Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134550 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husnul Rizka Mubarikah
"Ide dasar dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengimplementasikan teknik pemilihan koleksi dalam sistem temu kembali informasi dalam lingkungan yang bersifat terdistribusi (Distributed Information Retrieval System). Pemilihan koleksi dalam lingkungan terdistribusi menjadi hal yang sangat penting mengingat jumlah koleksi yang terdapat dalam sistem tersebut dapat mencapai ribuan. Dengan adanya pemilihan koleksi terlebih dahulu diharapkan proses temu kembali menjadi lebih efektif.
Teknik pemilihan koleksi yang diimplementasikan adalah teknik NTI. Selanjutnya hasil teknik pemilihan koleksi NTI akan dibandingkan dengan hasil teknik pemilihan Lexicon yang sudah dikembangkan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana teknik NTI dapat meningkatkan efektifitas pemilihan koleksi. Ada dua hal yang dikembangkan dalam pemilihan koleksi dengan menggunakan teknik NTI ini, pertama adalah pembuatan metaindeks dan kedua adalah pemeringkatan koleksi. Metaindeks merupakan penggabungan informasi yang ada dalam indeks koleksi.
Teknik pengindeksan yang dipergunakan dalam indeks koleksi berbasis frekuensi dan berbasis rumus Savoy. Pemeringkatan koleksi dilakukan dengan memeringkat koleksi berdasarkan skor yang dimilikinya. Proses pemeringkatan koleksi melibatkan semua informasi yang disimpan dalam metaindeks. Teknik pemeringkatan yang dipergunakan untuk pemilihan koleksi NTI adalah teknik Naive, Sum Sim, Sum Sim Sqr, dan Sim Div. Sedangkan dalam teknik pemilihan Lexicon teknik pemeringkatan yang digunakan adalah teknik Lexicon Inspection, D-WISE, dan modifikasi dari rumus Savoy.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metaindeks yang menerapkan teknik NTI, dapat menyimpan informasi lebih lengkap dibanding dengan teknik Lexicon, informasi tersebut adalah informasi mengenai dokumen. Sedangkan untuk teknik pemeringkatan NTI dengan menggunakan metaindeks berbasis frekuensi memberikan pemeringkatan lebih baik dibandingkan dengan pemeringkatan Lexicon Inspection, D-WISE, dan modifikasi dari rumus Savoy. Dengan kata lain teknik ini menaikkan efektivitas pemilihan koleksi. Hal tersebut dapat dilihat dari MSE yang dihasilkan. Sedangkan untuk metaindeks berbasis Savoy, teknik pemeringkatan NTI berada dibawah teknik pemeringkatan Lexicon Inspection."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pawit M. Yusuf
[Jakarta;Jakarta;Jakarta;Jakarta;Jakarta;Jakarta;Jakarta;Jakarta;Jakarta, Jakarta]: Kencana Prenada Media, 2010
025.524 PAW t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Zainal Arifin
"Pada tulisan ini akan dijelaskan berbagai teknik sistem temu kembali informasi dan rancangan integrasi sistem ke basis hiperteks. Sistem pengindeksan yang dijelaskan adalah pengindeksan dengan pembobotan berdasarkana frekuensi dan berdasarkan rumus Savoy [1]. sedangkan teknik temu kembali informasi yang dijelaskan adalah teknik Boolean biasa, teknol Boolean berperingkat dan teknik Extnded Boolean.Kinerja berbagai pengindeksan di ukur dengan menampilkan dokumen yang terambil berikut bobot peringkatnya.
Sistem ini dapat digunakan sebagai "bencmarking tool" untuk mengukur kinerja berbagai teknik yang digunakan dalam sistem temu kembali informasi"
2001
JIKT-1-2-Okt2001-44
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Zyllan Zelila
"ABSTRAK
Kebutuhan akan data dan informasi tentang lulusan tenaga kesehatan
pada Poltekkes Aceh sangat diperlukan dalam pengambilan kebijakan untuk
pengembangan institusi pendidikan kesehatan dimasa depan. Tujuan studi ini
adalah untuk pengembangan sistim informasi penelusuran lulusan Poltekkes
Aceh yang nantinya dapat diakses secara online. Menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode pengembangan sistem SDLC. Penelitian dilakukan
terhadap enam jurusan dibawah naungan Polekkes Aceh. Hasil penelitian
diketahui Poltekkes Aceh masih menggunakan cara manual dan semi manual
dalam pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan datanya. Dengan
pengembangan sistim informasi ini diharapkan akan mampu membantu
Poltekkes Aceh dalam melakukan penelusuran lulusannya secara online.
ABSTRACT
The need of data and information about health human resource at
Poltekkes Aceh are needed in policy making for institution development health
education in the future. The study aims is for information system development of
tracer study in Poltekkes Aceh which can be access online. Qualitative approach
using with SDLC system development method. This study is performs toward
six departments under Poltekkes Aceh. The result shows that Poltekkes Aceh
still using manual method and semi manual in collect, save, and data process.
With this system information development, it is hope will support Poltekkes
Aceh in do it’s tracer study online."
Universitas Indonesia, 2013
T35333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Linggakusuma Wardhana
"Tersedianya sumber informasi yang tidak terbatas pada saat ini, menjadikan perolehan informasi melibatkan banyak sumber informasi. Hal-hal tersebut memicu penelitian mengenai metode peringkasan dokumen yang semula ditujukan untuk membuat sebuah ringkasan dari sebuah dokumen menjadi metode peringkasan yang ditujukan untuk menghasilkan ringkasan dari banyak dokumen. Peringkasan multi-dokumen merupakan suatu metode yang ditujukan untuk menyampaikan informasi-informasi utama dari banyak dokumen dalam ringkasan. Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini merupakan penelitian dengan topik peringkasan multi-dokumen untuk dokumen berbahasa Indonesia. Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua buah teknik peringkasan multi-dokumen yaitu centroidbased summarization dan k-means-based summarization. Pada penelitian ini penulis mencoba untuk mengaplikasikan kedua teknik tersebut untuk membuat ringkasan dari dokumen berbahasa Indonesia.
Untuk mengukur kualitas ringkasan yang dihasilkan oleh kedua teknik tersebut, penulis membuat ringkasan referensi untuk masing-masing sumber dokumen yang dibuat secara manual sebagai perbandingan. Hasilnya adalah pada teknik centroidbased summarization, kualitas ringkasan yang dihasilkan akan semakin bagus jika kelompok dokumen yang digunakan sebagai masukan berisi dokumen-dokumen yang relevan terhadap topik. Sedangkan pada teknik k-means-based summarization, kualitas ringkasan yang dihasilkan akan semakin bagus jika kelompok dokumen yang digunakan sebagai masukan merupakan kelompok dokumen yang besar (lebih banyak mengandung dokumen/kalimat). Evaluasi terhadap kualitas ringkasan juga dilakukan dengan menggunakan juri/penilai manusia. Hasilnya adalah pada teknik centroid-based summarization, para juri menilai ringkasan yang dihasilkan sudah bagus. Pada teknik k-means-based summarization dengan 10% compression rate, para juri menilai bahwa ringkasan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Natalia
"Pada era informasi ini, informasi yang tersedia untuk diakses oleh masyarakat sangat berlimpah. Untuk mencari suatu informasi, seorang pengguna dapat memanfaatkan sistem perolehan informasi untuk memperoleh sekumpulan dokumen yang berisi informasi yang dicarinya. Tetapi seringkali untuk mendapatkan jawaban singkat dari suatu pertanyaan, pengguna perlu mencarinya dari banyak dokumen. Untuk menangani kesulitan tersebut, diperlukan suatu sistem yang dapat menerima pertanyaan dalam bahasa sehari-hari dan mengembalikan jawaban secara tepat sehingga pengguna tidak perlu membaca keseluruhan dokumen untuk mencari jawaban. Sistem yang dimaksud adalah sistem tanya jawab, suatu sistem yang dapat mengembalikan jawaban atas pertanyaan bahasa alami dari sekumpulan teks dokumen.
Penelitian ini mengembangkan suatu Sistem Tanya Jawab Bahasa Indonesia (STJBI), yaitu sistem tanya jawab yang melakukan pencarian jawaban dari koleksi dokumen berbahasa Indonesia. Pertanyaan yang dapat diproses STJBI adalah pertanyaan yang berdasarkan fakta tertentu dan berkaitan dengan nama orang, nama organisasi, nama lokasi, serta waktu kejadian. Pertanyaan tersebut dijadikan masukan untuk mencari dokumen yang relevan. Dokumen yang dianggap relevan ini kemudian dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (passage) untuk mendapatkan kandidat jawaban. STJBI menggunakan aturan statistik untuk memberikan bobot pada tiap kandidat jawaban.
Kandidat jawaban yang memiliki nilai tertinggi akan dipilih sebagai jawaban. Pada penelitian ini digunakan tiga ukuran passage yang berbeda yaitu 2, 5, dan 8 kalimat. Hasil uji coba menunjukkan bahwa STJBI dapat mengembalikan jawaban dengan tingkat ketepatan tertinggi sebesar 88.89%, yaitu dengan menggunakan passage yang berukuran 2 kalimat. Dengan menggunakan passage yang berukuran 5 kalimat, STJBI memiliki tingkat ketepatan 86.1%. Sedangkan dengan menggunakan passage yang berukuran 8 kalimat, STBJI hanya memiliki tingkat ketepatan 80.56%. Ketiga jenis ukuran passage memberikan tingkat ketepatan yang sama untuk pertanyaan WAKTU dan ORANG, yaitu sebesar 100% dan 90%. Untuk pertanyaan OGRANISASI, STBJI memiliki tingkat ketepatan 90% (dengan passage berukuran 2 iv kalimat), 80% (dengan passage berukuran 5 kalimat), dan 70% (dengan passage berukuran 8 kalimat). Kinerja STJBI paling buruk diperoleh untuk pertanyaan LOKASI, yaitu hanya 71.4% (dengan passage berukuran 2 dan 5 kalimat) dan 57.1% (dengan passage berukuran 8 kalimat)."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Pandugita
"Dengan banyaknya informasi yang tersedia di web, kita dapat menemukan informasi apapun yang kita butuhkan. Namun seringkali informasi tersebut tidak relevan dengan apa yang kita cari. Information Retrieval menjawab permasalahan ini dengan melakukan pencarian terhadap informasi di web yang relevan berdasarkan kata kunci yang dispesifikasikan. Berbeda dengan mengolah dokumen teks biasa, dokumen web memiliki elemenelemen teks yang dapat diproses lebih lanjut untuk membantu penemuan dokumen yang relevan. Makalah ini menyajikan teknik-teknik untuk memperbaiki hasil perolehan Web Information Retrieval, yaitu penggunaan metadata, penggunaan informasi judul dokumen, analisis link dan URL. Berdasarkan penelitian, penggunaan teknik-teknik ini sangat bergantung pada koleksi yang dipergunakan. Walaupun dengan keterbatasan tersebut, teknik-teknik tersebut berhasil memperbaiki hasil pencarian dan sangat berpotensi untuk dikembangkan sehingga dapat memberi hasil terbaik dalam proses pencarian dokumen di web. Ekperimen yang dilakukan meliputi penggunaan stemmer, penggunaan metadata dokumen, pembobotan ulang berdasarkan analisis link dan URL. Dari hasil eksperimen, ditemukan bahwa penggunaan stemmer menurunkan keberhasilan penemuan dokumen sebesar 29%. Sementara penggunaan metadata dokumen meningkatkan keberhasilan penemuan dokumen sebesar 20% dan penggunaan analisis link dan URL hanya memberikan sedikit perbaikan yaitu sebesar 0,67%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herika Rainathami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja sistem temu kembali enam search engines dalam menelusur informasi mengenai Filsafat Islam di Web. Kinerja akan diukur dengan mengetahui tingkat keterhubungan antara informasi mengenai Filsafat Islam di web yang tertemu-kembali dengan query yang dimasukkan. Penelitian ini juga ditujukan untuk mengetahui kombinasi dua search engines yang paling baik untuk menelusur informasi Filsafat Islam di web.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan enam search engines utama, yaitu AltaVista, Excite, Fast, Google, HotBot, dan NorthernLight. Pertanyaan (query) yang diajukan berasal dari Library of Congress Subject Heading yang mewakili Filsafat Islam, yaitu "Philosophy, Islamic", "Arabic Philosophy", "Cosmology, Islamic", Islamic Ethics", dan "Muslim Philosophy".
Penelusuran dilakukan oleh peneliti selaku perantara (intermediary). Pengujian tingkat keterhubungan (relatedness) dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Falsafah dan Kebudayaan Universitas Paramadina.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem temu-kembali informasi Excite memiliki ketepatan paling tinggi. Pasangan dua search engines yang paling efektif untuk menemukan informasi mengenai Filsafat Islam adalah AltaVista dan Excite.

Search Engines Systems Performance In Retrieving Information About Islamic Philosophy From The WebThe objectives of this research are to determine the information retrieval system effectiveness of six major search engines that applied to Islamic Philosophy documents collection in the World Wide Web. Performance will be measure by trying to determine to what extent the documents retrieved are related to the query applied by the search intermediary. This research will also determine the precision of the documents retrieved, and which two-search engines combination are the best to do the searching.
This investigation is using six major search engines, i.e. AltaVista, Excite, Fast, Google, HotBot, and Northern Light. The queries that represent the Islamic Philosophy are taken from the Library of Congress Subject Heading. They are: "Philosophy, Islamic", "Arabic Philosophy", "Cosmology, Islamic", "Islamic Ethics", and "Muslim Philosophy".
The searching in the internee: is done by the researcher as an intermediary. Then the student of Philosophy and Religions Program determine the subject related judgment of document retrieved from each search engines.
The results show that from the first ten retrieved documents, Excites' information retrieval system is the highest in precision. The most effective search engines combination are between AltaVista and Excite.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11826
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The rapid growth of internet causes the abudance of textual information. It is necessary to have smart tools and methods than can access text content as needed...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arsland, A.H.
"Tujuan dari penelitian ini (l), Ingin melihat kebutuhan informasi anggota DPR-RI periode 1999-2004 dalam proses penerbitan suatu undang-undang atas usul inisiatif. (2). Ingin melihat bagaimana pencarian inforrnasi anggota DPR-Rl periode 1999-2004 dalam proses penerbitan suatu undang-undang atas usul inisiatif (yang meliputi strategi pencarian informasi, sumber informasi yang digunakan, jangka waktu pencarian informasi, kendala yang ditemui selama pencarian informasi, dan manfaat informasi yang diperoleh). Jumlah informan 24 orang anggota DPR-RI. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara pada bulan Maret-April dan Agustus-September 2001 di DPR-RI. Penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif.
Hasil penelitian dapat disimpulkan, (1). Kebutuhan informasi yang dominan saat akan mengajukan suatu draf RUU untuk UU No. 23/2000, UU No. 27/2000, UU No. 381 2000 adalah informasi tentang jumlah penduduk, luas wilayah, pendapatan asli daerah, batas propinsi,ibu kota propinsi. Untuk RUU Nanggroe Aceh Darussalam adalah tentang keuangan, syariat agama Islam dan pemerintahan. Untuk RUU Penyiaran kebutuhan informasi yang dominan adalah kelembagaan/organisasi, anggaran dasar/anggaran rumah tangga. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat pertama tidak terungkap kebutuhan informasi informan. Untuk pembicaraan tingkat kedua tidak dilakukan pembahasan (short cut) kecuali RUU Penyiaran kebutuhan informasi yang dominan adalah menyangkut kelembagaan, prosedur/mekanisme perizinan dan pelanggaran. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat ketiga, kebutuhan informasi untuk UU No. 23/ 2000, UU No. 2712000,UU No.38/ 2000 yang dominan adalah tentang anggaran, kewenangan, batas propinsi dan ibu kota propinsi. Untuk RUU Nanggroe Aceh Darussalam dan RUU Penyiaran belum sampai kepada tahap pembicaraan tingkat ketiga tersebut. Sedangkan pembicaraan tingkat keempat tidak terungkap kekebutuhan informasi informan. Untuk strategi pencarian informasi pada saat akan mengajukan suatu draf RUU umunya memakai strategi melalui sekretaris dan diri sendiri. Untuk RUU Penyiaran pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat kedua, strategi yang dipakai umumnya melalui para pakar/ahli, para ilmuwan dan para pelaku. Pada saat pembicaraan tingkat ketiga, strategi yang dipergunakan adalah melalui kolega atau teman dekat, sekretaris/staf dan diri sendiri. Untuk sumber informasi yang digunakan pada saat menyusun draf RUU umumnya memanfaatkan jenis non-bahan pustaka/dokumen yaitu aspirasi masyarakat luas dan jenis bahan pustaka/dokumen adalah laporan hasil sensus. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat kedua untuk RUU Penyiaan, sumber informasi yang dimanfaatkan adalah rekomendasi hasil rapat dengar pendapat dewan. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat ketiga, sumber informasi yang dimanfaatkan adalah rekomendasi hasi[ rapat fraksi. Jangka waktu pencarian informasi saat akan menyusun draf RUU adalah 20 hari atau selama masa reses. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat kedua untuk RUU Penyiaran, waktu pencarian informasi adalah 15 hari. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat ketiga, jangka waktu pencarian informasi adalah 5 hari. Untuk kendala yang ditemui selama pencarian informasi saat akan mengajukan suaru draf RUU adalah waktu yang tidak memadai dan tidak tersedian fasilitas teknologi informasi. Pada saat pembicaraan tingkat ketiga, kendala utama adalah jasa fasilitas teknologi informasi dan jadwal rapat yang sangat padat. Manfaat informasi saat akan menyusun draf RUU adalah untuk memecahkan masalah, termasuk akan melakukan pembicaraan tingkat kedua bagi RUU Penyiaran. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat ketiga RUU, manfaat informasi adalah untuk menyampaikan gagasan atau ide.

The objective of this research was to (1). View members of the Indonesia House of Representative's information need in tenure of 1999-2004 in law making process upon an initiative propose. (2). To view how information initiative proposal (including strategy of information searching, resources of information that is used, duration of information searching,hindrance found during information searching and the utility of the gained information). The number information was 24 people of members of the Indonesia House of Re-presentative (DPR-RI). The data collecting was carried out in Maret-April and Agustus-September 2001 at the house of representative. Data analysis was descriptive-qualitative way.
The results of the research could be concluded that. (1). The dominan information need when they proposed a draft of the bill for Law No. 2312000, Law No. 2712000, Law No. 3812000 was information total population, width of region, local, originated income, boarder of province and capital of a province. For the bill of Nanggrou Aceh Darussalam, dominant information was about finacial. Islamic jurispudence and government. For bill of broadcasting,the dominant information was organizationlinstitution,basic budget/home affair budget. In the forst discisson, the information need was not disclosed. The second discussion did not conduct short cut excluding. Bill of broadcasting and the dominant in-formation need was related with institution, procedure/mechanism of breach and permission. When they were going to discussion the third meeting, the dominant information need on Law No.2312000, Law No.2712000 and Law No.3812000 were budged, authority, boarder of a province and capital of a province. In case of bill Nanggrou Aceh Darussalam and bill of Broadcasting, the discuss did not reached into the third step and in the fourth discussion, the informan information need did not disclosed. In case of information searching when they would propose a draft of a bill, commonly the used strategy through their secretary and looked for it by them selves. Particularly for bill of Broadcasting, when the were going to discussion the second step, the commonly used strategy was expert, scientist and practitioners. In the third step, the used strategy was college or close friend, secretarylstaf and looked for by them selves. The commonly utilized information resources when they write draft of bill was document/non-library that was public aspiration and library/document that was sensus report. Whem they discussed the second step of the bill of Broadcasating, the used information resources was recommendation of a hearing of the house. When they were going to discuss the third step, the utilized infor- mation resources was recommendation's of the fraction's meeting.Duration of information searching when they were going to write draft of bill was 20 days (during recess). When they were going to discuss the second step of the bill of Broadcasting, the duration of information searching was 15 days. When they were going to discuss the third step,the duration of information searching was 15 days. The found hindrance during information searchng as well as when they were going to propose a draft of a bill was in sufficient time and an absence of information technology facility. When they were going to dis- cuss the third step, the major hindrance was the stiff schedule of meeting.(6). The utility of information while composing draft of bill was to solve a problem, including when they were going to disccuss the second step of Broadcasting Bil. When they were going to discuss the third step of the Bill,the information utility was to present ide or concep.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>