Ditemukan 57948 dokumen yang sesuai dengan query
Karlina
"Membahas tentang konsep-konsep yang meada di dalam masyarakat Cina tradisional yang berhubungan dengan kedudukan perempuan di dalam keluarga kemudian dibandingkan dengan penggambaran perempuan di dalam novel Hong Lou Meng terutama tokoh Nenek (Jia Mu). Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana kedudukan perempuan Cina tradisional di dalam keluarga dan apakah penggambaran yang ada di dalam novel sesuai dengan konsep-konsep yang ada pada masyarakat Cina di masa itu. Analisanya menggunakan teori ekstrinsik yaitu sosiologi pengarang yang memasalahkan status sosial, ideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra, dan juga sosiologi karya sastra yang memasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra. Hasil dari analisanya menunjukkan bahwa konsep-konsep yang ada di dalam masyarakat Cina tradisional tidak seluruhnya terdapat atau digambarkan di dalam novel Hong Lou Meng khususnya tokoh Nenek sebagai seorang perempuan di dalam keluarga Jia. Bahkan, Nenek memiliki kedudukan tersendiri dan memiliki kuasa yang cukup besar di dalam keluarganya Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak semua konsep dijalankan dengan baik, Cao Xueqin pun sebagai pengarang novel Hong Lou Meng seperti memberikan gambaran tentang kehidupan perempuan yang berbeda dari konsep-konsep yang ada di dalam masyarakat pada masa itu. Tokoh Nenek bukanlah seorang perempuan biasa yang terkungkung di dalam konsep-konsep yang memberatkan kedudukan perempuan, "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13012
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ni Nyoman Subardini
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas, 2007
899.221 NIN k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hadji Abdul Malik Karim Amrullah, 1908-1981
Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984
297.082 HAM k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Resti Nurfaidah
"Poligami ditengarai sebagai pemicu keretakan rumah tangga. Namun, di tengah polemik yang tidak berkesudahan, antara pro dan kontra, poligami tetap dijalankan dalam kehidupan manusia. Poligami bahkan dianggap sebagai ritual dalam beberapa budaya di dunia, seperti Timur Tengah, India, Cina, dan beberapa suku asli di berbagai belahan dunia. Salah satu kasus poligami menarik diungkapkan oleh Su Tong dalam sebuah novel yang berjudul Raise the Red Lantern. Poligami yang digambarkan dalam novel tersebut menunjukkan kompleksitas yang tinggi dan cenderung radikal sehingga menimbulkan korban nyawa dan penderitaan psikis yang dialami oleh beberapa istri. Persaingan tidak sehat ditunjukkan oleh simbolisasi penempatan lampion sebagai penanda kuasa patriarkis dominan dalam rumah tangga Tuan Chen Zuoqian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan kompleksitas poligami tersebut melalui sudut perlawanan Teratai sebagai perempuan berlatar akademis yang cukup tinggi sekaligus istri keempat Tuan Chen Zuoqian. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif. Deskripsi tentang Teratai dan orang-orang di sekitarnya dianalisis dengan menggunakan konsep metafora Lakoff dan Johnson. Metafora tersebut tidak hanya berfungsi sebagai upaya perbandingan, melainkan mengiris konsep budaya setempat yang menjadi latar belakang cerita. Simpulan yang penulis dapatkan adalah poligami dalam keluarga Chen Zuoqian merupakan perkawinan kompleks dan cenderung merendahkan derajat perempuan di dalam budaya patriarkis.
Polygamy is considered as major factor of household endings. But, amongst of its everlasting polemic,between the pros and the contras, polygamy keep on doing in the reality. Even more, polygamy is also considered as a ritual of masculinity in several cultures, such as, Far East, India, and many tribes throughout the world. One of thein terestedpolygamy was disclosed by Su Tong in his novel: Raise the Red Lantern, showed the high complexity and radical tendency of polygamy which caused the death and psychological suffering for several wives. The unfair competition was represented by the lanterns placement which symbolized the dominant patriarchal authority of Mr. Chen Zuoqian. The purpose of this study was to show the complexity of the polygamy through the side of Teratai’sresistance as the highest academic background wife among the other fourth. This research was conducted base on descriptive analysis method. Description of Teratai and the people around her were analyzed using the metaphor concept of Lak off andJohnson. The metaphor does not only a way to comparison, but also a way to explore local culture as its background. The conclusion was the ChenZuoqi an polygamous marriage wasterribly complex and tended to degrad women in a patriarchal culture."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ari Prasetiyo
"Disertasi ini membahas keterkaitan antara kehidupan Suparto Brata dengan hasil karya tulisnya serta membahas pandangan Suparto Brata berkaitan dengan peranan dan kedudukan perempuan Jawa sebagaimana terepresentasikan dalam novel Donyane Wong Culika dan Bekasi Remeng-Remeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang mengaitkan unsur intrinsik (berupa fakta kemanusiaan fiksionalitas) dengan unsur ekstrinsik (fakta kemanusiaan realitas). Temuan atas penelitian ini adalah bahwa latar belakang kehidupan Suparto Brata berupa hadirnya tiga perempuan (ibu, ibu mertua, istri) serta nilai-nilai budaya Jawa yang terkandung dalam ungkapan-ungkapan bahasa Jawa sangat mempengaruhi isi karya sastranya. Pandangan dan sikap perempuan Jawa berkaitan dengan permasalahan gender dilandasi oleh empat jenis motivasi yaitu motif biogenetis, motif sosiogenetis, motif teogenetis, serta motif psikogenetis. Berdasarkan keempat motivasi tersebut, sosok perempuan Jawa dapat dikatakan sebagai sosok perempuan yang humanis dan religius. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa peranan perempuan Jawa sangat dominan. Perempuan Jawa dapat melakukan hal-hal yang berkaitan dengan masalah domestik sekaligus publik. Dikarenakan peranannya yang sangat besar tersebut, kedudukan perempuan Jawa menjadi sangat tinggi dan sangat terhormat.
This dissertation discusses the interrelationship between life of Suparto Brata with the results of his writings and discuss Suparto Brata`s view about the role of and position of Javanese women as represented in the novel Donyane Wong Culika and Bekasi Remeng-Remeng. This study uses sociology of literature approach that linked the intrinsic elements (in the form of humanitarian fact of fiction) with extrinsic elements (humanitarian facts of reality). The findings of this research is that the background of life of Suparto Brata form of the presence of three women (mother, mother-in-law, wife) and Javanese cultural values contained within the Java language expressions greatly influence the content of his literary work. The views and attitudes of Javanese women related to gender issues based on the four types of motivation that biogenetic motive, sosiogenetic motive, theogenetic motive, and the psikogenetic motive. Based on the fourth motivations, Javanese women can be regarded as the humanist and religious figure of women. The conclusion of this study is that the role of Javanese women is very dominant. Javanese women can do things that are related to domestic issues and public at once. Due to the very huge role, the position of Javanese women become very high and very respectable."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D2184
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Nathasya Miranda
"Cerpen Pengorbanan Tahun Baru Zhufu adalah cerpen karya Lu Xun ?yang dipublikasikan pada tahun 1924. Cerita bertutur mengenai seorang perempuan bernama Nyonya Xianglin ?? ?, yang hidupnya selalu dirundung malang. Wafatnya suami dan kekuasaan besar ibu mertua terhadap dirinya memaksanya lari dari keluarga suaminya untuk hidup mandiri. Namun, nasib malang tak pernah lepas dari hidupnya. Pada akhirnya, Nyonya Xianglin menjadi pengemis dan meninggal dunia karena tidak memiliki jalan lagi untuk menafkahi dirinya. Dari cerita ciptaan Lu Xun ini, akan didapati bahwa cerita menyiratkan adanya faktor utama yang menjadi penyebab hidup Nyonya Xianglin berakhir tragis dalam kemiskinan, yaitu tradisi dan tahyul yang berlaku terhadap perempuan pada masa itu. Makalah ini akan mencoba mengungkap dan membahas tradisi seperti apa yang berlaku dalam masyarakat yang merugikan nasib perempuan, khususnya Nyonya Xianglin, sebagaimana yang tersaji dalam cerita. Analisis atas kehidupan Nyonya Xianglin dalam Pengorbanan Tahun Baru, dilakukan melalui dua hal, yaitu melalui pembahasan atas tradisi kuno yang menjadi penyebab naasnya hidup perempuan dan melalui alur cerita yang menggambarkan kehidupan Nyonya Xianglin akibat tradisi yang hidup di masyarakat.
New year sacrifice Zhufu is short story written by Lu Xun published in 1924. It tells the story of a woman named Mrs. Xianglin , who had a miserable life. The death of her husband and the dominance of her mother in law toward her life forced her to run away from her husband family to live independently. However misfortune event never gets away from her life. At the end of the day, she became a beggar and died for she could not find a way to support herself. From fictional work of Lu Xun, it is found that the story implies there are main factors behind Mrs. Xianglin rsquo s life that tragically end in poverty, which are tradition and myth that prevailed upon women during that time. This paper tends to revealed and discuss the tradition prevailed which harmed women, especially Mrs. Xianglin as presented by the story. Analyse from the life of Mrs. Xianglin in New Year Sacrifice, was done through two ways that are discussion of old tradition a cause of tragic life of women and through discussion of the plot of the story that depicted the life of Mrs. Xianglin in account of tradition prevailed in society. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
R. Hariyani Susanti
"
ABSTRAKTesis ini membahas adanya pengukuhan stereotip perempuan Cina dan keturunannya di Amerika yang direpresentasikan oleh tiga tokoh perempuan tiga generasi dalam opera The Bonesetter rsquo;s Daughter 2001 yang merupakan alih wahana dari novel berjudul sama. Menggunakan metode kajian alih wahana dari Sapardi Djoko Damono dan Linda Hutcheon, tahap pertama analisis adalah membandingkan perubahan struktur tekstual novel dan opera. Temuan dari analisis struktural, kemudian dibahas aspek ras dan gendernya dengan menggunakan konsep stereotip ras dan gender, serta dibaca dengan pendekatan feminisme multikultural. Hasil analisis memperlihatkan bahwa terdapat pergeseran gambaran perempuan di opera yang kontras dengan penggambaran di dalam novel. Ketiga tokoh perempuan di dalam novel bergerak melawan tradisi dan stereotip yang masih digunakan oleh masyarakat di lingkungannya, namun ketiga tokoh perempuan beda generasi tersebut tetap melakukan resistensi demi mencapai kebebasannya sebagai individu. Sedangkan di opera, usaha resistensi tersebut berkurang banyak, sehingga perempuan dari tiga generasi tersebut digambarkan lebih patuh terhadap tradisi yang sejalan dengan stereotip selama ini.
ABSTRACTThis thesis discusses the affirmation of stereotypes of Chinese women and their descendants in America represented by three female characters of three generations in the opera The Bonesetter 39 s Daughter 2001 which is the adaptation from its novel. Applying the adaptation study method from Sapardi Djoko Damono and Linda Hutcheon, the first stage of the analysis was to compare changes in the textual structure of novel and opera. The findings of structural analysis, then discussed the aspects of race and gender by using the concept of racial and gender stereotypes, and read the material with the approach of multicultural feminism. The results of the analysis show that there is a shift in the image of women in opera that contrasts with the depiction in the novel. The three female characters in the novel move against traditions and stereotypes that are still used by people in their environment, and the three female characters of different generations are still doing resistance in order to achieve their freedom as individuals. While in the opera, resistance efforts are much reduced, so women of three generations are described as more obedient to the tradition that is in line with the long run stereotype."
2018
T50572
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anita Rima Dewi
"Masyarakat Jawa merupakan penganut bentuk dasar sistem terminologi bilateral dan generasional yang menyamaratakan kedudukan ayah dan ibu. Namun, pada kenyataannya tetap saja ada perbedaan mengenai pola persaudaraan ini yaitu pembedaan dalam senioritas dan jenis kelamin. Dalam budaya Jawa pun dikenal istilah Kanca Wingking bagi perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat kedudukan perempuan Jawa dalam keluarga yang tergambar novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih dilihat dari perspektif gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa diskriminasi gender seperti marginalisasi, stereotipe, dan subordinasi melahirkan berbagai kekerasan ekonomi, fisik, psikis, dan seksual.
The Javanese follow the basic rules of bilateral and genarational terminology system which balance the position of men and women in society. However, there is still differentiation found in this type of family pattern, which is the differentiation in seniority and gender. There is also "Kanca Wingking" terminology for women raised in Javanese culture. Therefore, this research analyzes the position of women in Javanese families based on gender perspective illustrated in Hati Sinden, a novel written by Dwi Rahyuningsih. This research, using analytical descriptive method, finds out that the gender discrimination such as marginalization, stereotyping, and subordination often result in economic, physic, psychological, and sexual violence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42852
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Diandra Nurandea Monami
"Penelitian ini membahas tentang penggambaran kehidupan dan kedudukan sosial perempuan di era Cina tradisional berdasarkan peran tokoh perempuan bernama Ju Dou dalam film Ju Dou ????karya sutradara Zhang Yimou dan Yang Feiliang 1990. Dalam masyarakat tradisional Cina, perempuan memiliki kedudukan sosial yang lebih rendah dari pada laki-laki. Konsep ini menyebabkan perempuan tradisional Cina tidak memiliki pilihan dan kebebasan dalam menjalani kehidupannya. Penelitian ini menghubungkan penggambaran kedudukan sosial tokoh perempuan Ju Dou dalam film dengan kondisi sosial perempuan pada masa tradisional di Cina untuk meneliti sejauh mana penggambaran ini ditampilkan dalam film.
This study discusses the depictions of life and social position of women in the traditional Chinese era based on the role of the female character Ju Dou in the film Ju Dou by director Zhang Yimou and Yang Feiliang 1990 . In traditional Chinese society, women have lower social standing than men. This concept causes traditional Chinese women to have no choice and no freedom to live their lives. This study links the depiction of the social standing of the female character Ju Dou in the film with women 39 s social conditions in traditional Chinese times to examine the extent of which these depictions are featured in the film. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Sulistiani
"Skripsi ini membahas citra perempuan Jawa dalam novel Jemini. Novel tersebut ditulis oleh Suparto Brata yang diterbitkan pada tahun 2012. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan citra seorang perempuan Jawa pada masa kolonial yang dihadirkan dalam Novel Jemini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analisis dengan teori analisis struktur cerita dan analisis citra. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tokoh utama cerita adalah Jemini yang setelah dewasa menampilkan perempuan Jawa pada zaman kolonial.
This undergraduate thesis discusses about image of Javanese women in novel Jemini. The novel is written by Suparto Brata published in 2012. The purpose of this research is explain the image of Javanese women when colonial period which attended in novel Jemini. The method which uses is descriptive-analize with analize structure theory of story and image analize. The result of this riset find that Jemini as an actrist in this story, when adult she is to show the image a Javanese women in colonial period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S65325
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library