Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131030 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hitt, Michael A.
Jakarta : Erlangga , 1999
658.401 HIT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pasaribu, Manerep
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2022
658.4 PAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Dewi Fransina
"ABSTRAK
dalam karya akhir ini adalah analisa strategi yang dipakai PT Astra
International Tbk ? Toyota Sales Operation yang lebih dikenal dengan Auto 2000,
dalam menghadapi tantangan globalisasi dan pemberlakuan kebijakan otonomi
daerah di Indonesia, dengan tinjauan khusus pada produk unggulannya yaltu Toyota
Kijang.
Auto 2000 merupakan salah satu hasil dan strategi diversifikasi yang dilakukan
oleh PT Astra Intemasionai Tbk (AI), dalam bidang usaha otomotif. Perusahaan ini
(Auto 2000) berbentuk anak perusahaan yang mempunyai manajemen sendiri,
dengan bidang usaha sebagai penyalur utama kendaraan bermerek ?TOYOTA? di
Indonesia. Toyota Kijang, diklasifikasikan dalam kelompok kendaraan niaga,
menjadi produk unggulan karena dari semua jenis kendaraan yang dipasarkan oleh
perusahaan (Auto 2000), Toyota Kijang yang menghasilkan keuntungan terbesar.
Industri otomotif masih prospektif karena masih adanya kebutuhan akan
kendaraan di Indonesia, dan peluang baru dari era globalisasi dan kebijakan
otonomi daerah.
Dampak dari krisis yang baru saja berlalu menyebabkan bertambahnya pemain
dalam industri ini, terutama pada sektor kendaraan niaga, yang berarti
bertambahnya pesaing untuk Toyota Kijang. Sementara itu tantangan globalisasi
selain dilihat sebagai peluang pasar baru, juga merupakan ancaman bagi masuknya
pesaing baru. Kondisi perekonomian dan stabilitas politik di Indonesia yang belum
pasti, juga menjadi salah satu faktor eksternal yang diantisipasi.
Dari tiga kurun waktu yang berbeda yaltu masa pra krisis, masa krisis dan masa
pasca krisis, mempunyai pola-pola lingkungan yang berbeda. Perusahaan (Auto
2000) dan perusahaan induknya (AI) melakukan berbagal penyesuaian dalam
pelaksanaan strateginya.
Pada masa pra krisis (sebelum tahun 1998), perusahaan berada pada masa-masa
jayanya. Penerimaan karyawan besar-besaran dan ekspansi cabang-cabang
penjualan dilakukan hampir diseluruh wilayah usaha. Pada masa ini perusahaan
berusaha membangun citra yang kuat di benak pelanggan, dengan melakukan
penyempurnaan fasilitas penjualan, layanan purna jual dan pengembangan kualitas
sumber daya manusianya.
Terjadinya kiisis moneter menyebabkan perusahaan harus melakukan efisiensi
usaha, melalui penghematan biaya operasional rutin dan pengurangan karyawan.
Beberapa lokasi usaha terpaksa harus ditutup. Pada masa ini perusahaan menitik
beratkan pendapatan keuntungannya melalui pelanggan yang datang ke pelayanan
purna jual, seperti bengkel dan suku cadang. Perusahaan juga melakukan
pembinaan hubungan yang balk kepada pelanggan-pelanggan lama untuk tetap
menjaga citra perusahaan. Untuk mendukung penjualan yang menurun perusahaan
menyediakan jasa baru untuk mengurus perpanjangan STNK.
Ketika krisis telah berlalu, temyata dampaknya belum sepenuhnya hilang, untuk
memulihkan kembali operasional penjualan, perusahaan membuka kembali cabang
cabang yang pernah ditutup dan melakukan pembinaan yang Iebih intensif kepada
karyawannya dengan mensosialisasikan filosofi perusahaan dan etika bisnis.
"
2001
T1903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Arizan Rachmatillah
"ABSTRAK
Liberalisasi perdagangan bagi setiap negara ibarat sebuah pedang bermata dua. Di satu
sisi liberalisasi menjadi peluang karena adanya penurunan hambatan tarif dan non tarif yang
akan meningkatkan volume dan nilai perdagangan internasional. Di sisi lain, liberalisasi
perdagangan internasional dalam barang dan jasa merupakan suatu ancaman, karena terbukanya
persaingan yang semakin ketat baik untuk pasar domestik maupun pasar internasional.
Sehìngga seyogyanya bahwa antusiasme dalam menyambut era globalisasi tersebut diikuti
dengan persiapan yang terencana dalam peningkatan keunggulan daya saing melalui strategi
nasional yang terintegrasi.
Sehubungan dengan isu strategi nasional yang terintegrasi, maka menjadi kewajiban bagi
Pemerintah untuk dapat menyediakan infrastruktur yang kompetitif yang merupakan salab sam
faktor bagi terciptanya daya saing produk nasional. Hal tersebut dapat dilakukan melalui
restrukturisasi organisasi perusahaan public utility serta perencanaan strategi dan perusahaan
tersebut. Walaupun secara teoritis terlihat sederhana namun perubahan yang dapat dilakukan
terhadap BUMN penyedia fasilitas publik ini pada kenyataan cukup sulit.
Bagi perusahaan-perusahaa.n yang sepenuhnya berorientasi bisnis dan dijalankan
sepenuhnya dengan azas-azas manajernen perusahaan yang independen apalagi kepemilikannya
dbniliki pihak swasta tentu tidak terlalu sukar dalam melakukan kebijakan perubahan guna
meningkatkan efisiensi dan daya saing, namun untuk perusahaan-perusahaan Badan Usaba
Milik Negara yang sarat dengan birokrasi dan prosedur serta memiliki misi sosial disamping
misi bisnis perubahan bukanlah hal yang mudah dilakukan
Dengan adanya isu eksternaL dan kendala internal organisasi, sebagai salab satu
perusahaan penyedia fasilitas umum PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang sudali
selayaknya mempersiapkan din dalarn menyongsong era globalisasi tersebut, Sifat industri
pendistribusian tenaga Iistrik yang merupakan suatu bisnis monopoli alamiah, menjadikan posisi
PLN DìsJaya menjadi unik. Karena sifat bisnis tersebut PLN DisJaya tenlindungi dañ iklim
persaingan. Sehingga perlu dikaji upaya-upaya yang clapat memotivasi peningkatan kinerja serta
penentuan tofak ukur kinerja yang lebib baik agar supaya tujuan dan misi perusahaari sebagai
suatu perusahaan penyedia fasilitas umum yang mandini, efisien, transparafl dan terukur dapat
dicapai.
Untuk mencapai hal tersebut penlu kiranya diformulasikan suatu strategi yang tepat bagi
PLN ÐisJaya sebagai suatu perusahaan penyedia fasilitas umum dalam menghadapi era
globalisasi Foninulasi ini alcan dilakukan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan yang
menjadi tantangan dan hamb atan bagi aktifitas PLN DisJaya, serta mengoptimalkan kekuatan
organisasi dan sumberdaya yang dimiliki baik untuk saat ini maupun kemungkinan
pengembangannya dimasa yang akan datang.
Dengan keterbatasan otonomi, strategi yang dapat dijalankan sut ini adalah
mengoptimaikan potensi pasar dengan menjalankan strategi penetrasi pasar dan pengembangan
produk serta meLakukan efisiensi biaya dalam batasan kewenangannya. Sedangkan dalam
menghadapi era globalisasi terlebih dahulu PLN Dislaya hams menjadi suatu entity yang
mandiri sehingga accountable dan dapat menanggung resiko yang selayaknya dipikul oleh suatu
perusahaan. Dengan demikian PLN Ðislaya dapat melakukan iangkah-langkah strategis dengan
pertimbangan bisnis guna menopang kelangsungan usahanya agar dapat menjadi perusahaan
penyedia fasilitas publik yang efisien dan mandiri.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.B. Susanto
Jakarta: Erlangga, 2014
658.401 SUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Taufik Amir
Jakarta: Rajawali, 2011
658.401 2 TAU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfadil
"The purpose of this research was to analyze the influence of strategic management practice on the intrapreneurship intensity and its impact on the co-operative performance; a survey at the secondary co-operative of Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) in Indonesia. The method of research used was explanatory. This method tested the hypothesis about cause and effect among the variables researched. The subject of this research was secondary co-operative KP-RI in Indonesia, They are GKP-RI/PKP-RI province and PKP-RI regency. The population of this research was 204 co-operative. The sample sizes were 102, and were selected based on the simple random sampling. This research has found some important findings. First, strategic management implementation significantly influenced intrapreneurship intensity as of 64%. Secondly, strategic management practice did not significantly influenced the co-operative performance. Its direct influence was only 0,01 %. However, the total influence of strategic management on the co-operative performance was 33%. Thirdly, intrapreneurship intensity significantly influenced the co-operative performance as of 52%. Fourth, strategic management practice and intrapreneurship simultaneously significantly influenced the co-operative performance as of 53%. Based on these findings, it is suggested for the GKP-RI and PKP-RI to conduct management training. This is to enable them to implement the strategic management consistently, which further develop the co-operative intrapreneurship intensity and performance."
2006
MUIN-XXXV-9-Sept2006-25
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dani M Akhyar
"Abstrak
Public Relations (PR) mungkin bukan hal yang baru untuk dibahs. Penelitian-penelitian tentang PR sudah banyak dilakukan karena bidang ini sudah berkembang sejak lama. Tetapi penulis menemukan fenomena bahwa peran PR saat ini sudah semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Upaya menumbuhkan citra positif perusahaan bukan hanya dilakukan melalui media event (off-line) saja, tetapi juga merambah ke dunia internet (on-line). Hal ini harus dilakukan karena terjadi pergeseran perilaku masyarakat yang menjadi stakeholder perusahaan. Masyarakat yang dihadapi saat ini kita sebut sebagai generasi Y, yaitu mereka yang sangat akrab dengan teknologi informasi dan social media. Tulisan ini membahas mengenai peran dan aktivitas Public Relations dengan dua perspektif, yaitu perspetif peran PR di era konvensional dan di era digital. Adapun objek dari tulisan ini adalah divisi PR yang baru dibentuk di PT Gramedia Pustaka Utama (GPU). Uniknya, sebagai divisi yang baru PR di GPU sudah menekankan pada pentingnya peran digital PR. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa Praktisi PR di GPU sudah menjalankan peran teknisi komunikasi, fasilitator komunikasi, dan fasilitator pemecah masalah. Praktisi PR di GPU juga sudah melakukan sejumlah aktivitas PR berdasarkan konsep dari Jekfins dan Yadin (2009). Media yang paling dominan digunakan oleh praktisi PR di GPU dalam mengelola komunikasi dengan publik, khususnya pembaca dan penulis adalah melalui internet dan social media. Langkah strategis ini dilakukan dengan pemahaman bahwa publik/stakeholder yang dihadapi sudah semakin akrab dengan internet sebagai sarana komunikasi utama."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2014
330 ASCM 25 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarsono
Yogyakarta: UPP AMP YKPN , 1996
658.401 2 SUW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>