Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 224726 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Istiqomah Nugroho Putri
"Skripsi ini membahas tentang faktor ekternal dan internal yang berhubungan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada atlet wanita di SMP/SMA Negeri Ragunan (Khusus Olahragawan). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan disain cross sectional. Hasil penelitian yaitu 50% atlet wanita mengalami kecenderungan penyimpangan perilaku makan terdiri dari 1,2% anoreksia nervosa, 4,9% bulimia nervosa, dan 43,9% EDNOS. Lalu, hanya faktor internal seperti perilaku diet, citra tubuh, dan kepercayaan diri yang mempunyai hubungan signifikan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan. Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah untuk menyebarluaskan informasi mengenai penyimpangan perilaku makan melalui kurikulum pendidikan, penyuluhan, seminar, dan bekerjasama dengan tenaga kesehatan, psikolog, dan pelatih.

The focus of this study is external and internal factor relating to eating disorder of the female athletes in SMP/SMA Negeri, Ragunan (High School Athlete). The research in quantitative with cross-sectional design. The result is 50% female athletes have eating disorder such as 1,2% anoreksia nervosa, 4,9% bulimia nervosa, and 43,9% EDNOS. And than internal factor as diit behaviour, body image, confidence related to significant with eating disorder. The researcher suggests that school should give infomation about eating disorder by education curriculum, workshop and cooperate to team medic, psychologist, and coach/trainer athletic."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Dwi Erdiantono
"Penyimpangan perilaku makan pada umumnya dialami oleh wanita serta berhubungan dengan beberapa masalah kesehatan lainnya. Dari penelitian yang ada salama beberapa tahun belakangan menunjukkan tingginya penyimpangan perilaku makan terutama pada remaja putri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyimpangan perilaku makan pada mahasiswi Jurusan Administrasi Perkantoran dan Sekretaris, FISIP-UI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan disain purposif. Dari keseluruhan responden (n=67) didapat sebanyak 35,9% memiliki kecenderungan penyimpangan perilaku makan. Tipe penyimpangan yang paling banyak dialami adalah EDNOS (19,4%). Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara perilaku diet (P=0,047) dan riwayat pelecehan seksual (P=0,02) dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan.

Eating disorders mostly affect females, than males, and pose a considerable threat to our health. Recent studies show that the numbers of eating disorders have been increased, mostly, in teenage girls. These studies have a purpose in knowing which factors have a relation to eating disorders in collage girl majoring in office administration and secretary, FISIP-UI. This is a purposive and descriptive study. 35,9% of the subject (n=67) are categorized to the inclination of eating disorders, mostly suffer from EDNOS (19,4%) as a disorder. Dieting behavior (P=0,047) and the history of sexual abuse (P=0,02) was significantly correlated with the inclination of eating disorders."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ismira Hapsari,author
"Skripsi ini membahas hubungan faktor personal (perilaku diet, distorsi citra tubuh, rasa percaya diri) dan faktor lingkungan (kritik orang tua dan teman sebaya mengenai bentuk tubuh dan berat badan, pengaruh tuntutan pekerjaan, pengaruh kompetisi dalam pekerjaan, kekerasan fisik, pelecehan seksual, ejekan seputar bentuk tubuh dan berat badan dan keterpaparan dengan media massa) dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang yang diukur dengan kuesioner perilaku makan yang diadopsi dari Stice, et al (2000) dan kuesioner percaya diri yang diadopsi dari Rosenberg Self Esteem Scale. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional dan dilakukan pada 65 orang model remaja perempuan di OQ Modelling School Jakarta Selatan pada tahun 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 58,5% model perempuan di OQ Modelling School memiliki kecenderungan perilaku makan menyimpang. Variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang pada penelitian ini adalah distorsi citra tubuh, kritik teman sebaya mengenai bentuk tubuh dan berat badan, pengaruh tuntutan pekerjaan, pengaruh kompetisi dalam pekerjaan, ejekan seputar berat badan dan bentuk tubuh dan keterpaparan dengan acara tv yang bertemakan mode/tren/gaya hidup perempuan. Hasil penelitian menyarankan agar diadakan penetapan standar indeks massa tubuh dan adanya kerja sama dengan institusi kesehatan dalam hal penyebarluasan informasi tentang bahaya perilaku makan menyimpang serta cara mengatur pola makan yang baik agar para model tetap dapat menjaga bentuk tubuh mereka.

The focus of this study is the personal factors (dieting behavior, body image distortion, self esteem) and environmental factors (parents and peer criticism about weight and body shape, influence of job pressure, influence of jobcompetition, physical abuse, sexual harassment, weight and body shape teasing and being exposed by mass media) in relation to the tendency of eating disorders which measured by eating behavior questionnaires adopted from Stice, et al (2000) and self esteem questionnaires adopted from Rosenberg Self Esteem Scale. This study is an observational study using cross sectional design and the data were collected from 65 adolescent girl fashion models at OQ Modelling School South Jakarta 2009.
The result shows that 58,5% of female fashion models have the tendency of eating disorders. Variables that show significance relationship are body image distortion, peer criticism about weight and body shape, influence of job pressure, influence of job competition, weight and body shape teasing, and being exposed by female lifestyle tv shows. The result of this study suggests that there should be a restricted rule about ideal range for body mass index among the models, furthermore by cooperating with health institutions, the dangers of eating disorders must be socialized and in order of helping the models to stay in good shape, a safe and healthy diet strategy should be promoted."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Novitasari
"Penggunaan PUGS merupakan cara termudah untuk merencanakan asupan makan atlet remaja guna terpenuhi kebutuhan zat gizinya. Ada dua faktor yang banyak memengaruhi perilaku makan atlet remaja yaitu faktor individu dan lingkungan. Faktor lingkungan yang banyak berpengaruh antara lain orang tua, teman, media massa serta faktor sosial lainnya seperti lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan total sampel 103 responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui separuh responden (50,5%) merupakan kelompok remaja awal (usia 11-16 tahun). Sebagian besar responden memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku PUGS yang baik. Teman dan pelatih berpengaruh besar pada perilaku makan responden. Ternyata hampir seluruh responden belum pernah melihat media berisikan pesan PUGS. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan pengaruh teman dengan perilaku makan atlet remaja berdasarkan PUGS.

Using PUGS is the easiest way to plan athlete?s food intake in order to met their nutrition intake. There are two factors that influence the eating behavior of youth athletes, individual and environmental factors. Enviromental factors include parents, peer group, mass media and the other social factors such is school environment. This research uses cross sectional design with a total of 103 sample. The results are more than half respondents (50.5%) is early adolescents group (age 11-16 years). Most of the respondents have good knowledge, attitudes and behavior about PUGS. Friends and trainers have a strong related to respondents eating behavior. In fact almost all respondents have never seen media messages containing PUGS. There are significant correlation between knowledge and the influence of friends with adolescent athlete?s eating behavior based on PUGS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kurnia Yusrin Putra
"Penyimpangan perilaku makan memiliki dampak yang beragam, mulai dari kerusakan gigi hingga kematian. Anoreksia merupakan salah satu kelainan mental dengan angka kematian yang paling tinggi. Sementara bulimia dapat menyebabkan kegagalan jantung yang berujung pada kematian. Hasil penelitian yang ada memperlihatkan bahwa telah terjadi peningkatan kasus penyimpangan perilaku makan secara signifikan. Saat ini penyimpangan perilaku makan tidak hanya menjadi masalah pada negara-negara Barat. Di negaranegara Asia seperti Cina, Singapura, Taiwan, Filipina, Jepang bahkan Indonesia juga telah teridentifikasi adanya kasus penyimpangan perilaku makan. Di Singapura sendiri telah terjadi peningkatan kasus penyimpangan perilaku makan sebanyak 4-6 kali lipat di tahun 2001 dan 2002.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Trulyana (2007) telah membuktikan bahwa sebanyak 34,8% remaja di Jakarta mengalami penyimpangan perilaku makan. Jika dispesifikasikan menurut tipenya, sebanyak 11,6% remaja menderita anoreksia nervosa dan 27% menderita bulimia nervosa. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada siswi SMAN 70, Jakarta Selatan tahun 2008.
Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel penelitian yaitu 262 orang siswi kelas dan II SMAN 70. Data yang dikumpulkan meliputi data tentang kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada siswi SMAN 70 yang didapatkan melalui pengisian kuesioner yang diadopsi dari Eating Disorder Diagnostic Scale, data tentang perilaku diet, rasa percaya diri, kekerasan fisik, kekerasan seksual, bullying,ejekan tentang berat badan dan keterpaparan terhadap media yang didapatkan melalui pengisian kuesioner dan Data tentang citra tubuh yang didapatkan melalui pengisian kuesioner dan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise dan pengukuran berat badan menggunakan timbangan seca.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88,5% siswi SMAN 70 memiliki kecenderungan penyimpangan perilaku makan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan, yaitu pernah berdiet dalam setahun terakhir (OR = 42,5), merasa diri gemuk (OR = 6,7) dan pernah diejek seputar berat badan atau bentuk tubuh (OR = 3,8). Penelitian ini menyimpulkan bahwa perilaku diet, citra diri dan ejekan seputar berat badan atau bentuk tubuh berhubungan dengan kecenderungan perilaku makan. Namun, diperlukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui hubungan sebab akibat pada faktor-faktor tersebut dan untuk menemukan faktor lain yang berhubungan dengan penyimpangan perilaku makan. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Arifai Arrieta
"Perilaku makan menyimpang merupakan penyimpangan psikologis yang melibatkan perilaku dan komplikasi yang berhubungan dengan gizi dan atlet putri memiliki resiko untuk mengalaminya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku makan menyimpang yang meliputi faktor internal yaitu citra tubuh, rasa percaya diri, riwayat diet, dan tingkat stress serta faktor eksternal yaitu pengaruh dari pelatih, teman, keluarga, durasi olahraga dan tuntutan sebagai atlet. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan total responden sebanyak 97 atlet putri DKI Jakarta cabang olahraga estetik, ketahanan, dan bela diri.
Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014. Pengumpulan data menggunakan kuesioner termasuk EDDS untuk melihat perilaku makan menyimpang serta pengukuran tinggi dan berat badan responden. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji t independen. Hasil penelitian menunjukkan 37,1% responden memiliki perilaku makan menyimpang dengan spesifikasi anoreksia nervosa 0%, bulimia nervosa 12,4%, binge eating disorder 10,3% dan EDNOS 14.4%.
Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara citra tubuh (p=0.000), riwayat diet (p=0.034), tingkat stress (p=0.019) sebagai faktor internal dan pengaruh pelatih (p=0.001), teman (p=0.047), keluarga (p=0.005), durasi olahraga (p=0.005), tuntutan sebagai atlet (p=0.000) sebagai faktor eksternal dengan perilaku makan menyimpang. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan KONI DKI Jakarta dapat memberikan intervensi terhadap atlet dan pelatih mengenai citra tubuh dan gizi untuk mencegah atlet memiliki perilaku makan menyimpang.

Eating disorders is psychological aberrations that involve behavior and complications associated with nutrition and female athletes have a high risk to have it. The purpose of this study is to know the factors related to eating disorders that include internal factors namely, body image, self-esteem, diet history and level of stress as well as the external factors that include influence from coaches, friends, family, duration of excercise and presssure as athletes. The study design used was cross sectional with total respondents as much as 97 DKI Jakarta aesthetic, endurance, and martial art female athletes.
This study conducted in April-May 2014. Data collected using the questionnaire including EDDS to see distorted eating behavior as well as measurement of height and weight of the respondents. Data analysis using the chi square test and t-test. The results showed 37,1% of respondents have distorted eating behavior with specification of anorexia nervosa 0%, bulimia nervosa 12.4%, binge eating disorder 10.3% and EDNOS 14.4%.
Results of bivariate analysis showed there were significance relationship between body image (p=0.000), diet history (p=0.034), stress level (p=0.019) as internal factors and the influence of coaches (p=0.001), friends (p=0.047), family (p=0.005), duration of exercise (p=0.043), and pressure as athletes (p=0.000) as external factors with eating disorders. Based on those results, KONI Jakarta is expected can provide interventions for athletes and coaches about body image and nutrition to prevent athlete develop eating disorders.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Andiningsari
"Tingginya persaingan antar perusahaan jasa angkutan travel dengan trayek Jakarta-Bandung, berdampak pada kurangnya perhatian perusahaan pada kondisi stamina pengemudi travel. Apabila kondisi ini terus bekerlanjutan akan menimbulkan kelelahan kerja. Berdasarkan fakta yang berkembang, kelelahan yang terjadi pada pengemudi dikarenakan pengemudi kerap bekerja diatas jam kerja yang seharusnya dan tidak mendapat penghasilan yang tetap. Untuk itu melalui penelitian ini penulis bermaksud untuk melihat terjadinya kelelahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada salah satu perusahaan penyedia jasa angkutan travel yang ada di Jakarta dengan trayek menuju Bandung yaitu PT Batara Titian Kencana (X-Trans). Variabel yang diteliti, diantaranya dari faktor Internal (usia, IMT, kondisi fisik, dan masa kerja), Faktor eksternal (durasi mengemudi dan shift kerja), dan gejala-gejala kelelahan yang diukur berdasarkan Subjective Symptom Test (SST). Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dan menggunakan desain penelitian Cross-Sectional (potong lintang). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pengemudi X-Trans Jakarta, Tanggerang, dan Bekasi hanya mengalami kelelahan ringan dan hanya faktor kondisi fisik (kesehatan) dan masa kerja yang terdapat perbedaan proporsi dengan terjadinya kelelahan pada pengemudi travel X-Trans Jakarta tahun 2009.

The high competition among the transportation services Travel Company?s route from Jakarta to Bandung, made a lack of impact on the company's attention on the condition of drivers travel stamina. If this condition continues can made fatigue work. Based on the fact, fatigue that occurs because of drivers often work over work hours and that should not get a fixed income. Therefore, it is through this research the author intends to see the occurrence of fatigue and the factors that influence on one of the largest travel service providers who have transport in Jakarta, Bandung route towards the PT Batara Titian Kencana (X-Trans). Variables examined, including the Internal factors (age, BMI, physical condition, and the period of work), external factors (the duration of driving and shift work), and symptoms of fatigue are measured based on the subjective Symptom Test (SST). This research is quantitative observational and research design using a Cross-Sectional. Results of a research show the majority of drivers X-Trans Jakarta, Tanggerang, Bekasi, and only a mild reaction condition and the only physical factors (health) and the work that there are differences in proportion with the occurrence of fatigue on drivers travel X-Trans Jakarta in 2009."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Belinda Herawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada siswa-atlet di SKO Ragunan DKI Jakarta. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa-atlet di SKO Ragunan DKI Jakarta sejumlah 86 siswa. Penelitian ini menggunakan alat ukur Academic Procrastination Scale yang disusun oleh McCloskey & Scielzo (2015) untuk mengukur prokrastinasi akademik dan alat ukur Academic Self-Regulation Scale yang disusun oleh Magno (2010) untuk mengukur self- regulated learning. Berdasarkan uji korelasi dengan teknik analisis Pearson Correlation, ditemukan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik (r = -0.230, n = 86, p < 0.01, one-tailed). Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada siswa-atlet di SKO Ragunan DKI Jakarta.

This study aims to examine the influence of Self-Regulated Learning towards Academic Procrastination on Student-Athletes at SKO Ragunan DKI Jakarta. The participant in this study were student-athletes who attended SKO Ragunan DKI Jakarta with total 86 students. This study uses a measuring instrument Academic Procrastination Scale compiled by McCloskey & Scielzo (2015) to measure academic procrastination. In addition, this study uses the Academic Self-Regulation Scale compiled by Magno (2010) to measure self-regulated learning. Based on the correlation test using the Pearson Correlation analysis technique, it was found that there was a significant negative correlation between self-regulated learning and academic procrastination (r = -0.230, n = 86, p < 0.01, one-tailed). Which means, that there is a relationship between self-regulated learning and academic procrastination in student-athletes at SKO Ragunan DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asseta Ismadhianti Kadar
"Studi pengaruh komposisi sarapan terhadap performa kognitif dan fisik dilakukan pada siswa/i SMP/SMA Negeri Khusus Olahragawan Ragunan yang terdiri dari 16 atlet renang dan 16 atlet senam. Tiga kombinasi sarapan yangdiberikan dibedakan berdasarkan nilai kkal, yaitu nasi, sereal, dan tidak sarapan. Performa kognitif diukur dengan melihat hasil tes kognitif yang sudah dirancang, sedangkan performa fisik dilihat dari nilai VO2 Max dan nilai critical swim speed untuk atlet renang. Hasil pengukuran diolah berdasarkan tiga jenis faktor, yaitu jenis sarapan, jenis kelamin, dan jenis olahraga.Hasil analisis menunjukkan bahwa Nasi dengan nilai kkal paling tinggi memberikan dampak paling baik dibandingkan kedua menu lainnya.

The study of the effect of breakfast composition on cognitive and physical performance done at Junior and Senior High School for Athletes Ragunan consisting of 16 swimming athletes and 16 gymnastics athletes. Three combination breakfast given by the kcal value, namely rice, cereals, and no breakfast. Cognitive performance was measured by looking at the results of cognitive tests that have been designed, while physical performance seen from the VO2 Max and the critical swim speed value for the swimming athletes. The measurement results processed by three types of factors, the type of breakfast, sex, and type of sport. The analysis showed that rice with the highest kcal best impact than the other menus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43232
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Astria Maruti
"ABSTRAK
SMU Ragunan adalah sekolah yang dikhususkan bagi pengembangan prestasi
atlet remaja. Dalam pelaksanaannya, sekolah ini memiliki tunmtan yang harus
dipenuhi siswa dari bidang akademik dan olahraga agar siswa tidak dikeluarkan dari
sekolah. Tuntutan dari bidang akademik mengatakan bahwa apabila siswa tidak naik
kelas/lulus, maka siswa akan dikenakan sangsi di dikeluarkan dan sekolah atau
dikeinbalikan ke orangtuanya. Demikian juga dengan tuntutan dari bidang olahraga
yang mengatakan bahwa apabila siswa tidak dapat dikerabangkan lagi prestasi
olahraganya, maka siswa akan langsung dikeinbalikan ke orangtuanya/ke daerah
asalnya (Tata Tertib SMP/SMU Negeri Ragunan, 1996).
Tuntutan yang datang dari tingkungan, diketahui dapat mempengaruhi tingkat
aspirasi seseorang (Hurlock, 1973). Maka, dalam hal ini, tuntutan dalam bidang
akademik dan olahraga yang datang dari lingkungan sekolah dikatakan dapat
mempengaruhi tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga siswa. Selain
iiu. sebagai atlet, siswa inembutuhkan pertandingan-pertandingan sebagai media
Lintuk meningkatkan prestasi olahraga mereka. Uamun dengan keadaan krisis moneter
yana melanda negeri kita akhir-akhir ini membuat berbagai kegiatan pertandingan
olahraga berkurang Ha! ini cukup memberikan pengaruh bagi siswa SMU Ragunan, karena mereka membutuhkan media untuk berprestasi dan untuk memenuhi tuntutan
dari bidang olahraga yang dikeluarkan sekolah.
Menurut hasil penelitian Rehberg (dalam Grinder, 1978) diketahui bahwa ada
hubungan antara keinginan untuk meraih prestasi yang tinggi pada bidang olahraga
dengan keinginan untuk mencapai sasaran akademik dan pekerjaan yang tinggi pada
seorang atlet. Maka dilandasi hasil penelitian tersebut, diduga ada hubungan antara
tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga pada siswa atlet remaja yang
berada di SMU Ragunan.
Dari hal di atas, maka dibuatlah penelitian yang bertujuan untuk melihat
adanya hubungan antara tingkat aspirasi akademik dengan tingkat aspirasi olahraga
pada siswa atlet yang berada di SMU Ragunan.
Penelitian ini sifatnya kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan
memberikan kuesioner tingkat aspirasi akademik dan kuesioner tingkat aspirasi
olahraga kepada responden yang menekuni cabang olahraga perorangan (individual).
Data yang diperoleh akan diolah dengan teknik korelasi Pearson's Producl Moment
dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows Release 6.0. Sampel penelitian ini
adalah 56 siswa SMU Ragunan, kelas dua dan kelas tiga, berusia antara 15-18 tahun,
yang diperoleh dengan teknik purposive sampiittg.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
tingkat aspirasi akademik dengan tingkat aspirasi olahraga pada siswa SMU
Ragunan.
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu
diperhatikan, yaitu memperbesar jumlah sampel agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dan mencari informasi yang akurat dan lebih banyak mengenai
tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga berkenaan dengan belum
banyaknya literatur yang membahas secara khusus mengenai tingkat aspirasi
olahraga."
1998
S2752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>