Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225606 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karsino
"Tesis ini membahas tentang peluang kesediaan karyawan untuk dipungut zakat profesi dengan metode withholding (pemotongan gaji) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kesediaan karyawan untuk dipungut zakat profesi dengan metode withholding diduga dipengaruhi oleh empat variabel, yaitu; pengetahuan karyawan mengenai zakat, budaya bersedekah pada diri karyawan dan lingkungannya, promosi Badan Amil Zakat (BAZ)ZLembaga Amil Zakat (LAZ) yang didapatkan karyawan dan pemahaman karyawan mengenai regulasi zakat dan pajak. Penelitian ini dilakukan terhadap 299 responden, yang merupakan karyawan perusahaan swasta di Jakarta yang diambil secara acak. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi model binary logit. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa peluang kesediaan karyawan untuk dipungut zakat profesi dengan metode withholding adalah 63,20%. Apabila keempat variabel pengaruh di atas bernilai rendah, peluang kesediaan karyawan untuk dipungut zakat profesi dengan metode withholding adalah 21,26%. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa pengetahuan karyawan mengenai zakat, budaya bersedekah pada diri karyawan dan lingkungannya, promosi dari BAZ/LAZ yang didapatkan karyawan dan pemahaman karyawan mengenai regulasi zakat dan pajak berpengaruh positif terhadap peluang kesediaan karyawan untuk dipungut zakat profesi dengan metode withholding.

This thesis discussed about the probability of employees’ willingness upon collection of professional zakah under withholding method (salary deduction) and the influencing factors. The willingness of employees upon the collection under withholding method was predicted to be influenced by four variables, namely the employees’ knowledge of zakah, charity tradition within the employees and their environment, promotion of Badan Amil Zakat (BAZ)/Lembaga Amil Zakat (LAZ) received by the employees and the employees’ understanding of regulations conceming zakah and tax. This research was conducted to 299 respondents, which were the employees of private companies in Jakarta randomly. The analysis of data in the research used the logit binary regresion model. The reseach result concluded that the probability of the employees’ willingness upon the collection of professional zakah under withholding method was 63,20%. If the four variables were in low value, the probability would be 21,26%. This research also concluded that the the employees’ knowledge of zakah, charity tradition within the employees and their environment, promotion of BAZ/LAZ received by the employees and the employees’ understanding regulation conceming zakah and tax brought positive impacts to the probability of employees’ willingness upon the collection of professional zakat under withholding method."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26847
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Citra Ayu Triani
"Penelitian ini menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat turnover karyawan di Danau Dariza Resort Hotel. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan survei cross-sectional. Data primer didapatkan dari kuesioner tersturktur dengan menggunakan skala Likert (Likert Scale), dimana masing-masing dibuat dengan menggunakan skala 1?7 kategori jawaban, yang masing-masing jawaban diberi score atau bobotnya yaitu antara 1 sampai 7. Analisa data dilakukan dengan metode regresi berganda menggunakan SPSS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan memiliki antusiasme keseluruhan yang baik terhadap pekerjaan dan perusahaan tempatnya bekerja; menganggap pekerjaan berdampak positif terhadap keluarga dan kehidupan sosial mereka; memiliki loyalitas kerja yang baik; memiliki hubungan yang baik dengan atasannya; karyawan mendapatkan rasa aman dan pendapatan yang baik dalam bekerja; merasa mendapatkan tunjangan tambahan yang cukup dan memadai; serta tidak berpikir untuk berganti pekerjaan di tempat lain atau beralih pekerjaan di industri lain. Dari uji korelasi didapatkan bahwa variabel unstimulating job yang memiliki korelasi sedang terhadap turnover dengan nilai korelasi 0,548. Uji regresi juga menunjukkan bahwa yang berpengaruh terhadap turnover adalah variabel unstimulating job dengan nilai sig 0,000 (< 0,05) dan impact of work on social and private life sebesar 0,013 (<0,05).

This study analyzes the factors that influence employee?s turnover intention rate in Danau Dariza Resort Hotel. This study uses a quantitative method using a cross-sectional survey. Primary data were obtained from questionnaires by using a Likert Scale, which each item created using the 1-7 scale response categories, each of which answers were given a score or weight between 1 and 7. Analysis of the data was conducted with multiple regression using SPSS 22. The results showed that employees have a good overall enthusiasm for the job and the company where they worked; considers the work a positive impact on their family and social life; have a good working loyalty; have a good relationship with their superiors; employees gain a sense of security and a good income in the works; feel getting additional allowances sufficient and adequate; and do not think to change jobs elsewhere or switch jobs in other industries. From correlation test showed that unstimulating job variables that has a moderate correlation to turnover with a 0.548 correlation value. Regression analysis also showed that unstimulating job variable which influence turnover with sig 0.000 (<0.05) and the impact of work on social and private life with sig 0.013 (<0.05).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatang Aditya Firismanda
"Penelitian ini bertujuan menguji persepsi pekerja magang terkait human resources practices, intern-supervisor relationship, dan intern-coworker relationship; serta pengaruhnya terhadap person-job fit, person-organization fit, dan conversion intention. Hipotesis dikembangkan dengan teori sinyal, teori ASA (attraction, selection, attrition), dan teori pertukaran sosial. Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan secara daring. Pengumpulan sampel penelitian menggunakan metode non-probability sampling dengan jenis purposive sampling terhadap 268 mahasiswa peserta magang yang berasal dari perguruan tinggi di Indonesia. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan perangkat lunak Lisrel untuk mengetahui hubungan antarvariabel. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa persepsi positif terhadap HR practices berpengaruh terhadap person-job fit dan person-organization fit. Kemudian secara simultan, person-job fit dan person-organization fit dapat memediasi pengaruh human resources practices terhadap conversion intention. Selain itu, intern-supervisor relationship dan intern-coworker relationship juga berpengaruh positif terhadap person-organization fit. Kemudian secara simultan, person-organization fit dapat memediasi pengaruh intern-supervisor relationship dan intern-coworker relationship terhadap conversion intention. Temuan penelitian ini ditujukan untuk membantu organisasi tuan rumah ketika merancang program magang agar memaksimalkan hasil dari upaya konversi magang menjadi karyawan tetap

This study aims to examine the perceptions of internship participants regarding human resources practices, intern-supervisor relationship, and intern-coworker relationship, as well as their influence on person-job fit, person-organization fit, and conversion intention. Hypotheses were developed based on signal theory, ASA theory (attraction, selection, attrition), and social exchange theory. The study utilized primary data collected through an online questionnaire. The research sample was collected using a non-probability purposive sampling method, involving 268 internship participants from various universities in Indonesia. The collected data was then analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with the Lisrel software to determine the relationships between variables. The findings of this study demonstrate that positive perceptions of HR practices significantly influence person-job fit and person-organization fit. Moreover, both person-job fit and person-organization fit mediate the impact of HR practices on conversion intention. Additionally, intern-supervisor relationship and intern-coworker relationship also positively influence person-organization fit. Similarly, person-organization fit mediates the influence of intern-supervisor relationship and intern-coworker relationship on conversion intention. The findings of this research are aimed to assist the host organization when designing internship programs to maximize the outcomes of converting interns into regular employees"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika
"Kebugaran merupakan masalah pada karyawan di Puskesmas kecamatan cengkareng. Tingkat kebugaran kurang karyawan adalah 55,9%. Tujuan Utama penelitian ini adalah menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan kebugaran karyawan di Puskesmas Kecamatan Cengkareng. Tujuan khususnya menjelaskan dan mengetahui hubungan antara faktor Umur, jenis Kelamin, Aktivitas Fisik, IMT, Kebiasaan Merokok, dan Kadar Hb dengan tingkat kebugaran karyawan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013. Metode penelitian dengan menggunakan Cross Sectional (Potong Lintang), dengan sampel 143 responden.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara faktor umur (p=0,0005), Jenis kelamin (p=0,010), Aktivitas Fisik (p=0,0005), Kebiasaan merokok(p=0,047) dengan kebugaran. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi tingkat kebugaran adalah Umur, Jenis kelamin, dan Kadar Hb. Sedangkan Aktivitas fisik dan Kebiasaan merokok merupakan faktor confounding.Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tingkat kebugaran karyawan masih Kurang. Faktor yang berhubungan dengan kebugaran adalah Umur, jenis kelamin, Aktivitas Fisik, kebiasaan merokok, dan kadar Hb. Saran dari penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas fisik, Olah raga, dan Pola hidup sehat.

Fitness is a problem to the employees of Puskesmas Kecamatan cengkareng. Based on the fitnees test result obtained that the less-fit level of the employees is 55,9%. The main reason of this research is to explain factors that are related to the fitness of the employees of puskesmas Cengkareng. The specific research is to explain and knowing the relation of age factor, gender, physical activity, body mass index, smoking habit, and Haemoglobin level to the fitness of the employees. The Research was held on May - June 2013. The research methode is by using the Cross Sectional, with sample of 143 respondents.
The result of research show that are significant correlation between age factor (p=0,0005), gender (p=0,010), physical activity (p=0,0005), smoking habit (p=0,047) with fitness. Based on the most dominant factors that affect the fitness level are age, gender, and Hb level. While the physical activity and smoking habit are confounding factors. The conclusion of this research is the fitness level of the employees is still lacking factors related to fitness are age, gender, physical activity, and smoking habit. Advice from this research is to increase physical activity, exercise, and healthy lifestyle.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusinantika Metta Prawitasari
"Hasil Riskesdas (2018) menunjukkan 1,5% penduduk Indonesia menderita penyakit jantung koroner, artinya 15 dari 1000 penduduk Indonesia menderita penyakit ini dan 1,2% dari data tersebut adalah karyawan swasta. Faktor yang paling berpengaruh terhadap PJK adalah kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar trigliserida karyawan PT. X. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Pada penelitian ini, pendekatan studi yang digunakan adalah study cross sectional. Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh hasil bahwa variabel umur, obesitas, aktifitas fisik, perilaku merokok, riwayat penyakit keluarga, pola makan karbohidrat, protein, lemak, dan serat berhubungan dengan kadar trigliserida karyawan PT. X karena p-value lebih kecil dari alpha (α=0,05). Sedangkan Variabel jenis kelamin diperoleh p-value (0,215) lebih besar dari nilai alpha (α=0,05) artinya tidak ada hubungan jenis kelamin terhadap kadar trigliserida. Pada hasil analisis univariat menunjukkan semua responden penelitian tidak mengonsumsi alkohol. Tetapi, dapat diketahui 17,3% responden memiliki kadar trigliserida lebih dari batas normal. Pada penelitian ini nilai p-value tidak terlihat karena semua responden tidak mengonsumsi alkohol. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kadar trigliserida adalah variabel umur.

The results of Riskesdas (2018) show that 1.5% of Indonesia  population suffers from coronary heart disease, meaning that 15 out of 1000 Indonesians suffer from this disease and 1.2% of the data are private employees. The most influential factor on CHD is cholesterol and triglyceride levels in the blood. This study aims to analyze the factors associated with the triglyceride levels of PT. X employees. This type of research is a descriptive analytic study. In this study, the study approach used is cross sectional study. Based on the Chi Square Test results obtained that the variables of age, obesity, physical activity, smoking behavior, family history, carbohydrate, protein, fat, and fiber diet are related to the triglyceride levels of PT. X employees because the p-value is smaller than alpha (α = 0.05). While the sex variable obtained p-value (0.215) is greater than the alpha value (α = 0.05) meaning that there is no gender relationship to triglyceride levels. On the results of univariate analysis showed all study respondents did not consume alcohol. However, it is known that 17.3% have triglyceride levels more than normal. In this study the p-value was not seen because all respondents did not consume alcohol. The results of multivariate analysis showed that the most dominant variable affecting triglyceride levels is age.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Mohd. Zamzami
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah (LKMS) yaitu BMT Hudatama dan UJKS Al-Hidayaat di Kab/Kota Semarang Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah metode pengukuran kinerja prima yang dikeluarkan oleh Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) dalam Indonesia Zakat and Development Report (IZDR) 2011 mencakup lima indikator pengukuran yaitu: 1) Kinerja kepatuhan syari’ah, legalitas dan kelembagaan, 2) Kinerja Manajemen, 3) Kinerja Keuangan, 4) Kinerja Pendayagunaan Ekonomi, dan 5) Kinerja Legitimasi Sosial. Dalam perbandingan kinerja prima BMT Hudatama lebih baik dari UJKS Al-Hidayaat. Namun dalam perbandingan dengan menggunakan uji U atau Mann whitney U Test untuk melihat signifikansi perbedaannya, didapatkan tidak ada perbedaan yang signfikan kinerja prima BMT Hudatama dan UJKS Al-Hidayaat.

ABSTRACT
This research aims to measure the performance of BMT Hudatama and UJKS Al-Hidayat as two Islamic Microfinance Institutions (LKMS) in Dictrict/City of Semarang in Central Java. Research method outlined in this study is performance measurement tools issued by Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) in Indonesia Zakat and Development Report (IZDR) in 2011. This method includes five measurement indicators; 1) Islamic compliance, legality, and institutional performances; 2) Management performance; 3) Financial performance; 4) Economic efficiency; and 5) Social legitimacy performance. The comparison between the two institutions indicates that BMT Hudatama is better than UJKS AL-Hidayat in terms of its performance. However, the comparison with U test or Mann whitney U Test indicates that there is no significant difference between the performace of the two institutions."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janti Undari
"Latar belakang dan Tujuan
Rumah sakit tidak bisa dipisahkan dari peran para perawatnya. Kini rumah sakit lebih rnenyarupai suatu industri kesehatan dengan segala tuntutan maupun dampaknya, antara lain stres kerja yang berinteraksi dengan faktor-faktor sosiodemografis, kardiavaskuler, dan lingkungan dapat menjadi salah sate penyebab timbulnya hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hipertensi dikaitkan dengan faktor stresor kerja dan faktor lain yang berhubungan pada perawat di suatu rumah sakit di Jakarta
Metode
Penelitian ini menggunakan disain potong lintang, dengan pendekatan analisa rev-Iasi Cox. N1mgal:km1 diagnose hiperteasi sesuai kritaria dalarn The Seventh Report of The Joint National Committee On Prevention, Detection, Evaluation, And Treatment of High Blood Pressure (JNC VII). Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik sosiodemograli, karakteristik lingkungan kerja, pengukuran tekanan darah, pengukuran indeks masa tubuh (oleh Laboratory Unit SEAMED-TROPMED RCCN - UI), dan pengukuran sires kerja dengan menggunakan kuesioner Survai Diagaastik Sires. Penelitian dilaksanakan pada 233 perawat suatu tumah sakit di Jakarta, tahun 2006.
Hasil
Dari 233 subjek penelitian 85 orang dikeluarkan dengan kriteria prahipertensi, selanjutaya dari pengoiahan 148 subjek diperoleh 37 (15,8%) subjek dengan hipertensi stadium 1 & 2. Risiko hipertensi berkaitan dengan stresor kerja ketaksaan peran secara moderat (RR suaian=1,95; 95%CI=0,98-3,86; p=0,055). Faktor yang berpengaruh secara bermakna terhadap risiko hipertensi meliputi: jenis kelamin dimana laki-laki memiliki risiko hampir 4 kali lipat menderita hipertensi dibandingkan perempuan (RR suaian=3,85; 95%CI=1,90-7,80; p=0,000); indeks masa tubuh berlebih 1 gemuk memiliki risiko 2,25 kali lipat untuk menderita hipertensi dibandingkan normal (RR suaian=2,25; 95%CI=1,08-4,69; p=0,030); serta masa kerja lebih dari 21 tahun berisiko 2,32 kali lipat untuk menderita hipertensi dibandingkan mereka yang mesa kerjanya kurang dari 10 tabun (RR suaian2,32; 95%CI=1,03-5,17; p O,007), sedangkan mesa kerja lebih dad 10 tahun-20 tahun (RR suaian'2,22; 95%CI=0,91-5,41; p=1,101) dan adanya keluarga sedarah yang menderita hipertensi (RR suaian=1,76; 95%CI=0,88-3,51; p=0,105) berpengaruh secara moderat (p< 0,25).
Kesimpulan
Stresor kerja ketaksaan peran mempertinggi risiko hipertensi secara moderat, faktor sosiodemografis lebih berperan oleh karena itu perlu intervensi yang tepat untuk mencegahnya.

Background
Hospital service including nursing service as one of its major role, is now changing from just health and care of patients into health industries with high demznds and responsibilities. This situation an create job stresses, which may produce hypertension when interacted with sociodemographic, genetic, cardiovascular and environmental factors. The objective of this study is to obtain the relationship between hypertension and job stress and other associated factors among nurses in X hospital.
Methods
This study used cross-sectional methods with Cox's-regression analyses, for 233 nurses in a semi military hospital in Jakarta, in 2006. Hypertension was diagnosed in accordance to The Seventh Report of The Joint National Committee On Prevention, Detection, Evaluation, And Treatment Of High Blood Pressure (INC V'1) criteria. Collected data included sociademographic-environmental characteristics, BP and BMI measurements (HMI measured by Laboratory Unit SEAMEO-TROPMED RCCN - UI), and job stressors characteristics measured with an Indonesian version of The `Survei Diagnostik stres' questionnaire. Adjustments were made far possible confounders. The analyses were repeated for stratified categories of role ambiguity, gender, BMI, and familial traits for hypertension.
Results
The study revealed that from 233 subject 37 (15,8%) was diagnosed for hypertension stage 1 & 2. The analyses was on 148 subjects as 85 were excluded due to being diagnosed for Prehypertens ion. A moderate relationship was found between the risk of hypertension and the role ambiguity as job stresor (RR adjuste&1,95; 95%CI=0,98-3,86; per,055). Other factors showed strong relationship with hypertension due to job stresses are: "gender. malt has nearly 4 times to get risk of hypertension compared to female (RRa' 3,85; 95%CI=1,90-7,80; p=0,000); 2 BMI greater than 25 kgfm2 (RRa-2,25; 95%CI=1,08-4,69; p=0,030); 33 working at the same place more than 20 years (RRa=,32; 95%CI=1,03-5,17; p-A007). On the other hand working more than 10 years (RRa 2,22; 95%CI=0,91-5,41;p=0,101) and familial trait for hypertension (R.Rt 1,76; 95%CI=0,88-3,51; p=0,105) show a moderate relationship to hypertension due to job stress.
Conclusion:
Role ambiguity as a part of job stressors moderately increases the risk of hypertension, while genetic - sociodemographicfactors play more important roles in increasing the risk. Therefore, intervention is greatly needed to manipulate genetic-sociodemogragphic factors to prevent hypertension with its side effects.
Abbreviations:
BP, blood pressure; BM1, body mass index; SEAMEO-TROPMED RCCN - UI, Southeast Asian Ministers of Education Organization -- Tropical Medicine and Public Health regional Center fo Community Nutrition - University of Indonesia; RRa, relative risk adjusted.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T17702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Jayanti
"Struktur penduduk dunia baik di Indonesia maupun dunia telah bergeser menjadi berstruktur penduduk tua. Dikatakan sebagai struktur penduduk tua, jika populasi lansia di suatu negara lebih dari tujuh persen. Pada tahun 2018 terdapat 9,27 persen (sekitar 24,49 juta) lansia di Indonesia. Beralihnya struktur ini dikarenakan meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH). Jumlah lansia di perkotaan lebih banyak diandingkan di perdesaan. DKI Jakarta merupakan ibukota negara dan pusat pemeritahan. Hal ini menjadikan Jakarta sebagai perkotaan untuk memberikan contoh pelayanan kesehatan dan sosial yang baik bagi penduduknya termasuk lansia. Terdapat sejumlah 1225 lansia bertempat tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) dan komunitas masyarakat. Tingginya jumlah lansia menjadi perhatian baik pemerintah dan masyarakat untuk memperhatikan masalah lansia.
Pada institusi sosial ini, lansia, sebagai kelompok yang rentan mengalami perubahan baik secara fisik, psikologis, sosial dan lingkungan memungkinkan lansia untuk sulit beradaptasi dengan lingkungannya sehingga hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup lansia menurut domain kualitas hidup World Health Organization Quality of Life-Bref (WHOQOL-Bref). Penelitian dilakukan dengan desain campuran, yakni penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penyebaran kuesioner, wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen dilakukan pada 80 responden lansia masingmasing 40 responden di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung dan Sasana Tresna Werdha (STW) Karya Bhakti RIA Pembangunan Cibubur.
Hasil menunjukkan bahwa penggunaan obat, aktifitas fisik dan domain psikologis memiliki pengaruh terhadap kualitas hidup lansia dengan p value 0,04; 0,03 dan 0,034. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas hidup dan kepuasan akan kesehatan dan domain kualitas hidup antara responden PSTW dan STW. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan terkait peningkatan interaksi sosial, perbaikan kondisi lingkungan dengan pelaksanaan program dan pelatihan petugas. Diharapkan penelitian lebih lanjut terkait intervensi yang dapat meningkatkan kualitas hidup lansia di institusi sosial panti werdha.

The population structure in both global and Indonesia has shifted to an ageing population. The country is called by ageing population if the elderly population is more than seven percent. In 2018, there were 9.27 percent (around 24.49 million) of the elderly in Indonesia. This changing structure is due to the increasing of life expectancy. The elderly population in urban areas is more than rural areas. DKI Jakarta is the country`s capital and government center. This makes Jakarta as an urban city to provide good health and social services for its population, including the elderly. There are a number of 1225 elderly in elderly institution (PSTW) and the community. The high number of elderly peoples is a concern of both the government and the public to pay attention to the problem of the elderly.
In this social institution, the elderly, as a group that is susceptible to change both physically, psicologically, socially and environmentally, allows the elderly to be difficult to adapt to their environment so that this can affect their quality of life. This study aims to describe the quality of life of the elderly according to the quality of life domain of the World Health Organization Quality of Life-Bref (WHOQOL-Bref). The study was conducted with a mixed design, quantitative and qualitative research. Distribution of questionnaires, in-depth interviews, observations, and document studies were carried out on 80 elderly respondents, each of 40 respondents at the Tresna Werdha Social Institution (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung and Sasana Tresna Werdha (STW) Karya Bhakti RIA Pembangunan Cibubur.
The results showed that drug use, physical activity and psychological domain has an influence on the elderly quality of life with p value 0,04; 0,03 and 0,034. The results showed no difference in quality of life score and satisfaction with health score and quality of life domains between PSTW and STW respondents. This research is expected to be an input related to increasing social interaction, improving environmental conditions with the implementation of programs and training of officers. It is expected that further research related to interventions that can improve the quality of life of the elderly in social institutions of nursing homes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utu Sili
"Ruang Lingkup dan Cara penelitian : Dalam melaksanakan pekerjaan fisik yang baik diperlukan fungsi paru yang baik. Pengetahuan tentang faktor - faktor yang mempengaruhi fungsi paru dapat dimanfaatkan untuk perencanaan langkah-langkah upaya pencegahan. Telah dilakukan suatu studi Kros - Seksional di tambang emas Pongkor untuk mengetahui prevalensi gangguan fungsi paru dan diketahui ada tidaknya hubungan fungsi paru dengan faktor umur, lama kerja, tempat kerja, kebiasaan merokok dan pemakaian alat pelindung diri, masker. Sampel penelitian adalah seluruh pekerja yang memenuhi kriteria persyaratan sampel penelitian, dan berjumlah 132 orang.
Hasil dan kesimpulan : Fungsi paru pekerja tambang emas di Pongkor adalah sebagai berikut : Penurunan KVP ( kasus reetriktif ) 16 orang (12,1 %), penurunan VEP1/KVP ( kasus obstruktif ) 2 orang ( 1,5 % ), keluhan saluran pernafasan 28 orang ( 21,2 % ), kelainan pemeriksaan fisik 36 orang ( 27,3 % ) dan kelainan pemeriksaan radiologik 7 orang {14%). Faktor yang mempengaruhi penurunan KVP secara bermakna adalah pemakaian alat pelindung diri masker ( p < 0,05 ), sedangkan faktor umur, lama kerja, tempat kerja dan kebiasaan merokok tidak berpengaruh secara bermakna.

SCOPE AND METHOD OF STUDY : A Cross - Sectional study was conducted on gold mining workers at Pongkor. The aim of the study was to assess lung functions and the influencing factors : age, duration of work, place of work, smoking habits and using protective masks. One hundred and thirty two respondents from a total of 300 workers met the criteria for the study.
RESULTS AND CONCLUSION : The results showed that the prevalence of decrease in FVC was 12,1 %, decrease of FEV1/FVC was 1,5 %, respiratory symptoms was 21,2 %, abnormal finding of pulmonary examinations was 27,3 % and radiological abnormality was found in 7 out of 50 respondents. The use of protective masks had significant influence on the prevention of the decrease in lung function ( p < 0,05 ).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husnun Nisa Ratna Ningrum
"Pendahuluan: Timoma merupakan tumor mediastinum dengan kelompok lesi neoplastik yang heterogen sehingga penatalaksanaan dan prognosisnya berbedabeda. Penelitian ini ingin melihat angka tahan hidup timoma dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif terhadap timoma di RSUP Persahabatan antara Januari 1997 sampai Desember 2012. Data diambil dari rekam medis. Analisis kesintasan menggunakan Kaplan- Meier sedangkan perbandingan survival menggunakan uji Log-Rank dan analisis multivariat dengan analis Regresi Cox.
Hasil penelitian: Sebanyak 43 subjek penelitian dianalisis dan didapatkan 1-year survival rate sebesar 72,1%, 3-year survival rate 58,1% dan overall survival rate 55,8%. Histopatologi timoma menurut pembagian WHO masing-masing mempunyai 5-year survival rate sebesar 73,7% pada tipe A, 55,6% pada tipe AB, 100% pada tipe B1, 25% pada tipe B2 sedangkan tipe C semuanya meninggal pada bulan ke-23. Dengan uji perbandingan Log-Rank didapatkan perbedaan bermakna secara statistik antara tipe A-B2 (p 0,009), tipe A-C (p 0,001), tipe ABC (p 0,032) dan tipe B1-C (p 0,018). Stage timoma menurut pembagian Masaoka masing-masing mempunyai 5-year survival rate sebesar 100% pada stage I, 90% pada stage II,57,1% pada stage III, 26,7% pada stage IV A dan 20% pada stage IV B. Didapatkan perbedaan bermakna antara stage I-IV A (p 0,012), I-IV B (p 0,007), II-IV A (p 0,002) dan II-IV B (p 0,002). Tindakan pembedahan extended thymo thymectomy (ETT) mempunyai 5-year survival rate sebesar 83,3%, debulking sebesar 27,3% dan tanpa pembedahan sebesar 42,9%. Didapatkan perbedaan bermakna antara ETT-debulkling (p 0,001) dan antara ETT-tidak dibedah (p 0,01). Tidak terdapat perbedaan angka tahan hidup timoma yang bermakna berdasarkan umur, jenis kelamin maupun ada tidaknya miastenia gravis. Analisis multivariat memperlihatkan faktor yang paling berpengaruh terhadap angka tahan hidup timoma adalah stage menurut Masaoka.
Kesimpulan: Jenis histopatologi menurut WHO, stage menurut Masaoka dan tindakan pembedahan merupakan faktor yang mempengaruhi angka tahan hidup timoma. Faktor yang paling berpengaruh adalah stage menurut Masaoka.

Introduction: Thymoma is a mediastinal tumor with a heterogeneous group of neoplastic lesions, in such that it applied varies management and prognosis. This study wanted to see thymoma survival rate and the factors that influence it.
Methods: This study used a retrospective cohort method to thymoma at Persahabatan Hospital between January 1997 and December 2012. Data retrieved from medical records. Survival analysis using the Kaplan-Meier while survival comparisons using the Log-Rank test and multivariate analysis using the Cox Regression analysis.
Results: A total of 43 subjects were analyzed and found 1-year survival rate of 72.1%, 3-year survival rate of 58.1% and overall survival rate of 55.8%. Histopathology division of thymoma according to the WHO each have 5-year survival rate of 73.7% in type A, 55.6% in type AB, 100 % in type B1, 25% in type B2 while type C all died in month-23. Using the Log-Rank test comparisons found statistically significant differences between type A-B2 (p 0.009), type A-C (p 0.001), type AB-C (p 0.032) and type B1-C (p 0.018). Thymoma stage division according to Masaoka each has a 5-year survival rate of 100 % in stage I, 90% in stage II, 57.1% in stage III, 26.7% in stage IV A and 20% in stage IV B. Obtained significant differences between stage I - IV A (p 0.012), the I - IV B (p 0.007), IIIV A (p 0.002) and II-IV B (p 0.002). Surgery extended thymo thymectomy (ETT) has a 5-year survival rate of 83.3%, 27.3% and debulking without surgery by 42.9%. Obtained significant differences between the ETT-debulkling (p 0.001) and between ETT-no surgery (p 0.01). There was no significant difference in survival rate of thymoma based on age, gender and the presence of myasthenia gravis. Multivariate analysis showed that the most influential factors on the survival rate thymoma are stage divisions according to Masaoka.
Conclusions: Histopathological type according to the WHO, stage divisions according to Masaoka and surgery are affecting factors of thymoma survival rate. The most dominant factor is the stage divisions according to Masaoka.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>