Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91492 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eddy Yusron
"Dari perairan Tanjung Merah Sulawesi Utara telah berhasil dikumpulkan sekitar 21 jenis fauna Ekhinodermata yang mewakili 5 jenis Holothuroidea, 5 jenis Asteroidea, 4 jenis Echinoidea dan 7 jenis Ophiuroidea. Kelompok bintang mengular atau Ophiuroidea merupakan kelompok yang paling menonjol untuk daerah lamun. Berdasarkan hasil transek yang dilakukan di ketiga lokasi yang diamati ternyata kelompok bintang mengular (Ophiuroidea) menempati tingkat kekayaan jenis relatif tinggi. Secara umum baik dalam jumlah jenis ataupun dalam jumlah individu, fauna ekhinodermata di perairan Tanjung Merah Sulawesi Utara. Komposisi jenis, struktur komunitas, zonasi dan sebaran lokal akan didiskusikan dalam tulisan ini.

Notes on the Echinoderm Fauna of the Tanjung Merah Bay Waters Sulawesi Utara. A total of 21 species of echinoderms, belonging to of 5 species holothuroidea, 5 species of asteroidea, 4 species echinoidea and 7 species ophiuroidea have been found in the Tanjung Merah of Sulawesi Utara. The Ophiuroidea were relatively common in the sea grass zone. On the basis of population density, Ophiuroidea was the dominant group and relatively highest in the individual density. The species composition, community structure, zonation, and spatial distribution of echinoderm fauna are discussed in this paper."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ekhinodermata di perairan Selat Lembeh telah dilakukan pada bulan Juni dan Juli 2088 di empat lokasi: Serena Besar, Tanjung Kuku-kusu, Pintu Kota dan Labuhan Kompeni. Pengambilan contoh biota dilakukan dengan menggunakan transek kuadrat ukuran 1m x 1m. dari hasil penelitian diperoleh 23 jenis fauna ekhinodermata yang mewakili 4 jenis Holothuroidea, 7 jenis Asteroidea dan 5 jenis Ophiuroidea. Kelompok teripang atau Holothuroidea merupakan kelompok yang paling menonjol untuk daerah lamun. Berdasarkan hasil transek yang dilakukan di empat kekayaan jenis relatif tinggi. Dari analisis kuantitatif diperoleh nilai indek diversitas tertinggi ditemukan di lokasi Serena Besar (H=1,204), nilai kemerataan tertinggi terdapat pada lokasi Labuan Kompeni (J=0,85) dan nilai kekayaan jenis tertinggi didapatkan pada Tanjung Kusu-kusu (D=0,29). Secara umum baik dalam jenis atupun jumlah individu, fauna ekhinodermata di Selat Lembeh, Bitung lebih miskin bila dibandingkan dengan di pulau-pulau Derawan. Tujuan penelitian ini untuk melihat komposisi jenis, struktur komunitas, zonasi dan sebaran lokal. "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Yusron
"Dari perairan Takofi Maluku Utara telah berhasil dikumpulkan sekitar 22 jenis fauna Ekhinodermata yang mewakili 6 jenis Holothuroidea, 4 jenis Asteroidea, 5 jenis Echinoidea dan 7 jenis Ophiuroidea. Kelompok bintang mengular atau Ophiuroidea merupakan kelompok yang paling menonjol untuk daerah lamun. Dari analisa kuantitatif diperoleh nilai indek diversitas tertinggi ditemukan pada stasiun II (H1 = 1,19), nilai indek kemerataan teringgi terdapat pada stasiun III (J = 0,99) dan nilai indek kekayaan jenis tertinggi didapatkan pada stasiun I (D = 1,22).

Echinoderm Biodiversity in the Takofi Coastal Waters, Moti Island, North Maluku. A total of 22 echinoderm species were found in Takofi waters, North Maluku. They were represented by 6 species of holothuroidea, 4 species of asteroidea, 5 species of echinoidea and 7 species of ophiuroidea. The Ophiuroidea were relatively common in seagrass area. The quantitative analysis on the abundance data revealed the highest diversity index of faunal assemblage at station II (H'=1.19). The highest evenness index was exhibited by the echinoderms from station III (J = 0.99), while the highest species richness was represented by them from station I (D = 1.22)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hanindi Fajrina Trihardi
"ABSTRAK
Saat ini belum diketahui dampak perubahan habitat bagi biota laut akibat adanya aktivitas pengerukan pasir yang terjadi di Perairan Pulau Tunda sejak tahun 2013. Oleh karena itu penelitian yang dilakukan pada bulan Oktober 2016 hingga April 2017 bertujuan untuk mengetahui Struktur Komunitas dan Pola Sebaran Asteroidea di perairan Pulau Tunda. Lokasi penelitian ditetapkan dengan metode purposive sampling, kemudian dibagi menjadi 4 stasiun dan setiap stasiun terdiri atas 3 line transect yang masing-masing transek terdiri atas 15 plot pengamatan. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan dari keempat lokasi penelitian ditemukan sejumlah 8 spesies dari 5 suku Asteroidea. Indeks keanekaragaman Asteroidea di Pulau Tunda berada dalam kategori yang rendah H rsquo; le; 1,0 , yang berarti produktivitas sangat rendah sebagai indikasi adanya tekanan yang berat dan ekosistem yang tidak stabil. Indeks kemerataan pada stasiun 1 dan stasiun 2 tergolong rendah, sedangkan stasiun 3 dan stasiun 4 tergolong tinggi. Hal tersebut didukung dengan adanya spesies yang mendominasi yaitu Archaster typicus 33,3 , sedangkan kelimpahan Asteroidea di stasiun 4 lebih tinggi jika dibandingkan dengan 3 stasiun lainnya. Kecenderungan Asteroidea melimpah disebabkan adanya substrat pasir dan batu karang pada habitat tersebut. Secara umum pola sebaran Asteroidea di Perairan Pulau Tunda tergolong seragam.

ABSTRAK
The sand dredging activity in Tunda Island since 2013 result in the habitat changes for marine biota that have not been studied. Therefore, research conducted in October 2016 April 2017 aims to discover the structure community and distribution patterns of Asteroidea in Tunda Island. By using purposive sampling method, the research location divided into 4 stations with 3 transect lines and 15 observation plots per each. The analisys of data obtained by quantitative descriptive. The result showed 8 types of 5 tribes Asteroidea from 4 stations. The Asteroidea diversity index is in the low category H rsquo le 0,5 which signify low productivity as in indication of severe stress and unstable ecosystems. The evenness index values at stasion 1 and station 2 are low while, station 3 and station 4 are high. Those supported by the dominant species of Archaster typicus 33,3 , the abundane of Asteroidea at station 4 is highest compare to others. The abundance of Asteroidea due to the existence of sand substrate and reef corals. In general, the distribution pattern of Asteroidea in Tunda Island is evenly distributed."
2017
S69638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katarina Siena
"Telah dilakukan penelitian inventarisasi jenis-jenis teripang di rataan
terumbu Pulau Penjaliran Barat, Teluk Jakarta, pada bulan Maret 1996.
Penelitian dilakukan karena belum ada data mengenai jenis-jenis teripang di
rataan terumbu Pulau Penjaliran Barat, padahal teripang memiliki nilai
ekonomis dan ekologis yang penting. Sifat penelitian kualitatif-deskriptif,
pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif {purposive sampling) di
13 substasiun yang masing-masing luasnya ±100 m^. Teripang yang
diperoleh dalam penelitian ini 13 jenis, yaitu: Bohadschia graeffei, B.
marmorata, Holothuria {Acanthotrapeza) coluber, H. (Halodeima) atra, H.
{Halodeima) edulis, H. {Mertensiothuria) fuscocinerea, H. {Mertensiothuria)
leucospilota, H. {Thymiosycia) arenicola, H. {Thymiosycia) impatiens,
Stichopus chloronotus, S. variegatus, Opheodesoma grisea, dan Synapta
maculata. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan dua hal utama, yaitu (1)
setiap jenis teripang memiliki spikula dengan bentuk yang khas sebagai
penunjuk jenis; dan (2) tidak lagi didapati teripang bernilai ekonomis sedang
dan mahal di rataan terumbu Pulau Penjaliran Barat, Teluk Jakarta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cattleya Triana
"ABSTRAK
Penelitian tentang keanekaragaman jenis dan pola zonasi Echinodermata di rataan terumbu Pulau Menjangan telah dilakukan pada bulan Maret 1995. Echinodermata yang berhasil dikoleksi terdiri atas 37 jenis, yang dikumpulkan dari berbagai habitat, yaitu daerah pertumbuhan alga, daerah beting karang, dan daerah tubir. Penelitian dilakukan di dua lokasi yang terletak di sebelah Barat clan Timur Pulau Menjangan. Penentuan substasiun di tiap stasiun penelitian d:ilakukan dengan metode purposive sampling, dan penentuan unit sampling (lxi meter) di setiap substasiun dilakukan dengan metode acak. Dari penelitian mi diketahui bahwa indeks keanekaragamanjenis dan indeks kemerataan tertinggi adalah di rataan terumbu Timur Pulau Menjangan, yaitu 3,308 clan 0,869. Kesamaanjenis Echinodermata di kedua stasiun agak tinggi (0,632) dengan pola sebaran mengelompok. Pola zonasi Echinodermata di masing-masing substasiun berbeda-beda sesuai dengan tipe substratnya. Daerah beting karang merupakan daerah tertinggi jumlah jenis clan kepadatan individunya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rieza Yuniaridha
"Penelitian mengenai analisis struktur komunitas fitoplankton di Perairan Selat Lembeh dan Wori, Sulawesi Utara pada Tahun 2015 telah dilakukan. Sebanyak 20 sampel diambil dari 11 stasiun perairan Selat Lembeh dan 8 stasiun perairan Wori. Hasil identifikasi dan pencacahan sampel diperoleh 26 marga fitoplankton, 20 marga diatom, 5 marga marga dinoflagellata, dan 1 marga Cyanophyceae. Kelimpahan fitoplankton perairan Selat Lembeh lebih tinggi dibandingkan kelimpahan fitoplankton perairan Wori. Kelimpahan fitoplankton di perairan Selat Lembeh mencapai 624.400 sel/m3. Marga fitoplankton mendominansi perairan Selat Lembeh adalah Trichodesmium dan Chaetoceros, sedangkan di perairan Wori adalah Trichodesmium. Marga dinoflagellata yang dominan di Perairan Selat Lembeh dan Wori adalah Prorocentrum. Keanekaragaman fitoplankton di perairan Selat Lembeh lebih tinggi dibandingkan dengan perairan Wori. Kekayaan dan kemerataan fitoplankton di kedua wilayah perairan tergolong rendah dan tidak merata. Indeks Nilai Penting INP menunjukkan Trichodesmium sebagai marga yang paling mendominansi di kedua lokasi.

The research on community structure of phytoplankton in the waters of Lembeh Strait and Wori was conducted on 2015. Twenty sample was taken from 11 stations at Lembeh Strait and 8 stations at Wori. There were found 26 phytoplankton genera consist of 20 Diatoms genera, 5 Dinoflagellates genera, and 1 Cyanophyceae genera. The abundance of Lembeh Strait were higher than Wori. The phytoplankton abundance of Lembeh Strait reached 624.400 cells m3. Phytoplankton genera that dominate at Lembeh Strait were Trichodesmium and Chaetoceros, meanwhile at Wori was Trichodesmium. Dinoflagellate genera that dominate on both location was Prorocentrum. The diversity index at Lembeh Strait were higher than Wori. The richness and evenness index on both location were categorized as low and not even. The important score index shows that Trichodesmium was the most dominate genera on both location.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"There are many empiric supports states that mareine protected area (MPA) will improve and restore ecological condition including composition increcement either of age or size of fish stock and higher level stock for restoring habitat...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Karang batu merupakan salah satu organisme yang masuk dalam ordo selectinia danmerupakan komponen yang paling dominan pada ekosistem terumbu karang serta sebarannya dapat dijumpai hampir di seluruh pantai Indonesia
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>