Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114360 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismail
"Skripsi ini membahas mengenai sistem pengaman pada motor chiller, dimana chiller ini digunakan sebagai sistem penyejukan ruangan pada gedung bertingkat. Pengamanan terhadap chiller sangat diperlukan terutama untuk melindungi motornya dari gangguan sehingga juga dapat melindungi chiller dari kerusakan yang terjadi, selain itu untuk melindungi lingkungan disekitar maupun pada makhluk hidup (manusia). Gangguan yang timbul pada chiller dapat disebabkan oleh arus dan tegangannya, beban yang tidak stabil di motor maupun dari lingkungannya; sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada motor, kebakaran dan kematian. Peralatan pengaman yang digunakan dalam sistem pengaman motor chiller dapat berupa circuit breaker (MCCB dan ELCB) maupun Phase Failure Relay (Motor Saver). MCCB digunakan sebagai pengaman hubung singkat, beban lebih dan arus lebih; ELCB untuk arus bocor; sedangkan Motor Saver digunakan untuk pengaman tegangan kurang/lebih, asimetris tegangan, hilangnya salah satu phasa maupun tegangan balik pada Chiller yang disebabkan oleh motor.

The focus of this study is worked through about protection system at motor chiller, which is the chiller used for air conditioner system in high rise building. Chiller protection is very important specially to protect the motor from disturbance so the chiller can be protected from damage. Also to protect the environment and human living, specially human being. The disturbance on chiller can be caused by electricity current and power supply, unstable load on motor chiller and around chiller with the result can caused damage on motor, fire or death. Protection device that is used inside motor chiller protection system are circuit breaker (MCCB and ELCB) and also Phase Failure Relay (Motor Saver). MCCB is using as protector from short circuit, overload and over current; ELCB as protector from leaked current; while Motor Saver is using as protector from under/over voltage, asymmetry voltage, lose one of voltage and reversal voltage on chiller which is cause by motor chiller."
Depok: Program Sarjana Ekstensi Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40593
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Djauhari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sudarman
"Fire safety merupakan faktor penting dalam desain gedung bertingkat tinggi. Asap diakui sebagai pembunuh utama dalam situasi kebakaran. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya sistem pengendalaian asap seperti sistem pressurusasi dan exhaust. Sistem pressurized smoke stop lobby dan sitem exhaust fan diharapkan dapat mengurangi adanya korban jiwa dalam kebakaran. Faktor penting lain dalam desain safety adalah waktu deteksi asap sehingga korban dapat dievakuasi sebelum asap masuk ke tangga darurat.

Fire safety is an important factor in the design of high-rise buildings. Smoke is recognized as a major killer in fire situations. Therefore, it is necessary to have smoke control systems such as pressurized and exhaust systems. Smoke stop lobby pressurized system and theexhaust system is expected to reduce victim in fires. Another important factor in the design of safety is a smoke detection time, so that the victim can be evacuated before smoke into the emergency stairs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Anastasia
"ABSTRAK
Pembangunan gedung tinggi di kota besar di dunia sedang melaju pesat, salah satunya adalah di kota Jakarta sebagai ibukota dari Indonesia. Pengurangan pemakaian energi listrik ataupun penggunaan berbagai macam cara optimasi menjadi faktor yang menjanjikan sebagai bagian solusi dari masalah pengurangan pemakaian energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar dalam mencapai penghematan melalui langkah Energy Efficiency dalam pengelolaan bangunan. Gedung sebagai model yang digunakan pada penelitian ini mempunyai spesifikasi Jumlah Lantai: 40 (ditambah dengan 2 Basemen), Luas: 70890 m2 , Tinggi: 160 m. Penggunaan software EnergyPlus dan digabungkan dengan Generic Optimation (GenOpt) yang bertujuan untuk melihat berbagai macam optimasi yang dapat dilakukan serta seberapa besar pengaruhnya dalam memberikan kontribusi untuk mencapai penghematan energy, selain itu juga dilakukan perhitungan untuk sistem air bersih pada gedung ini, yaitu menggunakan tangki atap dan jalur instalasi sistem gravitasi. Hasil simulasi dan optimasi menunjukkan bahwa, penggunaan shading blind secara optimal dapat menurunkan beban energi operasi sebesar 22.23 % sementara penggunaan kaca film secara optimal dapat menurunkan beban energi operasi sebesar 31.8 %. Maka, sangat penting melakukan optimasi dan simulasi konsumsi energi pada bangunan sebagai langkah penghematan energi yang cukup optimal, selain itu juga pemilihan sistem pendingin gedung yang tepat dapat membantu menurunkan beban energi gedung.
ABSTRACT
Construction of high rise buildings in big cities in the world are growth and moving fastly, for example is in Jakarta, the capital of Indonesia. Reduction of electrical energy consumption or the use of a variety of ways on optimization become the part of the solution to reduce energy consumption on buildings. The purpose of this study is to determine how much energy savings through Energy Efficiency measures in the management of a building. A Model Building we use in this study has a specification Number of floors: 40 (plus 2 basement), Area: 70 890 m2, Height: 160 m. EnergyPlus software is used and combined with Generic Optimation (GenOpt) which aims to look at a variety of optimizations that can be done and how much influence in contributing to achieve energy savings. And also we calculate water system design for clean water systems in the building, which is using a roof tank and gravity systems installation path. Simulation and optimization results show that, in an optimal use of shading blinds can reduce the operating energy use by 22:23%, while the optimal window film can reduce operating energy to 31.8% of energy. So, it is very important to optimize the energy consumption and simulation in buildings as an energy saving measure is optimal, but it is also important to select the appropriate building cooling systems which can help reduce the building energy loads."
2013
T35818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Setiawan
"ABSTRAK
Dengan semakin menipisnya cadangan enerji yang ada di bumi kita ini, hanya ada
dua pilihan untuk tetap melanjutkan kehidupan generasi berikutnya yaitu dengan
menciptakan sumber enerji baru atau dengan menggunakan enerji yang sudah ada
dengan sehemat mungkin. Tulisan ini akan membahas penggunaan enerji yang
lebih efisien, khususnya pada teknologi pengkondisian udara di bangunan. Hal ini
dikarenakan pada sebuah bangunan, 60% penggunaan energinya diperuntukkan
sistem pengkondisian udara. Oleh karena itu pada masa perancangan bangunan,
biasanya sudah dirancang sistem pengkondisian udara yang seefektif mungkin.
Namun hal ini perlu dibuktikan agar sistem yang terpasang pada bangunan sesuai
dengan yang direncanakan pada tahap perancangan, yaitu dengan melakukan
Testing and Commissioning.

ABSTRACT
With the diminishing energy sources in this planet, we have only two choices to
continue the existence of the next generation: By making new energy sources or
by using the existing energy as efficient as possible. This writing will discuss
about a more efficient way to use energy, especially in the building?s air
conditioning technology. This is because in a building, there is at least 60% of the
energy used for the air conditioning systems. That?s why people usually design
the most efficient air conditioning system at the design stage. However, we must
prove that the existing air conditioning system is exactly the same with what the
design said, or perhaps better, by doing Testing and Commissioning.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42899
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Andre Gunawan
"Mengingat organisasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan, maka suatu organisasi yang baik disusun berdasarkan keperluan Serta sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan penyelenggaraan proyek. Bila organisasi dirancang secara tidak tepat dan kurang memperhatikan tuntutan pelaksanaan, maka akibatnya manajemen akan mengalami kesulitau dan rnenjadi tidak efektiil Organisui adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Sedangkan sistem organisasi mempakan pola formal aktivitas dan hubungan antara berbagai sub-unit organisasi.
Kunci sukses dari pelaksanaan sebuah proyek konslruksi yang cukup besar, seperti proyek konstruksi bangunan bertingkat, terletak pada sistem organisasi proyek, jika memang sesuai maka hal ini akan meningkatkan performa proyek konstruksi dengan adanya pengelompckkan dalam batasan perbedaan pembagian tugas kerja. Karena durasi proyek biasanya cukup lama, maka selama peiaksanaan dibutuhkan koordinasi antara kelompok-kelompok orang yang berbeda-beda.
Oleh karena itu diperlukan analisa terhadap elemen-elemen atau faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam sistem organisasi proyek sehingga kinerja waktu yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik (tepat waktu).
Dari hasil penelitian ini diperolch kesimpulan bahwa variabel sistem organisasi proyek, sebagai variabel bebas yang memberikan konsuibusi terhadap peningkatan kinerja waktu pelaksmaan proyek konstruksi, dipengaruhi oleh beberapa faktor : pengaruh seorang pemimpin, kerjasama tim dalam menyelesaikan setiap masalah, komunikasi, tenaga kerja yang kompeten, komunikasi vertikal antara atasan dan bawahan, jadwal rapat koordinasi mingguan dan fasilitas rapat, kualitas produktifitas pekerja, pengadaan teknologi yang terkait, kemampuan logika, dan pelatihau stat" dengan scsi pelatihan untuk semua pihak yang terkait.

To reach the target, a well-managed organization is built based on the what it requires, because a good organization can lead to a successfully implemented project. If an organizational design is not exactly formulated and not i11 accordance to the implementation rules, the management will hence find any difficulties and become ineffective. Organization is a medium through which a society can reach the common target, what an individual can heardly obtain. An organizational system comprises both a formal pattern of activities and a relationship in several organizational sub-units.
The key of a successfully implemented a large-scale construction project, such as a high-rise building construction, lies on the organizational system ofthe project. A good, stable and suitable system can increase the image of a construction project positively for example by classiting the tasks among the workers based on the age, educational background, experience, etc. Due to the long-term duration of the project, the coordination among the workers from any divisions is therefore needed.
That is why it also requires an analysis to the elements or factors playing a great role in the organizational system of project in order to meet the need for time performance.
From this experiment it is eventually concluded that the variable of project's organizational system, as a free variable contributing to the increase in time performance of construction project, is affected by several factor : leader's influence, team-work in dealing with trouble-shooting, communication, competency, vertical communication between superior and subordinate, weekly coordinational meeting agenda and meeting facility, quality of workers, avaibality of technology, logical capability, and training for staf based on job description.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dasdianto
"Teknologi, khususnya di bidang konstruksi, akhir-akhir ini berkembang dengan cukup pesat, diantaranya adalah Teknologi Advanced Material, Modularization, Automation, serta Smart Equipment. Penerapan teknologi di dunia industri konstruksi juga bermacam-macam, contohnya adalah 3D Printing, AI&ML, Big Data, Drones, Digital Twin, VR&AR, Modular Construction, dan Robotics. Adaptasi terhadap teknologi baru pada era digital sangat dibutuhkan untuk mampu berkompetisi di tengah perkembangan industri, khususnya pada produksi precast di Indonesia. Tujuan penelitian adalah mengintervensi proses produksi precast 3D printing dengan bantuan sistem robotik, khususnya dalam pengendalian kualitas. Hal ini sangat esensial dikarenakan penggunaan 3D printing akan sangat bergantung dengan material yang digunakan. Material yang digunakan pada 3D printing harus dijaga kualitasnya agar peralatan yang digunakan tidak mudah rusak dan hasil precast yang dihasilkan juga berkualitas baik. Produksi precast dengan 3D printing lebih baik dari sistem konvensional, baik dari segi kualitas, produktivitas, dan schedule. Namun, bukan berarti sistem pengendalian mutu tidak diperlukan pada proses produksi precast menggunakan 3D printing. Simulasi dilakukan terhadap model yang mengombinasikan teknologi 3D printing dari COBOD Company dan observasi yang dilakukan pada produksi precast concrete Proyek X oleh PT. Y, serta benchmark penggunaan sistem robotik. Diskusi dengan beberapa pakar pun dilakukan untuk memvalidasi hasil simulasi.

Technology, especially in the field of construction, has recently developed quite rapidly, including Advanced Material Technology, Modularization, Automation, and Smart Equipment. The application of technology in the world of construction industry also varies, including 3D printing, AI & ML, Big Data, Drones, Digital twin, VR&AR, modular construction and robotics. Adaptation to new technologies in the digital era is urgently needed to be able to compete amid industrial developments, especially in precast production in Indonesia. The aim of the research is to intervene in the precast 3D printing production process with the help of a robotic system, especially in quality control. This is necessary because the use of 3D printing will very much depend on the material used. The quality of the material used in 3D printing must be maintained so that the 3D printing equipment is not easily damaged, and the resulting precast results also have a fairly good. We know that precast production with 3D printing is better than conventional systems in terms of both quality and productivity and schedule. But that doesn't mean there isn't a need for a quality control system in the precast production process using 3D printing. The simulation was carried out on a model that combines 3D printing technology from COBOD Company and observations made on Project X precast concrete production by PT. Y, as well as benchmarks for the use of robotic systems. Discussions with several experts were carried out to validate the simulation results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mardal
"Pada bangunan yang bertingkat banyak seperti bangunan Apartemen, Hotel dan lain-lain yang memiliki bentuk struktur yang tipikal tiap lantainya, biasanya sirkulasi perpindahan bekisting akan lebih teratur karena kondisi pekerjaan yang cenderung sama tiap lantainya. Pada pelaksanaan pekerjaan bekisting untuk struktur gedung yang besar, biasanya area pekerjaan dibagi menjadi beberapa area atau zona kerja akibat faktor-faktor yang mempengaruhi seperti : keterbatasan lahan untuk mobilisasi material dan alat, schedule pekerjaan, bentuk sturktur yang dikerjakan, ketersediaan sumberdaya dan sebagainya. Sehingga dengan pembagian zona yang berbeda pada satu struktur yang sama akan mempengaruhi bentuk sirkulasi perpindahan bekisting.
Penelitian ini memfokuskan tinjauan terhadap pengaruh pembagian zona dan waktu penyelesaian pekerjaan tiap lantai pada sturktur bangunan bertingkat banyak dengan bentuk lantai yang tipikal pada pekerjaan bekisting, Studi kasus yang diambil adalah pada proyek Shangri-la Hotel Condominium Jakarta. Jenis bekisting yang ditinjau adalah bekisting balok dan pelat.
Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan mensimulasi berbagai metode pekerjaan dengan melakukan pembagian zona-zona pekerjaan dan waktu penyelesaian tiap lantai yang berbeda-beda. Adapun pembagian zona yang dibuat adalah 4 zona, 2 zona dan 1 zona pekerjaan untuk tiap lantainya dengan waktu penyelesaian tiap lantai yaitu 10 hari, 8 hari dan 5 hari. Dari masing-masing model yang dibuat, direncanakan schedule pekerjaan kemudian dilakukan perhitungan dan optimalisasi terhadap biaya dan waktu pekerjaan.
Dari hasil pengolahan data dan analisa diperoleh bahwa untuk struktur bangunan seperti Shangri-la Hotel Condominium Jakarta, metode yang efisien adalah dengan pembagian 2 zona pekerjaan dengan 8 hari waktu penyelesaian tiap lantainya dilihat dari segi biaya pekerjaan dan waktu penyelesaian pekerjaan keseluruhan.

In high rise building like Apartment, Hotel and others that have typical structure form in every its floor, usually cycle of formwork will be more regular because of work condition which equal in every its floor. In execution of formwork for the structure of high rise building, usually work area divided into some of work area due to factors influencing like : space limitation for the mobilization of material and tool in site, schedule of work, form of structure, availability of resource. With the result that different work area dividing in one same structure will influence the formwork cycle.
This research focussed the evaluation to influence of work area dividing and completion time of work for every floor in high rise building structure with have the typical shape, Case study taken at Shangri-La Hotel Condominium Jakarta Project. Type of formwork evaluated is formwork for slab and beam.
Approach at this research is with make a simulation of various work method by dividing zone of work and different finishing time for each floor. The zone dividing made are 4 zona, 2 zona and 1 zone of work for each floor with the finishing time for each floor are 10 day, 8 day and 5 day. From each model, planned schedule of work then calculated and optimise expense and working time.
From the result of data processing and analyse obtained that for the structure of building same like Shangri-La Hotel Condominium Jakarta, most efficient method is with dividing 2 zone of work and 8 days of finishing time for each floor seen from expense of work and completion time of work overa.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35733
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Luthfi Izmi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>