingga perlu dirumuskan model yang generik dalam pengklasifikasian aplikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan aplikasi pada perusahaan pembiayaan berdasarkan karakteristik masing-masing kuadran strategic grid. Karakteristik masing-masing kuadran dirangkum dari berbagai teori dan praktik. Dari analisis teori dan praktik tentang strategic grid, terdapat 6 karakteristik untuk kuadran key operational, 7 karakteristik untuk kuadran support, 7 karakteristik untuk kuadran strategic, dan 4 karakteristik untuk kuadran high potential. Karakteristik tersebut dituangkan ke dalam pertanyaan kuesioner. Wawancara dan observasi lapangan dilakukan untuk mengkonfirmasi jawaban atas pertanyan yang diberikan. Dari hasil pemetaan 15
aplikasi berdasarkan karakteristik tersebut, diperoleh sebanyak 8 aplikasi di
kuadran support, 3 aplikasi di kuadran strategic, 4 aplikasi di kuadran key
operational, dan 0 aplikasi di kuadran high potential. Berdasarkan hasil pemetaan bahwa perusahaan pembiayaan di Indonesia sudah tergolong ke dalam era Business Intelligence dimana sistem data warehouse sudah dibangun, alat pendukung untuk kebutuhan analisis data sudah tersedia, dan perusahaan tidak lagi bergantung pada TI untuk menyediakan informasi kepada level eksekutif untuk keperluan strategis.

ABSTRACT
The competition is so tight in financing companies and the opportunities of
extended business licenses by the OJK, encourage companies to use information technology to create competitive advantage. However, the limitations of budget and resource is forcing companies to be more selective in prioritizing business needs through the application. Each company has different interpretation of
applications, so it is necessary to formulate a generic model in the classification application. The aim of this research is to map the finance company application based on the characteristics of each quadrant on the strategic grid. The
characteristics of each quadrant summarized from various theories and practices. From the analysis of the theory and practice of strategic grid, there are 6 characteristics for key operational quadrant, 7 characteristics for support quadrant, 7 characteristics for strategic quadrant and 4 characteristics for high potential quadrant. These characteristics poured into question questionnaire. Interviews and field observations conducted to confirm the answer of questions. From the mapping of 15 applications based on these characteristics, obtained as many as 8 applications in support quadrant, 3 applications in strategic quadrants, 4 applications in key operational quadrant, and 0 applications in high potential
quadrant. Based on the results of application mapping that the finance company in Indonesia has been classified into a Business Intelligence era where the data warehouse system was built, a supporting tool for requirements analysis of the data is available, and the company is no longer depend on IT to provide information to the executive level for strategic purposes. , The competition is so tight in financing companies and the opportunities of
extended business licenses by the OJK, encourage companies to use information
technology to create competitive advantage. However, the limitations of budget
and resource is forcing companies to be more selective in prioritizing business
needs through the application. Each company has different interpretation of
applications, so it is necessary to formulate a generic model in the classification
application. The aim of this research is to map the finance company application
based on the characteristics of each quadrant on the strategic grid. The
characteristics of each quadrant summarized from various theories and practices.
From the analysis of the theory and practice of strategic grid, there are 6
characteristics for key operational quadrant, 7 characteristics for support quadrant,
7 characteristics for strategic quadrant and 4 characteristics for high potential
quadrant. These characteristics poured into question questionnaire. Interviews and
field observations conducted to confirm the answer of questions. From the
mapping of 15 applications based on these characteristics, obtained as many as 8
applications in support quadrant, 3 applications in strategic quadrants, 4
applications in key operational quadrant, and 0 applications in high potential
quadrant. Based on the results of application mapping that the finance company in
Indonesia has been classified into a Business Intelligence era where the data
warehouse system was built, a supporting tool for requirements analysis of the
data is available, and the company is no longer depend on IT to provide information to the executive level for strategic purposes. ]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>