Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147302 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hidayat
"ABSTRAK
Penelitian ini berusaha melihat pengaruh sosialisasi politik keagamaan menggunakan metode tarbiyah (pendidikan Islam) terhadap identifikasi dan loyalitas partai. Penelitian ini juga berusaha menguji hipotesis bahwa pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) peserta tarbiyah lebih loyal dibandingkan pemilih PKS non-tarbiyah. Seluruh subjek penelitian (N=160) adalah mahasiswa pemilih PKS dengan rincian sebanyak 40 orang adalah pemilih PKS non-tarbiyah, dan 120 orang mahasiswa pemilih PKS peserta tarbiyah.
Menggunakan analisis Sructural Equation Modelling (SEM) hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi politik keagamaan dengan metode tarbiyah merupakan prediktor yang positif dan signifikan terhadap identifikasi partai dan loyalitas PKS. Hasil uji multivariat (MANOVA) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara tiga kelompok tarbiyah (kelompok tersosialisasi tinggi, sedang, dan tidak ikut tarbiyah) pada kombinasi linear dari sejumlah variabel terikat. Lebih lanjut, uji univariat ANOVAs menunjukkan perbedaan signifikan antara tiga kelompok tarbiyah berlaku untuk setiap variabel terikat yaitu sikap keseluruhan, identifikasi partai, komponen identifikasi partai (afeksi, kognisi, ideologi, dan identitas sosial), dan loyalitas partai.Selanjutnya, nilai mean setiap variabel terikat menunjukkan bahwa semakin kuat sosialisasi tarbiyah yang diterima seseorang semakin kuat pula identifikasi dan loyalitasnya terhadap PKS.

ABSTRACT
This research trying to find the religious political socialization effect using tarbiyah (Islamic education) method upon party identification and party loyalty. This reseach also try to examine the assumption that tarbiyah participants are more loyal to Partai Keadilan Sejahtera (PKS) than non-tarbiyah. All this reseach respondents (N=160) are students who vote PKS in 1994 general election and devided into two category: participate with tarbiyah socialization (N=120) and non-tarbiyah (N=40).
By using Structural Equation Modelling (SEM) analysis, the results indicated that religious political socialization using tarbiyah method is a positif and significant predictor for party identification and loyalty to Partai Keadilan Sejahtera (PKS). The result of Multiple Analysis of Variance (MANOVA) tests indicated that there were significant difference among three tarbiyah socialization groups (highly, medium, and none-socialized) in linear combinations of the dependent variabels. Follow up univariate ANOVAs indicated there are a significant different among these groups for each dependent variabel; overall attitudes, party identification and its components (affect, cognition, social identity, and ideology), and party loyalty. In addition, the mean values of these dependent variabels indicated that more strongly tarbiyah socialization acquired by the partisan, will leads to more strong party identification and a loyalty to PKS.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat DEPAG RI,
370 EDJPPAK
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Eneng Khairun Nisa
"Penelitian ini tentang komitmen religius dan apresiasi terhadap tubuh pada perempuan berhijab dan tidak berhijab. Sebanyak 753 perempuan muslim berusia 12-40 tahun telah melengkapi instrumen penelitian, di antaranya Religious Commitment Inventory-10, Body Appreciation Scale-2, serta sebagian dari Hijab Index. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara komitmen religius apresiasi tubuh dan pada perempuan muslim berhijab dan tidak berhijab.
Hasil lain juga menunjukkan bahwa perempuan yang berhijab memiliki skor komitmen religius yang lebih tinggi dibandingkan perempuan tidak berhijab. Di sisi lain, tidak ditemukan adanya perbedaan antara kelompok usia remaja dan dewasa muda pada variabel komitmen religius dan apresiasi tubuh.

This research examined religious commitment and body appreciation among Muslim female with and without hijab. A total of 753 Muslim female were completed research instrument assessing religious commitment (Religious Commitment Inventory-10), body appreciation variable (Body Appreciation Scale-2), and the frequency of hijab use (part of Hijab Index).
Results showed that religious commitment and body appreciation were significantly correlated among muslim female with and without hijab. Female with hijab had greater religious commitment score than female without hijab. However, there were no significant differences between adolescents and young adults muslim female in religious commitment and body appreciation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnestesia Putri Aryani
"Selama ini, kematian dianggap sebagai akhir dari pemenuhan utilitas yang ingin dicapai selama hidup. Meskipun demikian, teori yang dipaparkan oleh Azzi dan Ehrenberg (1975) justru menyatakan adanya kepercayaan akan kehidupan setelah kematian mau tidak mau membuat manusia harus mempertimbangkan utilitas yang ingin dicapai kelak. Sedekah dan partisipasi dalam kegiatan keagamaan, dianggap sebagai investasi yang dapat memberikan jaminan terhadap pencapaian utilitas pada kehidupan setelah kematian. Penelitian ini menemukan adanya hubungan substitusi antara sedekah dan partisipasi serta pengaruh positif dari tingkat keimanan seseorang terhadap sedekah dan partisipasi tersebut. Selain itu, ditemukan pula bahwa peningkatan usia akan meningkatkan sedekah dan partisipasi yang dilakukan seseorang.

People tend to think that death is the end of their pursuit to maximization of utility. Instead, Azzi and Ehrenberg?s theory of lifecycle consumption (1975) said that afterlife belief give another perspective for us, to considering about the afterlife utility. Religious giving and participation in a religious activity, considered as investment for a guarantee of a better afterlife utility. This study find a substitute relation between religious giving and participation. Also, the religious giving and participation have a positive and significant impact for every additional age and increasing in belief.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balitbang Diklat Kementrian Agama RI, 2021
255 REL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syaefuddin Ahrom Al-Ayubbi
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pemakaian media sosial khususnya twitter yang digunakan oleh kelompok radikal dalam menyebarkan ajarannya yang membenturkan antara agama dengan kebhinekaan. Penulis berusaha melakukan analisis terhadap aktivitas akun twitter @AlissaWahid yang melakukan kontra narasi terhadap ajaran radikal yang berada di twitter dengan pesan islam damai, islam rahmatan lil alamin, islam yang menghargai perbedaan. Alhasil, setiap pesan yang di posting di twitter mendapatkan respon dari follower akun @AlissaWahid. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis Konten. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam 'In-Depth Interview' dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan menjelaskan perilaku ataupun aktivitas Alissa Wahid dalam menyebarkan pesan islam yang damai dan menghargai kebhinekaan. Selain itu penulis juga ingin mengetahui apakah konten dan pesan yang di upload didalam akun twitternya mampu membentuk sikap kebhinekaan generasi milenial.

This research is supported by the phenomenon of the use of social media especially twitter used by radical groups in spreading the gospel banging between religions with diversity. Writers strove do the analysis afterwards on the activities of twitter accounts @ alissawahid who performs counter narrative of the teaching of radical that they are located in twitter with islamic messages robbers are not at peace, islam rahmatan lil alamin, of mass religious devotion which celebrate diversity. As a result, every message on posts on twitter get a response from follower account @AlissaWahid. This study using a qualitative approach which is a descriptive by adopting content analysis. Data collection through observation, in depth interviews in-depth interview and documentation. The purpose of this research is to look around and explain alissa wahid behavior or activity to spread islamic messages of peace and unity in diversity. In addition a writer too needs to know if content and a message uploaded in account twitter capable of forming attitude unity in diversity milenial generation.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Modern humanity possess the real possibility of destroying all human life - whether through nuclear or ecological catastrophe. These unique negative realities were possible,however, only because of the correspondingly unique accomplishments of modern or global civilization...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raafi Adedia Kornel
"Studi-studi sebelumnya mengenai ekstremisme politik, partisipasi religius dan intoleransi dogmatik menemukan bahwa memang benar ekstremisme politik dan partisipasi religius berkontribusi terhadap sikap intoleransi dogmatik individu. Penelitian menguji kembali variabel- variabel tersebut di Indonesia dan memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ekstremisme politik dan partisipasi religius terhadap intoleransi dogmatik. Sebanyak 177 responden (perempuan= 55,4%, laki-laki= 44,6%) direkrut dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik convenience sampling, rata-rata berumur 33 tahun (M = 33,61, SD = 14,077), tinggal di jabodetabek dan berlatar belakang pendidikan D3-S3. Terdapat satu hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu ekstremisme politik dan partisipasi religius mempengaruhi intoleransi dogmatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstremisme politik (b = 0,017, t(175) = 2,216, p < 0.05) dan religiusitas (b =0,180, t(175) = 3,580, p < 0.05) merupakan prediktor dari intoleransi dogmatik dimana partisipasi religius merupakan prediktor yang lebih kuat dibandingkan ekstremisme politik.

Previous studies involving political extremism, religiosity and dogmatic intolerance had found that indeed political extremism and religious participation contributed to an individual’s dogmatic intolerance attitude. This research retested the same variables in the context of Indonesia and aims to discover the effect of political extremism and religious participation on dogmatic intolerance. 177 respondents (females= 55,4%, males= 44,6%) had been recruited into this research using convenience sampling technique, average of age 33 years of age (M = 33,61, SD = 14,077), lives in jabodetabek, and have an education background of D3-S3. This research has one hypothesis which is; political extremism and religious participation can influence dogmatic intolerance. The results showed that political extremism (b = 0,017, t(175) = 2,216, p < 0.05) and religious participation (b =0,180, t(175) = 3,580, p < 0.05) indeed influenced dogmatic intolerance with religious participation being the stronger predictor compared to political extremism."
2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Djoko Pariworo
"ABSTRAK
Kajian Islam kontemporer menunjukkan perkembangan metode dakwah pada masyarakat era digital yang semakin variatif ragam dan bentuknya termasuk menggunakan aplikasi teknologi digital. Ustadz Yusuf Mansur menggunakan aplikasi Paytren yang merupakan salah satu aplikasi berbasis teknologi sebagai produk keagamaan yang didalamnya terkandung unsur komersialisasi dalam relasinya dengan kelompok atau komunitas pengikutnya yaitu para pengguna aplikasi Paytren. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi dan wawancara terhadap komunitas Ustadz Yusuf Mansur yang juga pengguna aplikasi Paytren. Temuan penelitian ini menujukkan bahwa produk keagamaan dalam aplikasi Paytren yang mengandung unsur komersialisasi berdampak pada perubahan bentuk praktek keagamaan dari semula yang bersifat konvensional menjadi lebih fleksibel khususnya dalam masyarakat digital.


Contemporary Islamic studies show the development of the da'wah method in the digital age society which is increasingly varied in its variety and form including using digital technology applications. Ustadz Yusuf Mansur uses the Paytren application which is one of the technology-based applications as a religious product which contains elements of commercialization in relation to the group or community of followers, namely the users of the Paytren application. This study uses a qualitative method through observation and interviews with Yusuf Mansur Community Islamic Community who are also Paytren application users. The findings of this study show that religious products in the Paytren application which contain elements of commercialization have an impact on changing forms of religious practice from the conventional to become more flexible especially in digital societies.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T52321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adeline Dinda Caesara
"Penelitian ini merupakan studi kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fundamentalisme agama dan intoleransi politik serta efek moderasi need for closure terhadap hubungan dua variabel tersebut. Fundamentalisme agama diprediksi memiliki hubungan positif dengan intoleransi politik di mana need for closure dapat memperkuat hubungan keduanya. Intoleransi politik diukur dengan Political Tolerance Scale yang dikembangkan oleh Mujani, Liddle, & Pepinsky (2018) sementara itu fundamentalisme agama diukur dengan Intratextual Fundamentalisme Scale yang diadaptasi oleh Muluk, Sumaktoyo dan Ruth (2013). Need for closure diukur dengan  Need for Closure Scale yang dikembangkan oleh Roets dan Van Hiel (2011) untuk mengukur kebutuhan keteraturan, prediktabilitas, ketegasan, menghindar dari ambiguitas, dan close mindedness. Responden penelitian ini adalah 211 orang masyarakat umum di Indonesia yang beragama Islam dan dijaring secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fundamentalisme agama berkorelasi positif dan signifikan dengan intoleransi politik. Need for closure memiliki kontribusi sebagai moderator terhadap hubungan fundamentalisme agama dan intoleransi politik, khususnya ketika need for closure tinggi. Namun, tidak ditemukan peranan individual need for closure yang signifikan dalam menjelaskan intoleransi politik. Temuan ini menunjukkan pentingnya peran faktor kognitif dalam memahami agama dan sikap politik.

This research is a quantitative study which aims to determine the relationship between religious fundamentalism and political intolerance with the moderating effect of need for closure on the relationship of these two variables. Religious fundamentalism is predicted to have a positive relationship with political intolerance where need for closure can strengthen the relationship between them. Political intolerance is measured by the Political Tolerance Scale developed by Mujani, Liddle, and Pepinsky (2018) while religious fundamentalism is measured by the Intratextual Scale Fundamentalism adapted by Muluk, Sumaktoyo and Ruth (2013). Need for closure is measured by Need for Closure Scale developed by Roets and Van Hiel (2011) to measure the needs of regularity, predictability, firmness, avoidance of ambiguity, and close mindedness. Respondents of this study were 211 people in the general public in Indonesia who are Muslim and netted online. The results showed that religious fundamentalism was positively and significantly correlated with political intolerance. Need for closure has a contribution as a moderator on the relationship between religious fundamentalism and political intolerance, especially when the need for closure is high. However, in terms of individual effect, there was no significant role for need for closure in explaining political intolerance. This finding shows the importance of the role of cognitive factors in understanding religion and political attitudes."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>