Ditemukan 27887 dokumen yang sesuai dengan query
Cipto Adi Broto
"Skripsi ini membahas mengenai penerapan metode pengujian triaksial multistage pada tanah kaolin dan membandingkan nilai parameter kuat geser tanah yang diperoleh dengan metode konvensionalnya (single stage). Metode pengujian triaksial multistage ini hanya menggunakan sebuah benda uji tunggal dalam satu seri pengujian sehingga lebih efisien dalam hal penggunaan material, waktu dan biaya. Pada penelitian ini dilakukan pengujian triaksial tipe Terkonsolidasi-Tak terdrainasi (CU) pada sampel tanah kaolin yang dibuat dan dicetak terlebih dahulu dengan diberi beban prakonsolidasi selama jangka waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai parameter kuat geser tanah dari pengujian triaksial multistage CU hanya didapat dalam keadaan tegangan efektifnya (c' dan Φ') dan nilainya relatif sama dengan yang diperoleh dari pengujian konvensionalnya. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut yang mendalam mengenai penerapan metode triaksial multistage pada berbagai jenis tanah.
This study explained about applying multistage triaxial test methods for kaolin and compare the value of shear strength parameter which are obtained with this conventional method (single stage). The multistage triaxial test method is only using a single sample in a series of test with the result that more efficient for usage of material, time, and cost. In this study has been done consolidated undrained type of triaxial test on kaolin samples which have made and molded with given praconsolidated load during given time periods. The result of study refers that the value of shear strength parameter in multistage triaxial test method only obtained in the effective stress (c' and Φ') and have similar values that obtained from the conventional test. Therefore, this study needed further research concerned applications multistage triaxial method in the various soils."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50467
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Triyunita Utami
"Kolom semen merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kekuatan geserpada tanah dengan daya dukung rendah, kompresibilitas tinggi, atau kekuatan geser rendah. Untuk mengetahui pengaruh kolomsemen pada tanah, dilakukan pengujian di Laboratorium menggunakan alat Triaksial terkonsolidasi tak terdrainasi (TriaksialCU). Contoh tanah yang digunakan adalah tanah kaolin yang telah mengalami tekanan prakonsolidasi 100 kPa. Contoh tanahdilubangi pada bagian tengahnya dengan diameter 5 mm,sedalam 50 mm. Lubang ini kemudian dimasukkan cairan semen dengan w/c = 0,5 dan dilakukan pemeraman selama 7, 14, dan 21 hari.Setelah masa pemeraman selesai, dilakukan pengujian TriaksialCU.Hasil pengujian menunjukkan bahwa contoh tanah dengan kolomsemen mengalami peningkatan kekuatan geser dibandingkan dengan contoh tanah asli. Lamanya waktu pemeraman kolomsemen juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan kekuatan geser tanah kaolin.
Cement columnisone effortfor improving theshearstrengthofsoilwithlowbearing capacity, highcompressibility, or lowshearstrength. Todetermine the effectof cement column in soil, a laboratorytest was conducted using Triaxialapparatus under consolidated undrained (Triaxial CU)condition. Soil sampleused waskaolinethat has pra consolidation pressure100 kPa. Soil samples werehole atits centerwith adiameter of 5mm, 50mmdeep. The holeistheninsertedcement withw/c=0.5andcuringfor 7, 14, and21 days. Afterthecuringis done, the TriaxialCU testingcan be impelmented. The test resultsshowedthatsoilsampleswith cement columnhas an increasedshearstrengthcomparedwiththe soil sampleswithout cement column. The length ofcuring timeof cementcolumnsalsogivean effectto theincreasedinshear strength of kaoline soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50601
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Muhammad
"Penelitian ini membahas perbedaan pengujian konsolidasi konvensional yang sudah menjadi standar pengujian untuk laboratoruim dengan metode konsolidasi constant rate of strain yang sudah mulai menjadi standar di negara maju karena waktu pengujiannya yang sangat cepat dan kemampuan lainya sehingga dapat disesuaikan dengan keadaan pasar saat ini. Selanjutnya pemilihan sampel berupa tanah kaolin adalah untuk mengurangi tingkat variasi karakteristik sampel pengujian karena jenis penelitian ini adalah perbandingan 2 metoda, sehingga pada proses pembuatan sampel perlu sangat diperhatikan karena sampel sangat sensitif. Pada akhir pengujian didapat perbedaan parameter-parameter konsolidasi yang sangat kecil, walaupun perbedaan yang terjadi diakibatkan oleh lama waktu pengompresan sampel, namun pengujian layak dipertimbangkan.
This research works through distinctive conventional consolidation test which already become a standard test for lab, and constants rate of strain consolidation method that already begins to become standard consolidation test at grown up state, because this test just need less time ability than the conventional test so it can gets to be adjusted by current market situation. The sample kaoline is subject to be reduce characteristic variation because this research type is compared from 2 methods, so on sample makings process needs really be noticed since sample so sensitive. At the conclude is we can get that difference on consolidation parameter is have a litte differ, although the difference is happen by a long time sample making, but reasonable test to be regarded."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50544
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Anshafa Shaka Wibowo
"Campuran granular meliputi pasir dan kerikil yang mempunyai pengaruh sebagai parameter stabilitas campuran dan operasi struktur. Beberapa dari campuran ini sangat penting untuk konstruksi teknik sipil seperti tanggul, dinding penahan tanah atau tanah dasar transportasi. Campuran pasir-kerikil (SGM) umumnya digunakan dalam konstruksi bendungan tanah, waduk/pembangkit listrik tenaga air, dan banyak proyek lainnya. Hal ini alami karena strukturnya terdiri dari pasir halus yang ditempatkan di antara kerikil berbutir kasar. Kemudian berkembang untuk menghasilkan pecahan kerikil yang lebih kasar dan pasir yang lebih halus. Perlu digarisbawahi bahwa dalam campuran, GC sebenarnya merupakan faktor dominan yang menentukan besarnya kekuatan geser. Selain itu, pengujian triaksial multitahap pada tanah berkerikil menjelaskan pentingnya bahan konstruksi ini. Sebagai proses awal prosedur pengujian, sampel pasir menjalani analisis saringan awal dan kepadatan kering agar sesuai dengan standar pengujian. Prosedur pengujian meliputi menjalankan sampel pasir melalui analisis saringan awal dan uji kepadatan kering. Analisis saringan awal ditambah uji kepadatan kering digunakan untuk menjaga keseragaman saat pengujian. Kajian tersebut harus melibatkan pemisahan kadar yang berbeda dalam sampel tanah yang hanya mengandung kerikil atau pasir serta yang mengandung campuran garam pasir dan garam. Terakhir, laporan ini akan mengkaji pengaruh garam terhadap kohesi antara kerikil dan pasir selama uji triaksial sesuai dengan analisis nilai kepadatan kering pasir dan kerikil.
Granular mixtures include sand and gravel which have impact as parameters of mixture stability and structural operation. Several of these mixtures are vital for many civil engineering constructions like embankments, retaining wall or transportation subgrades. Sand-gravel mixtures (SGMs) are commonly used in construction of earth dams, reservoirs/hydropower plants, and many other projects. It is by nature because their structure is made up of fine sands which fits in between coarse-grained gravels. It then develop to create coarser gravel and finer sands fractions. It should be highlighted that within the mixtures, GC is actually a dominant factor determining the magnitude of shear strength. Moreover, multistage triaxial tests on gravelly soils explain these significant importance of construction materials. As a pre-process to the testing procedure, a sand sample undergoes initial sieve analysis and the dry density to match the test standards. The testing procedure includes running a sand sample through a preliminary sieve analysis and a dry density test. The initial sieve analysis plus dry density test was employed to uphold uniformity while testing. The study must involve segregation of different grades in a soil sample containing only gravel or sand as well as that containing mixed salt of sand and salt. Finally, this report will examine the influence of salt to the cohesion between gravel and sand during the triaxial test in accordance of the analysis for sand and gravel dry density values."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eva Khuzaifah
"Indonesia mempunyai iklim dan kondisi tanah yang dapat dikatakan mendukung adanya wilayah yang digolongkan mempunyai tanah sulit. Tanah sulit disini diartikan sebagai tanah sangat lunak organik atau gambut dan tanah lunak yang berpotensi mengembang tinggi ( tanah ekspansif ). Makin mendesaknya kebutuhan akan lahan untuk permukiman di kota, mahalnya lahan dengan tanah stabil, dan berkembangnya wilayah permukiman di daerah terutama wilayah transmigran, membuat pemanfaatan wilayah ini tidak dapat dihindarkan.
Permasalahan yang timbul akibat pembebanan pada lapisan tanah lunak adalah kompresibilitas yang tinggi dan kekuatan geser yang rendah. Untuk mengetahui kekuatan geser dari tanah lempung lunak tersebut maka perlu dilakukan beberapa pengujian, dalam karya tulis ini uji yang dilakukan adalah uji geser sudu (Vane Shear Test) yang dilakukan di lapangan dan uji triaksial dengan dalam kondisi Unconsolidated Undrained yang dilakukan di laboratorium. Uji geser sudu (Vane Shear Test) dimaksudkan untuk menentukan kekuatan lempung jenuh sempurna dalam keadaan tidak terdrainasi, sedangkan uji triaksial dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sudut geser tanah dan nilai kohesi suatu tanah.
Indonesia has ground condition and climate which can be told to support region existence that is classified has difficult ground. Difficult ground is interpreted as very organic soft clay or peat and soft clay which have the high potency to expand (expansive clay). More and more insist on the farm requiremenl for settlement in town, its costly land with stable ground, and settlement regional expansion in area especially the transmigrant region, making this regional explosion cannot be obviated.Problem which is arising out because of the effect of encumbering at] soft clay are high compressibility and low shear strength. To know shear strength from the soft clay, it requires to be conducted by some examination, in this final assignment the test which was taken were Vane Shear Test that was conducted in field and Triaxial Test under Unconsolidated Undrained condition that was conducted in the laboratorium. Vane Shear Test was intended to determine unsaturated clay strength in undrained condition, while triaxial test was conducted as a mean to know sheat angle and cohesion of the clay."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35297
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ucik Nurhayati
"Penggunaan cerucuk merupakan salah satu metode perbaikan tanah yang banyak diaplikasikan terutama pada lapisan tanah lunak untuk membantu meningkatkan kekuatan geser serta mengurangi penurunan tanah yang terjadi. Untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan cerucuk terhadap kekuatan geser tanah, dilakukan pengujian dalam skala laboratorium pada tanah kaolin dengan uji triaksial terkonsolidasi takterdrainasi. Untuk pemodelan tanah lunaknya, digunakan slurry kaolin yang di-preloading dengan tekanan 100 kPa. Sedangkan untuk cerucuknya, dimodelkan dengan batang kayu berdiameter 2 mm dan variasi panjang 25 mm dan 50 mm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan cerucuk di satu sisi meningkatkan kohesi tanah, namun di sisi lain menurunkan sudut gesernya. Peningkatan kohesi tersebut sebanding dengan panjang dan jumlah cerucuk yang digunakan. Demikian pula dengan penurunan sudut gesernya.
Installation of the timber pile is one of reinforcement method applied mainly in the soft soil layer to help improve the shear strength and reduce the settlement. The laboratorium test was performed to investigate the effect of timber pile installation to shear strength of kaolin clay under consolidated undrained triaxial test. Kaolinite clay using to modelled soft soil layer. For modeling soft soil, kaolin slurry used in-preloading with 100 kPa pressure. As for timber pile modelled with the wooden stick with 2 mm of diameter and 25 mm of length for the first variation and 50 mm of length for the second variation. The test result show that timber pile reinforcement contribute to increase the cohesion parameter but in the other hand it decrease the friction angle. Increased cohesion is comparable to the length and number of timber pile used. Similarly, the decrease in friction angle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50622
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Khaerunisa
"Kekuatan geser tanah lempung lunak pada umumnya rendah karena memiliki karakteristik indeks plastisitas yang tinggi, kompresibilitas tinggi, dan mudah terkonsolidasi. Oleh karena itu, daya dukung tanah lempung lunak tidak cukup untuk menahan struktur diatasnya. Metode stabilisasi tanah untuk meningkatkan daya dukung tanah dapat menggunakan kolom kapur. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan kolom kapur dilakukan pengujian dengan uji triaksial terkonsolidasi tak terdrainasi. Tanah lempung lunak dicetak menjadi contoh uji dengan proses pemadatan Standard proctor. Contoh uji hasil pencetakan dilubangi dan dimasukkan cairan kapur dengan rasio berat air terhadap berat kering kapur sebesar 0,43. Setelah dianalisis tanah lempung dengan kolom kapur meningkatkan kekuatan geser dan daya dukung tanah lempung lunak.
Shearing strength of soft clay is very low commonly because of its high plasticity index, its high compressibility, and simply consolidated. Because of that, bearing capacity of soft clay is not enough to support structure on soft clay. Soil stabilization method to improve bearing capacity can use lime column. To know the use of lime column can be done by consolidated-undrained triaxial test. Soft clay was made become test samples with Standard Proctor compaction method. And then, test samples are bored and entered liquid of lime with weight ratio of water to dry weight ratio of lime, its value is 0,43. After analyzed, soft clay with lime column can improve shearing strength and bearing capacity of soft clay."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59834
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Candra Irawan
"Nilai parameter geser tanah gambut sebagai variabel dari kekuatan geser tanah gambut, dapat ditingkatkan dengan pemadatan tanah. Pemadatan yang dilakukan terhadap tanah gambut dalam skripsi ini mengunakan metode Proctor Modifikasi. Metode pemadatan ini dipilih untuk melihat pengaruhnya pada kuat geser tanah gambut melalui uji triaksial Consolidated Undrained (CU) dimana penelitian sejenis belum banyak dilakukan. Metode Pemadatan dengan Proctor Modifikasi diterapkan pada sampel tanah gambut Palangkaraya. Sampel yang telah dipadatkan pada kadar air 100% dan 140%, lalu direndam selama 4 hari sebelum dilakukan uji triaksial. Data yang diperoleh dari hasil uji Triaksial CU, diolah dan dianalisa melalui grafik tegangan deviator terhadap regangan, grafik tegangan deviator terhadap tegangan efektif, grafik tekanan pori terhadap regangan, grafik volume spesifik terhadap ln p - , lingkaran Mohr, selubung keruntuhan, nilai parameter geser sampel tanah gambut tersebut. Sebagai studi awal, parameter geser dari tanah gambut yang dipadatkan dengan Proctor Modifikasi ini menunjukkan kecenderungan nilai parameter geser yang lebih baik, bila dibandingkan dengan parameter geser tanah gambut yang dipadatkan pada kadar air optimum dengan Proctor Standar dan tanah gambut dalam kondisi tak terganggu.
Values of shear parameters of peat as a variable shear strength, can be increased with soil compaction. The compaction which performed on peat soil in this paper uses the Modified Proctor. This kind of compaction is chosen to see the effects on the shear strength of peat soil through the Triaxial Consolidated Undrained (CU) test, where the typical research has not been widely applied. Modified Proctor is applied to the sample of peat from Palangkaraya at water content of 100% and 140%. Then, the sample is soaked for four days. After four days, the sample is shaped to be triaxial specimens. Data that obtained from CU triaxial test results, processed and analyzed through graphics such as: deviator streess-strain, deviator stress-effective stress, pore pressure-strain, specific volume-ln p', critical line, Mohr diagram, value of the shear parameters of the soil sample. As an initial study, the shear parameters from peat soil that compacted with Modified Proctor, showed a tendency to the better value of shear parameters, when compared with the shear parameters of peat soil that compacted on optimum water content with standard Proctor and peat soil in undisturbed condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50669
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Budi Kurniawan
"Terdapat beberapa jenis tanah di Indonesia, salah satunya merupakan tanah lempung lunak. Perbedaan tanah lempung lunak terletak pada kekuatan gesernya yang lebih rendah dan kompresibilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanah lempung biasa. Oleh karena itu, sebelum digunakan sebagai pendukung konstruksi, perlu dilakukan penyelidikan mengenai karkteristik geser dan kompresibilitas dari tanah lunak tersebut sehingga dapat dicari tipe dan karakteristik pondasi yang tepat untuk proyek konstruksi yang akan dibangun pada tanah lunak tersebut. Untuk mengetahui nilai parameter kekuatan geser pada tanah biasa digunakan uji Triaksial (Triaxial Test). Namun uji triaksial yang selama ini dilakukan menggunakan benda uji berdimensi kecil. Dengan kondisi tersebut dikhawatirkan benda uji yang digunakan tidak dapat mencakup tanah lokasi yang diuji secara keseluruhan. Terutama jika lokasi tanah yang diuji memiliki tanah yang memiliki komposisi yang mengandung bahan organik. Oleh karena itu perlu digunakan benda uji yang lebih besar untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Tanah yang digunakan merupakan sampel tanah undisturbed yang diambil dari Rorotan (Jakarta Utara), Kaliabang (Bekasi) dan Ujung Harapan (Bekasi). Percobaan yang dilakukan yaitu dengan kondisi Unconsolidated Undrained (tak terkonsolidasi tak terdrainasi). Hasil dari uji triaksial ini nantinya akan menggambarkan hubungan antara tegangan deviator dengan regangan dan diagram Mohr-Coulomb. Dari grafikgrafik tersebut, akan diperoleh nilai-nilai dari parameter kekuatan geser tanah.
There are some type of soil in Indonesia, one of them is soft clay. The characteristic of soft clay is equal with the regular clay. The differences is the shearing resistance oft soft clay is lower and the compressibility is higher than regular clay. Because of that, before soft clay is being used in construction, need a research about the shearing characteristic of soft clay so that can be found the right type and characteristic of foundation for construction. To find the shearing resistance of soil is commonly using the Triaxial test. But the commonly triaxial test is using small dimension of sample test. By those condition is concerned that the sample test not equal with the real condition. Especially if the soil have the organic compotition. Because of that need a bigger dimension of sample test to get more accuracy data in research. The sample test is undisturbed sample from Rorotan (Jakarta Utara), Kaliabang (Bekasi) dan Ujung Harapan (Bekasi). The test will be perform in Unconsolidated Undrained (tak terkonsolidasi tak terdrainasi) condition. The result of triaxial test will be defining the relation of deviator stress and strain from the sample test and Mohr-Coulomb diagram. From the graph, can be found the parameter value of shearing resistance from the soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35288
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zaki Abdulghani
"Kuat geser tanah ekspansif merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan pondasi atau subgrade pembangunan jalan sehingga penggunaan pasir dan semen sebagai bahan stabilisasi diharapkan dapat meningkatkan kekuatan geser tanah ekspansif. Dalam tugas akhir ini, metode penelitian yang digunakan adalah pengambilan sampel tanah terganggu di daerah Cikarang, Jawa Barat yang dicampur dan tidak dicampur dengan pasir dan semen yang kemudian dipadatkan kembali pada kadar air optimum sebelum pengujian triaksial consolidated undrained. Efek dari penambahan bahan stabilisasi diamati dari grafik hubungan tegangan deviator-tegangan efektif; tegangan deviatorregangan; perubahan tekanan air pori-regangan; dan volume spesifik-tegangan efektif kemudian akan dibandingkan hasilnya antara kedua kondisi. Penambahan bahan stabilisasi membuat kekuatan geser tanah ekspansif menjadi cenderung meningkat karena semen membuat ikatan antar partikel tanah semakin menguat dan pasir membuat tanah menjadi semakin padat.
The shear strength of expansive soil is one of the factor that important to know in foundation engineering and road construction subgrade, then using sand and cement as a stabilization material is hopefully can can improve the shear strength of expansive soil. In this final assignment, method of research used disturbed soil sample from Cikarang, Jawa Barat that will be mixing and not mixing with sand and cement that compacted in the optimum water content condition before triaxial CU test. Effect of stabilization matter will be shown in the graphics relation between deviatory stress-effective stress; deviatory stress-strain; excess pore water pressure-strain; and specific volume- effective stress, finally the result for each condition will be compared. Stabilization matter addition make increasing on shear strength of expansive soil because cement make the bond between soil particle become stronger and sand make the soil become denser."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50492
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library