Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204426 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setiya Muji Nugroho
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27265
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syifarahma Ayu
"Penerapan konsep zero waste yang diterapkan pada industri dan kebutuhan akan bahan bangunan mendorong studi penggunaan kembali sludge dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk bahan bangunan. Sludge dari IPAL kegiatan eksplorasi dan produksi migas menurut PP No 85 Tahun 1999, dapat dikategorikan sebagai limbah B3. Maka pemanfaatan sludge IPAL sebagai bahan pengganti pada penelitian ini mengacu pada teknik pengolahan limbah B3 dengan stabilisasi/solidifikasi (s/s) yang melibatkan semen sebagai bahan pengikat. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini meliputi XRF, XRD, TCLP, kuat tekan dan penyerapan air.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada produk s/s yang dibuat dengan komposisi 1 PC : 4 agregat halus dengan penggantian agregat halus sebesar 10%, 25%, dan 50% menggunakan sludge IPAL dan perlakuan dengan atau tanpa dikalsinasi memiliki nilai kuat tekan yang semakin menurun, yaitu 87,1 kg/cm2 sampai 18 kg/cm2 seiring dengan jumlah kandungan sludge IPAL dalam produk. Namun, proses kalsinasi juga dapat menaikan kuat tekan 5 kg/cm2 sampai 25 kg/cm2 dari produk s/s tersebut. Pemanfaatan sludge IPAL sebagai bahan pengganti dengan kandungan sludge IPAL 25% tanpa dikalsinasi dalam pembuatan batako pejal memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) Batako dengan peruntukannya sebagai pasangan dinding nonstruktural yang terlindung dari cuaca, tidak memberikan resiko baik terhadap kesehatan maupun lingkungan dan berdasarkan perhitungan cost and benefit analysis, kegiatan pemanfaatan ini dapat memberikan keuntungan ke perusahaan sebesar 45,5% dibandingkan dengan kondisi jika sludge tersebut dibawa ke PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) untuk diolah.

Application of the zero waste concept in the industry and the need for building materials encourage the study to reuse Waste Water Treatment Plant (WWTP) sludge as building materials. WWTP sludge from oil and gas exploration and production activities can be categorized as hazardous waste according to PP No 85 of 1999. The use of WWTP sludge as a substitute in this study is based on the hazardous waste treatment with stabilization / solidification (s/s) involving cement as a binder. Tests performed on the study include XRF, XRD, TCLP, compressive strength and water absorption.
The s/s product was made with the composition of 1 PC: 4 fine aggregate, with replacement of fine aggregate content from 10%, 25%, to 50% using WWTP sludge with or without calcination treatment. Value of compressive strength decreases from 87,1 kg/cm2 to 18 kg/cm2 with the increasing content of WWTP sludge in the product that is. On the other hand, the calcination process also increases the compressive strength from 5 kg/cm2 to 25 kg/cm2 of the s/s products. The utilization of WWTP sludge as a substitute, with the WWTP sludge content of 25% without calcination, in a concrete block-making meets standard national of Indonesia (SNI). This concrete block can be used as a non-structural and weather-protected, has no risk, either to health or the environment and this utilization can provide benefit to the company aof up to 45.5% compared with the condition if the sludge is taken to PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) to be processed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42256
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Maulidiansa
"Kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi memiliki dampak negatif yaitu menghasilkan limbah, baik dalam bentuk padat, cair maupun gas. Salah satu limbah yang berbentuk padat adalah sludge yang mengandung hidrokarbon. Pengolahan limbah sludge dapat dilakukan secara fisik, kimia dan biologis. Namun pengolahan secara fisik dan kimia membutuhkan biaya yang cukup besar dan tidak ramah lingkungan. Alternatif lain yang dapat digunakan adalah teknologi bioremediasi dengan metode Bioslurry. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat penurunan TPH pada sludge dengan menggunakan metode Bioslurry dan menganalisis pengaruh konsentrasi mikroorganisme Pseudomonas aeruginosa dalam mendegradasi hidrokarbon. Sampel sludge IPAL diperoleh dari lokasi produksi gas bumi PT. Medco E&P Lematang-Sumatera Selatan. Penelitian menggunakan tiga buah reaktor dengan sistem batch. Konsentrasi penambahan inokulum bakteri pada reaktor A sebanyak 10%, reaktor B sebanyak 15% dan reaktor C sebanyak 0% (kontrol). Selama 57 hari penelitian, tingkat penurunan TPH pada reaktor A sebesar 94%, dari nilai TPH 12,2% menjadi 0,76%, pada reaktor B tingkat penurunan sebesar 92%, dari nilai TPH 12,2% menjadi 0,93% dan pada reaktor C tingkat penurunan sebesar 71%, dari nilai TPH 12,2% menjadi 3,5%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan inokum bakteri sebanyak 10% adalah yang paling optimal dalam mendegradasi hidrokarbon, dengan tingkat penurunan TPH paling besar yaitu 94%.

The activity of exploring oil and gas has a negative impact that it produces solid, liquid, and gas waste as well. One of the solid waste is sludge which contains hydrocarbon. Sludge wastes management can be executed physically, chemically, and biologically. But, physically and chemical waste management have a higher cost and non environmentally friendly. Another alternatives which can be used is bioremediation technology using Bioslurry method. The aim of this study is to analyze TPH reduction on sludge using Bioslurry method and to analyze the effect of concentration of microorganisme Pseudomonas aeruginosa in degradating hydrocarbon. The sample of sludge WWTP is collected from gas production site PT Medco E&P in Lematang, Sumatera Selatan. This study use three reactors with batch system. The concentration addition 10% of inokulum bacteria in reactor A, 15% in reactor B, 0% in reactor C as a control. During 57 days of study, TPH reduction in reactor A read to 94%, from 12.2% of TPH to 0.76% of TPH, TPH reduction in reactor B to 92%, from 12.2% of TPH to 0.93% of TPH, and TPH reduction in reactor C to 71%, from 12.2% of TPH to 3.5% of TPH. As the conclusion of this study is that addition 10% inokulum bacteria is the optimum concentration in degradating hydrocarbon, with the highest TPH reduction, which is 94%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranty Jasmine Gyatri
"Skripsi ini membahas mengenai prosedur dan pelaksanaan SMK3 Kontraktor di PT. Medco E&P Indonesia khususnya di Rimau Asset pada tahun 2011 kemudian membandingkan kesesuaiannya dengan Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontraktor yang dikeluarkan oleh BP Migas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode kualitatif. Terdapat beberapa perbedaan antara Pedoman SMK3 Kontraktor PT. Medco E&P Indonesia dengan PTK Pengelolaan K3 Kontraktor BP Migas. Beberapa departemen di Rimau Asset sudah melaksanakan Sistem Manajemen K3 Kontraktor.
Hasil dari penelitian ini menyarankan dilakukannya peninjauan ulang terhadap Pedoman SMK3 Kontraktor PT. Medco E&P Indonesia serta mengadakan sosialisasi mengenai SMK3 Kontraktor kepada user untuk meningkatkan pemahaman user dan pelaksanaan Sistem Manajemen K3 Kontraktor di Rimau Asset.

The focus of this study the procedure and implementation of Contractor Safety Management System at PT. Medco E&P especially at Rimau Asset in 2011 and then compare the compliance with "Pedoman Tata Kerja Pengelolaan K3 Kontraktor" issued by BP Migas. This research is descriptive analythics and use qualitative methods. There are some differences between "Pedoman SMK3 Kontraktor PT. Medco E&P Indonesia" with "Pedoman Tata Kerja Pengelolaan K3 Kontraktor". Some departments at Rimau Asset already implementing Contractor Safety Management System.
The result of this study suggest to review -Pedoman SMK3 Kontraktor PT. Medco E&P Indonesia, then held socialization for users about Contractor Safety Management System to increase user`s awareness and implementation of Contractor Safety Management System at Rimau Asset.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Siskartika
"Persaingan dan perubahan lingkungan eksternal industri minyak global secara umum dan di Indonesia secara khusus menuntut perubahan-perubahan di lingkungan internal perusahaan yang bergerak di industri itu untuk mempertahankan eksistensi, yang dapat dapat diraih melalui corporate image building didukung dengan strong corporate identity, dengan melakukan redefenisi terhadap citra perusahaan terhadap segenap atribut dari brand perusahaan. Secara konseptual proses redefinisi ini disebut rebranding yang telah dilakukan oleh PT Medco Energi Intemasional, Tbk. terhadap subsidiarinya, PT Exspan Nusantara menjadi PT Medco E&P Indonesia.
Salah satu aktivitas yang dilakukan untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan rebranding adalah melalui program komunikasi ekstemal dan internal. Program komunikasi internal bertujuan untuk mendapatkan kesadaran, pengetahuan, pemahaman dan sikap positif kalangan internal, terutama karyawan. Implementasi program komunikasi internal ini melalui proses manajemen komunikasi antara lain perencanaan, strategi dan implementasi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan menguraikan strategi komunikasi internal dalam corporate rebranding yang dijalankan oleh perusahaan tersebut.
Menggunakan metode wawancara mendalam kepada narasumber yang terlibat dalam proses implemetasi komunikasi internal dalam corporate rebranding sebagai metode pengumpulan data dan mengacu pada communication campaign system model dalam melakukan analisis data, menghasilkan temuan bahwa strategi komunikasi internal perubahan nama dan logo perusahaan tersebut melalui beberapa tahapan. Mulai dari analisis permasalahan, identifikasi khalayak sasaran, verifikasi hasil riset, pengelolaan program komunikasi herdasarkan tujuan, perencanaan dan strategi pesan, perencanaan dan strategi media, analisis perencanaan dan kerja serta anggaran. Namun, tidak semua komponen-komponen pada setiap tahapan dalam model-yang secara konseptual harus terpenuhi-dipenuhi oleh manajemen dalam menetapkan strategi komunikasi internalnya.
Hasil penelitian ini berimplikasi secara teoritis, metodologi dan praktis. Secara teoritis, memperkuat karakteristik beberapa konsep rebranding yang dikemukakan Moss, Temporal, Aaker, dan Cornelissen, serta strategi komunikasi intemalnya yang dikembangkan oleh Pace, Argenti dan Vardaman. Irnplikasi secara metodologi penggunaan communication campaign system model yang dikembangkan Simmons sebagai acuan dalam analisis data. Sedangkan implikasi praktis, hasil penelitian ini memberikan informasi yang otentik dan alami tentang implementasi strategi komunikasi internal perubahan nama dan logo PT Medco E&P Indonesia yang dapat dijadikan basis untuk inovasi strategi komuniksi internal di perusahaan ini.
Penelitian ini merekomendasikan beberapa hal, antara lain, dalam masa transisi atau perubahan perusahaan, seperti program rebranding, maka harus ada perhatian khusus dan intensif dalam program komunikasinya. Manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan untuk merubah intensitas penggunaan pesan yang bersifat tulisan dan terdokumentasi dengan beralih pada penggunaan komunikasi langsung yang bersifat dua arah, teratur dan regular mulai dari pemilik, direksi, level menengah hingga kepada karyawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovvyasa Wayka Putri
"Perilaku aman seseorang didasarkan pada persepsinya terhadap risiko keselamatan kerja. Maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi persepsi risiko keselamatan kerja di PT Medco E&P Indonesia Rimau Asset, variabel yang diteliti berupa pengetahuan, keterampilan, motivasi, dan pengalaman.
Penelitian ini menggunakan metode survai dengan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner, wawancara terstruktur, dan observasi. Analisis univariat menujukkan pengetahuan, keterampilan, dan persepsi pekerja tergolong kurang baik, motivasi pekerja berimbang, dan sebagian besar pekerja mempunyai pengalaman ≤ 5 tahun. Analisis bivariat menunjukkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi mempunyai hubungan yang bermakna dengan persepsi risiko keselamatan kerja.

Safe acts are based on someone?s safety risk perception. So, it needs research to know the factors that influence the safety risk perception at PT Medco E&P Indonesia Rimau Asset, the variable being researched are knowledge, skill, motivation, and experience.
This research used survey method with cross sectional and using questionnaire, structured interview, and observation to get the data. Univariate analysis indicates that the workers have an adequate knowledge, skill, and perception, balance level of motivation, and majority experienced ≤ 5 years. Bivariate analysis indicates that knowledge, skill, and motivation have significant relation with safety risk perception.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Kumala Dewi
"ABSTRAK
PT MEDCO E&P Indonesia merupakan sebuah industri eksplorasi dan
pengolahan minyak bumi. Dimana salah satu risiko kebakaran dan ledakan berada
pada tangki penyimpanan crude oil karena menyimpan material flammable dalam
jumlah besar. Untuk itu sebagai dasar upaya pengendalian diperlukan suatu
penilaian risiko kebakaran dan ledakan pada tangki penyimpanan ini. Penilaian
risiko ini dilakukan pada tangki penyimpanan minyak crude oil di stasiun kaji
Rimau Asset. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko kebakaran dan ledakan
pada tangki penyimpanan crude oil dengan menggunakan salah satu metode
penilaian risiko yakni Dow’s Fire and Explosion Index. Hasil penelitian
menunjukkan besar potensi kebakaran dan ledakan masuk dalam klasifikasi
tingkat intermediate dengan nilai F&EI 121, 6 untuk tangki 10.000 bbls dan
115,05 untuk tangki 5.000 bbls. Area pajanan jika terjadi kebakaran dan ledakan
adalah 39, 37 m dengan luas area pajanan 4867 m2 untuk tangki 10.000 bbls dan
35, 24 m dengan luas area pajanan 3899, 43 m2 untuk tangki 5.000 bbls. Nilai
daerah pajanan untuk masing-masing tangki adalah sebesar Rp. 1. 501.583.700
untuk tangki ABJ-407 dan ABJ-408, serta Rp. 906.937.990 untuk ABJ-406.
Faktor Kerusakan untuk tangki 10.000 bbls adalah 66 % sedangkan untuk tangki
5.000 bbls 64 %. Hal ini menyebabkan nilai kerugian dasar untuk tangki ABJ-407
dan ABJ-408 sebesar Rp. 991.045.242, serta ABJ-406 sebesar Rp. 580.440.314.
Faktor pengurang kerugian untuk semua tangki crude oil adalah 0,48, untuk itu
didapat nilai kerugian yang sebenarnya sebesar Rp.475.701. 716, 2 untuk tangki
ABJ-407 serta ABJ-408 dan Rp 278.611.350, 7 untuk ABJ-406. Untuk perkiraan
hari kerja yang hilang maka didapatkan sebanyak 6 hari untuk tangki ABJ-407
dan ABJ-408, sedangkan untuk ABJ-406 adalah 5 hari . Besar interupsi bisnis jika
terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki crude oil adalah Rp. 26.963.318.320
untuk tangki 10.000 bbls dan Rp. 11.234.715.970 untuk tangki 5.000 bbls.
Dengan melakukan pengoptimalan pengendalian risiko maka nilai potensi
kebakaran dan ledakan menjadi klasifikasi tingkat light.

ABSTRACT
PT Medco E & P Indonesia is an industry of petroleum exploration and
processing. Where one of the risk of fires and explosions are on crude oil storage
tank for storing flammable materials in large quantities. So that, as the basis to
control efforts, required an assessment of risk of fire and explosion in this storage
tank. Risk assessment conducted on crude oil storage tanks at the station studied
Rimau Asset. This study aims to assess the risk of fire and explosion on a crude
oil storage tank by using one of the methods of risk assessment that is Dow's Fire
and Explosion Index. The results of this assesment show the potential of fire and
explosion clasified at intermediate level with a value of F & EI 121, 6 for tank
10,000 bbls and 115.05 for the tank of 5000 bbls. The radius of exposure if there’s
an incident of fire and explosion are 39, 37 with the Area exposure 4867 m2 for
10.000 bbls tank and 35, 24 m with the area of exposure 3899,43 m2 for 5.000
bbls crude oil tank. The exposure value for each tank was Rp. 1. 501.583.700 for
the tank and ABJ ABJ-407-408, and Rp. 906.937.990 for the ABJ-406. Damage
factor for 10,000 bbls tank is 66% while for the tank 5000 bbls of 64%. This
causes the the base maximum probable property damage for ABJ-407-408 are
Rp. 991.045.242, and ABJ-406 is Rp. 580.440.314. Loss control credit factor for
all the crude oil tanks are 0,48, so the Actual Maximum Probable Property
Damage are Rp.475.701. 716, 2 for ABJ ABJ-407-408 and Rp 278.611.350, 7
for ABJ-406. For estimates of working days lost then gained as much as 6 days
for ABJ ABJ-407 and 408 tank, whereas for the ABJ-406 is 5 days. Large
business interruption in case of fire and explosion in crude oil tank is Rp.
26,963,318,320 for 10,000 bbls tank and Rp. 11.234.715.970 for 5000 bbls tank.
By doing optimalization of risk control, so the value of potential fire and
explosion index become light classification."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Katarina Sidharta
"Konsep tanggung jawab sosial korporat melahirkan tantangan bagi para praktisi Public Relations (PR). Melalui konsep ini citra atau reputasi organisasi harus diikhtiarkan agar tetap terjaga. Melalui kegiatan community relations (CR), organisasi bisnis dituntut untuk memainkan peran dalam mengatasi permasalahan sosial yang dialami satu komunitas. CR menjadi efektif apabila manajemen PR efektif dan dimulai dari kesadaran publik internal.
Penelitian dari International Association of Business Communicators (IABC) berhasil membangun teori yang diperlukan bagi efektivitas Public Relations dalam menerima fungsi dan perannya. Karena itulah panting mengetahui apakah departemen PR di organisasi telah memiliki karakteristik PR efektif, khususnya ketika menjalankan CR, seperti yang dilakukan oleh FT. Medco E&P Indonesia (Medco E&P).
Penelitian mengenai bagaimana manajemen PR dalam menjalankan fungsi dan peran intemalnya pada CR agar efektif dan sukses berfokus pada tiga tingkatan, yaitu: organisasional, fungsional, dan program. Peneliti meggunakan metode penelitian kualitatif dan mewawancaral 22 orang responden terdiri dari: tiga orang Manajemen senior, tiga orang pensiunan, delapan orang Manajemen menengah, satu orang dari Human Resources, empat orang staf dari unit PR sebagai operasional dan tiga orang pekerja kontrak yang berasal dari penduduk lokal sekitar wilayah operasi. Penelitian ini mengevaluasi dua program utama PR yakni; publikasi ing-griya dan pengembangan masyarakat (community development/CD).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa praktek PR di Medco E&P mempunyai potensi balk bagi efektivitas CR karena Departemen PR memiliki akses pada subsistem manajerial, menerapkan model dua-arah asimetrikal dan mendapat dukungan Manajemen. Namun pada ciri-ciri lain, yaltu: manajemen strategis, proses perencanaan strategis dan departemen PR masih cenderung lemah. Karena itu penefiti merekomendasikan agar Medco E&P melakukan perbaikan pada praktek PR-nya dengan: melibatkan PR sebagai bagian manajemen strategis, melakukan proses perencanaan strategis pada program CR, selalu melibatkan dialog dengan publik intemainya dan meningkatkan kemampuan internal PR-nya dengan meningkatkan riset dan melakukan audit pada semua programnya. Selain kemampuan dan niat dalam komunikasi sikap dan perilaku dalam melaksanakan kegiatan yang menunjukkan adaptasi dengan lingkungan adalah implikasi akademis dari penelitian ini.

Corporate Social Responsibility concept bear challenge to all practitioner of Public Relations (PR). Through this concept, organizational reputation or image has to be devised so that be remained. Through activity of Community Relations (CR), organizational of business claimed to play role in overcoming problems of natural social one community. CR effective if manage of PR effective, and started from awareness of internal public.
Research of International Association Business Communicators (IABC) conduct needed theory to effectiveness of Public Relations in accepting its function and role. Therefore, it's important to asses do PR department in organization have owned characteristic of PR effective, specially when running CR, as have done PT. Medco E&P Indonesia (Medco E&P).
Research about management of PR in running-internal role and function of CR to be successful and effective focus at three level, that is: organizational, functional, and program. Researcher uses qualitative research method and hold an interview with 22 responder people consist of: three senior Management people, three retired people, eight middle Management people, one people of Human Resources, four staff people of unit of PR as operational and three people worker of contract coming from local resident around operation region. This research evaluate two especial program of PR namely; publication of ing-griya and community development (CD).
Result of research conclude that practice of PR in Medco E&P have potency for CR effectiveness because Department of PR have an access at managerial subsystem, applying model of two-way asymmetrical and has Management's support. But for other characteristic, that is: strategic management, strategic plan process and department of PR still tend to weaken. In consequence researcher recommend Medco E&P to improve practice of PR by: entangling PR as a part of strategic management, posses strategic plan process at CR programs, dialogue with internal public and improve internal ability of its PR by improving research and audit of at all of its program. This research has an academic implication that practitioners are not only claimed to have ability of communications but also attitude, behavior and supporting activity conduct its function as adaptive subsystem in developing CR.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T14300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cipto Firmansyah, Author
"ABSTRAK
PT Medco Energi International Tbk tumbuh dari waktu ke waktu berkat keberhasilannya mengakuisisi perusahaan-perusahaan lokal dan asing di Indonesia. Sampai dengan tahun 2003 Medco mempunyai 15 ladang minyak, dirnana 14 dari ladang minyak tersebut Medco peroleh melalui strategi akuisisi. Pada tahun 2004, Medco berhasil mengakuisisi 100% saham Novus Petroleum Ltd (Australia). Akuisisi ini menarik karena biasanya perusahaan Indonesia yang diakuisisi oleh pihak asing, namun yang terjadi dalam kasus akuisisi ini adalah sebaliknya. Novus adalah perusahaan minyak yang berkonsentrasi di bidang eksplorasi dan produksi rninyak
dan gas bumi. Perusahaan ini mengelola 26 blok di tujuh negara, yaitu Indonesia, Australia, Arnerika Serikat, Oman, Uni Emirat Arab, Pakistan dan Filipina.
Karya akhir ini akan membahas analisis strategi akuisisi Novus oleh Medco, yang akan dibagi rnenjadi dua bagian yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Dalam melakukan analisis kualitatif, penulis menganalisis critical value drivers dalam industri migas dan hubungannya dengan strategi akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan migas. Sedangkan dalam analisis kuantitatif, penulis rnelakukan analisis rasio keuangan dan penentuan harga atau nilai akusisi yang wajar.
Berdasarkan hasil analisis kualitatif, di dalam industri migas terdapat beberapa crtical industry drivers yang menyebabkan perubahan, yaitu volatilitas harga minyak bumi, biaya eksplorasi dan produksi serta inovasi teknologi baru. Salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan migas dalam merespon drivers tersebut adalah dengan melakukan akuisisi dan divestasi. Pertumbuhan Medco rnelalui akuisisi ini menghindari tingginya risiko proses eksplorasi yang mernpunyai rasio keberhasilan rendah serta sinergi yang berasal dari kombinasi kompetensi dan jaringan yang kuat di Indonesia dan Asia Tenggara yang dimiliki Medco dengan kompetensi yang dimiliki Novus dalam beroperasi secara global.
Salah satu bagian dalam analisis kuantitatif adalah mengukur beberapa rasio keuangan Novus dari tahun 2000-2003. Beberapa rasio yang diukur adalah profitabilitas, financial leverage, solvabilitas, dan likuiditas. Berdasarkan hasil perhitungan rasio-rasio tersebut, kinerja keuangan Novus mengalami penurunan walaupun sudah mulai terjadi perbaikan pada tahun 2003. Dalam melakukan analisis penentuan nilai akusisi yang wajar, penulis menggunakan tiga metode yaitu metode discounted cash flow (DCF), relative valuation dan nilai transaksi yang dapat diperbandingkan serta dengan metode fair market value of net asset yang perhitungannya dilakukan oleh appraiser. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode-metode tersebut didapatkan nilai saham Novus berkisar antara: A$ 1.69-A$ 4.07.
Di dalam proses pengambilalihan 100% saham Novus, berdasarkan pengkajian secara kuantitatif maupun kualitatif atas protfolio Novus, Medco memutuskan untuk melakukan divestasi terhadap beberapa aset Novus. Analisis terhadap keputusan yang diambil oleh Medco adalah adanya keterbatasan untuk mengelola aset Novus yang sangat besar serta keuntungan yang didapatkan oleh Medco melalui divestasi tersebut. Keuntungan yang didapatkan adalah membagi risiko dalam kepemilikan wilayah kerja di luar negeri, efisiensi biaya, melunasi hutang jangka pendek untuk pembiayaan akuisisi serta premium penjualan sebesar 25%. Namun kerugian Medco dengan melakukan divestasi ini adalah mengurangi jumlah cadangan minyak dan gas bumi yang dimiliki oleh Novus dari 131.1 mmboe menjadi 48.4 mmboe dan terdapatnya potensi kerugian sebesar US $ 45.9 juta apabila ternyata aset yang dijual tersebut mampu menghasilkan sesua1 dengan peramalan jumlah produksi dalam kondisi optimis.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Rimadini
"Proyek EPC pipa penyalur gas bumi di darat merupakan salah satu moda  infrastruktur  penyalur hasil olahan gas bumi dari sumbernya  untuk digunakan berbagai kebutuhan industri, rumah tangga ataupun transportasi dimana di Indonesia diketahui adanya ketimpangan antara pasokan gas bumi dengan kebutuhan yang ada dan diprediksikan akan terus terjadi ketimpangan dengan jarak yang besar di tahun 2030. Beberapa infrastrukrur pipa gas di Indonesia mengalami keterlambatan dikarenakan ketidak efektifan dari strategi pengadaan selama proyek berlangsung.
Pada proyek berjenis Engineering, Procurement dan Construction (EPC), proses pengadaan memegang peranan penting sehingga menjadi hal penting untuk menjalankan proses pengadaan dengan pendekatan strategi pengadaan. Menyusun strategi yang tepat akan berdampak kepada efisiensi proses pengadaan dan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja waktu.
PT X merupakan salah perusahaan kontraktor EPC pipa gas di Indonesia yang mengalami keterlambatan berdasarkan data sekundernya. Fenomena ini juga menunjukan adanya dampak keterlambatan pengadaan berefek kepada kinerja waktu proyek, sehingga penelitian ini dilakukan untuk memecahkan permasalahan ini.
Tujuan penelitian ini ialah untuk menyusun model bagaimana proses pengadaan dapat di kelola dengan efektif untuk mengurangi keterlambatan dengan menetapkan strategi pengadaan yang sesuai dengan melakukan pengujian korelasi antara proses pengadaan dan kinerja waktu dengan mediasi strategi pengadaan pada proyek pipa penyalur gas di Indonesia dengan studi kasus PT.X serta mengembagkan strategi pengadaan untuk meningkatkakan kinerja waktu pengadaan.
Metode SEM-PLS digunakan dalam menyusun model dimana dihasilkan jika strategi pengadaan memediasi sebagian prose pengadaan untuk mempengaruhi kinerja waktu secara sigifikan. Dimana strategi pengadaan berupa partnership serta kemampuan belajar dan komunikasi menjadi strategi yang dikembangkan untuk dapat meningkatkan kinerja waktu pengadaan.

Onshore Gas pipeline project is one of infrastructure modes aiming to deliver natural gas resulting from its source to fulfilling purpose supply to industries, households as well as transportations. Some gas pipeline infrastructures in Indonesia experience delays due to ineffective procurement strategy during the projects.
In most Engineering, Procurement and Construction (EPC) projects, the procurement process lies on the projects critical path and therefore it is essential to set up the process using the approach of strategic procurement. Setting the right strategy shall effect the efficiency of procurement process hence will bring positive influence to project schedule performance.
PT XYZ is one of EPC Pipeline contractor in Indonesia that experience deteriorated schedule performance in the last five years according to the company secondary data. It also shows that procurement schedule performance index has been affecting the whole project schedule performance and hence this study has been initiated to solve this problem.
This study proposes a conceptual integrated research model to identify how procurement activities can be managed effectively to reduce delays by setting the right procurement strategy by examining the correlation between procurement process and schedule performance with moderation of strategic procurement in the gas pipeline project in Indonesia.
SEM-PLS is used as research analysis method to develop the correlation model between procurement strategy, process and shcedule. The result shows that procurement strategy as partial mediation for procurement process to improve procurement schedule performance significantly. This study also develop Partnership, knowledge scanning and communication skills as material procurment strategy that could improve procurement performance schedule.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>