Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123978 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurazizah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi usaha yang dilakukan oleh pustakawan FIB UI dalam meningkatkan kualitas layanan pengguna serta hambatan yang dihadapi mereka. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus, dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan kajian dokumen. Informan dalam penenelitian ini berjumlah 5 (lima) orang yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu telah menduduki jabatan pustakawan berdasarkan SK Fungsional Pustakawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan oleh pustakawan dalam meningkatkan kualitas layanan yaitu setiap pustakawan berusaha melaksanakan pekerjaannya dengan semaksimal sesuai dengan kerangka kerja yang ada, serta dengan memberikan pelayanan prima agar pengguna puas dengan layanan yang diberikan. Selain itu, dalam meningkatkan kemampuan diri, pustakawan melakukan berbagai upaya diantaranya dengan membaca buku untuk menambah wawasan pustakawan mengenai berbagai macam informasi dan mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh perpustakaan. Hambatan yang dialami oleh pustakawan antara lain: dari dalam diri sendiri, yaitu kurangnya kemampuan bahasa, teknologi Informasi (TI) dan kemampuan komunikasi menyebabkan pustakawan terhambat dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna; dari lingkungan, koleksi buku yang tersebar menyebabkan pustakawan sulit untuk bisa merapikan koleksi ke dalam rak dengan cepat, sehingga kebutuhan pengguna akan informasi yang cepat dan tepat menjadi terhambat; kurangnya fasilitas perpustakaan menjadikan terhambatnya dalam pemberian layanan yang prima; keadaan koleksi yang sebagian besar koleksi lama menjadi kendala dalam memberikan informasi yang mutakhir kepada pengguna. Dengan demikian saran yang diajukan untuk pimpinan perpustakaan dan pustakawan FIB UI yaitu 1.) Agar dilakukan perbaikan pendidikan (formal maupun non formal). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan pustakawan; 2.) Pustakawan diharapkan bersikap lebih proaktif dalam melayani kebutuhan pengguna, diperlukan suatu kesadaran dari masing-masing individu untuk memberikan pelayanan yang sebaik mungkin agar dapat memuaskan pengguna perpustakaan; 3.) Pimpinan perlu meninjau kembali pembagian kerja dan tanggung jawab pustakawan; 4.) Dibutuhkan kerjasama yang harmonis mulai dari pimpinan hingga bawahan; 5.) Diperlukan adanya perubahan dengan memasukkan staf baru sehingga dapat memberikan pemikiran-pemikiran baru yang berguna untuk meningkatkan perpustakaan. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14918
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hotman Novriando
"Skripsi ini membahas tingkat kepuasan pengguna terhadap kualitas layanan layanan Perpustakaan PSJ UI. Pengambilan data dilakukan dengan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner kepada 59 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulam Mei 2011.
Identifikasi kualitas layanan didasarkan pada lima dimensi kualitas layanan yang terdapat dalam konsep Parasuraman (1988), yakni empati yaitu sikap, respon, dan tindakan di mana pustakawan dapat merasakan apa yang sedang dirasakan oleh pengguna, daya tanggap yaitu salah satu ciri seorang profesional informasi yang memiliki daya tanggap yang cepat atau responsif, jaminan yaitu kemampuan , kesopanan, sifat yang dapat dipercaya oleh layanan pustakawan, sehingga pengguna akan merasa nyaman dalam memanfaatkan layanan perpustakaan, keandalan yaitu kemampuan pustakawan untuk memberikan layanan sesuai yang dijanjikan dengan akurat dan memuaskan, dan yang terakhir adalah bukti fisik perpustakaan.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pengguna merasa puas dengan kualitas layanan yang dimiliki Perpustakaan PSJ UI. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata seluruh dimensi kualitas layanan yang menunjukkan tanda positif. Adapun yang kurang mempengaruhi kepuasan pengguna, yaitu dimensi keandalan.

This thesis is about the level of users satisfication trough the quality servicer of Library of PSJ UI. The data collection was done by using quantitave method. This data collection done by spread questioner to 59 respondens. This research has taken in may 2011.
Quality of services identification based on 5 quality services dimentions that stated in Parasuraman (1988) concept, first empathy, empathy is the act where librarians can feel what the users felt, second responsivness, responsiveness is one of infomation profesionnal characteristic that have fast respons, third assurance, assurance is ability, politness, and characters that librarians can trust, so that users will feel comfortable when using library services, the fourth is reliability, reliability is the ability of librarians to provide the promised services accurately, fast and satisficated and the last is library tangible.
This research made a conclusion that users has felt quite satisficated from the services quality that library has. This things can be seen from the all services quality average that goes to the positve side. There also a dimention that based on the users, still can not satisfy them. That dimention is reliability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S506
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Drucker dan Stewart mencatat bahwa pada masa sekarang dan lebih-lebih pada masa depan keberadaan, kedudukan dan peranan pengetahuan sangat strategis dan utama. Masa depan kita ditentukan oleh pengetahuan sehingga dunia kita bergantung sekaligus berpilar pada pengetahuan...."
020 VIS 10:3 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ambarwati
"Perpustakaan keliling BPAD DIY telah berupaya meningkatkan layanan perpustakaan dengan cara menyediakan fasilitas dan pelayanan yang baik kepada segenap pemustakanya. Peningkatan layanan perpustakaan yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode Lib Qual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan perpustakaan keliling dalam meningkatkan layanan perpustakaan di BPAD DIY menurut pemustaka adalah baik karena (i) demensi affect of service adalah baik dengan indikasi petugas ramah, sabar, serta sopan dan santun, petugas rapi menggunakan seragam, kemampuan petugas baik, mampu berkomunikasi secara efektif, peduli dan bisa memenuhi kebutulhan informasi yang dibutuhkan pemustaka, dan keluhan pemustaka sudah terselesaikan oleh petugas kecuali keluhan mengenai kebijakan; (ii) dimensi information control adalah baik dengan indikator jam layanan perpustakaan perpustakaan sudah sesuai dengan pemustaka, petugas selalu memberikan bimbingan dan penelusuran informasi, dan koleksi lengkap sesuai dengan kebutuhan pemustaka; (iii) dimensi library as a place adalah baik dengan indikator lokasi perpustakaan keliling sudah tepat dan strategis, mobil perpustakaan keliling sudah nyaman, dan fasilitas peralatan fisik perpustakaan keliling sudah memadai; (iv) strategi yang dilakukan oleh perpustakaan keliling BPAD DIY sudah tepat, tetapi perlu disosialisasikan kepada pemustaka dan dilaksanakan kepada pemustaka dan dilaksanakan dengan konsisten serta dievaluasi secara berkala."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2015
020 VIS 17:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Gunawan
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menunjukkan bahwa citra perpustakaan dan profesi pustakawan dapat memotivasi maupun demotivasi (melemahkan motivasi) mahasiswa baru program Studi Ilmu Perpustakaan FIB UI tahun 2006/2007 dalam memanfaatkan perpustakaan, jasa pustakawan dan memasuki profesi pustakawan setelah menempuh pendidikan bidang ilmunya. Citra yang dimiliki mahasiswa baru Program Studi Ilmu Perpustakaan tahun 2006/2007 adalah positif, setelah mereka menempuh studi di Program Ilmu Perpustakaan sebagai gerbang awal memasuki profesi pustakawan. Mereka memiliki pengalaman berinteraksi dengan perpustakaan dan pustakawan yang berbeda-beda dan memiliki pengetahuan tentang perpustakaan dan profesi pustakawan yang berbeda-beda dimana keduanya mempengaruhi citra yang mereka miliki terhadap perpustakaan dan profesi pustakawan. Perkuliahan di program Studi ilmu Perpustakaan membuat mahasiswa baru tahun 2006/2007 akan memperoleh kurikulum tentang perpustakaan dan Profesi pustakawan. Masalah penelitian adalah sejauhmana pengalaman yang mereka miliki untuk mendapatkan pengetahuan tentang perpustakaan dan profesi pustakawan dapat menggeser pandangan negatif mereka terhadap perpustakaan dan profesi pustakawan menjadi lebih baik, sehingga dapat memotivasi mereka untuk memanfaatkan perpustakaan dan jasa pustakawan serta memasuki profesi pustakawan sebagai dunia kerja mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif yaitu penelitian dengan mengolah data-data kuantitatif berupa angka kemudian menyajikannya dalam bentuk deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa baru program studi ilmu perpustakaan FIB UI 2006/2007 yang berjumlah 53 orang mahasiswa. Sebagai alat pengumpul data utama digunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh mayoritas oleh responden sangat minim, seiring dengan citra perpustakaan sekolah yang mereka miliki. Sedangkan intensitas pemanfaatan perpustakan perguruan tinggi oleh mayoritas responden sangat baik, seiring dengan citra perpustakaan perguruan tinggi yang mereka miliki. Dengan demikian, telah terjadi tingkat pergeseran tentang peran perpustakaan dan profesi pustakawan antara ketika responden masih sekolah dengan ketika responden memasuki kuliah di perguruan tinggi bidang Ilmu Perpustakaan. Sehingga ada pengaruh positif antara kuliah di Program Studi Ilmu Perpustakaan dengan terjadinya perubahan citra terhadap perpustakaan dan profesi pustakawan. Ada pengaruh positif antara citra perpustakaan dan profesi pustakawan dengan pemanfaatan perpustakaan dan jasa pustakawan. Namun hasil lain menunjukkan bahwa citra yang dimiliki responden kurang mempengaruhi mereka memilih studi Ilmu Perpustakaan sebagai gerbang awal memasuki profesi pustakawan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eusebio Geordie Handarto
"Perubahan pada tren dan perkembangan teknologi yang terus terjadi berimplikasi dengan kompetensi yang dibutuhkan pustakawan perguruan tinggi saat ini dan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi dan ekspektasi mahasiswa aktif S1 Program Studi Ilmu Perpustakaan (PSIP) FIB UI terhadap kompetensi pustakawan perguruan tinggi serta menganalisis kurikulum PSIP FIB UI dalam menyediakan infrastruktur akademik bagi calon lulusan PSIP FIB UI. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif melalui kuesioner yang disebarkan kepada 166 mahasiswa aktif S1 PSIP FIB UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penekanan kuat terhadap kompetensi yang diperoleh dari disiplin ilmu perpustakaan dan beberapa keterampilan personal dan komunikasi serta adanya peningkatan signifikan terhadap ekspektasi mahasiswa akan kompetensi di bidang teknologi. Penelitian juga menunjukkan bahwa kurikulum PSIP FIB UI telah mendukung pengembangan kompetensi calon lulusan PSIP FIB UI sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia.

The dynamic changes in trends and the development of technology have implications with the competencies needed by current and future academic librarians. This study aims to identify the perception and expectation of undergraduate Library and Information Science (LIS) students on the academic librarian’s competencies and analyze their curriculum in providing academic infrastructure for prospective graduates. The research method used in this study is a quantitative method with a descriptive approach through questionnaires distributed to 166 LIS undergraduate students. The results of the study indicate a strong emphasis on domain knowledge competencies and interpersonal and communication skills with a significant increase in students' expectation towards technology competencies in the future. This study also shows that the LIS curriculum has supported the competency development of prospective LIS graduates in accordance with the standards that apply in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Memperoleh informasi adalah hak setiap orang, oleh karena itu selayaknya kalau informasi itu mudah diakses dengan biaya yang murah . Kehadiran teknologi informasi di perpustakaan diakui memberikan dampak positif bagi pemustaka dan pustakawan, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan....."
020 VIS 10:3 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fenty Afriyeni
"Skripsi ini membahas tentang kualitas layanan internet yang diberikan oleh Miriam Budiardjo Resource Center dari sudut harapan dan persepsi pengguna dengan atribut pengukuran terhadap empat dimensi LibQual+TM, yaitu :Access o Informasi, Affect of Service, Personal Control, dan Library as Place. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kualitas layanan internet di MBRC terhadap dimensi LibQual+TM tersebut dari sudut harapan dan persepsi pengguna, sehingga bias menjadi masukan bagi pihak Miriam Budiardjo Resource Center terhadap kualitas layanan yang telah diberikan. Penelitian mengenai kualitas layanan internet ini menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data. Responden dalam penelitian ini diambil berdasarkan teknik pengambilan secara accidental sampling yang berjumlah 84 orang dimana seluruhnya adalah mahasiswa D3 dan S1. Kuesioner terdiri dari 22 pernyataan yang dibagikan kepada responden yang sedang memanfaatkan layanan internet pada saat penelitian dilangsungkan. Responden diminta memilih jawaban berdasarkan nilai yang telah disediakan, yaitu nilai 1-4 untuk tiap kolom harapan dan kolom persepsi. Kualitas layanan dinilai berdasarkan kesenjangan (gap) antara persepsi dan harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan internet di Miriam Budiardjo Resource Center secara umum dinilai cukup baik walaupun belum memenuhi harapan responden. Kebanyakan responden mempunyai nilai harapan yang lebih tnggi dibandingkan dengan kinerja layanan yang dipersepsikan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai persepsi yang diperoleh sebesar 2,96 dimana nilai tersebut lebih kecil dibandingkan nilai harapan yang diperoleh yaitu sebesar 3,31. Dari kedua nilai tersebut didapatkan kesenangan negative, yaitu sebesar-0,35. Dari 4 dimensi yang ada, tidak ada satu dimensi pun yang memperoleh kesenjangan positif. Dimensi yang paling baik ada pada dimensi Personal Control dimana mendapatkan nilai kesenjangan sebesar -0,08, sedangkan dimensi Affect of Service mendapatkan nilai kesenjangan terendah, yaitu sebesar -0,51. Dimensi Affect of Service ini merupakan dimensi yang paling penting untuk di evaluasi terutama dalam hal pelayanan yang diberikan oleh petugas. Meskipun dari seluruh dimensi tidak ada yang memperoleh kesenjangan positif, namun jika dilihat satu persatu, dari 22 pernyataan yang diajukan, terdapat 10 pernyataan yang memperoleh kesenjangan positif. Sedangkan sisanya atau sebanyak 12 pernyataan memperoleh kesenjangan negative."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ihsanudin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas layanan perpustakaan berdasarkan harapan dan persepsi pengguna. Penelitian dilakukan pada Perpustakaan MAN Insan Cendekia Serpong, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Responden penelitian sebanyak 100 orang terdiri dari 32 siswa kelas 1, 26 siswa kelas 2, 31 siswa kelas 3 dan 11 guru. Metode pengukuran yang digunakan adalah LibQual+TM, yaitu metode pengukuran kualitas layanan perpustakaan berdasarkan harapan dan persepsi pengguna. Empat variabel yang diukur dalam penelitian ini, yaitu (1) akses inforrnasi (Access to information), (2) kemampuan dan sikap pustakawan dalam melayani (Affect of service), (3) Petunjuk dan sarana akses (Personal control), dan (4) Fasilitas dan suasana ruangan perpustakaan (Library as place). Responden diminta menilai dengan tiga kriteria, yaitu (1) harapan minimum (minimum), yaitu tingkat layanan yang dapat diterima, (2) harapan (desired), yaitu tingkat layanan yang sesungguhnya diinginkan, dan (3) persepsi (perceived), yaitu tingkat layanan yang dirasakan/diterima selama ini. Kualitas layanan adalah kesenjangan (gap) antara harapan minimum (minimum), harapan (desired), dan persepsi (perceived). Pengambilan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 24 butir pernyataan. Responden diminta menilai dengan skala 1-9, nilai terendah 1 dan nilai tertinggi 9. Temuan penelitian menunjukkan bahwa layanan Perpustakaan MAN lnsan Cendekia Serpong secara umum belum memuaskan responden. Hal ini terlihat dari harapan responden terhadap layanan perpustakaan cukup tinggi, yakni 6.07 untuk minimum dan 7.96 untuk desired. Sedangkan persepsi responden adalah 5.80, yang berarti lebih kecil/lebih rendah dari harapan. Kesenjangan (gap) antara harapan dan persepsi responden adalah -0.27 yang menunjukkan bahwa Adequacy Gap adalah negatif dan berada di bawah wilayah Batas toleransi (Zone of tolerance). Layanan yang belum memuaskan responden sehingga memerlukan perbaikan adalah (a) layanan fotocopy yang jaraknya cukup jauh dari perpustakaan, (b) Bimbingan pustakawan dalam menilai/mengevaluasi informasi, (c) komputer Internet yang jumlahnya kurang memadai, (d) bimbingan pustakawan dalam mencari informasi di Internet, (e) suasana ruangan yang terlalu ramai untuk membaca, dan (f) koleksi buku dan majalah yang kurang memadai. Namun demikian, terdapat pula layanan yang sudah cukup memuaskan responden antara lain (a) tampilan/desain ruangan perpustakaan yang mengundang minat pengguna untuk masuk ke perpustakaan, (b) layanan TV Indovision membantu pengguna menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia global, (c) layanan surat kabar membantu pengguna untuk mengetahui masalah aktual di masyarakat, (d) suasana ruangan perpustakaan yang dapat merangsang imajinasi dan inspirasi pengguna. Temuan lain menunjukkan bahwa kelompok responden yang merasa paling puas dengan layanan perpustakaan adalah kelompok guru, dan sebaliknya, yang paling belum puas dengan layanan perpustakaan adalah siswa kelas 3. Data menunjukkan bahwa harapan siswa kelas 3 terhadap layanan perpustakaan adalah tertinggi dibandingkan dengan kelompok responden lain. Dengan demikian, sangat rasional bila siswa kelas 3 adalah kelompok responden yang paling belum puas dengan layanan perpustakaan.

Evaluation Of Library Service Quality Based On User's Expectation And Perception: A Case Study At MAN Insan Cendekia SerpongThe research goal is to measure library service quality based on user's expectation and perception. Research conducted at School Library of MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Insan Cendekia Serpong, Tangerang, Banten. The research had 100 respondents that consist of 32 students class X, 26 students class XI, 31 students? class XII and II teachers. The LIBQUAL+TM is the measure method for this research and it's 4 dimensions used for research indicators, there were (1) access to information, (2) affect of service, (3) personal control, and (4) library as place. The respondents asked to judge on 3 scales for each statement: (1) minimum, minimum level of service that user would find acceptable, (2) desired, level of service that user personally wants, and (3) perceived, level of service that user believes the library currently provides. There were 24 statements about library service where respondents asked to rate on a scale of 1-9. In general, the finding showed that library could not meet user minimum expectation, with minimum 6.07, desired 7.96, and perceived 5.80. The gap score was -0.27 that indicated their perception of service was below their minimum level of service. There were several services that perceived by user unsatisfied and need to be repaired; (a) service of photocopy where the location is too far from library building, (b) librarian performance in helping user to evaluate information, (c) computers for internet are not appropriate enough to user, (d) librarian performance in helping user to search information via internet, (e) noisy of reading room, and (f) poorly books and periodicals collection. In the other hand, there were services that perceived by user had met their expectation, such as (a) library room design was comfortable and invited location, (b) television (in library) helped user in adding their knowledge about the world global, (c) newspaper helped user to know some actual matters in social lives, (d) library room design was imaginative and inspired place. The other finding showed that the teachers were the most satisfied respondents in this research and the student?s class XII was the least one. That was very reasonable, because their expectation of library service was higher than three group others.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Profesi pustakawan pada bagian layanan yang berhubungan langsung dengan pemustaka selalu melakukan aktivitas komunikasi terutama komunikasi antarpribadi. Komunikasi antarpribadi digunakan sebagai alat komunikasi antara dua individu atau sedikit individu yang saling berinteraksi sehingga dapat saling mengerti. Komunikasi antarpribadi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan antar komunikator (pustakawan) dengan komunikan (pemustaka) dalam pemberian layanan di perpustakaan. Tujuan komunikasi antarpribadi adalah untuk belajar diri sendiri, mempengaruhi sikap, perilaku, dan member bantuan kepada orang lain. Manfaat komunikasi antarpribadi dapat menjalin hubungan yang positif dan menghindari persepsi negatif antara pustakawan dengan pemustaka dan antar sesama pustakawan. Komunikasi antarpribadi yang efektif dapat terbentuk melalui lima faktor yaitu: keterbukaan (openness), empati (empathy), dukungan (supportiveness), rasapositif (positiveness), dan kesetaraan (equality). Pustakawan harus dapat menunjukkan sikap sebagai penyaji informasi dan membantu para pemustaka. Sebagai pustakawan harus menghindari persepsi pustakawan sebagai pengawas ruang tetapi harus memulai berkomunikasi dengan pemustaka dengan sikap yang positif, bersedia menyapa, dan siap membantu.
"
Palembang: UPT Perpustakaan Universitas Sriwijaya, 2017
020 JKDMM 1:33 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>