Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6293 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2009
899.210 9 SAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Badudu, Jusuf Syarif
Bandung: Pustaka Prima, 1985
899.221 JUS b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Tri Fajar Marhaeni Dewi
"ABSTRAK
Tolok ukur penulisan sejarah Sastra Modern Indonesia, selalu dikaitkan dengan karya-karya terbitan Balai Pustaka. Padahal sebelum dan di luar badan penerbitan tersebut, telah tumbuh dan berkambang karya-karya sastra yang menggunakan bahasa Melayu Rendah. Di bidang drama, sebelum Bebasari (1926) karya Roestam Effendi, sudah ada drama Lelakon Raden Beij Soerio Retno (1901) karya Wiggers, disusul karya-karya Kwee Tek Hoay antara lain Allah yang Palsoe, Korbannya Kong Ek. Lelakon Raden Beij Soerio Retno merupakan naskah drama pertama yang mengisi kekosongan naskah drama di Indonesia. Oleh karena itu, penulisan skripsi ini bertujuan untuk melihat sejauh mana sumbangan Wiggers pada pola penulisan drama modern Indonesia, sejauh mana sistem dan persoalan suatu masyarakat tercermin di dalam karyanya, dan skripsi ini juga bertujuan untuk memperjelas kedudukan drama Lelakon Raden Beij Soerio Retno tersebut di dalam khazanah sastra modern Indonesia. Untuk itu, di dalam penulisan skripsi ini digunakan pendekatan sosiologi sastra, yakni pendekatan terhadap karya sastra yang perhatian utamanya ditujukan pada hubungan sastra sebagai sistem formal dengan sistem di luar karya sastra, seperti masyarakat..

"
1996
S11080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniarti Nur Hanifah
"Cerpen "Sagra" karya Oka Rusmini dan cerpen "Mereka Bilang, Saya Monyet!" karya Djenar Maesa Ayu, keduanya mengangkat perjuangan perempuan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya dalam masyarakat. Penelitian terhadap "bahasa" penulis perempuan dalam kedua cerpen tersebut menunjukkan bahwa menurut perspektif Helene Cixous kedua cerpen itu memakai "bahasa" penulis perempuan. Meskipun demikian, kedua cerpen tersebut menunjukkan bahwa tidak semua gagasan Cixous mengenai feminine writing (penulisan feminin) dapat dijumpai dalam kedua karya itu. Oleh karena itu, kedua karya itu jugs tidak merepresentasikan semua konsep penulisan yang disarankan oleh Cixous. "Bahasa" yang dipakai oleh kedua penulis perempuan itu tampak berbeda. Dalam cerpen "Sagra", tokoh perempuannya digambarkan lebih memilih Cara-cara komprorni untuk mengatasi aturan simbolis yang membatasi kebebasan perempuan karena sistem yang ada sangat kuat membatasi kebebasan perempuan dalam segala aspek kehidupannya. Sementara itu, dalam cerpen "Mereka Bilang, Saya Monyet!", tokoh perempuannya cenderung memilih Cara-cara yang radikal dalam mengatasi aturan simbolis yang membelenggunya karena sistem yang ada reiatif lebih `Ionggar' dalam membatasi kebebasan perempuan. Adanya perbedaan tersebut menunjukkan bahwa latar belakang sosiokultural Oka yang hidup dalam masyarakat yang memegang teguh norma agama dan budaya Hindu Bali dan Djenar yang hidup dalam masyarakat yang menganut nilai-nilai modern sangat berpengaruh pada pandangan dan upaya keduanya dalam merepresentasikan perjuangan perempuan untuk melepaskan diri dari dominasi patriarki. Penelitian ini memberi perspektif baru bagi kajian talcs sastra dalam kesusastraan Indonesia. Di samping itu, penelitian ini membuka peluang untuk penelitian lain terhadap karya lain berdasarkan perspektif Cixous.

Short stories titled "Sagra" by Oka Rusmini and "Mereka Bilang, Saya Monyet!" by Djenar Maesa Ayu, both of these short stories represented the woman struggle to cope their problems in their communities. The research of woman writing's in those works, according to Helene Cixous's perspective, showed that they represented the concept of feminine writing, even though they did not represent all of Cixous's concepts of feminine writing. The research results showed the different "language" between those works, such as, "Sagra" represented women characters who suited and made a compromise ways with the symbolic order, which restricted woman in all her aspects of live very tightly, to cope their social problems. Meanwhile, "Mereka Bilang, Saya Monyet! represented women characters who took radically ways to cope their social problems caused by symbolic order which restricted woman because its system restricted relatively `loosely' to woman rights. The difference between those works showed that the authors's socio-cultural background (Oka lived in the community which held the Hindu Bali's religious norms and tradition and Djenar lived in the community which held modern values) affected to their views and their ways to represent the woman's struggle within patriarchy's domination. This research gives new perspective to analyze the literary texts in Indonesian literature. Besides, it brings the possibility to other research of other works based on Cixous perspective."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Wulansari
"ABSTRAK
Tesis ini mengkaji novel berjudul Pasung Jiwa, sebuah novel fiksi yang ditulis oleh Okky Madasari. Pembahasan tesis menjawab permasalahan tubuh yang dijadikan sebagai instrumen untuk menegosiasikan kondisi yang merepresi dan membatasi kebebasan tubuh, pikiran, dan jiwa. Penelitian ini mengkaji empat tokoh, yaitu tokoh Sasana, Elis, Jaka dan Banua. Keempat tokoh diambil sebagai bahan kaji untuk melihat hasil penelitian negosiasi dengan menggunakan tubuh pada tokoh marginal. Penelitian ini menggunakan metode kajian gender dengan teori gender 1999 dan tubuh 2011 dari Butler serta konsep naratologi Bal 2009 yang mengidentifikasi memori, perspektif dan persepsi fokalisator digunakan untuk menganalisis strategi negosiasi tubuh dalam novel ini. Analisis menunjukkan bahwa strategi negosiasi keempat tokoh telah dipengaruhi oleh keinginan dan tujuan setiap tokoh. Tujuan negosiasi juga dipengaruhi oleh kondisi, latar tempat dan pihak yang terlibat dapat proses negosiasi. Hasil kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara pikiran dan jiwa yang dapat menjadikan dan memilih tubuh sebagai instrumen untuk menegosiasikan tubuh, pikiran, dan jiwa keempat tokoh.

ABSTRACT
This thesis analyzes Okky Madasari rsquo s fiction novel entitled Pasung Jiwa. It discusses the problem of body which serves as an instrument to negotiate conditions that oppress and limit body, mind, and soul rsquo s freedoms. This study examines four characters, Sasana, Elis, Jaka, dan Banua as study materials to see the result of their negotiations which use their body as an instrument. It uses gender perspective with gender theory 1999 and body concept 2011 from Judith Butler also narratology concept from Bal 2009 which helps to identify memory, perspective, and perception as types of focalization. This thesis shows that four characters negotiation rsquo s strategies have been inspired by needs and purposes of every character. Their goal achievement is also influenced by the conditions of the characters, setting of place, and the intervention of the dominant parties involved when negotiation process takes place. The research finds that there is connection between mind and soul which can shape and choose the body into an instrument to negotiate their body, mind, and soul rsquo s freedom. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T50786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darusuprapta, 1931-
"ABSTRAK
Masalah umum dalam studi filologi adalah penggarapan naskah dengan tujuan mendayagunakan hakikat naskah, se_dangkan masalah yang khusus adalah penggarapan yang ber_talian dengan dan menyangkut segi naskah itu sefdiri. Jadi, kekhususan penelitian terletak pada segi teksnya. Tujuan utama penelitian adalah usaha mencapai'bentuk semula sebuah teats, setidak-tidaknya bentuk yang mende_katinya, yang bersih dart kekeliruan. Usaha ini meme rlu_kan perbandingan sejumlah banyak naskah yang harus dila_kukan dengan teliti, tekun dan cermat. Berdasarkan pene_litian tersebut dapat dicapai ketetapan take yang benar_benar dapat disajikan dalam bentuk yang dapat dipertang_gungjawabkan secara ilmiah, dan yang dapat dianggap sede_kat mungkin dengan teks yang ditulis o1.eh pengarang per_tama. Garapan ini mengutahakan penyajian teks Babad Blam_bangan dalam bentuk yang seutuh mungkin, dengan menggu_nakan metode sterna, salah satu metode kritik teks dalam teknik filologi. Vasil penggarapan yang- dicapai bahwa teks dapat dipakai sebagai sumber data yang mantap bagi penelitian lain lebih lanjut.Ada dua macaw naskah Babad Blambangan. Pertama, nas-;jcah.Babad Alambangan Qancar, beragam bahasa prosa, ber_jumlah enam buah. Isi cerita bertalian dengan . silsilah keluarga penguasa Blambangan tujuh seketurunan, dart Pa_ngeran Mas Tanpauna di Kedhawung, Kangjeng Siwhun Ta.wang_alum dii Macanputih, sampai dengan Raden . Adipati Wiirya_danuningrat dan Raden Tumenggung Pringgakusuma di Banyu_wangii. Kedua, naskah Babad Blambangan Macapat, beragam bahasa puisi, berjumlah lima buah. Isi cerita bertalian dengan perlawanan tiga wilayah : Panarukan-Blambangan, Lumajang- Malang, Lopura-Ngantang, terhadap perluasan ke_kuasaan IGzmpeni. Di camping suntingan naskah yang disajikan disertai Pula. terjemahannya dalam bahasa Indonesia.Denga.n.demi.kian lebih membantu pemahamannya dan lebih memperluas penggu_naannya."
1984
D1676
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Djoko Pradopo
"Kritik sastra berperanan penting bagi pengembangan ilmu sastra maupun sastra kreatif karena berhubungan dengan karya sastra yang konkret secara langsung. Oleh ka_rena itu, sangat perlu diteliti kritik sastra Indonesia modern sejak timbulnya hingga sekarang. Penelitian demikian itu akan mendorong bangkitnya kesibukan kritik sastra, menyadarkan orang akan berbagai kemungkinan ragam kritik, dan akan memberikan kemantapan kepada penulisan kritik sastra (Sastrowardojo, 1966, h. 144).Meskipun kritik sastra Indonesia modern masih muda (60-70 tahun), tetapi di dalamnya sudah banyak sekali persoalan dan peristiwa penting back dalam hal sastra ataupun kritik sastra sendiri. Semua itulah yang perlu dipaparkan dalam penelitian. Dengan demikian, akan tam_pak wujud, sosok, dan corak kritik sastra Indonesia modern sepanjang sejarahnya.Dalm kesusastraan Indonesia modern, kritik sastra adalah pertimbangan baik buruk karya sastra, penerangan dan penghakiman karya sastra (Jassin, 1959, h. 44., 45)."
Depok: Universitas Gadjah Mada. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 1989
D1621
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dari pembitjaraan2 jang telah saja lakukan dalam bagian-bagian sebelum ini agaknja dapatlah saja sertakan disini beberapa kesimpulan jang diantaranja mungkin sadja saja ambil terlalu bersifat umum. Kesimpulan2 tersebut ialah: 1. Persoalan jang paling banjak dikemukan ialah kawin paksa. Sembilan dari empat belas buku jang dibitjarakan dalam tindjauan ini membawakan soal kawin paksa..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1963
S11000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>