Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130732 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ridho Yudyantoro
"Tesis ini membahas analisis perubahan pola konsumsi bahan pangan di DKI Jakarta pada periode waktu tahun 1987-2007, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pola konsumsi bahan pangan pada masyarakat DKI Jakarta baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier double log dengan metode OLS untuk mendapatkan koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan (Income Elasticity of Demand) yang dilanjutkan dengan melakukan perbandingan elastisitas dengan hasil penelitian serupa sebelumnya di DKI Jakarta.
Hasil analisis data menyebutkan bahwa terjadi perubahan pola konsumsi bahan pangan di DKI Jakarta yang dapat dilihat dari perubahan koefisien elastistas pendapatan dari permintaan (Income Elasticity of Demand) pada hampir semua komoditi dan kelompok bahan pangan, baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
Berdasarkan hasil analisis data, maka pemerintah harus mengupayakan menjaga ketersediaan komoditi dan kelompok bahan pangan melalui peningkatan kerjasama antar wilayah disekitar DKI Jakarta (daerah penyangga/produsen/daerah pemasok bahan pangan) dan wilayah lainnya sehingga terwujud kerjasama terkait suplai dan ketersediaan bahan pangan di DKI Jakarta.

This thesis discusses the analysis of changes in food consumption pattems in Jakarta at the time periode 1987-2007 years. Goals of this research is to determine whether changes occured in food consumption pattems in the community of Jakarta both in the long term and short term. This study uses regression analysis with OLS linear double log method to obtain the income elasticity coefficient and followed by comparing the elasticity of previous similar research in Jakarta.
The result of the analysis data indicates that changes occured in food consumption pattems in Jakarta. The changes can be seen from the coefficient of income elasticity of demand in almost all of commodity groups in food, both in the long term and short term
Based on the results of data analysis, the local goverment must seek concrete steps to maintain the availability of the commodity and groups of food through increased cooperation among regions in the vicinity of DKI Jakarta (buffer area/supplier/manufacturer) and other areas of cooperation so that the form associated with the supply and availability foods in Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26471
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rizka Ameliah
"Pola konsumsi merupakan susunan atau kombinasi makanan yang umum dikonsumsi oleh individu dalam jangka waktu tertentu. Pola konsumsi yang tidak sehat dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang mengarah pada kegemukan atau obesitas dan meningkatkan risiko berbagai penyakit. Namun, proporsi konsumsi makanan yang tidak sehat pada anak-anak di Indonesia masih tergolong tinggi dan penelitian di beberapa negara telah menunjukkan bahwa kondisi pandemi COVID-19 memberikan pengaruh pada perubahan pola konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi anak usia 3-12 tahun di DKI Jakarta selama pandemi COVID-19 berdasarkan faktor individu dan lingkungan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi cross sectional yang melibatkan 163 ibu sebagai responden yang dipilih menggunakan teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak mengalami perubahan pola konsumsi yang tidak sehat selama pandemi COVID-19 (50,9%). Berdasarkan hasil analisis statistik ditemukan adanya perbedaan yang signifikan pada konsumsi air antara sebelum dan selama pandemi COVID-19 (p-value = 0,004), dan terdapat perbedaan yang signifikan pada pola konsumsi selama pandemi COVID-19 berdasarkan pendapatan orang tua (p-value = 0,050).

Consumption pattern is the composition or combination of foods that are generally consumed by individuals in a certain period of time. Unhealthy consumption patterns can cause weight gain that leads to overweight or obesity and increases the risk of various diseases. However, the proportion of unhealthy food consumption among children in Indonesia is still relatively high and studies in several countries have shown that the COVID-19 pandemic has an influence on changes in consumption patterns. This study aims to determine differences in consumption patterns of children aged 3-12 years in DKI Jakarta during the COVID-19 pandemic based on individual and environmental factors. The research was conducted using a cross sectional study design involving 163 mothers as respondents who were selected using the snowball sampling technique. The results showed that most children experienced changes in unhealthy consumption patterns during the COVID-19 pandemic (50,9%). Based on the results of statistical analysis, it was found that there was a significant difference in water consumption between before and during the COVID-19 pandemic (p-value = 0,004), and there was a significant difference in consumption patterns during the COVID-19 pandemic based on parents' income (p-value = 0,050)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dirgahayuni Sari Agustina
"Peresepan antibiotik yang tinggi disertai kurangnya evaluasi penggunaan antibiotik di fasilitas pelayanan kesehatan primer berpotensi terhadap penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Evaluasi antibiotik dapat dilakukan dengan melihat pola konsumsi antibiotik di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. WHO telah menetapkan target minimal 60% konsumsi antibiotik berasal dari kelompok access. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis konsumsi antibiotik di puskesmas di Provinsi DKI Jakarta berdasarkan klasifikasi antibiotik AWaRe (Access, Watch, dan Reserve) WHO. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilakukan terhadap 44 puskesmas di Provinsi DKI Jakarta. Hasil penelitian menujukkan terjadi peningkatan nilai konsumsi antibiotik di tahun 2022 dibandingkatn tahun 2019. Total konsumsi antibiotik tahun 2022 adalah 1,827 DDD per 1.000 pasien per hari, dengan proporsi sebesar 76,91% berasal dari kelompok access; 10,14% kelompok watch; tidak ada kelompok reserve, dan 12,95% merupakan antibiotik yang tidak diklasifikasikan dalam WHO AwaRe (unclassified). Semua jenis SDM kesehatan puskesmas memiliki peran dalam penggunaan antibiotik, namun belum semuanya mengetahui tentang klasifikasi antibiotik AWaRe WHO. Dukungan pelayanan laboratorium klinik, pelayanan informasi obat diperlukan dalam peresepan antibiotik di puskesmas. Selain itu, pelaksanaan manajemen logistik obat serta pemantauan dan evaluasi juga berperan dalam penggunaan antibiotik di puskesmas. Sementara itu, pengetahuan pasien juga dapat memengaruhi penggunaan antibiotik. Hasil penelitian ini merekomendasikan adanya upaya peningkatan penggunaan antiobiotik yang rasional melalui peningkatan pemahaman SDM kesehatan dan pasien serta pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penggunaan antibiotik yang lebih menyeluruh di puskesmas disertai umpan balik.

High antibiotic prescribing combined with a lack of evaluation of antibiotic use in primary healthcare facilities has the potential to lead to inappropriate use of antibiotics. The WHO sets a target of at least 60% antibiotic consumption from the access group in primary healthcare facilities for antibiotic evaluation. This study aimed to analyze antibiotic consumption in community health centers in DKI Jakarta province based on the WHO AWaRe (Access, Watch, and Reserve) classification. The study is non-experimental research with a quantitative and qualitative approach. The study was conducted at 44 community health centers in DKI Jakarta province. The findings indicate that antibiotic consumption will increase in 2022 compared to 2019. Total antibiotic consumption in 2022 is 1,827 DDD per 1,000 patients per day, with a proportion of 76.91% from access group, 10.14% from watch group, no antibiotic in reserve; and 12.95% from antibiotics not classified in WHO AwaRe (unclassified). Every healthcare worker at community health centers has a responsibility regarding the use of antibiotics; however, not all of them are up-to-date on the WHO's AWaRe classification of antibiotics. Community health centers require support in the form of clinical laboratory testing and drug information services to prescribe antibiotics effectively. Furthermore, the effective execution of drug logistics management, as well as the process of monitoring and evaluation, contributes to the use of antibiotics in community health centers. Moreover, the level of understanding possessed by patients may have an impact on the use of antibiotics. The study's findings indicate that improving the comprehension of healthcare worker and patients can lead to a more judicious use of antibiotics. Furthermore, it is imperative to establish a more extensive system for monitoring and evaluating the utilization of antibiotics in community health centers, along with providing feedback."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiyana Purwati Purwosunu
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Indrayono Mahar
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jillian Pualam
"Masa awal pandemi covid-19 di Indonesia merupakan periode yang paling mengubah perilaku masyarakat, salah satunya perilaku konsumsi, panic buying. Perilaku panic buying yang sempat menggemparkan dunia menimbulkan pertanyaan mengenai kebenarannya, khususnya di DKI Jakarta. Penelitian ini ingin menganalisis bagaimana kondisi panic buying yang terjadi di DKI Jakarta yang dianalisis menggunakan data penjualan supermarket yang dibagi menjadi 11 kategori produk, serta menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku panic buying seperti adanya perbedaan karakteristik supermarket dan karakteristik wilayah/masyarakat. Dengan menggunakan data cross section pada tingkat analisis kecamatan pada tahun 2020 menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan ordered logit model ditemukan bahwa panic buying terjadi pada bulan pertama terjadinya pandemi covid-19 di DKI Jakarta. Produk yang menjadi sasaran panic buying adalah produk seafood, meat, health & beauty, fruit & veggie, food, DIY, dairy frozen, dan cleaning. Ditemukan pula pada penelitian ini bahwa perbedaan karakteristik supermarket dan wilayah/masyarakat memberikan dampak yang signifikan terhadap panic buying.

The early stage of Covid-19 pandemic in Indonesia changes people's behavior, including one of the consumption behavior, which is panic buying. This behavior that once shocked the world then raises questions about its validity, especially in DKI Jakarta. This study aims to analyze whether panic buying behavior occurs in DKI Jakarta, using supermarket sales which is divided into 11 product categories, as well as analyzing factors that can influence panic buying behavior such as differences in the characteristics of supermarkets and characteristics of region/society. By using cross sectional data at the sub-district level in 2020 with descriptive analysis method and ordered logit model, it was found that panic buying occurred in the first month of pandemic in DKI Jakarta. The products targeted for panic buying are seafood, meat, health & beauty, fruit & veggie, food, DIY, dairy frozen, and cleaning. It was also found in this study that differences in the characteristics of supermarkets and region/society had a significant impact on panic buying."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Pusposari
"Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor ? faktor yang mempengaruhi permintaan pangan rumah tangga khususnya pangan sumber karbohidrat di Provinsi Maluku dan mengetahui komoditas pangan lokal apa yang berpotensi menjadi pengganti beras sebagai sumber pangan pokok masyarakat di Provinsi Maluku. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode analisis model Almost Ideal Demand System (AIDS). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) untuk Provinsi Maluku Tahun 2010. Pola permintaan sumber karbohidrat di Provinsi Maluku secara umum dipengaruhi oleh pendapatan dan harga komoditas baik harga sendiri maupun harga silang dan secara spesifik untuk masing-masing komoditas dipengaruhi faktor sosial demografi yang berbeda-beda. Komoditas yang bersifat substitusi terhadap beras dalam penelitian ini adalah komoditas sagu dan pangan lokal lain (jagung, talas, ubijalar dan kentang). Namun kendalanya, komoditas-komoditas tersebut termasuk dalam komoditas inferior di Provinsi ini. Selain itu, terigu yang merupakan produk impor menjadi salah satu ancaman dalam penyediaan pangan bagi masyarakat di Provinsi Maluku karena komoditas ini bersifat substitusi terhadap seluruh kelompok komoditas yang diteliti selain beras.

The general objective of this study was to determine the factors that affect the household food demand on source of carbohydrate and the commodities of local resources that could potentially be a substitute for rice as a staple food source for communities in Maluku. The analysis is using the Almost Ideal Demand System (AIDS) model. The data used in this study is data from the National Socioeconomic Survey (Susenas) of Maluku Province in 2010. The pattern of demand for carbohydrate sources in Maluku Province in general influenced by income and price. The social demographic variables influenced specifically on each commodity. Commodities that are substitutes for rice in this study are sagu and other local foods (corn, talas, sweet potato, and potato). But these commodities are inferior in this province based on income elasticity. In addition, wheat commodities that is imported become one of the threats on food providing specially for Maluku communities, because this commodities are substitutes of all commodities group in this study, except for rice."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T23017
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rofiiah Darajat Nurfadhilah
"Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini secara tidak langsung telah memberi dampak pada kehidupan manusia untuk bisa bertahan hidup berdampingan dengan hal tersebut, hal ini menyebabkan manusia perlu beradaptasi dengan pola hidup yang baru, salah satunya adalah pola konsumsi makan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pola makan pada masyarakat dewasa DKI Jakarta selama pandemi COVID-19 dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19 berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, anggota rumah tangga, dan pendapatan menggunakan kuesioner online. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan crosssectional dengan subjek pada penelitian ini masyarakat dewasa di DKI Jakarta yang berusia 20-45 tahun dengan menggunakan teknik purposive dan snowballing sampling. Hasil menunjukkan sebagian besar masyarakat dewasa di DKI Jakarta memiliki perubahan pola makan menjadi tidak sehat selama pandemi COVID-19 (41,8%). Terdapat perbedaan yang signifikan pada asupan energi, karbohidrat, dan air minum masyarakat dewasa di DKI Jakarta sebelum dan selama pandemi COVID-19 (p=0,023; p=0,014; p=0,020). Hasil analisis juga menunjukkan perbedaan signifikan pada pola makan masyarakat dewasa di DKI Jakarta selama pandemi COVID-19 berdasarkan usia (p<0,001). Diperlukan peningkatan pemahaman mengenai pola hidup, khususnya pola makan yang sehat dan gizi seimbang selama pandemi COVID-19 kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dalam memerangi COVID-19.

The current COVID-19 pandemic has indirectly impacted human life to survive side by side with it, this causes humans needs to adapt to new lifestyles, one of which is dietary patterns. This study was conducted to determine the differences in diet among adults in DKI Jakarta during the COVID-19 pandemic compared to before the COVID-19 pandemic based on age, gender, education, occupation, household members, and income using an online questionnaire. This research is quantitative with a cross-sectional approach with the subjects in this study are adults in DKI Jakarta aged 20-45 years using purposive and snowballing sampling techniques. The results show that most of the adult people in DKI Jakarta have changed their diet to become unhealthy during the COVID-19 pandemic (41.8%). There were significant differences in the intake of energy, carbohydrates, and water of adults in DKI Jakarta before and during the COVID-19 pandemic (p=0.023; p=0.014; p=0.020). The analysis showed a significant difference in the dietary patterns of adults in DKI Jakarta during the COVID-19 pandemic based on age (p<0.001). It is necessary to increase the understanding of healthy diet and balanced nutrition during the COVID-19 pandemic to public to maintain health and endurance in the fight against COVID-19.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Fitriani Nugraha
"Pola konsumsi merupakan kumpulan makanan yang terdiri dari jenis dan jumlah makanan per orang per hari dalam jangka waktu tertentu. Penelitian secara lokal dan internasional menunjukkan bahwa pola konsumsi tidak sehat yang dilakukan saat remaja akan meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa dewasa. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pola konsumsi pada remaja terdiri atas usia, jenis kelamin, pendidikan ibu, jumlah anggota keluarga, pendapatan orang tua dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi pola konsumsi selama pandemi COVID-19 pada 165 remaja di DKI Jakarta Tahun 2021 berdasarkan faktor-faktor tersebut dengan menggunakan desain studi cross-sectional serta metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja tidak mengalami perubahan pola konsumsi selama pandemi COVID-19 (37,6%). Berdasarkan analisis uji chi-square, ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pola konsumsi selama pandemi COVID-19 pada remaja di DKI berdasarkan jenis kelamin (P-value = 0,037) dan pendapatan orang tua (P-value = 0,023).

A consumption pattern is a collection of food consisting of the type and amount of food per person per day in a certain period. Local and international research shows that unhealthy consumption patterns during adolescence will increase the risk of non-communicable diseases in adulthood. The factors that can affect consumption patterns in adolescents consist of age, gender, mother's education, number of family members, parents' income, and others. This study aims to determine the difference in the proportion of consumption patterns during the COVID-19 pandemic in 165 adolescents in DKI Jakarta in 2021 based on these factors by using a cross-sectional study design and snowball sampling method. The results showed that most teenagers did not experience changes in consumption patterns during the COVID-19 pandemic (37.6%). Based on the chi-square test analysis, it was found that there was a significant difference between consumption patterns during the COVID-19 pandemic among adolescents in DKI Jakarta based on gender (P-value = 0.037) and parents' income (P-value = 0.014)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Handayani
"ABSTRAK
Harga beras yang cenderung meningkat terus beberapa tahun terakhir tentunya berpengaruh pada konsumsi beras, terutama pada rumah tangga berpendapatan rendah. Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh perubahan harga beras terhadap pola konsumsi pangan dalam jangka pendek (triwulan I dan III tahun 2011) menurut kelompok pendapatan rumah tangga dan tipe provinsi di mana mereka tinggal berdasarkan persentase penduduk miskin.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Triwulan I dan III Tahun 2011 dan Potensi Desa (PODES) 2011. Model Linear Approximation/ Almost Ideal Demand System (LA/AIDS) digunakan untuk mengestimasi sistem permintaan. Parameter regresi dalam model LA/AIDS diestimasi dengan Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan pendekatan Generalized Least Square (GLS). Dengan menggunakan hasil estimasi fungsi permintaan maka dihitunglah elastisitas permintaan pangan terhadap harga beras.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan beras semakin elastis terhadap perubahan harga beras. Rumah tangga berpendapatan rendah yang tinggal di provinsi miskin cenderung tidak responsif terhadap perubahan harga beras dan mengurangi konsumsi pangan lain, supaya tetap dapat mengkonsumsi beras pada tingkat yang sama sebelum kenaikan harga beras.

ABSTRACT
The increase in rice price for the last few years may have effect on rice consumption of low-income households. This research identifies the impact of change in rice price on consumption behavior in the first and third quarter of 2011 according to income groups and the type of province where they live categorized by percentage of poor people.
This research used both cross sectional data of the 2011 first and third quarter of National Socioeconomic Survey (SUSENAS) and Village Census (PODES) in 2011. Linear Approximation/Almost Ideal Demand System (LA/AIDS) model is applied. Seemingly Unrelated Regression (SUR) using Generalized Least Square (GLS) method is used to estimate the food demand system. The results of the estimation are used to compute the price elasticity of all food demand.
The results indicate that the demand for rice is less inelastic to rice price change in the 3th quarter. Low-income households living in poorer provinces tend to be unresponsive to the rice price change on rice consumption and reduce consumption of other foods to maintain rice consumption.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>