Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25889 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Soil formed from volcanic materials have a high potential for agricultural development, especially for horticultural crops,tea and pine trees. Data on the characteristics of these soils are important for the management planning...."
630 IJAS 9:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Double-porosity soils consist of ttwo interacting porous systems corresponding to weakly conductive aggregates and highly conductive inter-agregate region...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Knuti, Leo Leonard, 1903-
Englewood Cliffs: Prentice-Hall, 1962
631.4 KNU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suryanti
"Bencana alam yang banyak terjadi belakangan ini menyebabkan kualitas udara pada daerah setempat menjadi terganggu dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Salah satu contoh bencana alam yang sangat mempengaruhi kondisi kualitas udara adalah adanya letusan Gunung berapi. Seperti diketahui bersama bahwa Indonesia memiliki beberapa Gunung Berapi, salah satu diantaranya adalah Gunung Kelud . Gunung Kelud yang berlokasi didaerah Jawa Timur, meletus pada tanggal 13 Februari 2014 sekitar pukul 22.50 WIB. Debu vulkanik yang keluar akibat meletusnya Gunung Kelud tersebut memiliki dampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Pada manusia dapat mengakibatkan terjangkitnya beberapa penyakit seperti Infeksi Saluran Pernapasan, Gatal-gatal, Batuk, Iritasi pada mata dan lainnya.
Telah dilakukan studi pemantauan sampel serta analisis parameter kualitas udara yaitu konsentrasi Total Suspended Partikulat (TSP), analisis kandungan senyawa kimia TSP serta bentuk morfologi dari TSP akibat pengaruh debu vulkanik dari letusan Gunung Kelud tersebut. Selain itu dilakukan juga analisis parameter kualitas udara yang lain yaitu kandungan SO42- dan NO3- yang terlarut dalam air hujan. Sampel telah diambil dari 6 lokasi yang diperkirakan terkena dampak dari debu vulkanik letusan Gunung Kelud yaitu daerah Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Bandung, dan Bogor.
Dari hasil pengamatan dan analisis pada keenam daerah tersebut, diperoleh hasil konsentrasi TSP yang cukup tinggi akibat pengaruh letusan Gunung Kelud pada daerah Yogyakarta sebesar 4.418.757 μg/m3 . Analisis konsentrasi dan kandungan senyawa kimia TSP serta kandungan SO42- dan NO3- yang terlarut dalam air hujan diamati pada saat sebelum dan sesudah letusan Gunung Kelud, sedangkan analisis bentuk morfologi diamati pada periode waktu saat terjadi letusan Gunung Kelud.

Natural disaster has frequently happened in Indonesia that affects the air quality is the presence of a volcanic eruption. Kelud is one of the volcanoes in Indonesia, located in East Java, erupted on February 13, 2014 at around 22:50 pm. Volcanic ash that comes out from the eruption of Mount Kelud can lead to outbreaks of diseases such as respiratory diseases, rashes, cough, irritation of the eyes, destroy the environment and others.
This research have been conducted to monitoring and analysis of air quality parameters, namely the concentration of Total Suspended Particulate (TSP), the analysis of chemical compounds TSP and TSP morphology due to the influence of volcanic ash from the eruption of Mount Kelud. Furthermore, this research was also analyzes for other air quality parameters, namely the content of SO42- and NO3- were dissolved in rainwater. The Samples have been taken from an estimated six locations affected by volcanic ash eruption of Mount Kelud; they are Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Bandung and Bogor.
From the observation and analysis of the six regions, the result shows that TSP concentrations are quite high due to the influence of the eruption of Mount Kelud in the Yogyakarta area of 4,418,757 g / m3. Analysis of concentration and content of chemical compounds TSP and SO42- and NO3- content dissolved in rain water was observed at the time before and after the eruption of Mount Kelud, while the analysis of the morphology observed in the period of time when the eruption of Mount Kelud.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Adriyanto
"ABSTRAK
Identifikasi keberadaan debu vulkanik dan prediksi sebarannya di udara pada saat terjadi erupsi gunung berapi sangat diperlukan guna keselamatan penerbangan dan publik secara umum. Berbagai metode telah dikembangkan untuk keperluan pemantauan sebaran debu agar dapat memberikan peringatan dini kepada pemangku kepentingan yang terkait. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang perbedaan sebaran debu vulkanik dengan tiga metode deteksi yang berbeda dan membandingkan hasil prediksi model HYPSLITdan observasi sebaran debu vulkanik dengan citra satelit cuaca MTSAT/Himawari.Kasus erupsi gunung yang dikaji berbeda baik tipe erupsi maupun waktu kejadian khususnya pada kasus erupsi Gunung Kelud 13-14 Februari 2015, Gunung Rinjani 16 Juli 2015, dan Gunung Rinjani 3-4 November 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pola sebaran debu vulkanik antara tipe erupsi yang berbeda yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: ketinggian kolom erupsi, volume material vulkanik, arah dan kecepatan angin pada beberapa ketinggian atmosfer. Prediksi sebaran debu vulkanik Gunung Kelud dengan model HYSPLIT memiliki indeks kesamaan yang cukup tinggi dengan hasil observasi satelit, dengan nilai Indeks Similaritas sebesar 59.68 . Sedangkan indeks similaritas untuk G. Raung dan G. Rinjani relatif kecil yaitu sebesar masing-masing 17.96 dan 15.97 .

ABSTRACT
Identification of the presence of volcanic ash and distribution forecast in the air during a volcanic eruption is very important to flight safety and the general public. Various methods have been developed to monitor the distribution of volcanic ash in order to provide early warnings to the relevant stakeholders. This research was conducted to obtain information about the differences in the distribution of volcanic ash with three different detection methods and comparing the results of HYPSLIT model predictions of volcanic ash dispersion with observation by MTSAT Himawari weather satellite imageries. Different types of eruptions and time of occurrence were examined Mt. Kelud eruption on 13 to 14 February 2015, Mt. Rinjani eruption on 16 July 2015, and Mt. Rinjani eruption on 3 4 November 2015. The results showed that there were differences between the distribution patterns of volcanic ash eruption between different eruption types which were caused by several factors such as height of the eruption column, the volume of volcanic material, wind speed and direction at some altitude atmosphere. Prediction of volcanic ash distribution for Mt. Kelud with HYSPLIT model resulting moderate similarity compared to the results of satellite observations, with the value of Jaccard Similarity Index of 59.68 . Whereas for both Mt. Raung and Mt. Rinjani shown relatively weak similarity index values of 17.96 and 15.97 respectively. "
2017
T47241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brady, Nyle C.
New York: Macmillan, 1984
631.4 BRA n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Blong, R.J.
Sydney: Academic Press, 1984
R 363.3495 BLO v
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Adittya Atmadja
"Pada tahun 2018, Merapi kembali memperlihatkan tanda keaktifannya. Letaknya yang dekat dengan area penduduk membuat Gunung Merapi perlu dipantau sebagai langkah mitigasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas vulkanik yang terjadi dengan metode gravitasi-mikro. Melalui gravitasi-mikro dapat dilihat perubahan nilai gravitasi dari waktu ke waktu, mencerminkan perubahan massa ataupun densitas yang terjadi. BPPTKG telah melakukan pengukuran menggunakan gravimeter Scintrex CG-5 pada 10 titik dari utara ke selatan di bulan April dan Desember 2018; Maret dan Desember 2019; serta Agustus 2020. Analisis hasil perubahan gravitasi juga dikorelasikan dengan catatan kejadian erupsi, data seismisitas, deformasi EDM, emisi gas SO2 serta informasi pendukung lainnya dari Laporan Aktivitas Mingguan. Didapati perubahan nilai gravitasi dari waktu ke waktu akibat aktivitas vulkanik yang terjadi sepanjang April 2018 – Agustus 2020, dengan nilai paling fluktuatif pada area relatif dari puncak ke sisi utara dan diduga sebagai kantung magma dangkal. Kemudian dilakukan juga estimasi perubahan massa material vulkanik pada area tersebut dari setiap periodenya. Pada Desember 2018 terjadi pengurangan massa sebesar 9,148 megaton akibat ekstrusi material vulkanik dari erupsi sebelumnya serta peristiwa pertumbuhan kubah lava. Pada Maret 2019 terjadi proses kristalisasi magma dan pelepasan gas, menyebabkan penambahan massa sebesar 0,658 megaton. Pada Desember 2019 terjadi pengurangan massa sebesar 8,867 megaton setelah kejadian erupsi. Pada Agustus 2020, terjadi penambahan massa akibat injeksi suplai magma baru sebesar 7,13 megaton. Injeksi ini diduga berkaitan erat dengan aktivitas Merapi di tahun 2021.

In 2018, Merapi volcano begin to show volcanic activity. It is located near densely populated area and need to be monitored for mitigation. The purpose of this research is to analyze the volcanic activities using microgravity method. Changes in gravity values from time-to-time reflecting changes in subsurface mass and density, can be seen through microgravity. A total of 10 stations measurement from north to south were acquired by BPPTKG using Scintrex CG-5 gravimeter in April 2018 and December 2018; March 2019 and December 2019; and August 2020. Analysis of changes in gravity value also corelated to eruption log, seismic activities, emission of SO2 gas, EDM deformation, and other supporting information stated in Weekly Activity Report. Changes in gravity values were found from time-to-time due to volcanic activities during April 2018 - August 2020 with the most fluctuating values found in the area relative from the peak to the northside and suspected to be a shallow magma pocket. Then the estimation of changes in the mass of volcanic material in that area also conducted from each period. In December 2018, there was a 9,148 megatons mass deficit due to the extrusion of volcanic material following to prior eruptions and growth of the lava dome. Magma crystallization and degassing process occurred in March 2019, lead to 0,658 megatons increased mass. 8,867 megatons mass deficit occurred in December 2019, following to the prior eruptions. In August 2020, there was a 7,13 megatons mass increased due to injection of new magma supply. This injection is expected correlate to Merapi activity in 2021.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aldin Faturrahman
"Klasifikasi tipe gunungapi di Indonesia dibagi menjadi tiga berdasarkan sejarah letusannya, yaitu tipe A, B , dan C. Lokasi penelitian merupakan Gunung Karang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang merupakan gunungapi tipe B. Selain itu, ditambahkan gunungapi tipe A untuk melihat perbedaan penggunaan metode, yaitu Gunung Raung, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Lalu, untuk melihat perubahan deformasi pada gunung tersebut dari tahun 2015 hingga 2020 digunakan metode Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR). Hasil dari pengolahan data dengan menggunakan teknik InSAR menunjukan bahwa di Gunung Karang dari tahun 2015 hingga 2020 tidak menunjukan adanya deformasi yang terbentuk. Teknik ini akan lebih baik digunakan pada daerah yang minim vegetasi, karna citra interferogram yang terbentuk tidak akan menunjukan informasi jika digunakan pada daerah yang memiliki vegetasi yang tinggi.

Classification of volcanic types in Indonesia is divided into three based on the history of eruptions, namely types A, B, and C. The research location is Mount Karang, Pandeglang Regency, Banten Province which is a type B volcano. In addition, type A volcano is added to see the differences in the use of the method, namely Mount Raung, Banyuwangi Regency, Bondowoso Regency, and Lumajang Regency, East Java Province. Then, to see changes in deformation on the mountain from 2015 to 2020, the method was used Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR). The results of data processing using the technique InSAR show that at Mount Karang from 2015 to 2020 there is no deformation formed. This technique would be better used in areas with minimal vegetation, because the formed interferogram image will not show information if used in areas with high vegetation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daffa Shidqi
"Gunung Slamet merupakan gunung aktif tipe A, dengan catatan sejarah letusan terbaru yaitu pada Mei 2009. Sejarah letusan memiliki tempo yang berulang. Sejarah letusan Gunung Slamet ditandai dengan letusan abu vulkanik, cinder, dan juga dapat menyemburkan lava. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi deformasi dan magmatisme pada tahun 2019-2021 dengan data Sentinel-1 menggunakan metode InSAR dan analisis petrografi. Hasil data olahan InSAR terbagi menjadi tiga citra yaitu citra koherens, citra interferogram dan citra displacement yang menentukan inflasi dan deflasi permukaan Gunung Slamet. Berdasarkan data kondisi deformasi Gunung Slamet pada Januari 2019 hingga Desember 2021 mengalami penurunan sebesar -0.020 m. Terdapat lima sampel batuan yang selanjutnya dilakukan analisis sayatan tipis untuk mengetahui kandungan mineral menggunakan point counting dan juga tekstur mineral. Hasil analisis sayatan tipis didominasi oleh kandungan mineral plagioklas yang memiliki mikrotekstur seperti Coarse-Sieve, Fine-Sieve, Fine-scale oscillatory zoning, Resorption surface, Synneusis, Glomerophyric, Shallow-tail, Microlites, dan Broken plagioclase crystal. Berdasarkan mineral dan tekstur yang berada pada mineral dapat diinterpretasikan bahwa, magma ini mengalami perpindahan dari dasar menuju dapur magma dangkal dan mengalami proses fraksinasi yang bersatu membentuk satu kesatuan mineral secara spasial, setelah itu magma mengalami proses pemanasan. Diinterpretasikan terjadi magma mixing selanjutnya ada proses konveksi sehingga terjadi diferensiasi magma yang mengganggu keseimbangan unsur kimia, lalu magma mengalami proses undercooling sehingga terjadi pelepasan tekanan.

Mount Slamet is an active volcano type A, with the most recent historical eruption recorded in May 2009. The history of Mount Slamet eruptions is marked by eruptions of volcanic ash, cinders, and can also lava. This study is to determine the conditions of deformation and magmatism in 2019 – 2021 with Sentinel-1 data using the InSAR method and petrographic analysis. The results of InSAR processed data are divided into three images, coherence images, interferogram images and displacement images. This three images, its possible to determine inflation and deflation on the surface of Mount Slamet. Based on data on the deformation conditions of Mount Slamet from January 2019 to December 2021 it has decreased by -0.020 m.. There are five rock samples subjected to thin section analysis to determine mineral content using point counting and also mineral texture. The results of thin section analysis are dominated by plagioclase mineral content which has microtextures such as Coarse-Sieve, Fine-Sieve, Oscillatory zoning, Resorption, Synneusis, Glomerophyric, Shallow-tail, Microlites, and Broken crystals. Based on minerals and textures, it can be interpreted that magma has moved from the deep magma chamber to shallow magma chamber and has being fractionation process that unites to form a spatial unit of minerals, after which the magma have heating process. It is interpreted that magma mixing occurs the convection process causes differentiation magma which disrupts the balance of chemical elements, then the magma has being undercooling process so that pressure is released."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>