Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103030 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Makalah ini membahas kaitan antara keberhasilan 9 kanal frekuensi untuk sirkit komunikasi distrik Pameungpeuk-Bandung dengan variasi harian lapisan ionosfer. Tujuannya untuk mengetahui ketergantungan keberhasilan kanal frekuensi yang dapat digunakan pada sirkit tersebut terhadap variasi lapisan ionosfer. Keberhasilan kanal frekuensi diamati dengan perangkat Automatic Link Establishment (ALE) dan data ionosfer diamati menggunakan ionosonda IPS51 di Pameungpeuk (7,65°LS, 107,96°BT). Sebagai contoh kasus digunakan data pengamatan bulan Juni 2013. Dari analisis disimpulkan bahwa dari 9 kanal frekuensi hanya 5 kanal yang dapat digunakan yaitu frekuensi 3,596 MHz, 7,0495 MHz, 7,102 MHz, 10,1455 MHz, 14,109 MHz. Kanal frekuensi 3,596 MHz dapat digunakan optimal pada malam hari karena pengaruh peningkatan absorpsi pada siang hari. Frekuensi 7,0495 MHz, 30MHz, dan 10,1455 MHz dapat digunakan dengan baik pada siang hari karena terjadi peningkatan kerapatan elektron lapisan ionosfer. Frekuensi 14,109 MHz dapat digunakan pada siang hingga malam hari karena adanya kemungkinan pemantulan oleh lapisan E-Sporadis. Frekuensi 18,106 MHz, 21,096 MHz, 24,926 MHz, 28,146 MHz tidak bisa digunakan karena lebih tinggi dari frekuensi maksimum lapisan ionosfer. Semua ini menujukkan bahwa keberhasilan komunikasi radio pada sirkit Pameungpeuk-Bandung bergantung kepada perubahan frekuensi lapisan ionosfer."
Lengkap +
600 JADIR 11:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Makalah ini, membahas propagasi gelombang radio dengan frekuensi 10,200 MHz dan 15,800 MHz pada sirkit komunikasi radio Bandung-Watukosek dan Bandung- Pontianak. Tujuannya untuk mendapatkan syarat batas frekuensi kritis lapisan E/Es dan lapisan F untuk memastikan pemantulan oleh lapisan E/Es. Simulasi menggunakan rumus secant dengan asumsi radius Bumi di ekuator (6378,388 km) dan jarak sirkit Bandung-Watukosek (524 km) dan Bandung-Pontianak (788 km), maka syarat batas frekuensi kritis tersebut diperoleh. Selanjutnya, pembahasan yang dilakukan menghasilkan kesimpulan: (1) kondisi propagasi lapisan E/Es dapat diketahui dari kontak komunikasi radio antara Bandung-Watukosek dan Bandung- Pontianak serta data foE/foEs dan foF2 yang diperoleh dari pengamatan ionosonda di SPD Tanjungsari dan SPD Pontianak, (2) syarat batas frekuensi kritis lapisan E/Es dan lapisan F untuk sirkit Bandung-Watukosek dengan frekuensi 10,200 MHz adalah foE/foE 4 MHz dan foF2  6MHz dan untuk frekuensi 15,800 MHz adalah foE/foE 6 MHz dan foF2  9 MHz, (3) syarat batas frekuensi kritis lapisan E/Es dan lapisan F untuk sirkit Bandung-Pontianak dengan frekuensi 10,200 MHz adalah foE/foE 3 MHz dan foF2  4 MHz dan untuk frekuensi 15,800 MHz adalah foE/foE 5 MHz dan foF2  7 MHz, dan (4) statistik kejadian propagasi lapisan E/Es untuk sirkit Bandung-Watukosek dan Bandung-Pontianak dapat dijadikan indikasi kemunculan lapisan E atau E Sporadis di lokasi antara ketiga stasiun radio tersebut.
"
Lengkap +
620 DIR 4:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafky Alfarrakhan. S
"Pada penelitian ini, telah dikembangkan aplikasi grafis untuk memodelkan propagasi gelombang radio pada frekuensi umum Wi-Fi 2.4 GHz dan 5 GHz. Algoritma yang dikembangkan memodelkan propagasi gelombang radio pada denah ruang dua dimensi melalui pendekatan Ray Tracing (RT) dengan metode Shooting and Bouncing Rays (SBR) dengan pemodelan refleksi dan transmisi yang berbasis kepada prinsip Geometrical Optics (GO) bersama pemodelan difraksi berbasis yang berbasis kepada Geometric Theory of Diffraction (GTD) untuk melakukan prediksi terhadap daya yang diterima dan rugi jalur.
Aplikasi diimplementasikan dalam bentuk program yang ditulis dengan bahasa pemrograman modern Rust dan berbasis pada suatu objek segmen garis dua dimensi yang merepresentasikan jalur sinar antara dua titik serta interaksi-interaksinya terhadap objek penghalang pada ruang, yang direpresentasikan dalam segmen-segmen garis dinding. Program yang diimplementasikan berhasil memprediksi rugi jalur pada denah sederhana dengan tingkat kesalahan 13% baik pada 2.4 GHz maupun 5 GHz. Pada pengujian ruang nyata, program berhasil memberikan tingkat kesalahan 10.3% pada 2.4 GHz dan 9.3% pada 5 GHz, yang senada dengan pendekatan asimtotik yang mengasumsikan frekuensi tinggi. Pada perbandingan dengan pengukuran, aplikasi memberikan kesalahan yang cukup signifikan pada area yang sulit dijangkau sinar, yaitu hingga 40%, pada frekuensi 2.4 GHz. Sementara itu pada frekuensi 5 GHz, aplikasi berhasil memberikan bacaan yang relatif cukup lebih baik, yaitu hingga 10%.

In this study, a graphical software has been developed to model radio frequency propagation, especially in common Wi-Fi frequencies of 2.4 GHz and 5 GHz. The developed algorithm models radio frequency propagation for a 2-dimensional floorplan environment by ray tracing approach with shooting and bouncing rays (SBR) method, reflection and transmission modelling based on Geometrical Optics (GO) principle, and diffraction modelling based on Geometric Theory of Diffraction (UTD) with goal to predict the perceived power and path loss at some points in the modelled room. The application implemented as a computer program written in bleeding edge Rust language and based on a line segment object in 2D space representing ray path between two points and its interactions with obstacles in the space, represented as wall line segments. The implemented program is able to predict the path loss of a simple floorplan with 13% error rate, both in 2.4 GHz and 5 GHz. In real floorplan scenario, the program able to reach satisfying error rates of 10.3% in 2.4 GHz and 9.3% in 5 GHz, showing an agreement with asymptotic approach that prefers higher frequencies. In comparison to measurement, the program shows a signicant error spike up to 40% in areas hard to be reached by rays, in 2.4 GHz, while it gives relatively fair error rate up to 10% in 5 GHz."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada makalah ini dibahas tentang perambatan gelombang radio pada frekuensi 7,2 MHz dan 10,2 MHz yang dihasilkan dalam kegiatan uji komunikasi dengan stasiun bergerak (mobile). Uji pertama dilakukan pada tanggal 28-31 Mei 2007 dalam perjalanan Bandung-Liwa pergi pulang. Uji kedua dilakukan pada tanggal 26-29 November 2007 dalam perjalanan Bandung-Banyuwangi pergi pulang. Data pendukung untuk analisis digunakan data ionosfer hasil pengamatan dari stasiun Pengamat Dirgantara Tanjungsari dan data jarak rambat terjauh gelombang permukaan yang ditentukan menggunakan paket program prediksi GWPS. Dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa pada siang hari frekuensi 7,2 MHz bisa menjangkau jarak sampai dengan 500km dan unutk frekuensi 10,2 MHz dapat menjangkau lokasi sampai dengan jarak 760 km atau lebih. Kemudian, untuk jarak kurang dari 75 km, frekuensi 7,2 MHz bisa merambat sebagai groundwave maupun skywave dan bergantung pada jenis permukaan yang dilaluinya. Sedangkan untuk jarak yang lebih jauh dari 75 km, gelombang ini merambat sebagai skywave dan bergantung kepada lapisan ionosfer. Selanjutnya untuk jarak kurang dari 65 km, frekuensi 10,2 MHz bisa merambat sebagai groundwave maupun skywave. Sedangkan untuk jarak yang lebih jauh dari 65 km, gelombang ini merambat sebagai skywave. Terakhir, frekuensi 10,2 MHz berpeluang lebih besar mempunyai daerah bisu dibandingkan frekuensi 7,2 MHz. Radius daerah bisu untuk frekuensi ini bisa mencapai 500 km."
Lengkap +
520 DIRGA 10:3 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra B. Wumbu
Palu: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992
499.222 IND u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA2843
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Innayah
"ABSTRAK
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang perluasan akses terhadap layanan pendidikan di daerah perbatasan, (2) menggambarkan keberadaan atau kondisi stasiun radio di wilayah perbatasan, dan (3) menjelaskan model siaran pendidikan di wilayah perbatasan. Metode yang digunakan adalah studi dokumentasi terhadap kondisi layanan pendidikan di perbatasan, Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP), dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) di wilayah perbatasan. Hasil kajian/ telaah mengungkapkan bahwa (1) pemerintah telah melakukan perluasan akses layanan pendidikan di wilayah perbatasan yang antara lain berupa pembangunan sarana-prasarana sekolah, asrama, dan pengiriman tenaga pengajar, (2) LPP RRI, dan KPID telah menyelenggarakan siaran di wilayah perbatasan di 12 provinsi, dan (3) model siaran radio pendidikan di wilayah perbatasan dilakukan dalam bentuk kerjasama kemitraan antara Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta (BPMRPKKemendikbud) dengan stasiun radio, baik Lembaga Penyiaran Publik (LPP), Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), Lembaga Penyiaran Publik Swasta (LPS) maupun Radio Komunitas (Rakom)."
Lengkap +
Jakarta: usat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2018
600 TEKNODIK 22:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>