Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176307 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adelia Auliyanti
"disadari secara langsung karena adanya pembiaran ? pembiaran (Sharpe & Taylor, 1999). Kekerasan dalam pacaran sendiri di definisikan sebagai suatu tindakan yang menekan, merusak atau melecehkan secara seksual maupun psikologis (Bird & Melville, 1994). Adanya standar ganda yang menjadi dasar utama berjalannya suatu hubungan menunjukkan tidak hanya tujuan dan cara pandang laki ? laki dan perempuan yang berbeda, tetapi menunjukkan pula bahwa laki ? laki memiliki kekuasaan lebih besar dari perempuan dalam hubungan tersebut (Dilorio, 1989 dalam Bird & Melville, 1994). Pandangan yang terbentuk dan diyakini mengenai peran laki ? laki dan perempuan dalam suatu hubungan juga tak lepas dari peran pengasuhan orangtua dan sosialisasi peran gender dalam keluarga (Norman & Collins, 1995).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana remaja perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam pacaran memaknai relasi, cinta dan mempersepsi peran dirinya maupun pasangan mereka. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengasuhan orangtua serta pandangan gender, sehingga mereka tetap bertahan dengan kekerasan yang terjadi sebelum akhirnya keluar dari hubungan tersebut. Sampel penelitian ini adalah tiga orang remaja perempuan yang mengalami kekerasan oleh pasangan mereka dengan usia pacaran lebih dari satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan gambaran pola pengasuhan, ideologi gender, pemaknaan terhadap cinta, dan peran pacar serta kekerasan yang beragam dan sedemikian rupa mempengaruhi bertahannya responden dalam hubungan pacaran yang berkekerasan. Pada penelitian ini juga ditemukan data yang mengarah pada kodependensi dengan pasangan yang abusive pada ketiga responden.
In dating context, violence against women cannot be directly realized because of the inattentive principle and believe that the abusive partner will change (Sharpe & Taylor, 1999). Dating violence defined as actions in dating which elements to press, to damage and to flatter sexually or psychologically (Bird & Melville, 1994). Double standard as the way a relationship should be, shows that not only are men?s goals likely to be different from women?s but males have more power in the relationship (Dilorio, 1989 on Bird & Melville, 1994). Believe toward women and men roles in a relationship cannot be separated from the role of parenting and gender socialization on family (Norman & Collins, 1995).
The purpose of this research is to find out how teenage girls who became victim of dating violence explain their dating relationship with their partners, love, also their perception of themselves and the partners. That issues influenced by parenting and gender view that has roles to form the relationship, so they keep stay on the relationship before they find way out of the abusive relationship. Sample for this research are three teenage girls who experienced dating violence in more than one years relationship with their abusive partner. The research showed variation on parenting, gender ideology, their understanding of love, relationship and violence that affect them to stay in abusive relationship. This research also found that three respondents are trapped in codependency with their abusive partner.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunika Olivia Mutiara
"Kekerasan dalam pacaran (KDP) merupakan kasus yang sering terjadi, namun masih belum begitu mendapat sorotan sehingga masih seringkali terabaikan. Di Indonesia sendiri, KDP menduduki kasus kekerasan terhadap perempuan terbanyak kedua. Bahwasanya, KDP merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat dan memiliki pengaruh besar pada kesehatan dan kesejahteraan para korban yang dialami oleh laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kekerasan dalam pacaran pada mahasiswa Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang masih terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada tahun 2022. Waktu pelaksanaannya pada bulan April – Agustus 2022. Penelitian ini mengambil 201 responden yang dipilih menggunakan metode quota sampling, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner online melalui Google Formulir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 69% mahasiswa pernah mengalami kekerasan dalam pacaran. Disarankan untuk mempromosikan isu kesehatan reproduksi dan kekerasan dalam pacaran dengan bekerjasama dengan komunitas mahasiswa dan pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan UI.

Dating violence is a common phenomenon yet often ignored. In Indonesia, dating violence is the second most case of violence against women. Nevertheless, dating violence is a public health problem and has a major impact on the health and well-being of victims experienced by both men and women. The purpose of this study is to describe dating violence among undergraduate students at the Faculty of Public Health, University of Indonesia in 2022. This study is a quantitative study with a cross-sectional design. The study population is all undergraduate students at the Faculty of Public Health, University of Indonesia who were still registered as active students in 2022. The time of the study was April - August 2022. This study took 201 respondents who were selected using the quota sampling method, the data were collected using an online questionnaire through Google Forms. The results showed that 69% of students had experienced dating violence. Therefore, it is suggested to promote the issue of reproductive health and dating violence by collaborating with the student community and health services within UI."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Izati
"Pacaran tidak selamanya selalu indah bahkan ada beberapa yang mengaku pernah mengalami kekerasan dalam pacaran. Kasus kekerasan dalam pacaran seperti fenomena gunung es, di mana kasus yang lebih besar tidak muncul ke permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kekerasan dalam pacaran pada siswa kelas XI SMA Negeri 113 Jakarta.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data primer menggunakan instrumen berupa kuesioner, yang diisi oleh 138 siswa. Hasil penelitian ditemukan 91,3% responden pernah mengalami kekerasan dalam pacaran. Dari beberapa variabel yang diteliti, tidak ada yang mempunyai hubungan bermakna dengan kekerasan dalam pacaran.

Dating is not always beautiful, as even claimed have ever dating violence. Cases of dating violence like a ice mountain phenomena, where the bigger cases are never known. The aim of this research is to get to know about the relation of knowledge and attitude towards dating violence on XIth grade students at SMA Negeri 113 Jakarta.
The type of research is quantitative with the research design cross sectional. The primiere data was collected use instrument which is questionnaires. The result of the research shows 91,3% of respondents have ever dating violence. From some of the variables of the research, there is no have a significant relation to dating violence.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Amalina Aryani
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara kekerasan dalam pacaran dan self-esteem pada mahasiswa laki-laki yang menjalankan hubungan heteroseksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan alat ukur Revised Conflict Tactics Scale 2 yang dikembangkan oleh Straus, dkk. (1996) untuk melihat kekerasan dalam pacaran yang terjadi dan alat ukur self-esteem, yaitu Rosenberg Self-Esteem Scale yang dikembangkan oleh Rosenberg (1965). Data penelitian diolah dengan menggunakan teknik statistik Pearson Product-Moment Correlation. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 87 orang mahasiswa laki-laki dengan rentang usia 18-25 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kekerasan dalam pacaran, baik yang dilakukan maupun dialami, dan self-esteem pada mahasiswa laki-laki.

This research was conducted to find the relationship between dating violence and self-esteem among male university student who have a heterosexual relationship. This research used a quantitative approach and using the Revised Conflict Tactics gauge 2 Scale developed by Straus et al. (1996) to see the violence that occurs in dating and measuring self-esteem by using the Rosenberg Self-Esteem Scale developed by Rosenberg (1965). Data was analyzed using Pearson Product-Moment Correlation technique. Participants in this research were 87 male students aged 18-25 years old.
The results showed that there is no significant correlation between dating violence, whether committed and experienced by participants, and self-esteem in male college students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Rahmawita
"ABSTRAK
Kekerasan dalam pacaran merupakan kasus yang sering terjadi, namun masih belum begitu mendapat sorotan sehingga masih terabaikan oleh korban dan pelakunya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengalaman kekerasan dalam pacaran pada mahasiswi Rumpun Ilmu Kesehatan UI tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini mengambil 240 responden yang dipilih menggunakan metode quota sampling, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner online melalui Google Formulir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88.3% mahasiswi pernah mengalami kekerasan dalam pacaran. Berdasarkan analisis bivariat, ada hubungan antara pengalaman kekerasan dalam keluarga dengan pengalaman kekerasan dalam pacaran pada responden dengan status sedang pacaran.
ABSTRACT
Dating violence is a problem that often occurs, but still not so much in the spotlight that it is still neglected by victims and perpetrators. The purpose of this study to is understand the factors that related to experience dating violence at Health Sciences Cluster student, Universitas Indonesia in 2019. This study is a quantitative study with a cross-sectional design. This study took 240 respondents who were selected using the quota sampling method, the data were collected using an online questionnaire through Google Form. The results showed that 88.3% of studies had experience dating violence. Based on bivariate analysis, there is a relationship between experience of violence in the family with experience of dating violence."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zarra Dwi Monica
"Kekerasan dalam pacaran merupakan fenomena yang marak terjadi namun seringkali terabaikan. Kekerasan yang terjadi dapat berupa kekerasan psikologis, fisik, dan seksual. Meskipun demikian, tak sedikit pelaku dan korban kekerasan berpikir bahwa hal tersebut merupakan ekspresi kasih sayang serta merasa bahwa hubungannya baik-baik saja.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pelaku dan korban kekerasan dalam pacaran memersepsikan kualitas hubungan romantis serta melihat apakah terdapat perbedaan di antaranya. Kekerasan diukur dengan The Revised Tactics Conflict Scales, sedangkan kualitas hubungan romantis diukur dengan Partner Behaviours as Social Context dan Self Behaviours as Social Context.
Penelitian yang dilakukan kepada 431 dewasa muda menunjukkan tidak adanya perbedaan persepsi kualitas hubungan romantis pada pelaku dan korban kekerasan dalam pacaran secara umum. Namun demikian, apabila kualitas hubungan romantis ditinjau dari persepsi individu terhadap pasangannya, terdapat perbedaan yang signifikan di antara kelompok pelaku dan korban.

Dating violence is a common phenomenon yet often ignored. The violence can manifest in the forms of psychological, physical, and sexual coercion. However, many offenders and victims of dating violence perceive the violence as the expression of affection. They also think that their relationship is not affected in any way because of it.
This research aims to see how the offenders, victims, and victim-offenders of dating violence perceive the quality of romantic relationships and to see if there are differences among them. Dating violence is measured by The Revised Conflict Tactics Scales, while the quality of romantic relationships is measured by Partner Behaviours as Social Context and Self Behaviours as Social Context.
Data from 431 young adults with dating violence shows that there is no difference in the perception of romantic relationships quality between the offenders and victims of dating violence. On the other hand, if the quality of romantic relationships is seen from the individual perception of their partner, there are significant differences between offenders and victims.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Wandansari
"Skripsi ini membahas tentang hubungan antara kekerasan dalam pacaran dan keterampilan sosial pada perempuan yang berada dalam masa dewasa muda, yaitu sekitar 18 – 40 tahun. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan negatif antara frekuensi kekerasan dalam pacaran dan keterampilan sosial, dengan nilai korelasi (r) sebesar -0.235 (p < 0.05). Bentuk kekerasan yang berhubungan secara signifikan adalah kekerasan psikologis dan kekerasan fisik. Dimensi-dimensi dari keterampilan sosial yang memiliki hubungan paling kuat dalam kekerasan adalah social expressivity dan social control.

The focus on this study is whether there is correlation between dating violence and social skill in young adulthood women, which is 18 – 40 years old. This is a qualitative study with correlational design. The result of this study is there is a significant correlation between dating violence and social skill, in which r = -0.235 (p < 0.05). Psychological aggression and physical assault have significant correlation with social skills. In other hand, social expressivity and social control have the strongest correlation to violence in the dimensions of social skills."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Rossiningtias
"Dating violence di kalangan remaja merupakan suatu masalah yang mempunyai dampak psikologis yang serius bagi remaja (Girls Incorporate, 2004). Perilaku agresif atau kekerasan dapat dijelaskan dengan berbagai teori, misalnya teori lasting (Lorenz, 1966) dan drive theory (Dollard, et al, 1939), namun teori-teori tersebut mempunyai keterbatasan karena hanya menjelaskan perilaku agresif secara umum. Teori-teori tersebut tidak dapat menjelaskan perilaku kekerasan dalam dating violence karena merupakan perilaku agresif yang hanya ditujukan pada pasangan. Untuk menjelaskan terbentuknya perilaku kekerasan dalam dating violence lebih tepat dengan menggunakan teori social learning.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran umum dating violence yang terjadi di kalangan remaja dan memahami bagaimana remaja mempelajari kekerasan dari lingkungannya sehingga terjadinya dating violence. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk melihat gambaran umum dating violence yang terjadi pada remaja SMU dan pendekatan kualitatif untuk memahami perilaku remaja dalam dating violence.
Hasil dari kuesioner yang diisi oleh 240 siswa SMU terlihat bahwa rernaja perempuan dan laki-laki sama-sama menjadi korban dan pelaku dalam dating violence, sehingga bentuk hubungan kekerasan yang terjadi adalah reciprocal. Kekerasan yang banyak terjadi adalah kekerasan emosional, dan kombinasi kekerasan fisik dan emosional. Pendekatan kualitatif digunakan untuk melihat secara mendalam proses terjadinya dating violence dengan menggunakan social learning theory. Hasil wawancara terhadap tujuh partisipan (satu laid-laid dan enam perempuan) yang kesemuanya adalah korban dan korban yang menjadi pelaku menunjukkan bahwa perilaku kekerasan tidak dipelajari dart keluarga maupun teman. Kekerasan dipelajari dalam hubungan berpacaran dimana korban meniru kekerasan dart pacamya sehingga kemudian melakukan tingkah laku kekerasan yang lama terhadap pacarnya. Reciprocal juga terjadi sebagai salah satu upaya untuk membela diri dari perlakuan pacarnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This article explores violence against women reality in heterosexual dating relationship which has been so far ignored by public. This article also descnbes how victims recognize and response to the violence and its impact. This article consists of case study about dating violence relationship which is faced by ?Dara?, ?Gadis", and ?Putrl?. Data analysis is based on in depth inten/iew with three victims. The result shows how women are threatened injustice and discrimination b y their partner that is caused by unequal power relation. Result also shows law enforcement on handling violence against women in dating relationship is still ineffective because legal products are still inappropriate to protect women and not use
feminist paradigm."
[Departemen Kriminologi. FISIP UI, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus. Friyanka H. D.
"Skripsi ini membahas tentang hubungan antara kekerasan dalam pacaran dan keterampilan sosial pada mahasiswa laki-laki. Subyek penelitian berjumlah 87 mahasiswa laki-laki berusia 19 sampai 25 tahun. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara frekuensi kekerasan yang dilakukan dalam pacaran dan keterampilan sosial, dengan nilai korelasi (r) sebesar 0.290 (p < 0.01). Kemudian, didapati juga hubungan negatif yang signifikan antara frekuensi kekerasan yang dialami dalam pacaran dan keterampilan sosial, dengan nilai korelasi (r) sebesar 0.219 (p < 0.05). Dimensi - dimensi keterampilan sosial yang paling berkontribusi dalam kekerasan adalah emotional control dan social control.

The focus on this study is whether there is correlation between dating violence and social skills in male university students. Subjects were 87 male university students with age ranging from 19 to 25. This is a quantitative study with correlational design. The result of this study suggested that perpetration of dating violence have significantly negative correlation with social skills, in which r = 0.290 (p < 0.01). There is also found significantly negative correlation between victimization of dating violence and social skills, in which r = 0.219 (p < 0.05). Finally, the dimensions of social skills which have the biggest contribution to dating violence are emotional control and social control."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>