Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135350 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Dzuhri M.
"Proses penyimpanan ikan di dalam kapal merupakan proses yang penting bagi nelayan karena hal ini menyangkut kualitas dari kesegaran ikan tangkapan nelayan yang akan dijual nantinya. Biasanya para nelayan setelah menangkap ikan, langsung membekukannya di dalam tempat penyimpanan ikan yang mereka beri es. Ruang penyimpanan yang ada dalam perahu-perahu nelayan tradisional belum layak untuk dapat menahan ikan dalam waktu lama. Sedangkan tenaga penyimpanan ikan hanya menggunakan es saja. Indonesia terletak di negara sub tropis yang selalu mendapat sinar matahari yang cukup, sehingga dimungkinkan untuk membuat suatu ruang penyimpanan ikan dengan tenaga matahari.
Perancangan ini bertujuan untuk mendesain suatu ruangan penyimpanan ikan yang sederhana dengan menggunakan tenaga surya sesuai dengan kondisi nelayan yang ada di Indonesia dengan material dan biaya yang optimum.
Dalam perancangan ini, cold storage yang dirancang mempunyai ukuran 2,5 m x 2 m x 1,5 m dengan kapasitas ikan 100 kg. Untuk modul fotovoltaik dan batere yang digunakan sebanyak 8 buah. Dalam perancangan ini berat yang dihasilkan sebesar 1514,84 kg serta estimasi biaya produksi Rp78.165.000.

Fish freezing inside the boat is needed to keep the fishes fresh which will be sold. Usually, after catch the fishes, many fishermen keep their fishes inside the storage that has been freezen by ice. The storage room inside their boat can't keep the fishes for long term. And they freeze the fishes only with ice. Indonesia is located in sub tropical area that always get enough sunlight, so that it is possible to make the solar storage room for chilling the fishes.
This design aims to design simple storage room for fish that uses power from sunlight so that it is suitable to fishermen in Indonesia with optimum materials and cost production.
This cold storage sizes 2,5 m x 2 m x 1,5 m and its capacity is 100 kg. Also this cold storage needs eight fotovoltaik moduls and batteries. Its weight of this design is 1514,84 and the estimation of production cost is Rp78.165.000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37339
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nofrizal
"Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat besar dari segi penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat yang menjadi nelayan maupun untuk meningkatkan devisa negara. Namun nelayan tradisonal di Indonesia belum mengetahui bagaimana proses penanganan ikan segar yang baik sehingga tidak cepat rusak dan membusuk setelah ditangkap.
Proses penyimpanan ikan di dalam kapal merupakan proses yang penting bagi nelayan karena hal ini menyangkut kualitas dari kesegaran ikan tangkapan nelayan yang akan dijual nantinya. Biasanya para nelayan setelah menangkap ikan, langsung membekukannya di dalam tempat penyimpanan ikan yang mereka beri es. Ruang penyimpanan yang ada dalam perahu-perahu nelayan tradisional belum layak untuk dapat menahan ikan dalam waktu lama. Indonesia terletak di negara sub tropis yang selalu mendapat sinar matahari yang cukup, sehingga dimungkinkan untuk membuat suatu ruang penyimpanan ikan dengan tenaga matahari.
Perancangan ini bertujuan untuk mendesain suatu ruangan penyimpanan ikan yang sederhana dengan menggunakan tenaga surya sesuai dengan kondisi nelayan yang ada di Indonesia dan jumlah beban listrik yang dibutuhkan sebesar 275 Watt.

Indonesia has abundant fishery potential from supplying employment for our society that to be fisherman or to improve state's stock exchange. Although that, many fishermen have not known yet about the handling process of the fresh fish so it does not destroy quickly and decay after it was arrested.
Fish storage process in the boat is a important process for fisherman because this case relevant to freshness quality from fish that will be selled by fisherman in the next time. Normally, after arrest the fish, fisherman freeze the fish into fish storage place that there are ices as freezing medium. Storage place that use fisherman right now, it has not proper for maintan fish temperatur duration long time. Indonesia has position in sub tropis country that get enough intensity of the heat of the sun, therefore it has possibility to make solar cold storage in the boat of fisherman.
This research is purposed to make design for simple cold storage that use photovoltaic technology where it?s suitable to fisherman condition in yhe indonesia right now and total electrical load for this design are 275 Watt.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37323
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Humaid Thalib
"Dengan melimpahnya sumber daya perikanan Indonesia, sudah selayaknya pertumbuhan ekonomi Indonesia mengarah pada sektor perikanan. Namun terdapat masalah klasik yaitu fluktuasi hasil tangkapan ikan akibat faktor musiman yang menyebabkan ketidakstabilan harga ikan dan pendapatan nelayan. Selain itu dengan tidak ada cold storage untuk menyimpan ikan saat ikan melimpah menyebabkan kualitas ikan akan menurun. Penerapan kepemilikan cold storage dibagi menjadi dua model, yaitu commercial-owned dan community-owned. Kedua model kepemilikan tersebut memiliki instrumen keuangan yang berbeda. Cold storage perikanan adalah industri yang memakai energi yang intensif. Oleh karena itu, perlu adanya transisi energi dalam penggunaan energinya. Indonesia merupakan negara tropis dengan potensi penyinaran matahari yang melimpah. Namun karena keterbatasan regulasi, penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia masih belum optimal. Dengan Peraturan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pengguna PLTS tidak bisa surplus energi listrik ke jaringan PLN dan hanya berupa pengurangan tagihan per bulan. Enam skenario regulasi telah dikembangkan dan dianalisis. Hasil simulasi didapatkan dengan mengubah asumsi regulasi dengan hasilnya yaitu sistem PLTS On-grid memiliki Levelized Cost of Electricity (LCOE) yang lebih rendah karena dapat menghasilkan listrik tiga kali lipat lebih banyak yang bisa dijual ke jaringan dengan kapasitas inverter yang lebih tinggi. Kemudian harga sewa cold storage berbasis komunitas untuk seluruh topologi sistem energi rata-rata bisa 16% lebih murah daripada harga sewa cold storage berbasis swasta. Lebih lanjut, dengan berkurangnya biaya investasi modul surya dan baterai pada tahun 2030 menyebabkan LCOE PLTS dapat lebih murah rata-rata 20% dibandingkan saat ini. Hal ini akan berdampak pada pengurangan rata-rata 10% atas harga sewa cold storage. Terakhir, dengan adanya perubahan nilai variabel input sistem energi dapat merubah nilai LCOE.

With the abundance of Indonesia's marine resources, it is appropriate for Indonesia's economic growth to gear towards the fisheries sector. However, there is clasic problem is a fluctuation in fish catch due to seasonal factors that cause instability in fish prices and fishermen's incomes. Furthermore, there is no cold storage for storing fish when the fish are abundant, so that the quality of the fish will decrease. Applying ownership of cold storage is divided into two models, namely commercial-based and community-based. Both models of ownership have different financial instruments. Fishery cold storage is an energy-intensive industry. Therefore, there needs to be an energy transition in energy use. Indonesia is a tropical country with abundant potential for solar irradiation. However, due to limited regulations, the application of solar photovoltaic (PV) in Indonesia is still not optimal. With Regulation from the Ministry of Energy and Mineral Resources, solar photovoltaic users will not be able to export electricity to the electricity grid and only reduce bills per month. The six regulation scenarios have developed and analyzed. The simulation gives a new result by changing regulation assumptions: the solar photovoltaic on-grid system has a lower Levelized Cost of Electricity (LCOE) because it can produce three-fold more electricity to the grid with higher inverter capacity than before. Furthermore, the rental price of community-based cold storage can be 16 % cheaper on average with all energy system topologies than the rental price for cold storage based on commercial ownership model. Then, by reducing the investment costs of solar modules and batteries in 2030, PV system LCOE can be cheaper by an average of 20%. This will result in an average reduction of 10% on cold storage rental prices. Finally, with a change in the value of the energy system input variable, it can change the LCOE value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Syafar Pramudya
"Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Republik Indonesia mengajak para pelaku usaha memaksimalkan peluang ekspor yang kian terbuka. Dengan berlimpahnya hasil perikanan di perairan Indonesia harus ditunjang dengan fasilitas yang memadai, salah satunya tersedianya cold storage yang menjaga kualitas produk hasil perikanan. Pada penelitian ini, dilakukan perancangan design cold storage dengan menentukan ukuran awal cold storage dan menggunakan rumus-rumus perhitungan, perhitungan beban pendinginan, perhitungan kapasitas pendinginan, perhitungan P-h diagram, dan estimasi biaya. Hasil penelitian didapatkan rancangan cold storage berdimensi 420 m³ dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi 15 m x 7 m x 4 m menggunakan insulasi material Polyurethan, Stainless dan Plaster. Data beban pendinginan cold storage dalam mendinginkan dan terisi ikan tuna sebesar 4844596,3 kJ/ 24 jam. Satu ton refrigerasi menyerap 12660 kJ per 24 jam menghasilkan 21,3 ton kapasitas refrigerasi yang diperlukan. Sedangkan, saat cold storage bekerja pada kondisi normal (Rata-rata kondisi lingkungan luar), total beban pendinginan sebesar 759427,6 kJ/ 24 jam. Kapasitas pendinginan cold storage sebesar 23,9 kW. Pada perhitungan P-h diagram didapatkan beban pendinginan kompresor sebesar 0,7 kW dan beban pendinginan keseluruhan yang diberikan evaporator untuk menjaga temperatur udara ruangan cold storage 0°C adalah sebesar 0,43 kW. Total estimasi biaya untuk peralatan pada rancangan cold storage yang di dapatkan dari perhitungan sebesar USD 128655.

The Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia, urges economic stakeholders to maximize increasingly open export opportunities. With an abundance of fishery products in Indonesian waters, it must be supported by adequate facilities, one of which is the availability of cold storage, which maintains the quality of fishery products. In this study, the design of the cold storage was carried out by measuring the size of the cold storage and using calculation, the calculation of the cooling load, the calculation of cooling capacity, the calculation of the P-h diagram, and the cost estimate. The results of this study include cold storage design dimensions are 420 m3 with a long length and tall of 15 m x 7 m x 4 m using insulation materials of polyurethane, stainless steel, and Plaster. Cooling load data of cold storage when cooled and filled with Tuna of 4844596,3 kJ/24 h. A ton of refrigeration absorbs 12660 kJ per 24 hours equals 21,3 tons of required refrigeration capacity. Meanwhile, under normal operating conditions, the total cooling load is 759,427.588 kJ/24 h. The cooling capacity of cold storage 23,9 kW. P-h diagram calculation of compressor cooling load is 0,7 kW, and the cooling load total from the evaporator to keep air room temperature of cold storage 0°C is 0,43 kW. Estimated cost total for materials of cold storage design is USD 128655."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danurwendho Fikri Hekmatsyar
"Ikan merupakan salah satu produk unggulan di Indonesia yang mana hampir seluruh rakyatnya akan mengonsumsi produk tersebut, disamping itu ikan juga merupakan produk yang rentan terhadap kebusukan. Cold storage berbasis ice slurry dapat dijadikan media penyimpanan ikan agar dapat menjaga kesegaran dan meningkatkan lifetime produk dari penangkapan sampai kepada konsumen. Tujuan penelitian ini dapat merancang cold storage ikan dan thermal energy storage untuk ice slurry dan juga mengetahui pengaruh putaran scrapper terhadap production rate ice slurry. Parameter penelitian ini adalah production rate ice slurry dan daya ice slurry generator dengan putaran pompa konstan 1800 RPM terhadap variasi scrapper 2400 RPM hingga 2640 RPM dan salinitas yang digunakan sebesar 10 ppt. Perancangan cold storage dengan menempatkan di daerah Sulawesi Selatan sebagai model yang digunakan untuk menyimpan ikan Tuna Cakalang berkapasitas 40 ton dan perancangan thermal energy storage untuk ice slurry yang terintegrasi dengan ice slurry generator sebagai media pendukung pendingininan ikan pada cold storage. Production rate ice slurry terbaik pada penelitian ini adalah 0.18984 ton/12hr pada putaran pompa konstan 1800 RPM dan putaran scrapper 2640 RPM dengan salinitas 10 ppt. Cooling load perancangan cold storage dengan kapasitas ikan Tuna Cakalang 40 ton didapatkan sebesar 21 TR dan perancangan thermal energy storage didapatkan dimensi 25.5 x 25.5 x 5 meter dengan kapasitas penyimpanan 3001.73 ton ice slurry dan ketahanan es terjaga selama 3.6 jam juga perbandingan linear model ice slurry generator lab dengan kebutuhan perancangan dibutuhkan sebanyak 19 unit. Kebutuhan ice slurry terhadap 1 ekor ikan Tuna berbobot 80 kg sebanyak 7.38 kg ice slurry.

Fish is one of the excellent products in Indonesia where almost all people will consume these products, besides fish is also a product that is vulnerable to decay. Cold storage based ice slurry can be used as a fish storage media in order to maintain freshness and increase product lifetime from catching to the consumer. The purpose of this research is to design cold storage fish and thermal energy storage for ice slurry and also to know the effect of scrapper rotation to production rate ice slurry. The parameters of this research are production rate ice slurry and power of ice slurry generator with 1800 RPM constant pump rotation to 2400 RPM scrapper variation up to 2640 RPM and salinity used 10 ppt. The design of cold storage by locating in South Sulawesi area as a model used to store Tuna skipjack with 40 ton capacity and design of thermal energy storage for ice slurry which integrated with ice slurry generator as supporting media of fish cooling in cold storage. The best Production rate of ice slurry in this study was 0.18984 ton 12hr at constant pump speed 1800 RPM and scrapper rotation 2640 RPM with 10 ppt salinity. Cooling load design of cold storage with skipjack Tuna 40 tons capacity was obtained by 21 TR and design of thermal energy storage got dimension 25.5x25.5x5 meter with storage capacity 3001.73 ton ice slurry and ice can stand for 3.6 hours also comparison linear model ice slurry generator lab with requirement of design it takes 19 unit. Ice slurry needs for 1 Tuna with weight 80 kg as much as 7.38 kg ice slurry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Karmana
"Pada perancangan Cold Storage untuk aplikasi di supermarket dengan produk daging ini, Cold Storage ditempatkan dalam ruang yang dikondisikan dengan suhu 25 °C dan RH 60 % dengan ukuran (6,45 m x 2,82 m x 2,76 m). Pada umumnya di supermarket --- supermarket hanya menggunakan satu buah ruangan pendinginan yang diset pada suhu 0 QC. Untuk meningkatkan kualitas daglng dan lamanya waktu penyimpanan, rnaka pada perancangan Cold Storage ini, ruangan Cold Storage dibagi menjadi dua ruangan yaitu ruang pendinginan awal (Pre-Cooling) dengan temperatur 0 °C dan RH 85 % dan ruang pembekuan (Freezer) dengan temperatur -20 °C dan RH 90 %. Massa produk untuk setiap ruangan direncanakan scbanyak 700 kg, sehingga massa total produk untuk Cold Storage ini adalah 1.4 ton daging. Konstruksi bangunan Cold Storage dibuat sama dan tersusun atas tiga lapisan yaitu lapisan penghalang uap bagian luar yang terbuat dari alumunium, lapisan insulasi yang terbuat dari bahan Polyurethane, dan lapisan dalam yang terbuat dari alumunium. Pada perhitungan beban pendinginan diperoleh total beban pendinginan untuk ruang pendinginan awal sebesar 1,928 kW dan ruang pembekuan sebesar 3,727 kW sehingga beban total menjadi 5,655 kW. Sistem refrigerasi yang digunakan adalah sistem refrigerasi kompresi uap dengan menggunakan dua buah evaporator dan satu buah condensing unit sedangkan refrigerant yang digunakan adalah jenis R-22. Dari system evaporator ganda ini diperoleh perhitungan siklus refrigerasi sebagai berikut besarnya kerja yang dilakukan kompresor sebesar 1,753 kW, panas yang dibunag kondenser 7,355 kW dan COP system sebesar 3,226. Evaporator yang dipilih adalah jenis ekspansi langsung dengan konveksi paksa. Konstruksi yang dipilih adalah funned evaporatordengan ekspansi kering. Sedangkan untuk kondenser dipilih jenis air cooled condenser dengan system sirkulasi udara yang digunakan adalah forced convection circulation (konveksi paksa). Untuk kompresor dipilih jenis torak semihermetik dan katup ekspansi yang digunakan adalah katup ekspansi Thermostatik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad As`adi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur Eko Putro
"Gas alam yang memiliki kandungan H2S tinggi dapat menyebabkan masalah lingkungan karena gas H2S merupakan gas berbahaya. Oleh karena itu, penghilangan gas H2S sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, dibuatlah rancangan beserta estimasi biaya dari Sulfur Recovery Unit. Rancangan SRU disimulasikan menggunakan software PROMAX serta estimasi biaya mencakup Capital Expenditure dan Operating Expenditure. Produksi sulfur dengan membakar H2S didalam tungku dan juga secara katalitik. Sulfur kemudian dikondensasi untuk mendapatkan sulfur cair. SRU ini memproduksi sulfur sebesar 54,55 ton/hari dan listrik netto sebesar 320 kW dengan nilai Capital Expenditure sebesar USD 11,92 juta serta Operating Expenditure sebesar USD 2,05 juta.

Natural gas which has large H2S amount can cause many environmental issue because H2S is a harmful toxic gas. Therefore, it is required to reduce H2S amount and it is important to design the Sulfur Recovery Unit and calculate its cost estimation. The SRU design simulated with PROMAX software and the cost estimations are included Capital Expenditure and Operating Expenditure. Sulfur produced by burning H2S in furnace and by catalytic process. Furthermore, sulfur condensed to produce liquid sulfur. This SRU produce sulfur and sellable electricity about 54.55 ton/day and 320 kW respectively. The estimation of Capital Expenditure and Operating Expenditure were about USD 11.92 millions and USD 2.05 millions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43413
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sungging Hidayat
"Pemilihan proses Tail Gas Treatment yang tepat dan efisien menjadi permasalahan bagi pabrik pengolahan gas alam. Superclaus, salah satu proses sulfur recovery, menjawab permasalahan tersebut dengan mengeliminasi proses Tail Gas Treatment pada skema SRU konvensional. Input proses Superclaus adalah acid gas 2,54 MMSCFD dengan kandungan hidrogen sulfida mencapai 41% berhasil memperoleh kembali sulfur lebih dari 96% dan kemurnian sulfur mencapai 99,9%. Kadar H2S di gas buang dapat diturunkan hingga 0 ppm. Kapasitas produksi adalah 52,96 ton per hari. Biaya modal untuk SRU Superclaus sebesar 101,5 milyar rupiah dan biaya operasional sebesar 15,6 milyar rupiah per tahun.

Selection of an appropiate and cost effective Tail Gas Treatment is a challenge for natural gas plant. Superclaus, one of sulfur recovery process, able to solve this problem by eliminating Tail Gas Treatment process at SRU conventional scheme. Feed stream of Superclaus is acid gas 2.54 MMSCFD with hydrogen sulfide 41% mole able to recover sulfur more than 96% and sulfur purity reach 99.9%. Levels of H2S in flue gas can be reduced to 0 ppm. Production capacity is 52.96 tonne per day. Capital expenditure for SRU Superclaus is 101.5 billion IDR and operational expenditure is 15.6 billion IDR per year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43617
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>