Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alphieza Syam
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T27115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Siswandi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T24486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Romellina S.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T24525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Afifah Irwan
"Praktik tata kelola perusahaan yang baik menjadi penting untuk diterapkan pada perusahaan publik, diantaranya adalah untuk menjaga kepercayaan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), sebuah inisiasi dari ASEAN Capital Market Forum (ACMF), merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai praktik tata kelola yang telah dijalankan perusahaan. Dengan hasil akhir berupa skor penilaian bagi setiap perusahaan, ACGS terdiri dari 184 kriteria yang terbagi dalam lima bagian sesuai dengan prinsip-prinsip dalam OECD (2015). Seluruh penilaian setiap kriteria didapat dari dokumen perusahaan yang mudah diakses, terbuka untuk umum, dan tersedia dalam versi bahasa Inggris. Laporan magang ini membahas analisis penerapan tata kelola berdasarkan kriteria penilaian yang terdapat pada ACGS. Kriteria-kriteria penilaian ACGS hampir seluruhnya terdapat pada peraturan pemerintah, meskipun beberapa kriteria mengaturnya secara lebih ketat, seperti kriteria A3.12, D7.1, dan E2.4. Secara lebih khusus, laporan ini juga membahas pemenuhan perusahaan pada kriteria yang mengatur lebih ketat tersebut, apakah perusahaan sudah berhasil memenuhi kriteria atau belum. Jika belum, maka akan dilihat pemenuhannya berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku.

Good corporate governance practices are important to be applied in public companies, among which are to maintain the trust of shareholders and other stakeholders. The ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), an initiation of the ASEAN Capital Market Forum (ACMF), is one way that can be used to assess corporate governance practices. With the final result in the form of an assessment score for each company, ACGS consists of 184 criteria which are divided into five sections according to the principles in the OECD (2015). All assessments for each criterion are obtained from company documents that are easily accessible, open for public, and available in the English version. This internship report discusses the analysis of the application of governance based on the assessment criteria contained in the ACGS. ACGS assessment criteria are almost entirely contained in government regulations, although some criteria regulate them more stringently, such as criteria A3.12, D7.1, and E2.4. More specifically, this report also discusses the fulfillment of the company on the more stringent criteria set, whether the company has successfully met the criteria or not. If not, compliance will be seen based on applicable government regulations.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Reasonly users of social networks of internet have been developing. This application development of this web is not only used for making a friend, but also for bussiness, entertainment and politics. This social networks can be categorized into technology of web 2.0. Accountability is an action that assures that governments meet their promises to public. This paper is intended to explain the opportunities of using the technology of Web 2.0 as tool for public in demanding government accountability."
351 SPJ 6:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Isma Arum Wardiana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akuntabilitas, gaya kepemimpinan, kompetensi
dan motivasi terhadap kinerja organisasi, khususnya pada organisasi pemerintahan desa di Kabupaten
Sidoarjo. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan metode pengumpulan data
dengan simple random sampling. Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 111 responden
yang berada di 34 wilayah desa di Kabupaten Sidoarjo. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
teknik analisis PLS (Partial Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja dan motivasi kerja manajerial. Selanjutnya
kompetensi manajerial berpengaruh positif terhadap motivasi kerja manajerial. Penelitian ini
memiliki keterkaitan dengan praktik dalam mendukung pemerintahan desa dalam menciptakan
tata kelola yang baik.
ABSTRACT
This research aimed to find out the effect of accountability, leadership style, competency and
motivation on the organization performance, especially in government organization, Sidoarjo. The
data collection thecnique used simple random sampling. Furthermore, there were 111 respondents
as sample in 34 village area, Sidoarjo. Moreover, the data analysis thecnique used PLS (Partial Least
Square. The research result concluded the transformasional leadership style had positive effect on
the performance and motivation of managerial porformance. Furthermore, the managerial ownership
had positive effect on the motivation managerial work. Furthermore, this research had correlated
with the government support to create a good governance."
Jakarta : Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis , 2019
657 ATB 12:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Juwita
"Penelitian ini dilakukan untuk meneliti bubungan variabel ukuran dewan
komisaris, ukuran dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen,
kepemilikan institusi, kepemilikan kemungkinan perusahaan mengaiami financial distress. Pengujian dilakukan atas keluarga, dan komite audit dengan 172 tahun perusahaan manufaktur yang terdaftar di IDX yang terdiri dari 86 tahun perusahaan yang mengalani financial distress dan 86 tahun perusahaan yang tidak mengalami firancial distress, dengan periode pengamatan tahun 2003 sampai tahun 2007. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2003 regresi logis. Hasil pengujian regresi logit menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif signifikan terbadap kemungkinan perusahaan mengalami financial distress dan variabel kontrol leverage berpengaruh positif signifikan terhadap kemungkinan perusahaan mengalami financial distress. Untuk variabel ukuran dewan direksi, propors komisaris independcn, kepemilikan institusiooal, kepemilikan keluarga, komite audit dan variabel kontrol ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan perusahaan mengalami francial distress
The purpose of this research is to investigare the relationship be commissioner, institutional ownership, Samily ownership, and audit committee on the probability of companies experienced financial distress. This study use samples of 172 firm-years of listed manufactured companies which consist of 86 firm years of company in financial distress and 86 firm years of compannancial distress, during 2003-2007 periods. The analysis use logistic reg leverage as comtrol variable have a significant negative impact on the probability. Logistic regression results show that board of commissioner size and company experienced financial distress, but director board size, independent proportion, institurional ownership, family ownership, a committee, and size of company as controllable variable are failed to show their significan impact on the probability of company experienced financial distress."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Widodo Sugeng Haryono
"Notaris sebagai Penjabat Umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, yang penting harus ditingkatkan peranannya, dalam melaksanakan pembuatan akta-akta karena untuk notaris sangat berperan dalam mempersiapkan, memeriksa dari dokumen-dokumen dari suatu akta yang akan dibuatnya, guna kelancaran tugasnya harus ada suatu kerjasama dengan para pemberi jasa atau orang yang akan mempergunakan jasa notaris sebagai salah satunya dalam hal dimintakan bagi notaris untuk membuat notulen dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) suatu perseroan terbatas, yang harus diperhatikannya adalah melihat dari ketentuan-ketentuan yang berlaku khususnya yang terdapat dalam Undang-Unfang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dalam Pasal 73, Pasal 75 dan pasal 76 yang menyatakan untuk pasal 73 sangat jelas seklai untuk kuorum RUPS harus dihadiri lebih dari ½ (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, bila kuorum RUPS pertama tersebut tidak tercapai maka dapat diadakan RUPS yang kedua dan bila RUPS kedua untuk kuorum tidak tercapai maka perseroan dapat untuk meminta permohonan penetapan untuk kuorum kepada Ketua Pengadilan Negeri ditempat kedudukannya perseroan tersebut yang kemudian Ketua pengadilan tersebut akan menetapkan kuorum yang akan berlaku dalam RUPS tersebut sedangkan untuk kuorum keputusan RUPS adlam mengubah anggaran dasar Sebagaimana ternyata dalam pasal 75 hanya ada suatu kuorum RUPS pertama sampai dengan kuorum untuk RUPS kedua dalam hal ini akan timbul persoalan bagaimana kalau dalam RUPS kedua kuorum masih belum terpenuhi yang secara jelas harus mengadakan RUPS berulang-ulang hingga tercapai kuorumnya dan bagaimana apa harus terus menerus, yang seharusnya ada masa akhirnya sehingga tidak terdapat kekosongan hokum demikian juga akan teralami dalam kuorum RUPS dalam Penggabungan, peleburan, pengambilahlian, kepailitan dan pembubaran perseroan sebagaimana diatur dalam Pasal 76. dalam tulisan ini dicoba untuk membahas, meneliti permasalahan-permasalahan yang timbul berkenaan dengan kuorum RUPS pada pasal 75, pasal 76 dan penyelesaiannya masalah-masalah tersebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T37788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Andi Irawan
"Tesis ini bertujuan menguji hubungan investment opportunity set (IOS), corporate governance, dan kineija perusahaan, dengan mengambil sampel perusahaan­ perusahaan terbuka yang termasuk ke dalam klasifikasi industri manufaktur, Ukuran corporate governance yang digunakan yaitu proporsi komisaris independen, kepemi!ikan keluarga, serta konsentrasi kepemilikan, Pengujian
dilakukan dengan menggunakan regresi berganda, dengan jumlah sampel sebanyak 70 perusahaan. Hasil penelitian menemukan hubungan yang positif antara lOS dengan kinerja perusahaan, yang berlawanan dengan prediksi dan juga dengan hasH penelitian-penelitian sebelumnya. Proporsi komisaris independen mengbasilkan hubungan yang positif dan signifikan terbadap lOS dan kinerja perusahaan. Dua variabel lainnya yaitu kepemilikan keluarga dan konsentrasi kepemilikan pemegang saham tidak mempunyai bubungan yang signiflkan terhadap lOS dan kinerja perusahaan.

The focus of this study is to test the relationship between investment opportunity'
set (lOS), corporate governance, and firm performance, by taking listed companies from manufacturing industry classification as the sample. Independent commisioners proportion, family ownership, and ownership concentration is used as corporate governance measurement. The test is made by using multiple regression method, taking 70 companies as the sample. This study fotu1d a positive relationship between lOS and firm's perfomance, which is different with prediction and results from previous studies. This study also found that proportion of independent commissioners shows positive and significant relationship with IOS and firm's performance. The other two variables of family ownership and ownership concentration insignificantly associated with IOS and firm's
perfomance.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27274
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Peiza
"Era globalisasai diartikan sebagai masa kebebasan bagi perdagangan dan menanamkan modal serta mengambil manfaat darinya secara bebas ke beberapa negara lain. Tahun 2003 kita kenal juga sebagai awal tahun AFTA yaitu awal perdagangan bebas khusus untuk wilayah Asia. Dengan demikian negara yang tergabung dalam AFTA harus berbenah diri dan bersiap menghadapi persaingan yang semakin keras ini. Jika tidak, negara bersangkutan akan ketinggalan dan tidak bisa mengikuti perkembangan perdagangan dunia. Konsekwensi dari kebebasan perdagangan ini, membawa para pengusaha untuk serius membenahi perusahaannya mengikuti ketentuan dalam perdagangan dunia. Sebab jika tidak, investor tidak akan bersedia menanamkan modalnya jika perusahaan tidak mengikuti ketentuan yang diberlakukan; yang dikenal sebagai etika berbisnis. Salah satu yang menjadi perhatian utama para investor adalah syarat good corporate governance, baik dalam kinerja finansial maupun menggabungkan potensi perusahaan, khususnya bagi negaranegara yang pasarnya berkembang. Investor cenderung menghindari pasar-pasar yang buruk atau rendah corporate governancenya. Hal ini menjadi salah satu sebab perlunya sosialisasi good corporate governance."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
T14445
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>