Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23863 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferdi Ferandi
"Tesis ini mengusulkan metode Boosting yang termodifikasi berbasiskan AdaBoost M2 untuk melakukan klasifikasi obyek multikelas dengan menambahkan fungsi indikator pada faktor pengubah bobot. Metode ini diimplementasikan dalam sistem penghitung pengunjung untuk dapat mendeteksi dan membedakan pengunjung berdasarkan kendaraannya, menjejakinya, dan kemudian menghitung jumlahnya.
Hasil ujicoba menunjukkan bahwa rata-rata akurasi AdaBoost M2 lebih tinggi 1.6% dibandingkan metode yang diusulkan dan tingkat false detection metode yang diajukan rata-rata dua kali lipat dari metode AdaBoost M2. Meskipun demikian, sistem penghitung pengunjung yang mengimplementasikan kedua metode tersebut memiliki akurasi penghitungan dan kecepatan deteksi yang hampir sama.
Dari hasil ujicoba, terlihat bahwa penambahan fungsi indikator tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil klasifikasi, melainkan menjadi penyebab tingginya tingkat false detection pada metode yang diajukan.

This thesis proposes a modified Boosting method based on AdaBoost M2 byadding indicator function to the weight update factor for classifying multiclass objects. The proposed method is implemented on a visitor counter system to make it capable for detecting incoming objects (i.e., walking person, motorcycle, or car), track them, and count their number.
Experimental result shows that AdaBoost M2 is 1.6% more accurate compared to the proposed method on average, and the proposed method has twice false detection rate compared to AdaBoost M2. Nevertheless, the visitor counter systems which implemented these two methods have same accuracy and detection speed.
From the experimental result, it can be seen that adding indicator function doesn?t affect the classification result. Instead, the high false detection rate is the result of the indicator function."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frenco Reynald
"Radon-222 (^^Rn) mempakan zat radioaktif berbentuk gas dan
banyak terdapat di alam, mempakan anak luruh dalam radionuklida deret
Uranium-238 (^^U). ^Rn memancarkan radiasi alfa sehingga mempunyai
potensi bahaya bagi kesehatan apabila masuk ke dalam tubuh, temtama
paru-pam.
Salah satu metode pengukuran kandungan ^ Rn dengan sintiiasi
cair (Liquid Scintillation Counting = LSC). Untuk kepeiiuan tersebut ^Rn
diekstraksi dengan pelarut Toluena dan Xylena. Penelltlan ini dllakukan
dengan memvariasikan volume pelarut, volume sampel, volume udara dan
tanpa atau dengan penambahan sintilator pada pelarut pada preparasi
secara ekstraksl dan penentuan koefislen partisi Dt dan Dw pada berbagai
temperatur.
Dari percobaan ini pelarut Xylena memiliki efektivitas yang sama
dengan Toluena dalam mengekstraksi ^Rn. Walaupun nilai
efektivitasnya 13% lebih baik tetapi nilai tersebut bukan suatu batasan,
jika dilihat dari nilai tingkat kepercayaanya mempunyai batasan yang
sama sebesar 0,0312 ± 0,0037 Bq/mL untuk pelarut Toluena dan 0,0349 ±
0,0047 Bq/mL. Nilai Dt dan Dw diperoleh berturut-turut 10,64 dan 0,56
untuk pelarut Xylena pada temperatur 25°C: 8,13 dan 0,083 pada
temperatur 30°C dan 7,64 dan 0,719 pada temperatur 35°C.Pengukuran sampel mata air papas CIseeng pada kondisi di atas
diperoleh aktivitas sebesar 0,4374.10"®- 0,4752.10"® Cl/L dengan
peiarut Xylena dan 0,3834.10"® - 0,4077.10"® Ci/L dengan peiarut Toluena "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuan Hasanah Maharani
"Menentukan dosis serap dengan menggunakan metode yang sering digunakan yaitu fixed dose dapat menghasilkan nilai error yang cukup tinggi yang dapat berakibat fatal kepada pasien. Sementara metode dosimetri dapat meminimalkan error tersebut dan juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi terapi. Namun, dosimetri pada kedokteran nuklir belum banyak diterapkan di Indonesia karena minimnya peralatan dan pengetahuan akan protokol. Kuantifikasi nilai cacahan menjadi aktivitas merupakan tahap awal dari perhitungan dosimetri. Dikarenakan keterbatasan dari fasilitas, perangkat pencitraan gamma camera masih sering digunakan. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dikembangkanlah sebuah perangkat lunak yang dapat menguantifikasi nilai cacahan dari citra planar menjadi nilai aktivitas. Perangkat lunak yang dirancang menggunakan bahasa pemrograman MATLAB. Citra yang digunakan sebagai input dari perangkat lunak merupakan citra dari penelitian IAEA CRP E23005 dengan judul Dosimetry in Molecular Radiotherapy for Personalized Patient Treatments (Hidayati et al., 2021). Dilakukan penggambaran region of interest (ROI) untuk beberapa organ yaitu left kidney, right kidney, liver, dan spleen dengan 1, 24,48, 72 jam setelah diinjeksikannya radiofarmaka. Validasi perangkat lunak dilakukan dengan membandingkan hasil kuantifikasi cacahan menjadi aktivitas oleh perangkat lunak dengan nilai hasil kuantifikasi dari referensi yang menggunakan data citra yang sama melalui nilai relative deviation (RD). Adapun nilai relative deviation (RD) yang didapatkan paling tinggi bernilai sekitar 8% apabila diamati berdasarkan variasi organ dan juga berdasarkan variasi time-point. Uji statistik dengan korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut hubungan antara kedua data aktivitas. Didapatkan nilai koefisien korelasi untuk organ left kidney, right kidney, liver, dan spleen secara berurutan adalah 0,99739, 0,99687, 0,99687, 0,99687. Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi kuat positif antara aktivitas yang didapatkan melalui perangkat lunak yang dirancang dengan data aktivitas pada referensi dan perangkat lunak ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk kebutuhan kuantifikasi nilai cacahan menjadi aktivitas pada citra planar.

Determining the value of absorbed dose using the method that is often used, namely fixed dose can produce a fairly high error that can be fatal to the patient. Dosimetry method can minimize these errors and can also increase the effectiveness and efficiency of the therapy itself. However, dosimetry has not been implemented many times in Indonesia due to the lack of adequate equipment and knowledge of the protocol. Quantification of count rates into activity values is the first step of dosimetry calculations. Due to the limitations of facilities, the imaging device gamma cameras are still often used. Therefore, in this study a software was developed in which the software can quantify the count rates of planar images into activity values. The software was designed using MATLAB programming language. The images used as input of the software are  planar images from the IAEA CRP E23005 research with the title “Dosimetry in Molecular Radiotherapy for Personalized Patient Treatments” (Hidayati et al., 2021). Region of interests (ROI) were drawn for several organs, namely the left kidney, right kidney, liver, and spleen at 1, 24,48, 72 hours after the injection of the radiopharmaceutical. Validation of the software was done by comparing the results of count rates quantification into activities by the designed software with the value of the quantification results from the reference using the same images in the form of relative deviation (RD) values. The highest relative deviation (RD) value is around 8% when observed based on organ variations and also for time-point variations. Statistical test with Pearson correlation was conducted to find out more about the relationship between the two activity data results. The Pearson correlation coefficient values ​​for the left kidney, right kidney, liver, and spleen organs respectively were 0.99739, 0.99687, 0.99687, 0.99687. This means that there is a strong positive correlation between the activities obtained through the designed software and the activity data on the reference and the designed software can be used as an alternative for quantifying count rates of planar images ​​into activity values. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jarot Anorogo
"Penelitian ini dilakukan pada salah satu industri komponen alat berat yang sedang mengimplementasikan TPM yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing perusahaannya. Namun pencapaian Overall Equipment Effectiveness (OEE) selama tahun fiskal 2014 rata-rata 58.20%, berada di bawah target kinerja TPM berupa OEE minimum 85%. Usaha yang dilakukan belum mengarah kepada perbaikan implementasi TPM yang menyeluruh, ditambah lagi diharuskannya TQM dijalakan di perusahaan pada tahun
fiskal 2015. Belum adanya indikator kinerja TPM yang mempertimbangkan faktor-faktor TQM yang sedang dijalankan di perushaan tersebut. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk merancang indikator kinerja TPM menggunakan faktor-faktor TQM. Indikator kinerja yang berpengaruh terhadap keberhasilan TPM diidentifikasi melalui FGD dengan melibatkan 5 responden dari internal dan external perusahaan yang expert di bidang TPM, TQM dan Continuous Improvement. Hasil yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah mendapatkan 11 indikator kinerja peningkatan TPM dengan mempertimbangkan 4 faktor-faktor TQM yang terpilih, yaitu: Customer Focus (0,96), Training (0,87), Top Management Leadership (0,85), dan Continuous Improvement (0,76). 11 indikator kinerja TPM tersebut terdefinisikan dengan jelas dan terukur.

This study was performed in a heavy equipment components manufacturer that implements TPM in order to improve its competitiveness. However, the achievement of Overall Equipment Effectiveness (OEE) in the fiscal year of 2014 is an average of 58.20%, it is below the TPM target performance of OEE minimum is 85%. The initistives have been done not lead to improve the TPM implementation, in addition TQM also must
be applied in the fiscal year of 2015. Since the lack of TPM performance indicators that considers the TQM factors, therefore the aim of this study is to design TPM performance indicators by using TQM factors. The performance indicators that influence the success of the TPM identified through FGD by involving five respondents from internal and external company whom experts in the fields of TPM, TQM and Continuous Improvement. The results can be concluded from this research is defining 11 TPM performance indicators by considering four factors TQM, such as Customer Focus (0.96), Training (0.87), Top Management Leadership (0.85) and Continuous Improvement (0.79). Those TPM performance indicators are clearly defined and measurable.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iko Fajar January
2007
TA702
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hadi
"Pemeliharaan merupakan kombinasi dari aspek teknik, administrasi dan manajerial dari suatu peralatan yang dimaksudkan untuk mengembalikan pada fungsinya selama siklus hidup peralatan tersebut. Perencanaan pemeliharaan berhubungan juga dengan aktivitas pengembangan dari jadwal program pemeliharaan suatu peralatan untuk memastikan kelayakan operasi peralatan dan mencegah dampak yang besar. Pengoperasian peralatan khususnya yang telah memasuki fase penuaan (aging) mengakibatkan laju degradasi kerusakan semakin meningkat. Proses degradasi dapat ditemukan secara berurutan dan mengalami kondisi acak sesuai dengan proses stokastik. Untuk itu, studi penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis keandalan berbasis pemeliharaan untuk memprediksi laju kerusakan akibat degradasi aging serta mementukan strategi pemeliharaan dan penjadwalan inspeksi pada suatu peralatan. Hasilnya pada sebuah proses degradasi yang terjadi berganda (multiple degradation) akibat aging, dimana usia sistem dan tingkat degradasi berkontribusi pada peningkatan kegagalan. Perbaikan yang tidak sempurna akan memberikan pengaruh pada peningkatan usia dan tingkat degradasi yang terus berjalan atau dengan kata lain terus terjadi peningkatan kerusakan akibat perbaikan sementara. Penggantian dapat dilakukan ketika tingkat degradasi yang diamati mencapai tingkat toleransi tertentu (threshold). Program inspeksi dan pemeliharaan preventif (PM) memainkan peran utama dalam memastikan keamanan dan pengoperasian selama siklus hidup suatu sistem. Kebijakan pemeliharaan yang optimal dapat dilakukan dengan memilih jadwal perawatan, ketersediaan peralatan, manajemen suku cadang, penjadwalan tenaga kerja dan interval frekuensi inspeksi.

An equipment's maintenance is a combination of its technical, administrative, and managerial components that aims to restore its functionality throughout the equipment's life cycle. The maintenance planning is to ensure that the equipment operates properly and avoid significant consequences. The rate of damage deterioration increases with continued use of equipment, particularly that which has entered the aging phase. According to the stochastic process, the deterioration process can be identified sequentially and subjected to random circumstances. In order to define maintenance strategies, schedule inspections, and anticipate the rate of damage due to aging degradation, a reliability centered maintenance (RCM) used in this research study. As a result, the system ages and degrades over time, increasing the likelihood of failure. This process is known as multiple degradation failure. Imperfect repair will impact to accelerated aging and deterioration. Replacement is done after the detected degradation rate surpasses a threshold level. In order to maintain safety and operability over the system life cycle, preventive inspection and maintenance (PM) programs are crucial. The optimal maintenance practices have been implemented by choosing maintenance schedules, equipment availability, spare parts management, labour scheduling, and inspection frequency intervals."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Akbar Hari Wijaya
"Salah satu keberhasilan dari penjualan alat berat adalah dukungan dari after sales service support diantaranya adalah penyediaan suku cadang guna perbaikan dan pemeliharaan alat berat. Dalam proses penyediaan suku cadang, PT United Tractors, Tbk (UT) melibatkan pihak-pihak antara lain PT. Komatsu Marketing Support Indonesia (KMSI) sebagai supplier/principal, UT sebagai distributor, logistic dan customer.
Performa unit alat berat salah satunya ditunjang dari periodical service yang baik. Salah satu parts periodical service yang perlu perencanaan yang baik adalah filter. Filter merupakan parts yang bersifat fast moving dan harus secara rutin dilakukan penggantian.
Praktik keinsinyuran ini bertujuan mendapatkan metode peramalan yang sesuai untuk perencanaan penyediaan Komatsu Genuine Filter dengan studi kasus unit Komatsu Excavator PC2000-8 dan Hydraulic Dump Truck HD785-7 agar level support ke customer lebih optimal, namun tetap mempertimbangkan inventory cost. Persediaan yang berlebih akan membebani working capital, namun kurangnya persediaan akan menyebabkan stock out dan mempengaruhi service level ke customer. Praktik keinsinyuran ini dilakukan di tahun 2022. Manfaat praktik keinsinyuran ini untuk mendapatkan metode peramalan perencanaan persediaan suku cadang filter yang tepat untuk membantu para pemegang kepentingan dalam menentukan keputusan.
Metodologi dalam praktik keinsinyuran ini adalah dengan menghitung peramalan perencanaan persediaan dengan menggunakan metode statistik (menggunakan data masa lampau) dan deterministik. Setelah itu, dihitung level stock maximum dengan mempertimbangkan safety stock, lead time dan cycle order.
Hasil laporan ini didapatkan hasil Days of Inventory (DOI) yang lebih efisien, yaitu dari 71 hari menjadi 64 hari dengan peningkatan availability dari 94% menjadi 97%.

One of the keys to success in the heavy equipment business is good after sales service support, such as the provision of spare parts for heavy equipment repair and maintenance. In the process of supplying spare parts, PT United Tractors, Tbk (UT) involves other parties including PT. Komatsu Marketing Support Indonesia (KMSI) as supplier/principal, UT as distributor, logistics and customer.
The performance of heavy equipment units is supported by good periodic service. One of the periodic service parts that need good planning is the filter. Filters are fast moving parts and must be replaced regularly.
This engineering practice aims to obtain forecasting methods for Komatsu Genuine Filter inventory with case studies of the Komatsu Excavator PC2000-8 and Hydraulic Dump Truck HD785-7 units so that the level of support to customers are more optimal, while still considering inventory costs. Excess of inventory will increase working capital, but lack of inventory will cause stock out and affects the level of service to customers. This engineering practice has been carried out in 2022. The benefit of this engineering practice is to obtain the right filter spare parts inventory planning forecasting method to assist stakeholders in making decisions.
The methodology in this engineering practice is to calculate the inventory planning forecast using statistical (using past data) and deterministic methods. After that, the maximum stock level is calculated by considering safety stock, lead time and cycle order.
The results of this report show more efficient in Days of Inventory (DOI), from 71 days to 64 days, with increased availability from 94% to 97%.
"
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hilwa Amalia Kirana
"Pembangunan yang terjadi di Kota Bogor beberapa tahun terakhir telah menjadi salah satu perhatian besar publik. Jalan Achmad Adnawijaya atau yang biasa dikenal dengan Jalan Pandu Raya merupakan salah satu jalan arteri sekunder yang terbentang di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara. Sejak tahun 2010, koridor jalan ini telah mengalami pembebasan lahan dari perumahan menjadi kawasan komersial dan banyak ditumbuhi oleh kafe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola persebaran kafe berdasarkan karakteristik kafe dan karakteristik lokasinya di Jalan Pajajaran dan Jalan Achmad Adnawijaya, serta hubungan pola persebaran kafe dengan karakteristik pengunjungnya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan spasial dengan menggunakan metode Nearest Neihbour Analysis (NNA) Linear dengan tools Ripley’s K Function pada aplikasi ArcMap 10.8, serta analisis crosstab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir keseluruhan segmen jalan memiliki kafe dengan pola persebaran acak, kecuali pada segmen jalan 1B dengan pola mengelompok. Karakteristik kafe di seluruh segmen jalan didominasi oleh rating sangat tinggi dengan penamaan berupa bahasa asing. Kafe di Jalan Pajajaran cenderung berkumpul mendekati kawasan terbangun serta pola ruang sub kawasan Karsten Plan dan Kebun Raya, pada Jalan Achmad Adnawijaya dikelilingi oleh permukiman dan perkampungan awal Kota Bogor. Adapun hubungan pola persebaran kafe dengan karakteristik pengunjungnya yang paling besar adalah faktor rating dan kemenarikan tata ruang kafe.

The development that has occurred in bogor city in recent years has become one of the great concerns of the public. Achmad Adnawijaya Street or commonly known as Pandu Raya Street is one of the secondary arterial roads that stretches across Tegal Gundil Village, North Bogor District. Since 2010, this street corridor has undergone land acquisition from residential to commercial areas and is overgrown with cafes. This study aims to determine the distribution pattern of cafes based on the characteristics of cafes and the characteristics of their location on Pajajaran Street and Achmad Adnawijaya Street, as well as the relationship between café distribution patterns and the characteristics of their visitors. The research method used is descriptive and spatial analysis using the Linear Nearest Neihbour Analysis (NNA) method with Ripley's K Function tools in the ArcMap 10.8 application, as well as crosstab analysis. The results showed that the entire street segment had a café with a random distribution pattern, except for the 1B street segment with a clustering pattern. The characteristics of cafes in all segments of the street are dominated by very high ratings with naming in the form of foreign languages. Cafes on Pajajaran Street tend to gather close to the built-up area and the pattern of the Karsten Plan and Botanical Garden rooms, on Achmad Adnawijaya Street surrounded by settlements and early villages of Bogor City. The relationship between the distribution pattern of the café and the characteristics of its visitors, the greatest is the rating factor and the attractiveness of the café layout."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chastine Fatichah
"Deteksi obyek manusia umumnya digunakan pada aplikasi sistem pengawasan untuk keamanan tempat-tempat vital misalnya bandara, bursa efek, bank, dan tempat lainnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode deteksi obyek manusia yang mempunyai keakuratan tinggi dan waktu deteksi yang cepat. Metode deteksi obyek yang dikenal mempunyai keakuratan tinggi adalah Support Vector Machine (SVM), tetapi metode ini memerlukan waktu lama pada proses deteksi. Metode deteksi obyek yang dikenal mempunyai waktu deteksi yang cepat adalah Boosting namun tingkat akurasi pada metode ini lebih rendah dibandingkan dengan metode SVM. Penelitian ini mengusulkan metode Boosting dengan fungsi pengklasifikasi dasar kernel untuk deteksi obyek manusia atau disebut dengan metode K Boosting. Metode Boosting merupakan suatu metode yang handal dalam mengkombinasikan beberapa pengklasifikasi dasar untuk menciptakan pengklasifikasi kuat yang mempunyai tingkat akurasi lebih tinggi. Metode ini memberikan hasil yang lebih akurat, jika fungsi yang digunakan pada pengklasifikasi dasar mempunyai tingkat akurasi tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan kernel sebagai fungsi pengklasifikasi dasarnya. Fungsi kernel digunakan pada metode SVM yang telah terbukti mempunyai keakuratan tinggi. Pada proses deteksi, metode K Boosting menggunakan konsep seperti pada metode Boosting yaitu mengkombinasikan hasil beberapa pengklasifikasi dasar sehingga metode ini mempunyai waktu deteksti yang cepat. Penelitian ini juga mengusulkan enam skenario ujicoba untuk mengukur kinerja metode K Boosting dan dibandingkan dengan metode SVM dan Boosting. Data pelatihan yang digunakan terdiri dari citra yang mempunyai obyek manusia dengan variasi tipe pakaian yang dikenakan dan citra dengan latar belakang natural, gedung, jalan raya, atau taman yang tidak mempunyai obyek manusia. Hasil ujicoba menunjukkan tingkat akurasi deteksi metode K Boosting dan SVM rata-rata lebih dari 80%, sedangkan metode Boosting rata-rata lebih dari 45%. Hasil ujicoba juga menunjukkan waktu deteksi metode K Boosting dan metode Boosting pada variasi data pengujian sekitar 0,015 detik. Sedangkan waktu deteksi metode SVM pada data pengujian sekitar 7 detik. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk dikembangkan menjadi suatu aplikasi nyata seperti aplikasi sistem pengawasan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katarina Resita Ardiana
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi prosedur stocktake yang dilakukan oleh KAP VOLKOV atas stock in trade PT KING, yaitu produk PT KING yang dimiliki oleh partner distributor atau retailer PT KING, serta untuk mengambil kesimpulan atas hasil penghitungan fisik persediaan. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dengan membandingkan prosedur yang diterapkan dengan standar yang berlaku, dapat disimpulkan bahwa prosedur stocktake yang dilakukan oleh KAP VOLKOV telah sesuai dengan standar. Prosedur stocktake KAP VOLKOV telah memenuhi Standar Audit (SA) 501 terkait penghitungan fisik persediaan, serta telah memenuhi SA 315 terkait asersi. Selain itu, laporan ini juga mengevaluasi tingkat akurasi pada satu cabang untuk tahun 2022 dan 2023, serta membandingkan tingkat akurasi pada dua cabang yang menyimpan persediaan yang berbeda, yaitu consumer goods dan luxury goods. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat akurasi persediaan, baik berdasarkan kuantitas, nilai, dan SKU, pada cabang yang dievaluasi. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa tingkat akurasi kedua cabang dipengaruhi oleh penyebab variance yang berbeda, yaitu kesalahan pencatatan dan kondisi persediaan yang rusak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa setiap persediaan memiliki karakteristik masing-masing yang menimbulkan risiko yang berbeda bagi perusahaan dan auditor. Consumer goods dengan karakteristik harga yang relatif tidak terlalu mahal, tetapi berjumlah banyak, memiliki fokus risiko pada kesalahan pencatatan, sedangkan luxury goods dengan karakteristik harga yang relatif mahal, tetapi cenderung berjumlah sedikit, memiliki fokus risiko pada kerusakan persediaan. Oleh karena itu, pengendalian internal yang diterapkan oleh manajemen dan prosedur audit yang diterapkan oleh auditor harus disesuaikan dengan karakteristik dan risiko masing-masing persediaan.

This internship report aims to evaluate the stocktake procedures carried out by KAP VOLKOV for PT KING’s stock in trade, namely PT KING products owned by PT KING distributor or retailer partners, as well as to draw conclusions on the results of the physical inventory count. Based on the evaluation that has been carried out by comparing the procedures implemented with applicable standards, it can be concluded that the stocktake procedures carried out by KAP VOLKOV are in accordance with standards. KAP VOLKOV's stocktake procedures have met Audit Standards (SA) 501 regarding physical inventory counts, and have fulfilled SA 315 regarding assertions. Apart from that, this report also evaluates the level of accuracy in one branch for 2022 and 2023, and compares the level of accuracy in two branches that hold different inventories, namely consumer goods and luxury goods. The evaluation results show that there is a decrease in the level of inventory accuracy, both based on quantity, value and SKU, in the evaluated branch. The comparison results show that the level of accuracy of the two evaluated branches is influenced by different causes of variance, namely recording errors and damaged inventory conditions. Therefore, it can be concluded that each inventory has its own characteristics which pose different risks for companies and auditors. Consumer goods with the characteristics of prices that are relatively not too expensive, but in large quantities, have a risk focus on recording errors, while luxury goods with the characteristics of relatively expensive prices, but tend to be in small quantities, have a risk focus on inventory damage. Therefore, internal controls implemented by management and audit procedures implemented by auditors must be adapted to the characteristics and risks of each inventory."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>