Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130086 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafdian Rasyid
"Sistem teknologi suara yang diterapkan dalam jaringan VSAT pada umumnya adalah sistem tersaklar sirkit (circuit switched). Sistem ini secara ekonomis kalah bersaing dengan sistem tersaklar paket (packet switched), khususnya paket berbasis IP (disebut juga dengan VoIP). VSAT generasi terbaru adalah sistem VSAT pita lebar berbasis IP. Sistem VSAT memiliki karakteristik yang sangat unik diantaranya delay latensi satu arah 250 ms, delay serialisasi, echo, dan jitter. Karakteristik yang unik tersebut menyebabkan integrasi VoIP ke jaringan VSAT sering mengalami kendala. Dalam tesis ini dapat dibuktikan bahwa dengan perencanaan dan methodologi yang tepat, integrasi layanan VoIP ke jaringan VSAT pita lebar dapat dilakukan dengan hasil yang baik. Dalam tesis ini dapat diidentifikasi faktor sukses kritis (critical success factor) integrasi layanan VoIP ke jaringan VSAT pita lebar meliputi aspek berikut: perencanaan bandwidth VoIP, perencanaan QOS yang tepat, dan penjaminan kualitas transmisi VSAT. Tesis ini menghasilkan suatu metodologi dalam integrasi layanan VoIP ke jaringan VSAT pita lebar, meliputi tahap: survey, desain, implementasi prototipe & testing, dan analisis manfaat. Manfaat yang dirasakan pelanggan adalah penghematan biaya berlangganan bulanan VSAT mencapai 27.7%. Operator VSAT dapat menekan biaya investasi pada peralatan gateway suara tersaklar paket (VoIP) mencapai hanya 9 - 11 % dari investasi sistem gateway suara tersaklar sirkit. Dari aspek operasional pelanggan mendapat kemudahan dalam operasionalisasi jaringan dengan adanya fasilitas tambahan seperti fitur burst up, video multicast, monitoring jaringan, pelaporan penggunaan bandwidth, dan pengaturan QOS.

Circuit switch voice technology had long been used in VSAT system networks. Now, this type of technology is not economically viable and has been replaced by a new packet switch voice technology, especially IP-packet based system (so called VoIP technology). In another side, a new generation of VSAT system named broadband VSAT, now has IP interface capability. Every VSAT system has some unique characteristics, which are latency or propagation delay 250 ms, serialization delay, echo, and jitter. These unique characteristics have made the VoIP integration into broadband VSAT is a hard task. This thesis reveals that by doing planning and complying with methodology, a successful integration can be achieved. The critical success factors in doing VoIP integration into broadband VSAT networks is identified as the following factors: adequate VoIP bandwidth planning, proper QOS planning, and VSAT link quality assurance. Another outcome of this thesis is an integration methodology. The integration VoIP into broadband VSAT methodology includes the following phases: survey, design, prototype implementation & testing, and benefit analysis. On PT. IE case, the outcomes after implementing the methodology, is that the monthly cost reduction up to 27.7% can be achieved by the customers who implement this service. In term of investment cost reduction, the price for a VoIP gateway is around 9 - 11% of a traditional circuit switched voice gateway. On operational aspects, customer can get more benefit from the features that this service provides such as burst up feature, video multicast, network monitoring tool, bandwidth utilization report, and QOS manager tools.
Keywords: Broadband VSAT networks, Voice over IP (VoIP), Packet Switch technology.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Arifin
"Voice over Internet Protocol (VOIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan Internet Protocol (IP). Pada Tugas Akhir ini di buat rancangan konfigurasi, implementasi dan analisa kinerja gatekeeper, dimana dalam jaringan VoIP gatekeeper merupakan pusat serta titik fokus dari semua call yang terjadi pada jaringan H.323. Analisa kinerja di fokuskan pada pengamatan waktu proses call setup, serta pengaruh kompresi G.723.1 terhadap konsumsi bandwidth dalam jaringan VOIP menggunakan free software 'OpentI323 Gatekeeper' berbasis Linux.
Dari pengambilan data dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi waktu proses call setup koneksi antar terminal melalui gatekeeper adalah faktor jarak, bandwidth dan pembebanan koneksi terminal pada gatekeeper. Berdasarkan hasil pengamatan, perbandingan waktu proses call setup untuk kondisi gatekeeper sebelum terbebani dengan kondisi gatekeeper setelah terbebani oleh koneksi antar terminal adalah untuk koneksi terminal dari Kelapa Gading ke Bogor lebih lama 36,4 %, untuk koneksi terminal dari Kelapa Gading ke Tangerang lebih lama 22,2 % sedangkan untuk koneksi antar terminal di Kelapa Gading adalah 0 %. Berdasarkan analisa data maka dapat disimpulkan bahwa konsumsi bandwidth yang dibutuhkan untuk melakukan satu koneksi antara dua buah terminal menggunakan kompresi G.723.1 adalah sebesar 1280 bps."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardy, William C.
New York: McGraw-HIll , 2003
004.6 HAR v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Onang Prihadi
"ABSTRACT
Developing of telecommunication technology with support by information
technology produce new technology called Voice Over lntemet
Protocols (\/oIP). The technology could reduce call cost, especially for
long distance call and intemational call. Present, the quality of voice is not
good as wire line telephone, but at the future that voice will similar as good
as wire line telephone. That phenomena must be accept to all
telecommunication operator in Indonesia to prevent VoIP technology,
that?s way the operator could be survive on telecommunication business.
TELKOIVI, especially DIVRE ll Jakarta, as one of the biggest telecommu-
nication service provider in Indonesia, must be adaptive to the technology.
This thesis is describe to solve the problem on "Implementation Strategy
of Voice Over Internet Protocols (VoIP) at DIVRE ll Jakarta", that
contains of how to implemented this technology at DIVRE ll. The tools
analysis are used lntemal extemal matrix, space matrix, SWOT analysis
and economic analysis such as net present value, profitability index,
average rate return, intemal rate return and feasibility study.
From the lntemal Extemal Matrix, SPACE Matrix and SWOT analysis,
DIVRE ll should conduct active (offensive) or aggressive strategy, that
means DIVRE ll must be good manage all resources (human, equipment
and Finance) and also developing the new business such as multimedia,
internet and VoIP to sun/ive in competitive market. From feasibility study,
VoIP business is feasible to be implemented by DIVRE ll. Business plan
that contains financial plan, human resources plan and marketing plan,
management DIVRE ll could bring the companies to be one of the biggest
service providers in Indonesia in competitive market environment.
V

Abstract
ABSTRAKSI
Perkembangn teknologi telekomunikasi yang didukung oleh teknologi
infomwasi yang sangat pesat akhit-akhir ini menghasilkan suatu teknologi
Voice Over Internet Protocol (\/o|P). Teknologi ini akan membawa
dampak terhadap biaya pemakaian telepon terutama untuk hubungan
interlokal (SLJJ) dan internasional (SLI), walaupun dengan kualitas suara
yang reIatif masih belum bagus. Fenomena ini haruslah segera disikapi
oleh para operator telekomunikasi di Indonesia untuk bersiap diri dalam
menghadapi teknologi VoIP, sehingga perusahaan mampu menghadapi
gempuran teknologi ini dan dapat bertahan dalam bisnis telekomunikasi.
PT. TELKOM khususnya DIVRE II Jakarta sebagai Salah satu operator
telekomunikasi di Indonesia harusiah bersikp adaptif terhadap
perkembangan teknologi VoIP ini. Maka dari itu dalam tesis ini dilakukan
kajian terhadap penerapan teknologi VoIP tersebut di DIVRE II Jakarta
dengan melakukan analisa dalam berbagai aspek antara lain aspek
ekonomi dan aspek teknis, yang bertujuan untuk memberi masukan
kepada manajemen DIVRE il Jakarta dalam menetapkan strategi
penerapannya.
Dengan menganalisa data yang ada (dengan IE Matrik, Matrik SPACE
dan analisa SWOT), diperoleh kesimpulan DIVRE II harus menerapkan
strategi OffensiWAgresif dengan cara mengoptimalkan potensi yang ada
(SDM, Keuangan dan Alat produksi) serta mengembangkan bisnis baru
seperti multimedia. intemet dan VoIP. Sedangkan berdasarkan analisa
kelayakan investasi, bisnis VoIP sangat layak untuk diterjuni oleh
TELKOM khususnya DIVRE ll Jakarta. Dan untuk memberi arah kepada
para manajemen disusun suatu business plan perusahaan yang terdiri
dari : Financial plan, SDM pian, dan Marketing plan.
V"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmad Dedi Isnanto
"Biaya atau tarif yang dikenakan terhadap pengguna teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) dalam hal ini telepon internet merupakan masalah tersendiri yang harus dicarikan pemecahan masalahnya. ?Dalam hal ini, pengguna teknologi telepon internet menuntut perhitungan yang cukup adil untuk penetapan tarif Ada beberapa perhitungan yang dapat diusulkan didalam suatu penetapan tarif, diantranya adalah: time based pricing, yaitu penentuan tarif yang didasarkan pada jam pemakaian yang direduksi pada saat jam jam hubungan dilakukan dan dengan memperhitungkan kualitas suara yang dihasilkan oleh suatu telepon internet.
Pada togas akhir ini diuraikan awal perkembangan dari teknologi VoIP dan keuntungan-keuntungan yang didapat apabila menggunakan telepon internet yang berbasis teknologi VoIP, semuanya ini dijelaskan pada bab I. Sedangkan pada bab II akan dijelaskan mengenai Internet Protocol (IP), diantaranya adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh IP didalam melakukan pengiriman data, penjelasan mengenai IP Datagram dan contoh dari operasi IP didalam pertukaran data diantara host. Penjelasan mengenai teknologi VoIP yang dikembangkan didalam tiga arah, yaitu: komputer ke komputer, komputer ke PSTN, PSTN ke PSTN, dan protokol pendukung didalam suatu telepon internet, diantaranya RTP dan RTCP serta perangkat pendukung untuk multimedia didalam telcpon internet seperti H.323 juga dibahas didalam bab II ini.
Pada bab III diuraikan mengenai kualitas layanan pada VoIP yang menjadi penentu didalam suatu penyusunan tarif, termasuk didalamnya pembahasan mengenai komponen-komponen delay yang terdapat didalam VoIP. Dasar-dasar perhitungan tarif dan struktur tarif dibahas juga didalam bab ini. Model simulasi dan penjelasan mengenai program simulasi yang dibuat dijelaskan didalam bab IV. Pada bab V dijelaskan mengenai anaiisa basil simulasi dari data-data yang didapat didalam suatu simulasi. Sedangkan pada VI, berisikan kesimpulan dari basil simulasi yang dibuat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Sjach
"Antrian pada router muncul pada saat paket data diterlma melalui interface router dan pada saat proses transmisi paket. Delay antrian berpengaruh besar terhadap delay variasi paket data dan menjadi sangat penting pada komunikasi data real-time seperti Voice over Internet Protocol (VOIP), sehingga pemilihan metode antrian yang tepat akan memperbaiki karakteristik delay jaringan dan meningkatkan tingkat kualitas layanan VoIP.
Penulisan skripsi ini bermjuan untuk mcngetahui sejauh mana metode Weighted Fair Queuing (WFQ) dapat memenuhi rekomendasi ITU-T G.l I4 tentang one-way deiay maksimum, dan rekomendasi ITU-T G.l07 tentang E-model yang digunakan sebagai pendekatan matematis terhadap kualitas transmisi, pada topologi jaringan yang disimulasikan.
Skripsi ini menganalisa tingkat kualltas layanan VoIP dengan menggunakan metode antrian Weighted Fair Queuing (WFQ). Analisa dilakukan pada simulasi yang dibangun dengan menggunakan piranti Iunak Network Simulator. Parameter kualitas layanan yang digunakan adalah parameter yang ditetapkan oleh ITU-T.
Pada topologi jaringan dan skenario yang disimulasikan, metode antrian WFQ mampu memenuhi syarat delay maksimum sesuai dengan rekomendasi G.l 14. Dan berdasarkan perhitungan konversi nilai R faktor ke MOS dengan menggunakan E-Model, WFQ dapat memberikan nilai MOS Iebih dari 4 (empat), yang berarti nilainya balk. Sehingga layanan VOIP layak untuk diimplementaslkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Adiwinata
"Masalah utama yang dihadapi layanan Voice over IP adalah besarnya delay dan packet loss yang dihasilkan. Kontribusi delay terbesar adalah pada saat paket-paket VoIP mengantri pada router. Sistem antrian FIFO tidak memiliki pengaturan terhadap trafik yang melewatinya. Semua paket dianggap sama, tidak ada prioritas dan alokasi bandwidth khusus untuk kelas tertentu. Sehingga apabila paket VoIP ikut diantrikan pada sistem ini maka delay yang dihailkan akan sangat besar. Diperlukan suatu metode yang dapat mengatur penjadwalan paket-paket pada router sesuai dengan kelas dan prioritasnya.
CBQ merupakan mekanisme penjadwalan yang menyediakan link-sharing diantara kelas-kelas yang menggunakan link fisik yang sama. Metode ini memungkinkan pembagian alokasi bandwidth dari output port router sesuai dengan class atau jenis trafficnya. Apabila terjadi kongesti, maka class-class tersebut akan menerima alokasi bandwidth minimum sebagaimana yang telah direservasi sebelumnya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penerapan metode CBQ menghasilkan nilai delay yang mampu memenuhi standar rekomendasi ITU-T G.114 mengenai one way delay maksimum 150 ms.
Pada kapasitas link yang kecil (512 Kbps), CBQ mampu memberikan karakteristik loss yang jauh lebih baik dari pada FIFO. Sedangkan pada kapasitas link yang relatif besar (1Mbps dan 2 Mbps), metode CBQ berhasil menghilangkan efek paket loss sebagaimana yang diihasilkan metode FIFO. Melihat nilai MOS yang dihasilkan metode CBQ yaitu sebesar 4.13, secara umum metode CBQ layak digunakan dalammm mengaplikasikan layanan VoIP pada jaringan IP walaupun kualitas suara yang dihasilkan masih dibawah kualitas jaringan PSTN yang dapat menghasilkan nilai MOS antara 4.5 s.d 4.7. Sedangkan metode FIFO hanya menghasilkan nilai MOS sekitas 3.5 yang berarti kualitas suara yang dihasilkan rendah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosarini Hidayati
"Kebutunan masyarakat untuk saling bertukar informasi sudah menjadi hal yang sangat penting. Penggunaan Internet sudah semakin luas, tidak hanya digunakan untuk aplikasi email dan teks di browser saja. Namun sudah berkembang kepada pertukaran informasi dengan menggunakan aplikasi muitimedia. Salah satunya dengan memanfaatkan jaringan VoIP (Voice over Internet Protocol). Salah satu faktor yang penting dalam komunikasi dengan menggunakan jaringan VoIP adalah konfigurasi jaringan IP yang berupa konfigurasi core jaringan IP dan konfigurasi Endpoint. Konfigurasi dilakukan untuk mendapatkan kualitas layanan yang baik. Parameter kualitas dari suatu aplikasi real time multimedia yang digunakan dalam analisis jaringan VoIP adalah MOS (Mean Opinion Score), delay, jitter dan packet loss. Analisis yang dilakukan menggunakan metode E-model yang telah direkomendasikan pada G, 107 ITU-T. Pada Tugas Akhir ini akan disimuiasikan mengenai kualitas layanan pada jaringan VoiP dengan menggunakan perungkat lunak Telchemy- IP Network Impairment Simulator VI.2. Hasil simulasi yang didapat akan dianalisis sehingga didapatkan data yang menggambarkan Quality of Service dari jaripgan VoIP."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ohrtman, Franklin D.
New York: McGraw-Hill, 2003
621.382 1 OHR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lumentut, Marvy Arnold
"Komunikasi suara lewat jaringan PSTN dilakukan secara circuit swirching sangat tidak efisien dalam utilisasi bandwidth jaringan dan biayanya mahal_ Kemajuan teknologi menyebabkan teknologi packet switching yang semula digunakan untuk komunikasi data, sekarang ini dapat diterapkan untuk komunikasi suara. Komunikasi suara secara packet switching disc-but juga teknologi packet voice. Tcknologi packer voice mempunyai keuntungan biaya yang relatif murah untuk long distance call dibanding Iewat PSTN. Dengan demikian teknologi ini sangat cocok diterapkan bagi pcrusahaan yang mempunyai masalah dengan tagihan telepon interlokal/intemasional yang besar.
Ada dua teknologi packet voice yang cukup populer, yaitu Voice over IP (VoIP) -yang popular sckarang ini- dan pendahulunya Voice over ATM (VOATM). Kedua telmologi ini memang jelas berbeda dari basis teknologinya, yang sam berbasis IP dan yang lain berbasis ATM. Melalui perbandingan pada aspek protokol, signalling message flow, format paket, konsumsi bandwidth, akan terlihat perbedaan kedua tcknologi itu secara spesifik.
Setelah perbedaan yang spesifik tersebut dianalisa dapat diketahui alasan-alasan yang mendasari perbedaan-perbedaan iw. Pembandingan kedua teknologi tidak dimaksudkan untuk mencari teknologi mana yang Iebih baik, tetapi hanya unluk diketahui perbedaan spesitik itu dan alasan yang mendasarinya sehingga dapat di jadikan acuan untuk penyempurnaan kedua teknologi itu lebih lanjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>