Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78513 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Zulkifli Akbar
"Salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah bahwa Indonesia berperan serta aktif dalam upaya mewujudkan ketertiban dunia, pedamaian abadi dan keadilan sosial.
Indonesia adalah salah satu dari sepuluh negara ASEAN The Association of Southeast Asian Nations, organisasi geopolitis dan ekonomi yang berdiri sejak 8 Agustus 1967. Pentingnya kawasan Asia Tenggara di masa depan karena secara geopolitis terletak dalam jalur aktif perdagangan dunia, membuat kedudukan negara-negara ASEAN yang semula terdiri dari Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura dan Thailand diperhitungkan di mata dunia. Salah satu yang tertarik untuk menjalin kerjasama dengan ASEAN adalah Jepang.
Upaya Jepang untuk kembali diterima oleh komunitas ASEAN dan mampu mewujudkan tujuan diplomasi tahap kedua salah satunya adalah melakukan berbagai kegiatan yang merangkul bangsa ASEAN dalam bidang kebudayaan dan pendidikan. Salah satunya melalui kerjasama antar pemuda yang kita kenal dengan program kapal ASEAN.Program ini menitik beratkan pada persahabatan dan kerjasama antara pemuda sesama negara ASEAN melalui perlatihan kompetensi kepemimpinan menuju penciptaan kader pemimpin yang berwawasan internasional Pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang besar terhadap program pengembangan kepemimpinan ini dan bahkan menjadikan program ini sebagai salah satu program unggulan.
Selama Perjalanan tiga dekade program SSEAYP ini menarik minat peneliti untuk melihat jauh sejauhmana program SSEAYP masih relevan memenuhi harapan stakeholdernya yaitu pemuda.
Hasil simpulan peneliti menunjukkan bahwa harapan stakeholder dalam pelaksanaan program SSEAYP antara lain delegasi Indonesia mampu berperan aktif dan menjadi leader selama kegiatan, peserta mampu menjaga hubungan baik dengan peserta lain secara jangka panjang, program memiliki nuansa yang religius, program bertahan dan kualitasnya meningkat.
Beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam memenuhi harapan stakeholder antara lain adalah sosialisasi diperluas (provinsi, OKP, media, kampus, workshop) dan rentang waktu sosialisasi hingga pendaftaran diperpanjang, Indonesia sebagai salah satu peserta yang berhak memberi masukan selalu mengevaluasi secara aktif dan berani memberi masukan yang membangun dan Peningkatan kualitas peserta, meningkatkan standar kualifikasi peserta agar tidak hanya menonjol dalam performance art tetapi juga dalam diskusi intelektual (contoh salah satu materi seleksi adalah English speech dan English debate).

One of Indonesian development goals is having active participation in creating peacefull and social equality in this world.
Indonesia is one of the members of The Association of Southeast Asian Nations, the geopolitical and economic organization since 8 August 1967. The important role of south east area in future because geopolitiocally lies in active world trading area made some of Soth East country which consist of Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura dan Thailand apressiated in the international community. One of the country which interested in having relationship with the ASEAN is Japan.
Japan tried to be accepted again in the community of ASEAN. One of the efforts of Japan is by becoming main sponsor of SSEAYP program. This program concerns in friendship between the country and leadership training for youth in ASEA N. Indonesian goverment pays big attention to this leadership development program and regards it as priority program This program has been running for three decade sine 1974 so reasearcher interested to khow if the program still meet the stakeolder needs.
Researher found that stakeholder expectation in holding SSEAYP consist of: Indonesian delegation are able to be a leader both in performance art and intelectual discussion, are able to keep well the relationship with other counbtry delegations for long period, yhe p[rogram has religius atmosphere and the quality of the program is increased.
Some strategic have to be done to meet the stakjholdres need are: enlarging the socialitation of the program, increasing the quality of delegation and having active participation in suggesting some ideas for better and more qualified program."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Komarudin
"Fokus penelitian ini adalah Revitalisasi Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda pada Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga terkait erat dengan program-program yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda sejak tahun 2005. Revitalisasi ini tidak terkait dengan adanya perubahan struktur dan manajemen organisasi Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda pada Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga saat ini. Penelitian ini menggunakan teori revitalisasi dan Gouillart dan Kelly (1995) yang diarahkan untuk lebih mendekatkan program dengan lingkungan stakeholders yaitu pemuda dan organisasi kepemudaannya melalui Pencapaian Fokus Pasar, Penciptaan Bisnis Baru, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Berdasarkan penelitian yang penul is lakukan, ditemukan bahwa Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda diharapkan mampu membentuk pemuda yang kritis, peduli terhadap permasalahan-permasalahan bangsa, dan mampu berfikir global/internasional. Kedua, Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda harus memiliki sistem dan parameter yang jelas akan keberhasilan program. Ketiga, Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda seharusnya mampu menjangkau lebih luas lagi pemuda-pemuda di daerah sebagai peserta program. Evaluasi program selama ini adalah bahwa peserta lebih banyak didominasi oleh pemuda yang berasal dari Jakarta atau Pulau Jawa. Selanjutnya Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda lebih mudah diakses oleh pemuda melalui penyebaran dan sosialisasi program yang lebih luas dengan menggunakan teknologi informasi agar lebih cepat dan efektif. Menggunakan metode analisis SWOT dalam penelitian ini, didapatkan bahwa strategi "Ekspansi" dalam memenuhi harapan stake holders terhadap Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda dapat dilakukan dengan (a). Mempertajam program kepemimpinan pemuda untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan pemuda. (b). Meningkatkan program agar memiliki sistem dan parameter keberhasilan yang jelas. (c). Mengoptimalkan narasumber berkompeten mengenai kepemimpinan pemuda. (d). Memperbanyak program-program kepemimpinan pemuda tingkat nasional maupun daerah. (e). Meningkatkan kerjasama sinergi dengan departemen yang memiliki program kepemudaan. (f). Meningkatkan sosialisasi program dengan teknologi informasi agar lebih luas,. cepat dan efektif. Revitalisasi Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda menjadi sebuah prioritas sehingga proses pembinaan dan pengembangan kepemimpinan pemuda lebih terarah dan tepat sasaran berlandaskan kebutuhan dan harapan pemuda sebagai pemimpin saat ini dan masa depan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24970
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lativ Shaykhoni
"Pengembangan kepemimpinan pemuda di sektor kebaharian sebagai salah satu bidang yang menjadi bagian penting dari suatu ketahanan negara mengingat Indonesia adalah negara maritim yang memiliki lautan 2/3 lebih luas daripada daratan. Program Kapal Pemuda Nusantara tahun 2012 menjadi salah satu strategi pengembangan kepemimpinan pemuda dalam mencapai ketahanan bahari nasional. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan di sektor kebaharian Indonesia dan menganalisis strategi pengembangan kepemimpinan pemuda di sektor kebaharian dalam mempertahankan ketahanan bahari nasional dengan studi kasus program Kapal Pemuda Nusantara KPN tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menggambarkan strategi pengembangan kepemimpinan pemuda pada program Kapal Pemuda Nusantara KPN tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan kepemimpinan pada program KPN tahun 2012 belum berjalan maksimal yang didasari beberapa hal, diantaranya : belum ada database purna program sebagai media pengawasan pasca kegiatan, perlunya pembenahan dalam sistem seleksi daerah untuk memilih peserta yang memiliki minat khusus di bidang kepemimpinan di sektor kemaritiman, dan belum adanya kegiatan pre-departure training sebagai kegiatan pemahaman sebelum program, serta kegiatan post-program sebagai media evaluasi purna program secara berkelanjutan.

Youth leadership development in the maritime sector as one of the area that is an important part of a country 39 s resilience considering that Indonesia is a maritime country that has an ocean 2 3 wider than the mainland. Youth Ship Archipelago Program in 2012 became one of the youth leadership development strategy in achieving national marine resilience. This thesis aims to analyze the maritime sector leadership in Indonesia and analyze strategy for leadership development of youth in the maritime sector in maintaining the resilience of marine national, case study in Youth Ship Archipelago Program KPN in 2012. This study used qualitative methods to describe the strategy for leadership development of youth in the Youth Ship Archipelago Program KPN in 2012. The results showed that the strategy of leadership development has not maximal which is based on several things, including no database as a media to monitoring the post activity program, the need for improvements in the system the selection area to select participants who have a special interest in the areas of leadership in the maritime sector, and the lack of pre departure training activities as the activities of prior understanding of the program and post program activities as a full evaluation of media programs.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Natrifahrizal
"Sejak bergulirnya reformasi di Indonesia, masyarakat semakin gencar menuntut adanya pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel. Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik merupakan gejala yang sulit dihindari oleh sektor publik. Kurangnya keseriusan untuk meningkatkan kualitas pelayanan disebabkan karena pemerintah sebagai satu-satunya institusi publik yang memberikan pelayanan.
Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri (KTLN), Sekretariat Negara merupakan salah satu lembaga pemerintah yang memberikan pelayanan kepada instansi publik lainnya, swasta dan masyarakat dalam berbagai urusan yang menyangkut kerjasama teknik dengan pihak luar negeri. Oleh karena itu, Biro KTLN dapat dikatakan sebagai pintu utama kerjasama pemerintah Indonesia dengan pihak luar negeri dalam rangka kerjasama teknik.
Sehubungan dengan itu, agar pandangan terhadap Indonesia dimata internasional positif maka Biro KTLN harus selalu dapat meningkatkan kualitas pelayanannya. Dan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas pelayanan adalah dengan mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kualitas pelayanan Biro KTLN dengan mengambil kasus Program Persahabatan Pemuda ASEAN Jepang, bantuan Pemerintah Jepang. Konsep yang digunakan Service Quality (Servqual) dengan menganalisis perbedaan tingkat pelayanan yang dirasakan oleh peserta program dari berbagai latar belakang (pekerjaan dan daerah). Di samping itu, penelitian juga menganalisis tingkat kesesuaian antara tingkat harapan penerima layanan dengan kinerja yang telah dicapai Biro KTLN dan kemudian memetakan ke dalam diagram kartesius.
Populasi dalam penelitian ini adalah alumni peserta program setelah tahun 1992, karena program dikelola Biro KTLN mulai tahun 1993. Jumlah responden sebagai sampel penelitian diambil berdasarkan Tabel Krejcie yaitu sebesar 302 sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis diskriminan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product for Service Solution). Analisis dilanjutkan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara harapan penerima layanan dengan kinerja organisasi (Servqual) dan memetakan kedalam diagram kartesius.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pelayanan yang dirasakan antara peserta program dengan latar belakang pekerjaan PNS dan swasta. Berdasarkan analisis diskriminan yang dilakukan, variabel yang memiliki perbedaa signifikan adalah assurance, empathy dan tangible karena memiliki angka signifikan dibawah 0,05 (< 0,05). Namun, tingkat perbedaan pelayanan tidak dirasakan antara peserta yang berasal dari DKI Jakarta maupun dari Iuar DKI Jakarta karena memiliki angka signifikansi lebih besar dari 0,05 (>0,05).
Hasil penelitian tingkat kesesuaian antara harapan penerima layanan dengan kinerja organisasi dan memetakan hasil statistiknya, menunjukkan bahwa dari 20 pertanyaan kuisioner (Servqual), 5 berada di kuadran A (prioritas utarna dan hams segera dilaksanakan sesuai dengan harapan konsumen). 4 (empat) berada di kuadran B (pertahankan prestasi). 7 (tujuh) berada di kuadran G (prioritas rendah). Dan 3 (tiga) berada di kuadran D (artinya pelayanan yang diberikan biro KTLN sangat memuaskan walaupun faktor yang mempengaruhi penerima layanan dianggap kurang penting bagi peserta program).
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan, yaitu : Pertama, Biro KTLN sebaiknya melakukan penyebaran kuisioner secara berkala untuk mengetahui harapan dan persepsi peserta program sebagai penerima layanan agar selalu dapat meningkatkan kualitas pelayanannya sesuai perkembangan jaman. Kedua, Biro KILN perlu meningkatkan kualitas kepada peserta dalam hal menepati janji, memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan peserta, meyakinkan calon peserta dalam memberikan informasi program, keramahan dan kesopanan, komunikasi dengan calon peserta dan menambah sambungan telepon khusus untuk pelayanan program. Hal ini disebabkan atribut tersebut diatas merupakan sesuatu yang dipandang panting oleh peserta program namun belum dipenuhi secara baik (berada di kuadran A dalam diagram kartesius)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setyawan
"Indonesia adalah negara kepulauan dan kebaharian. Sebagai negara bahari terbesar di dunia, berimplikasi pada besarnya potensi Sumber Daya bahari Indonesia. Ditambah dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia terutama pemudanya, hal ini merupakan modal untuk membangun Indonesia di sektor bahari. Namun nyatanya, hingga saat ini jumlah pemuda yang terjun untuk memanfaatkan potensi bahari masih sangat minim. Oleh karena itu, dibutuhkan banyak program pemberdayaan pemuda di bidang kebaharian. Salah satu program pemberdayaan pemuda di bidang kebaharian yang telah berlangsung sejak tahun 1986 adalah Kapal Pemuda Nusantara (KPN) yang kini dikelola oleh Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Namun, hingga pelaksanaan di tahun 2012 masih banyak kendala yang dihadapi oleh KPN untuk mewujudkan suatu program yang ideal untuk memberdayakan pemuda di bidang kebaharian.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemberdayaan pemuda di bidang kebaharian yang ideal bagi program Kapal Pemuda Nusantara. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan pengumpulan data secara kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Analisis perumusan strategi menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian di rumuskan 3 strategi yang terdiri dari: strategi prioritas 1 yang juga dinamakan makro 1 dengan mengedepankan prerumusan strategi dari faktor: kebaharian, nasionalisme, dan kewirausahaan. Strategi prioritas 2 atau mikro 1 yang terdiri dari perumusan strategi dari faktor: kurikulum, kebudayaan, kepesertaan, dan kemitraan. Serta strategi prioritas 3 atau mikro 2 yang terdiri dari faktor: anggaran, alumni, dan pola pembinaan.

Indonesia are an archipelago and maritime nation. As the biggest maritime nation in the world, it?s implicated on how big the potential of indonesia?s maritime resources. Added with Indonesia?s big population especially it?s youth, this is resources to develop Indonesia in maritime sector. But in fact, until today the amount of youth that goes straight utilized the potential of Indonesia?s maritime were still very low. Therefore, it needs many utilization youth program in maritime section. One of the youth utilization program in maritime section that had lasted from 1986 is Kapal Pemuda Nusantara (KPN) that is now is managed by youth?s horizon excalation deputy assistant, ministry of youth and sport. But, until the implementation in 2012 there are still many obstacle that is faced by KPN to realize an ideal program to utilize the youth on maritime level.
This research was purposed to formulate youth's empowerment strategy on maritime sector for Kapal Pemuda Nusantara program. The approach of this research is quantitative with data?s aggregation using qualitative through deep interview and document study. Formulate strategy analysis is using SWOT analysis. According to research?s result, it is defined 3 strategy consist of : first priority strategy that is named with first macro by means to formulate strategy from maritime, nationalism, and entrepreneur factor. Second priority strategy or first micro that consist of formulating strategy from curriculum, culture, delegation, and partnership factor. Then the third priority strategy or micro two that consist of budget, alumnus, and management pattern.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hariman Bahtiar
"Penelitian ini memiliki fokus pembahasan mengenai strategi pengembangan program kewirausahaan pemuda di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah menganalisa harapan stakeholders tentang program kewirausahaan pemuda bagaimana merumuskan model serta menyusWl strategi pengembangan program kewirausahaan pemuda.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data, yakni melalui wawancara mendalam, studi pustaka, penelusuran dokllmeserta pengamatan langsung. Informan dalam penelitian ini sebanyak 11 orang, yang terdiri dari 5 orang dari unsur Kementerian Pemuda dan Olahraga dan 6 orang dari unsur stakeholders terkait.
Berdasarkan analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; pertama, penanaman mindset wirausaha harus dilakukan sejak dini dan perlunya kewirausahaan dijadikan program prioritas; kedua, model pengembangan kewirausahaan pemuda harus disesuaikan dengan target sasaran dan roadmap harus sesuai dengan arah kebijakan pembangunan di atasnya, serta perlunya fokus pada pengembangan kewirausahaan sosial; serta ketigaj strategi pengembangan program kewirausahaan pemuda menggunakan strategi intensif melalui fokus pada strategi penetrasi sasaran program strategi pengembangan pasar serta strategi pengembangan program kewirausahaan pemuda. Termasuk didalamnya adalah strategi mengembangkan permodalan bagi kewirausahaan pemuda.

This research focused on the study of youth entrepreneurship program development strategy at Indonesian Ministry of Youth and Sport. The focus of this study is to analyze the stakeholders expectations about youth entrepreneurship program, how to develop model, and how to arrange the youth entrepreneurship program development strategy.
The research method that was used in this research was the study case method with the qualitative approach. The writer used several methods that could be made the implement to gather the data. The method that was used: in depth interview, the study of the bibliography, document explorations and direct observations. The informant in this research consisted of 11 people covered 5 people from the Ministry of Youth and Sport and 6 people from relevant stakeholders.
From the analysis towards the available fact, could be concluded that: 1. entrepreneurial minds t planting should be done early and necessity entrepreneurship become a priority program. 2. Youth entrepreneurship development model must be adapted to target and roadmap should be in accordance with the policy direction of development on it. And also, the need to focus on the development of social entrepreneurship. 3. strategies for developing youth entrepreneurship program using intensive strategy through a focus on youth market penetration strategy, market development strategy and product or youth entrepreneurship program development strategy. Including, the strategy to develop capital for youth entrepreneurship.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T32001
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Misrakandi
"Fokus penelitian ini adalah Strategi Revitalisasi Gerakan Pramuka dalam Pengembangan Kepemirnpinan Pemuda terkait erat dengan program-program yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka. Penelitian ini menggunakan teori revitalisasi dari Gouilartn dan Kelly (1995) yang diarahkan untuk lebih mendekatkan program dengan linglcungan stakeholders dalam hal ini pemuda dan anggota pramuka melalui Pencapaian Fokus Pasar, Penciptaan Bisnis Baru, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi. Revitalisasi Gerakan Pramuka dalam Pengembangan Kepemimpinan Pemuda menjadi sebuah prioritas sehingga proses pembinaan dan pengembangan kepernimpinan pemuda menjadi lebih terarah dan tepat sasaran berlandaskan kcbutuhan dan harapan pemuda sebagai pemimpin saat ini dan masa depan.

The focus of this research is the Scout Movement Revitalization Strategy in the Youth Leadership Development is closely related to the programs implemented by the Scout Movement. This study uses the theory of revitalization Gouilartn and Kelly (1995) is directed to approach the program with more environmental stakeholders in this case the youth members and scouts through Achievement Focus Market, New Business Creation and Utilization of Information Technology. Revitalization Movement in the Scout Youth Leadership Development as a priority so that the process of guidance and leadership development of youth to become more effective and targeted on the needs and expectations of youth as leaders at this time and the future."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29429
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ihsan B. Tjenreng
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas Evaluasi program KeparlemenanPemuda di
kementerian pemuda dan olah raga melalui Asdep Kepemimpinan Pemuda pada
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda yang bertujuan Menunjukkan sumbangan
program terhadap pencapaian tujuan organisasi. Hasil evaluasi ini penting untuk
mengembangkan program yang sama ditempat lain dan Mengambil keputusan
tentang keberlanjutan sebuah program, apakah program perlu diteruskan,
diperbaiki atau dihentikan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskripsi analisis. Informasi yang diperoleh dengan melakukan wawancara
mendalam dengan narasumber yang berjumlah 2 orang dari Kemenpora. Dilihat
dari tujuannya yaitu ingin mengetahui kondisi sesuatu, makaevaluasi program
dapat dikatakan merupakan salah satu bentuk penelitianevaluatif. Oleh karena itu
dalam evaluasi program, pelaksana berfikir danmenentukan langkah bagaimana
melaksanakan penelitian.
Melalui wadah ini secara tidak langsung jiwa kepemimpinan pemuda
mulai terbentuk, dan menjadi salah satu wadah yang mempersiapkan pemuda
menjadi pemimpin dalam berbagai bidang kehidupan.
Untuk membina dan mengembangkan potensi generasi muda tidak saja
melalui pendidikan formal tetapi juga melalui pendidikan non formal salah satu
diantaranya adalah melalui program keparlemenan pemuda, dimana program ini
dapat dijadikan wahana untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan
keterampilan serta sebagai wadah untuk mengembangkan kepemimpinan pemuda
terutama dalam pendidikan demokrasi yang dilakukan melalui lembaga parlemen
di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis tells about Evaluation Program of Youth Parlimentary at
Ministry of Youth and Sports by Deputy Assistant of Youth Leadership in the
field of Youth Development Deputy which purpose to show contribution program
toward organization goal achievement. This Evaluation Result is important to
develop the similar program in other place and take decision about continuity of
program, whether program need to be continued, fixed or stopped
This research uses a qualitative research approach analytical description.
Information obtained by conducting in-depth interviews with sources, amounting
to 2 people of Kemenpora. Considered from its purpose to know some conditions,
program evaluation is kind of evaluative research. So that, in this program
evaluation, thinking of doing and determine steps how research can be
implemented
By this facility, indirectly, youth leadership passion starts formed, and
become one of place to prepare youth to be leader in many fields of life.
In order to guide and develop potential youth not only by formal
education but also from non-formal education, one of those by joining
parliamentary youth program, where this program can facilitate to improve the
quality of knowledge and skill and also as a place to develop youth leadership
mainly in education of democracy which doing by Indonesian parliamentary
Institution, This thesis tells about Evaluation Program of Youth Parlimentary at
Ministry of Youth and Sports by Deputy Assistant of Youth Leadership in the
field of Youth Development Deputy which purpose to show contribution program
toward organization goal achievement. This Evaluation Result is important to
develop the similar program in other place and take decision about continuity of
program, whether program need to be continued, fixed or stopped
This research uses a qualitative research approach analytical description.
Information obtained by conducting in-depth interviews with sources, amounting
to 2 people of Kemenpora. Considered from its purpose to know some conditions,
program evaluation is kind of evaluative research. So that, in this program
evaluation, thinking of doing and determine steps how research can be
implemented
By this facility, indirectly, youth leadership passion starts formed, and
become one of place to prepare youth to be leader in many fields of life.
In order to guide and develop potential youth not only by formal
education but also from non-formal education, one of those by joining
parliamentary youth program, where this program can facilitate to improve the
quality of knowledge and skill and also as a place to develop youth leadership
mainly in education of democracy which doing by Indonesian parliamentary
Institution]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfa Saputra
"Sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia menggambarkan bagaimana peran kepeloporan pemuda da1am memerdekakan bangsa. Kondisi Indonesia yang terpuruk dalam banyak sisi salah satunya disebabkan oleh masih langkanya kepeloporan daJam tubuh bangsa inL Peiopor ada1ah orang yang memulai sesuatu yang tadinya be1um ada menjadi ada dan bennanfaat untuk masyarakat. Untuk itulah, peran strategis Kemenpora dalam rnembina dan mengembangkan kepeloporan pemuda di Indonesia sangat diperlukao. Program-program kepeloporan pemuda yang ada di Kemenpora adalah Pemilihan Pemuda Pelopor, Sarjana Penggemk Pembangunan Perdesaan (SP-3) dan Pelatihan Kepeloporan Pemuda. Program.
Metalui riset ini, pene1iti menganalisis program pengembangan kepeloporan pemuda di Kemenpora Rl. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni; teori Kepeloporan, dan teori Pengembangan Program (Harty, Wholey & Newcomer).
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode wawancara mendalam diperoieh kesimpulan bahwa program kepeloporan pemuda di Kemenpora RI belum bcrjalan baik dan proses pengembangan program juga berjaian belum sebagaimana mestinya. Beberapa langkah yang harus dilakukan oleh Kemenpora daiam upaya memperbaiki program kepeloporan pernuda antara Jalnredefinisi makna kepeloporan, menata kembali prioritas dalam rnenentukan target program, menjadikan program pelatihan kepeloporan pemuda sebagai mainstream dan...

Long history of struggle of the Indonesian nation describes how pioneering role in liberating the nations youth, Condition of Indonesia, which sank in a lot of side one of them caused by the scarcity of pioneering i11 the body of this nation. The pioneer is someone who started something that was not there to be there and beneficial to society. For this reason, Kemenpora strategic role in fostering and developing the pioneering youth in Indonesia is very necessary. Pioneering programs Kemenpora youth in the Pioneer Youth Election, Bache1or of Rural Development Acceleration (SP-3) and the Pioneering Youth Training. Program.
Through this study researchers analyzed the pioneering youth development program in Kemenpora RL The approach used in this study is a qualitative approach. Theory used in this study namely; pioneering theory, and theory of Development Program (Harty, Wholey & Newcomer).
Based on this research using depth interviews we concluded that the pioneering program of youth in Kemenpora Rf has not gone well and also run the program development process is not as it should. Several steps should be done by Kemenpora in a pioneering effort to improve youth programs, among others, redefined the meaning of pioneering. re-arrange priorities in determining the program targets, making pioneering training program as a mainstream youth, and improvjng communication with youth groups stakeholders.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33673
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>