Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125321 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pane, Amir Hamzah Sutan Maro
"Sebuah sistem operasi pengerak pada mobil yang bernama differential atau sering disebut dengan gardan mengalami kegagalan. Rumah gardan pecah pada saat operasional dan terbagi menjadi 4 bagian, 3 bagian kecil dan 1 bagian besar. gardan yang pecah berada di bagian bawah dengan posisi menghadap ke tanah. Gardan yang pecah hanya terjadi pada dua mobil saja, dan beroperasi di Negara Afrika Selatan. Pada pemeriksaan awal tidak terlihat adanya benturan pada seluruh bagian patahan gardan dan juga tidak tertihat adanya kegagalan disebabkan karena kekurangan oli gardan. Analisis kegagalan dilakukan dengan beberapa pengujian, antara lain pengamatan makro dari fraktografi, pengamaan struktur mikro dan uji kekerasan.
Untuk mendapatkan pembuktian dari analisis ini, dilakukan beberapa percobaan yakni material dipanaskan pada temperatur 100°C, 200 °C dan 800 °C serta diberi waktu tahan pada 10, 20, 30, dan 60 menit. Perlakuan panas dilakukan di dalam oven carbolite di Laboratorium Metalografi Jurusan Metalurgi FT UI. Setelah itu dilakukan pengujia kekerasan dan pengamatan struktur mikro.
Dari pengujian yang dilakukan, hasil yang diperoleh adalah ketidak seragaman bentuk grafit antara daerah patahan dengan daerah jauh dari patahan. Dari hasil percobaan, diperoleh bahwa dengan perlakuan panas dapat menurunkan nilai kekerasan. Hal ini disebabkan matriks ferit semakin bertambah. Pengamatan struktur mikro yang dilakukan antara daerah dekat patahan di bandingkan dengan struktur mikro hasil perlakuan panas terlihat berbeda.
Dari hasil pengujian dapat dijelaskan bahwa penyebab kegagalan rumah gardan bukan karena perlakuan panas, tetapi karena kesalahan proses produksi. Berarti material FC50 cukup layak digunakan pada aplikasi rumah gardan.

An operating moving system from the car named "Differential" or sometimes called as "Gardan" has failed. Differential's case has broken when the operation had been running and divided into 4 parts, which are 3 small parts and 1 big part. The below Differential has broken with position facing to the ground. The Differential broke only happen in 2 cars, and the operation was in South Africa. The initial inspection did not show any failure caused by lack of Differential's oil. Failure analysis was conducted with some tests, such as macro visual from fractured parts, observation of micro structure and hardness test. Some tests were conducted to prove the analysis. Material was heated at temperature of 100°C, 200°C and 800°C with holding time of 10, 20, 30 and 60 minutes. Heat treatment was conducted in carbolite oven at Metallographic Laboratory, Department of Metallurgy FT UI. After that, the tests were followed by hardness test and observation of micro structure.The result shown that there is no uniformity from the shape of graphite between the fractured area with the area which is far from the fractured. The experiment achieved that with the heat treatment , it can reduce the hardness value. It is because the increasing of ferrite matrix. The observation of micro structure between the area near the fractured looks very different, compared with micro structure as the result of heat treatment.
From the test, it can be explained that the cause of the failure from Differential's case is not from heat treatment, but from the defect of production process. It's mean, Fc50 is suitable for application of Differential's case."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S41756
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Auzi Faiz Bahtiar
"Di dalam sebuah kendaraan terdapat beberapa komponen penunjang yang berfungsi untuk menggerakan kendaraan tersebut atau biasa disebut sebagai drive train, diantaranya adalah komponen engine, kompen transmisi, dan komponen gardan. Dimana dari masing-masing komponen tersebut memiliki kendala dan cara penyelesaian yang berbeda.
Ketika ditemukan problem pada mekanisme tersebut, maka supaya solusi yang diberikan dapat komprehensif diperlukan salah satu metode untuk menentukan akan masalah yang menyebabkan problem itu terjadi yaitu dengan menggunakan metode failure tree analysis (FTA). Dalam hal ini, penulis mengambil tema yaitu terkait analisa kerusakan pada mekanisme gardan dengan menggunakan metode Failure tree analysis (FTA).
Dari hasil pengecekan dilapangan potensi kerusakan yang terjadi pada garadan ini merujuk ke bebera kondisi diataranya adalah pengaruh operational yang dilakukan oleh driver, dimana dimungkinkan ketika unit dioperasionalkan secara terus menerus kondisi viscositas oli menjadi turun, akibatnya kualitas oli berkurang dan menjadi encer, pada kondisi ini oli sebagai pelumas tidak dapat melakukan fungsi pelumasan secara maksimal sehingga ketika pada titik tertentu myebabkan gardan pada kendaraan tersebut menjadi rusak.

In a vehicle there are several supporting components that function to move the vehicle or commonly referred to as a drive train, including engine components, transmission components, and axle components. Where each of these components has different constraints and solutions.
When a problem is found in the mechanism, so that the solution provided can be comprehensive, one method is needed to determine the problem that causes the problem to occur, namely by using the Failure tree analysis (FTA) method. In this case, the author takes the theme, which is related to the analysis of damage to the axle mechanism using the Failure tree analysis (FTA) method.
From the results of field checks, the potential damage that occurs to the axle refers to several conditions, including the operational influence carried out by the driver, which is possible when the unit is operated continuously, the oil viscosity condition decreases, as a result the quality of the oil decreases and becomes runny, in this condition the oil as a lubricant, it cannot perform its lubrication function optimally so that at a certain point it causes the axle of the vehicle to be damaged.
"
Depok: Fakultas Teknik, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Juganda
"Perusahaan "X" adalah salah satu perusahaan nasional yang bergerak dibidang industri pengecoran logam. Salah satu produk andalan perusahaan tersebut adalah Broke Drum yang terbuat dari material besi tuang kelabu FC-25. Pada proses pembuatan produk tersebut seringkali terjadi kegagalan retak yang teridentifikasi pada saat proses permesinan, identifikasi retak berupa garis lurus yang sangat tipis pada permukaan, hal ini terutama terjadi pada daerah flange yang merupakan daerah paling tipis. Dengan melakukan pengjian X-Ray dipastikan jenis retak .tersebut merupakan jenis Hsirline Crack yang disebabkan oleh adanya aksi mekanis yang berlebihan akibat proses penanganan yang kurang sempurna. Jenis retak tersebut memiliki ciri yang sangat khas, yaitu retak yang sangat tipis dan tidak Iebar, lurus dan runcing pada bagian ujungnya. Sedanzkan melalui pengujian metalografi ditemukan berbagai cacat seperti adanya porositas, inklusi, dan struktur steaditc yang dapat menjadi sumber terjadinya inisiasi retak. Selain itu ditemukan juga fasa fonite dalam jumlah cukup besar dan pctUiite kasar7 sehingga sifat mekanis broke drom tersebut menjadi kurang baik. Melnlui penelitian ini dapal disimpulka.n bahwa inisiasi retak discbabkan konsentrasi tegangan yang tinggi pada daerah Runge akibat adanya berbagai cacat, sedangkan perambatan retak terjadi akibat sistem penanganan yang kurang sempurna."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Chairudin
"Pemanfaatan Pemanas air berbasis energi matahari atau dikenal Solar Water Heater mulai memasyarakar khususnya di Indonesia. Energi matahari sebagai pembangkit tenaga adalah energi yang tidalc memburuhkan biaya unruk mendapatkannya dan ramah Iingkungan Dengan demikian pengembangan pemanas air tersebut menjadi salah satu alternatif yang diminati konsumen.
Pada solar water terdapat dua komponen yang utama yaitu tangki penyimpanan dan koiektor. Pada umumnya tangki penyimpanan terbuat dari baja iahan karat sedangkan kolektor Ierbuat dari lembaga. Permasalahan yang terjadi adalah kegagalan pada tangki yaitu adanya kebocoran sebelum mosa umur pakai kurang dari 5 tahun.
Untuk mengetahui penyebab kebocoran, dilakukan prosedur analisa kegagalan terhadap sampel material solar water hearer sehingga dapat dilakukan iangkah-Iangkah pencegahannya yang dapa! memperpanjang umur pakai tangki lersebui.
Hasil penelitian menunjukkan terjadinya korosi piring dan crevice pada base material akibat pengaruh media korosif yang mengandung ion khlorida serta temperatur yang relatjpanas (sekitar 80°C). Kecenderungan terjadinya piring ditunjukkan dengan pengujian kurva polarisasi siklik Pada kenaikan temperatur korosi pirting makin mudah terjadi yang ditunjukkan dengan menurunnya breakdown poteniial dari + 0,260 V vs kalomel pada Iemperalur ruang (28° C) menjadi - 0,130 V vs kalomel pada temperatur 80°C serra rapat arus pasU"dari sekitar 104 Amp/cm? pada temperarur ruang menjadi sekilar .105 Amp/cmz. Kebocoran yang diakibarkan oleh laorosi pitting dari bagian dalam tang/ci selanjutnya menyebabkan terjadinya korosi crevice pada bagian Iuar tangki.
Selain itu terjadi pula korosi retak tegang (SCC) yang berupa intergranular dan transgranular cracking di sekitar daerah lasan serta adanya sensitisasi pada daerah HAZ Hieat ajected zone) yang menyebabkan preszpirasi karbida di baras burir. Ha! ini terjadi akibar pengaruh prose: pengelasan pada saat fabrikasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Nugroho
"Jurnalisme kolaboratif semakin berkembang dari yang sebelumnya dilakukan media pada skala global menjadi kolaborasi dengan cakupan yang lebih kecil dalam beberapa tahun belakangan ini. Tesis ini membahas tentang penerapan jurnalisme kolaboratif untuk liputan investigasi pada tingkat nasional. Selain itu, kolaborasi media yang berbasis pada bocoran informasi tentang pelanggaran publik melalui sebuah platform whistle blower. Objek dalam penelitian ini adalah kolaborasi media-media nasional di Indonesia dalam wadah IndonesiaLeaks dengan mengambil salah satu proyek liputan kolaborasinya sebagai kajian. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancara sebelas informan dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa platform whistle blower telah berperan besar dalam meningkatkan keamanan kerja jurnalistik dan kolaborasi media. Namun, kolaborasi lintas media dalam liputan investigasi tersebut berjalan kurang efektif. Kolaborasi belum dapat menghasilkan informasi yang komprehensif dan akurat. Kolaborasi itu juga belum menghasilkan dampak yang signifikan. Mundurnya media-media dari liputan kolaborasi karena perbedaan standar editorial dan evaluasi terhadap risiko ikut membuat kolaborasi tersebut tidak mencapai hasil yang diharapkan.

Collaborative journalism has recently grown from that used to do on a global scale to a collaboration with a smaller scope. This thesis discusses the application of collaborative journalism for investigative reporting at national level. In addition, media collaboration which is based on leaks of information regarding public violations through a whistle blower platform. The object of this research is the collaboration of national media in Indonesia in the IndonesiaLeaks forum by taking one of the collaborative projects as a study. This study uses a constructivist paradigm with a qualitative approach. The data was collected by interviewing eleven informants and documentation research. The results of the study indicate that the whistle blower platform has played a major role in improving the security of journalistic work and media collaboration. However, that kind of cross-media collaboration in covering the investigation of the scandal was less effective. The collaboration has not been able to produce comprehensive and accurate information. Furthermore, the collaboration has also not produced a significant impact. The withdrawal of the media from the coverage of the collaboration due to differences in editorial standards and evaluation of the risks contributed to such media collaboration not achieving the expected results."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Anggoro Widagdo
"Didapatkan material superheater yang telah meledak dan pecah dengan karakateristik bukaan pecah knife edge menyerupai mulut ikan. Spesifikasi material adalah jenis SA 213 T22. Uji komposisi kimia menunjukan bahwa material bukan jenis SA 213 T22, tetapi mempunyai kekuatan tarik dan kekerasan di atas minimum spesifikasi. Pengamatan visual menunjukan pipa mempunyai permukaan cokelat kasar yang disebabkan oleh reaksi gas bakar. Makro fraktografi dan pengamatan SEM menunjukan adanya patahan ulet dan garis-garis deformasi pada permukaan daerah pecah. Pengamatan metalografi menunjukan adanya cementite spheroidization dan dekarburisasi permukaan pipa. Keduanya ini telah membuktikan bahwa pipa telah terekspos pada temperatur di atas normal. Analisa kegagalan meledak dan pecahnya pipa superheater adalah disebabkan karena short-term overheating. Rekomendasi terhadap kegagalan ini adalah mencegah terjadinya pembakaran berlebih atau pembakaran yang tidak merata dari burner dan pemilihan material yang tepat didasarkan pada besarnya temperatur operasi.

There is superheater material that had been burst with wide open like fish mouth with edges of the failure drawn to a knife edge. Material specification is SA 213 T22. Chemical composition testing shows that material is not the specification of SA 213 T22, but it has tensile strength and hardness upper the minimum specification. Visual examination shows that the tube has coarse brown characteristic on the surface which was due to the hot gas reactions. Macro Fractography and SEM examination show the ductile fracture and deformation lines on the burst area. Metallography examination shows that there is spheroidization iron carbide and decarburization on the surface of the tube. Both have proved the pipe had been exposed to upper normal temperature. This failure analysis for bursting superheater tube is caused by short term overheating. Recommendation for this failure are avoid of overfiring or uneven firing of boiler fuel burners and choose right material based on the operational temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Chandra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51702
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Effendi
"ABSTRAK
Kegagalan komponen boiler yaitu steam pipe pada bagian platen dan pendant tube telah diidentifikasi sebagai kegagalan akibat proses creep. Fenomena ini dapat diketahui melalui bentuk perpatahan, proses deformasi dan waktu yang dibutuhkan dalam terjadinya kegagalan. Kegagalan juga dapat terjadi akibat pengaruh lingkungan, walaupun material yang digunakan telah sesuai untuk aplikasi temperatur tinggi, yaitu baja Cr-Mo.
Proses identifikasi diawali dengan mencari faktor-faktor penyebab terjadinya gagal creep. Pengujian dilakukan terhadap bagian sampel yang representatif yang dapat memberikan informasi tentang karakteristik material. Selain itu dilakukan juga pengujian creep untuk mengetahui perilaku creep material pada temperature operasi, dan dari bentuk kurva ada, diperoleh data-data untuk proses analisis mengenai kegagalan material.
Selanjutnya, dari proses analisis diperoleh kesimpulan bahwa kegagalan pada platen tube terjadi seketika akibat material tidak mampu menahan tekanan yang cukup besar. Perubahan struktur mikro material menjadi penyebab dari kegagalan tersebut. Kehadiran klorida juga mempengaruhi ketahanan material pada temperature operasi, dimana sangat mungkin terjadi hot spot akibat reaksi kimia dengan material sehinga terjadi konsentrasi tegangan. Sedangkan kegagalan pada pendant tube lebih disebabkan pengaruh aliran fluida yang mengakibatkan korosi erosi, hingga munculnya crack tip. Perubahan struktur mikro memberi pengaruh terhadap perilaku creep material dimana terjadi penurunan kekuatan akibat deformasi.

ABSTRACT
The failure of boiler component takes place when the steam pipes of the platen part and the pendant tube have been identified as failure due to the creep process. This phenomenon is recognized not only from the broken pieces but also the deformation process and the failure duration. It may occur by the environmental influence despite the appropriate usage of the material suitable for high temperature application, steel Cr-Mo.
The identification process is initialized by searching the factors causing the creep failure. The analysis is conducted to the representative samples giving information on the characteristics of the material. Creep analysis is also conducted to find out the features of its material on the operational temperature. In addition, the curve also provides data on the material failure used for the analysis process.
The analysis process has concluded that the failure of the platen tube instantly occurs due to the inability to hold quite a large pressure, where the changes of micro structure of the material have brought failure. The existence of chloride has also influenced the material resistance towards operational temperature, where hot spot is likely to occur due to the chemical reaction with the material leading to voltage concentration. On the contrary, the failure of the pendant tube is mainly influenced by the flow of the fluid causing the erosion of corrosion leading to crack tip. The changes of micro structure have given influences to the characteristics of the material creep where deformation has lowered its power.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T21557
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farrell Hidayat
"ABSTRAK

Pemeliharaan merupakan proses yang dilakukan untuk menjaga kehandalan aset perseorangan/kelompok. Pompa jenis perpindahan positif lazim digunakan pada sistem drainase tertutup sebagai pompa transfer di instalasi pengolahan minyak dan gas bumi. Namun, ada kalanya pompa tersebut mengalami kegagalan yang membutuhkan usaha lebih lanjut untuk mencegah kegagalan tersebut terulang kembali. Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan menggunakan metode Analisis Sebab Akar Kegagalan (Root Cause Failure Analysis). Metode RCFA menggunakan rekoleksi barang bukti terkait desain, pengadaan, hingga pengoperasian sebuah alat hingga ditemukan sebab akar dan sebab laten terjadinya permasalahan. Akibat ditemukannya kesenjangan antara proses desain, pengadaan yang menjadi sebab akar kegagalan pompa, penelitian ini merekomendasikan kepada perusahaan pengguna pompa untuk lebih memperhatikan instalasi perpipaan penunjang kinerja pompa dan koordinasi antara pihak owner, design, dan procurement untuk mencegah kegagalan ini terulang kembali.


ABSTRACT
Maintenance is a process carried out to maintain the reliability of individual/group assets. Positive displacement type pumps are commonly used in closed drainage systems as transfer pumps in oil and gas processing plants. However, there are times when the pump fails which requires further effort to prevent the failure from recurring. Efforts that can be made to overcome this are using the method of Analysis of the Root Failure (Root Cause Failure Analysis). The RCFA method uses recollection of evidence related to design, procurement, and operation of a tool to find root causes and latent causes of problems. As a result of gaps found between the design process, procurement which leads to the root cause of pump failure, this study recommends pump-operating companies to pay more attention to piping installation to support pump performance and coordination between owner, design, and procurement to prevent this failure from recurring.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Mahardhita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi program SPH yang mampu memodelkan fenomena keruntuhan lereng dengan 2 pendekatan SPH yang berbeda dibandingkan untuk mengamati bagaimana perilaku partikel saat mensimulasikan keruntuhan lereng. Program SPH Drucker-Prager dipilih karena mencakup parameter tanah yang diperlukan untuk memodelkan keruntuhan lereng. Program SPH Drucker-Prager dimodifikasi dengan menambahkan efek gravitasi pada partikel yang meningkatkan perilaku partikel. Tekanan Isotropik, Densitas dan Viskositas Semu dalam Program SPH yang dimodifikasi dianalisis untuk memeriksa apakah sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Analisis visual menunjukkan bahwa partikel mampu memadat namun belum mampu menunjukkan perilaku keruntuhan lereng yang diharapkan. Analisis variabel dasar menunjukkan bahwa nilai yang dihitung oleh program SPH umumnya lebih besar dari nilai yang diharapkan. Program SPH yang dipilih membutuhkan modifikasi tambahan pada kode sebelum mampu memodelkan keruntuhan lereng. Modifikasi tersebut melibatkan peningkatan algoritma untuk menstabilkan Tekanan Isotropik ketika partikel berinteraksi dengan batas dan jenis partikel yang berbeda dan penambahan Metode Pengurangan Kekuatan.

This research aims to identify the SPH program that is capable of modelling the phenomena of slope failure 2 different SPH approaches were compared to observe how the particles behave when simulating slope failure. The Drucker-Prager SPH program was selected as it includes the necessary soil parameters to model slope failure. The Drucker-Prager SPH program was modified by adding the effects of gravity on the particles improving the behaviour of the particles. The Isotropic Pressure, Density and Apparent Viscosity in the modified SPH Program were analysed to check whether it conforms to the expected conditions. The visual analysis showed that the particles are capable of compacting however is not yet capable of showing the expected slope failure behaviour. The analysis of base variables shows that the values computed by the SPH program generally are greater than the expected values. The chosen SPH Program needs additional modifications to the code before it is capable of modelling slope failure. Such modifications involve the improvement of the algorithm to stabilise the Isotropic Pressure when the particles interact with the boundary and different particle types and the addition of the Strength Reduction Method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>