Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174927 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Najwa Khairina
"Skripsi ini menguji eksistensi konservatisme pada industri manufaktur di Indonesia dengan melihat adanya perbedaan rentang waktu penga kuan bad news dan good news di dalam nilai laporan laba. Sejalan dengan penelitian (Basu, 1997) hasil uji metode acak data panel me nunjukkan bahwa nilai laporan laba lebih sensitif terhadap bad news dan dapat disimpulkan bahwa praktek konservatisme eksis di Indo nesia. Selanjutnya, skripsi ini menguji tingkat utang, biaya politis dan biaya litigasi sebagai faktor yang mendorong praktek konservatisme. Hasil uji regresi logistik konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa tingkat utang memiliki hubungan positif dengan konservatisme (Ahmed, et, al, 2000) dan biaya litigasi memiliki hubung an negatif dengan konservatisme (Juanda, 2007).

This study examines the existence of conservative reporting in Indonesia?s manufacturing industry by analyzing asymmetric timeliness of earning in reporting bad news and good news. In line with previous study (Basu, 1997), the result of random effect panel data shows that earning is more sensitive to bad news than good news. Thereby, it can be concluded that conservative reporting still exists in Indonesia?s manufacturing industry. Furthermore, this study uses political cost, litigation cost and leverage to explain conservative behavior in firm level. The results of logistic regression are consistent with previous study; leverage has a positive relationship with conse rvatism (Ahmed, et, al, 2000) and litigation cost has a negative rela tionship with conservatism (Juanda, 2007)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6551
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Ariadi Kusuma
"Konservatisme merupakan suatu prinsip yang telah sekian banyak mendapat kritik namun masih tetap bertahan sampai saat ini. Di samping itu pula konservatisme merupakan salah satu elemen penting dalam membedakan standar-standar akuntansi di berbagai negara. Hal itu menyebabkan konservatisme menarik untuk diteliti. Penelitian mencakup studi pustaka sebagai upaya memperoleh pemahaman tentang dasar pemikiran konservatisme, kedudukannya dalam kerangka teori akuntansi, kritik-kritik terhadapnya, serta penerapannya di dalam Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Studi lapangan yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh pemahaman atas persepsi akuntan publik terhadap konservatisme. Dengan menggunakan metode statistik tes tanda (sign test) survai yang dilakukan menyimpulkan bahwa secara umum para akuntan publik mengakui bahwa konservatisme diterapkan untuk menetralisir optimisme manajemen dan memenuhi kebutuhan pemakai laporan keuangan yang cenderung menginginkan laporan yang konservatif. Para akuntan publik juga secara umum mendukung standar-standar akuntansi yang mengandung unsur konservatif, meskipun terdapat perdebatan mengenai pertentangan antara konservatisme dengan prinsip-prinsip lain dalam akuntansi. Dengan perangkat tes U Mann-Whitney diperoleh pula kesimpulan bahwa pada umumnya tidak terdapat perbedaan persepsi di antara akuntan publik menurut jabatan maupun menurut berafiliasi tidaknya kantor akuntan publik (KAP) tempatnya bekerja dengan KAP asing. Penulis juga menyimpulkan bahwa konservatisme cenderung tumbuh dari praktek-praktek akuntansi (induktif). Penulis juga menemukan fakta bahwa sebagian akuntan publik menganggap konservatisme sebagai tuntutan profesional dan menganggap konservatisme sama dengan sikap skeptisme profesional (professional scepticism)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunsun Suryati
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh struktur kepemilikan dan keahlian dewan komisaris
terhadap konservatisme akuntansi. Struktur kepemilikan dan keahlian dewan komisaris
yang diteliti adalah kepemilikan keluarga, kepemilikan institusi, kepemilikan asing,
kepemilikan manajerial, financial expertise, masa jabatan dan multiple directorship.
Penelitian ini menggunakan pengukuran konservatisme berbasis akrual yang digunakan
Givoly dan Hayn (2000). Berdasarkan sampel perusahaan non keuangan yang terdaftar di
BEI tahun 2011-2013, menunjukan bahwa hanya kepemilikan asing yang berpengaruh
signifikan terhadap konservatisme akuntansi, sedangkan kepemilikan keluarga,
kepemilikan institusi, kepemilikan manajerial dan keahlian dewan komisaris tidak
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi
ABSTRACT
This research is to examine the influence of ownership structure and board of
commissioners’ skills on the accounting conservatism. Ownership structure and board of
commissioners’ skill in this research are family ownership, institutional ownership,
foreign ownership, managerial ownership, financial expertise, tenure and multiple
directorship. This research uses accrual-based conservatism by Givoly and Hayn (2000).
Based on the samples of non financial companies listed on BEI in 2011-2013, shows that
only foreign ownership significantly influence accounting conservatism, while the family
ownership, institutional ownership, managerial ownership and board of commissioners’
skill does not influence the accounting conservatism"
2014
S60532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi Noto Soetardjo
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keberadaan konservatisme pada negara-negara Asia Pasifik, ditinjau dari aspek determinan dan aspek dampak. Pada aspek determinan, penelitian ini menguji pengaruh faktor-faktor determinan atas unconditional conservatism dan conditional conservatism. Pada aspek dampak, penelitian ini menguji pengaruh unconditional conservatism dan conditional conservatism atas kualitas informasi akuntansi: relevansi dan reliabilitas. Sebagai sebuah studi antar negara, penelitian ini juga menguji pengaruh faktor-faktor tingkat negara dalam kedua aspek dari konservatisme tersebut.
Berdasarkan hasil pengujian aspek determinan, contracting, litigation, regulation dan taxation terbukti memicu dan menekan keberadaan unconditional conservatism dan conditional conservatism. Hubungan negatif di antara kedua tipe konservatisme juga dapat dibuktikan. Dengan demikian, dari aspek determinan penelitian ini dapat memberikan justifikasi keberadaan konservatisme pada negara-negara Asia Pasifik. Sementara itu, dari aspek dampak penelitian ini kurang dapat memberikan bukti kebutuhan konservatisme. Hasil pengujian menunjukkan hanya unconditional conservatism yang memberikan dampak positif pada relevansi informasi akuntansi, sementara unconditional conservatism memberi dampak negatif pada reliabilitas informasi akuntansi dan conditional conservatism memberikan dampak negatif pada relevansi dan reliabilitas informasi akuntansi.
Faktor-faktor tingkat negara (status adopsi IFRS, sistem judicial/legal, sistem hukum sekuritas dan sistem ekonomi politik) terbukti memiliki pengaruh langsung pada konservatisme dan kualitas informasi akuntansi. Penelitian ini juga menyodorkan bukti bahwa secara umum faktor-faktor tingkat negara memiliki pengaruh moderasi terhadap hubungan faktor determinan dan konservatisme (aspek determinan) dan hubungan konservatisme dan kualitas informasi akuntansi (aspek dampak).

The purpose of this study is to examine the existence of conservatism at Asia Pacific countries, viewed from its determinant aspect and its impact aspect. Regarding the determinant aspect, this study examines the influence of determining factors on unconditional conservatism and conditional conservatism. Meanwhile for the impact aspect, this study examines the influence of unconditional conservatism and conditional conservatism on accounting information quality: relevance and reliability. As a cross country study, this study also examines the influence of country level factors in the both aspects of conservatism.
According to the test results for the determinant aspect, contracting, litigation, regulation and taxation are proved to trigger as well as to surpress the existence of unconditional conservatism and conditional conservatism. The negative relartionship between the two types of conservatism is also supported. Therefore, from the determinant aspect this study may provide justification for the existence of conservatism at Asia Pacific countries. Meanwhile, from the impact aspect this study tends to provide less evidence for the need of conservatism existence. The test results show that only unconditional conservatism provides a positive impact on relevance of accounting information, meanwhile unconditional conservatism provides a negative impact on reliability of accounting information and conditional conservatism provides negative impacts on both relevance and reliability of accounting information.
Country level factors (IFRS adoption status, judicial/legal systems, secutiry laws systems and political economic systems) are proved to have direct influences on conservatism and accounting information quality. This study also provides evidences that, in general, country level factors have moderating influences on the relationship between determining factors and conservatism (determinant aspect) and the relationship between conservatism and accounting information quality (impact aspect)."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2570
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Febriano Bukit
"

Riset-riset politik yang selama ini telah dilakukan menemukan adanya hubungan antara religiusitas dengan ideologi politik, di mana terdapat kecenderungan religiusitas berkorelasi tinggi dengan konservatisme. Salah satu pengaruh dari religiusitas yang sejak awal dianggap paling efektif digunakan untuk mengarahkan sikap dan tingkah laku manusia adalah narasi keagamaan. Penelitian ini ingin melihat apakah narasi keagamaan dapat memengaruhi sikap ideologi politik. Di sisi lain, kelompok pertemanan juga memiliki peran dalam menjelaskan sikap terhadap isu-isu politik, dimana salah satu mekanisme psikologis yang dapat menjelaskan pengaruh kelompok pertemanan terhadap ideologi politik ini adalah konsep realitas terbagikan. Kelompok konservatif dianggap lebih memiliki keinginan tinggi untuk membagi realitas mereka dibandingkan dengan kelompok liberal, sehingga realitas terbagikan diduga semakin meningkatkan kecenderungan konservatif pada individu yang terpapar narasi keagamaan. Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian eksplanatori, kuantitatif dan eksperimental. Terdapat total 165 partisipan (66 laki-laki dan 99 perempuan) yang dikelompokkan secara acak ke dalam dua kelompok manipulasi penelitian (between-subject design). Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan terhadap narasi keagamaan memengaruhi sikap ideologi politik kearah yang cenderung konservatif dan fundamentalis. Sementara, uji moderasi tidak menemukan adanya pengaruh dari realitas terbagikan terhadap kekuatan hubungan antara narasi keagamaan dengan sikap ideologi politik. Berdasarkan temuan ini, terbukti bahwa narasi keagamaan memengaruhi sikap ideologi politik individu, namun pengaruh ini tidak diperkuat oleh adanya realitas terbagikan pada diri individu.


Previous researches in politics found a relationship between religiosity and political ideology, in which there is a tendency of religiosity to highly correlated with conservatism. One main effect of religiosity that considered most effective to direct human's attitude and behavior is religious narrative. Current research would inspect if religious narrative could affect political ideology. On the other hand, peer groups also have roles on explaining attitudes towards political issues, which could be explained by a psychological mechanism called shared reality. Conservatives considered have higher motivation to share realities with liberals, so that shared reality increase the tendency of political conservatism on individual exposed to religious narrative. This study classified as explanatory, quantitative, and experimental research. A total of 165 participants (66 male and 99 female) randomly assigned to one of two manipulation groups (between-subject design). Results show that exposure of religious narrative affect political ideology attitudes toward conservatism and fundamentalism. Whilst, moderation test did not find any effect of shared reality towards the relationship between religious narrative and political ideology. These findings conclude that political ideology attitudes could be affected by religious narrative, but this effect did not enhanced by shared reality within individuals.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rengkung, Leonardus Ricky
"ABSTRAK
Kemiskinan dapat dikatakan sebagai suatu situasi serba kekurangan yang menyebabkan ketidakmampuan manusia dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Menurunnya penduduk miskin dari 70 juta pada tahun 1970 menjadi 27 juta pada tahun 1990 merupakan hasil nyata dari pelaksanaan berbagai program pembangunan. Meskipun telah jauh berkurang, jumlah penduduk miskin tersebut masih cukup besar, sehingga diperlukan upaya khusus untuk menanggulanginya.
Sejak tahun 1994, pemerintah meluncurkan program khusus sebagai tambahan dari program yang telah ada yaitu program Inpres Desa Tertinggal (IDT). Program ini dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan penduduk miskin dalam berusaha. Guna mempercepat upaya tersebut disediakan dana sebagai modal kerja bagi penduduk miskin untuk berusaha sehingga mereka bisa membangun dan mengembangkan kemampuan dirinya. Sifat dari usaha yang digerakkan dengan dana bantuan program IDT ini dapat dikatakan sebagai suatu jenis usaha kecil karena melibatkan tenaga atau pekerja yang sedikit dengan jumlah modal yang diusahakan relatif sedikit.
Kesuksesan usaha yang digerakkan dengan dana IDT tentunya tergantung dari beberapa faktor yang ada, baik eksternal maupun internal, misalnya adanya penganalisaan lingkungan usaha, kemampuan kewirausahaan, adanya penentuan strategi usaha, pengelolaan modal yang baik, serta adanya manajemen yang baik.
Dengan mempertimbangkan uraian di atas, maka penelitian ini mencoba untuk melihat tingkat keefektifan pengelolaan dana IDT di Kabupaten Minahasa serta faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi tingkat kesuksesan dana IDT. Faktor¬-faktor tersebut adalah ada tidaknya manajemen (planning, organizing, coordinating, staffing dan controlling), ataupun kewirausahaan (entrepreneurship) yang dimiliki para pelaku usaha serta apakah para pelaku usaha mampu melihat lingkungan usahanya (market, consumen, technology dan location analysis) sehingga dapat menentukan jenis usaha yang sesuai. Selain itu, akan dilihat juga pengaruh dari keterlibatan pendamping serta tingkat pendidikan yang dimiliki para pelaku usaha.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah multi stage purpose sampling dengan didasarkan pada kelompok masyarakat (Pokmas) pada desa/kelurahan di Kabupaten Minahasa yang menerima dana IDT dari tahun anggaran 199411995, 1995/1996 dan 199611997. Unit analisa dalam penelitian ini adalah Kelompok Masyarakat (Pokmas).
Dalam penelitian ini dibutuhkan data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan berdasarkan wawancara langsung dengan memakai kuesioner serta observasi langsung terhadap lingkungan usaha kelompok. Dalam menguji keakuratan dan kualitas daftar pertanyaan dilakukan Pilot Test yang dilanjutkan dengan Uji Reliabilitas dan Validitas.
Beberapa analisa dan uji statistik yang digunakan adalah analisa deskriptif, pendugaan parameter, teknik korelasi dan analisa logistik. Analisa deskriptif dimaksudkan untuk melihat gambaran setiap variabel bebas (faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi pengelolaan dana IDT) serta variabel tak bebas (sukses dan gagal). Pendugaan parameter bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata masing-masing variabel bebas dari populasi sukses dan gagal. Penghitungan korelasi dimaksudkan pertama, untuk melihat hubungan antar variabel bebas terutama untuk mendeteksi adanya multicollinearity serta kedua, untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. Dalam penelitian ini digunakan analisa logistik, karena dependent variable yang bersifat binary choice (sukses dan gagal).
Hasil studi menunjukkan bahwa dari 112 Pokmas yang diteliti terdapat 64 Pokmas yang sukses sedangkan yang gagal berjumlah 48 Pokmas. Berdasarkan pendugaan estimation of population keefektifan pengelolaan dana IDT berkisar antara 53% sampai 69% (untuk a=10%) dan 51% sampai 71% (untuk a=5%).
Tingkat pemahaman para pelaku usaha untuk proses manajemen, secara rata-rata memiliki kemampuan 'cukup' untuk planning, organizing, coordinating, staffing dan controlling. Dalam proses analisa lingkungan usaha, para pelaku usaha secara rata-rata juga memiliki kemampuan 'cukup' baik untuk market, consumer, technology dan location analysis. Jika dilihat dari kemampuan kewirausahaan para pelaku usaha dapat dikatakan bahwa dan 112 responden yang diteliti, terdapat 61 (54%) pelaku usaha yang memiliki kemampuan kewirausahaan dan 51 (46%) pelaku usaha yang tidak memiliki kemampuan kewirausahaan. Kemampuan pendidikan para pelaku usaha jika dilihat dari lamanya duduk di bangku pendidikan, paling banyak pada jenjang 9 sampai 10 tahun, sedangkan prosentase keterlibatan pendamping dalam membimbing para pelaku usaha, umumnya pada kategori 'lebih rendah', atau tidak sepenuhnya membimbing para pelaku usaha.
Hasil analisa secara partial menunjukkan bahwa semua faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi keefektifan pengelolaan dana IDT ternyata memiliki kontribusi atau korelasi yang cukup signifikan dalam mempengaruhi keefektifan pengelolaan dana IDT. Namun, basil analisa dengan model logistik secara 'forward stepwise' menyimpulkan bahwa peluang sukses pelaksanaan usaha yang dijalankan Pokmas hanya dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu Planning (perencanaan), Organizing (organisasi), Consumen (konsumen) dan Kewirausahaan (kewirusahaan). Adanya kolinearitas yang cukup tinggi antar variabel bebas menyebabkan tidak signifikannya variabel bebas lainnya dalam mempengaruhi keefektifan pengelolaan dana IDT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun usaha yang dijalankan oleh Pokmas adalah usaha yang berskala kecil, namun pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan praktik pengelolaan usaha berskala besar yang mempertimbangkan faktor proses manajemen, analisa lingkungan usaha, kewirausahaan dalam upaya membantu menyukseskan usaha yang dijalankan Pokmas.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Regina Hapsari
"Banyaknya isu-isu politik yang menggunakan sentimen agama sudah menjadi keseharian masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara religiusitas dengan konservatisme politik, dan peran need of closure sebagai moderator pada hubungan antar variabel-variabel tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian korelasional dan cross-sectional serta menggunakan metode analisis korelasi Pearson dan analisis statistik regresi berganda dengan moderasi. Partisipan penelitian ini adalah 282 orang yang merupakan WNI berusia minimal 18 tahun dan menganut agama Islam, Kristen Protestan dan Katolik. Hasil penelitian dengan Pearson correlation menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara religiusitas dengan ideologi politik dan need for closure juga memiliki korelasi yang signifikan dengan konservatisme politik, tetapi hasil analisis moderasi menunjukkan bahwa need of closure ternyata tidak memiliki efek moderasi yang signifikan terhadap hubungan antara religiusitas dengan konservatisme politik.

Many political issues that use religious sentiments have become the daily lives of the people of Indonesia. This study aims to see the relationship between religiosity and political conservatism, and the role needs to be closer as a moderator in the relationship between these variabels. This study included correlational and cross-sectional research and also used Pearson correlation analysis and multiple regression analysis with moderation as analysis method. This study involved 282 participants who represented Indonesian citizens at least 18 years of age and adhered to Islam, Protestantism and Catholicism. The results of the study show that there is a significant correlation between religiosity and political conservatism and need for closure also has significant correlation to political conservatism, but the moderating effect of need for closure turns out to be not significant on the relationship between religiosity and political conservatism."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Ennike Rut Perbina
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari karakteristik organ perseroan terhadap tingkat konservatisme akuntansi di Indonesia. Karakteristik organ perseroan yang diuji pada penelitian ini adalah persentase komisaris independen, kepemilikan oleh dewan, kompetensi komite audit dan jumlah rapat komite audit. Penelitian ini menggunakan data perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI pada periode 2010-2011 yaitu periode konvergensi IFRS fase 1 dan periode 2012-2013 yaitu periode konvergensi IFRS fase 2. Penelitian ini menggunakan ukuran akrual milik Givolly dan Hayn (2000) dan ukuran pasar milik Beaver dan Hayn (2000) dalam mengukur konservatisme akuntansi. Terdapat 63 perusahaan manufaktur yang diobservasi oleh penelitian ini pada periode 2010-2013.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan oleh dewan berpengaruh negatif pada kedua periode dengan ukuran pasar, kompetensi komite audit berpengaruh positif pada periode konvergensi IFRS fase 1 dengan ukuran pasar ; jumlah rapat komite audit berpengaruh positif pada periode konvergensi IFRS fase 2 dengan ukuran akrual dan berpengaruh positif pada kedua periode dengan ukuran pasar. Dengan menggunakan dua proksi ukuran konservatisme yang berbeda, penelitian ini menemukan bukti yang tidak konsisten mengenai pengaruh karakteristik organ perseroan terhadap tingkat konservatisme. Oleh sebab itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh karakteristik organ perseroan terhadap tingkat konservatisme akuntansi akan bergantung pada ukuran konservatisme yang digunakan.

This research aims to examine the effect of board of director characteristics to the level of accounting conservatism in Indonesia. Board characteristics examine in this research are independency of boards, board ownership, audit committee competency, number of audit committee meeting. This study uses data of IDX listed manufacturing firms from 2010-2011( IFRS convergence phase 1) and 2012-2013 (IFRS convergence phase 2). This study uses the accrual measure of Givolly and Hayn (2000) and market meaure of Beaver and Ryan (2000) in measure accounting conservatism. There are 63 manufacturing company are observed by this research in four years, 2010-2013.
The result show that board ownership has a significant negative effect to conservatism on both period, measured by market ; audit committee competency has a significant positive effect to the conservatism on IFRS convergence phase 1, measured by market ; audit committee meeting has a significant positive effect to the conservatism on IFRS convergence phase 2, measured by accrual ; and has a significant positive effect to the conservatism on both period, measured by market. By using two proxy of conservatism, this research inconsistent evidence on the effect of board characteristics to conservatism. Therefore, this study concluded that the effect of board characteristics to conservatism depends on the proxies to measure conservatism.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Hartono
"Penelitian-penelitian terdahulu mengenai hubungan imbal hasil saham dan laba telah mengidentifikasi beberapa faktor yang sifatnya spesifik perusahaan yang diyakini mempengaruhi hubungan imbal hasil saham-labs. Namun nampaknya laba yang dilaporkan hanya mampu menjelaskan sebagian kecil dari variasi imbal basil saham.
Penelitian ini mencoba untuk menganalisis sebagian besar faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan imbal hasil saham dan laba. Regresi berstruktur pohon yang mampu melakukan analisa penyekatan secara rekursif mengindikasikan bahwa perubahan laba per saham dasar, rasio book to market dan total akmal yang mempengaruhi imbal hasil saham dan mempengaruhi hubungan imbal hasil saham dan laba.
Hasil analisis regresi linear dengan melibatkan variabel-variabel yang diidentifikasi oleh regresi berstruktur pohon ternyata mampu menerangkan variasi dari imbal hasil saham dengan lebih baik daripada model tanpa variabel-variabel tersebut.
Dalam penelitian ini juga dianalisis kemampuan regresi berstruktur pohon dalam melakukan segmentasi data. Hasil analisis menunjukkan bahwa regresi berstruktur potion mampu mengelorapokkan observasi ke dalam kelompok-kelompok observasi sehingga memudahkan bagi analis untuk mengenali karakteristik dan tiap saham.
Uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui apakah hasil penelitian ini cukup konsisten dengan mengubah cara pengukuran imbal hasil saham. Hasil uji konsistensi menunjukkan bahwa hasil penelitian ini cukup konsisten."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Pandu Saksono Prasetyo
"ABSTRACT
Sejak berakhirnya era Orde Baru, di Indonesia, terjadi fenomena meningkatnya konservatisme masyarakat di Indonesia, yang ditandai dengan makin merebaknya dukungan dan penerapan perda-perda di daerah yang berdasarkan syariat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat antara ancaman simbolis identitas agama terhadap meningkatnya konservatisme pada Muslim di Indonesia. Stimulus ancaman simbolis identitas agama diberikan dalam bentuk pembacaan berita yang mengandung tingkat ancaman yang berbeda-beda, sedangkan pengukuran tingkat konservatisme dilakukan dengan menggunakan Social Economic Conservatism Scale SECS Everett, 2013. Partisipan penelitian ini berjumlah 100 orang yang berasal dari mahasiswa aktif S1 maupun D3 Universitas Indonesia. Penelitian ini memiliki desain penelitian 3 ancaman tinggi vs rendah vs netral x 1 konservatisme. Pengujian hipotesis menggunakan teknik one-way ANOVA. Hasil penelitian menemukan adanya pengaruh signifikan negatif dari ancaman simbolis identitas agama terhadap konservatisme F 2, 97 = 37,79.

ABSTRACT
Since the end of the New Order era, Indonesia has experienced a new phenomenon of rising conservatism within the society, characterized by the increasingly popular support and the implementation of sharia themed local bylaws across the country. This research intends to find a causal effect between symbolic threat to religious identity with rising conservatism in Indonesias Muslim population. The stimulus of symbolic threat to religious identity is created by reading news articles that contained different level of threats to religious identity, meanwhile conservatism level is measured with Social Economic Conservatism Scale SECS Everett, 2013 . There are 100 participants in this research, taken from active students of bachelor or vocational program in the University of Indonesia. This research has a design of 3 high threat vs low threat vs neutral threat x 1 conservatism. The hypothesis testing method used in this research is one way ANOVA. This research found a negative, yet significant effect of symbolic threat to religious identity and conservatism F 2, 97 37,79."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>