Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149921 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Butar Butar, Richard
"Semakin menipisnya cadangan minyak bumi Indonesia karena bertambah sulitnya penemuan ladang-ladang minyak yang baru dalam beberapa tahun terakhir ini, mendorong Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencari sumber energi input untuk menghasilkan energi listrik. Diantaranya sumber-sumber energi input tersebut, batubara merupakan salah satu pilihan sumber energi yang sangat menguntungkan bagi Indonesia mengingat ketersediaannya cukup besar. Pemakaian potensi sumber energi primer seperti batubara sangat penting untuk mengurangi ketergantungan suplai listrik dari pembangkit listrik yang menggunakan Bahan Bakar Minyak. Penelitian ini mengestimasi permintaan pembangkit listrik untuk batubara. Fungsi permintaan pasar terhadap batubara merupakan gabungan dari fungsi permintaan individu-individu untuk komoditi batubara sebagai konsumen yang permintaannya dipegaruhi oleh harga batubara itu sendiri, ratio harga batubara terhadap hrga bahan bakar high speed diesel dan permintaan batubara pada periode sebelumnya. Melalui pendekatan Regresi Linear Berganda permintaan batubara pada sektor industri pembangkit listrik di Indonesia menggunakan data kurun waktu tahun 1977 sampai dengan tahun 2007. Dari hasil estimasi regresi dapat diketahui bahwa permintaan batubara dipengaruhi oleh harga riil batubara, ratio harga batubara terhadap harga bahan bakar high speed diesel, serta permintaan batubara periode sebelumnya. Artinya pemakaian batubara sebagai energy input untuk pembangkit listrik dapat dijadikan komoditas subtitusinya.
Dapat pula dikatakan bahwa penggunaan potensi batubara sebagai sumber energi terbesar di Indonesia masih belum dimanfaatkan secara optimal di wilayah domestik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26431
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
TMB 6:2 (2012)(1-2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sartika Adetama
"Kedelai merupakan salah satu komoditas strategis di Indonesia, sehingga mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah dalam kebijakan pangan nasional. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah permintaan kedelai terus meningkat sebesar 7,22% per tahun, namun tidak dapat diimbangi oleh produksi dalam negeri yang meningkat sebesar 2,08% per tahun. Upaya pemerintah untuk memenuhi permintaan kedelai merupakan awal munculnya kebijakan impor kedelai di Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kedelai, dan menganalisis dampak kebijakan bea masuk impor terhadap impor kedelai di Indonesia. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model log linier persamaan simultan, yaitu Ln(QD) = α1 + β1 Ln(HD) + β2 Ln(Y) + β3 Ln(POP) + e, Ln(HD) = α2 + β4 Ln(HI) + e, dan Ln(QS) = Ln(QD). Pendugaan terhadap ketiga model persamaan tersebut akan dilakukan dengan metode Two Stage Least Square (TSLS) dengan menggunakan data sekunder periode 1978-2008. Program komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eviews 4.1.
Diperoleh hasil sebagai berikut: Ln (QD) = -107,7512 ? 1,894428 Ln(HD) + 0,463444 Ln(Y) + 10,57280 Ln(POP). Variabel-variabel independen yang berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai adalah: variabel harga kedelai dalam negeri dan jumlah penduduk. Ln(HD) = 10,34644 + 0,191313 Ln(HI) + AR(1) + e ,harga kedelai internasional mempunyai hubungan positif. Ln(IM) = -9,934196 + 2,778652 Ln(QD) - 1,263902 Ln(PD) + 0,349327 Ln(BM) + e, pada persamaan impor kedelai diperoleh bahwa variabel-variabel independen yang berpengaruh nyata terhadap impor kedelai adalah permintaan kedelai dan produksi kedelai.
Elastisitas harga kedelai dalam negeri dan jumlah penduduk terhadap permintaan kedelai masing-masing adalah sebesar -1,894428 dan 10,57280. Artinya, kebijakan perubahan harga kedelai dalam negeri dan jumlah penduduk akan memberikan dampak yang besar terhadap permintaan kedelai di Indonesia. Elastisitas harga kedelai internasional terhadap harga kedelai dalam negeri sebesar 0,191313 bersifat inelastis. Elastisitas permintaan dan produksi kedelai terhadap impor kedelai adalah 2,778652 dan -1,263902. Nilai R2 pada persamaan permintaan kedelai sebesar 71,06%. Oleh karena itu, perlu penelitian selanjutnya untuk menganalisis permintaan kedelai dengan menggunakan variabel-variabel lain yang tidak digunakan pada penelitian ini.

Soybean is one of the most strategic commodity of Indonesia, which need more attention from the government in national food policy. Present problem is that soybean demand is continue to increase at 7.22% every year, but it can not be matched by domestic local production which increase is only at 2.08% every year. Government's effort to fulfill the soybean demand is the beginning of soybean import policy in Indonesia.
The objective of this research is to analyze which factors affecting the soybean demand and the impact of import duty towards soybean import in Indonesia. The model which is used in this research is log linear simultaneous equations model, that are Ln(QD) = α1 + β1 Ln(HD) + β2 Ln(Y) + β3 Ln(POP) + e, Ln(HD) = α2 + β4 Ln(HI) + e and Log QS = Log QD. Fathoming of those equation models will be using Two Stage Least Square (TSLS) method with secondary data in 1978-2008 period. Evies 4.1 is used as the computer program in this research.
The result obtained from this research is as follow : Ln (QD) = -107.7512 ? 1.894428 Ln(HD) + 0.463444 Ln(Y) + 10.57280 Ln(POP), Independent variables which affecting the soybean demand significantly are domestic soybean price and the population. Ln(HD) = 10.34644 + 0.191313 Ln(HI) + AR(1) + e, international soybean price has possitive relation. Ln(IM) = -9.934196 + 2.778652 Ln(QD) ? 1.263902 Ln(PD) + 0.349327 Ln(BM) + e. From the soybean import equation, the independent variables which affecting the soybean import significantly are soybean demand and soybean production.
The elasticity of domestic soybean price and population towards soybean demand are at -1.894428 and 10.57280, which means any policy modifications in domestic soybean price and population will give a significant impact on soybean demand in Indonesia. The elasticity of international soybean price towards domestic soybean price at 0.191313 is inelastic, which means any policy modifications in international soybean price will not give a significant impact on domestic soybean price. The elasticity of soybean demand and production towards soybean import is at 2.778652 dan -1.263902. The R2 in soybean demand equation is at 71.06% value. Therefore further research is needed to analyze soybean demand using other variables which are not used in this research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T 28028
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
A Agung Feinnudin
"Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh urbanisasi terhadap permintaan listrik rumah tangga di Indonesia. Adanya perbedaan perhitungan permintaan listrik rumah tangga dalam Rancangan Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) tahun 2008 dengan kenyataan yang ada menyebabkan prediksi defisit listrik akibat permintaan listrik rumah tangga yang meningkat berbeda. Sehingga dapat diprediksi bahwa ada faktor-faktor lain yang mempunyai peranan penting mempengaruhi permintaan listrik rumah tangga dimana dalam RUKN 2008 asumsi yang digunakan adalah pertumbuhan penduduk, ekonomi dan kebutuhan listrik.
Menurut Holthedahl dan Joutz (2003) urbanisasi merupakan proxy dalam menganalisa permintaan listrik rumah tangga di negara berkembang. Urbanisasi bukan hanya dipandang dalam segi perpindahan penduduk dari desa ke kota tetapi urbanisasi juga dapat dipandang dalam segi demografi, ekonomi, ilmu perilaku, sosiologi dan geografi. Dari berbagai pandangan mengenai urbanisasi dapat ditarik kesimpulan bahwa urbanisasi merupakan factor yang dapat mempengaruhi permintaan listrik di Indonesia. Selain urbanisasi yang menjadi kontrol variabelnya adalah PDRB per kapita, Harga listrik, dan elektrifikasi.
Berdasarkan hasil analisis data panel untuk 26 propinsi pada periode tahun 1997 sampai dengan 2007 menggunakan model fixed effect, maka urbanisasi mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap permintaan listrik rumah tangga di Indonesia, selain urbanisasi kontrol variabel lain yaitu berupa PDRB per kapita, harga listrik, dan elektrifikasi juga mempunya; pengaruh positif terhadap permintaan listrik rumah tangga di Indonesia.
Hasil analisis juga dapat diketahui bahwa permintaan listrik rumah tangga Indonesia bagian barat lebih besar dari pada Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian timur. Adanya hasil bahwa urbanisasi secara signifikan mempengaruhi permintaan listrik rumah tangga di Indonesia dibutuhkan kebijakan yang tepat bukan hanya pada sektor ketenagalistrikan tetapi sektor-sektor lain yang ada hubungannya dengan permasalahan urbanisasi.

The purpose of this study is to analysis the correlation of the effect of urbanization to residential electricity demand in Indonesia. Existence of difference of calcuiation of residential electricity demand betwen RUKN 2008 with the existing fact cause the deficit prediction of electricity demand. So that eam of prediction of that there is other; dissimilar factors having important role influence the residential electricity demand where in RUKN 2008 assumption used by population growth, economic growth and electricity requirement.
According to Holthedahl and Joutz (2003) that urbanization represent the proxy in analysis request of residential electricity demand in developing countries. Urbanization is not mereiy looked into in facet of residential move from rural arca to town, but urbanization also can be looked into in demography facet, economic, behavioral Science, sociology and geografi. From various view of conceming urbanization can be pulled by conclusion that urbanization represent the factor which can influence the residential electricity demand in Indonesia. Besides urbanization becoming its variable control are GDRP per capita, Electrics price, and electrification.
Pursuant to result analysis of the panel data to 26 province at year period 1997 up to 2007 using model of fixed effect, hence urbanization have the positive influence significant to request of residential electricity demand in Indonesia, besides urbanization control the other; dissimilar variable that is in the form of GDRP per capita, electrics price, and electrification also have the positive influence to request of domestic electrics in Indonesia.
Result of knowable analysis also that residential electricity demand in Indonesia part of west bigger than at Indonesia part of middle and Indonesia part of east. Existence of result that urbanization by significant influence the residential electricity demand in Indonesia required by a correct policy not only mereiy at electricity seetor but also dissimilar sector relation with the urbanization probiems.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26476
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ifan Aminurakhman
"ABSTRAK Peningkatan suhu secara global merupakan salah satu indikasi perubahan iklim termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kenaikan suhu terhadap permintaan listrik rumah tangga di Indonesia. Selain faktor harga, pendapatan (PDRB), permintaan listrik sektor lain (PDRB manufaktur), serta jumlah penduduk dan tingkat elektrifikasi, faktor suhu juga berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan listrik rumahtangga. Perbedaan karakter di masing-masing wilayah juga memiliki dampak yang berbeda terhadap permintaan listrik rumahtangga. Peningkatan suhu secara global merupakan salah satu indikasi perubahan iklim termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kenaikan suhu terhadap permintaan listrik rumah tangga di Indonesia. Selain faktor harga, pendapatan (PDRB), permintaan listrik sektor lain (PDRB manufaktur), serta jumlah penduduk dan tingkat elektrifikasi, faktor suhu juga berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan listrik rumahtangga. Perbedaan karakter di masing-masing wilayah juga memiliki dampak yang berbeda terhadap permintaan listrik rumahtangga.

ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Anwar
Djakarta: Permata, 1960
338.74 CHA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Mulyani
"ABSTRAK
Indonesia berkepentingan untuk mengelola dan menggunakan energi listrik seefektif dan seefisien mungkin. Dengan konsumsi listrik yang tumbuh demikian pesat dalam satu dekade terakhir dan diproyeksikan akan terus tumbuh dalam beberapa periode mendatang, maka diperlukan suatu upaya pengelolaan energi listrik dari sisi permintaan untuk mengendalikan pertumbuhan permintaan listrik. Penelitian ini menggunakan data panel 31 provinsi di Indonesia pada periode tahun 2004-2013. Metode estimasi yang dipakai adalah Arellano-Bond GMM. Hasil estimasi menunjukkan bahwa efisiensi energi listrik di sektor industri dan komersial dapat dijadikan faktor yang mampu menurunkan pertumbuhan permintaan listrik agregat secara signifikan. Sementara PDRB riil, populasi, serta perubahan struktur ekonomi yang direpresentasikan oleh aktivitas di sektor industri dan komersial berpengaruh signifikan terhadap kenaikan permintaan listrik. Namun, harga riil listrik tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan permintaan listrik.

ABSTRACT
Indonesia has an interest to manage and use electricity as effectively and efficiently as possible. Rapid growth of electricity consumption in the last decade and predicted it will continue to increase over the next several periods required serious concern on demand side management to manage electricity demand growth. This research employs panel data 31 provinces from 2004 to 2013. The estimation method that used is Arellano-Bond GMM. The results show that electricity efficiency in industrial and commercial sectors are factor that drives aggregate electricity demand downwards significantly. Meanwhile, real GRDP, population, and structural change in economy that represented by industrial and commercial activities significantly increase the electricity demand. However, real electricity price insignificant on decreasing electricity demand.
"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Haris
"Ketergantungan terhadap pemakaian Bahan Bakar MinyaK yang masih tinggi, di satu sisi cadangan minyak semakin menipis dan usaha eksplorasi nya terus menurun, di sisi lain harganya semakin mahal terakhir telah menembus diatas US $ 70 di pasar internasional. Setiap kali terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak di dalam negeri telah menimbulkan berbagai gejolak balk gejolak ekonomi maupun politik. Upaya untuk mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar minyak, adalah diversifikasi penggunaan jenis energi, dan batubara adalah salah satu jenis bahan bakar yang dapat mensubstitusi minyak.
Permasalahan yang ingin di jawab peneiitian ini adalah "Apakah batubara mampu mensubstitusi Bahan Bakar Minyak di Sektor Industri dan Sektor Rumah Tangga. Variabel yang diteliti adalah Harga Batubara , Harga BBM, Pendapatan Nasional (PDB/PDB per Kapita), dan populasi (Jumlah Industri, jumlah Rumah tangga), Sektor Industri dan Rumah Tangga di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan dalam peneiitian ini adalah Analisa fungsi Regresi Berganda yang di LON kan (LN), dengan Metode Ordinary Least Square, melalui bantuan aplikasi program SPPS versi 10.5. Data-data empiris variabel-variabel yang diteliti menggunakan data data sekunder tahun 1990 sampai tahun 2003 (14 observasi).
Hasil peneiitian menunjukkan bahwa :
1. Bahwa proses substitusi dari bahan bakar minyak ke batubara disektor ini telah berjalan, meskipun masih lambat, dimana harga bahan bakar minyak masih bersifat inelastic.
Permintaan Batubara Sektor Industri ini di pengaruhi secara signifikan oleh Harga Bahan Bakar minyak Solar (Pbbm) dan Jumlah Industri (Pop). Sedangkan harga Batubara (Pbbi) dan Produk Dometik Bruto (PDB) tidak berpengaruh nyata.
2. Di Sektor Rumah Tangga batubara belum menunjukkan gejala ke arah substitusi dari minyak ke batubara, masih berfungsi hanya sebagai bahan bakar pelengkap saja (komplemen), sehingga masih sulit untuk mendorong batubara untuk dapat mensubstitusi penggunaan minyak tanah di sektor ini.
Permintaan Batubara Sektor Rumah di pengaruhi secara signifikan oleh Harga Bahan Batubara (PbbRT) dan bersifat eiasitisitas, Harga bahan Bakar Minyak Tanah (Pbbm) taps dengan tanda koefisien yang berlawanan, dan Jumlah Rumah tangga (Pop), sedangkan Produk Dometik Bruto (PDB) per Kapita tidak berpengaruh nyata."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17110
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zulfizal Arnaz
"Studi ini bertujuan untuk menganalisa fungsi permintaan energi listrik di Indonesia dengan menggunakan persamaan double-log untuk data konsumsi listrik agregat dan sektor rumah tangga dari tahun 2000 hingga 2010. Persamaan statik dan dinamik digunakan untuk mengevaluasi pengaruh tarif listrik, tingkat pendapatan, dan jumlah pelanggan listrik terhadap tingkat konsumsi listrik. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut merupakan faktorfaktor yang menentukan tingkat konsumsi listrik. Elastisitas harga terhadap konsumsi listrik adalah signifikan namun tidak elastik, sementara elastisitas pendapatan dan jumlah pelanggan listrik signifikan dan cukup elastik menentukan tingkat konsumsi energi. Lebih jauh, elastisitas harga listrik terhadap konsumsi listrik pada sektor rumah tangga lebih kecil dibandingkan dengan hasil dengan menggunakan data agregat. Kemudian, analisa pada hasil regresi antara Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali juga menunjukkan hal berbeda dimana elastisitas harga di wilayah Jawa-Bali tidak responsif terhadap konsumsi listrik sementara hasil dari luar Jawa-Bali tetap signifikan. Selain itu, analisa menggunakan persamaan dinamik memberikan hasil elastisitas harga yang relatif rendah dalam jangka panjang. Dari sisi kebijakan energi, kenaikan tarif sendiri saat ini belum cukup efektif mendukung upayaupaya penghematan energi. Secara umum, hasil dari tesis ini memberikan alasan ekonomi untuk penyesuaian tarif listrik dan kemungkinan untuk menerapkan tarif listrik regional.

This paper presents an empirical analysis on electricity demand in Indonesia. This study analyzes a double-log demand equation for both aggregate and residential electricity consumption at the province level from 2000 to 2010. I propose a static and a dynamic model applying fixed effects and bias-corrected least square dummy variable estimators, respectively. Particular attention is paid to the effects of income, price, and the numbers of customers. The paper presents that all regressors function as the determinants of electricity consumption. The estimated price elasticities are significant and inelastically negative as expected, while income level and the number of customers are more elastic for both models. Moreover, it shows that price elasticity for residential is less elastic than that of aggregate data. In addition, inter-regional analysis reports the differential impacts of the price on energy consumption between Java Bali and non-Java Bali regions, showing less responsiveness of consumption to price in Java Bali. Furthermore, the long-run estimates give information on modest values of price elasticities for aggregate and residential. From an energy policy point of view, electricity price would be moderately effective in achieving efficiency and conservation programs. Basically, the findings give an economic rationale for a tariff adjustment and region-based tariff restructuring."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dodik Ariyanto
"ABSTRAK
Wacana untuk menaikkan tarif royalti batubara untuk pemegang IUP kembali mengemuka seiring dengan peningkatan harga batubara. Kenaikan tariff royalty akan secara langsung meningkatkan PNBP yang berasal dari iuran produksi batubara. Di lain pihak, peningkatan kewajiban royalty yang harus disetor oleh perusahaan pemegang IUP batubara akan menurunkan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu model yang dapat menggambarkan pengaruh tarif royalti batubara terhadap PNBP dan kinerja keuangan perusahaan pemegang IUP batubara. Model yang dibangun dengan pendekatan sistem dinamis dan mensimulasikan variable-variabel yang berpengaruh terhadap besaran royalty yang disetor dan kinerja keuangan perusahaan. Hasil model menunjukkan bahwa peningkatan tarif royalti menjadi 4 untuk batubara low CV, 5 untuk batubara medium CV dan 8 untuk batubara high CV meningkatkan penerimaan PNBP sebesar 20 sedangkan laba perusahaan menurun 9 dibanding pengenaan tariff royalti yang berlaku saat ini. Peningkatan tarif ini lebih baik dibanding dengan skenario pengenaan tambahan royalty apabila terjadi kenaikan harga batubara wind fall sharing

ABSTRACT
The discourse to raise the coal royalty rate for IUP holders again surfaced in line with the increase in coal prices. The increase in tariff royalty will directly increase the non tax revenues from coal production contribution. On the other hand, the increase in the obligation of royalty to be paid by coal holders will decrease the company 39 s financial performance. This study aims to build a model that can illustrate the effect of coal royalty rates on non tax revenues and financial performance of coal holders. Model built with dynamic system approach and simulate the variables that affect the amount of paid royalty and financial performance of the company. The model results show that royalty rates increase to 4 for low CV coal, 5 for medium CV coal and 8 for high CV coal increases PNBP revenues by 20 while profit decreases 9 compared to current royalty tariff. This increase in tariffs is better than the royalty imposition scenario in case of rising coal price wind fall sharing "
2017
T48385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>