Ditemukan 174780 dokumen yang sesuai dengan query
Arifianto
"Isolator PVC memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi syarat standar serta beberapa kelebihan dari material lain diantaranya bebannya yang lebih ringan, sifat mekanik yang lebih baik, dan resistivitas yang lebih tinggi. Namun Isolator jenis ini memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah ketahanan panas yang rendah sehingga mudah meleleh jika bekerja pada arus yang tinggi. Skripsi ini membahas pengujian yang dilakukan di laboratorium dengan mengalirkan arus kepada kabel hingga melewati kemampuan hantar Arus maksimumnya. Dengan demikian bisa dilihat perubahan fisik yang terjadi pada isolasi kabel ketika bekerja pada arus yang tinggi. Data yang didapat kemudian akan dianalisa.
PVC insulator is one kind of insulator that satisfy some of standard and has better quality than another material: it is light, has good mechanical character and has high resistivity. However, it has few problem. One of them is low endurance on very high temperature. Then it will melt on very high current. This final project will discuss an experiment done in laboratory, by applying current on conductor below it‟s maximum current conducting ability. And than, physical change that happen when the insulator work on very high temperature can be examined. Moreover, data that has been retrieved will be analyzed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52162
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Brian Cakra
"Isolator PVC merupakan isolator yang banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan material lain. Namun isolator jenis ini memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah ketahanan panas yang rendah jika bekerja pada arus yang tinggi. Panas yang tinggi dapat menyebabkan turunnya tahanan isolasi kabel. Skripsi ini membahas pengujian yang dilakukan dengan memberikan panas pada permukaan kabel ing_ diatas titik leburnya. Dengan demikian bisa dilihat penurunan yang terjadi pada tahanan isolasi kabel ketika bekerja pada temperatur yang tinggi. Data yang didapat kemudian akan dianalisis.
PVC insulator is the most used insulator due to its advantage compared to other materials. However, it has some problems. One of them is low thermal endurance when high current is apllied on it. High temperature could make degradation to insulation resistance. This final project will discuss an experiment by applying heat on cable surface above it's melting point. And then, insulation resistance degradation that happen when the insulator work on very high temperature can be examined. Moreover, data that has been retrieved will be analyzed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51431
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Andre Sutomo
"Kabel merupakan komponen listrik yang digunakan untuk mengalirkan energi listrik pada peralatan rumah tangga. Oleh karena itu, pemilihan kualitas suatu kabel sangatlah penting. Isolasi kabel merupakan bagian penting suatu kabel yang tidak dapat diabaikan. Bahan isolasi kabel ini terbuat dari PVC yang tidak tahan panas karena panas dapat menurunkan tahanan isolasi pada kabel. Oleh karena itu, eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui degradasi tahanan isolasi kabel saat diinjeksi dengan arus listrik dan pengaruh dari temperatur lingkungan.
Cable is an electrical components used to supply electrical energy in household appliances. Therefore, the selection of a cable quality is very important. Cable insulation is an important part of cable that can not be ignored. Cable insulation is made from PVC which can not stand heat because heat can reduce insulation resistance on the cable. Therefore, the experiment was conducted to determine the insulation resistance on the cable when injected with the electric current and the influence of environmental temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51217
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Falcon, Rafael
"Pada suatu kabel, faktor termal atau panas merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Dimana kapasitas arus suatu kabel sangat dipengaruhi oleh karakteristik termal dari bahan-bahan penyusunnya khususnya bahan konduktor dari kabel tersebut. Rugi-rugi panas akibat arus yang besar akan dilepaskan pada bahan penyusun kabel tersebut. Pemanasan yang sangat tinggi, melebihi ketahanan bahan kabel tidak hanya mengakibatkan kegagalan isolasi saja, namun dapat mengakibatkan putusnya bahan konduktor pada kabel.
Pengujian karakteristik termal dan resistansi konduktor pada kabel NYM 2 x 1.5mm² ini dilakukan dengan memberikan arus yang sangat besar, jauh melebihi arus maksimalnya. Pengujian dilakukan dengan level arus yang berbeda sampai dengan putusnya bahan konduktor pada kabel.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa pemberian arus listrik pada kabel mengakibatkan kenaikan temperatur pada kabel. Kabel dapat mencapai suhu yang sangat tinggi karena arus listrik yang melewati kabel jauh lebih besar dari kemampuan kabelnya. Kemudian terjadi kegagalan isolasi kabel hingga mencapai titik bakar. Jika hal tersebut terjadi terlalu lama maka panasnya akan sangat tinggi, kemudian dengan adanya udara yang mengandung oksigen dan ditambah lagi dengan adanya benda kering yang mudah terbakar maka dapat menyebabkan timbulnya api. Api yang tidak bisa dikendalikan dapat menyebabkan kebakaran.
In a cable, thermal factor is a matter that must be considered. Where the current capacitance of a cable is affected by the thermal characteristics of materials, especially basic conductor materials of the cable. Heat-loss or joulean loss due to the high current will be dissipated in the material of the cable. Overheating, exceeding the resilience of the cable not only lead to failure of the insulation, but can lead to the rupture of the conductor.The Testing of thermal characteristics and conductor resistance on the cable NYM 2 x 1.5mm² is done by providing a high current, far exceed the maximum current rating for the cable. The tests conducted with a different current levels until reach the limit of the conductor.Based on the testing, found that the current of electrical cable could increase the temperature in the cable. Cable can reach very high temperatures because the electric current passing through the cable far more than the ability of the cord. Then the cable insulation failure could reach a burning point. If it happened too long, the heat will be very high, with the air which is containing oxygen, and by the objects which is combustible dry, can make the onset of fire. Fire that can not be controlled could be a fire disaster."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52163
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Pungkie Oktharia Hermawan
"Pertumbuhan kelistrikan diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan program peningkatan rasio elektrifikasi dan pertumbuhan daerah perumahan yang akan terus menjamur di wilayah pinggiran kota mendorong peningkatan linear akan pemakaian kabel XLPE yang menjadi produk unggulan dalam sistem distribusi tegangan menengah. Meskipun menjadi unggulan, kabel XLPE masih memiliki permasalahan utama akan kegagalan isolasi yang berupa pemohonan listrik ataupun pemohonan air. Kedua masalah ini berawal dari adanya partial discharge, dimana dapat ditentukan oleh adanya kontaminan, seperti void (rongga udara) di dalam isolasi kabel. Dengan diadakannya type test oleh PT. PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan pada kabel yang akan diproduksi, dimana pada mata uji pengujian partial discharge diperoleh hasil pengujian bahwa parameter ukuran kabel tidak mempengaruhi besarnya partial discharge, sedangkan parameter suhu memiliki pengaruh linear terhadap besarnya partial discharge terukur, selain itu terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi besarnya hasil pengujian.
Projected growth in electricity will continue to increase along with the electrification ratio improvement program and the growth of the residential area which will keep mushrooming in the suburb regions that will encourage linear increasing in use of the XLPE cable as a flagship product in the medium voltage distribution system. In spite of being seeded, XLPE cable still has the main problem against the insulation failure, namely electrical treeing or water treeing. Both these issues were derived from the existence of partial discharge, which can be determined by the presence of contaminants, such as voids (air cavity) in the cable insulation. As the type test that held by PT. PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan on the cable that will be produced, in which the partial discharge test obtained the test results that the cable size parameter does not affect the partial discharge measured, whereas the temperature parameter has linear effect in partial discharge measured, in addition there are another factors that affect the partial discharge measured."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42967
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ahmad Burhani
"Pada suatu kabel tenaga, faktor panas merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Kapasitas arus suatu kabel tenaga dipengaruhi oleh karakteristik termal dari bahan-bahan yang menyusun kabel tersebut. Pada kabel tenaga panas yang timbul akibat rugi-rugi akan dilepaskan melalui bahan-bahan penyusun kabel yang memiliki resistansi termal yang cukup tinggi, sehingga proses disipasi panas pada suatu kabel lebih sulit dibandingkan saluran udara. Pemanasan yang terjadi pada kabel tenaga akan mempengaruhi bahan isolasi yang digunakan. Pemanasan yang melebihi ketahanan panas bahan isolasi akan mengakibatkan kegagalan bahan isolasi serta mempercepat penuaan.
Pengujian karakteristik termal pada kabel XLPE tegangan menengah 20 kV dilakukan dengan memberikan arus bolak-balik konstan pada suatu potongan kabel XLPE 20 kV tipe N2XEBY. Pengujian dilakukan sebanyak lima kali dengan level arus yang berbeda setiap pengujian. Pada pengujian diukur temperatur pada konduktor, bahan isolasi serta permukaan luar kabel setiap 15 menit sampai terjadi kesetimbangan temperatur (steady-state).
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa pemberian arus listrik pada kabel mengakibatkan kenaikan temperatur pada bagian-bagian kabel, terutama konduktor, sampai mencapai keadaan setimbang (steady-state). Data hubungan antara kenaikan temperatur yang terjadi pada bagian-bagian kabel dengan waktu diregresikan dengan menggunakan fungsi step sehingga terlihat kenaikan temperatur maksimum, yaitu saat mencapai keadaan steady-state, serta time-constant-nya. Dari hasil pengujian juga diperoleh hubungan antara arus dengan kenaikan temperatur maksimum, arus dengan time-constant serta antara arus dengan selisih temperatur antara konduktor dan permukaan kabel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40169
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Defin Permadi
"PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya adalah salah satu perusahaan dimana sebagian besar jaringan distribusi menggunakan Saluran Kabel Tegangan Menengah sebagai media penyalur tenaga listrik dari Gardu Induk sampai ke konsumen. Dalam hal pemeliharaan, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya melakukan pengujian Partial discharge (PD) guna mengetahui kondisi kabel bawah tanah, namun hal ini belum dapat mengetahui masa manfaat tersisa dari kondisi kabel tersebut. Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, dalam tesis ini dirancang suatu pemodelan dan analisis perhitungan sisa masa manfaat kabel dengan menggunakan hasil pengujian PD yang telah dilakukan. Pemodelan ini melakukan perhitungan terkait dampak kemunculan void pada bahan isolasi sebagai akibat dari adanya PD pada bahan isolasi kabel XLPE. Dimana pemodelan yang dibuat dapat memberikan estimasi dan atau prediksi sisa masa kemampuan suatu kabel untuk dapat beroperasi normal sebelum terjadinya kegagalan isolasi. Dari hasil pengujian pemodelan pada Penyulang Pelindo segmen GH 238N – PK 258 menghasilkan nilai sisa masa manfaat sebesar 24 hari pada titik 601 ms untuk masing – masing fasa dan 69 hari pada titik 656 ms fasa 1 serta 80 hari pada titik 656 ms fasa 2 dan 3. Sementara itu pada Penyulang Ovaltine Segmen BK 90 – BK 190 menghasilkan nilai sisa masa manfaat sebesar 7 hari pada titik 0 ms dan 30 hari pada titik 1179 ms untuk fasa 1. Nilai sisa masa manfaat tersebut selanjutnya dapat dijadikan sebagai rekomendasi dalam menentukan penjadwalan pemeliharaan kabel XLPE
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya is one of the companies where most of the distribution network uses Medium Voltage Cable Channels as a medium for distributing electricity from the substation to the consumer. In terms of maintenance, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya conducts Partial Discharge (PD) testing to determine the condition of the underground cable, but this has not been able to determine the remaining useful life of the cable condition. As an effort to achieve this, in this thesis a modeling and analysis of the calculation of the remaining useful life of the cable is designed using the results of the PD tests that have been carried out. This model performs calculations related to the impact of the appearance of voids on the insulating material as a result of the presence of PD in the XLPE cable insulation material. Where the modeling made can provide estimates and or predictions of the remaining life of a cable's ability to operate normally before an insulation failure occurs. From the results of modeling testing on Pelindo Feeder segment GH 238N – PK 258, the remaining useful life value is 24 days at 601 ms point for each phase and 69 days at 656 ms phase 1 and 80 days at 656 ms phase 2 and 3 Meanwhile, the Ovaltine Feeder Segment BK 90 – BK 190 produces a remaining useful life of 7 days at the 0 ms point and 30 days at the 1179 ms point for phase 1. The remaining useful life value can then be used as a recommendation in determining cable maintenance scheduling XLPE"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Gunawan Muhamad Alif
"Pada beberapa peristiwa kebakaran, listrik sering kali dikaitkan sebagai salah satu penyebab utama dari kebakaran. Asap menjadi parameter awal yang mendasari terjadi sebuah peristiwa kebakaran. Keracunan asap adalah salah satu penyebab utama kematian korban kebakaran di dalam ruangan. Asap dapat membunuh manusia dengan melakukan kerusakan pada kombinasi termal, keracunan, dan iritasi paru-paru yang disebabkan oleh reaksi karbon monoksida, hidrogen sianida, dan produk pembakaran lainnya. Peristiwa kebakaran terjadi karena dalam beberapa kasus, banyak detektor asap yang gagal mencapai fungsinya sebagai pendeteksi awal asap karena waktu yang dibutuhkan asap untuk menjangkau sebuah detektor asap pada tempat tertentu ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama.
Penelitian ini difokuskan pada kajian eksperimental untuk pendeteksian asap pada kebakaran kabel dengan parameter laju perkembangan luasan asap terhadap tingkat arus listrik dan perubahan waktu dengan pembebanan arus lebih dari titik kritisnya. Penelitian dilakukan dengan skala eksperimen. Frame hasil rekaman akan diukur luasan asapnya dengan menggunakan perangkat lunak ImageJ. Grafik laju perubahan waktu terhadap laju perkembangan luasan asap dengan perubahan tingkatan arus listrik dan kenaikan temperatur didapatkan guna mencari hubungan yang tepat terhadap tingkat bahaya kebakaran.
Hasil dari hubungan tersebut disesuaikan kedalam bahasa pemrograman Adaptive Gaussian Mixture Model dengan melakukan segmentasi obyek latar yang bergerak (foreground) dari latar belakang diam (background) untuk dijadikan parameter dalam penentuan tingkat bahaya asap dalam sistem deteksi asap berbasis pencitraan gambar. Terdapat pula pengujian hasil SEM (Scanning Electron Microscope) terhadap isolator PVC hasil percobaan.
At some events of fire, electricity is often attributed as one of the main causes of fires. Smoke becomes the early parameter that underlie a fire occurs. Smoke is also very dangerous to people. The smoke kills by a combination of thermal damage, poisoning and pulmonary irritation caused by carbon monoxide, hydrogen cyanide and other combustion products. In some cases, a lot of smoke detectors failed to achieve its function as an early detector of smoke because of the time needed to reach smoke detector in certain places took a long time. This study focused on experimental studies for the detection of smoke in the fire cable with the rapid expansion parameters of smoke on the level of electrical current, temperature rise, and the time on the cable that deliberately be burned by flowing currents more than its critical point. Research is done by the experiment. In this study, the split frames that will each image area of the smoke were measured using ImageJ software. Graph of the rate changes of time to the extent of the smoke with the rapid changes in electrical current levels and an increase in temperature is obtained in order to find the correct relation to level the danger of fire. Results from the relation are suited into Adaptive Gaussian Mixture Model to segment the moving object (as a foreground) from the background to be used as a parameter in determining the level danger of smoke in the smoke detection using imaging processing. This paper includes SEM (Scanning Electron Microscope) results for the PVC insulator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50863
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ratri Prajwalita Dewimaruto
"
ABSTRAKPopulasi DKI Jakarta pada tahun 2018 adalah 10467629 sementara total wilayah DKI Jakarta tetap di 662,33 KM2. Ini menunjukkan bahwa penggunaan SIG sangat cocok untuk digunakan di daerah padat penduduk dengan lahan sempit. Media isolasi dalam GIS adalah SF6. gas, oleh karena itu kualitas SF6. gas perlu dipertimbangkan. Analisis dan pengetahuan terkait SF6. kualitas gas diperlukan. Metode yang digunakan adalah Metode Magnus yang menggunakan parameter titik embun dan kadar air untuk menentukan kualitas gas SF6. Dengan mengetahui bahwa parameter ini dapat dinilai baik atau tidak kinerja GIS (Gas Insulated Switchgear). Prediksi usia SF6. operasi gas dilakukan dengan menggunakan metode Time To Failure (TTF) yang mengukur tekanan di setiap kompartemen dalam 10 tahun terakhir. Kemudian akan diproses dan berapa banyak waktu yang tersisa untuk GIS (Gas Insulated Switchgear) sebelum kegagalan terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas GIS di unit CSW Bulungan memiliki nilai terburuk di teluk Karet 2 - CB Main dengan nilai kadar air 283,5 ppmv dan titik embun -22,61 ° C. Prediksi usia operasi gas terburuk juga ditemukan di teluk Karet 2 - CB Main dengan usia operasi 11 tahun
ABSTRACTThe population of DKI Jakarta in 2018 is 10467629 while the total area of DKI Jakarta remains at 662.33 KM2. This shows that the use of GIS is very suitable for use in densely populated areas with narrow land. Isolation media in GIS is SF6. gas, therefore SF6 quality. gas needs to be considered. Analysis and knowledge related to SF6. gas quality is required. The method used is the Magnus Method which uses the parameters of dew point and moisture content to determine the quality of SF6 gas. By knowing that this parameter can be assessed whether or not the performance of GIS (Gas Insulated Switchgear). Age prediction for SF6. Gas operations are carried out using the Time To Failure (TTF) method which measures the pressure in each compartment in the past 10 years. Then it will be processed and how much time is left for the GIS (Gas Insulated Switchgear) before the failure occurs. The results showed that the quality of GIS in the CSW Bulungan unit had the worst value at Karet 2 - CB Main bay with a moisture content of 283.5 ppmv and a dew point of -22.61 ° C. CB Main is 11 years old"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S37997
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library