Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 227444 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hari Susanta Nugraha
"Berbeda dengan perusahaan besar yang mampu mengembangkan kegiatan penelitian dan pengembangan, kemampuan inovasi UKM merupakan perwujudan the economics of proximity. UKM dihadapkan pada kelemahan internal yakni ketiadaan kegiatan penelitian dan pengembangan serta kelemahan mengakses sumber-sumber informasi. Akibatnya, peran aktif mitra menjadi sangat penting dalam rangka mendorong kemampuan inovasi. Kedekatan UKM dengan kekuatan eksternal seperti konsumen, distributor, pemasok, dan pesaing justeru menjadi elemen penting sebagai sumber pengetahuan dalam pengembangan kemampuan inovasi.
Peran UKM di Indonesia sangat penting sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang memberikan sumbangan besar dalam meningkatkan taraf kehidupan sosial. Walaupun merupakan kegiatan bisnis terbesar, tetapi pada kenyataannya UKM menghadapi permasalahan dalam membangun kemampuan inovasi karena penguasaan ketrampilan dan adopsi teknologi yang kurang memadai bagi efektivitas dan efisiensi proses bisnisnya. Kelemahan substansial yang dimiliki adalah proses pembelajaran dalam mengadopsi ketrampilan dan teknologi baru.
Sebagian persoalan tersebut sebenarnya tidak terlepas dari kendala internal yang dihadapi. Terbatasnya kompetensi sumberdaya manusia, akses permodalan, dan teknologi merupakan kelemahan mendasar. Penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan grounded research dan beberapa proses pendukung untuk pengumpulan data penelitian.
Obyek penelitian adalah aktivitas para perajin gerabah di Sentra UKM Kasongan dalam mencari informasi, melakukan pembelajaran, dan merekayasa inovasi produk. Selain itu digunakan pendekatan partisipasi sebagai metode untuk menangkap elemen-elemen penting dalam proses pengelolaan modal pengetahuan UKM kawasan Kasongan. Untuk mempertajam analisis, proses pengumpulan data juga menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) dengan informan kunci yang ditetapkan berdasarkan kapabilitas individu maupun jabatan struktural.
Penelitian berhasil menemu-kenali bahwa pengelolaan pengetahuan menyebabkan munculnya karakter yang khas. Analisis terhadap proses pengelolaan dan pemanfaatan pengetahuan serta rekayasa kemampuan inovasi dipengaruhi oleh aspek kemitraan yang ada di kawasan Kasongan. Kedua elemen tersebut membedakan UKM dalam 5 kategori berdasarkan informational, technological, dan innovation capability. Kemampuan informasi ada kemampuan unit usaha mendekati sumber-sumber informasi dan memecahkan kode-kode informasi melalui pembelajaran. Kemampuan teknologi adalah kemampuan untuk menyusun metode, peralatan, dan jaringan kerja proses produksi. Kemampuan inovasi adalah kemampuan rekayasa ide dan gagasan produk inovatif. Berdasarkan karakteristik kemampuan, maka disusun kategori UKM dalam mengelola pengetahuan, yakni tradisional, modifikasi tradisional, pendukung bahan baku, sanggar seni, dan modern. Ke-5 tipe UKM menunjukkan adanya disparitas dalam pengelolaan pengetahuan dan kemampuan inovasi.
Berdasarkan hasil analisis masih ada ruang kajian yang berpotensi untukditeliti lebih dalam, seperti kajian tentang kriteria perusahaan berdasarkan technological capability yakni kemampuan teknologis dalam menciptakan peralatan, informational capability yakni kemampuan informatik dalam menemukan sumber, menggali kedalaman, dan mempelajari informasi sehingga menjadi pengetahuan, serta innovational capability yakni kemampuan inovasi yang mendorong pengetahuan dan peralatan yang dimiliki menjadi sebuah proses maupun produk yang bernilai baru. Pendekatan knowledge management di sektor UKM banyak dikaitkan dengan kemampuan inovasi, padahal bisa diterapkan dalam berbagai aspek organisasi. Telaah tentang pengelolaan dan penggunaan pengetahuan dalam rangka pengembangan organisasi (Organizational Development) di sektor UKM pada kenyataannya masih membuka ruang untuk dikaji lebih dalam.

Kasongan is a village where most of the people earn their living by making pottery. The product from this village successfully reaches world market. Various factors have contributed to the sustainability, as well as innovation, of the process of ceramic-making and the business environment surrounding it. Also essential are the roles of potters in facing the competitions era and the steps taken by ceramics workshop. By producing its product, Kasongan Village of Pottery has grown the spirit of development in self-creativity and ability to innovate are effort to cope with dynamics market. The capability to innovate in SME is different form the large company.
Research and development in large company is use to function for their innovativeness whereas the SME believed that the capability to innovate depend on their business network. The business network called the economics of proximity. Most of SME lack of market orientation and information. The business network is the most important part to build the capability to innovative for SME.
They lack of money to do the research and to propose development programs. The role business network such as customer, distributor, supplier, and competitor take an important role for SME to sustain their life. The role of the business network can be called knowledge capital.
In Indonesia, SME play an important role for people?s economic activities. They have been taking an important part to build the people?s life. Even though the SME become the most important business activities, it?s still facing the very basically business problem. They lack of skill, competence, people, and capital to join global competition. But, The Kasongan Village of Pottery said the different. Their product have the capability to compete in global market level because the ability of the workers to innovate.
This is the qualitative research using grounded research approach. The research is focused on the activities of the worker in Kasongan Village of Pottery. The mean of research is analyzed on use and creation of knowledge capital. The participatory research used to collect data form the informant. The key informant decided by some discussion with the local government and the cratfment associated.
The study provides an illustration of the development of Kasongan Village of Pottery Craftmanship, including its background and production and marketing pattern. The result of the study can be relevant for both private and government.
Firstly, It will particularly serve as an example of clustering policy and the relationship between center of industry and their surrounding areas. Secondly, it exemplifies one of business activity of productive people-based economic.Thirdly, there are 5 types of SME in Kasongan Village of Pottery that tight together in business network. The type is differentiated by technological, informational, and innovational capabilities. The informational capability is that the SME capability to collect and processed the information from their business network. The technological capability is that the ability to build methods and means of their business process. And the innovational capabilities mean the ability to build product based on the information from their business network. The type of SME is traditional, traditional modified, supported, studio art, and modern."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
D973
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Abdul Main
"Knowledge management merupakan suatu pendekatan terpadu untuk mengelola pengetahuan baik pengetahuan eksplisit maupun tacit. Pendekatan knowledge management dalam pengelolaan dan pemanfaatan modal pengetahuan di perpustakaan digital ialah meliputi penyediaan sumberdaya dan infrastruktur bagi proses penciptaan pengetahuan, pengadaan, penyaringan, pengorganisasian dan penyebarannya kepada pengguna, dengan berhasis teknologi informasi, serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kolaborasi dan berbagi pengetahuan dengan sesama guna meningkatkan corporate IQ dan kemampuan pribadi serta perkembangan pengetahuan terus-menerus. Penelitian ini bertujuan: pertama, ingin mengetahui proses pengelolaan modal pengetahuan dengan pendekatan knowledge managemenet yang meliputi proses penciptaan, pengadaan, penyaringan, dan penyebaran pengetahuan di IndonesiaDL'N. Kedua, mengetahui bagaimana modal pengetahuan khususnya yang eksplisit yang telah dikelola tersebut dimanfaatkan oleh pemakai melalui suatu jaringan perpustakaan digital IndonesiaDLN. Ketiga, mengetahui faktor¬faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan dan pemanfaatan modal pengetahuan dengan pendekatan knowledge management di IndonesiaDLN. Penelitian yang dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Oktober 2001 ini menggunakan pendekatan kualitatif, di mana peneliti terlibat langsung dalam kegiatan para pekerja pengetahuan untuk melakukan pengamatan, observasi dan wawancara serta memanfaatkan data sekunder untuk pengumpulan data. Analisis data menggunakan model triangulasi, di mans data yang diperoleh dikonfirmasikan kembali kepada sumber data dan kepada teori ilmiah yang ada. Data kemudian dideskripsikan, disintesakan, lalu dibuat hipotesa-hipotesa, selanjutnya dirumuskan suatu temuan sehagai teori grounded, yaitu teori yang dibangun berdasarkan data dari lapangan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan kenowedge management sangat efektif untuk: meningkatkan akumulasi modal pengetahuan yang bisa dimanfaatkan bersama. Setiap partner yang tergabung dalam IndonesiaDLN bisa meningkatkan modal pengetahuannya sampai ribuan kali lipat yang diperoleh dari sating berbagi pengetahuan melalui frame work perpustakaan digital. Juga tumbuhnya kesadaran partner untuk berbagi pengetahuan. Tapi masih ditemukan adanya hambatan-hambatan: yaitu belum meratanya tingkat kesadaran partner untuk berbagi pengetahuan dan masih adanya kelemahan SDM, pengadaan infrastruktur, dan belum adanya kemauan bersama suatu institusi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T37160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sangkala
"Dunia bisnis dewasa ini tengah berada di dalam suatu kondisi, di mana tingkat persaingan sedemikian tinggi intensitasnya. Dalam kondisi demikian, perusahaan harus mampu menemukan berbagai terobosan-terobosan cerdas, agar tetap adaptif dengan tuntutan perubahan Iingkungan. Kondisi ini tentu saja tidak jauh berbeda dengan industri periklanan. Alasannya, selama lima tahun terakhir ini (1999-2004) jumlah perusahaan periklanan yang ikut bersaing memperebutkan belanja iklan di DKI Jakarta semakin banyak. Buktinya pada tahun 1999 jumlah perusahan periklanan yang ada di DKI Jakarta hanya sebanyak 109 buah. tetapi pada tahun 2004 sudah mencapai 188 buah. Sementara belanja iklan lima tahun lalu (1998) hanya berkisar Rp. 3.7, nemun pada tahun 2004 sudah mencapai angka Rp. 23.6 trilyun.
Modal intelektual (intelectual capital) pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk yaitu modal manusia (human capital) dan modal struktural (structural capital). Namun dalam berbagai literatur ditemukan pula, bahwa pengelolaan modal intelektual memerlukan peran jalur penciptaan nilai (value creation path) dan manaiemen pengetahuan (knowledge management). Studi tentang pengelolaan modal intetektual dikelompokkan ke dalam dua bidang yaitu Value Creation dan Value Extraction. Dalam studi ini difokuskan kepada Value Creation, yaitu aktivitas menciplakan pengetahuan, di mana pengetahuan yang tercipta tersebut selanjutnya diubah ke dalam bentuk inovasi-inovasi yang bemilai komersil (intellectual assets). Sedangkan inovasi-lnovasi yang bernilai komersil (intellectual assets) yang ingin dilihat sebagai iuaran dan sekaligus menjadi aspek yang dipengaruhi oleh pengelolaan komponen modal intelektual, jalur penciptaan nilai dan manajemen pengetahuan pada perusahan periklanan di DKI Jakarta adalah materi iklan. Berangkat dart latar belakang pemikiran tersebut selanjutnya dirumuskan pokok permasalahan penelitian ini, yaitu bagaimana struktur hubungan antara modal manusia, modal struktural, jalur penciptaan nilai, dan manajemen pengetahuan dengan materi iklan (aset intelektual) dalam konteks perusahaan periklanan yang ada di DKI Jakarta? Untuk dapat menjawab pokok pemasalahan tersebut, maka tipe penelitian yang dipergunakan adalah eksplanatif dengan teknik anelisis Structural Equation Modelling (SEM). Adapun unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi.
Setelah melalui uji statistik ditemukan, bahwa pengaruh modal manusia dan modal struktural terhadap materi iklan ternyata tidak langsung, tetapi dimediasi oleh peran komponen jalur penciptaan nilai dan manajemen pengetahuan. Artinya, efektivitas peran modal manusia dan modal struktural dalam penciptaan materi iklan tergantung kepada seberapa besar peran jalur penciptaan nilai dan manajemen pengetahuan dalam memediasi kedua komponen modal intelektual.

Business world these days is residing in an condition, whereabout the high intensity of competion. In a sucb condition, company have to find various smart breakthrough, so that remain adaptif with the environmental change. This condition of course do not far diffe from the advertising industry. Its reason, during the last five years (1999- 2004) amount of advertising agencies which involed in competing for the advertisement s expenses in DKI Jakarta more and more. In fact if in 1999 amount of advertising agencies in DKI Jakarta only as much as 109 companies, but in the year 20 the figure have reached 188 companies. While the advertisement expenses in the year 1 98 only about Rp 3.7 trilion then in the year 2004 have reached the number Rp 2 ,6 trilion.
Intellectual capital can be grouped into two arm that is human capital and structural capital. However, in some other literature founded, the management of intellectual capital needs the role of value creation path and knowledge management. Study about intellectual capital management grouped into two area that is Value Creation and Value Extraction. However this study is focused on value creation that is activity of knowledge creation its self, whereabout knowledge created is hereinafter altered into commercial valuable innovations form (intellectual assets). What wish seen as output as well become the aspect influenced by intellectual capital component management, value creation path, knowledge management with the intellectual assets in context of advertising agencies in DKI Jakarta? To reply the research problem formulated, hence research approach used id explanative and the Structural Equation Modelling (SEM) as a technique analyst. The analyze leel unit for this research is organization.
After passing statistical test, it founded, that influence of human capital and structural capital to advertising materials in fact is indirectly, but its mediator by the component of role value creation path and knowledge management. Its means, effectiveness of the role human capital and structural capital in creation of advertising materials depended on how big the role of value creation path and knowledge management in facilited or mediator form both intellectual capital components.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
D826
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Gumilang
"UKM merupakan suatu usaha potensial yang padat karya sehingga menciptakan kesempatan kerja yang menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia, termasuk di Kabupaten Cirebon. Keberadaan UKM menjadi semakin penting ketika krisis ekonomi melanda negeri ini dalam waktu yang cukup lama. Peneliti tertarik untuk menyusun tesis berjudul? Peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam rangka meningkatkan ketahanan daerah? (studi kasus di kabupaten Cirebon) dengan memperhatikan latar belakang seperti : implementasi otonomi daerah., kontribusi UKM terhadap daerah, trend globalisasi dan perdagangan bebas.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
1. Seberapa besar UKM dalam menunjang pembangunan di kabupaten Cirebon
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kinerja UKM di kabupaten Cirebon.
3. Seberapa besar peran UKM dalam meningkatkan ketahanan daerah kabupaten Cirebon.
Penelitian ini rnerupakan penelitian deskriptif analitis yang menggambarkan secam objective tentang peran UKM dalam rangka meningkatkan ketahanan daerah di kabupaten Cirebon. Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan tekhnik in depth interview (wawancara) dengan berpedoman kepada kuesioner yang telah disiapkan kepada sejumlah pengusaha UKM di kabupaten Cirebon.
Secara umum ada tiga masalah penelitian yang ingin diketahui jawabannya dalam tesis ini, yaitu : Bagaimana UKM dalam menunjang pembangunan di kabupaten Cirebon; Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kinerja usaha kecil dan menengah (UKM) di kabupaten Cirebon; Bagaimana peran usaha kecil dan menengah (UKM) dalam meningkatkan ketahanan daerah kabupaten Cirebon.
Berdasarkan hui! peneiitian maka UKM di kabupaten Cirebon cukup dalam menunjang pembangunan dengan menciptakan lapangan kerja, memperbaiki pendapatan masyarakat dan mengurangi kemiskinan; Sedangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja usaha kecil dan menengah (UKM) di kabupaten Cirebon adalah seperti sumber daya manusia., permodalan, bahan baku, teknologi/alat produksi dan pemasaran. Peran usaha kecil dan menengah (UKM) dalam meningkatkan ketahanan daerah kabupaten Cirebon yakni sebagai penggerak kegiatan perekonomian sehingga terwujud kesempatan kerja dan perbaikan pendapatan masyarakat melalui kegiatan usaha di daerah.

Small and medium enterprises are potential job-absorbing enterprises so that they eventually will offer many job opportunities for Indonesian people, including the people of Cirebon. The existence of small and medium enterprises is important when an economic crisis struck this country for a long time. The researcher is interested to write a thesis titled " The Role of Small and Medium Enterprises in improving the regional resilience" (A case study at Cirebon regency) by taking into consideration the following backgrounds : the implementation of regional autonomy, the contribution of small and medium enterprises to the region, the trends is globalization era, and the free trade.
The objectives of the thesis are to find out : 1. The importance of small and medium enterprises in supporting the development process in the regency of Cirebon. 2. The factors influencing the performance of small and medium enterprises in the regency of Cirebon 3. The role of small and medium enterprises in improving the regional resilience of the regency of Cirebon.
This research is an analytical descriptive research that describes objectively the role of small and medium enterprises in improving the regional resilience of the regency of Cirebon. In collecting the data, the researcher applies in depth interviews based on some questionnaires prepared for a number of entrepreneurs in the area of Cirebon regency.
In general there are three problems to find out in the thesis : How do small and medium enterprises support the development process in the regency'-of Cirebon ? What factors are influencing the performance of small and medium enterprises in the regency of Cirebon ? How do small and medium enterprises improve the regional resilience in the regency of Cirebon ?
Based on the result of the research, the researcher comes into a conclusion that the small and medium enterprises in Cirebon regency play a very important role in supporting the process of development, in providing job opportunities, in improving the income of the local people and in reducing the poverty level. The factors that influence the performance of the small and medium enterprises in Cirebon regency are the human resources, the capital, the raw material, the technology of production tools and the marketing strategy. In improving the regional resilience, the small and medium enterprises act as the motor of local economic activities so that job opportunities arise and eventually the income of the people improves through the economic activities there."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayda Wardianti
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Kusumartono
"Keberhasilan pembangunan irigasi yang selama ini dilaksanakan oleh pemerintah telah memberikan andil yang besar kepada pencapaian swasemda beras pada tahun 1984. Keberhasilan tersebut tidak bisa dipertahankan dengan baik karena pengelolaan yang tidak rnemadai sehingga mengakibatkan penurunan fungsi jaringan irigasi sebesar 40% dari fungsi optimalnya. Penurunan fungsi ini telah mempengaruhi kondisi ketahanan pangan nasional, dimana saat ini Indonesia menjadi negara pengimpor beras. Untuk itu, pemerintah melakukan perubahan yang mendasar dalam pengelolaan irigasi dengan dikeluarkannya Pembaharuan Kebijakan Pengelolaan Irigasi (PKPI). Implikasi yang menonjol dari kebijakan ini adalah adanya peran dan wewenang perkumpulan petani pemakai air (P3A/GP3A/IP3A) yang besar dengan menempatkannya sebagai pengambil keputusan dan pelaku utama dalam irigasi yang menjadi tanggung jawabnya. Diharapkan dengan kebijakan ini pengelolaan irigasi dapat berjalan secara optimal sehingga fungsi jaringan dapat lebih meningkat. Pada kenyataannya keberadaan organisasi P3A/GP3A/IP3A menghadapi berbagai kendala dalam menjalankan kegiatannya untuk mengelola irigasi secara optimal. Hal ini disebabkan keterbatasan modal yang dipunyai organisasi P3A/GP3A/IP3A, yaitu modal sosial, modal fisik, modal manusia dan modal alam.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di Daerah Irigasi Cihea, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif untuk menjelaskan permasalahan yang :"ada dan menjelaskan berkerjanya modal sosial, modal fisik, modal manusia dan modal alam dalam pengelolaan irigasi. Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, pendekatan ini dipilih karena pendekatan ini lebih efektif digunakan dalam menemukan dimensi-dimensi penting dari struktur tindakan kolektif yang berhubungan dengan pengelolaan irigasi. Sumber data utama penelitian ini adalah data primer yang digali dari beberapa sumber yag terkait dengan pengelolaan irigasi, baik dari kalangan pemerintah maupun petani yang tergabung dalam P3A/GP3A/IP3A. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam (indepth interview) dengan informan terpilih dan pengamatan langsung (observasi}. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan menyeleksi dan menyederhanakan data dan menghubungkannya kembali dengan konsep dan perrnasalahan serta tujuan penelitian. Analisis ini merupakan teknik yang bersifat interaktif dengan tiga bagian proses penting, yaitu reduksi data, penyajian dan verifkasi/penarikan kesimpulan. Sedangkan data sekunder yang ada dianalisis dengan menggunakan teknik kajian dokumen.
Kerangka konseptual dalam penelitian ini dibangun dari konsep bekerjanya modal yang ada dalam pengelolaan irigasi, yaitu modal sosial, modal fisik, modal manusia dan modal alam. Masing-masing modal tersebut tidak bisa bekerja sendirisendiri, tetapi saling bersinergi antara satu dengan lainnya dalam pengelolaan irigasi. Dari sinergi antar modal tersebut, terlihat peran yang cukup dominan dart modal sosial dalam. mensinergikan modal lainnya untuk menciptakan pengelolaan irigasi yang optimal.
Beberapa temuan penting di lapangan adalah : 1 } Keberadaan jaringan irigasi mempengaruhi struktur dan aktifitas organisasi kelembagaan perkumpulan petani pemakai air, yang ditunjukkan dengan struktur yang semakin besar maka aktifitas dan interaksi sosial dalam pengelolaan irigasi semakin lemah. 2) Dalam pengelolaan irigasi memerlukan modal manusia secara individual tetapi juga memerlukan modal manusia secara berkelompok, yang merupakan modal sosial. 3) Adanya krisis kepercayaan dan krisis kepemimpinan didalam organisasi P3A/GP3A/IP3A, yang menyebabkan melemahnya modal sosial dalam organisasi. 4) Modal sosial akan muncul dengan kuat pada saat terjadi keterbatasan air di musim kemarau, yang terlihat dalam pembagian air yang adil dan merata di kalangan anggota P3A. 5). Keterbatasan modal alam terwujud dalam kepemilikan lahan yang sempit oleh para anggota P3A.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu terdapat adanya sinergi modal sosial, modal fisik, modal manusia dan modal alam dalam pengelolaan irigasi, dan pada dasarnya dalarn pengelolaan irigasi harus terjadi sinergi antar modal tersebut untuk rnenghasiika,i kinerja jaringan yang semakin meningkat. Sinergi yang paling kuat terjadi adalah antara modal sosial dengan modal alam, sedangkan sinergi yang paling lemah adalah liner antara modal sosial dengan modal manusia. Untuk itu sinergi yang paling penting adalah sinergi yang paling lemah karena sinergi inilah yang merupakan prioritas untuk diperkuat guna mewujudkan pengelolaan irigasi yang optimal, dengan tidak meninggalkan perkuatan sinergi antar modal lainnya.
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, diusulkan saran-saran yaitu : perlu adanya bimbingan, pelatihan dan pendampingan dalarn berorganisasi dan peningkatan kemampuan teknis baik untuk pengurus maupun anggota, guna memperkuat sinergi modal sosial dengan modal manusia. Juga perlu dilakukan penguatan status manajemen organisasi P3A/GP3A/IP3A untuk memperkuat sinergi yang terjadi antara modal sosial dengan modal fisik. Selain itu diusulkan para anggota P3A membentuk koperasi untuk meningkatkan kesejahteraannya sehingga mendukung kegiatan pengelolaan irigasi. Saran-saran yang diusulkan telah dituangkan dalam bentuk proposal kegiatan pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A dalam rangka mendukung program pennyerahan kewenangan pengelolaan irigasi (turn over program)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Purwo Santosa
"Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Meneliti keberhasilan dan kegagalan implementasi pelaksanaan kebijakan kemitraan usaha, 2) mengindentifikasi persepsi pimpinan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) maupun perusahaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pelaksanaan kemitraan usaha, 3) mengidentifikasi faktor penyebab hambatan-hambatan dan faktor pendorong dalam melakukan kemitraan usaha, 4) mengidentifikasi peran pemerintah dalam pengembangan UKM melalui program kemitraan usaha.
Penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif ini dilaksanakan dengan mengambil sampel dari daftar perusahaan PMA yang telah mendapatkan surat persetujuan penanaman modal dari BKPM yang dipersyaratkan bermitra sesuai dengan bidang usahanya. Dari populasi perusahaan PMA yang melakukan kemitraan usaha dengan UKM di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Batam, sebanyak 10 perusahaan status Penanaman Modal Asing (PMA) dan 5 perusahaan skala Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebagai mitra lokal sebagai objek penelitian.
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu persepsi perusahaan dengan status PMA dan UKM, masing-masing dengan berbagai aspek pembinaan yang telah diberikan maupun yang diterima diantara keduanya. Untuk mengukur persepsi digunakan kuesioner dengan skala model Likert dengan rentang pengukuran satu sampai dengan lima.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa bagi usaha PMA maupun UKM masing-masing pada umumnya menyatakan kemitraan usaha bermanfaat di dalam meningkatkan efisiensi. Disamping itu peran pemerintah masih sangat diperlukan khususnya dalam kebijakan-kebijakan untuk mendorong perkembangan UKM melalui kemitraan usaha, pembinaan intensif, rangsangan kreatif dan inovatif, pemberian insentif, penyediaan fasilitas, sumber dana, pengolahan sumber daya alam, sarana komunikasi dan informasi bisnis."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T7410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aswan Satrio Baiquny
"Tren perekonomian saat ini di seluruh dunia adalah perekonomian industri yang berbasis pada aset berwujud berubah menjadi perekonomian non-wujud yang berbasis pada modal intelektual. Pemahaman tentang pengaruh modal intelektual terhadap kinerja perusahaan telah mendapat perhatian besar dalam beberapa tahun terakhir. Dalam pandangan ini, dampak berbagai komponen modal intelektual, termasuk modal manusia, struktural, dan relasional, terhadap kinerja Usaha Kecil Menengah di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode SEM-PLS dengan penyebaran non-random sampling. Dalam penelitian ini lebih memfokuskan peran dari modal intelektual, keunggulan kompetitif, kemampuan inovasi pada usaha kecil menengah khususnya di Jabodetabek. Dengan total sampling 110 responden, yang terdiri dari para pemilik, level manajerial dan karyawan yang telah lama bekerja pada usaha kecil menengah tersebut. Dalam penelitian ini juga membahas terkait peran mediasi yaitu variable keunggulan kompetitif dan kemampuan inovasi antara modal intelektual dan kinerja usaha kecil menengah. Tujuan penelitian ini agar kedepannya para pelaku usaha kecil menengah dapat menggunakan sumber daya dengan cara mengolah dan mengeksplorasi lebih cermat dengan tujuan keberlanjutan usaha nya di tengah lingkungan bisnis yang dinamis ini.

The current economic trend throughout the world is that an industrial economy based on tangible assets is changing to an intangible economy based on intellectual capital. Understanding the influence of intellectual capital on company performance has received great attention in recent years. In this view, the impact of various components of intellectual capital, including human, structural and relational capital, on the performance of Small and Medium Enterprises in Indonesia. The research method used in this research is quantitative using the SEM-PLS method with non-random sampling distribution. This research focuses more on the role of intellectual capital, competitive advantage, innovation capabilities in small and medium enterprises, especially in Jabodetabek. With a total sampling of 110 respondents, consisting of owners, managerial level and employees who have worked for a long time in these small and medium businesses. This research also discusses the role of mediation, namely the variables of competitive advantage and innovation ability between intellectual capital and the performance of small and medium enterprises. The aim of this research is that in the future small and medium businesses can use resources by processing and exploring them more carefully with the goal of business sustainability in the midst of this dynamic business environment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>