Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93205 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Lina Chusna
"Objek penelitian yang dikaji dalam skripsi ini yaitu Pecinan di Bogor. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai morfologi Pecinan berdasarkan bentuk penataan, keletakan, arah hadap, persebaran dan hubungan antar bangunan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi penataan tersebut. Penelitian Pecinan ini meliputi tiga tahap yaitu observasi, deskripsi, dan eksplanasi. Melalui observasi diketahui bahwa elemen-elemen pembentuk Pecinan Bogor meliputi klenteng, pasar, ruko, akses jalan, dan makam. Dalam analisis metode yang digunakan ada dua yaitu analisis morfologi (bentuk) dan analisis lokasional (keletakan).
Dari hasil analisis diketahui bentuk Pecinan Bogor dapat dikategorikan ke dalam pola linier terhadap Jalan Surya Kencana. Letak bangunan lebih terkonsentrasi di bagian Utara Pecinan dengan klenteng sebagai pusatnya dan memanjang ke Selatan. Melalui penafsiran diketahui bahwa kaidah-kaidah feng shui diterapkan pada pemukiman tersebut. Selain faktor-faktor tersebut, ada faktor lain yang juga mempengaruhi bentuk dari Pecinan Bogor yaitu factor politik (struktural) dan ekonomi (fungsional).

The object of this research is Chinese settlement in Bogor. The purpose on this research is to have a precise form of the Chinese settlement based on its form of layout, direction, spatial distribution, and the connection between the building, and the other factor that are forming the settlement. This research has three steps, observation, description, and explanation. Through observation are known the elements forming the Chinese settlement including temple, market, shop house, road access, and tomb. There are two analysis methods that use in this research, that is morphology analysis (form) and location analysis (placement).
The results from the analysis are known that the Chinese settlement in Bogor can be categories into the linear pattern to the Surya Kencana road. The buildings are concentrated in the north part of the settlement, with the temple as the center and the form is elongated through the road southward. From the explanation is known that the aspects of the feng shui are used on this settlement. Beside that political factor (structural) and the conomical factor (functional) are also affecting the forming of the Chinese settlement in Bogor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11962
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dimas Bramantio
"Pecinan Meester Jatinegara merupakan salah satu kantung pemukiman etnis Tionghoa di Jakarta yang terbentuk tidak lepas dari latar belakang sejarah serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaannya. Hal tersebut dapat terlihat melalui peninggalan pada elemen pecinan di Pecinan Meester Jatinegara yang merupakan cerminan kepercayaan, nilai, dan prinsip cara berpikir masyarakat pada masa itu. Mengacu pada teori ideologi budaya oleh Keesing, penelitian pemukiman pada pecinan Meester Jatinegara bertujuan untuk mempelajari tata letak persebaran elemen-elemen yang ada di pecinan beserta hubungan antar elemen yang mempengaruhi satu elemen dengan elemen lainnya sehingga dapat mengetahui bagaimana masyarakat pada masa itu menerapkan nilai dan prinsip yang melatarbelakangi terbentuknya pecinan Meester Jatinegara. Tahapan penelitian terdiri dari pengumpulan data,  pengolahan data, analisis, dan intepretasi. Permasalahan akan dijawab melalui analisis keletakan dengan intepretasi yang menerapkan metode analogi sejarah. Melalui interpretasi tersebut dihasilkan lapisan-lapisan makna yang melatarbelakangi tata letak dan bentuk pecinan Meester Jatinegara sesuai dengan teori ideologi budaya oleh Keesing. Penelitian ini melahirkan kesimpulan bahwa secara keletakan, kawasan pecinan dapat memiliki tiga lapisan makna yang berbeda. Penempatan ini menciptakan hubungan keterkaitan antar elemen pecinan yang membentuk karakteristik pecinan Meester Jatinegara sebagai kawasan pusat perekonomian bagi wilayah Jatinegara dan sekitarnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kawasan pecinan Meester Jatinegara menempatkan dirinya di kawasan yang strategis dalam tata ruang kota.

Chinatown in Mester Jatinegara is one of the oldest Chinese settlements in Jakarta that formed inseparable from the historical background and factors that inflluence its existence. This can be seen through the relics of the Chinatown element in Meester Jatinegara Chinatown which is a reflection of the beliefs, values, and principles of the people's way of thinking at that time. Referring to the theory of cultural ideology by Keesing, research on settlements in Meester Jatinegara Chinatown aims to study the layout of the distribution of elements in Chinatown and the relationship between elements that affect one element to another so that they can find out how the people at that time applied values ​​and principles. behind the formation of Chinatown. The research consist several stages of data collection, data processing, analysis, and interpretation. The problem will be answered through the analysis to interpret the layout, distribution, and relationships in the Chinatown elements with an interpretation that applies the historical analogy method. Through this interpretation, layers of meaning are produced that lie behind the layout and shape of Meester Jatinegara's Chinatown in accordance with Keesing's theory of cultural ideology. This research concludes that in terms of location, the Chinatown area can be interpreted by has three different layers of meaning. This placement creates a relationship between the elements of Chinatown that form the characteristics of Meester Jatinegara Chinatown as an economic center area for the Jatinegara region and its surroundings. This indicates that the Chinatown area of ​​Meester Jatinegara places itself in a strategic area in urban spatial planning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Grafika Indonesia, 1979
750 TAT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
S. Kristanto Purwadi
" PT. Fajarina Unggul Industri adalah sebuah perusahaan yang memproduksi bingkai foto dalam berbagai bentuk prohl, warna dan ukuran untuk tujuan eksport dengan kapasitas produksi per bulannya yang saat ini mencapai 100000 unit/bulan. Pihak manajemen perusahaan berniat melakukan ekspansi dengan memproduksi bingkai foto yang bersifat eksklusif yang akan diberi cap ‘hand made".
Karena terbatasnya area dl pabrik yang saat ini berdiri maka ekspansi akan dilaksanakan di pabrik baru pada lokasi yang berbeda.
Pabrik baru tersebut diharapkan akan mampu mencapai target awal kapasitas produksi sebesar 8000 unitlbulan. Agar terbentuk suatu aliran produksi dan material yang efektif dalam pabrik baru maka diperlukan suatu perancangan tata letak yang dapat menjamin terciptanya suatu sistem produksi yang optimal sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan.
Proses perancangan tata Ietak pabrik pada PT. FUI dilakukan dengan perencanaan aliran material, perencanaan keterkaitan kegiatan, perhitungan jumlah unit peralatan produksi dan operator yang dibutuhkan, perhitungan kebutuhan area produksi dan pelayanannya, pemilihan alat pemindah bahan, pengalokasian wilayah dan pembentukkan tata letak pabrik secara menyeluruh yang akan memperlihatkan aliran material yang terjadi pada kegiatan produksi.
Kegiatan perancangan yang dilakukan menghasilkan suatu tata letak pabrik pada lahan yang berukuran 42 m x 60 m dengan ukuran bangunan utama pabrik 23 m x 32 m. Dengan tata letak tersebut diharapkan pabrik dapat berproduksi secara efektif sesuai kapasitas yang hendak dicapai dan memberi kemungkinan untuk perluasan sebesar 100% di masa mendatang."
1997
S36750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugerah Sandi Putra
"ABSTRAK
PT. GPI adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang daur
ulang plastik yang berorientasi eksport. Proses daur ulang yang dilakukan
melibatkan berbagai jenis plastik bekas dan dimbah menjadi bijih plastik, yaitu
bijih plastik LDPE neutral dan LDPE black.
Sebagai sebuah perusahaan PMA dengan pusat bisnis yang terletak di
Perancis, PT. GPI melihat bahwa masih terdapat peluang yang cukup besar
untuk terus bergerak dan melanjutkan bisnis ini, disamping tersedianya bahan
baku yang cukup melimpah.
Kapasitas produksi yang dirasa sudah tidak mencukupi karena pihak
manajemen berusaha meningkatkan hasil produksi, membuat pihak manajemen
memiliki rencana untuk mendirikan pabrik baru dengan kondisi yang Iebih baik
dan kapasitas produksi yang lebih besar. mencapai 300 ton/bulan untuk LDPE
neutral dan 300 ton/bulan untuk LDPE black pada Iokasi baru yang dirasa Iebih
baik.
Proses perancangan tata Ietak pabrik baru PT. GPI ini dimulai dengan
perencanaan aliran material, perencanaan kelerkaitan kegiatan, perhitungan
kebutuhan bahan baku, perhitungan kebutuhan mesin dan meja kerja,
perhitungan kebutuhan area produksi dan pelayanannya, pemilihan alat
pemindah bahan, pengalokasian wilayah dan pembentukan tata letak pabrik
Secara menyeluruh yang akan memperlihatkan aliran material produksi.
Kegiatan perancangan tata Ietak pabrik yang dilakukan ini menghasilkan
suatu tata Ietak pabrik dengan ukuran Iuas 17565 m2 yang terletak di daerah
Tanjung Uncang Batam dan diharapkan pabrik ini dapat berproduksi sesuai
target yang telah direncanakan dengan kemungkinan perluasan sebesar 100%."
2000
S49904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusyanti
"Pemukiman merupakan sebuah ruang di mana berbagai aktivitas dan pengorganisasian terjadi di dalamnya. Pengorganisasian ruang dapat diteliti dengan cara melakukan pengamatan terhadap interaksi berbagai variabel yang ada di dalamnya sehingga dapat menjelaskan sejauh mana manusia memanfaatkan, mengolah, dan mengubah lingkungannya sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki. Penelitian Pecinan Kuno di Kota Cirebon sebagai living monument yang sudah ada sebelum kedatangan Kolonial Belanda menunjukkan bahwa pemukiman ini memiliki pengorganisasian ruang yang mencerminkan gagasan dan perilaku masyarakatnya. Bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa beberapa nilai ideal dari feng-shui yang merupakan prinsip dasar dari keseimbangan Yin dan Yang, masih diterapkan sebagai acuan lokasional. Hal ini umumnya terlihat pada bangunan-bangunan keagamaan seperti klenteng dan bangunan makam. Aktivitas orang-orang Cina yang besar dalam hal perdagangan, terlihat dari cara mereka memanfaatkan dan mengorganisasi ruang. Rumah tidak hanya diperuntukkan sebagai hunian, tetapi juga sebagai toko (ruko). Ruko-ruko ini menempati daerah-daerah di sepanjang jalan utama dengan tingkat komersial yang tinggi. Faktor kedekatan lokasional dengan pelabuhan dan Kanal Cipadu yang ditutup pada awal abad ke-19, memudahkan arus perdagangan mereka baik ke luar Pecinan maupun ke daerah-daerah di pedalaman. Posisinya yang strategis di antara pemukiman Arab dan Pribumi dan deretan ruko-ruko, membuat kawasan ini berwajah seragam, yaitu sebagai kawasan bisnis (bussiness district) dengan fungsi utama sebagai pedagang perantara (mediating role) yang masih berlangsung hingga sekarang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Erly Ika Suminar
"Pesatnya perkembangan transportasi udara di dunia, baik dilihat dari sudut semakin besarnya jumlah perusahaan penerbangan maupun semakin banyaknya orang yang bepergian dengan menggunakan pesawat, mengakibatkan keberadaan bandar udara belakangan ini tidak hanya sebagai tempat naik dan turunnya penumpang pesawat yang datang dan pergi, tetapi juga tempat bertemu informal, tempat berbelanja, bahkan tempat rekreasi yang menjadi magnet bagi masyarakat umum. Maka tak heran bisnis makanan dan pertokoan di bandar udara mengalami perubahan yang sangat drastis. Banyak bandar udara di kota-kota besar menjadi semakin canggih dan mewah dengan dilengkapi pusat perbelanjaan yang lengkap yang dikenal dengan istilah airport shopping. Perubahan itu tidak terlepas kehidupan berbelanja (shopping) yang sudah menjadi bentuk kegiatan masyarakat sehari-hari, begitu juga dengan pembangunan pusat perbelanjaan yang sangat pesat di kota-kota besar dunia yang seolah tak dapat dihindari. Bahkan bukan saja bandar udara yang sudah berkembang seperti pusat perbelanjaan, tetapi banyak bentuk bangunan umum lainnya, yaitu stasiun kereta, museum, rumah sakit, sekolah, dan kemiliteran1.
Walaupun banyak pendapat yang mengatakan bahwa airport shopping adalah tempatplaceless yang mengorbankan sense of place, tetapi airport shopping berusaha membuat ruang transisi para pelancong menjadi lebih baik untuk mendapatkan sence of comfort dan sense of security. Oleh karena itu itu perlu adanya penelitian terhadap tata letak fasilitas pendukung, dalam hal ini komersial, di terminal bandar udara agar rancangannya nyaman, aman, efektif, efesien dan tidak mengganggu aliran penumpang dan barang yang menjadi bagian penting dalam bandara."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25804
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Charles Rusli
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Judistira Hayuningrat
"PT X merupakan unit produksi di bawah Departemen Biologi UI yang memproduksi minuman kesehatan dari bahan Aloe vera (tanaman lidah buaya) yang dikemas dalam botol dan gelas plastik. Perusahaan tersebut ingin meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1 juta botol dan atau gelas per bulan alan 40000 botol dan atau gelas per hari. Pemicu utama adalah unit produksi yang telah ada sekarang dinilai sudah tidak dapat dikembangkan Iagi unmk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 40000 botol per had dan angka permintaan sudah melewati kapasitas pmduksi saat ini. Pemicu yang Iain adalah jalur proses produksi yang masin belum teratur satu jalur untuk memenuhi 4 jenis produk) sehingga pemenuhan kapasitas produksi sering mengalami fluktuasi. Bila customer pada bulan lalu memesan 3000 botol minuman per hari dan bulan ini permintaan berubah menjadi 2000 gelas maka akan terjadi keterlambatan produksi karena pihak operasional harus mengatur ulang proses agar sesuai dengan pemintaan pada bulan ini. Faktor yang lain adalah perusahaan ini ingin memperluas daerah pemasaran.
Penelitian ini membuat rancangan Lay Out pabrik yang akan digunakan untuk produksi dengan rencana kapasitas produksi yang telah ditentukan oleh perusahaan dan mengembangkan jalur produksi yang lebih baik untuk memproduksi 4 jenis minuman secara bersamaan. Dari hasil perhitungan diperoleh kebutuhan bahan baku pelepah Aloe vera 866/kg per hari dan luas total Iahan pabrik sebesar 3500 ml dan 2000 m2 untuk bangunan pabrik bentuk hanggar dengan 23 macam area yang terdapat pada keseluruhan luas pabrik.

PT X represent unit production of Biological Department of University of Indonesia which is producing health beverage from Aloe vera materials ( aloe crop) tidy in plastic glass and bottle. The company wish to improve production capacities become 1 million bottle and or glass per month or 40000 bottle and or glass per day. Major cause is the current unit production which is now assessed by, cannot be developed again to increase production capacities become 40000 bottle per day and request number have passed capacities production in this time. Other cause is production process line is still not yet regular ( one line to fulill 4 product type) so that accomplishment of capacities production often experience of fluctuation. If customer, at last month, ordered 3000 bottles beverage per day and then request turn into 2000 glasses beverage at this month, hence will happened delay production because the operational side have to arrange to repeat process to be as according to request for this month. Other factor is this company wish to extend its marketing area and market share.
This research will establish a Plan Lay Out that will be used to produce more healthy beverage with production capacity plan which is determined and develop better production lines to produce 4 beverage type concurrently. Based on calculation and research obtained by, the requirement of Aloe vera frond raw material is 8667 kilograms per day and totalize factory farm wide equal to 3500 m2 and 2000 m2 for the manufacturing plant of form hangar with 23 kinds of area found at the factory.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Erly Ika Suminar
"Pesatnya perkembangan transportasi udara di dunia, baik dilihat dari sudut semakin besarnya jumlah perusahaan penerbangan maupun semakin banyaknya orang yang bepergian dengan menggunakan pesawat, mengakibatkan keberadaan Bandar udara belakangan ini tidak hanya sebagai tempat naik dan turunnya penumpang pesawat yang datang dan pergi, tetapi juga tempat bertemu informal, tempat berbelanja, bahkan tempat rekreasi yang menjadi magnet bagi masyarakat umum. Maka tak heran bisnis makanan dan pertokoan di bandar udara mengalami perubahan yang sangat drastis. Banyak bandar udara di kota-kota besar menjadi semakin canggih dan mewah dengan dilengkapi pusat perbelanjaan yang lengkap yang dikenal dengan istilah airport shopping. Perubahan itu tidak terlepas kehidupan berbelanja (shopping) yang sudah menjadi bentuk kegiatan masyarakat sehari-hari, begitu juga dengan pembangunan pusat perbelanjaan yang sangat pesat di kota-kota besar dunia yang seolah tak dapat dihindari. Bahkan bukan saja bandar udara yang sudah berkembang seperti pusat perbelanjaan, tetapi banyak bentuk bangunan umum lainnya, yaitu stasiun kereta, museum, rumah sakit, sekolah, dan kemiliteran. Walaupun banyak pendapat yang mengatakan bahwa airport shopping adalah tempat placeless yang mengorbankan sense of place, tetapi airport shopping berusaha membuat ruang transisi para pelancong menjadi lebih baik untuk mendapatkan sence of comfort dan sense of security. Oleh karena itu itu perlu adanya penelitian terhadap tata letak fasilitas pendukung, dalam hal ini komersial, di terminal bandar udara agar rancangannya nyaman, aman, efektif, efesien dan tidak mengganggu aliran penumpang dan barang yang menjadi bagian penting dalam bandara."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41152
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>