Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119808 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hary Setyawan
"Skripsi ini membahas perkembangan olahraga bulutangkis dari awal masuknya ke Indonesia sampai olahraga ini membawa Indonesia dikenal di dunia Internasional khususnya bidang olahraga. Pemilihan dari judul tersebut diatas dengan alasan bahwa olahraga bulutangkis di Indonesia merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia selain sepak bola. Hal ini terlihat dengan sering dimainkannya olahraga ini di berbagai tempat. Baik di kampung-kampung (lingkunga sekitar tempat tinggal) sampai di kejuaraan-kejuaraan yang bertaraf internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana olahraga bulutangkis di Indonesia dapat berkembang dari olahraga rakyat menjadi olahraga yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia olahraga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dimana terdapat empat tahap yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa olahraga bulutangkis di Indonesia berkembang dengan baik dari yang pada awal masuknya adalah olahraga rakyat menjadi olahraga yang dikenal masyarakat dunia pada umumnya, dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Perkembangan bulutangkis di Indonesia mulai benarbenar terlihat ketika PBSI dibentuk. Hal ini berawal dari peranannya PBSI itu sendiri dimana dapat menjadi anggota IBF pada tahun 1953. Mulai masuknya PBSI menjadi anggota IBF perkembangan bulutangkis terus meningkat. Terlihat sebagai puncaknya PBSI dapat mengikuti kejuaran Piala Thomas pada tahun 1958 dan berhasil menjuarainya dengan didasari semangat nasionalisme yang tinggi. Karena saat itu olahraga di Indonesia perkembangannya masih sederhana.

This essay discusses the sport development which is badminton. from the early introduction about this sport in Indonesia, especially when the International field of sports notice indonesia from this sport. reason from selecting the title is that the sport which is badminton is a sport that Indonesia is very tune by the Indonesian community in addition to football. This sport is often played in many places. from the neighborhood to the national championship, and the international championship. The objective of this research is to illustrate how badminton in Indonesia can develop from common sport into the sport that can make indonesia's name pretige in the sports world. Methods which is used in this research are a method of history where there are four stages, namely heuristik, criticism, interpretation, and historiografi.
The results from this research is sport badminton in Indonesia grew well in the beginning of the introduction about this sport when only be played as a neighborhood sport into the sport that is known the world community in general, and the people of Indonesia in particular. The development of badminton in Indonesia began to common when the PBSI formed. This was the role of PBSI itself that can become a member of the IBF in 1953. when PBSI becomes a member of the IBF, the development of badminton increases. as a result which is top of achievement is PBSI participate in Thomas cup Championship in 1958 and successfully win the championship based on the spirit of high nationalism. Because at that time the sports growth in Indonesia are simple."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S12279
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Charisma Permadi
"Skripsi ini membahas peranan Eddie Marzuki Nalapraya dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia atau IPSI pada tahun 1978-2003. IPSI sebagai organisasi induk pencak silat dibawah kepemimpinannya mampu mengembangkan beladiri pencak silat dari tingkat lokal sampai dengan ke tingkat internasional. Pencak silat sebagai beladiri asli Indonesia pada saat itu mampu berkembang dan dikenal oleh masyarakat secara luas hingga ke berbagai negara di Asia, Eropa, Amerika, Australia dan berbagai negara di sekitarnya. Selain itu, pencak silat juga mampu menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam berbagai even besar, mulai dari kejuaraan di tingkat Nasional, yaitu PON dan di tingkat Internasional mampu dipertandingkan dan dipertunjukkan dalam Festival Pencak Silat Internasional, Invitasi Pencak Silat Internasional, Kejuaraan Eropa, SEA Games, dan Asian Games.

This writing describes the contribution of Eddie Marzuki Nalapraya in Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) from local to international level on 1978 until 2003. In that period IPSI was leaded by Eddie Mardjoeki Nalapraya and within that period he has been succeeded to develop it from the local level sport defense to the world wide level. Pencak silat is original sport defense of Indonesia since it had been fantastic growth up and it had been very famous in the Asia region countries, Europe , American, Australian, etc. Pencak Silat growth to International level and to be known as one of Indonesian sport through the main organization (IPSI) which leaded by Mr. Eddie Mardjoeki and his staff, they have delivered the Pencak Silat to the world wide level with their passion and hard work. In Mr. Eddie Mardjoeki hands, Pencak Silat became one of many sports to be competed in many big events, from local until international competition. Pencak Silat had known in international after it was able compete and show in International Pencak Silat Festive, SEA Games, Pencak Silat International Competition, Europe Competition and Asian Games."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Wardini
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat problematika penerjemahan cerita rakyat lokal Indonesia dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris. Obyek penelitian ini adalah empat buah cerita rakyat lokal Indonesia yang berdwibahasa, yakni Timun Emas, Jaka Tarub, Keong Emas dan Putri Tandanpalik. Selanjutnya, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan beberapa teori, seperti teori penerjemahan, teori trangresif, teori analisis wacana, teori folklor, dan teori sintaksis. Penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa perbedaan bahasa dan budaya dalam dua bahasa dapat menyebabkan kesalahpahaman, prasangka dan serta kendala dalam penyampaian nuansa yang mengandung nilai tradisional dan budaya yang melatarbelakangi bahasa dan budaya bersangkutan karena tidak adanya latar belakang pengetahuan bersama antara pembaca sumber dan pembaca sasaran.

This study aims to look at the problem of the translation of Indonesian local folklore which is in Indonesian and English. The subjects of this study are four Indonesian folklores in bilingual texts, which are Golden Cucumber, Jaka Tarub, Golden Snail, and Princess Tandanpalik. Furthermore, this study is a qualitative study that uses several theories, such as translation theory, transgressive theory, theory of discourse analysis, theory of folklore, and theory of syntax. This study has generated a conclusion that the differences between language and culture in two languages can lead to misunderstanding, prejudice and obstacles in delivering nuances of the traditional and cultural values underlying the language and culture used because of the absence of shared knowledge background between the source readers and the target readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S97
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Slamet
"Masalah mengenai pentingnya penomoran standard buku pertama kali muncul pada akhir tahun 1965 ketika mata rantai perbukuan terbesar di Inggris yaitu W.H. Smith & Son Ltd. Mengumumkan bahwa mereka sedang mengarahkan sistem perbukuan yang dikendalikan oleh komputer. Untuk tujuan ini maka dipandang perlu untuk membuat sistem penomoran yang unik dan tidak dapat berubah-ubah yang dapat ditempatkan menurut sistem standard. Pada bulan Mei 1966, Prof. Gordon Foster melaporkan tentang perlunya sistem standard penomoran buku dengan mengatakan bahwa There is a clear need for the introduction Into the book trade of standard numbering... and substantial benefits will accrue to all parties therefrom. (Ada kebutuhan yang jelas akan pengenalan suatu penomoran standard bagi dunia perdagangan buku dan manf aat yang besar akan dirasakan oleh semua pihak). Kebutuhan akan penggunaan suatu sistem standard penomoran secara internasional pertama kali dibicarakan dalam International Conference on Book Market Research."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S15655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bangun, Hendry Ch.
Jakarta : Intimedia Ciptanusantara, 2007
796 BAN w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tresna
Jakarta: Pradnya Paramita, 1978
340.095 98 TRE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tresna
Jakarta: W. Versluys NV, 1957
340.095 98 TRE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Dani Sudaryono
"

Olimpiade merupakan pesta olahraga terbesar di dunia. Indonesia sudah mengikuti ajang ini sejak tahun 1952. Dari tahun 1952-1988, Indonesia belum pernah mendapatkan medali emas. Olimpiade tahun 1992 menjadi sejarah olahraga terbaik bagi Indonesia. Indonesia berhasil meraih medali emas pertamanya melalui cabang olahraga bulutangkis. Peraihan medali emas ini berhasil dipertahankan sepanjang Olimpiade 1996-2008. Sejak saat itu, bulutangkis menjadi cabang yang selalu mendapatkan medali emas. Namun, tahun 2012 Indonesia gagal meraih medali emas. Peristiwa ini menjadikan peraihan terburuk bulutangkis Indonesia selama mengikuti Olimpiade. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor naik turunnya prestasi bulutangkis Indonesia dan upaya untuk meraih medali emas di ajang Olimpiade tahun 1992-2012. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat langkah (1) Heuristik; (2) verifikasi; (3) interpretasi; dan (4) historiografi. Sumber-sumber penelitian ini didapatkan dari surat kabar, jurnal online, buku, dan website. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang menyebabkan naik turunnya prestasi Indonesia di ajang Olimpiade yaitu regenerasi atlet, mental bertanding, undian pertandingan, dana pembinaan, dan konflik internal. Upaya yang dilakukan PBSI dalam meraih medali emas yaitu pengadaan pelatih, pembinaan atlet, dan pengiriman atlet ke turnamen internasional. Semua upaya untuk menghadapi hambatan dalam meraih medali emas telah dilakukan. Namun, satu faktor yang membuat atlet bulutangkis Indonesia mau berjuang adalah rasa nasionalisme. Rasa nasionalisme ini yang membuat para atlet termotovasi untuk terus berlatih dan berjuang untuk menang ketika bertanding. Inilah yang membuat mereka berhasil meraih pencapaian prestasi tertinggi yaitu medali emas Olimpiade.


Olympic is the biggest event sport in the world. Indonesia has joined in the competition since 1952. From 1952-1988, Indonesia never got gold medal. Olympic 1992 made the best sport history for Indonesia. Indonesia got gold medal for the the first time with badminton. The gold medal can maintained in Olympic from 1996 until 2008. Since then, badminton always can got gold medal. But, in 2012 Indonesia didn’t get gold medal. This is the worst happen for badminton Indonesia since joined in Olympic. This research purpose to analyze the factors of up and down badminton Indonesia achevement and effort for getting gold medal in Olympic. The methods which used in this research is history methods, which consist of four steps. They are: (1) Heuristic; (2) verification; (3) interpretation; and (4) historiography. The resources of this research got from newspapers, magazines, online jurnal and article, and website. The research result show that the cause factors badminton achievement up and down in Olympic are regeneration of athletes, mentally compete, draw of match, training fund, and internal conflicts. The effort of PBSI for got gold medal are procurement of coaches, athlete training centre, and shipping athletes to international tournament. All of the effort for obstacles has done. However, one factor make Indonesia badminton athletes want to fight is nationalism. Nationalism make athlete have motivation for exercise continiously and fighting to be a winner when they competing. This is they make success got the highest achievement is gold medal.

"
2019
T52238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Bahrul Ulum
"Penelitian ini membahas fenomena komersialisasi tayangan olahraga di media penyiaran, khususnya televisi. Penelitian ini membahas konsep komersialisasi dalam hubungannya dengan produksi tayangan olahraga, khususnya bulutangkis yang disiarkan secara langsung di Kompas TV. Dalam penelitian ini, juga dikaji kebijakan suatu institusi media komersial di Indonesia dalam ranah industri media penyiaran swasta di Indonesia. Untuk mengkaji hal tersebut, peneliti menggunakan perspektif kebijakan komersialisasi dan keterkaitannya dengan ekonomi media untuk mengetahui perilaku insitusi televisi terkait produksi tayangan olahraga. Hasil penelitian ini menunjukkan walaupun memilik tujuan ideal, media penyiaran televisi tetap meintikberatkan aspek-aspek komersial melalui berbagai kebijakan yang terkait produksi program tersebut.

This research will explore the phenomenon of the commercialization of sports in the broadcast media, especially television. Furthermore, this research willstudy the concept of commercialization in relation to the production of sports, especially badminton which was broadcasted live on Kompas TV. This study will also examinepolicies of a commercial media in the realm of private broadcast media industry in Indonesia. To study this, the researcher used a commercialization policy and economic perspective to determine the behavior of institution related to television?s sports program production. The results of this study indicate the interesting fact that the broadcasting media, television though it has an ideal goal but essentially keep doing commercialization through a variety of policies related to the production of the program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>