Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fortuna Setyo Arumsari
"Dalam pelaksanaan suatu proyek Teknologi Informasi (TI) terkadang proyek diimplementasikan tidak sesuai tujuannya (ketepatan waktu, scope, ketepatan anggaran). Salah satu penyebabnya adalah sisi manusia yang menjadi pengguna atau calon pengguna dari sistem yang akan dibangun oleh proyek tersebut. Implementasi sistem baru umumnya akan membawa perubahan pada proses bisnis atau cara organisasi menjalankan bisnisnya. Secara teoritis, manajemen perubahan (change management) membantu suatu proyek TI dalam mempersiapkan stakeholder agar ketika proyek TI tersebut diimplementasikan seluruh komponen pengguna telah siap dan mampu melaksanakan perubahan dengan baik. Penelitian ini mengangkat kasus PT Indosat yang telah menerapkan manajemen perubahan.
Dalam tulisan ini diteliti bagaimana dampak penerapan manajemen perubahan terhadap keberhasilan suatu proyek TI. Selanjutnya akan dilihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja manajemen perubahan di PT Indosat berdasarkan kerangka kerja Marchewka (2003) dan Lientz (2004). Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen kuesioner dan wawancara, kemudian diolah menggunakan software SPSS ver 12 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini manajemen perubahan berkorelasi lemah dengan keberhasilan Proyek TI, yang berarti terdapat faktor-faktor lain yang lebih dominan menentukan keberhasilan proyek TI di PT Indosat. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja manajemen perubahan saat ini adalah agen perubahan, sponsor dan templates.

There are some obstacles to accomplish the objectives of an Information Technology (IT) project implementation, i.e. on time, on scope, and on budget. One of the causes is human side which will become the end user of the system. Implementation of a new system usually will change the business process or the way an organization does its business. Theoretically, change management helps Management and IT Project Manager to prepare the stakeholders to assimilate the change and accept the new system while it is implemented. This research is a case study in PT Indosat which has already applied change management for some of its IT Projects.
The research investigates the impact of change management implementation towards the success of IT Projects of PT. Indosat. Then, it reviews factors which affect its change management performance based on Marchewka (2003) and Lientz (2004) frameworks. Data was collected with questionnaires and interviews, and then processed with SPSS software version 12 for Windows. The result shows that recent change management practice has low correlation with IT Project success. It means that there are other factors which have more domination in IT Project success of PT Indosat. Meanwhile, factors which influence its change management performance are change agent, sponsor and template."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Hayden Bonaparte
"Kontrol manajemen TI yang baik diperlukan untuk memastikan terciptanya keselarasan antara tujuan bisnis perusahaan dengan TI sebagai perangkatnya. Salah satu bagian dari manajemen TI yang lebih khusus adalah manajemen proyek TI. Fenomena yang sangat mengganggu adalah banyak proyek TI bernilai besar yang dirasakan tidak membawa manfaat signifikan pada perusahaan, bahkan gagal. Salah satu penyebab kegagalan proyek TI adalah karena kurangnya kontrol dalam manajemen proyek TI, meyebabkan banyak kesalahan dibuat dan hasil yang tidak tercapai. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan kerangka kerja dengan cakupan paling komprehensif yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan control pada manajemen TI, dengan ukuran, indikator, proses, dan kumpulan praktik terbaik untuk membantu organisasi mendapatkan hasil optimal dari pengelolaan TI dan mengembangkan kontrol terhadap manajemen TI. COBIT merupakan kerangka kerja yang bersifat umum, yang perlu dijabarkan lebih lanjut sesuai kondisi perusahaan dan area manajemen TI yang ingin difokuskan. Penelitian ini mengangkat kasus proyek SAP di PT. TIMAH Tbk, dimana kurangnya kontrol terhadap manajemen proyek TI terlihat dari hasil proyek yang kurang memenuhi harapan dan tingkat ketergantungan yang tinggi pada konsultan luar. Dalam tulisan ini diteliti bagaimana implementasi COBIT dalam manajemen proyek SAP TIMAH, menggunakan pemetaan COBIT ke PMBOK. Tingkat kontrol manajemen proyek akan terlihat dari tingkat kematangan proses TI berdasarkan gap-analysis control objective COBIT. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan telaah dokumen proyek SAP TIMAH. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat 46 detailed control objectives yang terpetakan pada area manajemen proyek untuk studi kasus proyek SAP PT. TIMAH Tbk yang menjelaskan tingkat kematangan manajemen TI TIMAH. Manajemen TI TIMAH memiliki empat proses TI yang berada pada level Managed, satu proses TI pada level Repeatable, dan satu proses TI pada level Initial.

In implementing information technology, an adequate control is needed to ensure the alignment between business and the IT as an enabler. IT management is a wide management area, which includes IT project management as one of sub-areas. Nowadays people often hear and experience the lack of benefit taken from IT projects or even failure of IT implementation projects, and it is geeting worse considering the amount of the investation. One of the causes of IT project failure is the lack of control in project management, causing lot of mistakes created which leads to unreached project goals. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) is a means that we can use to control IT project management. COBIT provides measures, indicators, processes, and best practices to help the company gains optimal result from IT and to develop an appropriate IT management for the organization. COBIT is a general framework which needs to be tailored to fit the company character and the management area in which the control to be implemented. This study takes SAP implementation project in PT. TIMAH Tbk as study case. PT. TIMAH Tbk has experienced the lack of knowledge and result from the SAP project due to the lack of control in the SAP project management. This study will examine how mature is the IT project management control in PT. TIMAH Tbk SAP project, using COBIT to PMBOK mapping. The maturity level, which will reveal the control level for IT project management, will be drawn based on gap-analysis for the project management. Data were collected using interviews and SAP project documents. Conclusion of this study show 46 control objectives was successfully mapped to project management area exclusively to the case studied. These 46 control objectives explain the maturity level for PT. TIMAH Tbk IT management. PT. TIMAH Tbk had four IT processes in the Managed level, one IT process in the Repeatable level, and one IT process in the Initial level."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaeman
"Sebagai bagian dari ilmu Manajemen, konsep maturity dalam Manajemen Proyek juga banyak persamaan dengan konsep maturity yang diterapkan dalam Manajemen secara umum. Adanya perbedaan dalam kedua konsep tersebut lebih dikarenakan adanya keunikan manajemen proyek itu sendiri dibandingkan dengan cabang-cabang ilmu manajemen yang lain. Salah satu persamaan yang prinsipil dalam kedua konsep tersebut adalah memakai "Organisasi sebagai objek yang dipakai untuk mengukur tingkat maturity.
Untuk mengetahui sejauh mana suatu perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen proyek, tentunya diperlukan suatu metode untuk menentukan positioning perusahaan tersebut dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen proyek. Dengan kata lain, sudah sejauh mana tingkat maturity manajemen proyek pada perusahaan tersebut. Cara yang paling umum adalah dengan melakukan assesment pada perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan secara terus-menerus akan selalu berhadapan dengan tantangan berupa persaingan yang ketat dan lingkungan usaha yang terus berubah. Perusahaan harus secara terus-menerus (continue) beradaptasi dengan lingkungan jika ingin bertahan dan berhasil dengan baik. Pimpinan perusahaan akan selalu dikonfrontasikan dengan tugas-tugas kritis untuk menganalisis dan mengembangkan kemampuan perusahaan untuk survive dan berkembang dalam iklim dunia usaha yang kompleks dan terus berubah. Banyak perusahaan yang berhasil menggunakan/menerapkan manajemen proyek sebagai strategic tool untuk menjawab perubahan lingkungan ini. Perusahaan yang berhasil menerapkan manajemen proyek sering menjadi perusahan yang agile (gesit) serta tahu cara menghadapi dan mengendalikan perubahan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adi Bayuni Rahmat
"Kualitas manajemen proyek dalam melaksanakan pekerjaan proyek tergantung dengan kualitas manajer proyek. Dimana manajer proyek merupakan wakil dari perusahaan kontraktor memimpin tim kerja proyek, yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja mutu produk yang di hasilkan oleh tim proyeknya. Kinerja mutu produk sendiri terdiri dari kinerja waktu, kinerja biaya, dan kinerja mutu. Salah satu usaha untuk meningkatkan kinerja proyek antara lain meningkatkan kualitas pekerja, dalam hal ini manajer proyek sebagai pimpinan tim proyek yang memiliki peranan kunci terhadap kesuksesan pekerjaan. Peningkatan kualitas manajemen proyek (manajer proyek ) merupakan bagian dari program peningkatan manajemen mutu (Quality Management) dan dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan.
Penelitian ini difokuskan pada proyek konstruksi Sipil Umum seperti jalan, jembatan, fly over, pelabuhan laut, bandara udara, bendungan, pengairan yang ada di Indonesia pada perusahaan kontraktor PT Wijaya Karya. Dari analisa yang didapat factor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja manajer proyek dalam meningkatkan kualitas dlam kinerja waktu dan biaya dengan pengembangan kemampuan dibidang sociotechnical system. Yaitu suatu system yang mencakup system manajemen proyek (PMBOK) yang meliputi masalah manajerial, teknis dan organisasi serta system social, yaitu masalah hubungan antar manusia.

It is a common knowledge that the quality of project managmement is depends on the quality of the appointed manager it self, where he/she leads project team, representing the contractor company, which has minor and major effect on the performance of the product produced by his/her team. Product performance it self consists of three aspects, which are time, cost and quality. One way to improve the performance of the project is by improving the quality of the individual who works in the project, in this case the project manager, as the leader which is the key for a successful project. Project management quality improvement (for project manager) is a part of quality management improvement.
This research is focused on the civil construction project, such as the road, bridge, flyover, seaport, airport, and water dam in Indonesia which done by PT Wijaya Karya. Analyzes says the factors that affect project manager performance in improving the quality of product, in terms of time and cost, by develop socio-technical system, which is a system designated to solve project management problems, covering managerial, technical, organization, and last but not least human interaction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T23485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijisaksono
"Penerapan teknologi informasi untuk Manajemen Data Migas diharapkan dapat meningkatkan efisiensi didalam pengelolaan data serta meningkatkan produktivitas bagi para pengguna data. Manfaat-manfaat tersebut secara langsung memberikan dampak ekonomis bagi perusahaan, sehingga mudah teramati. Manfaat yang tidak secara langsung memberikan dampak ekonomis (intangible benefits) akan lebih sulit diukur. Namun untuk memberikan hasil evaluasi Return On Investment yang lebih baik dari proyek Manajemen Data Migas, maka manfaat yang bersifat intangible tersebut perlu di kuantifikasi.
Proyek akhir ini akan mengulas secara rinci komponen-komponen dari metodologi Information Economics untuk mengkuantif kasi intangible benefits, kemudian akan diterapkan untuk mengevaluasi investasi teknologi informasi pada proyek Manajemen Data Migas. Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara pengisian kuisioner yang disertai dengan wawancara.

The implementation of information technology for Migas Data Management will improve the efficiency on data management and also increase the productivity of the geoscientist. All that benefits will give economical impact to the company directly, so it can be measured easily. Other benefits which do not directly give economical impact to the company will be more difficult to measure. But in order to get better result of Return On Investment for Migas Data Management project, the intangible benefits should be quantified.
This thesis will analyze all the components of the Information Economics method to quantify the intangible benefits.It will be used to evaluate the investment of information technology on Migas Data Management project. Data collection will be done by filling the questionaire followed by interview.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Adhyanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskan Susanto
"[ABSTRAK
Era digital mendorong bisnis untuk terus berinovasi dalam menciptakan layanan dan produk inovatif di bidang teknologi. Investasi dalam bentuk proyek Teknologi Informasi(TI) diperlukan untuk menunjang kebutuhan tersebut. Namun, kenyataannya banyak proyek TI yang mengalami kegagalan. Kegagalan proyek TI tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan TI akan tetapi juga dapat dipengaruhi oleh faktor luar TI. Berdasarkan penelitian, salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan proyek TI adalah perubahan organisasi TI secara radikal. Selain itu, perubahan organisasi berdampak pada peningkatan jumlah delay proyek sistem informasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak yang diakibatkan oleh perubahan organisasi dalam manajemen proyek TI dan memberikan rekomendasi perbaikan, peningkatan serta penyempurnaan kepada organisasi yang menerapkan perubahan organisasi. PMBOK(Project Manajement Body Of Knowledge) digunakan sebagai pedoman dalam perumusan kerangka pemikiran serta pengembangan hipotesis. Metode kualitatif digunakan dengan studi kasus di salah satu perusahaan telekomunikasi. Analisis dilakukan dengan membandingkan hipotesis dengan hasil wawancara.
Penelitian menemukan bahwa proses area dari manajemen proyek TI yang terkena dampak paling besar adalah proses area waktu sedangkan proses area yang paling kecil dampaknya adalah proses area procurement. Rekomendasi yang diberikan adalah menerapkan manajemen proyek dengan standar yang sudah diakui dan knowledge management serta mengkomunikasikan perubahan organisasi.

ABSTRACT
Digital era has encouraged business to innovate and create inovative services and product in technology. Investments on Information Technology(IT) project was needed to deliver it, but many IT projects were failed. That failure is not only influence by IT environment itself but also influence by outside IT factor. In this research, researcher found one of factor which led IT project failure is radical organizational changes. In addition, organizational changes has impact on delay of IT project delivery.
The objectives of this research are to analyze the impact of organizational change on IT project management and give recommendation for enhancement and improvement to organization which implement organizational changes. PMBOK(Project Manajement Body Of Knowledge) was used as reference to develop a theorytical framework and hipothesis theory. This research using qualitative method with case study on a telecommunication company. Analysis is done by comparing theory with the inteview result.
By this research, it found that project management process area which has the biggest impact by organization changes is project delivery time, otherwise the smallest impact is on procurement area. The recommendation are implement project management standart which recognized, to apply knowledge management and communicate the organizational changes., Digital era has encouraged business to innovate and create inovative services and product in technology. Investments on Information Technology(IT) project was needed to deliver it, but many IT projects were failed. That failure is not only influence by IT environment itself but also influence by outside IT factor. In this research, researcher found one of factor which led IT project failure is radical organizational changes. In addition, organizational changes has impact on delay of IT project delivery.
The objectives of this research are to analyze the impact of organizational change on IT project management and give recommendation for enhancement and improvement to organization which implement organizational changes. PMBOK(Project Manajement Body Of Knowledge) was used as reference to develop a theorytical framework and hipothesis theory. This research using qualitative method with case study on a telecommunication company. Analysis is done by comparing theory with the inteview result.
By this research, it found that project management process area which has the biggest impact by organization changes is project delivery time, otherwise the smallest impact is on procurement area. The recommendation are implement project management standart which recognized, to apply knowledge management and communicate the organizational changes.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arif Rahmadi
"Lingkup pengadaan dalam proyek konstruksi yang menempati porsi dengan nilai terbesar akan berpengaruh secara langsung terhadap struktur pendanaan dan pengelolaan cash flow proyek, dan tentunya juga cost of money yang akan timbul. Kesalahan dalam pelaksanaan proses pengadaan tersebut di atas akan menyebabkan terjadinya peningkatan biaya pelaksanaan, permasalahan dalam pengelolaan cash flow dan juga menyebabkan keterlambatan jadwal pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan proyek. Suatu alternatif model supply chain management dan pengelolaan inventory yang tepat akan meminimalisir terjadinya kesalahan-kesalahan yang bisa menyebabkan kerugian pada tahap konstruksi atau penyelesaian proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari atau mengkaji penerapan manajemen supply chain pada proyek konstruksi. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, dengan bentuk pertanyaan penelitian "bagaimana" dan "mengapa". Metode penelitian dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur. Variabel-variabel penelitian ditentukan berdasarkan landasan teori mengenai supply chain management.
Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara dan membagi kuesioner di kantor pusat dan meneliti tiga proyek konstruksi di lingkungan PT. X. Hasil dari wawancara dan kuesioner akan dipetakan melalui sebuah matrik dan tabulasi data, baru kemudian dianalisa untuk mengetahui sistem proses logistik di PT. X, dan kajian penerapan manajemen supply chain, Selanjutnya hasil pembahasan divalidasi ke sejumlah pakar dan profesional.
Dari penelitian ini diperoleh temuan dan saran dalam melakukan penerapan manajemen supply chain pada proyek konstruksi khususnya pada PT. X. Beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut : pengembangan mitra strategis, perencanaan material requisition planning yang benar, penekanan pada perencanaan jadwal pekerjaan proyek, tim pelaksana supply chain, koordinasi pada semua tingkatan supply chain, dan arus informasi yang didukung oleh sistem teknologi informasi yang memadai.

Procurement scope in a construction project taking possession of portion with biggest value, will have an effect on project cash flow management and financing structure, and perhaps also arise cost of money. Mistakes in procurement execution process mentioned will arise the increasing of the executions expenses, problem of management cash flow and also completion of task and delay of project's execution schedule. An alternative model of correct supply chain management and inventory management will minimize some mistakes which can cause loss of construction phase or solving of project.
This research aims to learn or study applying of supply chain management at construction project. The approach taken in this research is case study, by giving the research's question; "how" and "why".
Research method was conducted through semistructure's interview. Variables of research determined by pursuant based on supply chain management theory. Research conducted by interview and distribute questioner in head office and check three projects of construction in environment of PT. X. Result from the questioner and interview will be mapped through a matrix and data tabulation, then to be analyzed to know process logistics system in PT. X, and study of applying the supply chain management. Hereinafter result of the solution will be validated to an expert and professional.
From this research will be obtained a suggestion and finding in conducting application of supply chain management at construction project specially at PT X. Some suggestion given shall be as follows : strategic partner development, real correct material requisition planning, emphasis on project work schedule planning, executor supply chain team, co-ordination at all of level supply chain, and the information current supported by adequate information technology system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40728
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sidiq Wacono
"Era globalisasi telah melahirkan gala kompetisi yang sangat ketat pada berbagai sektor komoditi dunia usaha baik produk maupun jasa, karenanya hanya produk dan jasa yang memiliki daya saing tinggi yang dapat melakukan kompetisi. Begitu pula untuk sektor industri konstruksi, dalam menghadapi era globalisasi maka perusahan industri konstruksi hams mempersiapkan diri, salah satu caranya adalah dengan mendapatkan sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9002.
Tuntutan kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 yang memiliki daya saing sehingga perusahaan industri konstruksi dapat melakukan kompetisi dengan baik menjadi begitu penting. Penelitian mengenai biaya mutu ( quality cost atau cost of quality ) yang dikaitkan dengan kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 merupakan salah satu cara untuk mendapatkan daya saing tersebut.
Biaya mutu yang terdiri dari tiga kelompok yaitu biaya pencegahan ( prevention cost ), biaya penilaian ( appraisal cost ) dan biaya kegagalan ( failure cost) dalam penilitian ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya mutu.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat adanya hubungan melalui analisa regresi berganda pengaruh kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 terhadap kinerja biaya mutu pada pekerjaan-pekerjaan proyek di lingkungan PT. Waskita Karya.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisa statistik terhadap sampel proyek memperlihatkan hasil yang menyatakan bahwa kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 dengan variabel-variabel penentu yang mewakili variabel lainnya mempunyai pengaruh 74.1 % terhadap kinerja biaya mutu dengan model regresi linier dengan variabel penentunya adafah bahan yang disuplai oleh pihak pemilik dan persyaratan kerja dalam kontrak yang sesuai dengan keinginan pihak pemilik.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 akan meningkatkan kinerja biaya mutu pekerjaan-pekerjaan proyek di lingkungan PT. Waskita Karya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T10136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>