Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bianca Riani
"Dewasa ini perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya telah menuntut berbagai pihak untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan tersebut, termasuk pemerintah. E-government adalah upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kegiatan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kepada berbagai pihak secara efektif dan efisien. Untuk mengembangkan sistem manajemen dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka pemerintah dan pemerintah daerah otonom harus segera melaksanakan proses transformasi menuju e-government. Pelaksanaan student project ini menghasilkan suatu kerangka dasar (template) untuk standardisasi aplikasi situs e-government untuk instansi pemerintah (Pusat, Dati I dan Dati II) yang dapat diterapkan sesuai keadaan dan situasi daerah tersebut, di mana di dalam kerangka dasar tersebut terdapat pula contoh fitur layanan untuk modul pelayanan masyarakat untuk Dati II dan modul pelayanan antar instansi pemerintah di bidang kependudukan untuk Dati II yang diimplementasi kan dalam student project ini. Kerangka dasar e-government ini di diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan e-government yang lebih luas serta terstandardisasi dan dapat menyediakan layanan lebih luas antar instansi pemerintah, layanan bisnis hingga mencakup Dati I dan pemerintah pusat. Laporan ini membahas pelaksanaan student project dengan topik pengembangan prototipe standardisasi aplikasi e-government untuk instansi pemerintah. Laporan terbagi dalam beberapa bagian dengan mengacu kepada FAST Methodology sebagai kerangka acuan, dan juga dilampirkan kerangka acuan, jadwal dan log pelaksanaan survey."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rein Nusa Triputra
"Perencanaan Strategis Sistem Informasi (PSSI) dikembangkan dalam rangka meningkatkan peran TI untuk pencapaian tujuan bisnis organisasi. Penelitian yang telah ada menunjukkan bahwa hanya 24% dari proyek yang direncanakan terimplementasi setelah 2 tahun. Penelitian lain menunjukkan 42% dari proyek yang direncanakan terimplementasi setelah 5 tahun. Sehingga dapat dikatakan tidak semua proyek yang direncanakan dalam PSSI dapat terimplementasikan. Maturitas TI organisasi yang diukur menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1.
Nilai tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan TI diukur dan diturunkan dari nilai maturitas TI organisasi. Ditentukan 16 faktor yang mempengaruhi implementasi PSSI yang diturunkan dari tujuan TI. Diidentifikasi faktor penghambat dan pendukung implementasi PSSI di organisasi tempat studi kasus dan dipetakan ke dalam 16 faktor tersebut. Hasilnya teridentifikasi 7 faktor penghambat dan 8 faktor pendukung implementasi PSSI. 1 faktor diabaikan karena tidak relevan dengan organisasi tempat studi kasus. Faktor penghambat pasti implementasi PSSI adalah yang memiliki nilai tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan TI kurang dari 1,5. Faktor pendukung pasti implementasi PSSI adalah yang memiliki nilai tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan TI lebih dari 2,5. Representasi dari nilai tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan TI antara antara 1,5 sampai dengan 2,5 tidak dapat ditentukan secara pasti termasuk faktor penghambat ataukahpendukung implementasi PSSI.

Strategic Information System Plan (SISP) developed to improve IT role in order to meet business goals of organization. But, researches show that only 24% projects planned had been implemented after 2 years. Other research shows that 42% projects planned had been implemen ted in 5 years. It means that not all projects planned in strategic information system planning could be implemented. Organization?s TI maturity level was measured by COBIT 4.1 framework. Capability level to meet IT goals were measured and derived from IT maturity level. 16 factors that influencing SISP implementation was defined that derived from IT goals. Inhibitor and enabler factors of SISP implementation in organization taken place as case study were defined and mapped into the 16 factors.In results, 7 inhibitor factors and 8 enabler factors of SISP implementation identified. 1 factor disregarded because it is irrelevant in the organization taken place as case study. Definite inhibitor factor of SISP implementation is IT goal which has below 1,5 point of capability level to meet it?s goal. Definite enabler factor of SISP implementation is IT goal which has above 2,5 point of capability level to meet it's goal. Points that represented the capability level to meet IT goal between 1,5 to 2,5 can't be determined definitely as inhibitor or as enabler factorsof SISP implementation."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Zainir Putra
"Saat ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) sedang mengembangkan sistem pemerintahan elektronisnya. Hal ini ditandai dengan adanya penerapan beberapa sistem aplikasi dan jaringan untuk mendukung strategi organisasi yang dimiliki. Pembangunan infrastruktur TI di BkkbN telah berdasarkan Dokumen Cetak Biru STIK BkkbN 2012-2014. Namun disayangkan, ada indikasi bahwa investasi TI yang telah dilakukan BkkbN tidak optimal dikarenakan adanya sistem aplikasi yang tidak dipakai setelah selesai dibangun. Oleh karena itu, penelitian ini membantu BkkbN untuk menilai apakah strategi TI yang ada telah selaras dengan strategi organisasi dan seberapa jauh tingkat kemapanannya. Strategic Alignment Model (SAM) Venkatraman dan Strategic Alignment Maturity Model (SAMM) Luftman digunakan sebagai dasar teori untuk penelitian ini. Berdasarkan SAM Venkatraman didapatkan bahwa perspektif keselarasan di BkkbN adalah Strategy Execution dimana strategi TI muncul untuk mendukung strategi organisasi. Berdasarkan SAMM Luftman didapatkan bahwa BkkbN telah berada di tingkat kemapanan 3 (Established Focused Process), namun tidak semua atribut yang dinilai telah mencapai tingkat kemapanan 3. Analisis terhadap kedua teori tersebut terhadap kondisi BkkbN saat ini dilakukan sehingga didapatkan rekomendasi peningkatan tingkat kemapanan keselarasan untuk atribut-atribut yang nilainya masih berada di bawah tingkat kemapanan keselarasan strategi TI dan strategi organisasi.

Nowadays, National Population and Family Planning Board (BkkbN) is developing their e-government system. Implementation of application system and network infrastructure are the indicator to support their organization's strategies. Based on IT Blueprint, they build IT Infrastructure. However, there are an indication that IT Investation in BkkbN is not optimal because of unused application system. This research helps BkkbN to assess how the alignment is and how far the alignment maturity level of IT Strategies and Organizational Strategies that they have. Strategic Alignment Model (SAM) Venkatraman anda Strategic Alignment Maturity Model (SAMM) Luftman used as base theory for this research. Based on SAM Venkatraman, BkkbN have Strategy Execution as their perspective. Based on SAMM Luftman, BkkbN in general already on the 3rd level (Established Focoused Process) but not in all attribute. Based on those theories, this research gives recommendation for those attribute which are still below the 3rd strategic alignment maturity level."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayuwati
"Skripsi ini bertujuan untuk merancang suatu sistem informasi Telaah Material Transfer Agreement (MTA) berbasis web pada Tim Advokasi dan Penelaahan Perjanjian Alih Material (Tim MTA) guna membantu proses Telaah MTA agar menjadi lebih efektif dan efisisen sesuai dengan kebutuhan serta mampu laksana. Metode pengembangan sistem informasi yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode System Development Life Cycle (SDLC), yang dimulai dari tahap analisis, perancangan basis data, perancangan desain antar muka, hingga tahap uji coba sistem. Dari pengumpulan data yang dilakukan, ditemukan adanya permasalahan pada proses pengajuan permohonan MTA, proses telaah protokol, serta proses penyampaian hasil MTA yang masih dilakukan secara manual. Dari hasil analisis didapatkan pula adanya peluang pengembangan sistem informasi untuk membantu pelaksanaan telaah MTA. Berdasarkan hal tersebut, telah disusun suatu rancangan sistem informasi telaah MTA berbasis web pada Tim MTA.

This thesis aims to design an information system of the study material transfer agreement based on web to assist in the review of the MTA in Team Advocacy and Study Material Transfer Agreement in order to become more effective and efficient. Information system development methods used in this thesis is a method of System Development Life Cycle (SDLC), which starts from the stage of the analysis, database design, interface design, until the test phase of the system. The results of data collection, find problems in the process of submission of the request MTA, protocol review process, as well as the process of delivering results MTA is still done manually. The analysis shows that there are opportunities developing information systems that can be used to assist the implementation process of the MTA. Based on this, has compiled the design of the study information system web-based material transfer agreement on the Advocacy Team and Study Material Transfer Agreement."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Novian Raidy
"Setiap pengembangan SI/TI pada suatu perusahaan atau instansi pastinya ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau instansinya. Tetapi apakah kualitas layanan pengembangan SI/TI yang diberikan sudah sesuai dengan harapan pengguna? Untuk menjawab pertanyaan tersebut diperlukan pengukuran terhadap kualitas layanan SI/TI yang ada. Model kualitaslayanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model SERVQUAL (ServiceQuality). Model SERVQUAL memiliki lima dimensi kualitas jasa, yaitu: berwujud (tangible), keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan dan kepastian (assurance), dan empati (empathy).
Dengan menggunakan metode SERVQUAL, kualitas layanan pengembangan SI/TI PT. XYZ terhadap pelanggan internal perusahaan dapat diukur. Model Kano digunakan untuk memetakan atribut-atribut layanan ke dalam enam kategori, yaitu attractive, one dimensional, must be, indifferent, reverse,dan questionable. Dengan mengetahui kategori dari atribut layanan, dapat diketahui atribut layanan yang harus ditingkatkan. Selanjutnya, integrasi dari kedua metode tersebut menghasilkan nilai prioritas perbaikan, yang berguna sebagai saran perbaikan kedepannya. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, pihak manajemen dapat mengetahui nilai kualitas layanan pengembangan SI/TI mereka dan mendapatkan masukan untuk meningkatkannya.

Any development of the IS/IT in a company or agency must have intended to improve the performance of the company or institution. But, has the given quality of IS/IT match according to customer expectation? To answer this question, the measurement of IS/IT service quality is required. Service quality model used in this study is a model of SERVQUAL (Service Quality).SERVQUAL has five dimensions of service quality, namely: intangible, reliability, responsiveness, guarantee and assurance, and empathy.
By using the SERVQUAL method development of IS/IT in PT. XYZ against internal customers can be measured. Kano model is used to map the service attributes into six categories, namely attractive, one-dimensional, must be, indifferent, reverse, and questionable. By knowing the categories of service attributes, service attributes to be enhanced can be known.Furthermore, the integration of the two methods yields improvement priority value, which is useful as future improvement suggestions.The first goal of this study is that the management can determine the value of their service quality development of IS/IT and get feedback to improve it.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya
"PT. X adalah salah satu industri di Indonesia, yang bergerak di bidang pengemasan (packaging industry). Perusahaan ini memproduksi plastik pembungkus yang digunakan sebagai pembungkus oleh industri lain, terutama industri makanan seperti Indofood, Indo Es Krim Meiji, Nestle, dan lain-lain. Proses manufactur yang dilaksanakan adalah membentuk bahan dasar tersebut menjadi suatu kemasan untuk produk-produk tertentu. PT. X berusaha untuk meningkatkan performa dan kualitas kerjanya agar dapat bersaing, tidak hanya di dalam negeri saja. Usaha peningkatan performa diterapkan ke dalam sebua bagian yang berada bi bawah PT. X, termasuk bagian PPC Gudang. Selama ini, aliran informasi antara bagian PPC dan Gudang telah menggunakan sistem informasi berbasis data (database). Namun pada hakekatnya, masing sering dilakukan pengolahan data secara manual yang disebabkan oleh kurangnya akurasi data. Ketidakakurasian data ini disebabkan oleh pemasukkan data secara tidak benar oleh operator. Hal ini disebabkan kerena interface dari sistem informasi ini yang dapat dikatakan user friendly, sehingga operator menjadi malas untuk memasukkan data. Untuk mengatasihal itu, maka dilakukanlah perancangan ulang pada user interface yang ada dengan cara melakukan perancangan ulang pada form isian kertas, interface basis data, dan laporan yang dihasilkan. Dengan perancangan ulang ini, diharapkan bahwa masalah ketidakakurasian data dapat diatasi, sehingga bagian PPC Gudang dapat melakukan perencanaan kerja dengan tepat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Sri Wahyuni
"Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) telah mengembangkan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan operasional penyelenggaraan haji, dimulai dari proses pendaftaran calon jamaah haji sampai dengan proses kepulangan jamaah haji ke Indonesia. SISKOHAT telah menjadi pendukung proses bisnis atau kegiatan utama Ditjen PHU. Ketergantungan Ditjen PHU akan SISKOHAT sudah sedemikian besar sehingga tidak terbayangkan apabila terjadi bencana pada infrastruktur TI yang menyebabkan kelumpuhan sistem informasi tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan kajian manfaat investasi Pusat Pemulihan Bencana pada SISKOHAT. Identifikasi manfaat dilakukan dengan menggunakan kerangka pikir Kesejahteraan Dijital yang dipetakan dengan sub kategori pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Manfaat yang teridentifikasi dikelompokkan dengan menggunakan System Dynamics untuk selanjutnya dilakukan kuantifikasi nilai manfaat.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa investasi Pusat Pemulihan Bencana pada SISKOHAT memberikan manfaat dalam meningkatkan pelayanan penyelenggaraan haji pada saat terjadi bencana yang menimpa pusat data (data center) SISKOHAT dengan cara mengurangi atau menekan biaya risiko kegagalan layanan, mengurangi risiko kehilangan data dan menghindari biaya kehilangan. Total nilai kuantifikasi manfaat untuk asumsi terjadinya bencana dengan dampak terburuk, yaitu pada saat menjelang masa pelunasan BPIH adalah Rp. 816.300.877.195. Adapun Total nilai kuantifikasi manfaat untuk asumsi dengan dampak teringan, yaitu pada saat setelah selesai masa operasional ibadah haji adalah Rp.172.007.685.903,-. Manfaat dari investasi Pusat Pemulihan Bencana SISKOHAT dengan kerangka berpikir Kesejahteraan Dijital, yaitu meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas barang dan layanan serta membuat keputusan yang lebih baik.

Directorate General of the Organization of the Hajj and Umrah / Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) has developed Integrated and Computerized Hajj Information System / Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) which purpose is to support operational of the Hajj, from pilgrim registration until pilgrim debarkation into Indonesia. SISKOHAT is already support of the main business process of Ditjen PHU. SISKOHAT role has already becoming so critical to Ditjen PHU that it is unthinkable when a disaster falls upon it. Thus, this research will conduct a study of investment benefit on Disaster Recovery Center for SISKOHAT. Benefit identification is done with Digital Prosperity framework that mapped with Generic IS/IT Business Value subcategory. Identified benefit is then grouped using System Dynamics and quantified.
Research reveals that investment in Disaster Recovery Center for SISKOHAT gives benefit in service quality of Hajj management as disaster occurs on SISKOHAT data center with reducing/suppressing cost of failure risk, reducing risk of data loss, and avoiding cost of loss. Total benefit quantification for worst case assumption, which is near BPIH clearance phase is Rp 816.300.877.195,-. Whereas total benefit quantification for best case assumption, which is after hajj operational phase finishes is Rp.172.007.685.903,-. Disaster Recovery Center for SISKOHAT investment benefit on Digital Prosperity as a framework is increasing efficiency, increasing quality of products and services, and making better decisions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sapari
"Sistem Informasi Penempatan Apoteker Dalam Pelaksanaan Wajib Kerja Sarjana di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan untuk menunjang perencanaan penempatan apoteker dalam pelaksanaan Wajib Kerja Sarjana. Namun saat ini sistem informasi yang berjalan hanya menyajikan informasi secara agregat yaitu nama tempat/wilayah/daerah dan jumlah formasi apotekernya.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil analisis sistem pelaksanaan proses penempatan apoteker dalam rangka pelaksanaan Wajib Kerja Sarjana di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dengan tepat waktu.
Upaya untuk analisis sistem ini, dilakukan dengan metode penggalian informasi dengan menggunakan wawancara mendalam (in-depth interview) dan telaah dokumen dan dianalisis dengan metode pendekatan kualitatif.
Dan hasil penelitian ini dapat diidentifikasi, bahwa bila disusun dalam analisis SWOT dapat dijabarkan; kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan hambatan/kendalalancaman (threat), dimana strategi yang harus diambil dalam analisis sistem informasi penempatan apoteker dalam pelaksanaan Wajib Kerja Sarjana (WKS), perlu adanya prosedur baku untuk mekanisme penempatan apoteker dalam rangka Wajib Kerja Sarjana dan serta melihat akan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman daripada instansi yang terkait dengan permasalahan Wajib Kerja Sarjana, khususnya apoteker, sehingga penempatan apoteker tepat pads waktunya.
Rencana perubahan atau dengan perkembangan organisasi unit kerja Ditjen POM menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta dengan berlakunya otonomi daerah dapat menjadikan Badan POM bisa mandiri dalam hal penempatan apoteker dalam rangka Wajib Kerja Sarjana.
Daftar bacaan : 24 (1961 - 2000).

Aphotheker Placement Information System Analysis in Applied of Graduate Work Compulsory (Wajib Kerja Sarjana) at National Agency of Drug and Food ControlAphotheker placement information system analysis in applied of Graduate Work Compulsory (GWC) can provide supporting information which is needed for planning of Aphotheker placement in applied of GWC. However the information system which is applied now, only provided information in the agregate way such as name/place/province/region or amount of aphotheker formation.
The objective of this study is to get analysis result of Aphotheker placement information system in applied of GWC at National Agency of Drug and Food Control in order to make it on time. The effort for analysis of this system is carried out with information excavation methode with using in depth interview, document study and analysis with qualitative approach methode.
From this study, it can be identified, if it is compesed in SWOT analysis, the SWOT analysis can be elaborated; strength, weakness, opportunity, threat, where a strategy should be taken in aphotheker placement information system in applied of GWC, a mechanism standard procedure is needed on aphotheker placement in applied of GWC by considering strength, weakness, opportunity and threat of authority which is related with GWC problem, especially aphotheker, so placement of aphotheker could be carried out on time.
Planning to change or with development of Directorat General of Food and Drug Control become National Agency of Drug and Food Control and by commencing of region authority, it makes the National Agency of Drug and Food Control could stand alone for placement of aphotheker in applied of GWC.
Bibliography : 24 (1961 - 2000)"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T7248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanisa Ditari
"Sebagai upaya untuk memberantas korupsi, pemerintah Indonesia menjadikan eprocurement sebagai salah satu program strategis dalam 7 flagship Dewan Teknologi Informasi Nasional (DeTikNas). Salah satu pengembang yang cukup berhasil dalam mengembangkan e-procurement adalah Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP) yang telah digunakan oleh 731 instansi pemerintah dan 311.534 penyedia barang/jasa. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor penentukesuksesan sistem e-procurement yang dikembangkan oleh LKPP, serta dampaknya terhadap persepsi transparansi menurut perspektif penyedia barang/jasa. Penelitian ini menjawab dua pertanyaan tersebut dengan pendekatan covariance-based structural equation modeling yang dilakukan untuk menganalisis data hasil survei terhadap 157 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya kualitas sistem, kualitas layanan, regulasi, kepercayaan terhadap sistem e-procurement, kepuasan pengguna dan manfaat yang dirasakan yang menjadi faktor penentu kesuksesan sistem e-procurement. Akan tetapi, hanya kepercayaan terhadap sistem e-procurement yang secara dominan mempengaruhi persepsi transparansi.

In effort to fight corruption, Indonesian government makes e-procurement as one of strategic programs in 7 flagship National Information Technology Council (DETIKNAS). One of developers that can be considered quite successful in developing e-procurement system is Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP) that has been used by 731 government agencies and 311.534 supplier. This study was conducted to analyze the determinants ofe-procurement system successas well as its impact on perceived transparency from supplier?s perspective. This study answered both questions by applyingcovariance-based structural equation modeling approach to analyze the survey data of 157 respondents.
This study found that only system quality, service quality, regulation, trust, user satisfaction, and perceived benefitsdetermine e-procurement system success. However, only trust on e-procurement system dominantly affects perceived transparency.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khomsatun
"BMT memerlukan sistem informasi yang dapat memfasilitasi bisnis proses utamanya. Tesis ini bertujuan untuk menganalisa dan merancang kebutuhan BMT yang mempunyai karakteristik berbeda dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau lembaga keuangan lain yang tidak berbasis syariah. Untuk itu, pada penelitian ini dianalisa dan dirancang menu-menu layanan pada BMT. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumcntasi. Metode analisa dan perancangan sistem informasi menggunakan metode Framework jbr the Application of System Techniques (FAST). BMT mempunyai dua kegiatan utama yaitu sosial dan bisnis, sehingga hasil perancangan mencakup keduanya.
Hasil dari penelitian ini adalah adanya rancangan mengenai sistem untuk layanan Anggota, Nasabah, Mitra dan ZISWAF. Untuk aplikasi yang terkait dengan keempat layanan tersebut dianalisa dan dirancang perhitungan SHU untuk anggota, bagi hasil dan bonus untuk nasabah, serla pendapatan bagi hasil, pendapatan ujroh, pendapatan margin yang bcrasal dari pembiayaan miuu
BMT requires information system enabling it to facilitate the main business process. This thesis analizes and designs BMT requirements which have different business processes from Rural Banks (Bank Perlcreditan Rakyat (BPR)) and the other non Sharia financial intitutions. Therefore, this research attempts to design and analyze the main services provided by BMT.
This thesis is a qualitative research combining a few methods such as interview, observations and documentations. The research applies the Framework for the Application of System Techniques (FAST) method for analyzing and designing information system.
Basically, BMT has two main activities, social and business activities. Hence, the design should satisfy both activities. As a result, the research su ests the need of services for BMT members, customers, partners and social purposes (ZISWAF). Particular applications regarding to those four services are analyzed and designed for thc purpose of SI-IU distribution for its members,and also revenue!Profit-Loss Sharing, bonus, ujroh revenue, and margin distributions for both customers and partners.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>