Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7826 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Minyak atsiri kaempheria pandurata menyebabkab kebocoran dan perubahan morfologi bakteri"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan mekanisme khasiat antibakteri minyak atsiri rimpang temu kunci belum pernah dilaporkan. Telah dilakukan analisis mekanisme aktivitas antibakteri minyak atsiri rimpang temu kunci yang berasal dari Yogyakarta terhadap Bacillus cereus. Aktivitas yang diamati meliputi kemampuan minyak atsiri temu kunci dalam mengganggu permeabilitas membran sel sehingga menyebabkan kebocoran sel dan perubahan morfologi sel. Kebocoran sel diamati dengan keluarnya ion Ca+2, K+, protein dan asam nukleat. Kebocoran ion diukur dengan metoda spektrometri serapan atom. Kebocoran protein diamati dengan alat spektrofotometer UV pada panjang gelombang 280 nm, sedangkan asam nukleat pada 260 nm. Perubahan morfologi sel diamati dengan alat scanning electron microscopy. Hasil Nilai minimum inhibitory concentration (MIC) dari minyak atsiri temu kunci adalah 0,12 % (v/v). Perlakuan B.cereus dengan minyak atsiri 1 MIC dan 2 MIC memberi pengaruh yang signifikan terhadap kebocoran sel dibanding kontrol (P<0.05). Ion K+ yang terlepas dari sel adalah 10.32-35.57%, dan ion Ca+2 adalah 15.05-41.54%. Protein yang teramati pada 280 nm menunjukkan absorbansi antara 0.6330-0.8670, sedangkan asam nukleat 0.4320-0.8307, dan semuanya berbeda bermakna dibanding kontrol (P<0.05). Pada pemberian 1 MIC minyak atsiri temu kunci sel B.cereus berubah menjadi lebih tebal, dengan lekukan-lekukan yang signifikan di seluruh sel. Pemberian 2 MIC minyak atsiri menyebabkan sel berubah menjadi transparan, kosong dan berpenampilan seperti ghost cell. Kesimpulan Minyak atsiri kaempheria pandurata menyebabkan kebocoran dan perubahan morfologi bakteri.

Abstract
Aim The mechanism of temu kunci tuber essential oil potential as antimicrobial agent has not been reported. To analyze the mechanism of antibacterial activity of temu kunci tuber essential oil from Yogyakarta on B.cereus. Antibacterial activity of essential oil were analyzed for its ability to disrupt bacterial cell membrane, that caused cell leakage and altered the morphology of the bacteria. Leakage was measured by analyzing the Ca+2, K+ ion outflow using an atomic adsorption spectrometry (AAS), and protein and nucleic acid using an ultraviolet spectrophotometer (UVS) on 280 nm and 260 nm respectively. Alterations in morphology were assessed using scanning electron microscopy (SEM). Results Minimum inhibitory concentration (MIC) of temu kunci essential oil on B.cereus was 0.12% (v/v). Treatment of B. cereus using 1MIC and 2MIC showed significant leakage compared to control (P<0.05). The K+ and Ca+2 ion leakage from the bacterial cells were between 10.32-35.57% and 15.05-41.54% respectively and showed significant difference compared to control (P<0.05). The absorbance observed by UVS for protein and nucleic acid leakage were 0.6330-0.8670 at 280 nm and 0.4320-0.8307 at 260 nm, respectively, and were significantly different compared to control (P<0.05). Exposure of 1 MIC temu kunci essential oil on B.cereus caused thickening as well as irregularities on the cell wall. At 2 MIC cells seemed transparent, empty looking and showed a ghost-like appearance. Conclusion Kaempheria pondurata essential oil could cause leakage and alter the morphology of the bacteria."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Universitas Sriwijaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Widurini D.S.
"Kerusakan gigi molar satu rahang atas frekuensinya cukup tinggi dan sering disertai kelainan pulpa. Perawatan saluran akar pada gigi ini memerlukan keterampilan yang ditunjang oleh pengetahuan anatomi dan morfologi a.1. panjang gigi, bentuk penampang saluran akar, jumlah akar, jumlah saluran akar, dan letak orifis. Dalam perawatannya sering dijumpai kesulitan menentukan letak apeks, karena pedoman ukuran yang ada berdasarkan ukuran gigi orang Amerika atau Eropa. Belum ada pedoman yang berdasarkan ukuran-gigi orang Indonesia. Dari sampel 50 gigi molar satu atas yang dicabut dari klinik gigi di Jakarta, diukur panjang gigi dari masing-masing apeks akar Palatal, Mesio Bukal, Disto Bukal ke bidang oklusal dengan mikrometer. Dihitung jumlah akar, jumlah saluran akar, dan dicatat bentuk penampang saluran akar 5 mm dari apeks, dan konfigurasi letak oriifis.
Dari hasil pengukuran diperoleh panjang gigi rata-rata dari apeks akar palatal 19,47 mm, dari apeks akar mesio bukal 19,14 mm dari apeks akar disto bukal 18,41 mm. Dari hasil pengamatan, semua gigi mempunyai tiga akar, dan diperoleh lebih banyak gigi dengan tiga saluran akar (98 %). Dari gambaran konfigurasi letak orifis diperoleh bentuk (60 %), lebih banyak dibanding bentuk "Y" (16 %) dan bentuk "T" (18 %). Dari pengamatan bentuk penampang saluran akar, terbanyak diperoleh bentuk bulat pada akar disto bukal (82 %), dan bentuk elips pada akar palatal (36 7). Selain itu diperoleh pula bentuk ginjal padaakar disto bukal (4%), dan bentuk pipih pada akar mesio bukal (14 %)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Generally former Islamic Mataram Kingdom included in their towns resident areas for the religous leaders and staffs called kampong. These Islamic kampongs were located nearby the Great Mosque and called kauman Kampong...."
2008
720 JAP 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"To investigate the distribution of Heterocapsa including a harmful species H.circularisquama,cells were surveyed in three vietnamese coasts,Ha Long Bay,Hue and Phu Quoc Island in 2006...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The village of Laweyan constitutes a unique, specific and historical region. In its development Laweyan experiences some functional changes of region and settlement...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Based on morphology, Languages in the world can be classified into four types: agglutination, flex, isolation, and incorporation. In the language of agglutination such as Indonesian, there is what-so-called morphophonemic, i.e. the change of sound caused by affixation. One of the features is having prefix me(ng)- on the base verb initiated by phoneme /p/ that turns into phoneme /m/ by the term of assimilation, such as memercayai, not mempercayai. Different from the form memperhatikan, this form comes from the word hati that receives prefix per-, which turns into perhati as the base word. Here per- is not the initial phoneme of base form, so that it is not assimilated. It is also different from the form memerkosa which comes from the base word perkosa. Here per- is not a prefix but a syllable."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Psychology Press, 2009
415 ADV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Blacwell, 2001
415.9 HAN ;415.9 HAN (2);415.9 HAN (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arawinda Dinakaramani
"Penelitian ini bertujuan merumuskan aturan-aturan afiksasi pembentuk verba dalam bahasa Indonesia menggunakan afiks meng- dan afiks ber-. Aturan-aturan tersebut dirumuskan menggunakan makna gramatikal afiks dan pendekatan dekomposisi predikat. Aturan-aturan yang dirumuskan dalam penelitian ini menampilkan hubungan antara makna leksikal dasar, afiks, makna gramatikal afiks, lexical semantic template verba hasil afiksasi, dan transitivitas verba hasil afiksasi. Hasil penelitian ini adalah satu set aturan yang terdiri atas 17 aturan afiksasi pembentuk verba dalam bahasa Indonesia yang diharapkan dapat diimplementasikan dalam program komputer yang mampu menganalisis afiksasi secara otomatis.

This research is focused on the formulation of verbal affixation rules in Indonesian using meng- and ber-. The rules are formulated using grammatical meaning of affixes and predicate decomposition approach. The rules show the relation between base's lexical meaning, affix, affix‟s grammatical meaning, affixed verb's lexical semantic template, and affixed verb's transitivity. The result of this research is a set of 17 verbal affixation rules in Indonesian that are expected can be implemented on computer program that can be automatically analyse affixation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28570
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>