Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123341 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Marihot Pahala
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008
690.026 SIA h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wahyu Sujatmiko
"Nowdays in Indonesia, improper functioning of the provisions to be met by a residential building. efforts to learn about fire safety standards and regulations and their possible applications are quite necessary for high rise buildings. In this paper, a study on these two aspects are carried out. The first aspect, the method used of standards and safety regulations evacuation and compared with NFPA 101 as the reference standard. The
second aspect, the examination of building in compliance to standards and regulations. As the object of study were 9 of high-rise buildings, which consists of 3 hotels and 6 rusunami. The results showed that the evacuation safety regulations issued by public works ministry or Public Works Ministrial Regulation No
26/2008 and SNI need to be revised, concerning the technical terms and definitions referred to standard reference NFPA 101. the results of field studies show some buildings do not meet the requirements of the
evacuation. regulations and standards need to be equipped with prescriptive rules-based, for each class of
building, and the basic of performance concepts appropriate to NFPA standards, for easy and flexible in
meeting the requirements by the class of the building. fulfillment evacuation safety needs to be supported by
research-based performance"
Jakarta: Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, 2016
728 JURPEM 11:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Taufik
"Penghitungan biaya proyek dihitung dengan menggunakan cost estimate. Penghitungan tersebut tergantung dari sejauh mana proyek tersebut berjalan, mulai dari tahap evaluasi, konseptual hingga pelaksanaan proyek. Tiap-tiap tahap membutuhkan cost estimate dengan tujuan yang tidak sama, yang dilaksanakan dengan metode yang berbeda tergantung dari data dan informasi proyek yang tersedia. Faktor dominan dalam menentukan besarnya total biaya proyek adalah direct cost. Perhitungan direct cost diperoleh dengan memperhatikan faktor quantity pekerjaan dan faktor unit price. Unit price terbagi menjadi tiga unsur yaitu: upah tenaga kerja (Labors), bahan (Materials), dan alat (Equipments). Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji hubungan antara harga satuan upah tenaga kerja dan material dengan waktu pelaksanaan proyek. Hubungan antara biaya tenaga kerja dan material terhadap waktu dapat diperoleh dengan pengolahan statistika. Hasil pengolahan ini dapat digunakan untuk memprediksi biaya tenaga kerja dan material pada tahun-tahun mendatang.

The counting of project cost uses cost estimate. The counting depends on the progress of the project itself, starting from evaluation to conceptual until the project implementation. Each phase needs a different variety of purpose cost estimate which is done with different methods on available data and information from the project. Direct cost is a dominant factor to decide the total of project cost. The counting of direct cost itself done by observing the task quantity and unit price factor. Unit price factor is devided into three element, those are : labor, material, and equipment cost. The research on the final assigment is focused to leam the relation between labor and material cost with project construction time. That relation can be obtained with statistical analysis. The result from this analysis will be able to use to predict labor and material cost in the coming year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusrizal Kurniawan
"Proyek konstruksi dimulai dengan timbulnya suatu ide atau gagasan dari seseorang atau suatu badan yang lazim disebut pemilik proyek. Keinginannya itu kemudian disalurkan kepada konsultan perencana yang ditunjuk untuk dibuat perencanaan dan perancangan proyek sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Untuk itu konsultan perencana akan berusaha membuat penaksiran biaya proyek yang seteliti mungkin sehingga rencana biaya proyek akan sesuai atau bahkan lebih rendah dari anggaran yang dimiliki pemilik proyek. Bila hasil rencana keseluruhan telah selesai dan disetujui pemilik, selanjutnya pemilik akan memilih kontraktor yang akan mengerjakan proyek tersebut. Apabila sebuah kontraktor bermaksud memborong suatu proyek terlepas itu melalui suatu pelelangan yang diadakan pemilik proyek atau tidak, maka seperti halnya konsultan perencana, kontraktor akan berusaha untuk membuat suatu penaksiran biaya proyek yang seteliti mungkin dalam rangka mengajukan harga penawaran dengan tujuan untuk memenangkan proyek. Sebagai salah satu dasar penaksiran digunakan struktur biaya proyek yang berisi data-data dan informasi biaya pekerjaan konstruksi yang telah selesai dikeijakan pada periode waktu tertentu. Untuk membuat penaksiran biaya proyek tersebut biasanya kontraktor melakukan berbagai penelitian dan analisa teriiadap berbagai jenis biaya proyek berdasarkan informasi dan ketetapan yang berlaku, tennasuk berbagai keuntungan yang dikehendaki oleh kontraktor guna menjamin profitabilitas proyek tersebut. Hal tersebut dilakukan dalam rangka optimasi biaya proyek guna memperoleh harga penawaran yang optimum dan logis serta fleksibel. Dari studi yang hendak dilakukan akan diketahui dan dihasilkan struktur biaya proyek dan opdmasinya yang berguna sebagai bahan infonnasi dan pertimbangan serta masukan bagi konsultan perencana dan juga kontraktor dalam rangka estimasi biaya proyek yang akurat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Sujatmiko
"Saat ini di Indonesia ketentuan laik fungsi harus dipenuhi bangunan hunian. Perlu dilakukan kajian standar dan peraturan keselamatan kebakaran pada bangunan tinggi dan kemungkinan penerapannya. Pada tulisan ini dilakukan kajian terhadap kedua aspek tersebut. Untuk aspek pertama metoda yang dipergunakan adalah dengan kajian terhadap standar dan peraturan keselamatan evakuasi di Indonesia dan membandingkan dengan NFPA 101 selaku standar rujukan. Untuk aspek kedua dilakukan pemeriksaan terhadap bangunan kajian terkait pemenuhan standar dan peraturan keselamatan evakuasi. Objek studi adalah 9 buah bangunan residensial bertingkat tinggi yang terdiri atas 3 hotel dan 6 rusunami. Hasil kajian memperlihatkan bahwa peraturan keselamatan evakuasi pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 perlu direvisi terkait istilah dan definisi teknis untuk lebih disesuaikan dengan SNI Sarana Jalan Keluar dan standar rujukannya NFPA 101. Hasil kajian lapangan menunjukkan sejumlah bangunan tidak memenuhi ketentuan keselamatan evakuasi. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 dan SNI Sarana Jalan Keluar perlu dilengkapi dengan butir-butir perataran berbasis masing-masing kelas bangunan dan konsep basis kinerja sesuai standar NFPA agar lebih mudah dan fleksibel dalam pemenuhan persyaratan sesuai kelas bangunan, Pemenuhan keselamatan evakuasi perlu dukungan riset berbasis kinerja."
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2016
728 JUPKIM 11:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hotmauli
"Persoalan pengenaan pajak oleh pemerintah menjadi perbincangan yang menarik untuk dicermati, disebabkan dalam pengenaan pajak, pengaturan mengenai hak dan kewajiban wajib pajak maupun fiskus menjadi hal yang wajib ada dalam dasar hukum pengenaannya. Untuk rnenyeimbangkan hak dan kewajiban ini dalam peraturan perpajakan dibutuhkan politik hukum pemerintah yang mampu mengakomodasi kedua hal ini.
Tesis ini menuangkan bagaimana "Politik Hukum Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan di Indonesia". Ada tiga masalah penting yang diamati dalam tesis ini, yaitu; politik pembentukan hukum, politik penegakan hukum pajak bumi dan bangunan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi politik hukum pajak bumi dan bangunan di Indonesia.
Perbedaan-perbedaan politik pembentukan hukum pengenaan pajak bumi dan bangunan ditentukan oleh tiga faktor pengaruh yaitu, konsep penguasaan dan pemilikan hak atas tanah, perkembangan singkat keadaan negara, khususnya yang berkaitan dengan kebijaksanaan fiskal dalam penerimaan negara dan politik pemerintahan secara umum pada masa pemberlakuan peraturan perundangan-undangan pajak bumi dan bangunan.
Dalam hal politik penerapan dan penegakan hukum ada perbedaan yang muncul dalam hal pelaksanaan kewajiban perpajakan. Berdasarkan Undang-Undang Pajak Bumi dan Bangunan sejak tahun 1985, tanggung jawab pelaksanaan pajak bumi dan bangunan tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab wajib pajak. Wajib pajak hanya berkewajiban untuk membayar pajak bumi dan bangunannya, sedangkan proses penetapan dan penghitungan pajak bumi dan bangunan dilakukan oleh aparat perpajakan dengan menggunakan sistem official assessment.
Politik hukum pelayanan pajak bumi dan bangunan dilaksanakan untuk mencapai dua tujuan yaitu; pertama, kebijaksanaan pelayanan hukum pajak bumi dan bangunan ditujukan untuk membantu pemerintah dan masyarakat merealisasikan kaidah-kaidah hukum yang ada dalam peraturan perundang-undangan pajak bumi dan bangunan; kedua, kebijaksanaan pelayanan hukum pajak bumi dan bangunan ditujukan sebagai sarana untuk mewadahi pelayanan hukum pemerintah sebagai kontraprestasi akibat adanya pembebanan pembayaran pajak yang dikenakan pada masyarakat.
Realisasi kebijaksanaan hukum yang pertama ditunjukkan dengan adanya sistem pelayanan pajak bumi dan bangunan berdasarkan fungsinya. Berbeda dengan yang pertama, realisasi kebijaksanaan hukum yang kedua sampai saat ini belum ada pengaturan yang tegas."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Priyatno
"Penerapan VE pada tahap desain bangunan gedung di Indonesia yang belum optimal tidak akan memberikan banyak manfaat bagi proyek konstruksi bangunan gedung. Penelitian dimaksudkan untuk menyediakan saran bagi pengoptimalan penerapan VE. Penelitian dilaksanakan melalui survey kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa penerapan VE belum optimal. VE belum dipahami dengan benar, diterapkan belum sesuai standar internasional, kurangnya pengalaman penerapan VE, serta adanya permasalahan kurangnya pemahaman pengetahuan dan praktek tentang VE, adanya konflik dan tidak adanya panduan VE. Penerapan VE dapat dioptimalkan melalui penyediaan panduan, sosialisasi/ seminar, workshop dan sertifikasi, memasukan kedalam kurikulum universitas, perkuatan HAVEI, dan pengaturan VE dengan undang-undang.

VE implementation in building design stage in Indonesia that isn?t optimal yet will not give a lot of benefit for building construction project. Research is meant to provide recommendations for optimize VE implementation. Research was carry out via questionnair survey and interview. Research findings that VE implementation isn?t optimal yet. VE isn?t understand aright, VE implementation isn?t appropriate with standard international, lack of experience in VE implementation, and there are problems in VE implementation, namely lack of understanding VE knowledge dan VE practice, there is conflict, and there is no guidance VE. VE implementation can be optimized via providing guidance, socialization/seminary, workshop and certification, insert into university curriculum, strengthening Indonesia Value Engineering Expert Association (IVEEA), and establishing VE implementation based on law."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T40752
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1977
690.03 IND i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Agus Fitrah Akbar
"Pada era globalisasi saat ini baik negara maju maupun negara berkembang tidak henti-hentinya mengadakan pembangunaan di segala bidang. Pembangunaan yang dilakukan ini dasarnya adalah untuk memfasilitasi penduduk dari negara tersebut. Pembangunaan yang dapat kita lihat hasilnya nyatanya secara fisik adalah pembangunaan dibidang ilmu sipil, seperti pembangunaan gedung-gedumg bertingkat, jalan layangdan pelabuhan, dimana pada dasarnya semua pembangunaan tersebut bertujuan untuk menunjang kehidupan manusia. Suatu proyek pada umumnya terdiri dari beberapa kegiatan, dimana kegiatan tersebut berkaitan satu sama lain, mulai dari kegiatan persiapan hingga kegiatan penyelesaian (finishing). Semua kegiatan tersebut memiliki penanganan yang berbeda pada waktu tertentu, serta biaya yang bervariasi antara kegiatan yang yang satu dengan kegiatan yang lainnya. Umumnya pada beberapa elemen yang mengakibatkan mahalnya biaya suatu proyek, diantaranya adalah : Kondisi proyek yang komplek Besarnya volume pekerjaan pada suatu proyek Penggunaan material yang dinilai kritis Biaya pemeliharan dan biaya operasi yang tinggi Perencanaan dan manajemen yang kurang baik. Pada saat tahapan desain suatu proyek seringkali juga terjadi biya-biaya yang tidak perlu (unnecessary cost), sehingga mengakibatkan biaya proyek menjadi besar. Unnecessary cost ini terjadi karena banyak faktor, diantaranya yang sering terjadi adalah : Kekuramgan waktu Kurangnya informasi Kurangnya ide. Dari berbagai hal diatas yang menyababkan mahalnya suatu biaya proyek bukanlah tidak mungkin untuk diantisipasi. Dengan perencanaan yang matang biaya yang sudah selesai dibangun dengan biaya yang cukup mahal, nanti dapat dilakukan suatu identifikasi penghematan biaya, sehingga terlihat jelas bahwa sebenarbya pada proyek tersebut ada kegiatan-kegiatan yang biaya dapat dihemat. Dari hasil identifikasi yang diperoleh nantinya akan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam kegiatan proyek selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untukmelakukan potensial saving pada proyek bangunaan gedung. khususnya gedung di lingkungan Universitas Indonesia depok dengan menggunakan analisa Pareto-Law. Dari penelitian kali ini diperoleh komponen pekerjaan yang berpotensial untuk dihemat, yakni : pekerjaan struktur, atap dan finishing, Disamping itu pada penelitian ini dadapat pula bahwa hukum pareto todaklah secara tepat menyatakan bahwa 20% komponen pekerjaan akan menghasilkan 80% biaya, namun 20% komponen pekerjaan manghasilkan persentase biaya yang bervariasi mulai dari 42% sampai dengan 62%.

At globalization era in this time, developed countries and also developing countries do not desist to perform development in all area. Development conducted by, basically is to facility the resident from the state. Development we which can see result of its reality in the physical form is development in civil science area, like high rise building, port and overpass, where basically all the development aim to support human life. A project is generally consisted of some activity, where the activity interconnected one another, start from activity of preparation till activity of finishing. All the activity own different handling periodically, and also the expense which vary between activity which is one with the other activity. Generally there are some element resulting its costly expense of a project, among other things are: Complex project condition Level of work volume at one particular project Material use which critical assessed High expense of maintenance and operating Unfavourable management and planning At me time of phase design of a project oftentimes is also happened the costs which need not (unnecessary cost), so that result project cost overrun. This Unnecessary Cost is happened because a lot of factor, among other things which often happened are: A Lacking Of Time Lack Of In formation Lack of Idea From above matters causing its costly expense of a project is not impossible to be anticipated. With matured planning, expense released at one particular project will be able to more efficient. As for a project have been builded with expense which costly enough, later can be conducted by an identifying the cost-saving, stand-out so that in fact at the project there is activity which its expense can be economized. From result identify obtained later will be able to be used as substance of input in activity of project hereinafter This research aim to identify potential of saving at building project, specially building in environment of University of Indonesia, depok, by using Pareto-Law analysis. From obtained by this research of work component which have the potency to be economized, namely : structure, roof and finishing. Beside that, this research got also that pareto law is not precisely express that 20% work component will yield 80% expense, but 20% work component yield expense percentage which vary start from 42% up to 62%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>