Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162340 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berlian Permatasari
"Manusia membutuhkan sebuah tempat dimana mereka dapat bernaung, menyimpan miliknya dan menghabiskan bagian terbaik dari waktu mereka. Di kota mahalnya harga lahan membuat luasan hunian menjadi relatif kecil, karena itu berbagai cara dilakukan untuk memperoleh ruang yang lebih lapang. Seiring dengan perkembangan dan perubahan zaman, tuntutan kehidupan pun berubah termasuk kebutuhan pada rumah. Perubahan ini terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut yaitu bentuk identifikasi diri, perubahan gaya hidup, kemampuan teknologi baru, dan perubahan anggota keluarga. Untuk menjawab tuntutan tersebut dibutuhkan hunian yang fleksibel.
Loft muncul sebagai fenomena bertinggal yang menarik di Amerika sekitar tahun 1950an dan berkembang menjadi fenomena yang mengglobal. Bentuk hunian yang berawal dari konversi bangunan industri menjadi hunian ini dianggap cocok untuk menjawab tantangan sebagai hunian masa kini yang fleksibel. Loft memiliki karakter fisik seperti denah ruang yang terbuka, ceiling yang tinggi, jendela yang besar dan material yang terekspose. Kehadiran karakter fisik loft mempengaruhi karakter ruang loft sehingga ruang pada loft memiliki impresi tidak formal dan hirarki ruang tidak ada. Selain itu karakter fisik loft juga memudahkan masuknya area bekerja ke dalam hunian, ini membuat gaya hidup bertinggal di loft sering dikaitkan dengan gaya hidup bertinggal dan bekerja. Sekarang ini loft tidak hanya hunian yang berasal dari bangunan hasil konversi saja tapi juga merupakan hunian yang berasal dari bangunan baru yang dibangun dengan konsep loft. Konsep loft adalah gambaran mental yang merupakan abstrak dari karakter fisik, karakter ruang dan gaya hidup di loft.
Konsep loft di Indonesia (Jakarta) salah satunya hadir pada hunian vertikal atau yang lebih sering disebut apartemen. Kemunculannya yang baru beberapa tahun terakhir membuat jumlah apartemen dengan konsep loft di Jakarta tidak terlalu banyak. Beberapa diantaranya adalah The Summit Kelapa Gading dan Citylofts Sudirman. Konsep loft pada The Summit Kelapa Gading hanya diterapkan pada sebagian unit hunian sedangkan pada Citylofts Sudirman diterapkan pada seluruh unit hunian yang ada. Penulisan ini akan melihat sejauh mana pihak pengembang menerapkan konsep loft pada hunian vertikal (apartemen) yang ditawarkannya dan mampu mengakomodasi gaya hidup bertinggal dan bekerja para penghuni.

Everyone needs a place to be a shelter, a place to keep belongings and spend the best part of their times. In every city, due to the high land price, sites for housings are relatively small. Therefore, everybody will do everything to make small spaces more spacious. As the time goes by, life demand changes including the demand for housing. The changing happens because of some factors, such as self identification, the change of lifestyle, new technology improvements and the change of family member. As the response for such demand, flexible housing is needed.
Loft appears as an interesting way of living phenomenon back in USA around 1950s and become a global phenomenon. This form of dwelling that starts from the conversion of the industrial building into residential is considered suitable to answer the challenge as today flexible dwelling. Loft has physical characters such as open floor plan, high ceiling, oversize window and expose material. The presence of loft?s physical characters influences the loft space character as the result loft space has informal impression and non-hierarchy of space. Moreover loft?s physical characters also facilitate the entry of the working area into the dwelling, it makes loft living lifestyle was often connected with living and working lifestyle. Nowadays, loft is not the only housing that comes from converted building but also from the new building which is built with loft concept. The concept loft is the mental picture which is the abstract of loft physical character, loft space character and loft living lifestyle.
Loft concept in Indonesia (Jakarta) presents in vertical residential or what we usually call as apartment. The emergence was just only begun for several years ago so that the number of apartments with the loft concept in Jakarta is not high. Two of them are The Summit Kelapa Gading and Citylofts Sudirman. Loft concept in The Summit Kelapa Gading is only applied in several units whereas in Citylofts Sudirman loft concept is applied in all units. This writing will see how far the developer applies the concept loft to the vertical residentials (the apartment) given by and accomodates dwellers? living and working lifestyle.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48548
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Ahnawiy
"Makin tinggi suulu bangumm gcdung maku makin kclut pula pcrsyuratan yang dituntul unluk memenuhi tingkat keamanan (keselamatan) dan kenyamanan pada gedung tersebut. Selain itu, dituntut pula kehandalan pelayanan bagi penghuni dan pengunjung. Oleh karenannya perencanaan yang dilakukan haruslah diperhitungkan secara cermat dan disesuaikan dengan standar keselamatan dan kenyamunan penggunaan lift. Perencanaan kebutuhan jumlah dan sistsm HR yang akan penulis kemukakan dalam skripsi ini disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia 03-6573-2001 yang berjudul "Tata cara perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung (|if)".
Pada gedung hunian apartemen bertingkat tinggi di atas 20 lantai, adalah merupakan suatu tantangan tersendiri unluk merencanakan penggunaan sistem transportasi venikal yang memadai. Hal ini menyangkut scleksi pesawat lift dari segi kecepatannya sesuai dengan tinggi bangunan. Selain itu juga disesuaikan dengan biaya yang dibutuhkan sehingga diperoleh perencanaan yang ekonomis. Hal lain yang pcrlu diperhatikan dan menyangkut kualitas pelayanan lift adalah waktu tungu rata-rata di lobby bagi para penghuni. Waklu tunggu ini hams memenuhi kriteria yang ditetapkan atas batas maksimal waktu tunggu rata-rata bagi tiap-tiap penghuni yang menantikan tibanya Salah satu lift, jika dipanggil.
Pada tugas akhir ini dipaparkan dua kemungkinan sistem pelayanan lift yang digunakzm dalam kclompok. Sistem pelayanan lift dalam kelompok tersebut yaitu zona tunggal (single rise aystein) dan zonajamak (multi rise .sy.s'!em). Dalam hal ini, diberikan alasan-alasan pemilihan sulah satu sistem dari kcdua sistem tersebut. Pada skripsi ini juga dihandingkan untung rugi dan baik buruknya antara kcdua pilihan sistcm lersebut. Hal ini dilakukan untuk memperoleh ketentuan sistem transportasi vertikal yang optimal.

High more and more a building so more tighten conditions claimed to fnyiil safety and comfortly at building Besides, claimed also service mainstay to visitor and dweller. For that reason the planning shall be reckoned carejillbz and adapted for safety and comfortlv standard usage for elevator. Planning of requirement of amount and .system of elevator to tell in this script is adapted by Standar Nasional Indonesia 03-65 73-2001 entitling " Tata cara perawcangan sistem transportasi vertikal dalam gedung (lit) ".
At apartment residential building above 20 floor, it is challenge to represent a plan usage of adequate vertical transportation system. This matter concerning selection plane of elevator of its speed facet as according to is high of building. Besides, also adapted by the expense of which is required so that obtained economic planning Something else which need to be paid attention and concerning is quality qf service of elevator which is mean lay time in lobby to all dweller. This lay time have to jill/ill specyied criterion to the maximum limit mean lay time to every dweller waiting for arriving one of the lift, if called.
At this _final duty, explained two possibility of system service of ly? which is used in group. System service of li# in the group that is single zone (single rise Wstem) and plural zona (multi rise system). In this case, given election reasons one of the system from both system. At this script is also compared to profit or loss and pros and cons between both system choice. This matter is conducted to obtain; get rule of optimal vertical transportation system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalfia Yuliddin
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Salsabila Budianto
"Manusia berevolusi untuk bertahan hidup, tetapi mereka lupa dengan asal muasal mereka. Mereka mengambil dari alam tanpa memikirkan cara untuk memperbaiki apa yang telah mereka rusak. Dengan latar belakang studi kasus di Australia, riset menunjukan bahwa pemilik tradisional tanah Australia (Suku Aborigin) memiliki pengetahuan turun temurun mengenai keadaan alam di tanah mereka sendiri. Mereka mengunakan metode pengolahan tersendiri untuk lansekap berkelanjutan, tujuan utama proyek ini adalah untuk menciptakan karya arsitektural yang mengharuskan penghuninya untuk merubah gaya hidup mereka. Mengimplementasikan metode untuk merawat alam dan memotivasi penghuni agar menjadi lebih sosial ke warga sekitar dan melestarikan lingkungan dengan menanam sendiri tanaman endemik dan makanan sendiri. Lokasi pembuangan seperti Beaconsfield Quarry adalah contoh yang sempurna situs yang rusak, siap untuk diberikan penanggulangan khusus dengan diterapkan proyek lansekap berkelanjutan dengan merubah gaya hidup warganya.

Human evolve to survive, but they tend to forget where they came from. They take from nature without thinking about giving back to mother nature. With a background case study of Australia, research has shown that the traditional owners of the land (Aboriginal people) develop this amazing knowledge of their own land. They use specific cultivation technique to regenerate the landscape. The main goal is to create architecture that requires the resident to change their way of living. Implementing the idea of giving back to the land and encouraging residents to be sociable and environmentally sustainable by planting their own endemic plants and possibly their own food. A dumping site quarry in Beaconsfield is a perfect example of a destroyed site, ready to be regenerated by the development of the project and the implementation of changing the behaviour of residents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana
"Pencahayaan alami dan visibilitas merupakan kebutuhan utama untuk kesehatan manusia di tempat tinggal. Namun, kedua hal tersebut belum tercapai pada hunian vertikal dengan massa bangunan yang berhadapan. Penelitian ini bertujuan melakukan optimasi pencahayaan alami dan privasi visual pada hunian vertikal dengan massa yang berhadapan. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini akan melakukan survei kuesioner daring dan optimasi performa bangunan dengan simulasi. Populasi survei kuesioner adalah penghuni apartemen di Jakarta. Sampel yang diambil berjumlah 160 responden. Hasil analisis survei kuesioner akan digunakan sebagai acuan dasar standar privasi visual penghuni apartemen untuk optimasi pencahayaan alami dan privasi visual. Software simulasi performa bangunan menggunakan Rhinoceros Grasshopper dan plugin Octopus untuk optimasi. Luas jendela, dan jarak antar bangunan menjadi parameter dalam optimasi tersebut. Konfigurasi massa bangunan grid dan klaster menjadi perbandingan analisis, khususnya pada bangunan berbentuk T. Perhitungan optimasi menggunakan metode Elite yang akan menghasilkan beberapa opsi terbaik. Dari opsi tersebut akan didapat pertimbangan yang optimal untuk penentuan jarak bangunan dan luas bukaan (jendela). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengoptimalkan pencahayaan alami, privasi visual menjadi prioritas kedua

Natural lighting and visibility are major needs for human health in residential areas. However, these two things have not been achieved in vertical housing with opposite building masses. This study aims to optimize natural lighting and visual privacy in vertical housing with opposite masses. To achieve this goal, this research will conduct an online questionnaire survei and optimization of building performance by simulation. The population of the questionnaire survei is apartment residents in Jakarta. The sample taken is 160 respondents. The results of the questionnaire survei analysis will be used as a basic reference for visual privacy standards for apartment residents to optimize natural lighting and visual privacy. Building performance simulation software using Rhinoceros Grasshopper and Octopus plugin for optimization. The window area and distance between buildings, are parameters in the optimization. The mass configuration of grid and cluster buildings becomes a comparative analysis, especially for T-shaped buildings. The optimization calculation uses the Elitism method, which will produce the best options. From this option, more mature considerations will be obtained for determining the distance of the building and the area of ​​the opening (window). The results show that to optimize natural lighting, visual privacy is the second priority"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Nugrahanto
"The economic growth and political development which have begun to improve since mid 2001 bring about good effects on property sector. The good effects are indicated by the continuously increasing growth of apartments, so that the supply of the apartments became greater than the demand for them. One of the causes of such situation is the government policy in the banking sector, which encourages the growth of the property sector.
The rapid development of apartments in Jakarta and other big cities in Indonesia does not match the expected occupancy rate. This condition causes the competition for seeking customers to become very fierce among the apartments.
Apartemen lstana Sahid can not be escape from the condition of the fierce competition. The occupancy rate was decreased to the lowest point at the beginning of 2004. The condition of the fierce competition among the premium class apartments causes ?price? by giving customers a large amount of discount.
Taking the fact of the decrease in the occupancy rate as a point of analysis, a number of questions arises which is used for the research on marketing strategy which is adopted by apartemen lstana Sahid. This analysis tried to answered the question whether the marketing strategy corresponds with the desired results, and how a competitive marketing strategy should be formulated.
The data collecting through documentation and interview. The documentation was used to obtain secondary data, whereas the interview was used to obtain primary data. The interview were held with selected respondents, namely the decision makers in the management circles of Apartemen lstana Sahid, and the employees in the marketing function of Apartemen lstana Sahid. The collected data were further analyzed descriptively. The subject matter in which this research focused was the marketing strategy of Apartemen lstana Sahid over a period of time from 2001 to 2004.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelangi Tri Puteri
"ABSTRAK
Fasad memiliki peran sebagai selubung atau kulit yang membungkus bangunan, dengan pilihan material solid dan transparan. Material transparan yang umum digunakan ialah kaca clear, tinted, reflektif, low-e dan kaca ceramic fritted, digunakan pada fasad bertingkat tinggi. Berdasarkan pengamatan awal, dominasi penggunaan material kaca reflektif dan kaca low-e menjadikan Jakarta seolah sebagai hutan kaca. Antar bangunan saling memberikan pantulan energi panas yang membuat satu daerah tersebut sebagai tempat berkumpulnya energi panas
Kaca ceramic fritted memiliki daya pantul rendah, namun belum
digunakan pada bangunan tinggi di Jakarta. Material kaca ceramic fritted
diketahui dapat mengurangi transmisi energi panas matahari ke dalam ruang.
Dengan hipotesis awal, penulis mengganggap bahwa ceramic ink pada pola fritted yang berfungsi dalam menyerap energi panas. Penelitian akan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survey cross sectional yang dilanjutkan dengan rancangan eksperimen menggunakan software simulasi dan perhitungan OTTV (overall thermal transfer value) pada bangunan.
Kantor yang dipilih dengan konsep ruang loft, dimana ukuran fasad transparan per unitnya cukup luas yang dapat memaksimalkan masuknya sinar dan energi panas matahari. Material fasad eksisting pada objek penelitian dengan kaca tinted grey 8mm mencapai kondisi termal yang tinggi secara pengukuran
temperatur udara, kelembaban relatif dan perhitungan OTTV. Untuk itu,
rekomendasi material fasad pengganti dengan kaca ceramic fritted pada orientasi utara dan selatan dilakukan dengan perhitungan OTTV dan simulasi software. Menghasilkan bahwa terjadi penurunan nilai beban pendinginan dan nilai OTTV tidak melebihi standar maksimum SNI dengan material rekomendasi tersebut

ABSTRACT
Building façade has the role to wraps the building, which has solid
materials and transparent materials. Clear glass, tinted glass, reflective glass, lowe glass and ceramic fritted glass are the common transparent materials which have to use on highrise building façade. Based on the preliminary observation, domination uses of reflective glass and low-e glass make Jakarta as a glass forest. The heat reflection of buildings make that area as a place of heat gathering.
Ceramic fritted glass has the less heat reflectivity, but this kind of material
has not been used on highrise building façade in Jakarta. Ceramic fritted glass is known to reduce solar heat transmission into the room. With the hypothesis is the author assuming that ceramic ink on fritted pattern could absorbs the solar heat. The research is using quantitative method with cross sectional survey approach followed by the experimental using software simulation and calculations of OTTV (Overall Thermal Transfer Value).
The selected office space has the loft concept, where the dimension of
transparent façade per unit is wide enough to maximize solar light and solar heat into the room. The thermal condition of the room with 8mm grey tinted glass as existing material on research object has the high thermal value according to air temperature measurement, relative humidity measurement and calculation of OTTV. Therefore, the material recommendation with ceramic fritted glass on north side building facade and south side building façade have been completed through calculation of OTTV and software simulation. The results are the reduction in cooling load and OTTV does not exceed the maximum value of SNI"
2016
T45977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indro Yuwono
"Strategi meningkatkan hunian kamar melalui konsep manajemen hasil (yield management) di Hotel Sahid Jaya dilandasi oleh masalah persaingan, karena daya tarik pasar berakibat terjadinya ketidak seimbangan .antara penawaran dan permintaan yang mengarah pada perang harga Berpedoman pada model "ICEBERG" dari D.F. Abell untuk menang di pasar tidak cukup hanya mengandalkan produk dalam bentuk phisik, harus dicoba mengembangkan faktor-faktor bukan produk (visible differences) seperti "value/price". Mulai tahun 1994 manajemen mencoba mengimplementasikan konsep Manajemen Hasil (yield management) yang merupakan teknik memaksimumkan pendapatan dengan harga yang wajar.
Konsep diatas memerlukan banyak rencana kerja yang cukup rumit antara lain, membuat ramalan secara harian, menetapkan sistem dan prosedur, strategi & rencana taktis dan sistem umpan balik dan ketepatan informasi. Implementasi "Yield Management " akan berjalan apabila ditunjang dengan sistem database antara lain dengan menggunakan "Hotel Information System" untuk mendapatkan informasi yang tepat dan cepat. Beberapa tahapan yang diperlukan antara lain menetapkan strategi untuk jangka waktu satu, tiga, enam bulan dan strategi jangka panjang.
Kesimpulan yang dapat diperoleh bahwa konsep "Yield Management" sangat tepat untuk diimplementasikan karena terbukti tingkat hunian dan harga rata-rata meningkat pada tahun 1994 dibanding dengan tahun 1993, namun karena baru tahap awal masih diperlukan beberapa rencana kerja dan strategi dalam pelaksanaannya antara lain dengan menggeser segmen pasar dan persediaan kamar.
Beberapa saran yang direkomendasi di sini adalah perlunya team "Yield Management" ditingkatkan motivasinya dan pelatihan staf untuk memahami konsep tersebut harus dilaksanakan secara terus menerus."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcell Lesmana
"Banjir merupakan sebuah bencana alam yang akrab dijumpai manusia dalam kehidupan di muka bumi. Sejak jaman dahulu, manusia telah berupaya dengan berbagai cara dan upaya untuk melindungi dirinya dari ancaman banjir. Dalam beberapa dekade terakhir, ancaman banjir menjadi kian nyata daripada masa-masa sebelumnya. Berbagai jenis faktor penyebab langsung maupun tidak langsung telah dikemukakan oleh sejumlah pakar dari berbagai bidang. Kini, manusia dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kondisi alam yang demikian. Bila melihat jauh ke belakang sejenak, sejarah telah membuktikan bahwa manusia pernah menghadapi ancaman bencana banjir yang jauh lebih dahsyat?legenda Nuh dan air bah telah mendapatkan konfirmasi kebenarannya dari ilmu arkeologi?dan manusia dengan cara tertentu dapat bertahan hidup. Di dunia modern ini, ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang demikian pesat. Bukan sebuah hal yang mustahil bila manusia dapat menggunakannya untuk membuat hunian maupun shelter yang mampu menghadapi ancaman banjir. Bagaimana sebenarnya konsep hunian yang mampu menghadapi banjir? Kajian apakah yang perlu dilakukan terlebih dahulu dalam merancang bangunan seperti itu? Apakah konsep hunian dengan teknologi tersebut dapat diaplikasikan di berbagai daerah di muka bumi?

Flood has become one kind of natural disasters which is well-known by human being through their existence upon the earth. Since many centuries ago, human has strived to protect and avoid themselves from the floodthreats using various ways. In the recent few decades, the floodthreats have becoming more and more severe than before. Different types of causal factors whether direct or indirect have been reported over and over by numbers of scientist from any major. Nowadays, a flexible adaptation to such kind of nature is acquired for human to survive. If we just take a look back for a moment, history has proven to all of us that human had once faced greater floodthreats?the truth of Noah?s legend and the ancient flash flood has been confirmed by most of the world archeologists?and human, by one way or another, managed to survive. At this modern times, science and technology have developed very swiftly. It would not be such an impossible matter when humans are eventually able to use them for building their own floodproofed dwellings or shelters. How is the real dwelling concept which sustain through the flood? What kind of studies are necessary to be taken before designing that type of building? Will the certain types of dwelling concept be able to be implemented in any region over the earth?"
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S48390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. A. Arini Diah I
"Pertumbuhan apartemen di wilayah DKI Jakarta tergolong pesat
khususnya pada daerah Jakarta Selatan. Lokasi apartemen yang ada membentuk
pengelompokan dengan ciri khas yang berbeda-beda antar-lokasi apartemen. Ciri
khas yang dimaksud dapat terlihat dari jumlah unit terbangun, harga jual
apartemen, fasilitas apartemen, dan jumlah penghuni apartemen. Bagaimana
karakteristik lokasi apartemen di Kotamadya Jakarta Selatan? Tujuan dari
penelitian ini adalah ingin mengetahui lokasi persebaran apartemen dan
karakteristik lokasi apartemen di Kotamadya Jakarta Selatan. Menggunakan
metode penelitian kualitatif untuk mendapatkan korelasi antar-penciri
pengelompokan lokasi apartemen, metode pendekatan keruangan dan deskriptif,
dengan mengelompokan apartemen ke dalam 3 kelas, yaitu kelas I, kelas II, dan
kelas III. Hasilnya apartemen terletak pada kelas jalan arteri, tetapi wilayah
apartemen Kelas I kebanyakan terletak pada penggunaan tanah jasa perdagangan,
dengan harga tanah yang relatif tinggi. Wilayah apartemen Kelas II terletak pada
penggunaan tanah jasa perumahan, dengan harga tanah yang relatif rendah, dan
wilayah apartemen Kelas III pada penggunaan tanah jasa perumahan, dengan
harga tanah yang relatif rendah. Apartemen Kelas I dan Kelas II, tidak dibangun
pada daerah rawan banjir. Akan tetapi, Apartemen Kelas III apartemen dibangun
pada daerah rawan banjir."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34109
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>