Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57334 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Structural integrity of the pipeline system on the installation of nuclear power plant is a construction system of large and complex. This piping system must be able to wtihstand all loads that work well statistic and dynamic loads. The ability of piping system to withstand the loading of work so as not to cause the failure known as a piping system flexibility, the location and span of supports must be determined first before analysing. By optimizing the span of supports will save construction coats. The equation for calculating the maximum span based on the ASMER B 31.1 will be described in this paper."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Muhidin
"ABSTRAK
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian-penelitian sebelumnya bahwa penderita kanker cenderung mengalami kecemasan dalam menghadapi proses pengobatannya (Fallowfield & Baum, 1991). Kecemasan yang berlebihan selain akan menghambat proses pengobatan, juga dapat berpotensi menyebabkan gangguan penyesuaian psikologis penderita, sehingga berpeluang menurunkan kualitas hidup penderita (Ganz & Coscarelli, 1991). Faktor psikososial yang membedakan antara penderita yang berhasil dengan penderita yang gagal menyesuaikan diri terhadap dampak pengobatannya adalah penerimaan yang kuat akan adanya dukungan emosional dari dokter, perawat, suami, dan anak-anaknya (Jamisson, Wellisch & Pasnau dalam Gottlieb, 1983). Hal ini diperkuat oleh pendapat Sarafmo (1994) bahwa dukungan sosial adalah bantuan yang diterima individu dari orang lain atau kelompok di sekitarnya, yang dapat membuat penerimanya menjadi nyaman, dicintai dan dihargai. Tetapi Kulik & Mahler (dalam Sheridan & Radmacher, 1992) menyatakan bahwa dukungan sosial yang tinggi tidak selalu memberikan respon positip pada orang yang mendapatkannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh dukungan sosial sebagai variabel bebas terhadap tingkat kecemasan sebagai variabel terikat pada penderita kanker payudara dalam menjalani pengobatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif non eksperimental, dengan teknik metode penelitian korelasional. Pengukuran dukungan sosial dilakukan dengan menggunakan skala dukungan sosial yang dibuat dengan mengacu pada SSQ (Social Support Questioner) dari Irwin G Sarason, dan pengukuran tingkat kecemasan dilakukan dengan skala kecemasan State {State Amciety Scale) dari Spielberger. Subyek yang menjadi responden pada penelitian ini adalah 34 penderita kanker payudara yang menjalani pengobatan di R.S. Kanker Dharmais Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan korelasi negatif yang signifikan antara tingkat kepuasan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan. Sumbangan terbesar dari dimensi dukungan sosial terhadap penurunan tingkat kecemasan diberikan oleh dimensi dukungan informasi. Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah dilakukannya studi kualitatif pada subyek-subyek yang mempunyai karakteristik khusus seperti subyek penderita yang tidak menikah baik gadis atau janda, ataupun subyek yang tidak memiliki anak, sehingga dapat diperoleh gambaran lebih mendalam mengenai dinamika hubungan dukungan sosial dengan kecemasan pada subyek-subyek tersebut."
2004
S3378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Poppy Aldwina Margaretha
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dukungan sosial dari guru dan academic burnout pada siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Penelitian ini juga melihat hubungan dari setiap tipe dukungan sosial dan academic burnout. Dukungan sosial merupakan persepsi individu terhadap dukungan umum atau perilaku spesifik dari orang-orang di jejaring sosial individu (Demaray & Malecky, 2002). Terdapat empat tipe dukungan sosial, yaitu dukungan emosional, informasional, penilaian, dan instrumental. Kemudian, academic burnout dapat diartikan sebagai perasaan kelelahan karena tuntutan belajar, memiliki sikap sinis dan tidak peduli terhadap pelajarannya, dan merasa tidak kompeten sebagai siswa (Schaufeli et al., 2002). Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik statistika regresi sederhana dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dari guru memiliki hubungan yang signifikan dan negatif terhadap academic burnout pada siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta. Dukungan sosial dari guru berupa dukungan emosional dan penilaian berkontribusi secara signifikan terhadap academic burnout siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta. Implikasi dari penelitian ini memberi masukan bahwa dalam PJJ, dukungan emosional dan penilaian dari guru dapat mengurangi kondisi burnout siswa.

The study aims to examine the relationship of teachers’ social support and academic burnout of class XII students of Jakarta public high school in distance learning (PJJ). This study also examines the relationship between social support types and academic burnout. Social support is an individual's perception of general support or specific behavior from people in individual social networks (Demaray & Malecky, 2002). There are four types of social support, that is emotional, informational, appraisal, and instrumental support. Academic burnout refers to feeling exhausted because of study demands, having a cynical and detached attitude toward one’s study, and feeling incompetent as a student (Schaufeli et al., 2002). The analysis techniques used are simple regression and multiple regression. The results showed that social support from teachers had a significant and negative relationship to academic burnout of class XII students of Jakarta public high school. Teacher emotional and appraisal support contribute significantly to academic burnout of class XII students of Jakarta public high school. The implication of this study suggests that in PJJ, teacher emotional and appraisal support can reduce student burnout."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arabella Aghnia Zahirah
"Semakin banyak individu yang meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi dan tentunya memasuki perguruan tinggi memiliki tantangan akademis tersendiri. Tantangan tersebut dapat menjadi sumber distres psikologis yang berpotensi menghambat penyesuaian akademis mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran perceived social support pada hubungan antara distres psikologis dan penyesuaian akademis. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa tahun pertama yang memiliki rentang usia 18-22 tahun (N = 414). Analisis moderasi dilakukan dengan menggunakan Hayes' PROCESS. The Kessler 10-item questionnaire (K10), The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), dan Student Adjustment to College Questionairre (SACQ) digunakan untuk mengukur distres psikologis, perceived social support, dan penyesuaian akademis. Hasil penelitian menemukan bahwa distres psikologis memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan penyesuaian akademis. Perceived social support dari teman ditemukan memoderasi hubungan antara distres psikologis dan penyesuaian akademis namun hal yang sama tidak ditemukan pada perceived social support dari keluarga dan significant others. Dengan demikian, membangun jaringan sosial dengan teman di perguruan tinggi dapat meningkatkan penyesuaian akademis mahasiswa baru.

Pursuing a higher education becomes increasingly popular however, entering university comes with its own academic challenges which can be a source of psychological distress that can potentially hinder students academic adjustment. This study aims to examine the role of perceived social support in moderating the relationship between psychological distress and academic adjustment. The respondents of this study are 414 first-year college students between the ages of 18 to 22 year old. To examine the moderating role of perceived social support, Hayes' PROCESS was used. The Kessler-10 Item Questionnaire (K10), The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), and Student Adjustment to College Questionnaire (SACQ) were used to measure psychological distress, perceived social support, and academic adjustment respectively. The results of this study show that psychological distress has a significant correlation with academic adjustment. Moreover, overall perceived social support does not moderate the relationship between the two variables. Conversely, perceived friends support is found to moderate the relationship between psychological distress and academic adjustment however, the same result was not found for perceived family and significant others support. The results imply that building peer network in university holds a significant role in first-year students' academic adjustment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Abraham G.P.
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak inovasi pasar kredit yang relatif baru yaitu P2P Lending terhadap pasar kredit di Indonesia. Studi ini menerapkan beberapa teori seperti Credit Risk dan Credit Scoring Theory untuk menetapkan teori mana yang cocok untuk mengelaborasi pasar kredit di Indonesia terhadap perkembangan P2P Lending. Pendekatan baru dalam penelitian ini adalah sistem analisis yang menggabungkan data dasar langsung dari perusahaan P2P untuk mengetahui data mana yang paling berpengaruh terhadap Non Performing Loan Rate. Dalam pembahasan, studi ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor apa saja yang harus menjadi prioritas dalam credit scoring untuk memitigasi NPL. Hasil dari penelitian ini adalah debitur perempuan memiliki risiko sebesar 1,481 kali lebih besar untuk terjadinya Non Performing Loan (NPL) dibandingkan dengan debitur laki-laki, debitur yang memiliki persentase pembayaran tepat waktu yang sangat rendah yaitu 0 sampai 10% memiliki Risiko terjadinya Non Performing_Loans (NPL) 1,058 kali lebih besar dibandingkan debitur yang memiliki persentase pembayaran tepat waktu lebih dari 10%, dan debitur yang memiliki sisa kredit di bawah Rp. 1.000.000 memiliki risiko 1.192 kali lebih besar menyebabkan NPL dibandingkan dengan debitur yang memiliki saldo kredit di atas Rp. 1.000.000, sedangkan provinsi debitur, umur debitur, dan riwayat kredit tidak berpengaruh terhadap terjadinya Non Performing_Loans (NPL).

This study aims to analyze the impact of a relatively new credit market innovation, namely P2P Lending, on the credit market in Indonesia. This study applies several theories such as Credit Risk and Credit Scoring Theory to determine which theory is suitable for elaborating the credit market in Indonesia on the development of P2P Lending. The new approach in this research is an analysis system that combines basic data directly from P2P companies to find out which data has the most influence on the Non Performing Loan Rate. In the discussion, this study will provide a better understanding of what factors should be prioritized in credit scoring to mitigate NPLs. The results of this study are female debtors have a risk of 1.481 times greater for the occurrence of Non-Performing Loans (NPL) compared to male debtors, debtors who have a very low percentage of on-time payments from 0 to 10% have a 1.058 times greater risk of causing Non-Performing_Loans (NPL) compared to debtors who have a percentage of on-time payments higher than 10%, and debtors who have remaining credit below Rp. 1,000,000 has a risk of 1,192 times greater causing NPLs compared to debtors who have credit balances above Rp. 1,000,000, while province of the debtor, age of the debtor, and credit history has no effect on the occurrence of Non-Performing_Loans (NPL)."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidyanita Kumalasari
"Energi dibutuhkan oleh manusia untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Energi didapat dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Kebutuhan energi untuk setiap orang ditentukan oleh beberapa hal seperti usia, tinggi dan berat badan. Sedangkan untuk menentukan porsi makanan yang dikonsumsi, diperlukan data berupa kalori yang dibutuhkan, persentase zat gizi makro (protein, karbohidrat dan lemak) serta kebiasaan makan orang tersebut. Akibatnya proses penentuan apakah porsi makanan yang dikonsumsi sesuai kebiasaan makan orang tersebut sudah memenuhi kebutuhan gizinya menjadi hal yang rumit. Model dalam Sistem Penunjang Keputusan (SPK) yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah ini adalah What-If Analysis. Model ini digunakan untuk mengatasi masalah yang mempunyai banyak skenario yang harus diselesaikan.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengetahui apakan model What-If Analysis dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan gizi tersebut. Selain itu, untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan model ini dilihat dari proses implementasi model pada saat analisis sistem. Sedangkan laporan penelitian ini berisi hasil akhir implementasi What-If Analysis dalam menyelesaikan masalah gizi menggunakan sebuah sistem komputer. Dari hasil pengujian, didapat bahwa hasil akhir analisis sistem mendekati angka yang disarankan. Meskipun hasil yang didapat dari sistem berbeda dari hasil analisis manusia, perbedaan tersebut masih dalam batas yang diperbolehkan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Afriani
"Masalah utama yang dihadapi perawat di Indonesia adalah masalah kualitas sumber daya manusia.Sistem jenjang karir merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dukungan atasan dan teman sejawat ekspektasi perawat dalam penerapan jenjang karir di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 145 perawat di salah satu rumah sakit Kabupaten Bogor Jawa Barat dengan teknik simple random sampling.Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Regresi Logistik Berganda. Terdapat hubungan dukungan atasan (p value = 0,000) dan dukungan teman sejawat (p value = 0,023) dengan ekpektasi perawat terhadap penerapan jenjang karir di rumah sakit. Dukungan atasan (OR = 3,806) dan jenis kelamin (OR = 2,278) merupakan faktor yang paling dominan dengan ekspektasi perawat. Penelitian ini merekomendasikan agar pimpinan rumah sakit mendukung sistem jenjang karir dan memotivasi perawat meningkatkan kompetensi melalui sistem jenjang karir sehingga ekspektasi perawat meningkat terhadap manfaat dari sistem ini.

The main problem faced by nurses in Indonesia is a nursing quality. Nursing Clinical Ladder System (CLS) is one way to improve the quality of nurses in providing nursing care. This study is aimed to identify superiors and peers support affecting nurses expectations towards the implementation of nursing clinical ladder system. This research is using Cross Sectional descriptive correlation and simple random sampling technique, and has involved 145 nurses at one hospital in Kabupaten Bogor Jawa Barat. Data were analyzed by Chi-Square test and Multiple Logistic Regression. There is found a significant relationships between leader support (p= 0,000) and colleagues support (p= 0,023) and the nurses' expectations towards the implementation of CLS. The leader support (OR= 3,806) and the gender factor (OR=2,278) are the dominant factors of nurses expectation. It is recommended that hospital leaders support CLS and motivate nurses to improve their competence through this system so that CLP will increase the nurses expectation to the benefits of CLS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irsan
"Cost Overrun merupakan salah salu bentuk penyimpangan dari suatu proyek yang dapat menurunkan kinerja proyek, sehingga hal tersebut perlu dikendalikan agar kinerja proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Biaya Subkontraktor dan Overhead merupakan bagian dari komponen biaya suatu proyek yang harus dikendalikan, sehingga perlu dibuat suutu sistem untuk mengendalikan komponen biaya tersebut agar penyimpangannya dapat terdeteksi secara cermat untuk kemudian diperbaiki, sehingga kinerja proyek yang terganggu akibat terjadinya cost overrun tersebut dapat dikembalikan sesuai rencana.
Dalam Tesis ini akan dibuat suatu sistem pengambilan keputusan untuk menganalisis dampak yang terjadi akibat penyimpangan biaya, kemudian dicari penyebabnya dan terakhir akan diberikan rekomendasi tindakan koreksi dengan probabilitas keberhasilan atas kenaikan kinerja yang diinginkan.
Sistem pengambilan keputusan ini dinamakan Decision Support System (DSS) yang akan disajikan dalam bentuk program komputer dengan memanfaarkan knowledge base berupa data hasil wawancara para pakar dibidang konstruksi, khususnya untuk proyek bangunan gedung bertingkat mengenai dampak , penyebab dan tindakan koreksi yang mungkin terjadi pada suatu proyek.
Tindakan koreksi tersebut akan dianalisis oleh suatu model base yang akan memberikan probabilitas keberhasilan atas tindakan koreksi yang direkomendasikan untuk menaikan kinerja proyek sesuai dengan kenaikan yang diinginkan.
Setelah terbentuk, program DSS tersebut di Validasi kepada pakar konstruksi untuk diuji kemampuannya , dan hasilnya secara keseluruhan program DSS ini dapal diaplikasikan dalam proses pengendalian biaya proyek.

Cost overrun is a variance of a project which caused project performance minimization, this variance should be controlled so the project can be carry on as planned.
Subcontractor cost and overhead are parts of cost component project to be maintained. It necessary to make u-system to controlled that components so the variance can be detect completely and fixed that variance, with the result the project performance that have been disturb can be implemented as planned.
This thesis will make a Decision Support System to analyze effect from cost variance, and then seek the cause and last but not least recommend the correction action with success probability of raising the performance.
The Decision Support System will be presented in form of computer program using knowledge base from interview result with professional in multistoried building project, about caused, effect and correction action in a project. This correction action would be analyze by a base model that will be giving successful probability from recommended correction action to increase the desire project performance.
Finally, this Decision Support System program will validated by the professional construction to tested the capability, and comprehensively result this program can be implemented in cost project control.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>