Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137658 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Susilawati Endah Peni Adji
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan - gambaran sikap dan posisi perempuan; fungsi penggambaran posisi-tinggi perempuan dalam bidang supranatural; serta sikap implied author terhadap sistem patriarki dan isu gender - dalam cerpen-cerpen Danarto.
Dengan menggunakan teori kritik sastra feminis yang beperspektif kritik ideologis, tulisan ini mendekonstruksi teks cerpen cerpen Danarto yang selama cenderung dinilai mengungkapkan permasalahan religiusitas. Dengan perspektif ini dihasilkan gambaran bahwa sikap perempuan sangatlah ambivalen, dan posisi mereka juga bervariasi. Perempuan golongan tua dari kelas atas cenderung mendukung sistem patriarki. Perempuan muda dari kelas atas cenderung bersikap protes dan menggugat terhadap sistem patriarki. Sementara perempuan dari kelas bawah tidak hanya ditindas oleh kelas atas, tetapi juga oleh sistem patriarki. Penindasan ini semakin terlihat ketika ia memasuki bidang publik. Bidang yang di dalamnya perempuan dapat memiliki posisi tinggi dan kekuasaan adalah bidang supranatural.
Dengan mengkombinasikan, kritik sastra feminis dan kategori gender yang dikemukakan Scott, tulisan ini menghasilkan deskripsi representasi perempuan simbolik, konsep normatif, institusi dan organisasi sosial, identitas subjektif, serta gender sebagai indikasi hubungan kekuasaan_ Perempuan simbolik yang direpresentasi dalam teks cerpen Danarto memiliki dua citra, baik positif maupun negatif. Citra positif sifat perempuan ini diwujudkan melalui representasi Maria dan Rabi'ah. Citra negatif sifat perempuan diwujudkan dalam representasi Ratu Pantai Selatan (dari pandangan orang awam dan santri). Pembentukan konsep normatif perempuan bersumber dari representasi perempuan simbolik. Pembentukan itu dilakukan oleh patriarki sehingga meletakkan perempuan dalam posisi yang inferior, tunduk, dan ditindas. Dalam pembentukan norma itu digunakan mitos yang berkesan menghargai perempuan, seperti "ratu rumah tangga" dan "surga terletak di telapak kaki ibu".
Dalam institusi dan organisasi sosial perempuan kelas bawah dipandang rendah dan tidak dihargai meskipun ia bersikap profesional. Perempuan tetap dipandang sebagai pendatang baru dari bidang domestik yang tenaganya tidak dihargai. Identitas subjektif dalam teks cerpen Danarto terlihat melalui tokoh perempuan mu.da dan kelas atas yang berintelektual. Indikasi hubungan kekuasaan antara perempuan dan laki-laki dalam teks cerpen Danarto adalah tradisional, sebagai warisan patriarki. Perempuan tetaplah inferior, dibatasi wilayahnya (oleh patriarki) dalam bidang domestik, sementara laki-laki tetaplah superior dan mempunyai wilayah di publik. Lebih jauh, dalam bidang domestik yang dianggap sebagai wilayah perempuan ini pun, perempuan harus tunduk dan terikat dengan aturan sistem patriarki yang mengungkung mereka. Karena dalam kehidupan faktual - .yang meliputi kehidupan dalam bidang domestik dan publik -- perempuan ditindas dan tidak mempunyai kekuasaan, maka perempuan mengkompensasikan diri. ke dalam bidang supranatural, suatu bidang yang di dalamnya perempuan dapat memiliki kekuasaan.
Berdasarkan gambaran sikap dan posisi perempuan tersebut tercermin adanya sikap implied author yang bertolak dari pandangan dasar mistik untuk mengungkapkan kondisi faktual perempuan. Tercermin adanya keambivalensian sikap implied author dalam memandang patriarki dan isu gender. Di satu sisi ia menyadari adanya ketimpangan sistem patriarki dalam menempatkan perempuan.. Sehirigga, ia juga menyetujui gerakan feminis yang berusaha menggugat ketimpangan patriarki itu - sebatas gerakan itu tidak menyebabkan perempuan memiliki citra negatif: menggugurkan kandungan. Namun, di sisi lain dia juga tidak menginginkan perubahan pada kemapanan dan kekokohan sistem patriarki itu sendiri. Sehingga, keberhasilan perjuangan feminisme baru dengan isu gendernya itu juga akan sulit terwujud.

"Gender and Patriarchy in Danarto's Short Stories". This research is objected to show - the pictures of women's attitudes and positions; the function of depiction of women's high-position in the field of supernatural; the implied author's attitudes towards the patriarchy and gender issues- in Danarto's short stories.
Applying the theory of Feminist Literary Criticism that has the ideology critique perspective, this writing deconstructs the texts of Danarto's short-stories which, even now, tend to be considered to reveal the religious issues. As a result of this perspective, it is found that woman?s attitudes and their positions are so various. The old women of the upper-class tend to support the patriarchy. While the young women of the upper-class tend to criticize and protest the patriarchy. Meanwhile, the lower-class women are not only oppressed by the upper-class but also oppressed by the patriarchy as well. This oppression is more visible in the public field. The field where the women can possess high-position and power is in the supernatural.
Combining the Feminist Literary Criticism and Gender Category, proposed by Scott, this writing offers the descriptions of symbolic women's representations, normative concepts, social institutions and organizations, subjective identities, and gender as a power relationship indication. Symbolic women that are represented in the texts of Danarto's short-stories have two images: both positive and negative. The positive images of the women's characters manifested through the symbolic representations of Maria and Rabi'ah. The negative images of the women's characters manifested by the symbolic representations of Ratu Pantai Selatan (from the layman and santri's point of view). The construction of women's normative concepts derives from the symbolic women's representation. The construction built by the patriarchy, so that the women situated in the inferior, submissive, and ?oppressed positions. In constructing that norms, myths are used, which have impression to highly respect women, such as "The queen of household" and "Heaven lays down on the mother's sole of foot".
In the social institutions and organizations, the lower-class women are looked down on and unrespected although they have professional attitudes. That women still considered as the new corners in the domestic field, where their capacities are never taken into consideration. Subjective identities in the texts of Danarto's short stories, axe visible through the young women character of high-class and intellectual. The indication of the power relationship between women and men in the texts of Danarto's short'stories is traditionally, as the patriarchy inheritance. Women are always be the inferior, their authorities are limited (by the patriarchy) in that domestic field. On the other hand, men are always be the superior and have public authorities. Farther, in that domestic field, which is to be the women's region, the women have to submit and cling to the patriarchy rules that bound them. Since in the factual life-which covers the domestic field and public lives- the women are oppressed and they don't have any power, so that they compensate themselves into the supernatural, a spacious where that women can gain the power.
Based on the pictures of the women's attitudes and positions, there is an implied author's attitudes which come from the basic view of magic in order to express the women's factual conditions. The implied author has the attitude of ambivalence in looking at the patriarchy and gender issues. On one side, he realizes that there is an unbalance of patriarchy in positioning the women so that, he, too, agrees with the feminist movement which tries to claim that patriarchy defects-as far as that movement does not bring about the women's becoming have negative images: abortion. Meanwhile, on the other side, he does not want the change on. the establishment and strict of the patriarchy itself. In that case, the product of the struggle in the new feminism and its gender issues are also hard to be achieved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Haryani
"Haryani, Anita. Ketergantungan Wanita Cina di Dalam Keluarga Cina Tradisional. Skripsi Sarjana Fakultas Sastra Jurusan Asia Timur Studi Cina Universitas Indonesia, 1993. Selama hidupnya, seorang wanita dalam keluarga Cina tradisional mengalami tiga fase ketergantungan. Pertama, sebelum menikah, ia bergantung pada ayahnya. Kedua, setelah menikah ia bergantung pada suaminya. Ketiga, setelah suaminya meninggal, ia bergantung pada anak laki-lakinya. Setiap fase ketergantungan tersebut secara garis besar dapat dibagi dalam dua bentuk ketergantungan. Yang pertama adalah ketergantungan ekonomi dan yang kedua adalah ketergantungan status. Ketergantungan ekonomi banyak dipengaruhi oleh keadaan masyarakat Cina pada waktu itu seperti bentuk masyarakatnya yang agraris, norma-norma yang menyebabkan wanita tidak leluasa bergerak dalam kehidupan sosialnya. Jenis ketergantungan ekonomi ini hampir sama dalam ketiga fase ketergantungan. Usaha-usaha wanita untuk melepaskan diri dari ketergantungan itu ada yang positif seperti menjadi biksu atau pendeta Tao (abad 19 dan 20), tetapi ada juga yang negatif seperti menjadi pelacur"
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S12951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumentut, N. William S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Agus Kurnianto
"Penelitian ini membahas fungsi tokoh supernatural dan strategi teks dalam mendobrak wacana tentang perempuan yang terdapat dalam antologi cerpen Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha dengan memperhatikan penggunaan sudut pandang, tokoh, dan simbol-simbol yang dipakai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori kategori gender.
Kesimpulan yang didapat adalah tokoh supernatural dalam antologi Sihir Perempuan digunakan untuk menyuarakan suara perempuan yang terepresi. Teks digunakan untuk mendobrak wacana tentang perempuan yang merepresi dan menempatkan perempuan di posisi yang sangat dirugikan.

The focus of this research is the functions of supernatural characters and textual strategies in making a breakthrough towards the discourse of women in Sihir Perempuan, a short-story anthology by Intan Paramadhita which obsreve the point of view, character, and symbols used in it. The method used in this study is the descriptive method. The theory used is gender category theory.
The conclusion is that the supernatural characters in Sihir Perempuan function as the voice of repressed women. The text is used to make a breakthrough about women who repress and locate women in the restrained position."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T37304
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Agus Kurnianto
"Penelitian ini membahas fungsi tokoh supernatural dan strategi teks dalam mendobrak wacana tentang perempuan yang terdapat dalam antologi cerpen Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha dengan memperhatikan penggunaan sudut pandang, tokoh, dan simbol-simbol yang dipakai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori kategori gender. Kesimpulan yang didapat adalah tokoh supernatural dalam antologi Sihir Perempuan digunakan untuk menyuarakan suara perempuan yang terepresi. Teks digunakan untuk mendobrak wacana tentang perempuan yang merepresi dan menempatkan perempuan di posisi yang sangat dirugikan.

The focus of this research is the functions of supernatural characters and textual strategies in making a breakthrough towards the discourse of women in Sihir Perempuan, a short-story anthology by Intan Paramadhita which obsreve the point of view, character, and symbols used in it. The method used in this study is the descriptive method. The theory used is gender category theory. The conclusion is that the supernatural characters in Sihir Perempuan function as the voice of repressed women. The text is used to make a breakthrough about women who repress and locate women in the restrained position."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26046
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teresa Yasmin
"Makanan mempunyai peran penting dalam kebudayaan Cina terutama dalam segi sosial dan religi dari Jaman dulu sampai sekarang. Dalam kehidupan sosial orang Cina, yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan religi, makanan Cina berfungsi untuk menjaga hubungan baik orang Cina dengan kerabatnya, sanak-saudaranya dan anggota masyarakat lainnya. Hal itu dapat dilihat pada upacara perkawinan, kelahiran dan jamuan makan yang diselenggarakan formal maupun informal. Dalam kehidupan religi, makanan mempunyai fungsi untuk menjaga hubungan baik orang Cina dengan arwah nenek moyang dan dewa-dewa. Hal tersebut tercermin dalam upacara kematian dan upacara pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan dewa-dewa. Metode penelitian yang dipakai adalah metode peneli_tian kepustakaan dan wawancara langsung. Melalui peneli_tian-penelitian tersebut dapat dilihat bahwa walaupun orang-orang Cina di Jakarta pada masa kini sedikit banyak masih menganggap makanan Cina memegang-peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam upacara tradiaional Cina. tetapi terdapat beberapa perbedaan dengan apa yang biasa dilakukan oleh nenek moyang mereka. Perbedaan-perbedaan tersebut disebabkan oleh: (1) kemajuan zaman; (2) Pengaruh kebudayaan setempat; (3) Agama."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S12713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F. Christine Tala
"Sebenarnya Jia yang diterbitkan pada tahun 1931, merupakan bagian pertama dari suatu trilogi yang berjdudul Ji liu, yang dapat diartikan sebagai arus bergolak. Kedua bagian yang lain adalah Chun yang berarti musim semi, dan Qiu yang artinya musim gugur. Kedua buku mini masing-masing diterbitkan pada tahun 1938 dan tahun 1940. Meskipun merupakan suatu trilogi namun ketiga novel ini dapat dibicarakan terpisah, karena pada dasarnya ketiga novel ini membicarkan masalah yang sama yaitu, tentang tradisi yang masih dipertahankan dan dipersoalkan yang timbul."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S12846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Hardini
"Geji adalah wanita penghibur kelas atas yang hidup dalam masyarakat Cina tradisional. Kehidupan ge ji yang unik dan berbeda dari wanita Cina tradisional lainnya, justru menjadikan mereka sebagai golongan yang istimewa, tidak hanya di antara wanita-wanita, namun juga di dalam masyarakat Cina tradisional, khususnya pada masa dinasti Tang dan Song. Penulisan skripsi ini menerapkan metode kepustakaan dengan menggunakan buku-buku dan tulisan-tulisan yang memberikan informasi yang diperlukan, terutama mengenai kehidupan sosial, wanita, dan pelacuran. Dari pembahasan mengenai kehidupan ge ji ini saya menarik kesimpulan bahwa : sebagai suatu bagian masyarakat, ge ji tidak dianggap hina dan rendah seperti pelacur biasa, namun sebagai wanita, kedudukan geji dalam masyarakat tetap tidak lebih tinggi dari wanita biasa lainnya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamba, Riani Uliana
"Skripsi ini membahas tentang salah satu bentuk kepercayaan dari masyarakat Cina tradisional yaitu kegiatan ramal mermal. Kegiatan ini. sudah dikenal oleh masyarakat Cina sejak ribuan tahun yang lain, hal tersebut dapat dibuktikan dengan ditemukannya catatan mengenai kegiatan ini dalam kitab-kitab sejarah Cina Kuno. Kegiatan meramal di Cina didasari oleh adanya pemikiran tradisional yang percaya pada kekuatan-kekuatan supraalami. Kekuatan itu diwujudkan menjadi berbagai macam konsep. Contohnya konsep Tian yaitu konsep kekuatan tertinggi yang menentukan Ming (nasib) semua makhluk hidup. Bagi masyarakat Cina yang percaya pada kegiatan ramal meramal ini, meramal bukan saja semata-mata hanya untuk menge_tahui masa depan seseorang saja (fortune teller). Bagi masyara_kat Cina tradisional meramal adalah untuk mencari jalan keluar dalam kesulitan hidup, mengetahui tindakan yang tepat: sesuai dengan kehendak kekuatan supraalami, bahkan ,juga sebagai penuntun menjalin kerjasama dengan manusia lain. Pada masa lain, kegiatan meramal ini mendapat tempat cukup..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S12968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>