Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwiek Dwi Astuti
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2009
415 WIW w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Astuti
"Media massa adalah agen sosial yang seringkali dianggap pula sebagai agen perubahan. Ada beberapa fungsi yang diperankan oleh media massa salah satunya dan juga menjadi fungsi awalnya adalah informasi. Berita adalah salah satu produk dari media massa yang menjalankan fungsi informatif ini. Sebagai suatu informasi, berita awalnya hanya berbentuk pelaporan suatu peristiwa. Dalam perkembangannya kemudian, berita tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga memiliki kekuatan politis tertentu yang dapat mengubah sistem politik suatu negara ataupun membentuk opini umum. Kini sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan struktur organisasi yang semakin kompleks, berita tidak hanya memiliki kekuatan politis tetapi juga kekuatan ekonomi. Dikemas dengan gaya penyampaian yang menarik, sebuah berita dapat menjadi komoditi yang layak dijual. Berita sebagai komoditas dalam sistem kapitalisme media terdiri dari tanda-tanda yang dikomoditaskan dan diciptakan dengan tujuan akhir menghasilkan keuntungan bagi pihak media. Di sini, berita bukanlah kekuatan terpisah, di luar dari hubungan sosial yang ada, tetapi merupakan bagian dari mereka. Televisi — dengan karakteristik medium audiovisual dapat secara maksimal mengeksploitasi tanda-tanda yang ada dalam suatu peristiwa hingga menarik perhatian. Struktur berita yang naratif disertai dengan gambar-gambar yang dramatis dapat merepresentasikan suatu drama kehidupan yang terjadi pada sekelompok manusia menjadi bentuk opera sabun dalam medium televisi. Konflik antar manusia dieksploitasi, pelaku-pelaku peristiwa ditonjolkan disertai dengan penekanan pada karakterkarakternya. Semua ini ditujukan tidak sekedar untuk menyampaikan informasi mengenai suatu isu, tetapi juga untuk menyenangkan khalayak dengan cerita dan gambar dramatis yang pada kahirnya adalah untuk keuntungan media. Di sini berita diposisikan sebagai nilai tukar dalam hubungan antara media dan khalayak. Dalam proses pembentukan teks di kamar berita, rutinitas media lebih dekat kepada khalayak daripada sumber. Walaupun bentuk hubungannya abstrak karena media tidak berhubungan langsung dengan khalayak tetapi dalam setiap rutinitas yang dilakukan mulai dari perencanaan, produksi teks dan gambar sampai editing semuanya ditujukan untuk kepuasan khalayak. Sementara sumber atau pelaku-pelaku yang ada dalam berita tersebut hanya dianggap sebagai ordinary people yang dieksploitasi kisahnya untuk kepentingan tertentu, yaitu keuntungan media. Karena hal ini berhubungan dengan sistem kapitalisme media terutama berlaku pada televisi swasta yang berorientasi pada pencarian keuntungan. Salah satu yang paling menguntungkan dalam dunia kapitalisme modern ini adalah ketertarikan khalayak karena dengan begitu akan mendatangkan banyak pengiklan yang pada akhirnya mendatangkan banyak keuntungan pula bagi media. Berita sebagai salah satu produk dari organisasi media yang berada dalam sistem kapitalis juga pada akhirnya dijadikan komoditas. Berita tidak hanya berita yang menyandang fungsi informasi dan menyajikan suatu peristiwa apa adanya, tetapi juga menyandang beban ekonomi di mana berita juga harus menghasilkan keuntungan bagi pihak media. Karena itulah pertimbangan wacana hiburan dalam sebuah pemberitaan juga dianggap sebagai elemen penting agar berita tetap ditonton."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4300
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Nalwan
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000
004.6 AGU i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Choudhry Manaf
"ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia selalu berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu bentuk kegiatannya adalah dengan mengadakan acara hiburan panggung. Kontrak yang dibiiat oleh pihak promoter dan pihak artis, dalam prakteknya sering-kali merugikan pihak artis. Artis dalam statusnya di masyarakat merupakan tokoh yang selalu menjadi obyek perhatian. la diharapkan selalu bertingkah. laku positif dan mengundang simpati, baik di atas pentas maupun dalam kehidupannya sehari-hari, Hal ini disebabkan adanya hubungan/ikatan moril antara artis dengan ; masyarakat dimana mereka saling membutuhkan, Akibatnya apabila terjadi wanprestasi dalam perjanjian Showbiz yang dibuat oleh pro motor dan artis, penonton. dan atau masyarakat turut pula menilainya, sehingga hal ini akan merugikan artis, baik secara materil maupun immateril, bagi perjalanan karier/profesinya. Tuntutan hukum atas kerugian akibat terjadinya wan prestasi dalam perjanjian Showbiz ini hampir tidak ada gunanya di ajukan ke pengadilan karena pertimbangan ekonomi, so sial, dan moral Hal inilah menunjukan salah satu kelemahan dari sistim hukum perjanjian KUHPer dan Undang-Undang No.14 Tahun 1970 tentang Pkok-Pokok Kekuasaan Kehakiman. Kiranya sangat diharapkan secepatnya disusun dan diterbitkan. suatu Hukum Perikatan Nasional yang baru, dimana. di dalamnya memuat juga tentang ganti-rugi immateril. Dan sangat diharapkan pula agar cita-cita UU No. 14/1970 itu dapat segera terwujud."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanggi Arinda
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2009
S10447
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhlish
"A discourse generally consists of a number of sentences. In this case one sentence and another sentence should be related to each other. The relations among them can be identified through the components connecting those sentences, which are called cohesive devices.
This research aims at describing cohesion in Javanese discourses, especially concerning the grammatical and lexical cohesive devices. Also, the cohesive ties among their components in various discourses are examined.
The theory for this analysis is based on Halliday and Hasan's Cohesion in English (1979) and Language, Context and Text (1985). The theory is chosen since it is relevant to the subject and is also by far the most comprehensive.
The data for this research is taken from various sources so that it is expected to represent the real uses of Javanese. The data is collected through the observation method, that is, by using the techniques of recording and noting on the data cards. Then, the data are analyzed by a distributional method.
In this research, a great variety of grammatical cohesive devices, lexical cohesive devices, and even cohesive ties are found. There are four types of grammatical cohesive devices, i.e. reference, substitution, ellipsis, and con-junction; and six types of lexical cohesion, viz, repetition, synonymy, antonymy, hyponymy, meronymy, and collocation. For the group of the grammatical cohesions, some types of reference, covering personal pronouns, demonstrative pronouns, and reference by definite markers are obtained; substitution comprises noun and clause substitution; ellipsis covers noun, verb, and clause ellipsis; while the con-junctions are indicated by some marks of conjunctive relations. Besides, the semantic conjunctive ties are analyzed, comprising additive, adversative, causal, temporal, conditional, alternative, conclusive, validity and intensity. For the group of lexical cohesion, the types of repetition are shown by complete repetition, modified repetition, partial repetition, and additional repetition; synonymy is marked by the linguistic unit with similar or the same meaning; antonymy is realized through the lingual unit with binary, polar, relational and multiple taxonomic antonymy; hyponymy is constructed by superordinate-hyponym, hyponymsuperordinate and co-hyponym relations; meronymy is organized by holonym-meronym, meronym-holonym, and co-meronym, while collocation can be identified through noun and verb collocations. From the analysis of the cohesive ties, the cohesive devices used in one type of discourse and another type vary respectively, whereas the distance between the constituents is dominated by the immediate ties.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jumani
Jakarta: Pusat Bahasa, 2005
371.14 JUM r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI Press, 2015
306.6 ANT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini berisi : Going native sebagai tabu dan identitas tempatan sebagai tiitik pijakan etnografis /​ Tony Rudyansjah;
Anthropometamorphosis /​ Muhammad Damm;
Memahami bahasa agama dalam perspektif antropologi /​ Ade Solihat;
Membebaskan ikon dari beban makna /​ Geger Riyanto;
Hubungan relasional dan ontologi moralitas /​ Imam Ardhianto;
Kesalehan dan agency /​ Naeni Amanulloh."
Jakarta: UI-Press, 2015
306.6 ANT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ebah Suhaebah
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
499.221 5 EBA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>